Teori Dasar Baja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DEFINISI BAJA 01.15 BAJA 2 comments



Pengertian Baja Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari produk barang berbahan logam. Belakangan dunia perindustrian digemparkan oleh kabar peningkatan performan (kekuatan dan umur) baja menjadi dua kali lipat. Untuk mendapatkan baja dengan kekuatan sama dengan yang konvensional, hanya perlu setengah dari bahan sebelumnya dengan ketebalan dan berat juga setengahnya. Baja super ini diperoleh dengan menghaluskan struktur mikronya menjadi seperlima dari baja sebelumnya atau bahkan lebih kecil lagi (di bawah 1 mikrometer). Nakayama Steel, sebuah perusahaan di Jepang, telah berhasil memproduksi lembaran baja super dengan kekuatan tarik 600 MPa atau sekitar 1,5 kali kekuatan tarik baja biasa. Kenaikan performan baja diharapkan dapat mengurangi berat bahan sehingga meningkatkan efisiensi dan menghemat sumber daya alam Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam peningkatan performan. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dari lunak seperti kawat menjadi keras seperti pisau. Penyebabnya adalah perlakuan panas mengubah struktur mikro besi yang berubahubah dari susunan kristal berbentuk kubik berpusat ruang menjadi kubik berpusat sisi atau heksagonal. Dengan perubahan struktur kristal, besi adakalanya memiliki sifat magnetik dan adakalanya tidak. Besi memang bahan bersifat unik. Bijih besi bertebaran hampir di seluruh permukaan Bumi dalam bentuk oksida besi. Meskipun inti Bumi tersusun dari logam besi dan nikel, oksida besi yang ada di permukaan Bumi tidak berasal darinya, melainkan dari meteor yang jatuh ke Bumi.



Di Australia, Brasil, dan Kanada, ditemukan bongkahan bijih besi berketebalan beberapa puluh meter dan mengandung 65 persen besi. Besi adalah unsur yang sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak ke delapan di Jagat Raya setelah silikon. Pada lapisan kulit Bumi, besi merupakan unsur logam terbanyak ketiga setelah silikon dan aluminium. Hampir lebih dari 70 abad lalu-5.000 tahun sebelum Masehi-dari peninggalan di Mesopotania, Iran, dan Mesir diketahui bahwa manusia telah menguasai teknologi pembuatan peralatan dari besi baja untuk berburu. Suku Hatti dan Hittite- 2.500-1.500 tahun sebelum Masehi-di daerah Anatria dan Armenia telah berhasil membuat pedang besi berukuran besar dan baju besi dengan proses semi-lebur. Kelebihan dan Kekurangan Baja Kelebihan : -Kuat tarik tinggi. -Tidak dimakan rayap -Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut -Bisa di daur ulang -Dibanding Stainless Steel lebih murah -Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan -Dibanding alumunium lebih kuat Kekurangan : -Bisa berkarat. -Lemah terhadap gaya tekan. -Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile Sejarah Penemuan Baja Teknik peleburan logam telah ada sejak zaman Mesir kuno pada tahun 3000 SM. Bahkan pembuatan perhiasan dari besi telah ada pada zaman sebelumnya. Proses pengerasan pada besi dengan heat treatment mulai diperkenalkan untuk pembuatan senjata pada zaman Yunani 1000 SM. Proses pemaduan yang dibuat mulai ada sejak abad 14 yang diklasifikasikan sebagai besi tempa. Proses ini dilakkan dengan pemanasan sejumlah besar bijih besi dan charchoal dalam tungku atau furnance. Dengan proses ini bijih besi mengalami reduksi menjadi besi sponge metalik yang terisi oleh slag yang merupakan campuran dari pengotor metalik dan abu charcoal. Spone iron ini dipindahkan dari furnance pada saat masih bercahaya dan diselimuti oleh slag yang tebal lalu slagnya dihilangkan untuk memperkuat besi. Pembuatan besi meggunakan metode ini menghasilkan kandingan slag sekiar 3 persen dan 0,1 persen pengotor lain. Kadang kala hasil produksi dengan metode ini menghasilkan baja bukannya besi tempa. Parapembuat besi belajar untuk membuat baja dengan memanaskan besi tempa dan charcoal pada boks yang terbuat dar tanah liat selama beberapa hari. Dengan proses ini besi akan menyerap cukup karbon untuk menjadi baja sebenarnya. Setelah abad ke 14 tungku atau furnance yang digunakan mulai mengalami peningkatan ukuran dan draft yang digunakan untuk pembakaran gas melewati “charge,” pada pencampuran material mentah. Pada tungku yang lebih besar ini, bijih besi pada bagian bagian atas furnance akan direduksi pertama kali direduksi menjadi besi metalik dan menghasilkan banyak karbon sebagai hasil dari serangan gas yang dilewatinya. Hasil dari furnance ini adalah pig iron, yaitu paduan yang meleleh pada temperatur rendah. Pig iron akan dproses lebih lanjut untuk membuat baja. Pembuatan baja modern menggunakan blast furnance yang juga digunakan untuk memurniakan besi oleh pembuat besi yang lamapu. Proses pemurnian besi cair dengan



peledakan udara diakui oleh penemu Inggris Sir Henry Bessemer yang mengembangkan Bessemer furnance, atau pengkonversi, pada tahun 1855. Sejak tahun 1960 telah diproduksi baja dari besi bekas secara kecil-kecilan pada furnance elektrik, sehingga dinamakan mini mills. Mini mills adalah komponen yang sangat sangat penting bagi produksi baja Amerika. Mills yang lebih besar digunakan pada produksi baja dari bijih besi. Proses pembuatan baja Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain : PROSES KONVERTOR terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping. Sistem kerja  Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,  Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume konvertor)  Kembali ditegakkan.  Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.  Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.  proses Bassemer (asam) lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3  proses Thomas (basa) Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO), 3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair) PROSES SIEMENS MARTIN menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah: 1. memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur 2. sebagai Fundamen/ landasan dapur 3. menghemat pemakaian tempat Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,  Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),  besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3) PROSES BASIC OXYGEN FURNACE  logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)  Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.  ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S. Keuntungan dari BOF adalah:  BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen  Proses hanya lebih-kurang 50 menit.  Tidak perlu tuyer di bagian bawah  Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon  Biaya operasi murah PROSES DAPUR LISTRIK temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik. Keuntungan :



    



Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat Temperatur dapat diatur Efisiensi termis dapur tinggi Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik Kerugian akibat penguapan sangat kecil PROSES DAPURKOPEL mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang. Proses  pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.  Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.  kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku.  besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.  15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran. Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai menjadi: akan bereaksi dengan karbon: Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain. PROSES DAPUR CAWAN  Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan,  kemudian dapur ditutup rapat.  Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair.  Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan



civilization Minggu, 01 Januari 2017 DEFINISI, JENIS, DAN SIFAT BAJA BAB I PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang



Dewasa ini, banyak bangunan yang berdiri megah, kokoh, dan indah. Seiring berkembangnya zaman, bahan bangunan yang digunakan pada bangunan modernpun semakin berkembang. Di Indonesia, perkembangan ini sudah sangat terlihat jelas. Seperti rangka atap yang digunakan pada rumahrumah modern sudah menggunakan baja dan baja ringan. Baja dan baja ringan dipilih oleh masyarakat karena di Indonesia sudah sulit ditemukan kayu yang berkualitas baik. Selain itu, penggunaan baja dan baja ringan ini dapat mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk



memenuhi kebutuhan manusia. Maka, tak asing bila sekarang di Indonesia mudah sekali ditemukan took yang menjual baja dan baja ringan.



B.



Maksud dan Tujuan



Maksud dibuatnya makalah ini tidak lain untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan mengenai baja dan baja ringan dan untuk memberikan informasi tentang pembuatan baja untuk mengetahui kegunaan baja. Kemudian untuk memberi informasi keunggulan baja dan kelemahan baja. Tujuannya agar kita mengenal jenis-jenis baja dan baja ringan yang biasa digunakan di indonesia ini serta mengenal bahan pokok untuk struktur suatu bangunan.



BAB II PEMBAHASAN A. 1.



Baja Definisi Baja



Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian keciloksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis baja diantaranya: mangan,nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul. 2.



Jenis Baja



Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu : 1) Baja karbon (Carbon steel) Baja karbon dapat terdiri atas : ·



Baja karbon rendah (low carbon steel)



Machine, machinery dan mild steel (0,05 % – 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin. Penggunaannya:



-



0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.



-



0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings



·



Baja karbon menengah (medium carbon steel)



Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong. Penggunaan: -



0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.



-



0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.



-



0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges



·



Baja karbon tinggi (high carbon steel) tool steel



Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C Penggunaan: screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters 2) Baja paduan (Alloy steel) Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu: ·



Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)



·



Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah



·



Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)



·



Untuk membuat sifat-sifat spesial



Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi: ·



Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %



·



Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %



·



High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %



Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus yaitu: ·



Baja Paduan Khusus (special alloy steel)



Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka



baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel). ·



High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel



Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengancarbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel Jenis Lainnya: Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus: ·



Baja tahan garam (acid-resisting steel)



·



Baja tahan panas (heat resistant steel)



·



Baja tanpa sisik (non scaling steel)



·



Electric steel



·



Magnetic steel



·



Non magnetic steel



·



Baja tahan pakai (wear resisting steel)



·



Baja tahan karat/korosi



Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu: ·



Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)



·



Baja karbon perkakas (carbon tool steel)



·



Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)



·



Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)



·



Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)



3.



Profil Baja dan Kegunaannya



Beberapa standar konstruksi Indonesia menggunakan Baja Profil. Kebutuhan konstruksi secara permanen, kokoh, dan stabil secara kualitas menjadi prioritas utama terselenggaranya pembangunan yang mapan, dan menjadi dasar misi utama proyek-proyek pembangunan konstruksi milik pemerintah. Berikut adalah jenis bahan baja utama yang biasa dipakai di Indonesia sesuai kebutuhan konstruksi.



·



Wide Flange ( WF )



Besi WF biasa digunakan untuk: balok, kolom, tiang pancang, top & bottom chord member pada truss, composite beam atau column, kantilever kanopi, dll.Istilah lain: IWF, WF, H-Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W. ·



U Channel ( Kanal U , UNP )



Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang digunakan karena relatif lebih mudah mengalami tekuk. Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U ·



C Channel ( Kanal C, CNP )



Biasa digunakan untuk: purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen yang memegang penutup dinding misalnya metal sheet, dll), member pada truss, rangka komponen arsitektural. Istilah lain: balok purlin, kanal C, C-channel, profil C ·



RHS (Rectangular Hollow Section) – cold formed ( Hollow Persegi )



Pengunaan: komponen rangka arsitektural (ceiling, partisi gipsum, dll), rangka dan support ornamenornamen non struktural. Istilah lain : besi hollow (istilah pasar), profil persegi, profil ·



SHS (Square Hollow Section) – cold formed ( Hollow Kotak )



Pengunaan dan istilah lain hampir sama dengan RHS. ·



Steel Pipe ( Pipa Baja, Pipa Hitam, Pipa Galvanis, Pipa Seamless, Pipa Welded )



Penggunaan : bracing (horizontal dan vertikal), secondary beam (biasanya pada rangka atap), kolom arsitektural, support komponen arsitektural (biasanya eksposed, karena bentuknya yang silinder mempunyai nilai artistik) Istilah lain : steel tube, pipa hitam, pipa galvanis. 4.



Sifat Baja



Sifat baja pun berbeda-beda sesuai dengan hasil baja yang dibuat dan dibentuk. Dalam penggunaannya, baja mencapai 90% lebih dengan campuran untuk tujuan khusus. Baja dibuat dalam perbandingan (prosentase) zat arang yang berlainan.semakin tinggi prosentase zat arangnya,maka baja menjadi : ·



Kekuatan tanknya bertambah



·



Sifat regan berkurang



·



Kekerasannya bertambah, juga sifat dapat dikeraskan(disepuh) maksimum 1,7% karbon.



·



Titik cair berkurang misal 0% karbon titik cair 1539oc 17% karbon titik cair 1380oc



Baja mudah sekali berkarat oleh panas maupun lembab. Maka baja untuk transmisi harus dilapisi untuk menahan karat. Untuk pemeriksaan kawat dimasukkan ke dalam oksida tembaga di atas. Karena baja tidak memiliki daya hantar yang baik, maka untuk kabel transmisi di atas tanah biasanya hanya berfungsi sebagai penguat.Selain sifat ini adapun sifat khas baja: ·



Keras, kuat, awet



·



Sifat magnetnya kuat



·



Koefisien muai rendah



·



Tahan terhadap tekanan/beban



·



Tahan terhadap asam



·



Tahan karat



5.



Proses Pembuatan Baja



Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain : 1) Proses Konvertor Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap ke samping. Sistem kerjanya adalah sebagai berikut: ·



Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,



·



Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume konvertor)



·



Kembali ditegakkan.



·



Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.



·



Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya.



·



Proses Bassemer (asam)



Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, SiO2 + CaO CaSiO3 ·



Proses Thomas (basa)



Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO), 3 CaO + P2O5



Ca3(PO4)2 (terak cair)



2) Proses Siemens Martin Menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah: a.



Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur



b.



Sebagai Fundamen/ landasan dapur



c.



Menghemat pemakaian tempat



Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih, ·



Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),



·



besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)



3) Proses Basic Oxygen Furnace ·



Logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)



· Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2. ·



ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.



Keuntungan dari BOF adalah: ·



BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen



·



Proses hanya lebih-kurang 50 menit.



·



Tidak perlu tuyer di bagian bawah



·



Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon



·



Biaya operasi murah



4) Proses dapur listrik Temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik. Keuntungan : ·



Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat



·



Temperatur dapat diatur



·



Efisiensi termis dapur tinggi



·



Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik



·



Kerugian akibat penguapan sangat kecil



5) Proses dapur kopel



Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang. Prosesnya adalah sebagai berikut: ·



Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.



·



Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.



· Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku. ·



Besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.



·



15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.



Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai menjadi: akan bereaksi dengan karbon: Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain. 6) Proses dapur Cawan · Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan, ·



Kemudian dapur ditutup rapat.



· Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair. · Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan 6. ·



Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Baja Kelebihan Baja sebagai Material Struktur



Jika kita menyimak bangunan sekitar kita baik berupa jembatan, gedung, pemancar, papan iklan, dan lainnya akan sependapat bahwa baja merupakan material struktur yang baik. Kelebihan dari baja terlihat dari kekuatan, relatif ringan, kemudahan pemasangan, dan sifat baja lainnya. 1)



Kekuatan Tinggi



Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan bangunan dengan kondisi tanah yang buruk. 2)



Keseragaman



Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton bertulang. 3)



Elastisitas



Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen inersia untuk penampang baja dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton bertulang. 4)



Permanen



Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan pengecatan sama sekali. 5)



Daktilitas



Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban kejut. SNI 03-17292002 mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Beban normal yang bekerja pada suatu elemen struktur akan mengakibatkan konsentrasi tegangan yang tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan terjadinya leleh lokal pada titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur. Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baja mendapat beban cukup maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan. 6)



Liat (Toughness)



Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebut toughness. ·



Kelemahan Baja sebagai Material Struktur



Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti: 1)



Biaya Pemeliharaan



Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik. 2)



Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran



Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat menjadi pemicu kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan kebakaran tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja terhadap api dipersyaratkan dalam Pasal 14 SNI 03-17292002. 3)



Rentan Terhadap Buckling



Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap buckling (tekuk). Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling. 4)



Fatik



Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu dilakukan pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis. 5)



Keruntuhan Getas



Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada kapal Titanic). 7. B. 1.



Ukuran Baja dalam Perdagangan Baja Ringan Definisi Baja Ringan



Penggunaan struktur baja ringan dalam dunia konstruksi saat ini telah berkembang dengan pesat. Sesuai dengan namanya, struktur baja ringan tersusun dari batang-batang baja profil yang relatif lebih ringan dibandingkan batang baja pada umumnya. Baja profil ini mempunyai ketebalan yang relatif tipis. baja ringan adalah baja bermutu tinggi yang ringan dan tipis, namun fungsinya setara baja biasa. Baja ringan proses pembentukanya setelah dingin (cold form steel). Baja ringan mudah dirakit dan di buat konstruksi. baja ringan mempunyai derajat kekuatan tarik tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sedangkan baja biasa hanya sekitar 300 Mpa. 2.



Kegunaan Baja Ringan



Baja ringan dapat dipakai untuk bangunan antara lain: ·



Rangka atap baja ringan



Pemakaian rangka atap baja ringan untuk rumah sudah banyak dipakai. Di perumahan-perumahan real estate saat ini hampir semuannya memakai baja ringan untuk rangka atap rumah yang mereka bangun. Baja ringan yang dipakai biasanya jenis galvanis atau galvalume/zincalume. Pemakain rangka baja ringan ini mempercepat pekerjaan dan kualitas atap jadi lebih bagus Dan atap tahan terhadap rayap dan masih banyak keunggulan lain dari rangka atap baja ringan.



·



Rangka atap pergola



Pemakaian rangka atap baja ringan untuk pergola mempertimbangkan bahwa dengan memakai baja ringan maka perawatan untuk pengecatan jadi berkurang. Sebab baja ringan tahan karat dan tidak perlu dilakukan pengecatan sehingga biaya mantenen jadi hemat/murah. ·



Rangka partisi dinding



Dahulu untuk rangka partisi orang cenderung memakai rangka hollo atau kayu akan tetapi material ini mempunyai kelemahan antara lain hollo semakin lama dapat berkarat sedangkan kayu dapat termakan oleh rayap. ·



Struktur dinding.



Baru-baru ini rangka baja ringan juga di pakai untuk struktur bangunan baik itu struktur permanen yang dipakai untuk bangunan dua lantai atau struktur bangunan satu lantai. Pemakaian rangka baja ringan untuk struktur banyak dipakai di Aceh untuk program bantuan bangunan penanggulangan korban sunami. Pembangunan rumah rangka baja ringan ini di aceh dilakukan secara massal. Pertimbangan memakai bahan ini adalah pembangunannya cepat selesai sehingga segera dapat dihuni oleh korban sunami. Dengan beraneka fungsi tersebut rangka baja ringan semakin dicari oleh masyarakat untuk bahan bangunan menggantikan bahan kayu. Dengan memakai baja ringan maka pencanangan pemerintah tentang Go Greend dapat diwujudkan yaitu illegal logging berkurang dan ditemukannya alternative bahan lain yaitu rangka baja ringan. 3.



Jenis Baja Ringan



Galvalum merujuk pada material baja dengan pelapisan yang mengandung unsur alumunium dan zinc, terdiri dari: 55% unsur coatingnya adalah aluminium, 43,5% adalah unsur seng/zink dan 1,5% unsur silikon. Material Baja Ringan Galvalume inilah yang popular dengan sebutan ZINCALUME®, salah satu merek dagang Bluescope Steel Ltd, Perusahaan pioneer produsen baja ringandengan lapisan Zinc dan Aluminium. Sifat Aluminium yang tahan karat dikombinasikan dengan Zinc yang keras menjadikan kombinasi dari kedua bahan tersebut lebih tahan karat, kuat dan lebih ringan dibandingkan dengan Galvanis. Bahkan beberapa referensi menyatakan bahwa Baja Ringan ZINCALUME® memiliki ketahanan karat/korosi mencapai 4 kali lipat dibanding baja berlapis Galvanis. ·



Galvanis ,Kuat, murah dan biasa digunakan untuk bahan atap logam tradisional.



· Alumunium, Walaupun tahan karat, tetapi alumunium memiliki kelemahan yaitu harga yang sangat mahal, sehingga tidak cocok untuk dijadikan bahan baku atap logam. · Zincalume adalah campuran dari Seng dan Alumunium, bahan baku jenis ini yang sering digunakan untuk pembuatan metal roof 4.



Proses Pembuatan Baja Ringan



Bahan dasar baja ringan adalah Carbon Steel, Carbon Steel adalah baja yang terdiri dari elemenelemen yang persentase maksimum selain bajanya adalah: ·



1,70% Carbon



·



1,65% Manganese



·



0,60% Silicon



·



0,60% Copper



Untuk baja tipis atau baja ringan, proses yang dikenakan dikenal dengan pembentukan dingin atau Cold Forming dan hasilnya biasa dikenal dengan Cold Formed Section. Dalam pembentukan ini pelat baja dalam konsdisi suhu kamar akan dibentuk. Metode pembentukan yang biasa dilakukan adalah: ·



Press Brake



Proses pembentukan press-brake dilakukan menekuk pelat baja. Pelat baja diletakkan ke dalam alat ini dan ditekuk bagian-bagiannya secara bertahap hingga menjadi bentuk yang diiingkan. Kelebihan dari proses ini adalah bentuk profil dapat dibuat sesuai keinginan selama alat atau tooling tersedia. Apalagi dengan alat yang moderen yang terkomputerisasi, mesin press-brake sudah menjadi mesin CNC dengan adanya lengan penahan yang akan bergerak sesuai dengan bentuk yang telah di-masukkan ke dalam program. Mesin baru ini juga telah dilengkapi anti-crowning sehingga bentuk profil yang panjang tidak akan melengkung akibat proses penekukan. Kekurangan proses ini adalah dalam produktivitas menghasilkan produk dan tidak mampunya membentuk tekukan kecil yang terhalang oleh tekukan lain. Produktivitasnya sangat rendah jika ingin membentuk profil secara masal, karena prosess untuk pembuatan satu bentuk harus diulangulang tekukannya. ·



Roll Forming



Proses roll forming dilakukan dengan melewatkan pelat baja ke dalam serangkaian roll hingga produk yang diinginkan tercapai. Mesin roll forming yang baru sudah terkomputerisasi sehingga dapat melubangi, dan mencetak label di ujung proses setelah profil terbentuk. Produktivitas proses roll forming sangatlah tinggi sehingga dalam waktu singkat profil dapat segera terbentuk, itulah kelebihannya. Namun kekurangannya adalah satu mesin dengan roll set yang telah disiapkan hanya dapat membuat satu bentuk yang telah ditetapkan sehingga harus memesan mesin baru jika menginginkan bentuk baru meski hanya sekedar menambah tekukan atau lipatan. · Punching Proses ketiga adalah proses pembentukan dengan menggunakan mesin punch atau mesin pons. Pelat baja disimpan di atas die-set dan kemudian proses punching dengan tekanan tinggi akan melubangi dan membentuk pelat baja tersebut. Proses ini biasa dilakukan pada pembuatan aksesoris atau komponen-komponen kecil dari baja ringan. Proses pembentukan suatu aksesoris biasanya akan melibatkan beberapa tahapan proses punching, sehingga untuk mempercepat prosesnya biasanya dibuatkan sistem progressive. Dengan cara ini proses punching akan berjalan



secara berurutan melakukan berbagai tahapan pembentukan dengan die-set yang sudah tersusun secara berurutan juga. 5. ·



Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Baja Ringan Keunggulan Baja Ringan



1) Lebih mengutamakan struktur dengan sistem plat Buhul di setiap tumpuan sendi (seperti jembatan) lebih kokoh dari kuda-kuda baja lainnya. 2)



Konstruksi stabil dan aman



3)



Menggunakan tumpuan sendi dan roll



4)



Prefabrikasi perkomponen



5)



Tahan terhadap karat, rayap dan perubahan cuaca dan kelembaban



6)



Bisa dipakai dengan genteng metal maupun keramik atau beton yang berat



7)



Dirancang stabil terhadap tekuk, puntir serta muai/mulur



8)



Pemasangan yang profesional dan terlatih hingga cepat pengerjaannya



9)



Terdapat banyak pilihan jenis kuda-kuda



10) Pemilihan bentang: 6 m – 8 m (bentang kecil), 8 m – 10 m (bentang menengah), 10 m – 12 m (bentang besar) 11) Lebih dari 12 m (bentang khusus) 12) Tersedia material dengan galvalume, zincalume dan galvanize ·



Kelemahan Baja Ringan



1)



Tidak boleh sembarang dipotong & disambung.



2)



Tidak cocok untuk diekspos, karena sistem rangkanya yang cukup rumit.



3)



Kelemahan disatu sisi akan mempengaruhi seluruh konstruksi atap.



4) Karena rangka atap baja ringan tersusun dari batang yang berdinding tipis, maka mudah mengalami tekuk lokal. 5)



Kekuatan torsi relatif lemah, karena center of grafity tidak berhimpit dengan shear center



Tips memilih rangka atap baja ringan yang baik, harus berpatokan pada banyak hal dan ketelitian sebelum membeli sangat diperlukan. Carilah informasi sebanyak-banyaknya atau paling tidak mampu memberi pertimbangan kuat sebelum memutuskan pilhan.



· Perhatikan dengan seksama produsennya. Apakah kredibel dalam menyediakan jasa pemasangan rangka atap baja ringan. · Mintalah informasi ukuran/dimensi Rangka utama/”C channel” dan bahan reng yang akan dipasang. Semakin besar/tebal Reng dan C channel , semakin besar pula beban yang dapat ditanggung oleh rangka tersebut. Semakin kecil dan tipis ukuran/dimensi C channel, semakin kecil pula kesanggupan rangka untuk menanggung total beban penutup atap. · Mintalah Informasi ketebalan lapisan anti karat yang di gunakan. Harus sesuai dengan ketentuan yg berlaku:Galvanis: yaitu pelapisan dengan dengan Zinc(seng) saja dengan minimum pelapisan 180gr/m2. Misal produk dari produsen essar truss dan karang pilang truss mempunyai pelapisan 220 gr/m2. Berarti sudah sudah diatas ambang batas yg disyaratkan .Galvalum: yaitu pelapisan dengan dengan Zinc dan aluminium saja dengan minimum pelapisan 150gr/m2. komposisinya tergantung dari produsen yg memproduksinya. · Periksa apakah software desain memiliki sertifikasi / rekomendasi dari badan konsultan atau lembaga konstruksi terpercaya tertentu. ·



Tanyakan dan periksa kualifikasi tukang pemasang.



·



Minta rekomendasi dari pihak-pihak yang mengerti industri konstruksi.



6.



Proses Pelaksanaan Pemakaian Baja Ringan



Pemasangan kuda-kuda bajaringan diatas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalok) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan diantaranya adalah : · Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya. ·



Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalok.



·



Ketinggian apex untuk pemasangan nok diatas setiap kuda-kuda rata.



·



Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).



·



Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.



·



Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.



Pemasangan kuda-kuda baja ringan diatas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: ·



Dipasang langsung diatas ring balok.



· Dipasang diatas ring balok dengan perantara wall-plate. Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalok, jika ring balk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat



kedalaman dynaboltyang tertanam didalam ring balk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong didalam wall-plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil. 7.



Ukuran Baja Ringan dalam Perdagangan



8.



Harga Satuan Baja Ringan No



Produk



1



truss baja ringan



Bentuk Profil



Harga per 6m



C



Rp. 73.000,Rp. 70.000,-



tangguh dari



Truss baja ringan Alfa prima



Tebal 0,75mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm Tebal 0,7mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm



biouscope steel 2



Keterangan



C



Rp. 72.000



C



Rp. 69.000



C



Rp. 65.000



Tebal 0,75mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,2cm Tebal 0,7mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,2cm Tebal 0,65mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,2cm



3



Truss Baja Ringan taso



C



Rp. 76.000 Rp. 86.000 Rp. 118.000



Tebal 0,75mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm Tebal 80mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm Tebal 80mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,2cm



4



Truss Baja Ringan essar



C



Rp. 75.000 Rp. 125.000



Tebal 0,7mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm Tebal 1mm, tinggi



8,5mm, lebar 4 cm



1. Tipe Rangka (Frame Structure) Tipe rangka terdiri dari beberapa batang baja yang saling memperkuat satu sama lain. Batang baja tersebut antara lain batang tarik, batang belok, dan batang yang mendapat kombinasi beban lentur dengan beban aksial. Banyak konstruksi bangunan yang menggunakan struktur tipe rangka ini. Contoh bangunan yang menggunakan tipe rangka adalah jembatan, struktur atap, pergudangan, bangunan pabrik, BTS operator seluler, tower transmisi listrik, dan lainlain. Salah satu bangunan terkenal yang menggunakan struktur baja tipe rangka adalah Menara Eiffel di Paris, Perancis. 2. Tipe Cangkang (Shell-Type Structure) Pada tipe cangkang ini, tegangan utamanya berupa tarikan. Selain untuk melayani fungsi bangunan, struktur tipe cangkang atau kubahnya juga bertindak untuk menahan beban. Biasanya penggunaan struktur tipe cangkang dikombinasikan dengan struktur tipe rangka. Untuk melihat benda yang kerjanya seperti tipe cangkang ini dapat kita lihat tangki air atau bejana. Sedangkan penerapan bangunan yang menggunakan tipe cangkang adalah bangunan yang membutuhkan kubah di bagian atasnya seperti gelora atau stadion. Contonya adalah Sapporo Dome yang menggunakan struktur tipe cangkang di bagian atapnya. 3. Tipe Suspensi (Suspension Type Structure) Elemen utama pada struktur baja tipe suspensi adalah keberadaan kabel tarik. Elemen tarik ini terbukti paling efisien untuk menahan beban sehingga bangunan dengan struktur tipe suspensi ini semakin banyak digunakan. Salah satu contoh pemanfaatan tipe suspensi ini adalah pada penggunaan kabel baja pada jembatan. Sistem konstruksi baja memiliki beberapa keunggulan dibandingkan struktur beton bangunan, termasuk: • sistem konstruksi baja memiliki berbagai jenis estetika dan terlihat modern Dimensi • sistem konstruksi baja lebih kecil dari sistem konstruksi beton • Bekerja dengan struktur baja tidak memerlukan perancah sebagai struktur beton, kecuali untuk beton Kelebihan dan Kekurangan Baja: 1. Memiliki Kekuatan yang Besar Baja merupakan salah satu bahan bangunan yang sangat kuat. Kekuatan yang tinggi per satuan berat ini membuat potensi beban matinya cukup kecil. Itulah kenapa baja termasuk material yang bagus untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, serta bangunan yang didirikan di atas tanah labil. 2. Mempunyai Sifat yang Seragam Karena merupakan material buatan yang diproduksi oleh pabrik, baja memiliki sifat yang seragam sesuai dengan standar mutunya. Sifat-sifat tersebut juga tidak banyak berubah sering



dengan berjalannya waktu penggunaan. Hal ini sangat berbeda dengan beton bertulang, di mana kualitasnya akan mengalami penurunan yang sangat drastis seiring dengan pemakaiannya. 3. Daya Elastisitasnya Bisa Diketahui Perilaku yang dimiliki oleh baja sangat mendekati dengan asumsi yang dilakukan oleh perancang teknik. Hal ini dikarenakan perilaku baja tersebut mengikuti hukum Hookie hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Sehingga momen inersia pada penampang baja bisa diketahui dengan lebih pasti daripada momen inersia pada penampang beton bertulang. 4. Daya Tahannya Sangat Lama Baja yang dirawat dengan baik akan memiliki usia pakai yang sangat lama. Bahkan dalam kondisi tertentu, struktur baja hampir tidak membutuhkan bentuk-bentuk pemeliharaan sama sekali. Artinya baja termasuk material yang murah walaupun biaya pengadaannya cukup besar. 5. Memiliki Daktilitas yang Bagus Daktilitas adalah sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa menyebabkan keruntuhan terhadap beban tarik. Hasil penelitian menunjukkan baja yang diuji menggunakan beban tarik akan mengalami pengurangan luas penampang dan perpanjangan sebelum terjadi keruntuhan. Berbeda dengan material lain yang bersifat keras dan getas, material tersebut akan langsung hancur apabila dikenai beban kejut. 6. Bersifat Liat (Toughness) Liat (toughness) adalah kemampuan material untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar. Baja dapat dikatakan bersifat liat karena mempunyai kekuatan dan daktilitas yang bagus. Dengan kata lain, baja sanggup menahan beban yang memiliki deformasi yang relatif besar baik selama proses pabrikasi, pengangkutan, maupun pelaksanaan tanpa menimbulkan kehancuran. Ini artinya baja bisa diberikan lenturan, beban kejut, beban geser, dan lubang. 7. Bisa Digunakan untuk Struktur Tambahan Selain digunakan sebagai struktur utama, baja juga dapat dipakai untuk struktur tambahan. Baja sangat cocok dimanfaatkan sebagai struktur bentang baru atau seluruh struktur sayap. Pekerjaan ini biasanya dilakukan pada pembangunan portal atau pelebaran jembatan. 8. Kelebihan Lain-lain Baja juga mempunyai kelebihan-kelebihan selain poin-poin yang sudah kami sebutkan di atas. Di antaranya baja gampang disambung memakai baut, keling, atau las serta cepat dalam proses instalasinya. Baja juga bisa dibentuk dengan mudah sesuai dengan profil yang diinginkan dan memiliki kekuatan yang baik terhadap fatik. Baja yang telah dibongkar pun dapat dimanfaatkan kembali karena masih mengandung nilai, walaupun tidak dipakai untuk pembangunan struktur. Selain itu, baja mempunyai daya adaptasi yang bagus terhadap proses prefabrikasi.



Sementara itu, kekurangan-kekurangan baja antara lain : 1. Membutuhkan Biaya yang Tinggi Pembangunan gedung menggunakan strutkur baja membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Begitu pula dalam hal perawatan dan perlindungannya. Pada dasarnya, baja sangat rentan terhadap udara dan air yang bisa menyebabkan korosi sehingga perlu dicat secara berkala. Karena termasuk konduktor panas yang baik, baja bisa memicu terjadinya kebakaran pada material-material di sekitarnya. 2. Memiliki Kerentanan Terhadap Tekuk Baja sangat rentan mengalami tekuk (buckling) karena elemen tekannya bekerja secara langsung. Jadi meskipun kekuatan yang dimilikinya sangat besar, baja bukanlah material yang bagus untuk pembuatan kolom. Sebab dibutuhkan material tambahan yang berfungsi untuk menopang baja agar tidak mengalami buckling yang dapat membahayakan penghuni di atasnya. 3. Lemah Terhadap Beban Siklis Sebagai bahan bangunan, baja memiliki kelemahan terhadap beban siklis yang mengenainya. Kekuatan baja lambat laun akan mengalami penurunan secara signifikan apabila dikenai beban tersebut terus-menerus. Untuk mengatasi dampak dari beban siklis, baja perlu dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi kekuatannya setiap kali akan timbul beban siklis. 4. Berisiko Mengalami Keruntuhan Getas Baja bisa kehilangan sifat daktilitasnya pada kondisi tertentu. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya keruntuhan di suatu tempat yang memiliki konsentrasi tegangan yang tinggi. Faktor-faktor yang dapat memperbesar risiko keruntuhan getas pada baja yaitu jenis beban fatik dan suhu udara yang rendah.