Teknik Pengambilan Sampel Darah Hewan Bagi Petugas [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ratna
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

eknik Pengambilan Sampel Darah Hewan Bagi Petugas Faktor-faktor yang menentukan dalam usaha untuk penanggulangan dan pengendalian penyakit hewan menular adalah pengamatan dan pengujian penyakit hewan menular, baik di dalam ruangan laboratorium maupun di lapangan; serta penerapan



program



yang



terintegrasi



antara



pencegahan,



pengamanan



dan



pemberantasan penyakit hewan. Oleh karena itu, teknik pengambilan sampel atau spesimen yang benar menjadi hal yang krusial dalam proses pendeteksian penyakit hewan menular. Kesalahan dalam teknik pengambilan sampel juga akan menggangu proses pengidentifikasian penyakit sehingga hasil yang didapat tidak maksimal. Proses identifikasi beberapa penyakit hewan menular yang sifatnya strategis di Indonesia memerlukan pemeriksaan di laboratorium untuk peneguhan diagnosa penyakit seperti Brucellosis, Anthraks, Avian Influenza, Rabies, Pullorum ataupun Hog Cholera. Setiap pengujian penyakit-penyakit tersebut memiliki teknik pengambilan sampel yang berbeda. Oleh karena itu pada bahan ajar ini akan dibahas mengenai teknik pengambilan sampel darah ataupun organ hewan yang diduga menderita penyakit. Sebelum melakukan pengambilan darah, petugas harus membersihkan tangan dengan alkohol 70% dengan tujuan supaya darah tidak terkontaminasi oleh kuman sekunder yang dapat mempengaruhi hasil uji yang akan kita lakukan pada sampel darah. Selain itu juga melindungi petugas dari kuman penyakit yang terdapat dalam hewan yang akan kita periksa. Selain itu pada saat pengambilan sampel darah petugas juga harus menggunakan perlengkapan pelindung (Personal Protective Equipment/PPE). Penggunaan PPE sangat diwajibkan jika petugas ingin mengambil sampel darah dari hewan untuk melindungi petugas dari agen penyakit yang diduga terdapat pada hewan. Yang termasuk PPE standar adalah pakaian pelindung (jas lab, wearpack), sarung tangan (gloves), masker/aspirator, tutup kepala dan sepatu boot. Sementara itu peralatan yang biasa digunakan dalam pengambilan darah adalah 1. Jarum suntik (syringue) dan spoit



Ukuran jarum suntik harus disesuaikan dengan jenis hewan yang akan diambil darahnya sementara itu volume spoit harus disesuaikan dengan jenis hewan dan jumlah darah yang akan diambil untuk keperluan pengujian. 2. Vacuum tube Terdapat beberapa jenis vacuum tube diantaranya lithium heparin (tutup tabung berwarna hijau), tidak berheparin (tutup tabung berwarna merah) dan EDTA heparin (tutup tabung berwarna merah) yang masing-masing memiliki kegunaan yang berbeda tergantung tujuan dari pengambilan darah. Pada vacuum tube perlu juga diperhatikan tanggal kadaluarsanya karena ini akan mempengaruhi hasil dari sample darah yang diambil. Selain itu perlu diperhatikan juga volume tabung yang akan digunakan. Terdapat dua macam tabung berdasarkan volumenya yaitu 4ml dan 9ml. Gunakan vacuum tube sesuai jumlah sampel darah yang akan diambil 3. Pendingin untuk transportasi darah dari lokasi pengambilan darah ke laboratorium. a. Pengambilan sampel darah pada ternak ruminansia Pengambilan darah (venesectio) merupakan salah satu hal yang terpenting dari pendeteksian penyakit hewan ternak. Tujuan pengambilan darah ternak yaitu untuk mengetahui tingkat kadar suatu zat yang terkandung dalam darah ternak tersebut. Pengambilan sampel darah ternak dapat juga di gunakan untuk mengidentifikasi suatu penyakit yang menyerang atau diderita ternak tersebut. Pengambilan sampel darah pada ternak tidak bisa di lakukan dengan cara sembarangan, di perlukan kecermatan dan ketelitian yang tinggi. Karena apabila terjadi kesalahan maka darah tidak akan terhisap keluar dan apabila tidak dilakukan dengan cara yang benar maka akan menimbulkan sakit pada hewan yang diambil sampel darahnya. Terdapat dua metode untuk mengambil sampel darah pada ternak yaitu dengan menggunakan vacuum tube dan dengan menggunakan suntikan. Pada hewan ternak pengambilan sampel darah ternak dapat dilakukan pada beberapa tempat yaitu : -



Vena jugularis Pembuluh darah vena jugularis teletak pada bagian leher hewan. Pengambilan darah melalui vena jugularis dapat dilakukan pada segala usia hewan, baik pada hewan usia muda dan tua. Sebelum dilakukan pengambilan darah lebih baik hewan di restrain



terlebih dahulu untuk mencegah stres pada hewan maupun untuk keamanan hewan dan petugas pengambil darah. Teknik pengambilan darah melalui vena jugularis adalah kepala hewan diteggakan kemudan berikan penekanan pada vena jugularis di sekitar area pangkal leher supaya darah menjadi sedikit tersumbat dan ukuran vena jugularis mengembang. Kemudian tusukkan jarum secara lembut dan perlahan menembus kulit dan vena jugularis, arahkan jarum dengan sudut sekitar 20o dengan permukaan kulit. Setelah itu tarik ujung syringue/spoit untuk mengambil darah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Tekan bekas suntikan setelah darah selesai diambil untuk menghentikan pendarahan pada leher sapi. -



Vena cephalica antibrachii anterior Pengambilan darah melalui vena ini biasa dilakukan pada ruminansia kecil seperti kambing dan domba. Pembuluh darah vena cepcilica antibrachii anterior terletak pada distal anterior kaki depan domba. Apabila ingin mengambil sampel darah pada daerah ini akan lebih mudah apabila ternak diposisikan dengan keadan ternak rebah.



-



Vena coccygea Pengambilan darah melalui vena coccygea sering digunakan pada hewan yang berusia tua dan sering dilakukan pada hewan sapi, jarang pada ruminansia kecil seperti domba dan kambing. Sebelum dilakulkan pengambilan darah hewan perlu direstrain terlebih dulu. Cara pengambilan darah melalui vena coccygea adalah ekor hewan diangkat secara horisontal. Tekan pangkal ekor untung menyumbat aliran darah pada vena coccygea sehingga vena terlihat mengembang. Gunakan jarum yang lebih kecil dibandingkan untuk pengambilan melalui vena jugularis karena vena coccygea berukuran lebih kecil. Setelah vena coccygea berhasil terfiksir, darah diambil sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan.



-



Vena femoralis Pengambilan darah melaui vena femoralis jarang dilakukan pada sapi, biasanya dilakukan pada kambing atau domba. Pembuluh darah vena femoralis terletak pada



daerah proksimomedial kaki belakang. Pengambilan darah pada daerah ini cukup sulit. Lebih mudah dilakukan jika domba direbahkan. b. Pengambilan sampel darah pada ayam Pengambilan darah pada ayam juga memegang peranan penting dalam pendeteksian penyakit ayam, terutama untuk menentukan penyebab kejadian penyakit (morbiditas) atau kematian (mortalitas), terutama untuk kepentingan peneguhan diagnosa melalui pemeriksaan laboratorium. Selain itu status kesehatan pada suatu kandang/peternakan ayam juga dapat diketahui melalui sampel serum darah. Untuk pemeriksaan laboratorium penyakit ayam biasanya dilakukan terhadap darah keseluruhan, plasma dan serum darah. Plasma darah biasanya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah sedangkan serum digunakan untuk mengetahui kadar titer antibodi ayam yang menandakan adanya agen penyakit. Pengambilan darah pada ayam harus dilakukan secepat dan seefektif mungkin. Hal ini dapat dilakukan melalui latihan yang terus menerus. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam koleksi darah ayam adalah: -



Pada saat pengambilan darah, ayam harus dikendalikan secara lembut



-



Pengambilan darah harus dilakukan secara cepat



-



Pengambilan darah harus dilakukan secara hati-hati, terutama pada ayam hidup, supaya tidak merusak pembuluh darah yang berakibat pada terbentuknya hematoma.



-



Hilangnya darah harus diminimalisir, sehingga trauma atau stres dapat dikurangi. Pengambilan darah ayam yang sering dilakukan adalah melalui vena brachialis dan jantung (cardial). - Pengambilan darah ayam melalui vena brachialis Pengambilan darah melalui vena brachialis harus dilakukan secara aseptis dan hatihati. Sebelum mengambil darah area suntikan dibersihkan menggunakan alkohol dan dibilas dengan air bersih untuk membersihkan dari bulu dan memudahkan petugas pengambil darah melihat pembuluh darah. Setelah pembuluh darah terlihat dengan jelas, lakukan penekanan dengan jari untuk membendung darah dalam vena. Jarum ditusukkan secara hati-hati ke dalam vena dengan arah menuju jantung. Setelah darah selesai diambil lakukan penekanan untuk mencegah darah keluar dari pembuluh darah dan menimbulkan hematoma.



DAFTAR PUSTAKA Alexander DJ & Senne DA. 2008. Diseases of Poultry. 20th Ed. Blackwell Publishing : United Kingdom. Anonimous. 2010. http://duniaveteriner.com/2009/08/cara-pengambilan-darahbeberapa-hewan/print.