Teori Peluang Dan Pewarisan Sifat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TEORI PELUANG DAN PEWARISAN SIFAT DASAR – DASAR GENETIKA



Dosen Pengampu: Dr. Ir. Agoes Suprijatno, MS



Disusun Oleh: Ardian Dio Budi Setyawan



165080507113001



FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN BUDIDAYA PERAIRAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018



Pewarisan dikenal juga dengan istilah hereditas yang berarti suatu pewarisan dari induk kepada keturunannya. Adapun ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat, yaitu genetika. Pewarisan tersebut ditentukan oleh bermacam - macam kromoson dan gen. Kromoson yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup berbeda tiap spesiesnya. Sebagai contoh, manusia memiliki 46 kromosom diploid (2n). Kromosom merupakan materi pembawa sifat yang berbentuk gen. Namun, tidak semua kromosom berupa gen, ada beberapa kromosom yang tidak membawa sifat disebut junk DNA. Kromosom dan Gen merupakan komponen yang menentukan pewarisan sifat. Kromosom merupakan struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Sedangkan gen adalah unit terkecil yang terletak pada bagian kromosom yang disebut lokus. Fungsi gen adalah menyampaikan



informasi



genetik



pada



keturunannya



dan



mengendalikan



perkembangan dan metabolisme sel. Pewarisan sifat dicetus kan oleh ahli Genetika yang bernama Gregor Mendel. Beliau melakukan berbagai percobaan tentang penyilangan dengan berbagai jenis tanaman untuk dapat menyusun suatu hukum yang dikenal dengan Hukum Mandel. Mendel membuat hukum yang terkenal dengan Hukum Mendel I (Hukum Segregasi), yaitu bahwa alel - alel akan berpisah secara bebas dari diploid enjadi haploid pada saat pembentukan gamet. dan Hukum Mandel II berbunyi bahwa dalam suatu perkawinan/persilangan yang menyangkut dua atau lebih pasangan sifat berbeda maka pewarisan dari masing - masing pasangan faktor sifat - sifat tersebut adalah bebas sendiri. Alel dominan disimbolkan dengan huruf kapital, sedangkan alel resesif disimbolkan dengan huruf kecil. Alel dominan merupakan suatu hasil yang nampak atau diturunkan dari kombinasi 2 gen yang berbeda. Sedangkan sifat yang tidak diturunkan dari kombinasi tersebut disebut alel resesif. Dalam penelitian Mendel digunakan kacang – kacangan sebagai objek penelitian. Hal ini dikarenakan siklus hidup dari kacang – kacangan yang sebentar, sehingga tidak memakan waktu yang banyak dalam penelitiannya. Berbeda halnya jika ikan digunakan sebagai objek penelitian, karena untuk menjadi indukan dibutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun.



Dalam dunia genetika, ilmu ini digunakan untuk engineering (rekayasa genetika), populasi (pemuliaan). Bila dijabarkan akan memiliki output seperti penelitian monosek, transgenik, dan membuat strain baru. Dalam bidang rekayasa genetika, contohnya dalah ekspresi gen. Rata – rata ikan kerapu yang siap panen berusia 1,5 sampai 2 tahun. Namun, dengan rekayasa genetika dapat dipercepat masa pemanenanya. Misalnya ikan kerapu tersebut disisipi dengan hormon pertumbuhan (GH) melalui bakteri e.coli. Bakter e.coli disisipi hormone pertumbuhan lalu masuk ke dalam tubuh ikan kerapu. Selanjutnya bakteri akan melakukan metabolism sel dan mengekspresikan gen dari hormone pertumbuhan tersebut. Hormon tersebut kemudian akan diterima oleh ikan kerapu, sehingga masa pemanenannya bisa lebih cepat dari sebelumnya. Pewarisan sifat erat hubungannya dengan peluang. Kombinasi dari 2 gen akan menghasilkan gen gen yang dominan, maka dari itu untuk melakukan penelitian perlu dipelajari teori peluang. Probabilitas atau isitilah lainnya adalah peluang digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan



antara



sesuatu



yang



diinginkan



terhadap



keseluruhannya.



kemungkinan peristiwa yang diharapkan adalah perbandingan dari peristiwa yang diharapkan dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Nilai peluang adalah perbandingan fenotip, berkisar antara 0 - 1. Semakin tinggi nilai peluang maka semakin besar kejadian itu akan terjadi. Jika kejadian A memiliki peluang p, sedangkan kejadian B memiliki peluang q dan perlakuan dilakukan sebanyak n kali. Maka, peluang dari kombinasi kejadian tersebut dapat ditentukan dengan persamaan (p + q)n. Persamaan tersebut ditentukan menggunakan segitiga pascal.



Misalkan suami (Aa) bereproduksi dengan istrinya (Aa). Dengan (A) adalah normal, dan (a) adalah albino. Akan didapatkan 4 hasil yaitu AA, Aa, Aa, dan aa. Kejadian A- dianggap peluang p (3/4), sedangkan kejadian aa dianggap peluang q(1/4). Maka, dari persamaan peluang dapat ditentukan berapa peluang untuk menghasilkan 4 anak normal dari 4 kelahiran (n=4). Dimasukan ke persamaan: (p+q)n = p4 (4 normal) + 4p3q (3 normal 1 albino) + 6p2q2 (2 normal 2 albino) + 4pq3 (1 normal 3 albino) + q4 (4 albino) = digunakan kejadian yang pertama yaitu p4 (4 normal) = ingat p adalah (3/4), maka digunakan (3/4)4 = hasilnya adalah 81/256 Jadi, dari kejadian diatas peluang untuk mendapatkan kelahiran adalah sebesar 81/256.



4 anak normal dari 4