Teknik Skoring Instrumen Subjective Well [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

3.1.1.



Teknik Skoring Instrumen Subjective Well-Being Pengisian skala yang biasanya hanya memerlukan waktu pengerjaan



dari responden selama kurang lebih satu menit ini terdiri dari 5 pernyataan item pendek yang disusun dengan skala Likert dengan tujuh pilihan respon yang memperlihatkan tingkatan kesetujuan maupun ketidaksetujuan responden. Tujuh opsi yang ada tersebut yakni sangat tidak setuju, tidak setuju, agak tidak setuju, netral, agak setuju, setuju, dan sangat setuju. Tabel 3.7. Norma Skoring Instrumen Satisfaction With Life Scale (SWLS)



Kategori Jawaban



Skor



Sangat Setuju



7



Setuju



6



Agak Setuju



5



Netral



4



Agak Tidak Setuju



3



Tidak Setuju



2



Sangat Tidak Setuju



1



Jumlah total skor minimal yang bisa dihasilkan dalam skala ini terhadap satu responden adalah 5 dimana berarti responden sangat merasa tidak puas terhadap kehidupannya, dan skor maksimal bernilai 35 yang berarti responden sangat puas akan kehidupannya.



Tabel 3.8. Interpretasi Skor Total Satisfaction With Life Scale (SWLS) Kategori Jawaban



Skor Total



Sangat Puas



31 – 35



Puas



26 – 30



Sedikit Puas



21 – 25



Netral



20



Sedikit Tidak Puas



15 – 19



Tidak Puas



10 – 14



Sangat Tidak Puas



5-9



Kebanyakan skor orang Amerika berada di rentang 21 sampai dengan 25, dimana individu yang mendapatkan skor diatar 25 menandakan bahwa dirinya lebih puas akan kehidupannya dibandingkan kebanyakan orang lainnya (Diener, Lucas, dan Oishi, 2005)



Satisfaction With Life Scale (SWLS) Petunjuk Pengisian : Berikut terdapat lima pernyataan yang mungkin Anda setujui atau tidak setujui. Tunjukkanlah persetujuan Anda terhadap setiap pernyataan dengan memberikan tanda checklist () pada salah satu kolom kosong di sebelah kanan setiap pernyataan dengan ketentuan sebagai berikut : 1



: STS (Sangat Tidak Setuju)



2



: TS (Tidak Setuju)



3



: ATS (Agak Tidak Setuju)



4



: N (Netral)



5



: AS (Agak Setuju)



6



: S (Setuju)



7



: SS (Sangat Setuju)



Mohon untuk terbuka dan jujur saat memberikan respon. Usahakanlah untuk tidak melewati satu nomor pun dalam memberikan jawaban pada setiap pernyataan di bawah ini. Contoh :



NO 1



PERNYATAAN Saya menyukai hidup saya



1 STS



2 TS



3 ATS



4 N



5 AS



6 S







7 SS



NO



PERNYATAAN



1



Hampir di sebagian besar hal dalam hidup saya cukup mendekati harapan ideal saya



2



Kondisi kehidupan saya dalam keadaan yang sangat baik



3



Saya merasa puas dengan kehidupan saya



4



Sejauh ini, saya telah memperoleh hal-hal penting yang saya inginkan dalam hidup saya



5



Jika saya dapat mengulang kembali kehidupan ini, saya hampir tidak akan mengubah apa pun dalam kehidupan saya



1 STS



Alat ukur PANAS Positif and negative affect scale 1. Tertarik pad sesuatu 2. Tertekan 3. Gembira 4. Kecewa 5. Kuat 6. Merasa bersalah 7. Khawatir 8. Bermusuhan 9. Antusias 10. Bangga 11. Mudah tersinggung 12. Waspada 13. Malu 14. Memiliki banyak ide 15. Cemas 16. Bertekad kuat 17. Penu perhatian 18. Gelisah 19. Aktif 20. Takut



2 TS



3 ATS



4 N



5 AS



6 S



7 SS



Satisfaction with Life Scale (SWLS) Alat ukur yang dipakai untuk mengukur kepuasan hidup secara global adalah adaptasi dari Satisfaction with Life Scale (SWLS) yang dikembangkan oleh Diener dkk. (dalam Pavot & Diener, 1993). SWLS menggunakan skala Likert 1- 7, dan terdiri dari lima pernyataan. Responden akan diminta untuk mengindikasikan kesetujuannya terhadap setiap pernyataan yang ada. Responden menjawab dengan angka 1 jika ia sangat tidak setuju, angka 2 berarti responden tidak setuju, angka 3 berarti responden agak tidak setuju, angka 4 berarti responden netral, angka 5 berarti responden agak setuju, angka 6 berarti responden setuju, dan angka 7 berarti responden sangat setuju. Contoh pertanyaan dari SWLS adalah “Saya puas dengan kehidupan saya” (nomor 3). Skoring SWLS akan sesuai dengan angka yang dijawab responden. Dengan kata lain, jawaban dengan angka 1 (sangat tidak setuju) akan diberikan skor 1, angka 2 (tidak setuju) akan diberikan skor 2, angka 3 (agak tidak setuju) akan diberikan skor 3, angka 4 (netral) akan diberikan skor 4, angka 5 (agak setuju) akan diberikan skor 5, angka 6 (setuju) akan diberikan skor 6, dan angka 7 (sangat setuju) akan diberikan skor 7. Skor dari kelima item yang ada di dalam alat ukur SWLS akan dijumlahkan untuk mendapatkan skor kepuasan hidup. Skor maksimal yang bisa didapatkan adalah 35, sedangkan skor minimum yang bisa didapatkan adalah 7. Dalam pengadaptasiannya, peneliti menterjemahkan SWLS sendiri. Kemudian, hasil terjemahan tersebut dibandingkan dengan adaptasi dari Panggabean (2004) dan Puspita (1998) yang juga mengadaptasi alat ukur tersebut. Beberapa kata kemudian diganti berdasarkan hasil perbandingan tersebut. Revisi dari alat ukur yang telah dibuat kemudian mendapatkan umpan balik lagi dari pembimbing peneliti dan kenalan peneliti yang berpengalaman sebagai penerjemah. Revisi kemudian dilakukan berdasarkan masukan tersebut. Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS) Alat ukur yang dipakai untuk mengukur komponen afektif SWB adalah adaptasi dari Positive Affect Negative Affect Schedule (PANAS) yang dikembangkan oleh Watson, dkk. (1988). Positive Affect Negative Affect Scale (PANAS) adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya afek positif dan afek negatif dalam satu waktu dengan menggunakan skala Likert. Afek positif dan afek negatif yang dijadikan item pada alat ukur ini adalah afek yang dipilih oleh Watson dkk. (1988) dari item yang termasuk ke dalam 20 kategori afek Zevon dan Tellegen (dalam Watson dkk., 1988). Alat ukur PANAS yang dibuat Watson dkk. (1988) menanyakan seberapa besar responden merasakan afek tertentu, namun mereka juga memberikan validitas faktor untuk konstruksi PANAS dengan menggunakan skala frekuensi. Instruksi mengenai waktu dapat dipilih antara ‘pada saat ini’, ‘hari ini’, ‘beberapa hari yang lalu’, ‘beberapa minggu yang lalu’, ‘tahun lalu’, dan ‘secara umum’. Instruksi tersebut dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan peneliti. Instruksi jangka pendek seperti ‘pada saat ini’ dan ‘hari ini’ sensitif terhadap fluktuasi mood seseorang, sedangkan instruksi jangka panjang seperti ‘tahun kemarin’ atau ‘secara umum’ lebih menggambarkan trait seseorang. Pada kuesioner ini, peneliti memutuskan untuk mengambil instruksi ‘beberapa hari kemarin’, yang dioperasionalisasikan menjadi ‘tiga hari yang lalu’. Instruksi tersebut dipilih karena jangkauannya akan lebih luas daripada sekedar ‘pada saat ini’ dan ‘hari ini’, tapi masih cukup akurat untuk diingat oleh responden. Skor untuk dimensi afek positif didapatkan dari item: - Tertarik pada sesuatu (no.1.) - Kuat (no.5) - Gembira (no.3) - Bersemangat (no.9) - Bangga (no.10) - Memiliki tekad (no.16) - Waspada (no.12) - Memberikan perhatian (no.17) - Terinspirasi (no.14) - Aktif (no. 19)



Sedangkan skor untuk dimensi afek negatif didapatkan dari nilai item: - Tertekan (no.2) - Mudah tersinggung (no.11) - Kecewa (no. 4) - Malu (no. 13) - Bersalah (no.6) - Gugup (no. 15) - Takut (no.7) - Gelisah (no.18) - Kasar (no.8) - Khawatir (no.20) Pada penyusunan awal alat ukur PANAS, skala yang digunakan adalah skala tingkat. Setiap item akan dijawab dengan angka 1-5, di mana angka 1 berarti responden merasakan suatu perasaan dalam tingkat sangat kecil atau tidak sama sekali pada satu waktu, angka 2 menunjukkan tingkat yang kecil, angka 3 menunjukkan tingkat yang sedang, angka 4 menunjukkan tingkat yang besar, dan angka 5 menunjukkan tingkat yang sangat besar. Skor maksimal dari masing-masing dimensi adalah 50, sedangkan skor minimal yang bisa didapatkan dari masing-masing dimensi adalah 10. Interpretasi skor dari PANAS akan diberikan dengan cara mengurangi mean dari afek positif dengan mean afek negatif yang ada. Pengurangan tersebut menghasilkan apa yang dinamakan affect balance (Bradburn dalam Andrews & Robinson, 1991). Apabila responden lebih sering merasakan adanya afek positif dibandingkan adanya afek negatif, maka komponen afektif SWB responden dapat dikatakan baik. Dalam pengadaptasiannya, PANAS diterjemahkan dari bahasa aslinya oleh peneliti. Setelah diterjemahkan, peneliti membandingkan hasilnya dengan hasil terjemahan dari Panggabean (2004) dan Puspita (1998). Hasil revisi kemudian mendapatkan masukan dari pembimbing peneliti dan kenalan peneliti yang berpengalaman sebagai penerjemah. Selain masukan tersebut, peneliti meminta bantuan dua expert judgment di dalam bidang emosi. Expert tersebut membantu peneliti dalam menentukan apakah item-item yang ada dapat mengukur emosi dengan baik. Berdasarkan masukan dari expert tersebut, peneliti mengganti terjemahan ‘hostile’ dari ‘rasa bermusuhan’ menjadi ‘kasar’ Di samping membuat perubahan tersebut, peneliti juga menambahkan instruksi bahwa item yang ada di dalam alat ukur PANAS tidak hanya menggambarkan perasaan atau emosi tertentu, tapi juga keadaan yang terjadi dikarenakan adanya perasaan atau emosi tertentu. Instruksi tersebut ditambahkan karena ada beberapa item yang ketika melalui expert judgement diragukan menggambarkan emosi. Item yang diragukan antara lain adalah kuat, aktif, dan memiliki tekad dengan pertimbangan bahwa item tersebut merupakan kata-kata yang menunjukkan sifat, dan bukannya emosi. Item tersebut dipertahankan oleh peneliti karena merupakan ciri-ciri dari keadaan afek positif yang tinggi dan termasuk ke dalam kategori afek Zevon dan Tellegen (dalam Watson, dkk., 1988).