Telenursing Halo Prolanis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

i



MAKALAH TELENURSING



Disusun oleh :



LUTFI ANGGODO NIM. A21801863



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER B ANGKATAN 15 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2018



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Telenursing. Dalam Penyusunan tugas makalah ini kami banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan dosen. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua Aamiin. Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca semua.



Banjarnegara, 6 Februari 2019



Penulis



iii



DAFTAR ISI



JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I



PENDAHULUAN A. LatarBelakang .........................................................................................1 B. RumusanMasalah ....................................................................................1 C. TujuanStudiKasus ...................................................................................2



BAB II



PEMBAHASAN A. Pengertian teknologidaninformasi di bidangkeperawatan .....................3 B. Definisitelenursing .................................................................................4 C. Tujuantelenursing ...................................................................................5 D. Manfaattelenursing .................................................................................6 E. Factor yang mempengaruhiimplementasitelenursing .............................7 F. Aplikasitelenursing .................................................................................8 G. Kelebihandankekurangantelenursing .....................................................8



BAB III



INOVASI TELENURSING A. MemberdayakanTeknologi Android DenganWhatsapp ....................... 11 B. PengembanganTelenursingDalamSimRs ............................................. 12



BAB IV



PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................. 15 B. Saran ........................................................................................................ 15



DAFTAR PUSTAKA



1



1



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Teknologi adalah suatu kebutuhan yang sangat penting dalam bidang apapun. Khususnya dalam bidang Ilmu Keperawatan, tidak hanya dengan teori dan praktik saja, namun teknologi pun ikut andil dalam pelaksanaan keperawatan itu sendiri. Dengan demikian kita dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman dengan hadirnya informasi terbaru dan terupdate dalam dunia kesehatan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat dalam bidang pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan telah mendorong terciptanya suatu model pelayanan keperawatan jarak jauh yang lebih dikenal dengan nama telenursing. Telenursing berarti pemberian perawatan secara berkelajutan untuk klien dan biasanya pada mereka dalam kondisi kronik (Hardin, 2001). Telenursing meliputi pengumpulan data klinik pasien dan penggunaan video-imaging untuk memberikan perawatan berkelanjutan dan edukasi pada klien. Sistem ini memungkinkan perawat memberikanin formasi dan waktu secara akurat dan dukungan secara online. Perawatan yang berkelanjutan dapat ditingkatkan dengan memberikan harapan melalui kontak dengan frekuensi yang sering antara pemberi asuhan perawatan dengan klien.



B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengertian teknologi dan informasi di bidang keperawatan ? 2. Apa definisi telenursing ? 3. Apa tujuan telenursing ? 4. Apa manfaat telenursing ? 5. Apa saja factor yang mempengaruhi implementasi telenursing ? 6. Apa saja aplikasi telenursing ? 7. Apa kelebihan dan kekurangan telenursing ?



2



C. TUJUAN MAKALAH 1. Mengetahui bagaimana pengertian teknologi dan informasi di bidang keperawatan 2. Mengetahui apa definisi telenursing 3. Mengetahui apa tujuan telenursing 4. Mengetahui apa manfaat telenursing 5. Mengetahui apa saja factor yang mempengaruhi implementasi telenursing 6. Mengetahui apa saja aplikasi telenursing 7. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan telenursing



3



BAB II PEMBAHASAN



A. PENGERTIAN TEKNOLOGI DAN INFORMASIDI BIDANG KEPERAWATAN Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang



menolong



manusia



menyelesaikan



masalahnya.



Informasi adalah



hasil



pemprosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Informatika dalam keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer dan informasi dengan ilmu keperawatan. Informatika keperawatan adalah bagian dari informatika perawatan kesehatan yang lebih besar. Perawat dipersiapkan sebagai spesialis dalam bidang ini, yang pasti seorang perawat harus memahami Teknologi Informasi. Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi mempunyai peran penting terhadap kehidupan manusia termasuk di dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang ikut serta berperan dalam pelayanan kesehatan merasakan dampaknya. Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang kepada masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang dihadapi sehari hari yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini dapat membawa pengaruh yang sangat besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehari-hari yang dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh konsumsi makanan yang menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan yang dapat membantu mengobati penyakit yang sedang diderita. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesii menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.



4



Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan dengan berbagai macam kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik menjadi sebuah pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan pelayanan keperawatan yang professional. Namun hal itu tentu tidak cukup, karena kondisi klien, pengetahuan klien yang meningkat, dan mudahnya akses informasi melalui teknologi informasi yang saat ini berkembang pesat, menutut perawat untuk juga mengembangkan diri untuk meningkatkan profesionalis-nya.



B. DEFINISI TELENURSING Pemanfaatan Teknologi dan Informasi dalam Bidang Keperawatan Salah satu contoh pemanfaatan



Teknologi



Informasi



yaitu



penggunaan



TELENURSING.



Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring. Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau komputer. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth. Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan.



5



Faktor dalam Menjalankan TelenursingUntuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian : 1. Faktor legalitas Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing. 2. Faktor financial Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing 3. Faktor Skill Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi. 4. Faktor Motivasi Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan



sarana



dan



pelaksanaan telenursing dari



prasarana pemerintah.



serta Untuk



kurangnya mensiasati



dukungan keterbatasan



pelaksanaan telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care.



C.



TUJUAN TELENURSING Tujuan dari telenursing adalah tidak untuk membentuk diagnosis medis, melainkan difokuskan pada dimensi dari urgensi. Sehingga para perawat akan lebih terfokus pada informasi, dukungan, dan meningkatkan pengetahuan. Untuk mencapai hasil yang positif dari konsultasi melalui telephone maka sangat dibutuhkan cara berkomunikasi yang baik. Komunikasi yang baik akan berdampak pada perasaan sehingga setiap perkataan akan



6



mudah untuk didengar dan dipahami. Dengan demikian klien dan keluarganya akan termotivasi untuk mengikuti saran perawat . D.



MANFAAT TELENURSING Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu : 1. Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat, rumah sakit dan nursing home) 2. Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis 3. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit 4. Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi. 5. Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber. 6. Selain itu telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas.



E.



FAKTOR-FAKTOR



YANG



MEMPENGARUHI



IMPLEMENTASI TELENURSING Ada empat faktor penting yang mempengaruhi implementasi telenursing. Empat faktor tersebut yaitu aspek sistematika, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspak teknikal. 1. Aspek sistematika Aspek sistematika terkait dukungan dari pemerintah, yang meliputi legislasi dan regulasi. Dalam mengontrol kualitas dan kelangsungan telenursing sangat



7



dibutuhkan pengaturan



dan



supervisi



pelayanan



pemerintah.



Untuk



penerapan telenursingdisepakati bahwa praktek keperawatan mandiri seharusnya ada otoritas dan peraturan legal serta adanya standart operasional prosedur yang dibuat oleh organisasi profesi keperawatan atau pendidikan keperawatan. 2. Aspek Ekonomi Aspek ekonomi terkait verifikasi terhadap kontrol keuangan medis akibat penggunaan telenursing dan Government recognition for cost effectiveness merupakan prioritas utama. Investasi pemerintah dalam proyek telenursing merupakan prioritas untuk mengaktifkan telenursing di daerah rural dan area kepulauan untuk manfaat medis. Aplikasi system telenursing yang mahal dan uang perawatan (maintenance fee) harus dipikirkan. 3. Aspek Sosial Aspek sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial tentang telenursing dibandingkan dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi pelayanan kesehatan seperti fasilitas medis, dokter dan perawat, merupakan hal penting dalan implementasi telenursing. Kerja sama dan koordinasi antara profesi kesehatan akan membangun pemahaman yang lebih baik tentang telenursing pada publik. Adanya pengakuan public terhadap keperawatan itu sendiri merupakan factor kunci dalam pelaksanan telenursing. 4. Aspek teknikal Aspek teknikal terkait kreatifitas dan originalitas kontentelenursing dan pengembangan sistem pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi informasi mendukung pengembangan dan pengoperasian telenursing. Pengembangan teknologi informasi untuk menjaga privacy pasien dan keamanan informasi. Standarisasi,



pelatihan



system telenursing dan



keperawatan pelaksanaannya,



dan



penelitian



teknologi



untuk informasi



pengembangan medis



dan



pengembangan system aplikasi, serta desain model fungsional yang mungkin diterapkan dilingkungan tersebut. Jadi keempat aspek tersebut harus terintegrasi dalam strategi pelaksanaan telenursing.



F. APLIKASI TELENURSING Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system



8



memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.



G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TELENURSING 1. Kelebihan Telenursing Telenursing dapat diartikan sebagai pemakaian teknologi informasi dibidang pelayanan keperawatan untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak jauh. Model pelayanan ini memberikan keuntungan antara lain : a. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu, b. Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan, c. Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan, d. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi, e. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan, f. Mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation, 1999). g. Peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, h. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care). i. Meningkatkan



rasa



aman



(safety) perawat



dan



klien,



karena



dengan



diterapkannya telenursing semakin meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga



9



dan



meningkatkan



kepatuhan.Telenursing telah



menyediakan



sarana



bagi



konsumen untuk memanggil perawat agar mendapatkan saran kesehatan. seorang perawat dengan pelatihan khusus dapat menawarkan pendidikan dan dukungan, sehingga ini bermanfaat karena klien membutuhkan dukungan yang tidak mungkin didapatkan dengan kontak langsung. 2. Kekurangan dan hambatan dalam telenursing Menurut Amy Peck (2005) ada tiga ketegori dasar hambatan dalam telenursing, meliputi: perilaku, legislatif, dan teknologi. Hambatan perilaku, ada ketakutan bahwa perawat akan mendelegasikan tugas ke mesin. Pada awalnya perawat akan resisten terhadap telenursing akibat kurangnya penguasaan terhadap teknologi informasi dan teknologi telekomunikasi. Namun dengan adanya pelatihan dan adanya support system, perawat bisa merasakan manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien. Legislasi, telenursing muncul sebagai issue kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi tentang telenursing. Secara teknologi, Elektronik Health Record (EHR) dan



standar



data



mendukung



perkembangan



telenursing.



Tanpa



EHR telehealth tidak bisa bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data pasien kapanpun dan dimanapun provider membutuhkannya. Sumber lain menyebutkan, antara lain : a. Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekawatiran ini muncul karena anggapan bahwa kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik. b. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan teknologi seperti gangguan koneksi internet atau terputusnya hubungan komunikasi akibat gangguan cuaca dan lain sebagainya sehingga menggangu aktifitas pelayanan yang sedang berjalan, selain itu juga meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.



10



BAB III INOVASI TELENURSING



Prolanis adalah suatu system pelayanan kesehatan dan pendekatan pro aktif yang dilaksanakan secara terintegrasi melibatkan peserta fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS kesehatan yang menderita penyakit kronis ( DM dan HT). Melihat jumlah peserta prolanis di Puskesmas Punggelan 1 sebanyak 78 peserta dengan diagnose DM , HT maupun DM dan HT, dan waktu pemeriksaan 1kali dalam sebulan maka diperlukan sebuah aplikasi yang dapat memonitor kondisi sehari-hari peserta prolanis . Dari hal tersebut kami mempunyai gagasan untuk membuat sebuah aplikasi berbasi android yang dapat diunduh secara gratis oleh pasien maupun keluarga pasien peserta prolanis , yang kami beri nama HALO PROLANIS. a. Halo Prolanis



adalah sebuah applikasi berbasis android yg dapat diunduh di



playstore berisi mengenai pelayanan dan perawatan untuk peserta prolanis Prolanis khususnya penderita DM dan HT di Puskesmas Punggelan 1 Kabupaten Banjarnegara . Dalam aplikasi Halo Prolanis terdapat beberapa fitur antara lain : 



Fitur kalender terdapat kalender yang bisa digunakan untuk pengingat jadwal pemeriksaan Prolanis. Dari fitur kalender digunakan untuk menjadwalkan kegiatan-kegiatan yang akan dlakukan selanjutnya contohya senam prolanis, untuk



dibuat



alarm



pengingatnya.



Fitur Pengingat Gizi untuk mengingatkan peserta Prolanis akan diet sesuai dengan yang diderita, yaitu pengingat untuk makan pagi, siang, malam, sesuai anjuran



ahli



gizi..



Fitur Pengingat aktivitas fisik berisi kegiatan peserta Prolanis dalam berolahragadan aktifitas harian 



Fitur Obat berisi jadwal minum obat sesuai dosis dan waktu yang diingatkan dengan alarm.







Fitur Konsultsi yang bisa digunakan peserta prolanis untuk berkonsultasi dengan dokter, ahli gizi dan perawat untuk berkonsultasi sewaktu-waktu apabila ada keluhan.



11







Fitur Emergency digunakan saat peserta prolanis dalam kondisi perlu pertolongan segera yang akan ditindaklanjuti oleh team reaksi cepat Perawat dan dokter Puskesmas Punggelan 1. Missal pasien dengan HT terkena serangan stroke , Pasien DM mengalamai penurunanan kesadaran.



b. Sarana dan Alat P e r a w a t



K o n s e l o r



Pasien/keluarga pasien



Alat



Sarana



A l a t



dan



a. H a n d p h o n e



:



Adroi d



b. A p l i k a s i H a l o P r o l a n i s



d a n



S a r a n a



1. H a n d p h o n e



Adroi d



2. A p l i k a s i H a l o P r o l a n i s



12



BAB IV PENUTUP



A. KESIMPULAN Walaupun di Indonesia masih belum teraplikasikannya telenursing ini dengan optimal namun telenursing sebenarnya sangat memudahkan akses ke pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan populasi yang jauh dari pelayanan (under-serviced) seperti halnya memudahkan monitoring pelayanan di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan kronis. Melihat uraian diatas dapat disimpulkan bahwa telenursing merupakan salah satu alternative yang bisa digunakan dalam layanan kesehatan dan keperawatan pada saat pasien tidak mungkin untuk datang langsung menemui layanan kesehatan dan keperawatan baik untuk alasan jarak yang jauh ataupun ingin mengefesien dan mengefektifkan waktu dalam perjalanan.



B. KRITIK DAN SARAN Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Semoga makalah yang telah kami susun bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.



13



DAFTAR PUSTAKA



American



Nurses



association.



(1999).



Telehealth-Issues



for



Nursing.



Dalam



http://ana.org/readroom/tele2.htm. Diperoleh tanggal 17 Desember 2018.



Ball. (2000). A Study of Home Telenursing.Dalamhttp://www.nursingworld.org/ojin. Diperolehtanggal17 Desember 2018.



Bohnenkam,



et



al.



(2002).



Telenursing



on



Patient’s



Perspcetive.



Dalamhttp://www.pubmed.gov. Diperolehtanggal17 Desember 2018



Hardin S. (2001). Telehealth Impact on Nursing and Development of the Interstate Compact. Dalam www.proquest.umi/pqdweb. Diperoleh tanggal 17 Desember 2018