Temperatur Efektif Dan Kelembapan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Temperatur Efektif Temperatur efektif adalah efek kombinasi dari temperatur yang terbaca oleh thermometer (temperature kering), kelembaban (tempetarur basah), dan kecepatan angina (kecepatan aliran udara). Ketiga besaran ini memberikan sensasi hangat atau dingin pada kulit kita dan kemudian diterjemahkan oleh otak kita apakah suasana udara nyaman atau tidak nyaman. Bagaimana cara menentukan temperatur efektif ini? Sebagai contoh; Di pantai, temperatur udara tinggi, tapi dipantai angin bertiup kencang. Jika kita berteduh di bawah bayangan pohon, misalnya, temperatur efektif yang dirasakan tubuh kita sekitar 25°C, sebuah angka yang sangat nyaman bagi tubuh kita. Sebaliknya, bisa saja kita ada di sebuah ruang ber-ac dengan temperatur mutlak 25°C. Tapi kelembaban di ruang tersebut tinggi dan tidak ada angin yang berhembus. Maka tubuh kita merasa tidak nyaman, kegerahan. Bagaimana cara memperkirakan temperatur efektif. Ada sebuah kurva yang memberikan hubungan antara temperatur dan kelembaban. Curva tersebut ada yang menyebutnya sebagai kurva sepatu karena bentuknya yang mirip sepatu. Saya dapatkan contoh kurva itu dari situs  Dr. Apple L. S. Chan (kurva berwarna, tapi tidak sedetil ini juga ada di situs  Federal Aviation Administration USA).



Kurva sepatu untuk memperkirakan temperatur efektif.



Sumbu-x adalah temperatur operatif (T), praktisnya adalah temperatur yang terbaca oleh termometer kita. Sumbu-y adalah tekanan uap air. Wet-bulb temperature (Tw) terkait dengan temperatur yang dirasakan kulit kita dalam keadaan lembab dan dikenai oleh angin. Faktor kecepatan angin tadi masuk pada perhitungan wet-bulb temperatur ini. Angka 10% dan 20% di bagian kanan kurva adalah kelembaban relatif (relative humidity, RH). Garis kurva di atas 20% menunjukkan RH 30%, kemudian di atasnya lagi 40% dan seterusnya. RH mendeskripsikan jumlah uap air sebenarnya di udara pada temperatur T dibandingkan dengan jumlah uap air maksimum di udara pada temperatur T tersebut. Jumlah uap air maksimum di udara ini disebut dengan uap air saturasi. Misalnya, pada temperatur 20°C, jumlah uap air maksimum adalah 17,3 g/m3. Tapi, jumlah uap air di udara saat itu hanyalah 10 g/m3. Maka, RH adalah 10/17,3 x 100%, yaitu 57,8%. Temperatur Efektif diberikan oleh garis putus-putus. CARA MEMBACA KURVA SEPATU ITU BEGINI.



Misalnya termometer menunjukkan 35°C, RH adalah 30%, dan Tw adalah 20°C. Berapa temperatur efektif?



Pertama kita tarik garis bermula pada T = 35°C menuju garis RH = 30% (panah merah pada gambar). Lalu, belok ke kiri menuju Tw = 20°C (panah biru). Kita dapatkan temperatur efektif sekitar 31°C. Apakah ini nyaman bagi tubuh kita? Tentu tidak. Kurva sepatu juga memberikan petunjuk daerah nyaman, yaitu daerah yang diarsir. Kondisi T = 35°C, RH = 30%, dan Tw= 20°C tidak termasuk dalam daerah terarsir. Ada dua kondisi nyaman di dalam kurva sepatu tersebut, satu untuk musim dingin dan yang lain untuk musim panas. Kondisi T = 35°C, RH = 30%, dan Tw= 15°C memberikan kenyamanan pada musim panas, tapi tidak musim dingin.  Supaya nyaman di musim dingin, RH harus dinaikkan menjadi 50%.