Teori Orlando [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TENTANG TEORI IDA JEAN ORLANDO



Dosen Pembimbing : Eva Agustina Y, S.Kep.,Ns.,M.Kep



Anggota Kelompok : Febbi Pandu Winasis



(1911B0022)



Frensiska Ndapa Namung



(1911B0023)



Inelika Karcita Sanggore



(1911B0026)



Inggit Dea Puspita



(1911B0027)



Intan Fuji Lestari



(1911B0028)



Irvan Putra Robinson Rame



(1911B0029)



PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA 2019/2020



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan aplikasi unsur dan konsep dari beberapa teori dan model keperawatan yang di adopsi, digabung, dikembangkan serta dilaksanakan. Kemungkinan diantaranya teori dan model yang mewarnai asuhan keperawatan yaitu teori yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando yang dikenal dengan teori proses keperawatan ataudisiplin proses keperawatan. Dalam teorinya Orlando mengemukakan tentang beberapa konsep utama, diantaranya adalah konsep disiplin proses keperawatan (nursing process discipline) yang juga dikenal dengan sebutan proses disiplin atau proses keperawatan. Disiplin proses keperawatan meliputikomunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera, mengidentifikasi permasalahan klien yang disampaikan kepada perawat, menanyakan untuk validasi atau perbaikan (Tomey, 2006:434). Orlando juga menggambarkan mengenai disiplin nursing proses sebagai interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk melakukan tindakan yang tepat (George, 1995:162). 1.2 Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum : mampu memahami konsep dan menganalisa model keperawatan menurut Ida Orlando dalam manajemen Asuhan Keperawatan. 2. Tujuan khusus : a. Memahami teori keperawatan Ida Orlando. b. Mampu menganalisa teori keperawatan Ida Orlando. 1.3 Manfaat Penulisan 1. Agar mahasiswa dapat mengetahui Teori yang dikemukakan oleh Jean Orlando 2. Agar mahasiswa dapat mengetahui Paradigma Keperawatan menurut Jean Orlando



2.1 Sejarah dan Biografi Ida Jean Orlando Ida Jean Orlando dilahirkan pada 12 Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical College New York tahun 1947, memperoleh Gelar B. S pada Perawatan Kesehatan Publik, di



Universitas St. John’s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelar M.A bidang konseling kesehatan mental pada Universitas Columbia New York tahun 1954. Setelah menyelesaikan pendidikan terakhirnya, Orlando kemudian bekerja di sekolah Keperawatan New Haven Conneticut, selama 8 tahunan, pada tahun 1958, ia menjadi Asosiasi Peneliti dan Investigator untuk proyek negara mengenai konsep kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar. Proyek ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi integritas prinsip kesehatan mental untuk kurikulum dasar pendidikan keperawatan. Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil penelitian dan ia menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk menganalisa data yang diperolehnya pada penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan penemuannya tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada tahun 1958 berjudul “The Dynamic nurse-patient relationship : function, process and principle of professional Nursing practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada tahun 1961, buku inilah yang memformulasikan Teori Dasar Keperawatan Orlando, dan dicetak ke dalam lima bahasa yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew, Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962 sampai dengan tahun 1972 Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang Keperawatan Klinik di Ruma Sakit Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10 tahun di rumah sakit tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “The Discipline and Theacing of Nursing Process : An Evaluative Study”. Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam teori dan praktek keperawatan. Konsep mengenai proses keperawatan yang ia berikan meliputi beberapa kriteria antara lain : 1. Memberikan konsep hubungan yang digambarkan secara sistematik mengenai fenomena bidang keperawatan. 2. Memspesifikasi hubungan antar konsep keperawatan. 3. Menjelaskan apa yang terjadi selama proses keperawatan dan mengapa hal itu terjadi. 4. Mendeskripsikan bagaimana fenomena keperawatan dapat dikontrol. 5. Menjelaskan bagaimana mengontrol guna memprediksikan hasil dari proses keperawatan. 2.2 Definisi Teori Ida Jean Orlando Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Dan sebagai orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses keperawatan dan hal-hal kritis penting dari partisipasi pasien dalam proses keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang. Ketika perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, Orlando menyebutnya sebagai “nursing process discipline”. Itu merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.



Teori Orlando menggambarkan mengenai fungsi dari keperawatan secara professional sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan pasien akan pertolongan. Fungsi ini akan terpenuhi ketika seorang perawat dapat mencari tahu dan menemukan apa saja kebutuhan yang diperlukan dari seorang pasien. Teori Orlando difokuskan pada bagaimana menciptakan kemajuan pada tindakan dari seorang pasien. Kemajuan dari seorang pasien dapat dilihat dari tingkah laku dan tindakan yang dapat diamati oleh seorang perawat. Persepsi seorang perawat terhadap tingkah laku dari pasiennya dapat menghasilkan suatu pemikiran yang dapat mempengaruhi perawat untuk mengembangkan kjemampuannya. 2.3 Tujuan Teori Ida Jean Orlando 1. Tujuan umum : Mampu memahami konsep model teori proses keperawatan menurut Ida Jean Orlando dalam aplikasi asuhan keperawatan. 2. Tujuan khusus a. Memahami konsep model teori Ida Jean Orlando b. Mengetahui konsep paradigma keperawatan c. Mengetahui kerangka konseptual teori Ida Jean Orlando d. Mengetahui kekuatan dan kelemahan dari teori Ida Jean Orlando e. Mampu menghubungkan model konsep Ida Jean Orlando



2.4 Konsep Dasar Konsep merupakan sebuah ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh faktafakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung. Beberapa konsep dasar menurut Ida Jean Orlando yaitu : a. Memberikan konsep hubungan yang digambarkan secara sistematik mengenai fenomena bidang keperawatan b. Mengspesifikasikan hubungan antar konsep keperawatan c. Menjelaskan apa yang terjadi selama proses keperawatan dan mengapa hal itu terjadi d. Mendeskripsikan bagaimana fenomena keperawatan dapat di kontrol e. Menjelaskan bagaimana mengontrol guna memprediksikan hasil dari proses keperawatan. 2.5 Paradigma Teori



Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan, (La Ode Jumadi, 1999 : 38).Paradigma keperawatan adalah interaksi antara manusia yang menerima perawatan, lingkungan tempat menusia berada, kesehatan yang selalu menjadi bagian dari bidang garapan keperawatan serta tindakan keperawatan (Kozier, 2000). Asumsi Orlando terhadap metaparadigma keperawatan hampir seluruhnya terkandung dalam teorinya. Sama dengan teori-teori pendahulunya asumsinya tidak spesifik, namun demikian Schmieding (1993) mendapatkan dari tulisan Orlando mengenai empat area yang ditekuninya : 1. Perawat Perawat adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang didefinisikan sebagai fungsi professional keperawatan. Fungsi professional yaitu membantu mengenali dan menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Itu merupakan tanggung jawab perawat untuk mengetahui kebutuhan pasien dan membantu memenuhinya. Dalam teorinya tentang disiplin proses keperawatan mengandung elemen dasar, yaitu perilaku pasien, reaksi perawat dan tindakan perawat yang dirancang untuk kebaikan pasien. 2. Manusia Manusia bertindak atau berperilaku secara verbal dan nonverbal, kadang-kadang dalam situasi tertentu manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan pertolongan, dan akan mengalami distress jika mereka tidak melakukannya. Hal ini dijadikan dasar pernyataan bahwa perawat profesional harus berhubungan dengan seseorang yang tidak dapat menolong dirinya dalam memenuhi kebutuhannya. Masing-masing pasien unik dan perawat profesional dapat mengenali perilaku yang sama pada pasien yang berbeda dimana tiap pasien memberikan tanda perbedaan kebutuhan. 3.



Sehat Orlando tidak mendefinisikan tentang sehat, tetapi berasumsi bahwa bebas dari ketidaknyamanan fisik dan mental dan merasa adekuat dan sejahtera berkontribusi terhadap sehat. Perasaan adekuat dan sejahtera dalam memenuhi kebutuhannya berkontribusi terhadap sehat.



4. Lingkungan Orlando berasumsi bahwa lingkungan merupakan situasi keperawatan yang terjadi ketika perawat dan pasien berinteraksi, dan keduanya mempersepsikan, berfikir, dan merasakan dan bertindak dalam situasi yang bersifat segera. Pasien



dapat mengalami distress terhadap lingkungan therapeutik dalam mencapai tujuannya, perawat perlu mengobservasi perilaku pasien untuk mengetahui tandatanda distress. 2.6 Model Konseptual Teori Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegaraan, disiplin proses keperawatan serta kemajuan. a. Tanggung jawab perawat Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut misalnya kenyamanan fisik, dan rasa aman ketika dalam mendapatkan pengobatn atau dalam pemantauan. Perawatan harus mengetahui kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran profesionalnya, aktifitas perawat profesonal yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktifitas spontan dan rutin yang bukan aktifitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini di kurangi agar perawat lebih terfokus pada aktifitasaktifitas yang benar-benar menjadi kewenangannya. b. Mengenal perilaku pasien Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien maupun perilaku non verbal yang ditunjukkan pasien. c. Reaksi segera Reaksi segera meliputi pesepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien, berfikir dan merasakan. d. Disiplin proses keperawatan Menurut George (1995 halaman 162) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai intwraksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat tehadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk melakukan tindakan yang tepat. e. Kemajuan/peningkatan Peningkatan berarti tunbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif. Harapannya setelah perawat melakukan pemenuhan maka klien akan mengalami dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan dan bertindak secara otomatis dalam memenuhi kebutuhan.



BAB III PEMBAHASAN



3.1 Trend keperawatan Ida Jean Orlando Praktek kesehatan teori Orlando telah berhasil di gunakan di rumah sakit umum dan di Rumah Sakit umum di berbagai negara. Teori orlando juga di terapkan di praktek keperawatan milik pribadi. Dunia pendidikan teori proses keperawatan orlando merupakan kerangka konseptual yang dapat di kembangkan dan di praktekkan secara langsung. Pelatihan dan penerapan teori orlando sangat berguna bagi perawat untuk mengontrol proses keperwatannya dan meningkatkan perkembangan dari reaksi seorang pasien. Penelitian teori orlando secara terus menerus menjadi dasar dari beberapa penelitian di bidang keperawatan dan di aplikasikan pada beberapa pengaturan proses penelitian. 3.2 Aplikasi teori Ida Jean Orlando dalam asuhan keperawatan Teori keperawatan Ida jean orlando menekankan ada hubungan timbal balik antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling mempengaruhi. Dan sebagai orang pertama yang mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang. Ketika perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, orlando menyebutnya sebagai “nursing procces discipline”. Itu merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk melaksanakan melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien. Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat profesional,mengenal periaku pasien, respon internal atau kesegaran, disiplin proses keperawatan serta kemajuan. 1. Tanggung jawab perawat Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam mendapatkan pengobatan atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui benar peran profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan brtanggung jawab guna mencapai dalam membantu pasien.



2. Mengenal perilaku pasien Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien maupun perilaku nonverbal yang di tunjukan pasien.



3. Reaksi segera Reaksi segera meliputi presepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan presepsi individu pasien, berfikir dan merasakan. 4. Disiplin proses keperawatan Menurut George (1995) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungna tertentu, perilaku pasien , reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus di lakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk melakukan tindakan yang tepat. 5. Kemajuan/peningkatan Peningkatan berarti tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.



3.2.1 Disiplin Keperawatan dalam teori proses keperawatan Disiplin proses keperawatan meliputi komunikasi perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera, mengidentifikasi permasalahan klienn yang disampaikan kepada perawat,menanyakan untuk validasi atau perbaikan. Disiplin proses keperawatan didasarkan pada “proses bagaimana seseorang bertindak”. Tujuan dari proses disiplin ketika digunakan antara perawat dan pasien adalah untuk membantu pemenuhan kebutuhan pasien. Peningkatan perilaku pasien merupakan indikasi dari pemenuhan kebutuhan sebagai hasil yang di harapkan. 1. Perilaku pasien Disiplin proses keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perilaku pasien. Seluruh perilaku pasien yang tidak sesuai dengan permasalahan dapat di anggap sebagai ekspresi yang membutuhkan pertolongan , ini sangat berarti pada pasien tertentu dalam kondisi gawat harus di pahami. Orlando menekankan hak ini pada prinsip pertamanya “dengan di ketahuinya perilaku pasien, atau tidak diketahuinya yang seharusnya ada hal tersebut menunjukan pasien membutuhkan suatu bantuan. 2. Reaksi perawat Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat , reaksi ini terdiri dari 3 bagian yaitu pertama perawat merasakan melalui indranya , kedua yaitu perawat berfikir secara otomatis, dan ketiga adanya hasil pemikiran sebagai suatu yang dirasakan. Contoh perawat melihat pasien merintih , perawat berfikir bahawa pasien mengalami nyeri kemudian memberikan perhatian presepsi , berfikir dan merasakan terjadi secara otomatis dan



hampir simultan. Oleh karena itu perawat harus belajar mengidentifkasikan setiap bagian dari reaksinya. Orlando (1972) menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan keberhasilan perawat dalam mengeksplor dan bereaksi dengan pasien yaitu: a) Perawat harus menemuinya dan konsisten terhadap apa yang dikatakannya dan mengatakan perilaku nonverbalnya kepada pasien. b) Perawat harus dapat mengkomunikasikannya dengan jelas tehadap apa yang akan di ekspresikannya. c) Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien langsung untuk perbaikan atau klasifikasi 3. Tindakan perawat Setelah mevadilisasi dan mempebaiki reaksi perawat terhadap perilaku pasien , perawat dapat melengkapi proses disiplin dengan tindakan keperwatan,orlando menyatakan bahwa apa yang dikatakan dan dilakukan oleh perawat dengan atau untuk kebaikan pasien adalah merupakan suatu tindakan profesional. 4. Fungsi profesional Tindakan yang tidak profesional dapat menghambat perawat dalam menyelesaikan fungsi profesionalnya, dan dapat menyebabkan tidak kuatnya perawatan pasien. Perawat harus tetap menyadari bahwa aktivitas termasuk profesionaljika aktivitas tersebut di rencanakan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan pasien. Disiplin proses keperawatan adalah serangkaian tindakan dengan suatu perillaku pasien yang membutuhkan bantuan. Perawat harus bereaksi terhadap perilaku dengan mempersepsikan, berfikir dan merasakan. Perawat membagi aspek reaksinya dengan pasien, meyakinkan bahwa tindakan verbal dan nonverbalnya adalah konsisten dengan reaksinya , dan mengidentifikasi dirinya reaksi sebagai dirinya sendiri, dan perawat mengunjungi pasien untuk memvalidasi reaksinya. 3.2.2 Gambaran kasus Tn X usia 45 tahun satu jam sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri menjalar ke leher, rahang,lengan ,lengan serta kepunggung sebelaj kiri. Nyeri di rasakan seperti tertekan benda berat. Nyeri menetap walaupun telah di istirahatkan. Nyeri dirasakan terus menerus lebih dari 30 menit. Kemudian oleh keluarga di bawa ke UGD RSHS. Klien sebelumnya belum pernah di rawat atau sakit berat tetapi memiliki kebiasaan kurang olah raga , riwayat merokok berat 2 bungkus per hari, klien adalah seorang kepala keluarga dan bekerja sebagai seorang manager di salah satu perusahan.



Hasil pemeriksaan fisik : kesadaran kompos mentis, tekanan darah 140/90 mmHg, Nadi 98 kali/menit, respirasi 30 kali/menit. Tampak gelisah , banyak keluar keringat. Hasil pemeriksaan EKG menunjukkan adanya ST elevasi. Hasil laboratorium terdapat enzim triponin T positif dan CKMB meningkat. Oleh dokter klien di diagnosa sindroma koroner akurt dengan ST elevasi Miocard Infark.



3.2.3 Pendakaan disiplin proses keperawatan Orlando Perilaku pasien baik secara verbal maupun nonverbal ,melakukan validasi,membagi bereaksi terhadap perilaku pasien dengan mempresepsikan,berfikir dan merasakan. Pearwat membantu pasien untuk mengurangi ketidaknyamanan baik fisik maupun psikologis, ketidakmampuan pasien dalam menolong dirinya sera mengevaluasi tindakan pearwatan yang sudah dilakukanya. Semua itu dapat di terapkan dalam proses keperawatan orlando sebagai berikut: 1. Fase reaksi perawat Menurut George(1995) bahwa reaksi perawat dimana terjadi berbagai reaksi perawat dan perilaku pasien dalam disiplin proses keperawatan teori orlando identik dengan fase pengkajian pada prose keperawatan. Pengkajian di fokuskan terhadap data-data yang relatif menunjukan kondisi yang emergenci dan membahayakan bagi kehidupan pasien, data yang perlu dikaji pada kasus diatas selain nyeri dada yang khas terhadapa adanya gangguan sirkulasi koroner , juga perlu di kaji lebih jauh adalah bagaimana karakteristik nyeri dada meliputi apa yang menjadi faktor pencetusnya bagaimana kualitasnya, lokasinya , derajat dan waktunya.perwat perlu mengkaji perilaku pasien non verbal yang menunjukan bahwa pasien memerlukan pertolongan segera seperti: tandatanda vital , pada kasusu didapatan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 98 kali/menit , respirasi 30 kali/menit. 2. Fase nursin action Fase perencanaan pada proses keperawatan , sesuai dengan fase nursing action pada disiplin proses keperawatan , sesuai dengan fase nursing action pada disiplin proses keperawatan mencakup sharing reaction(analisa data), diagnosa keperawatan , perencanaan dan tindakan keperawatan atau implementasi. Tujuannya adalag selalu mengurangi akan kebutuhan pasien terhadap bantuan serta hubungan dengan peningkatan perilaku pasien. Setelah mendapatkan data-data yang menunjukkan perilaku pasien , menurut Orlando perawat perlu melakukan sharing reaction yang identik dengan analisa data, sehingga dapat di tentukan diagnosa keperawatan.



a. Diagnosa keperawatan Diagnosa keperawatan di fokuskan terhadap masalah ketidakmampuan pasien untuk memenuhi kebutuhannya sehingga perlu pertolongan perawat. Dari data yang di dapatkan pada kasus Tn x di temukan maslah:  Ketidakmampuan pasien menolong dirinya dalam memelihara perfusi jaringan otot jantung (berhubungan dengan penurunan aliran darah sekunder terhadap obstruksi)  Ketidakmampuan pasien menolong dirinya dalam mengatasi rasa nyeri (berhubungan dengan adanya iskemik)  Ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitas fisik(berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan akan oksigen)



b. Rencana keperawatan Setelah masalah keperawatan pasien di tentukan di susun rencana keperawatan, fokus perencanaan pada pasien Tn x yaitu rencana Tn x sendiri , dengan merumuskan tujuan yang saling menguntukan baik pasien maupun perawat sehingga terjadi peningkatan perilaku Tn x kearah yang lebih baik.



c. Evaluasi Evaluasi pada fase tindakan proses disiplin merupakan hal yang stidak dapat di pisahkan. Tindakan-tindakan terencana ,setelah tindakan lengkap dilaksanakan ,perawat harus mengevaluasi keberhasilannya. Evaluasi asuhan keperawatan pada tuan x di fokuskan pada perubahan perilaku terhadap kemampuan mendorong dirinya mengatasi ketidakmampuanya. Evaluasi di lakukan setelah tindakan keperawatan di laksanakan.



Adapun ada hasil yang di harapkan adalah : 1) Perfusi jaringan pada otot jantung meningkat atau adekuat , ditandai dengan tanda-tanda vital:



tekanan darah ,nadi dan pernafasan dalam batas normal, hasil pemeriksaan EKG normal,nyeri dada tidak ada. 2) Rsa nyaman terpenuhi :nyeri berkurang atau tidak ada , di tandai dengan pasien mengatakan nyeri berkurang atau tidak ada , pasien relaks dan tandatanda vital dalam batas normal 3) Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari : tidak ada keluhan nyeri dada, sesak nafas atau palpitasi saat melakukan aktivitas , tekanan darah, nadi, respirasi, dalam batas normal sebelum,selama,dan setelah melakukan aktivitas. Pasien mampu melakukan aktivitas sendiri dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari : makan . personal higiene dan eliminasi.



3.3 Kelebihan dan kelemahan teori Ida Jean Orlando a. Kelebiham teori Ida Jean Orlando 



Bersifat profesional







Sederhana(spesifik)







Adanya pengakuan otonomi dan integritas pasien dalam memenuhi kebutuhannya.







Memandang individu secara holistik







Tindakan sudah jelas.



b. Kelemahan teori orlando 



Tidak terdapat tujuan jangka panjang.







Tidak dapat mengevaluasi tindakan jangka panjang.







Tidak megutamakan kolaborasi.







Lingkungan menjadi kurang fokus



BAB IV PENUTUP



4.1 Kesimpulan Proses keperawatan dan proses disiplin orlando keduanya menggambarkan rangkaian tahapan. Setiap tahapan sama-sama tidak terpisah. Pada proses disiplin orlando hampir secara berkesinambungan saling mempengaruhi dimana perilaku pasien menjadi tujuan reaksi perawat , mengarahkan perilaku perawat,mengarahkan reaksi pasien. Kedua proses keperawatan panjang dan lebih formal dan fasenya lebih mendetail di bandingkan proses disiplin orlando. Dan membutuhkan perawat untuk menggunakan pengetahuan dan prinsip keilmuan dan teori keperawatan. Orlando hanya membutuhkan bahwa perawat harus mengikuti prinsip-prinsip yang ia tetapkan. 4.2 Saran Lebih baik di kembangkan lagi agar perawat bisa lebih mudah memahami apa isi teori orlando dan cara penerapannya. Dan jika bisa teori ini juga harus memperhatikan aspek lingkungan yang lebih baik lagi karena lingkungan juga mempengaruhi dalam tahap proses penyembuhan.



DAFTAR PUSTAKA



Suwignyo,Purwo,2011,Aplikasi Teori Ida Jean Orlando dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit ,diakses tanggal 22 februari 2011 dari http/www.fik.ui.ac.id Tomey ann marriner,alligood M.R (2006). Nursing Theorists an Their work.6 Ed.USA:Mosby Inc. http/www.sandiego.edu/acamics/nursing/theory/orlando George. (1995).Nursing theoris (the base for profesional nursing practice). Fourth Edition.USA:Appliton & Lange HIDAYAT AA. (2004).Pengantar konsep dasar keperawatan.Jakarta:Salemba medika