Teori Pembentukan Mineral [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Rekonstruksi Perkuliahan Endapan Mineral



TEORI PEMBENTUKAN MINERAL SENIN, 29 AGUSTUS 2016



OLEH :



ASLAM H22114310



PROGRAM STUDI GEOFISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016



Pengertian Mineral Mineral adalah zat atau benda yang terbentuk secara alami dan bersifat padat, tersusun dari komposisi kimia tertentu, dan memiliki sifat-sifat fisik tertentu.Proses-proses pembentukan mineral tersebut merupakan proses yang alami sehingga proses pembentukan hingga berhentinya proses tersebut dipengarui oleh faktor pengontrol dari alam yaitu suhu dan tekanan. Pengertian Kristal Kristal adalah zat padat yang mempunyai bentuk bangun beraturan, yang terdiri dari atom-atom dengan susunan teratur. Proses Pembentukan Mineral Mineral terbentuk melalui proses alamiah di berbagai lingkungan di bumi yang meungkinkan atom-atom yang bersesuaian saling terikat satu sama lainya. Adapun proses-proses pembentukan mineral sebagai berikut: 



Penguapan dari larutan



Penguapan adalah proses perubahan cairan menjadi padatan ketika suhu bertambah. Adapun jenis larutan yang dapat menguap dan membentuk mineral antara lain: air permukaan, air tanah, dan larutan hidrotermal 



Penyubliman gas



Sublimasi adalah perubahan dari gas menjadi padatan ketika suhu berkurang. Proses ini terjadi ketika gas-gas volkanik keluar ke permukaan bumi atau gas-gas dari larutan terpisah dibawah permukaan bumi. 



Kristalisasi



Kristalisasi adalah perubahan bentuk dari cairan menjadi padatan saat temperatur menurun. Kristalisasi terjadi pada aliran lava di permukaan yang membentuk mineral vulkanik atau pada magma di bawah permukaan yang membentuk mineral plutonik. 



Pertumbuhan Fasa Padat



Merupakan tumbuhnya kristal-kristal mineral baru sebagai penggati mineral yangtelah ada sebelumnya. Proses ini umumnya terjadi saat proses metamorfisme 



Reaksi Padat-Cair atau Padat-Gas



Terjadi ketika suatu mineral kontak dengan suatu cairan atau gas, maka atom-atom mineral tersebut akan bereaksi dengan atom pembentuk cairan atau gas tersebut kemudian membentuk ikatan dan menghasilkan suatu mineral baru. Proses ini



umumnya terjadi pada berbagai proses pembentukan mineral, proses pelapukan, pembentukan urat, serta proses metamorfisme. Hubungan Mineral dengan Bidang Lain 1. Mineralogi merupakan ilmu yang mempelajari mineral-mineral, komposisi, bagaimana cara terjadinya struktur, dan sifat-sifat fisiknya. 2. Petrologi merupakan ilmu yang mempelajari batuan, asal mula terjadinya, struktur dan tekstur, klasifikasi atau pengelompokan dari berbagai jenis batuan yang terdapat di atas permukaan bumi. 3. Stratigrafi merupakan ilmu yang mendeskripsi dan mempelajari perlapisan batuan-batuan mengenai penyebaran, komposisi, ketebalan, umur, keragaman, dan korelasi lapisan batuan, serta pelamparan. 4. Geologi Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari bagaiman penyebaran yang terjadinya mineral-mineral yang bernilai ekonimis menghitung bersarnya cadangan serta nilai ekonomis cadangan mineral. Fixist dan Mobilists Teori “Fixist” merupakan sebuah teori yang menganggap pembentukan orogenesa dan geosinklin terjadi di tempat yang tetap dan menyatakan benua dan samudra tidak pernah bergerak atau berpindah tempat posisinya sejak bumi lahir. Para ahli geologi menyatakan bahwa bumi itu mengalami pendinginan dan kontraksi seiring berjalannya waktu pada akhir abad ke-19. Seperti contohnya adalah jalur-jalur pegunungan yang merupakan akibat dari proses kontraksi dimana merupakan gaya-gaya geologi vertikal di bawah pegunungan. Teori “Mobilist” merupakan sebuah teori yang menyatakan benua dan samudra selalu bergerak atau berpindah tempat posisinya terutama lateral sejak bumi lahir. Teori ini didukung oleh teori apungan benua, pemekaran dasar samudera, dan tektonik lempeng. Alfred Wegener menyatakan bahwa pegunungan-pegunungan tersebut terjadi karena pergerakan benua yang hanyut (continental drift) dimana merupakan bentuk gaya lateral. Wegener menantang teori pembentukan pegunungan yang terjadi akibat pendinginan dan kontraksi bumi. Kemudian beliau berteori bahwa pada saat Mesozoikum bumi memiliki superbenua besar yang disebutnya Pangaea, yang kemudian terbagi menjadi continen-continen yang saling bergerak menjauh membuka. Gerak antar continen nantinya akan saling bertubrukan satu sama lain sehingga membentuk jalur-jalur pegunungan.



Gunung Api Berdasarkan jenis mineralnya: Gunung Api Hospot Magma Primer Berbentuk shoshonitik High Kalium Mineral Hidroksida, yaitu biotik dan feldspatoid Batuan trakit, sienit, nefelin senit Contoh : Gunung Muria, Lasem, Paku Wajah



Gunung Api Busur Magmatik Magma Sekunder Berbentuk tholeitik Low Kalium Mineral Orogenik seperti piroksen dan hornblende Batuan andesit, diorit, riolit, basalt. Contoh : Gunung Merapi, Marapi, Talang, Krakatau.