Teori Ekonomi Bisnis Internasional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEORI EKONOMI BISNIS INTERNASIONAL



Makalah Bisnis Internasional



Dosen Pengempu: Adhi Krisna Yuliawan,SE.,MM



Disusun Oleh : I Putu Dodik Riady



( 2102612010452 )



Ni Kadek Rindi Agustina



( 2102612010454 )



Gusti Ayu Krisna Yanti



( 2102612010222 )



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2023



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah memberikan rahmat dan nikmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul " Teori Ekonomi Bisnis Internasional". Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Bisnis Internasional yang di berikan oleh bapak Adhi Krisna Yuliawan,SE.,MM. Dalam penulisan makalah ini kami meminta maaf karena merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam teknis penulisan maupun materi, karena keterbatasan. Untuk itu kritik dan saran kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.



Denpasar, 22 Februari 2023



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2 DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 3 BAB I ...................................................................................................................................................... 5 PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 5 1.1



Latar Belakang ...................................................................................................................... 5



1.2



Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5



BAB II .................................................................................................................................................... 6 PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6 2.1 Teori Perdagangan Internasional .............................................................................................. 6 2.1.1 Teori Keunggulan Mutlak ................................................................................................. 6 2.1.2 Teori Keunggulan Komperatif .......................................................................................... 6 2.1.3 Teori Ekonomi Merkantilisme .......................................................................................... 7 2.1.4 Teori Heckscher Olin atau H – O ...................................................................................... 7 2.1.5 Teori Permintaan Timbal Balik atau Reciprocal Demend ............................................. 7 2.1.6 Teori Mazhab Neo Klasik .................................................................................................. 7 2.2 Retriksi Perdagangan ................................................................................................................ 8 2.2.1 Alasan Diberlakukan Retriksi Perdagangan .................................................................... 8 2.2.2 Alasan Pembatasan Perdagangan...................................................................................... 8 2.2.3 Jenis - Jenis Restriksi Perdagangan ................................................................................. 9 2.3 Pembangunan Ekonomi........................................................................................................... 10 2.3.1 Kategori Pasar Berdasarkan Tingkat Pembangunan Ekonomi .................................... 10 2.3.2 PNB / Kapita Sebagai Indikator ..................................................................................... 10 2.3.2 Karakteristik Negara Berkembang ................................................................................ 11 2.3.4 Pendekatan Kebutuhan Manusia pada Pembangunan Ekonomi ................................ 12 2.3.5 Tidak Ada Teori Umum yang Diterima.......................................................................... 12 2.4



Teori Investasi Internasional .............................................................................................. 13



2.4.1



Teori Keunggulan Monopolistik ................................................................................ 13



2.4.2



Ketidak Sempurnaan Pasar Produk Dan Faktor Produksi .................................... 13



2.4.3



Daur Hidup Produk Internasional (Internasional Product Life Cycle-IPLC) ...... 13



2.4.4



Teori-teori Lain ........................................................................................................... 13



2.4.5



Teori Eklektik Produksi Internasional ...................................................................... 14



BAB III................................................................................................................................................. 15 PENUTUP ............................................................................................................................................ 15 3.1



Kesimpulan .......................................................................................................................... 15



3.2



Saran .................................................................................................................................... 15



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Perdagangan Internasionl yaitu suatu kegiatan transaksi dagang antara satu negara dengan negara lainnya baik itu barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri dan untuk mendapatkan keuntungan. Jual beli Perdagangan internasional merupakan salah satu faktor utama yang meningkatkan PDB. Meskipun Perdagangan internasional telah berlangsung selama ribuan tahun, dan memang begitu Manfaat ekonomi, sosial dan politik baru dirasakan dalam beberapa abad terakhir. Perdagangan internasional terjadi karena masing-masing negara memiliki kekuatan dan keterbatasan untuk menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan, sehingga mendorong setiap negara untuk melakukan bisnis dengan negara lain. Manajer bisnis harus mahir dalam teori ekonomi Untuk memahami strategi pembangunan ekonomi suatu negara yang akan dilakukan Perdagangan internasional, yang sangat bergantung pada kepercayaan dan pendidikan para letnan perencana ekonomi pemerintah. Perhatikan baik-baik setiap gerakan satu sama lain Para pemimpin dan manajer pemerintahan seringkali dapat mengemukakan teori-teori ekonomi yang berbeda dasar tindakan dan pernyataan tersebut. Jika mereka tahu teori yang mendasarinya, maka mereka dapat mengantisipasi perubahan dalam strategi pemerintah dan Gunakan pengetahuan ini untuk keuntungan mereka.



1.2 Rumusan Masalah 1. Memahami dan menjelaskan mengenai teori perdaganagn internasional 2. Memahami dan menjelaskan mengenai retriksi perdagangan 3. Memahami dan menjelaskan mengenai pembangunan ekonomi 4. Memahami dan menjelaskan mengenai teori investasi



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Teori Perdagangan Internasional Ada beberapa teori dalam perdagangan internasional, yaitu pertama teori mendasar mengenai perdagangan internasional serta beberapa teori turunan yang dicetuskan oleh para ahli. Teori mendasar perdagangan internasional dibagi menjadi dua, yaitu teori perdagangan internasional keunggulan mutlak dan keunggulan komperatif. 2.1.1 Teori Keunggulan Mutlak Teori dasar mengenai perdagangan internasional dengan keunggulan mutlak menjelaskan, bahwa secara internasional, perdagangan internasional dapat memberikan keuntungan untuk suatu negara. Apabila negara yang menjalin perdagangan internasional tersebut melakukan syarat untuk melakukan produksi dengan menetapkan harga yang lebih rendah, apabila dibandingkan dengan negara lain yang memproduksi barang yang sama. Menurut Adam Smith teori kenggulan mutlak dijelaskan sebagai kondisi dimana suatu negara dapat memproduksi barang atau jasa lebih banyak dibandingkan dengan para pesaingnya dengan mengeluarkan biaya yang lebih rendah, sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 2.1.2



Teori Keunggulan Komperatif Teori keunggulan komperatif berisi mengenai suatu negara yang tidak memiliki



keunggulan muutlak pada suatu produksi barang. Negara tersebut dapat dapat melakukan perdagangan internasional dengan cara memilih atau membeli barang yang menurut pemerintah negara tersebut lebih efektif maupun efisien untuk suatu proses produksi. keunggulan komparatif merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu, perusahaan, ataupun negara guna menghasilkan barang maupun jasa dengan menggunakan sejumlah dana yang lebih rendah daripada dana yang dikeluarkan oleh kompetitor. Teori keunggulan komperatif dikembangkan oleh David Ricardo, dimana teori ini diciptakan atas dasar kelemahan yang terdapat di dalam teori keunggulan absolut atau mutlak.



2.1.3 Teori Ekonomi Merkantilisme Teori Merkantilisme diperkenalkan oleh Victor De Riqueti dan Marquis de Mirabeau pada tahun 1763. Dimana teori ini menjelaskan mengenai kekayaan suatu negara yang dihitung dengan emas serta perak. Teori ekonomi merkantilisme beranggapan, bahwa apabila terjadi kegiatan ekspor maka harus dilakukan dengan sesering mungkin. Serta, kegiatan impor yang dilakukan oleh suatu negara pun harus dilakukan dengan seminim mungkin. Tujuannya agar kondisi ekonomi di negara tersebut menjadi lebih kuat maupun kaya. 2.1.4 Teori Heckscher Olin atau H – O Teori ini juga lebih dikenal dengan sebutan The Proportional Factor Theory. Menurut Eli Hecksher dan Bertil Olin sejarawan ekonomi Swedia, teori perdagangan internasional ini berkaitan dengan negara yang memiliki faktor produksi tinggi, serta biaya produksi yang cenderung murah. Sehingga negara tersebut pun akan mudah untuk melakukan ekspor dengan spesialisasi produk yang diproduksi dengan efektif maupun efisien oleh negara tersebut. 2.1.5 Teori Permintaan Timbal Balik atau Reciprocal Demend Teori permintaan timbal ballik dikemukakan oleh John Stuart Mill. J.S Mill memaparkan bahwa ada titik keseimbangan pada pertukaran barang yang terjadi antara dua negara dengan perbandingan dari pertukarannya adalah dengan menentukan dasar tukar dalam neger atau DTD. Teori ini lebih menekankan pada keseimbangan antar permintaan maupun penawaran. Karena, permintaan maupun penawaran adalah



hal penentu yang dapat



menentukan jumlah barang yang nantinya akan diekspor maupun di impor oleh suatu negara. 2.1.6 Teori Mazhab Neo Klasik Teori mazhab neo klasik ini memiliki pandangan bahwa ekonomi maupun taori tidak didasarkan pada tenaga kerja maupun biaya produkso. Namun, telah beralih pada tingkat kepuasan atau mariginal utility. Teori mazhab neo klasik ini merupakan salah satu pendekatan yang menjadi cara untuk mengungkapkan teori ekonomi. Pandangan perdagangan internasional dengan teori mazhab neo klasik juga merubaha teori-teori lain yang ada maupun metodologinya.



2.2 Retriksi Perdagangan Kebijakan perdagangan internasional adalah berbagai tindakan dan peraturan yang dijalankan suatu negara, baik secara lansung maupun tidak langsung, yang akan mempengaruhi struktur, komposisi, dan arah perdagangan internasional negara tersebut. Kebijakan dilaksanakan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional, industri dalam negeri, dan lapangan kerja serta menjaga stabilitas ekonomi nasional. 2.2.1 Alasan Diberlakukan Retriksi Perdagangan 1



Pertahanan nasional



2



Sanksi yang dikenakan pada negara agar bertindak sesuai yang diinginkan



3



Melindungi industri yang baru tumbuh



4



Melindungi tenaga kerja domestic dari tenaga kerja murah dari luar negeri



5



Tarif persaingan



6



Tindakan balasan



2.2.2 Alasan Pembatasan Perdagangan 1. Dumping Dumping yaitu menjual suatu produk diiluar negeri dengan harga yang kurang dari biaya produksi, harga pasar dalam negeri atau harga untuk negara kerja. Jenis – jenis dumping : a. Dumping Sosial: Kompetisi yang tidak adil krn tenaga buruh yang lebih murah dan kondisi kerja yang lebih buruk b. Dumping Lingkungan: kompetisi yang tidak adil krn peraturan lingkungan setempat tidak seketat negara lainnya c. Pembuangan jasa keuangan: persaingan tidak adil krn rendahnya tingkat pengaturan jaminan aset bank d. Dumping budaya: kompetisi tdk adil krn lebih membantu perusahaan lokal e. Pembuangan pajak: perbedaan pajak korporasi. 2. Subsidi Subsidi yaitu sumbangan keuangan yang diberikan secara langsung atau tidak langsung oleh pemerintah tanpa ketidak seimbangan keuntungan, termasuk hibah, perlakuan pajak istimewa dan asumsi pemerintah mengenai pengeluaran bisnis yang normal.



3. Countervalling duty Countervalling duty yaitu pajak impor tambahan yang dikenakan atas impor yang telah memperoleh keuntungan dari susidi ekspor. 2.2.3



Jenis - Jenis Restriksi Perdagangan



1. Hambatan Tarif Hambatan Tarif yaitu pajak barang impor dengan tujuan menaikkan harganya untuk mengurang persaingan bagi produsen local atau merangsang produksi local. a. Bea Advalorem pajak impor yang dikenakan sebagai suatu proporsi dari nilai faktur barang-barang yang diimpor b. Bea Spesifik (tugas khusus) jumlah tetap yang dikenakan atas unit fisik barang diimpor c. Bea Kombinasi (tugas majemuk) : kombinasi pajak spesifik dan ad valorem d. Variabel Pajak :pajak impor yang ditetapkan dengan perbedaan antara harga pasar dunia dan harga yang didukung pemerintah local. 2. Hambatan Non Tarif Hambatan non tarif yaitu semua bentuk kekhawatiran terhadap impor selain bea impor a. Kuota : batas angka yang diletakkan di atas jenis impor tertentu b. Hambatan Ekspor Sukarela kuota ekspor yang dikenakan oleh negara pengexpor



2.3 Pembangunan Ekonomi Pelaku bisnis yang bergerak dari bisnis domestik ke internasional akan menghadapi pasar dengan perbedaan tingkat pembangunan ekonomi yang lebih besar daripada asalnya. Tingkat pembangunan ekonomi memengaruhi seluruh aspek bisnis yang meliputi pemasaran, produksi, dan keuangan. 2.3.1



Kategori Pasar Berdasarkan Tingkat Pembangunan Ekonomi a. Maju (developed), merupakan klasfikasi untuk semua negara industri yang secara teknis paling maju. Beberapa negara tersebut antara lain negara di Eropa Timur, Jepang, Australia, Selandia Baru, Kanada, Israel, dan Amerika Serikat. b. Berkembang (developing), merupakan klasifikasi untuk negara yang berpenghasilan rendah dan kurang maju secara teknis. c. Negara Industri Baru (Newly Industrializing Countries-NIC), menurut Bank Dunia dianggap sebagai negara yang perekonomiannya tumbuh secara cepat dengan penghasilan sedang atau tinggi, memiliki konsentrasi investasi luar negeri yang berat, dan mengekspor barang manufaktur berteknologi tinggi dengan jumlah yang besar. Negara tersebut adalah keempat macan Asia dan perekonomian



Brazil,



Meksiko,



Malaysia,



Chili,



dan Thailand



yang



berpenghasilan menengah. d. Perekonomian Industri Baru (Newly Industrialized Economies-NIE), merupakan negara dengan keadaan perekonomian berpenghasilan menengah atas dan berpenghasilan tinggi yang tumbuh dengan cepat. Negara tersebut diantaranya Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Singapura. 2.3.2 PNB / Kapita Sebagai Indikator Produk Nasional Bruto (PNB)/kapita yang sekarang Pendapatan Nasional Bruto (GNI)/kapita digunakan secara luas untuk membandingkan negara-negara dalam hal kesejahteraan warganya dan untuk pasar atau potensi investasi. Meskipun demikian, pelaku bisnis harus memakai data tesebut dengan berhati-hati. Untuk memperoleh hasil PNB, ahli ekonomi pemerintah harus menghubungkan nilai-nilai moneter dengan berbagai barang dan jasa yang tidak dijual di pasar. Banyak barang dan jasa yang dibarter di negara berpendapatan rendah karena jumlah kepemilikan uang tunai yang



sedikit. Sementara di negara yang berpendapatan tinggi melakukan barter untuk mengurangi pendapatan yang dilaporkan sehingga mengurangi pembayaran pajak. Hal demikian disebut sebagai bagian dari perekonomian bawah tanah (undergground economy). a. Perekonomian Bawah Tanah (Underground Economy) Perekonomian bawah tanah merupakan bagian dari pendapatan nasional yang tidak dilaporkan atau dilaporkan lebih sedikit sehingga tidak terukur oleh statistik resmi. b. Konversi Mata Uang Dalam memperkirakan PDB untuk membandingkannya, PDB mata uang lokal harus dikonversi ke suatu mata uang yang diterima secara internasional (seperti Dolar) dengan menggunakan kurs. Jika nilai relatif kedua mata uang tersebut mencerminkan daya beli konsumen, maka konversi tersebut dapat diterima. c. Faktor Konversi Atlas Faktor konversi atlas adalah metode aritmatika yang menghitung rata-rata nilai tukar saat ini dengan nilai tukar dua tahun sebelumnya yang sudah disesuaikan dengan rasio antara inflasi domestik dan inflasi negara G5 (Perancis, Jerman, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat). 2.3.2



Karakteristik Negara Berkembang



Beberapa karakteristik negara berkembang yang paling umum adalah sebagai berikut: a. PNB/kapita kurang dari $12.236 (kriteria Bank Dunia) b. Distribusi pendapatan tidak merata dengan presentase kelas menengah yang sangat kecil c. Dualisme teknologi, yaitu campuran perusahaan yang menggunakan teknologi canggih dan perusahaan yang memakai cara yang sangat tradisional d. Mayoritas penduduk bermata pencaharian dalam sektor pertanian yang kurang produktif e. Pengangguran tidak kentara f. Tingginya pertumbuhan penduduk



g. Tingkat buta huruf yang tinggi dan sarana pendidikan tidak memadai h. Tingginya kasus kurang gizi dan berbagai permasalahan kesehatan lainnya i. Instabilitas politik j. Bergantung pada beberapa produk ekspor seperti produk pertanian atau pertambangan k. Topografi yang tidak ramah, seperti gurun pasir, pegunungan, dan hutan tropis l. Tingkat tabungan yang rendah dan fasilitas perbankan yang kurang memadai 2.3.4 Pendekatan Kebutuhan Manusia pada Pembangunan Ekonomi Pendektan kebutuhan manusia mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai pengurangan kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan pendapatan. Karena penekanan yang meningkat atas kesejahteraan manusia dan kurangnya hubungan yang jelas antara pertumbuhan pendapatan dan kemajuan manusia, Program Pembangunan PBB (United Nation Development Progrm) telah merencanakan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indeks) berdsarkan tiga elemen, anatara lain: 1. Panjang Umur dan Hidup Sehat, 2. Kemampuam memperoleh Pengetahuan, 3. Akses sumber yang diperlukan untuk standar hidup yang layak 2.3.5 Tidak Ada Teori Umum yang Diterima Masuknya variabel nonekonomi membuat mustahil untuk merumuskan teori pembangunan umum yang diterima secara luas. Para ahli ekonomi pembangunan sedang memusatkan perhatian pada bidang permasalahan seperti pertumbuhan penduduk, distribusi pendapatan, alih teknologi, dll.



2.4 Teori Investasi Internasional Investasi internasional merupakan penanaman modal dari investor asing maupun investor asing yang bekerjasama dengan investor dalam negeri untuk melakukan usaha di Indonesia. Manfaat yang paling nyata dari masuknya investasi asing adalah meningkatkan pendapatan negara melalui pajak . Selain itu, menciptakan hubungan yang lebih stabil dalam lingkup perekonomian dua negara. 2.4.1



Teori Keunggulan Monopolistik Teori Keunggulan Monopolistik dikemukakan oleh Stephen Hymer pada tahun



1960-an yang menyatakan bahwa investasi langsung luar negeri dilakukan oleh perusahan dalam industri oligopolistik memiliki keunggulan teknis dan keunggulan lain atas



perusahaan



pribumi.



Investasi



langsung



luar



negeri



terjadi



karena



yang



unggul



ketidaksempurnaan pasar produk dan faktor produksi. 2.4.2



Ketidak Sempurnaan Pasar Produk Dan Faktor Produksi Caves



mengungkapkan



bahwa



dengan



pengetahuan



memungkinkan perusahaan yang melakukan investasi untuk memproduksi produk lebih disukai konsumen dari pada produk buatan lokal, dengan demikian akan memberikan perusahaan beberapa kendali untuk harga jual. Hal tersebut dengan catatan perusahaan yang berinvestasi di luar negeri adalah industri yang secara khusus terkait dalam penelitian produk dan usaha pemasaran yang kuat. 2.4.3



Daur Hidup Produk Internasional (Internasional Product Life CycleIPLC) Untuk menghindari kehilangan pasar yang dilayaninya melaui ekspor, sebuah



perusahaan dipaksa untuk menanamkan modal dalam sarana produksi diluar negeri ketika perusahaan lain mulai menawarkan produk yang sama. 2.4.4



Teori-teori Lain A. Teori Ikut Sang Pemimpin (follow the leader theory) Knickerbocker mengemukakan bahwa sebuah perusahaan khususnya yang memimpin dalam industri oligopolistik memasuki sebuh pasar, maka perusahaan lain dalam industri akan mengikutinya. Teori tersebut dianggap



defensif karena para pesaing melakukan investasi untuk menghindari kehilangan pasar yang dilayani dengan ekspor ketika investor pertama memulai produksi lokal. B. Investasi Silang (cross investment) Graham mengungkapkan kecenderungn untuk melakukan investasi silang yaitu investasi langsung luar negeri oleh perusahaan oligopoli di negaranegara asal masing-masing sebagai tindakan pertahanan. C. Teori Internalisasi Teori Internalisasi merupakan pengembangan dari teori ketidak sempurnaan pasar. Dalam teori pasar tidak sempurna dijelaskan bahwa untuk memperoleh laba yang lebih tinggi atas investasinya, sebuah perusahaan akan mentransfer pengetahuan unggulnya ke cabang di luar negeri daripada menjualnya dipasar terbuka. Dengan melakukan investasi dianak perusahaan luar negeri ketimbang memberikan lisensi, perusahaan itu mampu mengirim pengetahuannya melewati batas negara dan tetap mempertahankannya didalam perusahaan. 2.4.5



Teori Eklektik Produksi Internasional Dunning menyatakan apabila sebuah perusahaan melalukan investasi dalam



sarana produksi diluar negeri, ia harus memiliki tiga keunggulan, yaitu: a. Kepemilikan khas (ownership spesific) Kepemilikan khas yaitu sejauh mana perusahaan memiliki atau memperoleh asetaset kelihatan (tangible) dan tidak kelihatan (intangible) yang tidak dapat diperoleh perusahaan lain. b. Internalisasi (internalization) Internalisasi yaitu dalam kepentingan terbaik perusahaan untuk menggunakan keunggulan kepemilikan khas(menginternalisasi) ketimbang melisensikannya kepada pemilik asing(mengeksternalisasi). c. Kekhasan Lokasi (location specific) Kekhasan Lokasi yaitu perusahaan akan memperoleh keuntungaan dengn menemptkan sebagian fasilitas produksinya diluar negeri.



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Sebuah negara memang bisa hanya mengandalkan perdagangan domestic saja, akan tetapi jika sumber daya alam yang dimiliki dapat di gunakan secara jangka Panjang, namun jika sumber daya yang dimiliki negara tersebut kebanyakan merupakan sumber yang tidak terbaharukan maka mau tidak mau harus melakukan impor barang, perdagangan internasional memberikan berbagai manfaat pada sebuah negara untuk menambah perekonomian negara melalui devisa, bea cukai, dan kegiatan ekspor impor. Dengan menjalin hubungan internasonal dengan beberapa negara dapat kemudahan dalam ekspor-impor, ataupun barter bahan mentah atau yang lainnya sesuai kebijakan dua belah pihak. Selain mendatangkan banyak manfaat untuk perekonomian, perdaganagn internasional juga memiliki hambatan seperti, perbedaan mata uang, perbedaan sosial budaya, dan politik, perang dingin sebuah negara. 3.2 Saran Jika sebuah negara ingin mengekspor barang akan lebih baik jangan mengekspor bahan pokok atau kebutuhan pokok akan lebih baik memproduksi barang tersebut sendiri, seperti mengekspor karet kemudian mengimpor ban, pemerintah juga harus mempertimbangkan kebutuhan rakyat nya, agar tidak terlalu banyak mengimpor barang akan tetapi juga diselingi mengekspor barang agar tetap terjadi siklus perekonomian dan tidak memberatkan rakyat dalam membayar pajak