Telaah Jurnal Anak (Reisa) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TELAAH JURNAL Hubungan Riwayat Lahir Stunting dan BBLR dengan Status Gizi Anak Balita Usia 1-3 Tahun di Potorono, Bantul Yogyakarta



Di susun oleh: Nur Reisa Sopian



Program Pendidikan Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Samarinda 2016



Telaah Jurnal A. Deskripsi Umum 1. Judul Jurnal Judul jurnal yang akan ditelaah adalah “Hubungan Riwayat Lahir Stunting dan BBLR dengan Status Gizi Anak Balita Usia 1-3 Tahun di Potorono, Bantul Yogyakarta”.



2. Penulis Jurnal Penulis jurnal ini adalah Rr. Dewi Ngaisyah. Mahasiswi Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta 3. Nama Jurnal/Dipublikasikan Oleh Jurnal Medika Respati Vol XI Nomor 2 April 2016 ISSN : 1907 - 3887 4. Penelaah/Review Jurnal Ditelaah oleh “Nur Reisa Sopian” mahasiswi Profesi Ners Stikes Muhammadiyah Samarinda. 5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan karya ilmiah pada jurnal ini hanya berisi dua bagian, yaitu pada bagian isi, dimana sudah terdapat Pendahuluan, Pembahasan, dan Penutup (Kesimpulan dan Saran). Pada bagian akhir juga sudah ditutup dengan adanya daftar pustaka. 6. Referensi Daftar Pustaka Daftar pustaka yang digunakan sudah cukup baik, menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan judul jurnal. Tetapi, masih ada refrensi lama yang digunakan dalam daftar pustaka contohnya masih ada penggunaan referensi pada tahun 1995. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran. Sebaiknya referensi paling lama dari daftar pustaka adalah, sekurang-kurangnya 10 tahun sebelum jurnal diterbitkan.



7. Latar belakang a. Periode 1.000 hari pertama kehidupan sangat menentukan kualitas hidup anak yang dilahirkan. Bila ibu hamil terlambat ditangani, misalnya kekurangan energi kronis, maka anaknya secara otomatis akan kekurangan energi kronis juga, sehingga berisiko lahir stunting (Kemenkes, 2010). Bayi baru lahir tergolong stunting apabila memiliki panjang badan < 48 cm. Stunting merupakan keadaan tubuh pendek sebagai akibat dari malnutrisi kronik. Kekurangan energi kronis yang dialami Ibu selain menyebabkabkan lahir stunting juga dapat berisiko bayi lahir rendah (Riskesdas, 2013) Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram. Paling sedikit 17 juta BBLR lahir setiap tahunnya. Masalah BBLR merupakan masalah utama di negara berkembang termasuk Indonesia. BBLR merupakan penyebab terjadinya angka mortalitas (kematian) pada bayi (WHO, 2003) Berat badan lahir rendah saja jarang yang menyebabkan terjadinya kematian, 6080% dari kematian neonatal karena bayi menderita asfiksia, infeksi, pneumonia yang bersamaan, dan anak dengan berat badan



lahir



rendah



juga



lebih



mungkin



terhambat



pertumbuhannya pada awal masa kanak- kanak. b. Latar belakang penelaah mengambil jurnal ini adalah karna penelaah tertarik ingin mengetahui apakah ada hubungan riwayat lahir stunting terhadap gizi balita dan pengaruh terhadap kesehatan balita.



B. Deskripsi Content No. 1.



Komponen Jurnal Pendahuluan



Item Question to Help “Telaah Jurnal” 1. Apa Masalah Penelitian? Hubungan Riwayat Lahir Stunting dan BBLR dengan Status Gizi Anak Balita Usia 1-3 Tahun di Potorono, Bantul Yogyakarta 2. Seberapa Besar Masalah Tersebut? (Prevelensi/Insidensi Masalah, Ada Peningkatannya) Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%30%, hasil studi di tuju daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1%-17,2%. Persentase panjang badan lahir < 48 cm sebesar 20,2% di Indonesia. 3. Dampak Masalah Apabila Tidak Diatasi? menyebabkan terjadinya kematian, 6080% dari kematian neonatal karena bayi menderita asfiksia, infeksi, pneumonia, juga lebih mungkin terhambat pertumbuhannya pada awal masa kanak- kanak. 4. Bagaimana Kesenjangan Yang Terjadi? Tidak dijelaskan dalam jurnal ini.



5. Berdasarkan Masalah Penelitian, Apa Tujuan dan Hipotesa Yang Ditetapkan Oleh Peneliti? Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan riwayat lahir stunting dan BBLR dengan status gizi balita di Potorono, Bantul, Yogyakarta. 2.



Metode 1. Desain Penelitian



1. Desain Penelitian Apa Yang Digunakan? Jenis Penelitian ini adalah observasional menggunakan rancangan cross sectional.



2. Populasi Dan Sampel



1. Siapa Populasi Target dan Populasi Terjangkau? Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak balita di Desa Potorono yang berjumlah 435 Anak Balita. 2. Siapa Sampel Penelitian? Apa Kriteria Inklusi dan Eksklusi Sampel? kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: Kriteria Inklusi yaitu Balita usia 1-3 tahun yang tinggal di wilayah Desa Potorono kurang dari enam bulan pada saat dilakukan penelitian dan Ibu balita bersedia menjadi responden. Kriteria Eksklusi adalah anak adopsi yang tidak memiliki data riwayat kelahiran, anak menderita penyakit konginental (bibir sumbing) dan anak



yang memiliki riwayat sakit infeksi (Pneumonia, Tuberclosis). 3. Bagaimana Metode Sampling Yang Digunakan Untuk Memilih Sampel Dari Populasi Target? Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara simple random sampling hingga sampel memenuhi jumlah minimal 100 balita 4. Berapa Jumlah Sampel yang Digunakan Dalam Penelitian? Metode atau Rumus Sampel Apa Yang Digunakan? Jumlah sampel yaitu 100 balita 3. Pengukuran atau



1. Variabel Apa Saja Yang Diukur Dalam



Pengumpulan



Penelitian?



Data



Riwayat lahir stunting, riwayat BBLR dan Satus Gizi 2. Metode Apa Yang Digunakan Untuk Mengumpulkan Data? Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua data yaitu data primer dan sekunder. Data primer meliputi Karakteristik Balita dan Ibu Balita , Status gizi berdasarkan indeks BB/U dan Indeks TB/U. Data sekunder meliputi Data Riwarat BBLR dan Riwayat Lahir Stunting. Cara Pengupulan Data karakteristik subjek dan responden didapat dari pengisian kuesioner. Data



Status gizi dengan cara melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan menayakan umur, kemudian dihitung dengan menggunakan perhitungan Z-score berdasarkan indeks TB/U dan BB/U kemudian diklasifikasi berdasarkan standar antropometri Kemenkes 2010. Pengukuran dibantu oleh enumerator sebanyak 3 orang mahasiswa S1 Gizi semester VIII. 3. Alat Ukur Apa Yang Digunakan Untuk Mengumpulkan Data? Dengan menggunakan lembar kuesioner, Timbangan dan Alat ukur tinggi badan 4. Bagaimana Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur/Instrument? Dalam penelitian ini validitas dan reliabilitas tidak disebutkan. 5. Siapa Yang Melakukan Pengukuran Atau Pengumpulan Data? Peneliti dan ketiga rekannya mahasiswa S1 Gizi semester VIII. 4. Analisa Data



1. Uji Statistik Apa Yang Digunakan? Analisis bivariat menggunakan uji chisquare dengan taraf significant (α 0,05) dan tingkat kepercayaan (CI 95%).



2. Program atau Software statistik apa yang digunakan? Dalam penelitian ini program atau software statistik apa yang digunakan tidak disebutkan 3.



Hasil Penelitian 1. Alur Penelitian



1. Bagaimana Alur (Flow) Penelitian



Dan Data Base



Yang Menggambarkan Responden



Line



Yang Mengikuti Penelitian Sampai Selesai, Drop Out dan Loss Of Follow Up? Penelitian tidak ada menggambarkan responden yang mengikuti penelitian sampai selesai, responden hanya sebagai objek penelitian. 2. Bagaimana Karakteristik Responden dan Baseline Data? Karakteristik responden dalam penelitian ini diamati berdasarkan jenis kelamin. Riwayat BBLR berdasarkan jenis kelamin bahwa anak balita yang memiliki riwayat BBLR terjadi hampir sama antara jenis kelamin laki-laki sebanyak 6 anak balita (11,3%) dan perempuan 8 anak balita (15,7%). Riwayat lahir stunting berdasarkan jenis kelamin ditemukan lebih banyak perempuan yang memiliki riwayat stunting yakni 11 orang (21,6%) dibandingkan dengan laki-laki sebanyak 9 anak Balita (17%).



2. Hasil Penelitian



1. Apa Hasil Utama Dari Penelitian? Jika Penelitian Melakukan Uji Hipotesis, Apakah Hipotesis Penelitian Terbukti? Apakah Hasil Penelitian Juga Bermakna Secara Klinis? Terdapat hubungan riwayat lahir stunting dengan status gizi (BB/U) , riwayat lahir stunting dengan status gizi (TB/U), BBLR dengan status gizi (BB/U). Tidak ada hubungan BBLR dengan status gizi (TB/U).



4.



Diskusi (Discuss)



1. Bagaimana Interpretasi Peneliti Terhadap Hasil Penelitian? Apakah Peneliti Membuat Interpretasi Yang Rasional dan Ilmiah? Dalam penelitian ini peneliti tidak menyebutkan interprestasinya. 2. Bagaimana Peneliti Membandingkan Penelitiannya Dengan PenelitianPenelitian Sebelumnya? Pada penelitian ini peneliti membandingkan penelitiannya dengan penelitian dari Meylasari, (2014) Di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. penelitian Kurniati (2012), penelitian Arnisam (2007), penelitian Rosha dkk (2013), penelitian Ulfani, Dkk (2011 ), penelitian Hardiansyah, dkk (2008 ), penelitian Edi (2004) yang melakukan penelitian tentang ”Hubungan Antara Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Dengan



Status Gizi Pada Anak Balita Di Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, Kota Yogyakarta”, 3. Bagaimana Peneliti Menjelaskan Makna Dari Relevensi Hasil Penelitiannya Dengan Perkembangan Ilmu Keperawatan/Kesehatan Serta Terhadap Pemecahan Masalah? Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan riwayat lahir stunting dengan status gizi (BB/U) , riwayat lahir stunting dengan status gizi (TB/U), BBLR dengan status gizi (BB/U). Tidak ada hubungan BBLR dengan status gizi (TB/U). Disarankan adanya upaya peningkatan kesehatan masa kehamilan, sehingga dapat menurunkan angka kejadian lahir stunting dan BBLR yang akan berdampak menurunya status gizi Balita. 4. Bagaimana Nilai Kepentingan (Importancy) Hasil Penelitian? Peneliti tidak menggunakan nilai kepentingan



5. Bagaimana Applicability hasil penelitian menurut peneliti? Dan apakah bisa diterapkan pada tatanan praktik keperawatan yang ditinjau dari berbagai macam aspek? Peneliti memandang hasil penelitiannya sejalan dengan teori yang ada. Dengan demikian, mengingat efektivitas metode, kurangnya efek samping, efektivitas biaya, maka penelitian ini dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan di Indonesia. 6. Apakah mungkin penelitian ini direplukasi pada setting praktik klinik lainnya? Hal ini tidak memungkinkan, mengingat sampel yang digunakan yaitu balita dan variabel yang digunakan yaitu riwayat lahir stunting serta riwayat BBLR. 7. Apakah Peneliti Menjelaskan Kekuatan dan Kelemahan Peneliti? Apakah kelemahan bisa mempengaruhi validasi hasil? Dalam penelitian ini peneliti hanya menjelaskan kekurangan yaitu dari beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian gizi kurang pada anak Balita yang memiliki Riwayat BBLR tersebut diatas tidak dilakukan dalam penelitian ini.



8. Kekuatan dan Kelemahan pada jurnal ini menurut penelaah Kekuatan pada jurnal ini yaitu dari segi sistematika penulisan dan letak tabel serta pembahasannya memudahkan penelaah membaca. Kelemahan pada jurnal ini yaitu tidak disebutkan judul penelitian dari penelitian orang lain sebagai pembanding, tidak dijelaskan validitas dan reliabilitas.