6 0 150 KB
EVIDENCE BASED MIDWIFERY REVIEW JURNAL
DOSEN : HENI PUJI WAHYUNINGSIH. S.SiT, M.Keb
Disusun Oleh : ZEBULAN CHANDRA KIRANA P07124318050 Alih Jenjang Sarjana Terapan
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEBIDANAN
ARTIKEL 1
JUDUL PENELITIAN DIMUAT DI JURNAL WAKTU PENELITIAN (P) POPULASI/PROBLEM
A. Identifikasi PICOT Mode of Birth After Caesarean Section: Individual Prediction Scores Using Scottish Population Data Denham et al. BMC Pregnancy and Childbirth (2019) 19:84 https://doi.org/10.1186/s12884-019-2226-6 2012 di Skotlandia Perempuan yang menginginkan pilihan mereka untuk VBAC dengan riwayat SC dari tahun 2000-2012 Mengidentifikasi variabel yang berpotensi berpengaruh untuk dianalisis seperti sosio-demografis (misalnya usia, usia di
(I) INTERVENS
kedua pengiriman, interval antar kelahiran, etnis dan kelas sosial), klinis (misalnya alasan untuk CS sebelumnya, bagi ibu
(C) COMPARATOR
yang ingin mencoba kelahiran selanjutnya dengan VBAC Kehamilan ketika VBAC berusaha di eksplorasi Penelitian lebih lanjut direncanakan untuk memvalidasi model ini pada sampel nasional yang lebih besar yang mengarah ke
(O) OUTOCOME
pengembangan
lebih
lanjut
dari
alat
nomogram
yang
dikembangkan dalam penelitian ini untuk digunakan dalam praktik klinis untuk membantu wanita dan dokter dalam proses pengambilan keputusan tentang cara kelahiran setelah CS
(T) TIMEFRAME
2000-2012
B. Mengkaji Jenis Pertanyaan, Desain, Quality Level of Evidence dan Strenght of Recommendation Menentukan dengan tepat kondisi atau masalah kesehatan yang JENIS PERTANYAAN
dialami, karena sebagian metode deteksi tidak akurat 100%, maka muncul pertanyaan tentang diagnosis (Diagnosis) Penelitian observasional menggunakan data klinis anonim yang
DESAIN PENELITIAN
diekstraksi dari set data sosio-demografi dan klinis yang
QUALITY LEVEL OF
terperinci (Crossectional) Tingkat III
EVIDENCE STRANGHT OF
Reating B
RECOMMENDATION HASIL UTAMA
C. Hasil dan Rekomendasi Wanita yang memiliki CS sebelumnya pada tahap kedua persalinan lebih cenderung memiliki VBAC yang sukses. Penelitian ini telah mengungkapkan karakteristik klinis yang signifikan yang menambahkan informasi baru pada bukti
KESIMPULAN DAN
tentang penentu keberhasilan kelahiran vagina setelah CS.
REKOMENDASI
Penelitian lebih lanjut direncanakan untuk memvalidasi model ini pada sampel nasional yang lebih besar yang mengarah ke pengembangan lebih lanjut.
ARTIKEL 2
A. Identifikasi PICOT Predictors of Neonatal Mortality in Neonatal Intensive Care Unit JUDUL PENELITIAN
at Referral Hospital in Southern Ethiopia: A Retrospective
DIMUAT DI JURNAL (P) POPULASI/PROBLEM
Cohort Study BMC Pregnancy And Childbirth Populasi : Neonatus yang dirawat diruang NICU University Teaching and Referral Hospital yang berjumlah 5.899. Problem : Masa neonatal adalah waktu paling berisiko untuk kelangsungan hidup anak. WHO melaporkan 2,6 juta kematian atau sekitar 46% dari semua kematian balita terjadi pada tahun 2016, naik dari 40% pada tahun 1990; namun kematian neonatal turun 49% dari 37 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi 19 pada tahun 2016. Ethiopia adalah salah
satu dari 10 negara yangmenyumbang 2/3 dari kematian neonatal global dan juga di antara 6 negara yang merupakan ½ dari kematian balita global. Ethiopia adalah salah satu negara dengan angka kematian neonatal tertinggi dengan angka 29 kematian per 1000 kelahiran hidup. Perlu dicatat bahwa 42% dari kematian balita di Ethiopia disebabkan oleh kematian neonatal. Literatur menunjukkan bahwa kematian neonatal adalah hasil dari hubungan yang kompleks antara neonatal, maternal dan faktorfaktor yang berhubungan dengan perawatan kesehatan. Data diambil dengan menggunakan daftar periksa ekstraksi data yang diadopsi dari buku registrasi neonatal. Data dikumpulkan oleh tiga perawat terlatih yang memiliki ijazah dan pengalaman dalam rekam medis. Keseluruhan proses pengumpulan data diawasi oleh perawat BSc yang terlatih. (I) INTERVENS
Perawat tersebut dilatih tentang cara merevisi registri dan kemudian abstrak data sekunder dari catatan medis. Investigator utama biasa mengawasi dengan menggunakan daftar periksa ekstraksi data. Kurva Kaplan Meier digunakan untuk memperkirakan
waktu
bertahan hidup. Faktor ibu dan neonatal terkait: Tindak lanjut ANC, paritas, graviditas,
usia kehamilan, berat lahir, usia neonatus saat
dipulangkan, jenis kelamin neonatus dan suhu neonatus saat masuk. (C) COMPARATOR
Penyakit neonatal selama masuk: gangguan pernapasan, asfiksia perinatal, sepsis, malformasi kongenital, kelainan membran hialin, sindrom aspirasi mekonium. Faktor-faktor terkait perawatan/layanan: resusitasi bayi baru lahir, pemberian ASI, perawatan yang diberikan dan lama
(O) OUTOCOME
tinggal. Selama periode penelitian, total 16,5% (n
= 159) kematian
neonatus. Dari 159 kematian neonatal, 132 (83%) atau 77
kematian neonatal per 1000 neonatus-hari adalah kematian neonatal dini (0-6days) dan 27 (17%) atau enam kematian neonatal per 1000 neonatus-hari adalah kematian neonatal lanjut (7-28 hari). Insiden keseluruhan kematian neonatal adalah 27 kematian neonatal per 1000 orang-hari (95% CI: 23,1, 31,5) T (TIME FRAME) Oktober 2015- Oktober 2017 B. Mengkaji Jenis Pertanyaan, Desain, Quality Level of Evidence dan Strenght of JENIS PERTANYAAN DESAIN PENELITIAN QUALITY LEVEL OF EVIDANCE BASED STRENGTH OF RECOMMENDATION
Recommendation Etiologi dan faktor risiko utama penyebab kematian neonatal Cohort Retrospevtive Penelitian ini berada level III quality level of evidance Penelitian ini berada di rating B pada strength of recommendation C. Hasil dan Rekomendasi Temuan ini mengungkapkan bahwa neonatus yang lahir
dari
ibu yang tidak melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali memiliki risiko kematian neonatal 6 kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang melaukan kunjungan ANC mnimal 4 kali. Dalam penelitian ini kelahiran kembar memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelahiran HASIL UTAMA
tunggal. Multivariat Cox regresi mengungkapkan bahwa neonatus dari kelahiran kembar memiliki risiko kematian 1,8 kali lebih tinggi daripada neonatus tunggal. Penelitian ini mengungkapkan bahwa ibu yang
melahirkan
dengan operasi caesar memiliki efek perlindungan 66% pada risiko kematian neonatal dibandingkan dengan SVD. Penelitian mengungkapkan bayi yang tidak dilakukan IMD 1 jam pertama kehidupan memiliki risiko kematian 2,6 kali lebih tingga KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
daripada bayi yang mendapatkan IMD. Kesimpulan : Prediktor utama kematian neonatal adalah: kelahiran gemeli, ibu yang tidak melakukan kunjungan ANC, neonatus yang dilahirkan melalui operasi caesar, neonatus yang
tidak dilakukan IMD dalam 1 jam pertama kehidupan, neonatus yang diresusitasi, penyakit membran hialin, dan asfiksia perinatal. Rekomendasi:Pengelolaan komplikasi neonatal dengan baik dapat dimulai dengan melakukan IMD 1 jam pertama kelahiran, mempromosikan
kunjungan
antenatal
care,
meningkatkan
kualitas layanan dan memastikan rangkaian perawatan yang disarankan untuk meningkatkan kelangsungan hidup neonatus. Penting bagi petugas kesehatan yang bekerja di NICU harus dapat mendeteksi sedini mungkin, melakukan manajemen yang tepat, serta perawatan yang berkesinambungan.
Selain itu
manajemen rumah sakit harus bekerja untuk meningkatkan penyediaan layanandi ruang bersalin dan NICU.
ARTIKEL 3
JUDUL PENELITIAN DIMUAT DI JURNAL (P) POPULASI/PROBLEM (I) INTERVENS
A. Identifikasi PICOT Applicability of the WHO Maternal Near Miss Tool in SubSaharan Africa: A Systematic Review BMC Pregnancy and Childbirth (2019) 19:79 Menilai penerapan dan tantangan terkait denggan penggunaan alat MNM WHO Tinjauan ini dilakukan sesuai Item Pelaporan Pilihan untuk
tinjauan sistematis dan pedoman Meta-analisis (PRISMA) (C) COMPARATOR Alat validitas Estabrook dan penilaian kualitas (O) OUTOCOME Penerapan kriteria lokal untuk alat MNM (T) TIME FRIME 1 januari 2009 samapi 28 Desember 2018 B. Mengkaji Jenis Pertanyaan, Desain, Quality Level of Evidence dan Strenght of JENIS PERTANYAAN DESAIN QUALITY OF LEVEL EVIDENCE STRENGHT OF RECOMMENDATION
Recommendation Diagnosis Systematic Review IIa B C. Hasil dan Rekomendasi Lima belas studi dari sembilan negara yang terdiri dari 227.077 peserta dimasukkan. Rasio hampir kehilangan ibu rata-rata adalah 24,2 (IQR: 12,4-35,8) per 1000 kelahiran hidup mulai dari 4,4 dalam penelitian berbasis populasi di Afrika Selatan hingga
HASIL UTAMA
198 di rumah sakit swasta pedesaan di Nigeria. Delapan penelitian melaporkan tantangan dalam mengimplementasikan alat ibu yang nyaris meninggal, terutama terkait dengan ambang batas untuk transfusi darah, dan ketersediaan beberapa kriteria
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
berbasis laboratorium. Dalam tiga studi, adaptasi lokal dibuat Ulasan ini menunjukkan bahwa alat ibu yang nyaris meninggal
tidak diterapkan secara seragam di Afrika sub-Sahara. Oleh karena itu, adaptasi umum untuk kawasan diperlukan untuk meningkatkan penerapannya.
ARTIKEL 4
A. Identifikasi PICOT Caffeine exposure during pregnancy, small for gestational age JUDUL PENELITIAN
birth and neonatal outcome – results from the Norwegian Mother
DIMUAT DI JURNAL (P) POPULASI/ PROBLEM
and Child Cohort Study BMC Pregnancy and Childbirth Populasi: Populasi penelitian ini yaitu 67.569 pasangan ibu-bayi
dari Norwegian Mother and Child Cohort Study Problem: Asupan kafein ibu telah berulang kali dikaitkan dengan bayi yang dilahirkan kecil untuk usia kehamilan (SGA). Bayi SGA diketahui memiliki risiko lebih tinggi untuk hasil neonatal yang merugikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara paparan kafein prenatal dan (I) INTERVENS
kesehatan neonatal. Tindak lanjut dilakukan dengan kuesioner pada interval reguler dan dengan menghubungkan kekesehatan nasional seperti registrasi Medical Birth Registry of Norway (MBRN). Tindak lanjut dilakukan dengan kuesioner pada interval reguler dan dengan menghubungkan ke registrasi kesehatan nasional. Studi saat ini didasarkan pada versi 8 dari file data dengan kualitas terjamin yang dirilis untuk penelitian pada tahun 2015 dan menggunakan informasi dari kuesioner awal tentang status kesehatan umum dan gaya hidup yang diisi sekitar minggu kehamilan 15 hingga 17, dan makanan semi-kuantitatif kuesioner frekuensi (FFQ) diisi sekitar minggu kehamilan 22. Informasi dari Medical Birth Registry of Norway (MBRN) terintegrasi dalam database MoBa. Untuk mempelajari hasil neonatal, ada dua variable komposit dibuat: 1) morbiditas atau mortalitas neonatal dan 2) intervensi neonatal. Morbiditas neonatal didefinisikan sebagai skor Apgar kurang dari 4 setelah 5 menit atau anak didiagnosis dengan salah satu diagnosis berikut yang terdaftar di MBRN menurut Klasifikasi Penyakit Internasional, Edisi ke-10: dari berbagai sumber (mis. Kopi, teh, minuman ringan, dan pilihan) diperkirakan berdasarkan kebiasaan diet yang dilaporkan sendiri dalam kuesioner frekuensi makanan yang divalidasi (FFQ) pada minggu kehamilan ke 22. Konsumsi minuman dalam gelas per hari, minggu atau bulan dilaporkan dalam ukuran porsi tertentu:
Kopi (disaring, instan, direbus/ditekan, tidak mengandung kafein,
caffé
latte/cappuccino,
espresso
atau
ara/barley)
125ml/cangkir, hitam teh 250ml/cangkir, gula-manis atau diet cola, minuman ringan atau susu coklat 250ml/gelas. Sumber kafein lain yang dilaporkan adalah roti lapis, makanan penutup, kue, dan permen yang mengandung cokelat. Kandungan kafein dihitung berdasarkan FoodCalc dan Tabel Komposisi Makanan Norwegia. Kovariat berupa informasi tentang BMI, status merokok ibu, konsumsi alcohol ibu dan terjadinya mual, pendapatan rumah (C) COMPARATOR/
tangga, suplementasi asam folat prakonsepsi, dan status
CONTROL
perkawinan dilaporkan sendiri dalam MoBa. Korelasi antara kovariat dianalisis untuk mempertimbangkan kemungkinan
(O) OUTOCOME
kolinearitas. SGA dan neonatal outcome Prevalensi hasil neonatal seperti yang diharapkan, bayi yang lahir SGA mengalami peningkatan peluang untuk morbiditas / mortalitas neonatal dan intervensi neonatal (OR = 3.09, 95% CI: 2.54; 3.78 dan OR = 3.94, 95% CI: 3.50; 4.45, masing-masing, hasil yang serupa ditemukan untuk definisi SGA lainnya).
Prenatal caffeine exposure and neonatal outcomes Total asupan kafein tidak secara signifikan terkait dengan morbiditas/mortalitas neonatal (OR = 1,01, 95% CI: 0,96; 1,07), atau intervensi neonatal (OR = 1,02, 95% CI: 1,00; 1,05). Penyesuaian perkiraan
tambahan
(OR
=
untuk
1,01,
SGA tidak
95%
CI:
0,95;
mempengaruhi 1,06
untuk
morbiditas/mortalitas neonatal; OR = 1,02, 95% CI: 0,99; 1,05 untuk intervensi neonatal) dengan hasil yang sama untuk definisi SGA lainnya. Membatasi analisis untuk tidak pernah merokok (n
= 61.778) tidak mengubah hasil (morbiditas/mortalitas neonatal; OR = 1,00, 95% CI: 0,93; 1,06; intervensi neonatal OR = 1,02, 95% CI: 0,99; 1,06). Begitu pula menambahkan hubungan untuk BMI ibu, usia atau jenis kelamin (hasil tidak ditunjukkan). Tidak ada hubungan yang signifikan antara sumber-sumber kafein yang berbeda dan variable hasil neonatal ditemukan, kecuali untuk kafein dari alkohol. Dalam model yang disesuaikan, peningkatan 100mg
dalam
asupan
kafein
cokelat
dikaitkan
dengan
peningkatan peluang untuk intervensi neonatal (OR = 1,59, 95% CI: 1,07; 2,36). Tidak ada bukti hubungan nonlinear antara asupan kafein total (atau asupan kafein dari sumber yang berbeda) dan peluang hitungan hasil neonatal (P> 0,05). (T) TIMEFRIME 2002-2009 B. Mengkaji Jenis Pertanyaan, Desain, Quality Level of Evidence dan Strenght of JENIS PERTANYAAN DESAIN QUALITY LEVEL OF
Recommendation Etiologi/Faktor Resiko Cohort Prospektif Rating III
EVIDENCE STRENGHT OF
Rating B
RECOMMENDATION HASIL UTAMA
C. Hasil dan Rekomendasi Paparan kafein dikaitkan dengan SGA (OR = 1,16, 95% CI: 1,10; 1,23) dan terlahir SGA secara signifikan terkait dengan kesehatan neonatal (OR = 3,09, 95% CI: 2,54; 3,78 untuk morbiditas / mortalitas; OR = 3,94, 95% CI: 3,50; 4,45 untuk intervensi). Namun, paparan kafein prenatal tidak berhubungan dengan morbiditas / mortalitas neonatal (OR = 1,01, 95% CI: 0,96; 1,07) atau intervensi neonatal (OR = 1,02, 95% CI: 1,00; 1,05 untuk peningkatan asupan kafein 100 mg). Hasil tidak berubah setelah
KESIMPULAN DAN
penyesuaian tambahan untuk status SGA Paparan kafein prenatal sedang (