5 0 625 KB
HASINA ZIKRIYA HALIYA (I0215036)
Foto The Falling Water Sumber: Himaartra
Arsitektur organik merupakan salah satu dari pendekatan perancangan arsitektur yang berakar dari bentuk-bentuk atau prinsip-prinsip alam. Dalam penerapan konsep arsitektur organik, lingkunan dan harmoni tapak sangat diperhatikan.
Seorang ahli teori, David Pearson mengusulkan Piagam Gaia yang berisi aturan perancangan arsitektur organik 1. Mengikuti arus dan menyesuaikan diri 2. Mencukupi kebutuhan social, fisik, dan rohani 3. Tumbuh keluar dan unik 4. Menandai jiwa muda dan kesenangan 5. Mengikuti irama
Building as nature Yaitu bangunan bersifat alami dimana alam menjadi pokok Continous present Arsitektur organik bersifat terus berlanjut dan dinamis
Form follows flow Desain arsitektur organic harus mengikuti aliran energi alam sekitarnya Of the people Perancangan bentuk dan struktur didasarkan pada kebutuhan user
Of the Hill Lokasi terpilih harus bisa diolah dengan baik
Of the materials Material yang digunakan akan memancarkan bentuk organik
Youthful and unexpected Desain dapat memberi kesan menarik, terlihat muda, dan menyenangkan Living music Arsitektur organik mengandung unsur music modern (irama dan proporsi)
Tokoh-tokoh yang mempelopori arsitektur organik antara lain, 1. Frank Lloyd Wright
2. Antonio Gaudi 3. Rudolf Steiner
Foto The Crystal Palace Sumber: Pinterest
Geometri merupakan sebuah dasar pemikiran bentuk, mulai dari yang ada pada alam hingga bentuk yang merupakan sebuah arsitektur. Geometri sangat terkait dengan bentuk, ukuran, dan pemposisian. Karena sifat bentuk geometri yang cenderung terkait dengan elemen numerik dan harus merupakan bentuk yang logis, maka bentuk-bentuk yang abstrak tidak masuk kedalam kategori bentuk geometri.
Arsitektur merupakan sebuah karya seni yang memiliki hubungan kuat dengan bentuk-bentuk geometri. Salah satu yang dapat menghubungkan kedua hal ini adalah estetika. Untuk dapat memunculkan nilai estetis diperlukan pembatasan dengan aturan geometri yang ada. Maka dari itu, seorang arsitek romawi, Marcus Vitruvius, mengemukakan bahwa pembangunan kuil pada masa tersebut harus menggunakan rasio yang tepat. Kuil-kuil pada saat itu harus menggunakan golden section.
Kimberly Elam menjelaskan bahwa geometri memiliki fungsi yang relevan dalam memperlihatkan hubungan visual suatu objek dari segi proporsi dan juga pola perkembangan objek tersebut. Geometri juga berfungsi untuk kaidah dalam memberi ukuran pada bangunan. Tetapi pada masa tersebut, bangunan dengan bentuk geometri dianggap buruk.
Menurut Le Corbusier, geometri memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan ukuran yang kemudian akan membentuk suatu aturan dalam bangunan yang dirancang. Le Corbusier juga menjelaskan bahwa proporsi struktur berkaitan dengan skala manusia. Kemudian hal ini membentuk suatu aturan baru yaitu bagaimana struktur harus relevan dengan skala manusia. Namun saat ini, arsitektur tidak hanya menjadi wadah aktivitas manusia dan tidak selalu bergantung pada nilai fungsional. Maka pada kasus tertentu, aturan geometri Le Corbusier bisa dipatahkan.