Teknik Presentasi Yang Memukau Audiens [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Urra
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNIK PRESENTASI MEMUKAU AUDIENS



DISUSUN OLEH:



Rizky Andriany (PO.71.20.1.21.034) Tingkat 1-A



DOSEN PENGAMPU: Dr. Sakdiah Wati, M.Pd.



JURUSAN D-III KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG TAHUN AJARAN 2021/2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.



Palembang, 10 November 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..............................................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1 1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1 1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2 2.1 Cara Membuka Presentasi Yang Memukau.....................................................................2 2.2 Teknik Menutup Presentasi Yang Baik............................................................................5 2.3 Pengertian Salindia Presentasi..........................................................................................6 2.4 Teknik Merancang Salindia Presentasi............................................................................6 BAB III PENUTUP..............................................................................................................9 3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9 3.2 Saran.................................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10



ii



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang



Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran pesan/informasi antara anda dengan seseorang atau beberapa orang. Seseorang membawa informasi tersebut kemudia menyampaikannya kepada orang lain melalui sebuah saluran. Selanjutnya orang menerima informasi dan bereaksi atas informasi yang diterimanya tersebut. Keberhasilan suatu presentasi ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang dapat diterima oleh orang dan seberapa ketepatan reaksi yang diberikan oleh orang seperti yang diinginkan. Presentasi juga adalah penyampaian suatu materi atau masalah kepada pendengar dan khalayak yang mengikuti presentasi. Presentasi dapat pula diartikan sebagai kegiatan seseorang yang berbicara di hadapan public, baik dalam kegiatan seminar, kuliah, mengajar di kelas, ataupun kegiatan yang lainnya. Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Selain makalah, presenter juga menyiapkan media/alat bantu yang diperlukan dalam presentasi. Kemudian latihan sebelum melakukan presentasi dengan memperhatikan caracara melakukan presentasi yang baik agar bisa menarik perhatian audiens dan benar-benar siap menyampaikan materi dengan waktu yang disediakan.



1.2



Rumusan Masalah 1. Bagaimana teknik pembukaan presentasi yang baik agar menarik perhatian audiens? 2. Bagaimana teknik menutup presentasi yang baik dan benar? 3. Apa pengertian salindia presentasi? 4. Bagaimana teknik merancang salindia presentasi?



1.3



Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui cara membuka presentasi yang menarik 2. Untuk mengetahui cara menutup presentasi yang baik dan benar 3. Untuk mengetahui pengertian salindia presentasi 4. Untuk mengetahui teknik merancang salindia presentasi



1



BAB II PEMBAHASAN



2.1



Membuka Presentasi



Pembukaan presentasi bertujuan memberikan gambaran umum tentang topik yang akan dibahas dan hasil yang diharapkan dari presentasi. Sebuah presentasi yang bagus selalu diawali dengan pembukaan yang kuat sekaligus menarik perhatian audiens. Fungsi Pembukaan dalam presentasi adalah sebagai berikut:



a. Agar Audiens memahami tujuan presentasi Anda Audiens datang mendengarkan presentasi untuk suatu tujuan. Oleh karena itu, fungsi pembukaan presentasi agar audiens mengetahui dengan cepat tujuan presentasi yang Anda buat. b. Mendapat Gambaran Umum atas Apa yang Disampaikan Pembukaan presentasi mirip dengan opening sebuah film. 5 menit pertama Anda akan menentukan apakah Anda akan menonton film tersebut atau segera meninggalkannya. Seperti sebuah film, pembukaan presentasi berfungsi untuk memberikan gambaran umum kepada audiens apa yang akan mereka dengarkan dalam beberapa waktu ke depan. c. Menciptakan Motivasi dan Rasa Ingin Tahu Audiens Audiens menghadiri sebuah presentasi dengan motivasi awal yang berbeda-beda. Ada yang ingin mendapatkan informasi baru dari Anda. Namun ada pula yang hanya sekedar datang karena diminta atasannya untuk mewakili buat menghadiri suatu persentasi. Oleh karena itu, inilah kesempatan Anda untuk menciptakan motivasi yang sama bagi Audiens agar mereka merasa perlu mendengarkan presentasi Anda sampai selesai. Pembukaan yang baik juga akan menciptakan rasa ingin tahu Audiens sehingga mereka akan terus mendengarkan anda sampai selesai karena Audiens merasa termotivasi atas perkataan Anda yang menciptakan kaingin tahuan Audiens sehingga memperhatikan presentasi Anda sampai selesai.



Cara Terbaik Membuka Presentasi 1. Membuka Presentasi Dengan Menyampaikan Maksud dan Tujuan Cara paling mudah dan dapat Anda terapkan untuk berbagai situasi. Dengan cara ini, kita harus dapat menyampaikan point inti dan tujuan kita melakukan presentasi agar Audiens akan mengerti apa yang akan mereka dapatkan dari presentasi yang Anda tampilkan. Anda juga bisa menetapkan harapan (ekspetasi) Audiens tentang berapa lama presentasi akan berlangsung dan apa saja yang akan dibahas. Misalkan Anda ingin menawarkan jasa sebuah software sistem administrasi kepegawaian di hadapan beberapa manajer yang menjadi calon pembeli produk Anda. Anda bisa membuka presentasi dengan menyampaikan maksud dan tujuan seperti ini: “Bapak dan Ibu yang saya hormati, selamat pagi. Saya sangat senang hari ini mendapatkan kesempatan 2



untuk hadir di hadapan Bapak/Ibu sekalian. Dalam waktu tiga puluh menit ke depan, saya akan menjelaskan kepada Bapak dan Ibu sebuah sistem administrasi kepegawaian yang akan membantu Bapak/Ibu mengelola data karyawan secara cepat, mudah dan informatif. Di akhir presentasi nanti, Bapak dan Ibu akan bisa memahami keunggulan dan manfaat yang akan didapatkan dari sistem ini, serta apa yang membedakannya dengan produk sejenis di pasaran. Dengan demikian, Bapak Ibu dapat memutuskan investasi terbaik bagi perusahaan yang Bapak Ibu pimpin.” Sampaikan apa yang akan Anda bahas, berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan apa manfaat yang bisa diambil audiens setelah presentasi selesai 2. Membuka Presentasi Dengan Sebuah Pertanyaan Apa yang akan Anda lakukan ketika seseorang mengajukan sebuah pertanyaan? Secara otomatis Anda akan berusaha menjawabnya. Menggunakan pertanyaan akan mengajak Audiens fokus pada tema yang sedang dibahas dan membuat mereka memusatkan perhatian untuk menentukan jawabannya meskipun mereka tidak menjawab langsung pernyataan Anda. Misalnya Saya ingin mengajukan pertanyaan kepada Anda. Berapa banyak buku yang Anda baca dalam setahun terakhir? Pertanyaan sederhana ini cukup ampuh untuk mengajak audiens berpikir sejenak dan berkonsentrasi untuk mencari jawaban. Pertanyaan yang sama diulang kembali di akhir presentasi sehingga menjadi sebuah kesatuan. 3. Membuka Presentasi Dengan Cerita Membuka Presentasi dengan sebuah cerita atau kisah akan mengajak Audiens membayangkan kisah tersebut. Secara mental mereka mulai terhubung dengan Anda sebagai presenter dan siap untuk mendengarkan presentasi Anda dengan lengkap. Misalkan Anda ingin menyampaikan presentasi tentang bahaya menyetir sambil menggunakan ponsel 4. Membuka Presentasi Dengan Data atau Fakta Jika presentasi Anda memiliki data dan fakta yang menarik, Anda bisa menggunakan informasi tersebut untuk membuka presentasi. Data bisa mengajak orang untuk berpikir. Tidak hanya itu, data dan fakta mampu menciptakan efek dramatis tanpa harus didramatisir untuk menarik emosional Audiens. Misalkan Anda menyampaikan sebuah presentasi bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang aman, maka Anda bisa membuka presentasi menggunakan data sebagai berikut: 5. Membuka Presentasi Dengan Kutipan atau Pernyataan Anda juga bisa membuka presentasi dengan mengutip perkataan tokoh terkenal. Pembukaan seperti ini akan menarik jika kutipan yang dipilih relevan dengan topik presentasi Anda. Namun, jangan memaksakan menggunakan kutipan jika tidak relevan dengan materi presentasi Anda. Dalam contoh berikut ini, Anda akan menyampaikan sebuah presentasi tentang pentingnya menciptakan budaya belajar dalam sebuah organisasi. Untuk membuka presentasi, Anda ingin mengutip sebuah perkataan dari Alvin Toffler. Maka Anda bisa menyampaikan pembukaan sebagai berikut: “Alvin Toffler mengatakan, buta huruf di abad 21 bukanlah mereka yang tidak bisa membaca atau menulis, melainkan mereka yang tidak belajar (learn) hal-hal baru yang penting untuk dikuasai, membuang apa-apa yang sudah tidak relevan dengan perubahan zaman (unlearn), dan belajar kembali hal-hal yang pernah dikuasai 3



sebelumnya namun sekarang telah berubah (relearn). Apa yang disampaikan Alvin Toffler di atas sangat relevan dengan topik kita hari ini untuk membangun budaya belajar dalam sebuah organisasi. Dengan demikian, kita akan mampu menciptakan sebuah organisasi pembelajar di mana anggotanya secara aktif terus belajar dan menyesuaikan diri dengan tantangan zaman.” Pada saat melakukan presentasi ada beberapa hal yang dapat kalian perhatikan dalam melakukan komunikasi yang baik kepada audiens adalah sebagai berikut : 1. Pentingnya memiliki kemampuan komunikasi Sebagian orang seringkali merasakan grogi ketika melakukan presentasi dan perasaan takut tidak berhasil dalam msemukau audiens dalam presentasi yang akan dilakukan. Kunci dari presentasi yang menarik dan efektif ada pada persiapan yang matang dan Teknik presentasi yang baik. Agar kamu semakin mahir dalam melakukan presentasi tersebut. Kemampuan berkomunikasi sangatlah penting, komunikasi yang efektif tidak hanya tentang berbicara dengan jelas dan pilihan kata yang tepat saja. Namun, mendengarkan dan memberikan perhatian dengan baik pada lawan bicara juga termasuk dalam komunikasi efektif. Kamu harus tahu cara efektif untuk menyampaikan dan menerima pesan, baik secara langsung, melalui telepon, email, dan lainnya. Dengan kemampuan komunikasi, akan lebih mudah untuk kamu melakukan kegiatan yang berhubungan dengan public speaking seperti presentasi. Salah satu tips presentasi yang baik adalah melatih komunikasi efektif. Bagaimana cara menemukan gaya komunikasi yang tepat? 1. Gaya Komunikasi Pasif Komunikasi pasif biasanya cenderung diam dan tidak mencari perhatian. Gaya ini memiliki kecenderungan seperti, ketidakmampuan untuk menolak jarang melakukan kontak mata, suara lembut, gelisah, dan lainnya. 2. Gaya Komunikasi Agresif Gaya ini biasanya sering mengungkapan pemikiran, opini, perasaan, dan mendominasi percakapan. Tanda dari komunikasi agresif adalah menganggu seseorang yang sedang bicara, menggunakan gestur agresif, postur berlebihan, melakukan kontak mata secara intens dan lainnya. 3. Gaya komunikasi pasif-agresif Gaya komunikasi ini akan tampak pasif, namun seringkali memiliki motivasi agresif yang mendorong tindakan mereka. Kebiasaan yang dilakukan seperti, menggunakan sarkasme, menunjukkan penolakan, bergumam, dan lainnya. 4. Gaya Komunikasi Asertif Gaya asertif merupakan jenis komunikasi yang paling produktif dan sopan di tempat kerja. Biasanya akan menunjukkan kecenderungan lebih kolaboratif, memiliki ekspresi yang sehat terhadap ide, postur yang baik, suara yang jelas, kontak mata yang ramah, dan lainnya.



4



2.2



Menutup Presentasi



Penutup sama pentingnya dengan pembukaan. Bagian penutup akan membuat hadirin mengingat pesan utama presentasi. Penutupan yang tepat serta terangkumnya presentasi dalam kalimat yang mudah untuk memastikan presentasi tercapai tujuannya. Ada tiga fungsi penutupan presentasi adalah sebagai berikut :



1. Merangkum pesan utama Merangkum pesan utama presentasi adalah cara yang baik untuk menutup presentasi. Terlebih jika presentasi yang kita sampaikan memiliki pembahasan yang banyak dan kita sampaikan dalam waktu yang relatif lama. Dengan demikian audiens akan mengingat poin penting isi presentasi yang anda sampaikan. Disini Anda harus memudahkan audiens untuk melihat kembali esensi dari apa yang sudah Anda sampaikan dengan merangkumnya ke dalam poin sederhana. Contohnya: “Jadi hadirin sekalian, setelah Anda melihat bagaimana cara membangun personal brand. Ada tiga poin kunci yang perlu Anda ingat. Pertama, membangun personal brand penting bagi siapa saja yang ingin mendapatkan kepercayaan, pengakuan dan kesuksesan dalam penjualan. Kedua, personal brand sangat dipengaruhi oleh passion, integitas dan keahlian Anda Ketiga, membangun personal brand dapat Anda lakukan melalui tiga cara yaitu membuat blog, bergabung dengan orang yang memiliki personal brand kuat dan membuat buku”. Anda tidak perlu ragu lagi dengan cara ini, cara ini akan membantu audiens mengingat poin utama presentasi Anda dengan baik. Cara ini juga digunakan presenter kelas dunia untuk menutup presentasi mereka. Salah satunya adalah Dan Pink dalam presentasinya di TED Global 2009 dengan judul “The Puzzle Of Motivation”. 2. Menggunakan Kutipan Menggunakan kutipan juga merupakan saran yang tepat dan kuat untuk menutup presentasi. Dengan catatan kutipan yang Anda gunakan relevan dengan topik presentasi yang Anda sampaikan. Contoh: Anda melakukan presentasi tentang “Sukses Meraih Impian” maka Anda bisa menutup presentasi Anda dengan kutipan berikut : “Sebagai penutup saya ingin mengutip pernyataan dari Walt Disney. Ia mengatakan “Semua impian pasti bisa Anda wujudkan jika Anda memiliki keberanian untuk mengejar mereka. Artinya, jika Anda punya impian maka genggam impian tersebut, yakini dan kejar. Percayalah bahwa impian Anda pasti bisa Anda wujudkan”. 3. Ajakan Untuk Bertindak Mengajak audiens untuk bertindak adalah satu cara yang paling persuasif di akhir presentasi untuk mempengaruhi audiens. Anda harus tahu audiens yang datang dalam presentasi telah meluangkan waktu mereka untuk mendengarkan kita. Mereka datang karena ingin meningkatkan pengetahuan mereka, meningkatkan keterampilan mereka, mendapatkan solusi terbaik untuk kehidupan mereka. Jadi pastikan Anda memberitahu mereka apa yang 5



harus dilakukan dan bagaimana menggunakan informasi yang mereka peroleh dari presentasi. Contoh: Anda adalah seorang praktisi Pendidikan yang berbicara tentang “pentingnya peran orang tua dalam kesuksesan anak di masa depan” Maka kita bisa menutup dengan kalimat ajakan seperti ini: “Mulai hari ini mari kita didik anak-anak kita dengan baik. Supaya mereka bisa meraih masa depan yang mereka inginkan. Kita mungkin tidak akan melihat masa depan tersebut tapi mereka akan melihatnya. Dan tugas kita adalah membantu mereka untuk berbuat sesuatu akan masa depan itu”. Terima Kasih Jika ajakan untuk bertindak bisa Anda sampaikan dengan jelas dan meyakinkan, maka audiens akan ingat hal itu, mereka akan mengetahui apa yang harus dilakukan setelah presentasi berakhir dan ini bisa menciptakan kesan yang mendalam buat mereka. 4. Menyampaikan Pernyataan Inspiratif Selain cara di atas Anda juga dapat menutup presentasi Anda dengan sebuah pernyataan inspiratif yang Anda buat sendiri. Pernyataan ini selain berfungsi sebagai bentuk pernyataan penutup yang menggambar isi presentasi juga sebagai bentuk otoritas Anda Contohnya: “Semua orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang percaya dengan kekuatan impian tersebut. Kemudian mau mendorong diri mereka untuk mau take action menjalankan semua rencana untuk menjemput impian yang mereka dambakan. Jadi yakinlah, setinggi apapun impian Anda, jika Anda memiliki rencana yang masuk akal, mau take action semua impian pasti dapat Anda wujudkan. Saya sudah membuktikannya, banyak orang diluar sana juga sudah membuktikannya, dan sekarang adalah giliran Anda”. Dengan menutup presentasi Anda dengan sebuah pernyataan inspiratif yang Anda sampaikan dengan kuat, ini akan mampu menginspirasi audiens Anda dan membuat penutupan Anda akan memiliki kesan mendalam. 2.3



Pengertian Salindia Presentasi



Salindia presentasi adalah serangkaian gambar yang menampilkan teks atau gambar dan diproyeksikan ke permukaan datar untuk dilihat oleh suatu kelompok. Jenis tayangan salindia yang paling dikenal saat ini adalah tayangan salindia komputer, yakni komponen yang umum digunakan untuk memberikan pelajaran. Penyaji yang bertindak sebagai komunikator harus menjadi peran utama dalam presentasi. Bila diibaratkan pertunjukkan wayang, penyaji adalah dalang, sedangkan salindia adalah wayang yang digunakan dalang. Hadirin tidak boleh terpukau dengan wayangnya, tetapi hadirin terpukau dengan dalang yang memainkan wayang tersebut. Sehebat apapun wayang yang digunakan, dalanglah yang tampil untuk menjelaskan serta menjalankan pertunjukkan. Maka, dalam presentasi, sebagus apa pun salindia, penyajilah yang mengendalikan jalannya presentasi. Salindia hanyalah alat untuk mempermudah jalannya presentasi. 6



Ciri-ciri salindia Ciri-ciri salindia yang penampilannya bagus: 1. Satu salindia, satu pesan Salindia yang bagus hanya fokus pada satu poin. Tiap salindia sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampurkan beberapa ide berbeda dalam satu salindia karna hadirin akan bingung dan akan sulit untuk dicernanya. Salindia yang fokus pada satu pesan akan lebih kuat, lebih mudah diingat sekaligus mampu menjadikan alat komunikasi visual. 2. Sederhana Salindia yang sederhana akan mudah dipahami hadirin dalam beberapa detik pertama. Lakukan hal ini dan pastikan pesan yang akan disampaikan. 3. Memperkuat penjelasan dan bukan mengulang pesan Salindia berfungsi untuk mendukung apa yang penyaji sampaikan secara verbal. Karena itu, penyaji bisa menampilkan gambar, diagram, atau ringkasan dari apa yang dibahas. Gunakan kata kunci ini akan membantu hadirin menyerap intisari dari ide yang dijelaskan. Salindia seperti ini akan memperkuat penjelasan. Maka, jangan menuliskan seluruh teks yang ingin penyaji sampaikan dalam salindia. Hal tersebut akan membuat pengulangan pengulangan yang tidak perlu. Apabila sudah ditulis seluruhnya, mengapa harus dibacakan lagi. 4. Kuat secara tampilan Salindia yang baik memiliki kesan tampilan yang kuat. Artinya, salindia tersebut mampu menumbuhkan semangat, mengundang pertanyaan, menciptakan rasa ingin tahu atau mengunggah emosi hadirin. Jika penyaji menggunakan gambar, pilih yang paling tepat untuk menggambarkan situasi penyaji jelaskan. Jika menggunakan diagram, pastikan mudah dipahami. 5. Menggunakan teks secara ringkas Salindia yang baik harus dapat dibaca oleh hadirin yang letaknya paling jauh. Apabila tidak dapat dilihat, itu menandakan bahwa salindia tersebut tidak berguna, sehingga tidak perlu ditampilkan. Ahli-ahli presentasi menyarankan maksimum lima baris teks. Dengan demikian, apabila penyaji harus menampilkan teks dalam bentuk datar, usahakan tidak lebih dari lima baris. 6. Menghindari bullet point Bullet point adalah titik atau dots yang tersedia di tamplate powerpoint untuk menempatkan teks. Keberadaan bullet point dimaksudkan membantu presenter membuat alur presentasinya dengan baik secara berurutan dan terstruktur. Namun, ternyata sebagian besar presenter menyalahgunakannya. Seharusnya penyaji harus menggunakan kreativitas untuk menghindari bullet point. Apabila diharuskan menggunakannya, gunakan hanya sesekali. 7. Alur yang teratur Tampilan salindia-salindia yang baik akan memiliki alur teratur. Hadirin akan melihat sebagai satu kesatuan yang harmonis dan sinergis. Salindia yang isinya tidak teratur dari satu topik ke topik lainnya tanpa alur yang jelas tentunya menyulitkan hadirin. Dari ciri-ciri salindia yang penampilannya bagus di atas adapun juga ciri-ciri salindia yang penampilannya kurang atau tidak baik, adalah sebagai berikut:



7



1. Ukuran huruf terlalu kecil Aturan umum yang bisa digunakan maksimal 7 baris teks dalam satu salindia dengan ukuran huruf sebesar 32 poin. 2. Berhuruf kapital semua Bila teks semua menggunakan huruf kapital, hal itu menimbulkan kesan bahwa si penyaji sedang berteriak-teriak. 3. Teks bercetak tebal semua Membaca teks tebal berpotensi melelahkan mata. Maka, gunakan seperlunya untuk memberikan penekanan. 4. Model huruf terlalu banyak Gunakan model tidak lebih dari tiga macam dan penggunaannya juga harus konsisten dalam setiap salindia. Penggunaan yang konsisten akan memudahkan hadirin untuk mengenali saran penyaji menyuguhkan informasi. 5. Animasi yang tidak pada tempatnya Gunakan animasi sederhana agar presentasi yang disajikan tampak profesional. Apabila animasi yang digunakan tidak dapat berpotensi menganggu konsentrasi. 6. Efek suara yang tidak perlu Hindari efek suara yang tidak perlu, seperti suara tepuk tangan yang dimunculkan penyaji dalam salindia atau suara desingan peluru. Penyaji adalah seseorang yang menyajikan presentasi dan bukan seseorang disc jockey yang sedang konser. 7. Penempatan warna yang tidak tepat Gunakan 3-4 waarna utama secara konsisten karena bila terlalu banyak, juga dapat memicu kelelahan mata hadirin. 8. Teks terlalu banyak Pilih kata kunci agar hadirin dapat memahami presentasi. Maka, jangan tampilkan seluruh teks. Apabila ini dilakukan, sama saja penyaji menyuruh hadirin untuk membacanya. 9. Latar belakang terlalu terang atau terlalu gelap Gunakan kontras yang cukup agar tulisan jelas terbaca. Ahli-ahli presentasi memberi saran apabila latar belakang biru gelap, teks berwarna putih atau kuning. Yang terpenting adalah sebelum tampil ujilah terlebih dahulu presentasi yang akan Anda tampilkan menggunakan proyektor yang akan dipakai dan pastikan warna yang digunakan sesuai. 10. Jangan menganggap bahwa salindia adalah segalanya ketika menyajikan presentasi Salindia memang bagian yang cukup penting ketika seseorang melakukan presentasi. Namun, masih ada alat bantu lain yang fungsinya tidak kalah sama salindia, seperti flipchart, video, dan alat-alat peraga.



8



BAB III PENUTUP



3.1



Kesimpulan Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran pesan/informasi



antara anda dengan seseorang atau beberapa orang. Seseorang membawa informasi tersebut kemudia menyampaikannya kepada orang lain melalui sebuah saluran. Selanjutnya orang menerima informasi dan bereaksi atas informasi yang diterimanya tersebut. Keberhasilan suatu presentasi ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang dapat diterima oleh orang dan seberapa ketepatan reaksi yang diberikan oleh orang seperti yang diinginkan. Serta cara penyaji melakukan presentasi sangat mempengaruhi audiens. Dengan cara membuka, menutup presentasi yang menarik sehingga audiens tertarik untuk mendengarkan yang akan Anda sampaikan. Salindia Presentasi juga bisa membantu Anda dalam melakukan presentasi. Salindia yang menarik dan tepat akan membuat Audiens mengerti dengan maksud dan tujuan dari presentasi.



3.2



Saran



Untuk Pembaca, makalah ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dengan cara membuka presentasin, menutup presentasi dan merancang salindia presentasi yang bagus dan menarik. Agar kedepannya para pembaca bisa menerapkan teknik teknik tersebut dan presentasi berjalan dengan lancar.



9



DAFTAR PUSTAKA Wati, Sakdiah. 2020. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Palembang Publishing NoerFikri. Adiasta. 2013. Teknik Presentasi Yang Baik http://adiiasta.blogspot.com/2013/03/10-teknik-presentasi-yang-baik.html, diakses pada 21 Oktober 2021 pukul 19.35 Renas, Decka. 2016. Cara Presentasi Yang Baik dan Benar Agar Audiens Tertarik https://deckarenas.com/cara-presentasi-yang-baik-dan-benar/, diakses pada 23 Oktober 2021 pukul 19.00 Handayani, Tri, Maria. 2021 Tips Presentasi Yang Efektif dan Tepat https://www.ekrut.com/media/tips-presentasi, diakses pada 3 November 2021 pukul 15.00 Noer, Muhammad. 2014. Cara Membuka Presentasi Dengan Baik dan Menarik https://www.presentasi.net/cara-membuka-presentasi-dengan-baik-menarik-perhatianaudiens/, diakses pada 20 Oktober 2021 pukul 19.22 ronapresentasi. 2013. Cara Menutup Presentasi Yang Baik dan Berkesan https://www.ronapresentasi.com/menutup-presentasi-yang-baik-dan-berkesan/ https://indorsie.com/penutup-presentasi/. Diakses pada 20 Oktober pukul 20.00



10