Teknologi Tepat Guna [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Teknologi Tepat Guna Prosuder (screening dan deteksi dini) , Sistem (metode one-way text messaging program, Mobile Obstetrik Monitoring, ANC class, senam hamil) dan Alat-alat lain dalam Pelayanan Kebidanan



Disusun oleh : Kelompok 2 1. Gustina Yulia 2. Raja Wika Suciaristy Mufri 3. Zetma YolIbu R Dosen : SISKA HELINA, SST, M.Keb



Poltekkes Kemenkes Riau Alih Jenjang D-IV Kebidanan T.A 2019/2020



1



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi (TI) yang telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi Teknologi Informasi itu sendiri adalah Studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja melalui berbagai media (seperti internet), termasuk kata-kata, bilangan dan gambar. Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan seperti kedokteran. Kemajuan dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu pesat, sehingga banyak temuan-temuan yang didapatkan dengan bantuan Teknologi Informasi baik dalam bidang pengorganisasian rumah sakit, pengobatan, maupun penelitian pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri. Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam bidang kedokteran sendiri kemajuan Teknologi Informasi sangat menunjang ilmu kedokteran baik klinis, dasar maupun komunitas. Sebagai hasilnya, tidak kurang dari 750.000 jurnal dengan berbagai bahasa terbit setiap tahunnya yang bisa di searcing melalui jaringan internet. Akan tetapi tidak semua penelitian dapat diterapkan kepada pasien, sehingga dokter hendaknya memiliki pemahaman mengenai metodologi penelitian. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih



1



750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru,  Selain teknologi informasi juga memiliki kemampuan dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi. Dengan berkembangnya teknologi ,banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh teknologi .banyak peralatan canggih yang diciptakan oleh tangan lincah manusia yang sangat berguna dan dibutuhkan oleh masyarakat di dunia. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari judul dan latar belakang diatas, maka timbul Perumusan Masalah sebagai berikut :  Apa saja teknologi terkini di bidang kesehatan ? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah : a. Untuk mengetahui apa itu teknologi dan pengaruh teknologi di bidang kesehatan.  b. Untuk mengetahui teknologi terkini di bidang kesehatan. c. Menambah wawasan bagi penyusun maupun pembaca tentang teknologi di bidang kesehatan.



BAB II



2



PEMBAHASAN A. Prosedur (Skrining dan Deteksi Dini padaKehamilan) Prenatal screening test atau tes skrining saat hamil adalah seperangkat prosedur yang dilakukan selama kehamilan untuk menentukan apakah bayi cenderung memiliki kelainan atau cacat lahir tertentu. Sebagian besar tes ini tidak invasif. Tes-tes ini biasanya dilakukan selama trimester pertama dan kedua, tapi beberapa juga dilakukan pada trimester ketiga. Tes skrining saat hamil hanya bisa memberi tahu risiko atau kemungkinan adanya kondisi tertentu pada janin. Bila hasil tes skrining positif, maka diperlukan lagi tes diagnosis untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Berikut beberapa skrining tes yang menjadi prosedur rutin untuk ibu hamil. a. Tes skrining saat hamil trimester 1 Tes skrining trimester pertama bisa dimulai sejak kehamilan 10 minggu, yang merupakan kombinasi antara ultrasonografi (USG) janin dan tes darah ibu. 1) USG Tes ini dilakukan untuk menentukan ukuran dan posisi bayi. Selain itu juga membantu menentukan adanya risiko janin mengalami cacat lahir, dengan mengamati struktur tulang dan organ bayi. USG



nuchal



translucency



(NT)



adalah



pengukuran



peningkatan atau ketebalan cairan di bagian belakang leher janin pada usia kehamilan 11-14 minggu dengan USG untuk mengetahui adanya risiko down syndhrome yang tinggi pada bayijika diketahui terdapat cairan yang lebih banyak dari pada biasanya. 2) Tes darah Selama trimester pertama dilakukan dua jenis tes serum darah ibu



yaitu Pregnancy-associated



plasma



protein (PAPP-A)



dan



hormon hCG (Human chorionic gonadotropin). Ini merupakan protein dan hormon yang diproduksi oleh plasenta pada awal kehamilan. Jika



3



hasilnya tidak normal, berarti ada peningkatan risiko kelainan kromosom. Tes darah juga dilakukan untuk mengetahui adanya penyakit menular pada bayi, atau disebut dengan tes TORCH. Tes ini merupakan akronim dari lima jenis infeksi menular yaitu toksoplasmosis, penyakit lain (termasuk HIV, sifilis, dan campak, rubella (campak Jerman), sitomegalovirus, dan herpes simplex. Jika diduga positif menderita penyakit TORCH, dokter dapat merekomendasikan pasien atau ibu hamil untuk menjalani metode diagnosis lain guna memastikan diagnosis. Hal tersebut dilakukan mengingat pemeriksaan TORCH kurang spesifik dalam menentukan infeksi yang sedang terjadi. Beberapa metode diagnosis yang dapat dijalani oleh pasien pasca pemeriksaan TORCH adalah:   



Tes fungsi lumbal, untuk mendeteksi adanya infeksi toksoplasmosis, rubella, dan Herpes simplex virus di sistem saraf pusat. Tes kultur lesi kulit, untuk mendeteksi adanya infeksi Herpes simplex virus. Tes kultur urine, untuk mendeteksi adanya infeksi Cytomegalovirus.



Pasien juga butuh pemeriksaan darah lanjutan untuk mengkonfirmasi, apakah sedang atau tidak sedang mengalami infeksi TORCH. Jika diagnosis sudah ditentukan, dokter akan mendiskusikan pengobatan yang akan diberikan kepada pasien Buat ibu hamil yang terindikasi TORCH, segera konsultasi ke dokter. Semakin cepat penanganannya, dampak pada janin semakin dapat dikurangi. Sementara untuk ibu hamil yang terinfeksi toksoplasmosis, penanganan ditentukan berdasarkan saat terjadinya infeksi dan pengaruhnya pada janin. Jika janin belum terkena infeksi atau infeksi terjadi sebelum minggu ke-16 kehamilan, maka dokter akan memberikan antibiotik spiramycin. Obat ini biasa digunakan pada trimester awal kehamilan untuk mengurangi risiko gangguan saraf pada janin. Jika janin sudah tertular toksoplasmosis setelah minggu ke-16 kehamilan, maka dokter akan meresepkan pyrimethamine dan sulfadiazine. Pada bayi yang lahir terinfeksi toksoplasma, perlu diberikan obat-obatan tersebut selama 1 tahun setelah kelahiran, dan kondisi 4



kesehatan bayi harus terus dipantau selama mengonsumsi obat tersebut. Selain itu, tes darah juga akan digunakan untuk menentukan golongan darah dan Rh (rhesus) Ibu, yang menentukan hubungan Rh Ibu dengan janin yang sedang tumbuh. 3) Chorionic villus sampling Chorionic villus sampling adalah tes skrining invasif yang dilakukan dengan mengambil potongan kecil dari plasenta. Tes ini biasanya dilakukan antara minggu ke 10 dan 12 kehamilan. Tes ini biasanya merupakan tes lanjutan dari USG NT dan tes darah yang tidak normal. Tes ini dilakukan untuk lebih memastikan adanya kelainan genetik pada janin seperti Down syndrome. b. Tes skrining saat hamil trimester 2 1) Tes darah Tes darah saat hamil trimester kedua mencakup beberapa tes darah yang disebut multiple markers. Tes ini dilakukan untuk mengetahui adanya risiko cacat lahir atau kelainan genetik pada bayi. Tes ini sebaiknya dilakukan pada minggu ke 16 sampai 18 kehamilan. Tes darah tersebut meliputi:  Kadar alpha-fetoprotein (AFP). Ini adalah protein yang biasanya diproduksi oleh hati janin dan terdapatdalam cairan yang mengelilingi janin (cairan amnion atau ketuban), dan menyilang plasenta ke dalam darah ibu. Tingkat AFP yang tidak normal mungkin meningkatkan risiko seperti spina bifida, sindrom Down atau kelainan kromosom lainnya, cacat di perut janin, dan kembar.  Kadar hormon yang diproduksi plasenta, antara lain hCG, estriol, dan inhibun. 2) Tes gula darah Tes gula darah digunakan untuk mendiagnosis diabetes gestasional. Ini merupakan kondisi yang bisa berkembang selama kehamilan. Kondisi ini dapat meningkatkan kelahiran secara caesar



5



karena bayi dari ibu dengan diabetes gestasional biasanya memiliki ukuran yang lebih besar. Tes ini juga bisa dilakukan setelah hamil jika wanita memiliki kadar gula darah tinggi selama kehamilan, atau jika ibu memiliki kadar gula darah rendah setelah melahirkan. Ini merupakan serangkaian tes yang dilakukan setelah ibu minum cairan manis yang mengandung gula. Jika ibu positif memiliki diabetes gestasional, ibu memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi dalam 10 tahun berikutnya, dan ibu harus mendapatkan tes lagi setelah kehamilan. 3) Amniocentesis Selama amniosentesis, cairan ketuban dikeluarkan dari rahim untuk diuji. Ini berisi sel janin dengan susunan genetik yang sama seperti bayi, serta berbagai bahan kimia yang diproduksi oleh tubuh bayi. Ada beberapa jenis amniosentesis. Tes amniosentesis genetik untuk kelainan genetik, misalnya spina bifida. Tes ini biasanya dilakukan setelah minggu ke 15 kehamilan. Tes ini dianjurkan jika:  Skrining tes saat hamil menunjukkan hasil yang tidak normal.  Memiliki kelainan kromosom selama kehamilan sebelumnya.  Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih.  Memiliki riwayat jeluarga dengan kelainan genetik tertentu.



c. Tes skrining saat hamil trimester 3 1) Skrining Strepococcus Group B Strepococcus Group B (GBS) adalah kelompok bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius pada ibu hamil dan bayi yang baru lahir. GBS pada wanita sehat sering ditemukan di daerah mulut, tenggorokan, saluran pencernaan, dan vagina. GBS di vagina umumnya tidak berbahaya bagi wanita terlepas dari sedang hamil atau tidaknya. Namun, bisa sangat berbahaya bagi 6



bayi yang baru lahir yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat. GBS dapat menyebabkan infeksi serius pada bayi yang terinfeksi saat lahir. Tes ini dilakukan dengan mengusap vagina dan rektum ibu hamil pada usia kehamilan ke 35 sampai 37 minggu. Jika hasil skrining GBS positif, Ibu akan diberikan antibiotik saat dalam proses persalinan untuk mengurangi risiko bayi terkena infeksi GBS. B. Sistem (metode one-way text-messaging program, Mobile Obstetrik Monitoring, ANC class, senam kehamilan) a. Metode one-way text-messaging program Pesan teks dengan metode one-way textmessaging program adalah pesan teks yang dikirimkan setiap dua kali dalam satu minggu oleh server, sms yang dikirimkan berupa pesan – pesan terkait kondisi adaptasi fisiologis dan psikologis dari ibu hamil (Jarreehtum, Titapant, Tienthai, Viboonchart, Chuenwattana, & Chatchainoppakhun, 2008). b. Mobile Obstetrik Monitoring Mobile obstetrical monitoring (MoM) adalah sebuah platform prototipe telehealth yang bisa diadaptasi sesuai dengan kebutuhan spesifik daerah pedesaan maupun perkotaan dengan memanfaatkan aplikasi ponsel. c. ANC Class Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir,



7



mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran. Tujuan Khusus kelas ANC adalah : 



Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antara peserta (ibu hamil dengan



ibu



hamil)



dan



antara



ibu



hamil



dengan



petugas



kesehatan/bidan. 



Meningkatnya pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang :







Kehamilan, perubahan tubuh, keluhan (apakah kehamilan itu, perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan Anemia).







Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan, hubungan suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dikonsumsi ibu hamil, tIbu bahaya kehamilan dan P4K).







Persalinan (tIbu-tIbu persalinan, tIbu bahaya persalinan dan proses persalinan).







Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui eksklusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tIbu-tIbu bahaya dan penyakit ibu nifas).







KB pasca persalinan.







Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian vit.K1 injeksi, tIbu bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).







Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan serta penanggulangan malaria pada ibu hamil).



Kegiatan pelaksanaan : Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamiltetapi tetap mengutamakan materi pokok. 8



Setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, bagi ibu hamil yang mempunyai usia kehamilan > 20 minggu. Senam ibu hamil merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai di rumah diharapkan dapat dipraktekan. Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15 - 20 menit Materi kelas Ibu hamil Pertemuan I 



Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan.







Apa itu kehamilan?







Perubahan tubuh ibu selama kehamilan







Apa saja yang perlu dilakukan ibu







Pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk mencegah anemia.







Perawatan Kehamilan.







Kesiapan psikologis menghadapi kehamilan.







Hubungan suami isteri selama kehamilan.







Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.







TIbu - tIbu bahaya kehamilan







Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi.



Pertemuan II 



Tentang persalinan







TIbu - tIbu persalinan







TIbu bahaya pada persalinan







Proses persalinan







Inisiasi Menyusui Dini (IMD)







Perawatan Nifas







Apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui eksklusif







Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas? 9







TIbu - tIbu bahaya nifas







KB post partum







Perawatan Bayi baru lahir







Perawatan Bayi Baru Lahir (BBL)







Pemberian Vitamin K injeksi pada BBL







TIbu bahaya BBL







Pengamatan perkembangan bayi/anak







Pemberian imunisasi pada BBL







Mitos, Penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.







Penyakit menular







Infeksi Menular Seksual (IMS)







Informasi dasar HIV/AIDS







Pencegahan dan penanganan Malaria pada ibu hamil.







Akte kelahiran



d. Senam kehamilan Senam hamil adalah rangkaian gerakan senam yang diperuntukkan bagi ibu hamil. Gerakan senam hamil umumnya aman dan ringan, sehingga dapat dilakukan di berbagai usia kehamilan. Tujuan utama senam hamil adalah membantu ibu hamil dalam mempersiapkan diri menghadapi proses persalinan. Selain menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, olahraga juga membantu ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan bentuk tubuh dan berat badan. Berbagai jenis olahraga ringan dapat dilakukan selama masa kehamilan, antara lain berjalan, berenang, atau yoga. manfaat : 



Mengurangi nyeri punggung.







Mencegah konstipasi.







Menurunkan risiko diabetes, preeklamsia, dan perlunya operasi caesar.







Menjaga berat badan ideal selama kehamilan.



10







Memperkuat jantung dan pembuluh darah.







Melatih pernapasan hidung, perut, dan dada.







Melatih posisi melahirkan yang baik. Secara psikologis, senam hamil juga bermanfaat untuk mengurangi



stres dan menenangkan pikiran, sehingga ibu hamil dapat lebih tenang ketika menghadapi proses persalinan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap ibu hamil sebelum menjalani senam hamil, antara lain: 



Ibu hamil tidak dianjurkan untuk menjalani senam hamil, jika memiliki kondisi sebagai berikut:







Menderita gangguan medis, seperti asma, penyakit jantung dan paru, serta hipertensi.







Mengalami gangguan pada organ serviks.







Perdarahan pada vagina atau muncul bercak darah.







Gangguan pada plasenta atau ari-ari.







Memiliki riwayat kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya.







Terdeteksi hamil kembar.







Anemia.







Gerakan melompat.







Gerakan menekuk lutut terlalu dalam, sit-up, dan mengangkat kedua tungkai.







Gerakan memutar pinggang saat berdiri. Setiap ibu hamil dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan



dokter kandungan terlebih dahulu sebelum menjalani senam hamil, untuk memastikan kondisi ibu hamil dan janin. Alat bantu yang mungkin sangat kita kenal adalah birth ball. Bentuknya bola besar dan terbuat dari karet. Ini sangat membantu ibu hamil dalam membuat gerakan-gerakan kelenturan. Birth ball ini juga bisa



11



kita jumpai pada senam pilates. Gerakan-gerakan menggelinding dengan birth ball ini mempermudah senam karena adanya gerakan memantul dari bola tanpa ibu melakukan tenaga yang ekstra dari biasanya. Alat bantu untuk Senam hamil lainnya adalah guling dan barbel ukuran kecil. Barbel berukuran kecil ini akan melatih otot kita. dengan sering melakukan gerakan senam mengangkat barbel ke udara maka akan mendorong perkembangan otot di seluruh tubuh. Ini akan membuat stamina Ibu semakin baik pada saat melahirkan kelak. Rasa sakit pun dapat diminimalisir jika sering melakukan gerakan ini. Kita bisa gunakan berat barbel satu kilogram ke bawah, yang pasti jangan memaksakan mengangkat barbel yang terlalu berat. Sedangkan guling lebih banyak digunakan sebagai pijakan yang dapat mempermudah gerakan-gerakan tertentu. Pijakan guling ini bisa ditaruh di lutut, punggung maupun bagian lainnya. C.Alat- alat lain dalam pelayanan kebidanan a. Fetal Doppler Fetal Doppler adalah alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam kandungan sang ibu. Fetal doppler menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik,Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal untuk mengetahui kondisi kesehatan janin dengan ditIbui adanya denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi detak jantung janin adalah dengan ultrasound (frekuensi 2 MHz). Tujuan : Untuk mengetahui detak jantung normal atau tidak, dan Untuk menunjukkan adanya perbedaan frekuensi



bunyi



yang diterima oleh



pendengar dan yang dikeluarkan oleh sumber bunyi.



12



b.



Lingkar lengan ibu TIbu yang digunakan untuk mempermudah menidentifikasi bayi dan bundanya, pada umumnya dipakaikkan pada bayi dan bundanya di rumah sakit bersalin. pita LILA sepanjang 33 cm, atau meteran kain dengan ketelitian 1 desimal (0,1 cm). ukuran LILA berkaitan erat dengan berat badan ibu selama hamil mulai trimester I sampai trimester III. Kelebihannya jika dibandingkan dengan ukuran berat badan, ukuran LILA lebih menggambarkan keadaan atau status gizi ibuhamil sendiri. Seperti kita tahu, berat badan selama kehamilan merupakan berat badan komulatif antara pertambahan berat organ tubuh dan volume darah ibu serta berat janin yang dikandungnya. Kita tidak tahu pasti apakah pertambahan berat badan ibu selama hamil itu berasal dari pertambahan berat badan ibu,janin ataukeduanya. Selain itu, pembengkakan (oedema) yang biasa dialami ibu hamil, jarang mengenai lengan atas. Ini juga yang menyebabkan pengkuran LILA lebih baik untuk menilai status gizi ibuhamil ketimbang berat badan. Pengukuran LILA dapat digunakan untuk deteksi dini dan menapis risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Setelah melalui penelitian khusus untuk perempuan Indonesia, diperoleh stIbur LILA sebagai berikut: 



Jika LILA kurang dari 23,5 cm: status gizi ibuhamil kurang, misalnya kemungkinan mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) atau anemia kronis, dan berisiko lebih tinggi melahirkan







bayi



BBLR.



Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm: berarti status gizi ibuhamil baik, dan risiko melahirkan bayi BBLR lebih rendah.



13



c. USG ( ultrasonografi) Ultrasonografi (USG) merupakan suatu prosedur diagnosis yang digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh atau analisis dari gelombang Doppler, yang pemeriksaannya dilakukan diatas permukaan kulit atau diatas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound didalam jaringan. PEMERIKSAAN USG BERTUJUAN UNTUK : 1.



Konfirmasi kehamilan



2.



Mengetahui usia kehamilan



3.



Menilai pertumbuhIbun perkembangan janin



4.



Ancaman keguguran



5.



Masalah dengan plasenta



6.



Kehamilan gIbu/kembar



7.



Mengukur cairan ketuban



8.



Kelainan letak janin



9.



Mengetahui jenin kelamin janin



MANFAAT : Trimester I 



Memastikan hamil atau tidak.



14







Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tIbu kehidupannya.







Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.







Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut janin, dan sebagainya.



Trimester II: 



Melakukanpenapisan secara menyeluruh.







Menentukan lokasi plasenta.







Mengukur panjang serviks.



Trimester III: 



Menilai kesejahteraan janin.







Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.







Melihat posisi janin dan tali pusat.







Menilai keadaan plasenta.







Posisi bayi







Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau/daya tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan.







Kehamilan kembar







Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG



d. CTG ( Cardiotokografi)



15



CTG merupakan suatu alat untuk mengetahui kesejahteraan janin di dalam rahim, dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya dengan gerakan janin atau kontraks rahim. Jadi bila doppler hanya menghasilkan DJJ maka pada CTG kontraksi ibu juga terekam dan kemudian dilihat perubahan DJJ pada saat kontraksi dan diluar kontraksi. Bila terdapat perlambatan maka itu menIbukan adanya gawat janin akibat fungsi plasenta yang sudah tidak baik. Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (djj) dalam hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Jika pemeriksaan menunjukkan hasil yang meragukan, hendaknya diulangi dalam waktu 24 jam. Atau dilanjutkan dengan pemeriksaan CST (Contraction Stress Test). Bayi yang tidak bereaksi belum tentu dalam bahaya, walau begitu pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan. Indikasi : Pemeriksaan Cardiotokografi biasanya dilakukan pada kehamilan resiko tinggi, dan indikasinya terdiri dari : IBU 



Pre-eklampsia-eklampsia







Ketuban pecah







Diabetes mellitus







Kehamilan > 40 minggu







Vitium cordis







Asthma bronkhiale







Inkompatibilitas Rhesus atau ABO







Infeksi TORCH







Bekas SC







Induksi atau akselerasi persalinan



16







Hipotensi.







Perdarahan antepartum.







Ibu perokok.







Ibu berusia lanjut.







Lain-lain : sickle cell, penyakit kolagen, anemia, penyakit ginjal, penyakit paru, penyakit jantung, dan penyakit tiroid.



JANIN 



Pertumbuhan janin terhambat (PJT)







Gerakan janin berkurang







Suspek lilitan tali pusat







Aritmia, bradikardi, atau takikardi janin







Hidrops fetalis







Kelainan presentasi, termasuk pasca versi luar.







Mekoneum dalam cairan ketuban







Riwayat lahir mati







Kehamilan Ibu



BAB III KESIMPULAN



17



A. Kesimpulan Teknologi



dalam



kesehatan



mempunyai



peran



yang



sangat



penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat stIbur baru yang harus di penuhi. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memberikan banyak pengaruh pada bidang kesehatan. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif. Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat membawa perubahan yang besar di masyarakat. B. Saran 1. Sebagai insan terpelajar maka sepatutnya kita mampu untuk turut berperan dalam mengembangkan IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ). 2. Mampu



mengimplementasikan



hal



yang



bersifat



positif



dari  perkembangan IPTEK tersebut kepada masyarakat luas. 3. Pantang menyerah dalam memperbaruhi dan mengembangkan IPTEK dalam hal yang bersifat postitif.



18