Terminologi Medis Lengkap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DIKTAT PENUNTUN PERKULIAHAN



TERMINOLOGI MEDIS I



DAFTAR ISI I.



ORIENTASI TERMINOLOGI MEDIS................................................................................................1



II.



TERMINOLOGI KULIT DAN PAYUDARA...................................................................................14



III.



TERMINOLOGI TULANG DAN OTOT..........................................................................................18



IV.



NEUROLOGIK DAN PSIKIATRIK..................................................................................................24



V.



KELAINAN KARDIOVASKULER..................................................................................................30



VI.



DARAH DAN ORGAN PEMBENTUK DARAH.............................................................................34



VII.



KELAINAN PERNAFASAN.............................................................................................................38



VIII.



KELAINAN PENCERNAAN............................................................................................................42



IX.



KELAINAN UROGENITALIS..........................................................................................................49



X.



KELAINAN GINEKOLOGIS............................................................................................................54



XI.



MATERNAL, ANTENATAL, DAN NEONATAL...........................................................................57



XII.



KELAINAN ENDOKRIN DAN METABOLIK................................................................................60



XIII.



ORGAN PENGLIHATAN..................................................................................................................63



XIV.



ORGAN PENDENGARAN................................................................................................................66



XV.



KELAINAN SISTEMIK.....................................................................................................................68



I. ORIENTASI TERMINOLOGI MEDIS SASARAN DAN NILAINYA Terminologi medis adalah bahasa profesional yang digunakan oleh orang-orang yang secara langsung atau tidak langsung bekerja di dunia penyembuhan. Kehadirannya pertama kali bisa terasa membingungkan bagi umumnya mahasiswa, dan kerumitannya bisa menuntut konsentrasi penuh. Namun kesulitan ini perlahan-lahan menghilang ketika mahasiswa terbiasa dengan elemen-elemen istilah medis yang memungkinkan mereka menganalisa kata berdasarkan asal-usulnya dan menurut artinya. Tujuan utama pengenalan istilah medis ini adalah untuk membantu mahasiswa memiliki kemampuan membaca dan memahami bahasa medis. Kuliah dikonsentrasikan pada pengetahuan akan elemen-elemen istilah medis, pemahaman singkatan standard medis, kemampuan mengeja istilah medis, dan menghayati metode logis yang terdapat pada terminologi medis.



KONSEP DASAR Istilah medis umumnya berasal dari bahasa Greek dan Latin. Beberapa di antaranya diadopsi dari bahasa modern, terutama German dan French. Penggabungan berbagai istilah bisa saja mencampurkan berbagai asal bahasa, misalnya „teleradiography‟ yang prefixnya berasal dari „tele‟ (Greek: jauh), dengan root-nya „radius‟ (Latin: sinar) dan „graphein‟ (Greek: menulis); atau istilah „claustrophobia‟ yang rootnya berasal dari „claustrum‟ (Latin: ruang tertutup) dan „phobia‟ (Greek: takut). Tulisan Hippocrates (460-370 BC) banyak berisi istilah yang masih terpakai sampai saat ini. Beberapa di antaranya mengenai anatomy seperti acromion, apophysis, olecranon, bronchus, thorax, meninges, peritoneum, symphysis; dan ureter. Lainnya merujuk pada konsep obstetri seperti bregma, chorion, dan lochia; atau pun pada penyakit seperti carcinoma, emphysema, ileus, nephritis, phthisis, kyphosis, dan lordosis. Begitu pula dengan Aristotle (384-322 BC), yang pertama kali menggunakan istilah alopecia untuk botak abnormal, dan penyakit mata seperti glaucoma, exophthalmos dan leukemia.. Untuk tujuan pendidikan di Apikes Iris, pembedaan atas asal-usul Greek atau Latin tidak dilakukan. Analisa istilah medis dilakukan dengan pemecahan istilah tersebut atas bagianbagian komponennya, yaitu suffixes, roots, dan prefixes, misalnya appendectomy yang terbagi atas : ectomy (pembuangan) dan appendec (appendix), dan berarti „pembuangan appendix‟. Kadang- kadang istilah ini tidak pas, misalnya „anemia‟ yang memiliki prefix „an‟ dan root „emia‟; pada hal artinya kekurangan sel-sel darah merah dan hemoglobin, bukan tidak memiliki darah.



Elemen-elemen Istilah Medis Suffix (akhiran) dan elemen tambahan Suffix sejati adalah kata „preposisi‟ atau „adverb‟ yang disambungkan pada akhir suatu kata untuk mengubah maknanya. Banyak pula akhiran ini berupa „adjective‟ atau „noun‟ yang ditambahkan untuk membentuk kata majemuk; mereka disebut „pseudosuffixes‟. Untuk memudahkan belajar, akhiran yang mengubah makna ini diklasifikasikan atas suffix diagnostik, operasi, dan gejala; dan elemen tambahan. Dalam menganalisa suatu istilah dianjurkan untuk mulai dengan suffix, dan kemudian root atau root dan prefix. Cara ini bisa membuka definisi sesungguhnya istilah tersebut, atau mendapatkan artinya yang dikiaskan.



Tabel 1. Suffix Diagnostik dan Elemen Tambahannya Suffix -cele hernia tumor penonjolan



-emia darah



Term cystocele gastrocele hydrocel e myelocel e omphalocele hyperglycemia hyperglycosemia polycythemia



-ectasis expansi / perluasan dilatasi / pelebaran -iasis keadaan pembentukan kehadiran



angiectasis atelectasis - neonatorum bronchiectasis lithiasis cholelitihasis nephrolithiasis



Analisis kystis = bladder gaster = lambung hydor = air myelos = sumsum omphal = pusat



Definisi hernia kandung kemih hernia lambung tumor serosa testis penonjolan korda spinalis keluar penonjolan pusat



hyper = berlebihan glykys = manis, gula haima = darah polys = banyak, berlebihan kythos = sel angeion = pembuluh ektasis = pelebaran ateles = tak sempurna



gula darah tinggi



neos = baru natus = lahir bronchos = bronchus lithos = batu iasis = kehadiran chole = empedu nephros = ginjal kardia = jantung iris = pelangi, iris polios = abu-abu ot = telinga



-itis peradangan



carditi s iritis poliomyelitis otitis



-malacia pelunakan



encephalomalacia enkephalos = otak malakia = osteomalacia pelunakan osteon = splenomalacia tulang splen = keratomalacia limpa kerat = tanduk atau kornea acromegaly akros = ujung megas = hepatomegal besar hepat = i hati splen = limpa splenomegal y adenoma aden = kelenjar oma = tumor carcinoma karkinos = sarcoma kanker sark = jaringan lunak arteriosclerosis arteria = arteri sklerosis = dermatosis pengerasan derma = kulit neurosis osis = keadaan cirrhosis neuron = syaraf hepatis cirrhosis = kematian sel diganti jaringan ikat adenopathy pathos = penyakit myopathy mys = otot myelopathy myelos = sumsum



-megaly pembesaran



-oma tumor



-osis keadaan penyakit peningkatan



-pathy penyakit -ptosis kejatuhan



blepharoptosis gastroptosis nephroptosis



blepharon = kelopak mata gastr = lambung nephro = ginjal



kadar sel darah merah dan hemoglobin berlebihan di darah pelebaran abnormal pembuluh darah paru-paru tak berisi udara dan tak berfungsi cacad pelebaran paru-paru waktu bayi baru lahir pelebaran abnormal bronkhus pembentukan batu kehadiran batu di kandung empedu kehadiran batu di ginjal radang jantung radang iris radang sumsum abu-abu radang telinga pelunakan otak pelunakan tulang pelunakan limpa pelunakan kornea pembesaran ujung tulang pembesaran hati pembesaran limpa tumor kelenjar tumor ganas jaringan epitel tumor ganas jaringan penyambung pengerasan arteri suatu keadaan pada kulit gangguan fungsi sistem syaraf kematian sel-sel hati penyakit kelenjar penyakit otot penyakit sumsum (korda spinalis) kelopak jatuh lambung turun ginjal turun



-rhexis ruptur/pecah



angiorrhexis cardiorrhexis hysterorrhexis



angeion = pembuluh cardi = jantung hysteria = uterus / rahim



pembuluh (darah/limpa) pecah jantung pecah rahim pecah



Tabel 2. Suffix Operasi dan Elemen Tambahannya Suffix -centesis penusukan, puncture



Term paracentesis



tenodesis



Analisis para= di samping kentesis = tusukan abdomen = perut thorax = dada mys = otot oma = tumor ektome = pemotongan oophor =ovarium tonsilla = tonsil arthron = sendi spondylo = vertebra tenon = tendon



-ectomy penyayatan pembuangan pemotongan



myomectomy



-lithotomy sayatan untuk membuang batu



cholelithotomy



chole = empedu



nephrolithotomy sialolithotomy



-pexy penggantungan fiksasi



hysteropexy



nephro = ginjal sialon = saliva hysteria = rahim pexis = fiksasi mastos = mamma orchis = testis arthron = sendi plassein = membentuk hernos = tunas proksos = anus, rectum perinaion = perineum rhaphe = jahitan staphyle = uvula trachelos = leher bronchos = saluran udara skopein = mengamati kystis = bladder eisophagus = esophagus kolon = colon stoma = lobang kystis = bladder gaster = lambung duoden = duodenum antron = antrum tome = sayatan ke dalam neuron = syaraf thorax = dada



-desis pengikatan pelekatan fiksasi



-plasty perbaikan bedah reparasi plastik -rrhapy penjahitan



abdominal thoracocentesis



oophorectomy tonsillectomy arthrodesis spondylosyndesis



mastopexy orchiopexy arthroplasty hernioplast y proctoplasty perineorrhapy staphylorrhapy trachelorrhapy



-scopy inspeksi / melihat examination / pengamatan



bronchoscopy



cystoscopy esophagoscopy -stomy pembuatan lobang



colostomy



-tomy sayatan ke dalam



antrotomy



cystostomy gastroduodenostomy



neurotomy thoracotomy -trypsi penghancuran



lithotrypsi



lithos = batu tripsis = penghancuran



Definisi penusukan rongga penusukan dan penyedotan rongga perut penyedotan rongga pleura pemotongan tumor otot



pembuangan ovarium pembuangan tonsil pengikatan sendi (bedah) pengikatan vertebra pelekatan tendon ke tulang sayatan kandung empedu untuk membuang batu sayatan ginjal untuk membuang batu sayatan kelenjar liur untuk membuang batu fiksasi rahim di abdomen fiksasi mammae jatuh fiksasi testis yang tidak turun rekonstruksi sendi perbaikan hernia perbaikan rektum penjahitan perineum robek penjahitan langit-langit belah penjahitan leher rahim yang robek mengamati bronkus dengan endoscope



melihat bladder dengan cystoscope mengamati esofagus dengan endoscope membuat lobang di kolon melalui perut membuat lobang di bladder melalui perut membuat lobang antara lambung dan duodenum sayatan ke dalam „antrum Highmore‟ untuk membuat saluran pembuangan penyayatan syaraf pembukaan rongga dada penghancuran batu (di bladder atau urethra) penghancuran nervus Phrenicus (syaraf ke



phrenicotrypsi



phren = diafragma



diafragma)



Tabel 3. Suffix Simptomatik (gejala) dan Elemen Tambahannya. Suffix -algia nyeri



Term gastralgia nephralgia neuralgia



-genic asal berasal dari



-lysis larut, becah



bronchogenic neurogrnic osteogeni c pathogenis carcinogenic hemolysis myolysis neurolysis



-oid mirip -osis peningkatan keadaan -penia kekuranga n penurunan -spasm kontraksi bawah sadar



Analisis gaster = lambung algos = nyeri nephros = ginjal neuron = syaraf bronchos = saluran udara gennan = berasal dari neuron = syaraf osteon = tulang pathos = penyakit karkinos= kanker haima = darah lysis = pecah mys = otot neuron = syaraf



fibra = serat eidos = menyerupai lipos = lemak lipoid lympha = getah bening lymphoid anisocytosis anisos = tidak seimbang kytos = sel osis = keadaan lymphocytosis lympha = getah bening leukopenia leukos = putih penia = menurun neutropenia neuter = netral fibroid



chirospasm dactylospasm enterospasm



cheir = tangan spasmos = kontraksi otot dactylos = jari enteron = usus



Definisi nyeri ulu hati nyeri ginjal nyeri syaraf berasal dari bronkhus berasal dari syaraf berasal dari tulang asal penyakit asal kanker pecahnya sel-sel darah merah kerusakan jaringan otot pecahnya jaringan syaraf tumor jaringan ikat, mirip serat mirip lemak mirip cairan getah bening ukuran sel-sel tidak seragam sel-sel lympha (limfosit) berlebihan penurunan kadar lekosit penurunan kadar netrofil kontraksi kejang tangan kramp jari tangan/kaki kontraksi usus yang menyakitkan



Root. Bagian akar kata ini merupakan organ atau bagian yang diubah artinya oleh suffix, prefix, atau keduanya. Seharusnya, root Greek hanya digunakan bersama suffix dan prefix Greek, begitu pula dengan root Latin digunakan bersama suffix dan prefix Latin. Dalam kenyataannya, ini tidak konsisten. Suatu huruf hidup, biasanya a, i, atau o, disisipkan antara root dengan prefix atau suffx untuk menimbulkan bunyi yang enak. Tabel 4. Root dan elemen-elemennya Root adenkelenja r aerudara angiopembuluh arthsendi



Term adenectomy adenoma adenocarcinoma aerated aerobic aeroneurosis angiotomy angitis/angiitis arthralgia arthritis arthrology



Analisis aden = kelenjar ektome = sayatan oma = tumor karkinos = kanker aer = udara bios = kehidupan neuron = syaraf osis = keadaan sakit angeion = pembuluh tome = pemotongan itis = radang arthron = sendi algos = nyeri logos = ilmu



Definisi sayatan kelenjar tumor kelenjar tumor ganas epitel kelenjar diisi udara hidup butuh udara gangguan syaraf waktu terbang memotong pembuluh radang pembuluh nyeri sendi radang sendi



ilmu tentang sendi



Root blepharkelopak mata cardijantung



Term blepharedema blepharoplast y blepharoptosis cardiac phonocardiography electrocardiogram



Analisis blepharon = kelopak mata oidema = sembab plassein = membentuk ptosis = jatuh



Definisi sembab kelopak



kardia = jantung phono = suara graphein = menulis elektron =amber (kuning coklat) gramma = menulis



tentang jantung atau muara esofagus di lambung rekaman suara jantung rekaman denyut jantung dengan elektrometer tentang otak pelunakan otak tentang otak dan sumsum punggung ke arah kepala



cerebrootak



cerebral cerebromalacia cerebrospinal



cerebrum = otak malakia = pelunakan spina = duri, tulang punggung



cephalkepala



cephalad



kephale = kepala ad = ke arah ic = tentang itis = radang



cervleher



cervical



cheilchilbibir chirtangan



cholempedu



cephalic cephalitis



cervicectomy cervicovesic al cheilitis cheiloplasty cheilosis chiromegaly chiroplasty chiropody cholangitis cholecyst cholecystogram



chondrtlg rawan



chondrectomy



costiga



costochondral



chondrofibroma chondroma



costophrenic angle cranitengkorak



cystobladder, kantong



costosternal cranial craniotabes craniotomy cyst cystography cystoscope



cervix = leher al = tentang ektome = sayatan vesica = bladder cheilos = bibir itis = radang plassein = membentuk osis = keadaan sakit cheir = tangan megas = besar plassein = membentuk pous = kaki chole = empedu angeion = pembuluh itis = radang kystis = bladder, kantong gramma = menandai chondros= tulangrawan ektome = sayatan fibra = serat oma = tumor costa = iga chondros = rawan phren = diafragma angle = sudut sternon = dada kranion = tengkorak al = tentang tabes = kurus kering tome = sayatan kystis = bladder, kantong graphein = menulis



operasi plastik kelopak kelopak jatuh



tentang kepala radang otak tentang leher sayatan leher rahim tentang leher rahim dan bladder radang bibir operasi plastik bibir sakit bibir karena kekurangan vit B pembesaran tangan, pergelangan, atau tumit operasi plastik tangan pengobatan keadaan tangan dan kaki radang pembuluh empedu kandung empedu gambaran penyinaran kandung empedu penyayatan tlg rawan tumor campur jar. serat dan rawan tumor tulang rawan tentang iga dan rawannya sudut iga dan diafragma tentang iga dan tulang dada tentang tengkorak penipisan tulang tengkorak pembukaan tengkorak kantong berisi cairan pembuatan gambar radiography bladder



cytsel



cytology erythrocyte lymphocyte



skopein = melihat kytos = sel logos = belajar, ilmu erythros = merah lympha = getah bening



alat untuk melihat isi bladder ilmu tentang sel sel darah merah sel limfe, sel darah putih tanpa granul



Root dacryair mata



dactyljari



Term dacryadenitis dacryocel e dacryocys t dactylitis dactylogram dactylomegaly



dermkulit



dermatitis



encephalotak



encephalitis



enterusus gastrlambung



dermal dermopathy



encephaloma encephalography enteritis enterocele enterocolitis gastrectasis gastroenterostomy gastrointestinal



glycomanis



glycemia / glycosemia glycosuria



hemhematdarah



hematemesis



hepathati



hepatic flexure



hematoma hemophilia



hepatitis hepatolysis hysterrahim



Definisi radang kelenjar air mata



dactylos = jari gramma = suatu tanda megas =besar derma = kulit itis = radang -al = tentang pathos = penyakit



penyakit kronis tulang jari sidik jari jari-jari besar



encephal = otak itis = radang oma = tumor graphein = menulis enteron = usus itis = radang kele = hernia kolon = colon gaster = lambung ectasis = pelebaran enteron = usus stoma = muara, lobang intestinum = usus glykys = manis haima = darah ouron = urine haima = darah emesis = muntah oma = tumor philein = mencintai hepat = hati flexura = pembelokan itis = radang lysis = kehancuran



hysteria



hystera = uterus ektoma = pemotongan -ia penyakit dari



hysteropexy



pexis = pelekatan



ileeile ileum



ileum ileocecal valve



iliilium



ileostomy ilium iliofemoral iliosacral



ileum = ileum caecus = buta, buntu valva = daun pintu stoma = muara, lobang ilium = sisi, samping femoralis = femur sacral = sacrum leukos = putih haima = darah osis =kelebihan/keadaan



leukputih



hysterectomy



Analisis dakry = air mata aden = kelenjar itis = radang kele = hernia kystis = kantong



leukemia leukocytosis leukopenia



tonjolan kantong air mata kantong air mata



radang kulit tentang kulit penyakit kulit radang otak tumor otak pemeriksaan radiografi otak radang usus hernia usus radang usus dan kolon pelebaran lambung pembentukan saluran antara lambung dan usus tentang lambung dan usus gula di dalam darah gula di dalam urin muntah darah tumor terbuat dari darah kegagalan darah membeku pembelokan kolon di bawah hati radang hati kehancuran sel-sel hati pemotongan rahim psikoneurosis – ditandai oleh emosi labil dan gejala badan pengikatan rahim dengan menggantungnya ke abdomen bagian 1/3 akhir usus halus dua lipatan di pertemuan ileum dengan caucum pembuatan lobang ke ileum melalui abdomen tulang panggul, bagian atas tentang ilium dan femur tentang ilium dan sacruk penyakit dengan sel darah putih sangat banyak sel darah putih berlebihan



liplemak



lipectomy lipemia lipiodol



penia = kekurangan lipos = lemak ektome = pemotongan haima = darah iodium oleum = minyak



sel darah putih berkurang pembuangan jar. lemak lemak di dalam darah minyak opak yang disuntikkan ke rongga tubuh untuk radiografi



Root lithbatu



Term lithiasis lithocystotomy lithoscope



meningmembran selaput metrrahim myelsumsum myotot nephrginjal



ophthalmmata osteotulang



meningeal meningitis meningioma meningococcus metritis metrorrhagia metrorrhexia myelitis myelogenous myelosarcoma myitis atau myositis myocardium nephropexy nephrosclerosis nephrosis ophthalmia - - neonatorum ophthalmology osteoclasia osteoma osteomalacia



pneumparu-paru udara



pneumococcus



proctrektum anus



proctology



psychojiwa



psychiatry



pneumonia pneumothorax pneumoperitoneum



proctoscopy proctopexy



psychoneurosis psychopathy pyelpanggul pelvis



pyelitis pyelogram pyelography



pyloro pylorus penjag



pylorus pylorostenosis pyloromyotomy



Analisis lithos = batu iassis = kehadiran kystis = kantong, bladder tome = sayatan skopein = memeriksa meninx = selaput al = tentang itis = radang oma = tumor kokkos = buah berry metra= rahim regnunai = menyemprot rhexis = robekan myelos = sumsum itis = radang gennan = menghasilkan sark = daging mys = otot itis = radang kardia = jantung nephros = ginjal pexis = melekatkan sklerosis = pengerasan osis =suatu kondisi ophthalmos = mata ia = penyakit neos = baru; natus = lahir logos = ilmu osteon = tulang klasis = pematahan oma = tumor malakia = pelunakan pneumon = paru-paru kokkos= buah berry ia = menyakit thorax = dada peritonaion = peritoneum proktos = rektum logos = ilmu skopein = memeriksa pexis = fixasi psyche = fikiran iatreia = penyambuhan neuron = syaraf osis = penyakit atau keadaan pathos = penyakit pyelos = pelvis gramma = suatu tanda graphein = menulis pyloros = penjaga gerbang stenosis = penyempitan mys = otot tome = pemotongan



Definisi kehadiran batu sayatan bladder untuk membuang batu alat pemeriksa batu di bladder tentang meningen radang selaput meningen tumor meningen kuman penyebab meningitis radang rahim perdarahan dari rahim ruptura/robekan rahim radang sumsum tulang atau medulla spinalis berasal dari sumsum tumor ganas sumsum tulang radang otot otot jantung operasi melekatkan ginjal yang lepas dari dinding belakang perut pengerasan ginjal kerusakan ginjal radang berat mata - - pada bayi baru lahir ilmu tentang mata dan penyakitnya pematahan tulang untuk memperbaiki cacad tumor tulang pelunakan tulang kuman penybab pneumonia radang paru-paru dengan pemadatan dan pengeluaran cairan masuknya udara ke rongga pleura masuknya udara ke peritoneum ilmu penyakit rektum alat pemeriksa rektum penjahitan rektum untuk melekatkannya ke bagian lain ilmu pengobatan penyakit jiwa dan neurosis gangguan fungsi tubuh akibat gangguan jiwa penyakit jiwa dengan gangguan kepribadian radang pelvis ginjal radiogram ureter dan pelvis ginjal radiografi ureter dan pelvis ginjal saluran antara lambung dan duodenum penyempitan pylorus penyayatan otot sfingter pilorus



a gerbang pyonanah pus



pyogenic pyometritis pyonephrosis



pyon = nanah genesis = pembentukan metra = rahim nephros = ginjal



pembentukan nanah radang bernanah rahim nanah di pelvis ginjal



Root radisinar



Term radioactivity radiosensitive radiotherapy



Analisis radius = sinar activus = bertindak sensitivus = merasakan



spondylvertebra tulang punggung



spondylitis spondylolisthesis



therapeia= pengobatan spondylos = vertebra olisthesis = tergelincir



spondylosyndesis



syndesis = saling melekat



trachelleher



trachelitis tracheloplasty trachelorrhaphy



trachelos = leher plassein = membentuk rhaphe = jahitan



tubercultuberkel bulatan



tubercle



tuberculum = sedikit penyembaban bacillus = batang



tubercle bacillus tubercular tuberculous tuberculoma tuberculosis



viscerorgan



visceral viscus viscera visceroptosis



aris = mirip dengan ous = penuh dengan oma = tumor osis = proses viscus = organ al = tentang ptosis = jatuh



Definisi daya memancarkan sinar yang bisa menembus berbagai zat bisa dihancurkan oleh zat radioaktif penggunaan radiasi untuk mengobati penyakit radang vertebrae pergeseran vertebra lumbalis pada kelainan panggul pembentukan ankylosis secara bedah antara vertebra radang leher rahim operasi plastik leher rahim penjahitan leher rahim yang robek lesi (tempat rusak) tuberkulosis; juga tonjolan bulat tulang kuman penyebab penyakit tuberkulosis tentang tonjolan tulang terkena tuberculosis abses atau tumor tuberkulosis penyakit dengan pembentukan tuberkel di jaringan mana pun tentang organ dalam organ organ-organ penurunan letak viscera (penyakit Glenard)



Prefix. Prefix merupakan elemen yang termasuk paling sering digunakan, terdiri dari satu atau dua suku-kata yang diletakkan sebelum suatu kata untuk mengubah artinya. Suku kata ini sering berupa preposisi atau adverbs. Beberapa prefix yang umum digunakan adalah seperti pada Tabel 5. Tabel 5. Prefix dan elemen-elemennya PREFIX ab – dari jauh dari a, an – tanpa, tidak



Term abductor abnormal abruptio placentae anesthesia apnea asthenia atresia



Analisis ab = jauh dari ductor = yang menarik norma = aturan ruptere = robek placenta = kue datar an = tanpa aesthesis = perasaan a = tanpa pnoe = nafas sthenos = kekuatan tresis = lobang



Definisi yang menjauhkan dari pusat jauh dari aturan robek dan lepasnya plasenta dari perlekatannya di rahim hilangnya sensasi rasa nafas berhenti sementara lemah, hilang kekuatan tidak ada atau menutupnya lobang atau saluran yang biasanya ada



PREFIX ad – perlekatan , meningkat, dekat, ke arah



Term adductor adrenal adhesion adnexa



antesebelum



anteflexion



anti – melawan



antisepsis



bi – dua keduany a kembar



biceps



antenatal antepartum



antitoxin antipyretic



-brachii -femoris biconvex bilateral bifurcation



co, con – bersama dengan



congenital defect conjunctiva connctive tissue



contra – melawan, berlawanan



contraception contraindication contralateral



dysjelek, susah, menyakitkan



dysentery dysmenorrhea dyspepsia dysphagia dysphasia dyspnea dystocia dysuria



ec- luar ectopic =



ectropion kelopak



Analisis ad = ke arah ductor = yang menarik ad = dekat ren = ginjal ad = melakukan haerere = menempel nectere = mengikat ante = ke depan flectere = membengkok natus = lahir partum = melahirkan anti = melawan sepsis = pembusukan toxikon = racun pyretos = demam bi = dua caput = kepala brachii = lengan atas femoris = paha convexus = permukaan cembung latus = sisi furca = garpu con = dengan genitus = lahir defectus = cacad jungere = gabungan con = bersama nectere = mengikat contra = berlawanan concipera = pembuahan indicare = menunjukkan contra = sebaliknya latus = sisi dys = menyakitkan enteron = usus men = bulan rhoia = aliran dys = jelek peptein = mencernakan dys = susah phagein = makan phasis = bicara pnoe = bernafas tokos = lahir ouron = urine ek = luar trepein = belokan cervix =



Definisi yang menarik ke arah pusat bersama kelenjar buntu dekat ginjal perlekatan abnormal permukaan satu sama lain bagian tambahan, misalnya adnexa uteri pergeseran organ ke depan, misalnya uterus sebelum lahir sebelum proses melahirkan penjauhan kuman pembusuk protein yang mempertahankan tubuh dari racun obat yang menurunkan demam kepala kembar dua otot berkepala dua di lengan atas otot paha lensa dengan dua permukaan cembung mengenai kedua sisi pemisahan atas dua cabang cacad yang dibawa dari lahir membran mukosa pelapis mata dan kelopak mata jaringan yang menghubungkan atau mengikat



pencegahan konsepsi / pembuahan keadaan yang bertentangan dengan pengobatan mempengaruhi sisi lain tubuh radang membran mukosa usus dengan nyeri menstruasi yang nyeri pencernaan tak sempurna susah menelan susah bicara susah bernafas susah lahir susah /nyeri urinasi



pembelokan kelopak mata



di luar



mata cervix uteri ecopic pregnancy



leher uteri = rahim ecto = di luar topos = tempat prae = sebelum natus = lahir



keluarnya saluran cervix uteri hamil di luar rahim



PREFIX em, en di dalam



Term empyema encephalopathy



epi = tentang, pada, sebagai tambahan pada



epidermis



endodi dalam



endocardium



epigastrium epiphysis



endocarditis endocrine gland endocrinology endometrium endometritis endoscope endoscopy endosteum endostitis



ex-= keluar, jauh dari, melewati



hemi - = setengah



hyper = di atas, berlebihan, melewati



hypo = sebelum, di bawah,



Analisis em = di dalam pyon = nanah / pus en = di dalam kephale = kepala pathos = penyakit epi = pada derma = kulit gaster = lambung epi = pada physis = tumbuh pada endon = di dalam kardia = jantung itis = radang krinein = mensekresi glans = kelenjar logos = ilmu metra = rahim itis = radang skopeion = memeriksa endo = dalam skopein = memeriksa osteon = tulang



itis = radang ex = melewati acerbus = exeresis kasar ex = keluar exophtalmia eiresis = mengambil exophthalmic goiter ophthalmos = mata expectoration goiter = tenggorokan exudate pector = dada sudare = berkeringat hemiglossectomy glossa = lidah ektome = sayatan hemigastrectomy gaster = hemiplegia lambung plege = stroke hyperacidity acidus = hyperadrenalism masam ad = dekat ren = ginjal hypercalcemia ismos = keadaan calx = kapur hyperemesis haima = darah gravidarum emesis = hyperemia muntah hyperpyrexi gravida = wanita a hamil haima = darah hypertension pyrexia = hypertrophy demam tensio = tekanan trophe = pemberian makanan hypochondriac chindros = rawan region regio = daerah hypodermic injection derma = kulir injectus = melempar ke dalam hypoglycemia glykys = gula exacerbation



Definisi nanah di rongga tubuh. terutama rongga pleura penyakit otak lapisan terluar kulit daerah ulu lambung / hati pusat pemanjangan tulang pada tulang panjang tubuh selaput pelapis dinding dalam jantung radang endokardium kelenjar buntu penghasil hormon ilmu kelenjar buntu selaput pelapis dalam rahim radang endometrium alat pemeriksa rongga tubuh melalui lobang alamiah pemeriksaan rongga tubuh dengan endoskop lapisan pembatas rongga tulang panjang radang endosteum pengawatan gejala penyayatan bagian tubuh penonjolan bola mata goiter dengan mata menonjol pengeluaran mukus dari paruparu penumpukan cairan akibat radang pembuangan setengah lidah pembuangan setengah lambung kelumpuhan setengah tubuh kelebihan asam lambung sekresi adrenal berlebihan kalsium darah berlebihan muntah berlebihan pada hamil bendungan darah demam tinggi >41ºC/>ºF tekanan darah tinggi pembesaran organ bagian abdomen di bawah iga suntikan di bawah kulit gula darah rendah



kekurangan



PREFIX para, par = di samping, sekitar, dekat, abnormal



Term paracentesis



Analisis kentesis = tusukan



parametrium



metra = rahim itis = radang itis = radang nephros = ginjal



parametritits paranephritis



parotitis



nous = pikiran thyreos = tameng eidos = bentuk ot = telinga



pericardiu m pericarditis perimetritis periosteum



kardia = jantung itis = radang metra = rahim osteon = tulang



periostitis precancerous



itis = radang prae = sebelum cancer = kepiting cor = jantung ek = luar lampein = memancar



paranoia parathyroid



peri = di sekitar, tentang



pre = sebelum, di depan



precordium eclampsia preeclampsia prepatellar bursitis presentation



pro = di depan, sebelum, ke depan



prognosis



retro = ke arah belakang, di belakang, tertinggal



retroflexion



prolapse procidentia



retrogasserian neurotomy



retroperitoneal retroversion semi- = setengah



semicircular canal



sub - = di bawah, lebih bawah



subclavicular subcostal subcutaneou s subinvolution



semicoma semilunar valves



suppuration



prae = di depan patella = lutut bursa = kantong praesentation = penempatan sebelum pro = sebelum gnosis = pemahaman pro = ke depan lapse = bergeser jatuh ke depan retro = ke arah belakang flexio = membengkok retro = di belakang gasserian = suatu ganglion neuron = syaraf tome = sayatan ke dalam retro = di balik version = membelok



circulus = cincin canal = saluran coma = koma luna = bulan valva= daun pintu clavicular = kunci kecil costa = iga cutis = kulit involution = berubah menjadi pur = pusa tion = keadaan



Definisi penusukan rongga dengan penarikan cairan jaringan lemak dan penyambung di sekitar uterus radang parametrium radang kapsul atau jaringan penyambung ginjal penyakit jiwa dengan curiga tinggi kelenjar buntu dekat kelenjar tiroid radang kelenjar parotid selaput pembungkus jantung radang perikardium radang peritoneum penutup rahim selaput yang melapisi dan memberi makan tulang radang periosteum sebelum kanker berkembang daerah sebelum jantung keracunan darah sewaktu hamil sebelum eklampsia radang bursa di depan lutut bentuk penempatan janin di leher rahim ramalan akhir penyakit bergeser ke depan, biasa pada rektum / uterus prolapse lengkap (uterus) fleksi ke belakang (uterus) pemotongan akar posterior ganglion gasseria (ganglion sensoris n. trigeminus) di belakang peritoneum keadaan posisi membelok ke belakang (uterus) satu dari tiga saluran di labirinth telinga koma ringan katup berbentuk setengah bulan (aorta dan a. pulmonalis) di bawah tulang clavicula di bawah iga di bawah kulit pengecilan rahim yang tidak memadai setelah melahirkan proses pembentukan nanah



PREFIX super, supra = di atas, melewati, lebih tinggi



Term supernatant supraoccipital suprapubic cystotomy suprarenal



sym, syn - = dengan, di sepanjang, bersama, di samping



symphisis of pubis



trans- = melintasi , di atas



transection



tri- = tiga



tricuspid



synarthrosis syndactylism



transfusion transurethralprostatectomy



trifacia l trigone



Analisis natare = mengapung occiput = tulang tengkorak pubis = tulang pelvis kystys = bladder tome = sayatan ren = ginjal al = tentang sym = bersama physis = pertumbuhan syn = bersama arthron = sendi osis = keadaan daktylos = jari, angka ismos = keadaan trans = melintasi sectio = memotong fusio = menuangkan ourethra = utrethra prostates = prostat ektome = sayatan/ membuang tres, tria = tiga cuspis = suatu titik facialis = facial trigonon = bentuk bersudut tiga



Definisi apungan di permukaan berada di atas occiput sayatan menuju bladder melalui atas pubis kelenjar adrenal di atas ginjal penyatuan tulang-tulang pubis di garis tengah depan sendi yang tidak bisa digerakkan penyatuan dua atau lebih jari-jari sayatan melintasi sumbu panjang, = cross-section injeksi darah ke orang lain pembuangan kelenjar prostat melalui urethra memiliki tiga cuspis, katup tricuspidalis syaraf kepala nomor V rongga segitiga, terutama bagian bawah bladder



ISTILAH-ISTILAH SEHUBUNGAN DENGAN TUBUH KESELURUHAN Pembagian Abdomen secara Anatomik 1. regio hipokhondriaka (daerah lateral atas di bawah iga) kiri dan kanan 2. regio epigastrika (daerah pada tengah atas) 3. regio lumbalis (daerah lateral tengah) kiri dan kanan 4. regio umbilikalis (daerah di sekitar pusat) 5. regio inguinalis (daerah lateral bawah) kiri dan kanan 6. regio hipogastrika (daerah di bawah pusat) Pembagian Abdomen secara Klinis 1. kwadran kanan atas 2. kwadran kiri atas 3. kwadran kanan bawah 4. kwadran kiri bawah Pembagian Belakang Tubuh secara Anatomik 1. regio cervicalis – leher 2. regio thoracalis – punggung 3. regio lumbalis – pinggang 4. regio sacralis - panggul



Posisi dan Arah 1. afferent – bergerak ke arah struktur 2. anterior atau ventral – di depan tubuh 3. central – ke arah tengah 4. deep – menjauh dari permukaan 5. distal atau peripheral – menjauh dari pangkal struktur atau dari pusat 6. efferent – bergerak menjauh dari struktur 7. inferior atau caudal – menjauh dari kepala; berada di bawah struktur lain 8. intermediate – antara median dan lateral 9. lateral – ke arah sisi 10. medial – kearah bidang median (tengah) 11. median – di pertengahan struktur 12. posterior atau dorsal – belakang tubuh 13. proximal – ke arah awal struktur 14. superficial – dekat permukaan 15. superior atau cephalic – ke arah kepala; berada di atas struktur lain Bidang-bidang Tubuh 1. Frontal atau coronal – bidang vertikal paralel dengan sutura koronalis tengkorak. Bidang ini membagi tubuh atas bagian depan dan belakang 2. Horizontal – bidang yang paralel dengan horizon 3. Longitudinal – bidang yang paralel dengan sumbu panjang struktur 4. Median – bidang yang membagi tubuh atas bagian kiri dan kanan sama banyak 5. Sagittal – bidang vertikal yang paralel dengan sutura sagitalis tengkorak dan dengan bidang median 6. Transversal – bidang yang tegak lurus pada sumbu panjang struktur Posisi Anatomis Semua ahli anatomi menerapkan istilah anatomi pada tubuh seolah-olah ia berada pada posisi yang dikenal dengan nama posisi anatomik. Pada posisi ini, tubuh berdiri tegak, mata lurus menatap ke depan, anggota atas tergantung di sisi tubuh dengan telapak tangan menghadap ke depan, dan anggota bawah sejajar dengan jari mengarah ke depan. Apakah tubuh sedang berbaring telentang atau telungkup, posisi dan hubungan struktur selalu diuraikan seolah-olah tubuh berada pada posisi anatomik.



II. TERMINOLOGI KULIT DAN PAYUDARA KULI T Asal-usul Istilah cutis – kulit derma – kulit erythema – memerah hidros – keringat kelis – noda kerato – zat tanduk macula – bintik



pilus, pili – rambut pruritus – gatal psora – gatal pyon – nanah scabo – gores sebum – minyak, sabun squama – sisik



onyx, onych – kuku papula – tonjolan pemphix – kantong phyton – tanaman kantong pigmentum – cat



sudor – keringat tegmen - pelapis tinea – jamur vesica -



Istilah Anatomik 1. corium – kulit atau lapisan dalamnya. 2. derma, dermis – nama lain cutis 3. epidermis – kutikula atau lapisan terluar kulit, kulit ari 4. jaringan subkutis – lapisan jaringan penyambung longgar bawah kulit berisi lemak 5. integument – kulit, terdiri dari corium dan epidermis 6. pilosebacea – tentang rambut dan kelenjar minyak 7. sebum – zat berminyak yang dihasilkan kelenjar sebasea 8. kelenjar sebacea – kelenjar minyak pada kulit 9. kelenjar sudorifera – kelenjar keringat 10. pigment – zat pewarna 11. epithelium – lapisan sel-sel yang melapisi permukaan luar dan dalam tubuh Istilah Simptomatik 1. anular (dulu annular) – berbentuk cincin 2. „cafe au laits‟ spot – bintik datar coklat muda, neurofibromatosis (von Recklinghausen) 3. chloasma – garis pigmentasi coklat atau kekuningan pada kulit normal 4. cicatrix – parut yang disebabkan luka yang sembuh 5. cicatrization – penyermbuhan dengan pembentukan parut 6. comedo (pl. comedones) – saluran ekskresi kulit ditutup oleh sebum yang berubah warna 7. confluent – lesi yang bergabung atau muncul bersamaan 8. depigmentation – kehilangan pigment; timbul pada albinisme, kulit atrofi, dan parut. 9. dermatographisme, dermatographia – menulis kulit (sembab urtikaria muncul di tempat kulit ditandai dengan pensil atau alat lain yang tumpul). 10. discoid- berbentuk seperti cakram. 11. discrete – lesi-lesi yang tidak saling menyambung, saling terpisah. 12 ecchymosis (ecchymoses pl.) – bintik ungu atau lebam karena rembesan darah ke kulit. 13. eczematoid, eczematous – lesi radang mirip eksim yang cenderung menebal, bersisik, berkantong, berkerak, dan berair. 14. erupsi – tonjolan merah pada lesi kulit 15. erythema – kemerahan luas pada kulit. 16. excoriation – luka atau goresan seperti garis akibat trauma permukaan 17. granulation – cara perbaikan kulit setelah kehilangan jaringan atau infeksi bernanah.



18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.



guttate – mirip tetesan. keratotic – penebalan dengan penandukan. hyperpigmentation – peningkatan pigmen kulit intertriginous – di antara du lipatan kulit. macule – garis atau bintik yang berubah warna pada kulit. milia (milium pl.) – nodul kecul putih , sering pada kulit di bawah mata moniliform – berbentuk bundaran-bundaran multiform – berbagai bentuk lesi kulit. papule – tonjolan pada kulit petechiae – bintik perdarahan kulit sebesar ujung jarum proliferation – proses perbanyakan sel-sel sejenis dengan cepat. pustule – tonjolan kecil yang berisi nanah atau limfe. seborrheic – tentang sekresi kelenjar sebasea. serpiginous – berbentuk seperti lekukan ular. vesication – pembentukan kantong



Istilah Diagnostik 1. acne –radang kelenjar sebasea; jerawat  acne albida (dengan bintik putih, di muka)  acne papulosa (dengan lesi papula)  acne rosacea (penebalan kulit akibat hipertrofi kelenjar sebasea, terutama di hidung)  acne vulgaris (bentuk jerawat dengan papula, pustula, dan komedo). 2. albinisme – tidak memiliki pigmen normal kulit (kongenital). 3. alopecia – kehilangan rambut, botak. 4. angioedema, edema angioneurotik, edema Quincke – sembab luas pada jaringan longgar muka, kelopak mata, bibir, lidah, larings, saluran pencernaan, dsb. 5. kelainan kulit atopik – alergi kulit seperti angioedema, urtikaria, reaksi obat secara atopik, dan alergi makanan pada dermatitis atopik;. 6. atopy = alergi keturunan. 7. burn – efek dari panas, zat kimia, listrik, atau cahaya matahari; derajat kerusakan:  derajat 1 kemerahan di lapisan superfisial kulit,  derajat 2 dengan blister dan vesika yang melibatkan lapisan dalam kulit  derajat 3 kerusakan mencakup jaringan di bawah lapisan kulit 8. callositas, keratosis – penebalan dan hipertrofi berbatas tegas pada sel tanduk epidermis. 8. carbuncle – radang berbatas tegas, kulit dan bawah kulit, dengan nekrosis dan nanah. 9. cellulitis – radang kulit dan bawah kulit dengan atau tanpa nanah. 10. decubitus ulcer, bedsore, pressure sore – ulkus yang timbul di kulit pelapis tulang, yang rusak akibat tekanan terus menerus, sirkulasi dan makanan yang terganggu. 11. dermatitis – radang kulit; bentuk yang umum adalah  dermatitis kontak atau venenata (radang akibat zat pengiritasi atau terlalu sensitif),  dermatitis exfoliatifa (kulit terkelupas, pembentukan kerak, kemerahan, dan sembab)  dermatitis medicamentosa (akibat obat-obatan) 12. dermatophytosis – infeksi jamur permukaan (mycosis) akibat dermatophyta. 13. dermatophytosis kaki, epidermophytosis, tinea pedis, „athlete‟s foot‟ – infeksi jamur di sela jari kaki, dengan gatal, lembab, retak, blister kecil, dan bersisik. 14. eczema – radang kulit dengan lesi papula dan vesikula merah, kerak, dan sisik. 15. epidermolysis – epidermis mudah terkelupas dari corium, membentuk blister 16. epidermolysis bullosa, acantholysis bullosa, penyakit Goldschneider –kehancuran lapisan kulit dan pembentukan blister hanya akibat iritasi ringan, penyakit keturunan. 17. gangrene – bentuk nekrosis atau pembusukan jaringan 18. leukoderma – garis-garis putih kulit akibat kekurangan pigment.



19. lichen planus – radang kulit dan membran mukosa, dengan papula kecil, datar, berkilat, kering dan bewarna violet. 20. lupus vulgaris – sejenis TB kulit, dengan garis-garis coklat kemerahan berisi nodul kecil 21. melanoderma – pigmentasi coklat atau hitam di kulit. 22. onychia – peradangan tempat landasan kuku. 23. paronychia – infeksi kulit di sekitar kuku. 24. pediculosis – infestasi kutu 25. pemphigus – penyakit kulit dengan belompok bullae berbagai ukuran 26. pilonidal cyst – kista epidermis di daerah sakrum, berambut (teratomatosa). 27. psoriasis – erupsi dalam area lingkaran dan berbagai ukuran, berbatas tegas. 28. pyoderma – infeksi kuman:  pada kulit (impetigo contagiosa dan pyoderma faciale)  pada rambut dan kelenjarnya (furunculosis dan folikulitis stafilokokus). 29. rhinophyma – massa hipertrofi merah, besar, menonjol di ujung dan sisi hidung. 30. scabies – penyakit menular kulit akibat Sarcopter scabiei yang bertelur di terowongan bawah kulit, dengan vesikula gatal di sela jari, axilla, panggul, di bawah payudara, dsb. 31. steatoma – kista sebasea. 32. tinea – penyakit jamur kulit  tinea barbae atau tinea sycosis (jamur jenggot)  tinea capitis atau tinea tonsurans (pada kulit kepala sehingga seperti botak)  tinea corporis atau tinea cincinata (pada badan)  tinea pedis (pada kaki)  tinea unguium (pada kuku) 33. tumor kulit –  basal cell epithelioma, basal cell carcinoma (tumor yang tumbuh lambat, nodul seperti mutiara atau lilin, mudah bertukak dan berdarah),  keloid (pertumbuhan baru jarungan parut),  keratoacanthoma (nodul yang tumbuh cepat, dari epidermis, kawah berisi zat tanduk),  nevus, mole, tanda lahir – pigmentasi kongenital di area kulit yang berbatas tegas  keratosis seborrheica, papilloma sel basal (tumor jinak epitel, banyak zat tanduk)  squamous cell epithelioma (tumor ganas epitel, mudah bertukak, membentuk kerak). 34. ulcer – kerusakan kulit atau membran mukosa akibat varises, trauma, dsb. 35. urticaria, hives, nettle rash – sembab pucat atau kemerahan dan sangat gatal



PAYUDARA Asal-usul Istilah areola – area kecil atau ruang payudara grapho – menulis susu lac – susu mamma - payudara



mastos – thele – puting therme – panas xeros - kering



Istilah Anatomik 1. areola – area kulit perpigmen mengitari puting. 2. mammary gland – jaringan kelenjar 15-20 lobi, hubungan ke puting oleh lactiferous duct 3. papilla mammae – puting susu Istilah Simptomatik 1. mastalgia, mastodynia – nyeri payudara sebelum mens. atau pada mastitis. 2. peau d‟orange – kulit jeruk, pada kanker payudara yang meradang. 3. retraksi kulit – penarikan kulit ke dalam akibat lesi jinak atau ganas di bawahnya.



Istilah Diagnostik 1. abscess mammae – rongga berisi pus di jaringan payudara 2. amastia – tidak ada payudara 3. athelia – tidak ada puting 4. kanker mammae – karsinoma (dari epitel saluran), sarkoma (jaringan non-epitel) 5. cystic disease of the breast – kista mammae:  galactoceles (kista berisi rembesan susu),  duct ectasia (pelebaran saluran),  akibat nekrosis lemak pada trauma,  kista yang berhubungan dengan intraductal papilloma. 6. fissura puting – retak yang dalam di puting susu. 7. hyperplasia payudara – payudara jauh lebih besar daripada normal 8. hypoplasia payudara - payudara jauh lebih kecil daripada normal 9. oklusi lactiferous duct – sumbatan saluran pembawa susu. 10. penyakit Paget puting – kanker tepat di bawah puting 11. thelitis – radang puting susu Istilah Operatif 1. biopsy of breast – penyayatan sedikit jaringan untuk diagnosa 2. mammaplasty, mammoplasty, mastoplasty – rekonstruksi payudara 3. mastectomy, mammectomy –:  radikal (payudara dan jaringan otot)  simple (payudara saja)  subkutis (hanya jaringan payudara di bawah kulit) 4. mastopexy – fiksasi payudara yang semula berayun. 5. mastotomy – sayatan dan drainase abses payudara



III. TERMINOLOGI TULANG DAN OTOT TULANG Asal-usul Istilah calcaneus – tulang tmit cancellus – jaring coxa – tulang panggul diploe – lipatan femur – paha genu – lutut ischion – panggul lacuna – danau medulla – sumsum myelos - sumsum



os (ossa pl.) – tulang osteon – tulang pes, ped – kaki physis – tumbuh pelvis – basin, tempat cucian planta – telapak pod, podo – kaki sternon – tulang dada trochanter – pelari xiphoid - pedang



Istilah Anatomik 1. bone, osseu tissue – jaringan penyambung terkeras. 2. bone marrow – sumsum tulang, bagian tengah tulang yang lunak:  sumsum merah (mengisi tulang cancellus, sumber eritrosit dan hemoglobin)  sumsum kuning (mengisi rongga medulla dan berisi sel-sel lemak) 3. cancellus bone – tulang pipih, dengan sumsum merah di antara jaringan trabekula. 4. compact bone, cortex of bone – tulang padat yang kaya dengan kalsium 5. diaphysis – batang tulang panjang 6. diploe – jaringan tulang pipih di antara dua lapisan tulang tengkorak 7. endosteum – lapisan pembatas dinding rongga medulla 8. epiphysis (epiphyses pl.) – ujung tulang panjang, tempat awal pemanjangan tulang 9. matrix tulang – serat kolagen dan zat dasar tempat kalsium ditumpukkan 10. medullary cavity – rongga berisi sumsum di dalam batang tulang panjang 11. metaphysis – bagian batang tulang panjang yang melebar dekat epiphysis 12. ossifikasi – pembentukan tulang 13. osteoblasts – sel-sel pembentuk tulang 14. osteoclasts – sel-sel penyerap tulang 15. osteosit – sel tulang 16. osteoid – jaringan tulang yang belum mendapatkan kalsium 17. periosteum – lapisan luar tulang 18. trabekulae – bagian tulang yang membentuk jaringan di tulang pipih 19. trochanter – tonjolan tulang di ujung atas femur, mayor dan minor Istilah Simptomatik 1. callus – bagian pertumbuhan di ujung patahan tulang 2. crepitation – suara geseran akibat gerakan pada bagian patah 3. decalcification – pembuangan garan-garam kapur, terutama dari tulang 4. demineralization - kehilangan mineral pada osteoporosis, osteomalasia, kanker dsb. 5. necrosis of bone - kematian jaringan tulang 6. nidus – fokus awal lesi patologis 7. ostealgia, osteodynia – nyeri tulang 8. osteophyte - pertumbuhan keluar dari jaringan tulang 9. phantom limb pain – nyeri pada tulang yang sesungguhnya telah teramputasi 10. sequestration – proses nekrosis yang menghasilkna tulang mati



Istilah Diagnostik 1. bone cyst – kista tulang, lesi tulang berisi cairan 2. cervical rib – iga berlebih yang melekat di vertebra cervicalis 3. coxa plana – pendataran caput femoris (kepala femur); coxa = sendi panggul 4. coxa valga – pembesaran sudut antara batang dan leher femur 5. coxa vara – pengecilan sudut antara batang dan leher femur 6. deformitas tulang – kelainan tulang yang menyebabkan perubahan bentuk 7. epiphysitis – radang epiphysis tulang panjang 8. epiphysiolysis – longgar atau lepasnya epiphysis dari batang tulang 9. epulis – tumor fibrosis yang muncul dari gusi 10. Ewing‟s sarcoma – tumor ganas batang tulang panjang 11. exostosis (exostoses pl.) – pertumbuhan tulang berupa tumor jinak 12. fibrosarkoma tulang – tumor ganas dari sumsum tulang, metaphysis atau periosteum 13. fibrous dysplasia tulang, sindroma Albright – penyakit metabolisme dengan penyerapan tulang dan penukaran sumsum dengan jaringan fibrosa, kerusakan bentuk satu tulang atau lebih, pigmentasi coklat pada kulit, dan pubertas dini perempuan 14. fraktura – patah tulang; terbuka (dengan luka yang berhubungan dengan patahan), tertutup (tanpa luka) a. capillary – garis patah seperti rambut b. comminuted – tulang pecah atau fragmen kecil-kecil c. complicated – patahan tulang melukai jaringan sekitar, misalnya paru-paru d. compound – luka terbuka yang berhubungan dengan patahan e. depressed – tulang patah ke dalam, seperti fraktur tengkorak f. greenstick – patah tak sempurna g. pathologic – fraktur spontan akibat kerusakan tulang h. simple – fraktur tanpa komplikasi, tanpa luka terbuka i. transversae – patah tegak lurus melintasi tulang 15. fraktura panggul (hip fracture) – patah di ujung atas femur 16. genu valgum – keadaan lutut beradu dan tumit menjauh waktu berdiri ---“X” 17. genu varum – keadaan lutut menjauh dan tumit beradu waktu berdiri ----“O” 18. giant cell tumor – tumor osteolitik berisi sel-sel raksasa 19. myeloma, plasmacytoma – neoplasma ganas dari sel-sel plasma, mengenai tulang 20. osteitis – radang tulang 21. osteitis deformans – penyakit Paget tulang, menghancurkan tulang 22. osteoblastoma – tumor jinak, pada vertebrae bisa menekan medulla spinalis 23. osteochondritis deformans, coxa plana – pendataran caput femoris sehingga pincang 24. osteoclasia – osteolysis – penyerapan dan penghancuran jaringan tulang 25. osteoclastoma – tumor osteoclast yang menghancurkan tulang dari dalam 26. osteogenic sarcoma – tumor ganas jaringan yang berasal dari tulang 27. osteoid osteoma – tumor kecil jinak yang sangat nyeri, sering pada anggota bawah 28. osteoma – tumor jinak tulang, biasa di tulang muka 29. osteomalacia – pelunakan tulang, biasa karena kekurangan Ca dan P 30. osteomyelitis – radang tulang dan sumsum tulang 31. osteoporosis – tulang berpori, penurunan kepadatan tulang dan berongga-rongga 32. osteodistrophy – kelainan tulang karena mineralisasi yang berkurang 33. rickets, rachitis – demineralisasi dan kerusakan bentuk tulang karena kekurangan Ca dan vitamin D pada masa kanak-kanak 34. sequestrum – tulang mati yang terpisah dari jaringan sekitarnya 35. supernumerary bone – tulang extra 36. vitamin D refractory rickets, familial hypophosphatemia – mineralisasi berkurang, fosfat hilang karena insufisiensi tubuli ginjal



37. whiplash injury of the neck – penekanan vertebra cervicalis akibat kecelakaan



Istilah Operatif 1. amputation – pembuangan anggota sebagian atau seluruhnya 2. bone grafting – transplantasi tulang a. autografting, auto tranplantation – pada orang yang sama b. homografting, homotransplantation – penggunaan tulang dari bank tulang 3. koreksi fraktur secara bedah a. reduksi tertutup – manipulasi dan pemasangan cast (gips), dan pemasangan splint atau traksi kalau ujung patahan tidak bertemu b. reduksi terbuka dan fiksasi internal – manipulasi diikuti pemasangan plat dan baut, paku melewati medulla, paku dengan plat samping, atau prosthesis c. immobilisasi sederhana – pemasangan cast atau splint kalau ujung patahan bertemu 4. koreksi cacad muka secara bedah a. bone graft pada cacad hemimandibula b. rekonstruksi bone graft setelah hemimandibulektomi c. osteotomi kraniofasialis untuk perbaikan kelainan muka 5. ostectomy - eksisi tulang 6. osteoclasis – pematahan kembali (refraktur) tulang patah yang salah sambung 7. osteoplasty – rekonstruksi atau reparasi tulang 8. osteotomy – penyayatan tulang, terutama untuk menghilangkan nyeri pada sendi 9 sequestrectomy – pembuangan bagian tulang mati



SENDI, BURSA, RAWAN, LIGAMEN Asal-usul Istilah ankyle – sendi kaku arthron – sendi bursa – domper, kantong cartilage – tulang rawan cavus – rongga chondros – tulang rawan condylos – tonjolan tinju / knuckle cubitus – siku lengkung hallux – ibu jari kaki kyphos – bungkuk ligament – yang mengikat



lordosis – punggung bengkok luxatio – terkilir, dislokasi malleus – palui mandibulum – tulang rahang bawah meniskon – sabit pes, pedes - kaki planus – datar scolios – spondylos – vertebra talus- tumit taliped - kelainan bentuk kaki



Istilah Anatomik 1. acetabulum – lekuk seperti mangkok di tulang innominata, tempat kepala femur 2. articulation - sendi a. cartilaginous – tulang disatukan oleh rawan fibrosa atau rawan hyalin b. fibrosa - tulang disatukan oleh rawan fibrosa c. synovial, diarthrodial – tulang dihubungkan dengan kapsul sendi dan ligamen. 3. bursa – kantong jaringan ikat berisi cairan pelumas, kadang-kadang synovia 4. intervertebral disc – rawan fibrosa antara corpus vertebrae, terdiri dari  nucleus puposus (massa gelatinosa) di bagian tengah  anulus fibrosus (cincin luar) yang melingkarinya 5. ligaments – pita jaringan ikat fibrosa, menghubungan ujung tulang yang saling bersendi 6. meniscus – rawan fibrosa yang terdapat pada sendi tertentu 7. synovial membrane – selaput pelapis bagian dalam pada kapsul sendi yang menghasilkan synovia



8.



volar – tentang telapak tangan atau telapak kaki



Istilah Simptomatik 1. arthralgia – nyeri sendi 2. laserasi kapsul – robekan kapsul sendi 3. crepitus, artikularis – geseran (grating) sendi 4. detachment of cartilage – pemisahan zat rawan dari sendi. 5. effusi, hemorrhagic – perdarahan ke dalam kantong synovium 6. effusi, synovium – produksi cairan sendi berlebihan 7. nodus Heberden – nodul keras di distal sendi jari padaosteoarthritis 8. lipping – pertumbuhan tulang seperti bibir di sendi yang mengalami osteoarthritis 9. lumbago – nyeri tumpul pada daerah lumbalis di punggung 10. nodul rheumatoid – nodul subkutis di atas tonjolan tulang, siku atau belakang tumit 11. spur – penonjolan dari suatu tulang 12. tophus, tophi (pl.) – deposit kristal asam urat di jaringan subkutis dekat sendi Istilah Diagnostik 1. ankylosis – sendi kaku 2. arthropathy – penyakit sendi 3. arthritis – peradangan sendi  arthritis atrophic, rheumatoid arthritis – radang banyak sendi dengan gejala konstitusi  gouty arthritis – kelainan metabolisme asam urat, biasanya satu sendi (monarticular)  infectious, pyogenic, septic arthritis – radang infeksi, bisa akut dan kronis  arthritis hypertrophic, osteoarthritis – keadaan degeneratif rawan sendi dan pembesaran tulang pada sendi; sering pada orang tua..  Mary-Strumpell arthritis, ankylosing spondylitis – pelunakan vertebrae, diikuti penyatuan corpus vertebrae  traumatic arthritis – kelainan akibat trauma tunggal atau berulang pada sendi 4. Baker‟s cyst – lesi berisi cairan sinovium, otot atau jaringan lain, pada osteoarthritis lanjut 5. bursitis – peradangan bursa 6. chondritis – peradangan tulang rawan 7. chondroblastoma – tumor jinak yang berasal dari epiphysis tulang panjang 8. chondrocalcinosis, pseusogout – penyakit rawan sendi besar terutama lutut; cairan sinoviumnya berisi Ca-pyrophosphates 9. chondroma - tumor jinak dari rawan 10. chondrosarcoma – tumor ganas dari rawan 11. coxarthrosis – degenerasi sendi panggul 12. destructive coxopathy – penyakit sendi panggul berupa radang yang nyeri 13. dislocation – pergeseran tulang dari posisi alamiahnya di sendi 14. fibrositis periartikularis –rheumatoid yang mengganggu otot dan jaringan di sekitar sendi 15. hallux malleus – „hammer toe‟, sendi tengah jari kaki membengkok ke bawah 16. hallux valgus – pembengkokan ibu jari kaki ke arah jari lain sehingga timbul bunion (tonjolan tulang) di sendi yang menonjol 17. hallux varus – pembengkokan ibu jari kaki ke arah sisi dalam kaki 18. hemarthrosis – cairan berdarah di dalam rongga sendi 19. herniated intervertebral disc, herniated nucleus pulposus – annulus fibrosis robek diikuti oleh penonjolan nucleus pulposus, penekanan syaraf, dan nyeri punggung 20. internal derangement of knee joint – berbagai lesi sendi lutut yang mengganggu gerakan 21. kyphosis – „hunchback‟, kurvatura posterior berlebihan di vertebra thorakalis 22. lordosis – kurvatura anterior berlebihan di vertebra lumbalis 23. scoliosis – pembengkokan tulang punggung ke samping 24. painful shoulder, cervicobrachial pain syndromes – kelainan sendi atau luar sendi khas dengan nyeri dan gerak terbatas di gelang bahu, leher, dan lengan







adhesive capsulitis, adhesive bursitis – perlengketan sehingga bahu kaku dan atrofi



    



25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.



carpal tunnel syndrome – gejala penekanan n. medianus di carpal tunnel cervical spondylosis – degenerasi diskus cervicalis epicondylalgia, tennis elbow – nyeri di sekitar siku hand-shoulder syndrome – nyeri dari bahu menjalar ke ujung jari supraclavicular n. entrapment syndrome – penekanan cabang tengah n. supraclavicula skeletal dysplasias – gangguan pertumbuhan tulang  gangguan pertumbuhan chondroid – achondroplasia, osteochondromatosis  gangguan produksi osteoid – osteogenesis imperfecta, osteoporosis spondylitis – radang satu atau beberapa tulang punggung spondylolisthesis – vertebra lumbalis tergeser ke depan dari vertebra di bawahnya spondylosis - lesi degeneratif tulang punggung sprain – cedera sendi dengan tendo atau ligamen robek Still‟s disease – arthritis rheumatoid anak-anak dengan pembesaran limpa subluxation – dislokasi tidak sempurna synovioma – sarkoma fibroblast yang sangat ganas talipes, „clubfoot‟ a. equinus – kaki depan di tanah, berjalan di atas jari-jari kaki b. planus – lengkungan hilang– semua telapak berada di tanah c. valgus – kaki bengkok ke luar – sisi dalam kaki berada di tanah d. varus – kaki bengkok ke dalam - sisi luar kaki berada di tanah



Istilah Operatif 1. arthroclasia – pematahan sendi kaku secara bedah 2. arthrodesis – fiksasi sendi secara bedah untuk menghambat mobilitasnya 3. arthrolysis – pembebasan sendi dari band fibrosa atau rawan berlebihan 4. arthroplasty – perbaikan bentuk sendi, lutut, bahu, dan temporomandibularis 5. arthroscopy – pemeriksaan endoskopi pada sendi 6. arthrotomy – pembukaan sendi secara bedah 7. bunionectomy – pembuangan bunion dari medial kepala metatarsal I 8. chondrectomy – pembuangan tulang rawan 9. chondroplasty – perbaikan bentuk tulang rawan 10. instrumentasi dan fusi Harrington – operasi perbaikan skoliosis dan spondylolisthesis 11. synovectomy – pembuangan lapisan membran synovium pada kapsul sendi



DIAPHRAGMA, OTOT, TENDON Asal-usul Istilah fascia – band, pita leion – polos myo – otot



phragm – pagar, dinding rhabdo – batang, lurik tendo-, teno- – tendon



Istilah Anatomik 1. aponeurosis – lembaran datar jaringan fibrosa, biasanya berfungsi untuk perlekatan otot 2. diaphragm – otot pembatas berbentuk kubah antara rongga dada dan perut 3. fascia – lembaran jaringan ikat yang menutup, menunjang, dan memisahkan otot 4. origin of muscle, origo –perelekatan otot pada tulang yang tidak bergerak ketika kontraksi 5. insertion of muscle, insertio – tempat perlekatan ujung otot di tulang yang bergerak saat kontraksi 6. muscle – jaringan kontraktil, terdiri dari unit yang bisa berkontraksi kalau dirangasang syaraf 7. tendons – pita jaringan fibrosa yang melekatkan otot ke tulang



Istilah Simptomatik 1. clonic spasm (spasme klonus) – kontraksi otot yang cepat dan berulang-ulang 2. cramp – spasme kuat yang lama pada satu otot 3. hyperkinesia – gerakan bawah-sadar yang berlebihan dan tanpa tujuan 4. hypotonia – penurunan tegangan otot sehubungan dengan distrofi otot. 5. rigidity, rigor – kaku, otot mengeras 6. tonic spasm (spasme tonik) – kontraksi otot yang berlebihan dan lama 7. tremor – gerakan kelompok otot yang berosilasi dan berirama Istilah Diagnostik 1. carpoptosia – pergelangan „jatuh‟ 2. claudication – pincang, timbul sesekali karena iskemia otot kaki 3. contracture – pemendekan permanen satu otot atau lebih akibat lumpuh, kejang, atau pembentukan jaringan parut 4. disuse artrophy – otot mengecil karena tidak bergerak 5. facitis, fasciitis – radang fascia 6. graphospasm – „writer‟s cramp‟, nyeri otot tangan dan lengan bawah karena terlalu banyak menulis 7. hiatus hernia, diaphragmatic hernia – penonjolan organ abdomen, biasanya bagian lambung melalui lobang tempat esofagus melewati diafragma 8. leiomyoma – tumor jinak otot polos 9. rhabdomyoma – tumor otot lurik 10. muscular dystrophy – kerusakan otot dengan gangguan pertumbuhan 11. myasthenia gravis – kelainan neuromuskuler kronis dengan kelemahan, mulanya ditandai dengan otot mata sehingga kedua kelopak mata „jatuh‟ dan terlihat seperti mengantuk 12. myoma – tumor otot jinak 13. myosarcoma – tumor ganas otot 14. myositis – proses peradangan otot 15. paralysis – hilangnya rasa dan gerakan sadar a. flaccid – layu; akibat kerusakan neuron motorik bawah b. spastic – kaku; akibat kerusakan neuron motorik atas 16. polymyositis – myopathy primer , bisa berhubungan dengan penyakit jaringan ikat 17. tenosynovitis, tendosynovitis – radang tendon dan selaput synoviumnya 18. torticollis, wryneck – kontraksi otot Sternocleidomastoideus, menarik kepala ke satu sisi dan wajah jadi tidak simetris Istilah Operatif 1. myoplasty – perbaikan otot secara bedah, misalnya dengan graft bebas 2. myorrhaphy – penjahitan otot 3. myotasis – peregangan otot 4. tenodesis – penjahitan ujung tendon ke tulang tempat lekatnya (tendon robek di tempat insersi 5. tenoplasty, tendoplasty – perbaikan tendon secara bedah 6. tenosynovectomy – reseksi atau pembuangan selaput tendon



IV. NEUROLOGIK DAN PSIKIATRIK SYARA F Asal-usul Istilah axon - axis dendron - pohon



nucleus – inti plexus – ekor kuda



ganglion – buhul, simpul lemma – selubung, pelapis



radicle – akar synapse - pegangan



Istilah Anatomik 1. nerve, syaraf – kumpulan serat-serat syaraf  cranial nerves – Nervi Craniales I-XII, terdiri dari serat motoris dan/atau sensoris  spinal nerves – 31 pasang syaraf dari medulla spinalis, campuran 2. sel syaraf, neuron – terdiri dari satu badan sel dan satu atau lebih tonjolan 3. serat syaraf – axon dengan selubungnya 4. struktur neuron  badan sel – badan syaraf, terdiri dari satu inti dan sitoplasma.  axon, axone – tonjolan halus badan syaraf, membawa sinyal ke luar  dendrit, dendron – tonjolan yang memperluas area „reseptif‟ badan sel  neurofibrils – benang-benang halus di dalam badan sel dan tonjolan neuron  ganglion (ganglia pl.) – kumpulan badan sel syaraf di luar SSP (sistem syaraf pusat)  nukleus – kumpulan badan sel syaraf di dalam SSP  selubung myelin – pelindung axon, terputus-putus oleh penyempitan nodus Ranvier.  neurilemma, neurolemma, selubung Schwann – membran sel tipis yang menutupi selubung myelin serat syaraf perifer, atau menutupi serat syaraf tanpa myelin.  organ effektor – bereaksi terhadap impuls, misalnya otot atau kelenjar  organ reseptor – berespons terhadap rangsangan, dan mengubahnya menjadi impuls. 5. klasifikasi: neuron berdasarkan fungsi:  afferent – mengantarkan impuls dari reseptor ke SSP.  asosiasi, „intercalated‟, „internuncial, – menyalurkan impuls antara neuron-neuron.  efferent – mengantarkan impuls dari SSP ke organ efektor 6. plexus (plexuses pl.) syaraf spinalis – suatu jaringan serat syaraf, misalnya  plexus brachialis – dari vert cervicalis V-VIII dan thoracalis I, melayani anggota atas.  plexus sacralis – dari v. lumbalis IV-V dan sacralis I, ikut melayani anggota bawah 7. spinal root nerves – melekatkan syaraf ke medulla spinalis  ventral (anterior) root – terdiri dari serat efferent dan tidak memiliki ganglion.  dorsal (posterior) root – terdiri dari serat afferent dan memiliki ganglion kecil 8. synapse – tempat kontak antara axon suatu neuron dan dendrit atau badan sel neuron lain Istilah Simptomatik 1. aural vertigo – serangan episodik pusing berat akibat lesi di telinga 2. nyeri paroksismal – serangan nyeri tiba-tiba dan berulang, seperti pada tic doloureux 3. stimulasi taktil – merangsang respons dengan sentuhan 4. trigger area –.titik tempat nyeri dimulai seperti pada trigeminal neuralgia Istilah Diagnostik 1. Bell‟s palsy – kelainan fungsi NC VII (N. Facialis), menyebabkan kontraksi otot wajah tidak seimbang, dan sensasi rasa terganggu 2. causalgia – nyeri seperti terbakar di anggota tubuh, akibat kerusakan syaraf



3.



Guillain Barrê syndrome, polyneuropathy idiopathic akut – demyelinasi spinal root dan syaraf perifer, menyebabkan kelemahan umum dan kelumpuhan pernafasan 4. herniated nucleus pulposus, herniated intervertebral disc – kapsul sendi posterior robek dan bagian diskus intervertebra menonjol, terjadi iritasi dan penekanan akar syaraf yang disertai nyeri ischiadicus (sciatic pain), paresthesia, dan kadang-kadang kelumpuhan 5. neurilemoma – tumor jinak berkapsul yang berasal dari sel-sel Schwann 6. neuroma – tumor jaringan ikat yang terdapat pada sistem syaraf 7. polyneuritis, polyneuropathy – lesi luas syaraf; dengan nyeri dan paresthesia 8. radiculitis – masalah umum spinal nerve roots karena infeksi, toksin, trauma, penonjolan diskus intervertebra, atau penyakit degenerasi 9. sciatic neuritis, sciatica – nyeri akibat keterlibatan n. Ischiadicus 10. trigeminal neuralgia, trifacial neuralgia, tic doloureux – serangan nyeri tajam pada satu area atau lebih yang disyarafi oleh NC V (N. Trigeminus) 11. trigeminal neurimoma – tumor jinak pada NC V, khas dengan nyeri ringan, paresthesia, penurunan refleks kornea, dan kelemahan otot pengunyahan.



Istilah Operatif 1. ganglionectomy – eksisi ganglion 2. neuroanastomosis – penyambungan bedah antara serat-serat syaraf 3. neurectomy – eksisi syaraf atau lesi syaraf, misalnya neuroma soliter 4. neurolysis – prosedur melepaskan syaraf dari perlengketan 5. neuroplasty– perbaikan plastik syaraf 6. neruorrhaphy – penjahitan syaraf yang robek 7. neurotomy – transeksi (pemotongan melintang) syaraf 8. sympathectomy – eksisi sebagian syaraf simpatis 9. vagotomy – transeksi N. Vagus (NC X)



OTAK DAN MEDULLA SPINALIS Asal-usul Istilah cerebrum - otak cord – benang cortex – kulit batang encephalon – otak gyrus – lengkungan lamina – plat tipis medulla - sumsum



meninges – membran myelo – sumsum occiput – belakang kepala pons – jembatan spina – duri thalamo – kamar ventrikel – lambung / rongga kecil



Istilah Anatomik 1. brain, encephalon –terdiri dari forebrain (proencephalon), midbrain (mesencephalon), dan hindbrain (rhombencephalon), dengan komponen berikut:  cerebrum – bagian terbesar otak, dua hemisphere dibatasi oleh fissura longitudinalis.  cerebellum – bagian terbesar kedua pada otak, pusat refleks koordinasi gerakan otot.  cerebral cortex – permukaan, terdiri dari „gray matter‟ dan lipatan-lipatan gyri.  area motorik, mempengaruhi aktifitas otot rangka  area sensorik, tempat indera mencapai tingkat sadar (dikenali)  corpus callosum – struktur serat-serat putih yang menghubungkan kedua hemisfer. 2. meninges – membran pelapis otak dan spinal cord  dura mater – lapisan pelindung luar, terdiri dari jaringan fibrosa kuat  arachnoid – lapisan berisi jaring tipis; rongga subarachnoid berisi cairan serebrospinal  pia mater – langsung melapisi otak dan ikut memasuki cekungan-cekungannya. 3. brain stem (batang otak) – penerusan medulla spinalis, terdiri dari bundel-bundel



serat syaraf dan nuclei. Komponen strukturalnya mencakup:



    



4. 5.



6.



diencephalon, interbrain – bagian forebrain yang kecil namun penting, a.l.: (1) thalamus – di kiri kanan ventrikel III, merupakan stasiun relay yang besar. (2) hypothalamus – di bawah thalamus, pusat integrasi syaraf otonom dan hormon. (3) epithalamus, metathalamus, subthalamus medulla oblongata, myencephalon, marrow brain – muncul dari medulla spinalis; mengatur pekerjaan jantung, aktifitas vasomotor, pernafasan, menelan, dan muntah.  mesencephalon, midbrain – muncul dari pons ke forebrain  pons – bagian metencephalon (afterbrain) nucleus (nuclei pl.) – kelompok sel-sel syaraf di sistem syaraf pusat ventrikel dan aqueduct – .  ventrikel lateral – rongga berisi cairan, satu pada setiap hemisfer otak  ventrikel ketiga (III) – rongga berisi cairan di bawah corpus callosum  aqueductus cerebri – saluran sempit penghubung ventrikel III dan IV  ventrikel IV – pelebaran kanalis sentral di medulla oblongata spinal cord (medulla spinalis) – bagian SSP yang berada di dalam kanalis vertebralis



Istilah Simptomatik 1. analgesia – hilangnya sensasi nyeri normal 2. anesthesia – hilangnya sensasi; bisa berhubungan dengan tidak sadarkan diri 3. aphasia – sulit menggunakan atau memahami kata-kata akibat lesi di area asosiasi  motorik – bisa memahami kata, tapi sulit menggunakan otot koordinasi bicara.  sensorik – tidak mampu memahami kata yang diucapkan atau yang dituliskan 5. aura –.kesadaran akan datangnyaserangan kejang pada penderita epilepsy 6. cerebrospinal otorrhea –.LCS keluar dari telinga setelah cedera kepala dan otak 7. cerebrospinal rhinorrhea –. LCS keluar dari hidung setelah cedera kepala dan otak 8. coma –.tidak sadar atau stupor yang dalam 9. convulsion –.kontraksi dan relaksasi otot di luar kesadaran dengan hebat 10. diplegia –.paralysis kedua sisi tubuh 11. dysarthria –.tidak teraturnya otot bicara dan mengganggu pembicaraan 12. dyskinesia –.gerakan bawah sadar dan postur tubuh abnormal akibat lesi otak  athetosis – gerakan sangat pelan seperti cacing, terutama tangan dan jari.  ballism – gerakan anggota yang kasar dan bergetar  chorea –. gerakan hebat tiba-tiba tanpa tujuan  dystonia – postur abnormal dari gerakan memutar pada anggota dan badan 13. euphoria – perasaan sangat senang dengan sedikit mengambang 14. fasciculation – getaran bawah sadar sekelompok serat otot 15. festination – langkah cepat menggeser, pada Parkinsonisme 16. hemiparesis – kelumpuhan ringan satu sisi tubuh 17. hemiplegia –kelumpuhan satu sisi tubuh 18. hyperesthesia – peningkatan kepekaan terhadap rangsangan sensoris 19. intention tremor – getaran pada waktu ingin bergerak 20. nystagmus – gerakan konstan bola mata pada kerusakan otak 21. paraparesis – kelumpuhan ringan anggota bawah 22. paraplegia – kelumpuhan anggota bawah dan badan bawah 23. paresis – kelumpuhan sebagian 24. paresthesia – sensasi abnormal, menigginya respons sensoris terhadap rangsangan 25. scanning speech – bicara lambat, tertahan, pengucapan menurut suku kata 26. syncope - pingsan 27. tic – kontraksi tanpa tujuan bawah sadar kelompok otot; misalnya twitching (getaran) otot muka, mengedip mata, atau menggoyang bahu.



Istilah Diagnostik 1. amyotropic lateral sclerosis – penyakit degeneratif medulla spinalis; menyebabkan otot mengecil, lemah, dan kelumpuhan anggota bawah 2. anencephalia, anencephalus – otak tidak ada 3. abses otak – lesi bernanah di dalam otak; sering akibat infeksi telinga dan sinusitis 4. tumor otak, tumor intrakranium – lesi otak yang mengambil tempat di kepala  tumor adnexa – berasal dari pineal body atau plexus choroidea  medulloblastoma – tumor cerebellum yang sangat ganas  meningioma – tumor meningen, menekan dan merusak otak  tumor pituitary – berasal dari pituitary anterior (adenohypophysis)  tumor primer otak – umumnya dari sel-sel glia, yaitu astrocytoma, ependymoma, blioblastoma multiformis, dan oligodendroma  tumor sekunder otak – umumnya berasal dari situs primer di mammae dan paru-paru 5. cerebral concussion – pingsan sementara setelah cedera kepala akibat kerusakan batang otak 6. cerebral palsy – fungsi motorik dan sensorik rusak, lumpuh, gangguan koordinasi 7. penyakit serebrovaskuler – kelainan dengan perubahan patologis pembuluh darah otak  aneurisma – pelebaran arteri sehingga dindingnya menipis dan lemah  malformasi arterio-vena – kerusakan struktural, umumnya pada pasien muda  atherosclerosis – degenerasi tunica intima akibat penumpukan lemak di dinding  embolisma – penutupan pembuluh oleh udara, bekuan darah, sel lemak, atau kuman  infark – nekrosis jaringan otak akibat penyumbatan pembuluh darah  iskemia – kekurangan darah otak akibat penurunan aliran darah  trombosis – pembentukan trombus di arteri otak sehinga menyumbat aliran darah  stroke, apoplexy – kelainan syaraf akibat kerusakan pembuluh darah: aterosklerosis, episode embolisma, perdarahan, atau hipertensi, ini biasanya didahului oleh  (1) transient ischaemic attack (TIA) - kerusakan minor otak; bisa kembali ke normal  (2). stroke progresif – pemberatan gejala, pertanda stroke akan segera muncul.  sindroma insufisiensi serebrovaskuler – gejala klinis kerusakan minor otak dengan kesemutan, kelemahan motorik, bicara lamban, dsb.  hematoma intrakranium – massa lokal dari rembesan darah setelah perdarahan  perdarahan intrakranium – pecahnya pembuluh darah di bawah tulang tengkorak, disusul oleh rembesan darah ke meningen dan otak  perdarahan subarachnoid – darah memasuki rongga subarachnoid 8. chorea – gerakan aneh, tiba-tiba, bawah sadar  chorea Huntington – kelainan herediter yang muncul setelah dewasa.  chorea Sydenham - pada anak-anak atau dewasa muda, biasanya pada demam rematik 9. encephalitis lethargica – radang otak dengan gejala mengantuk dan bola mata lumpuh 10. encephalocele – penonjolan bagian otak melalui celah di tengkorak 11. epilepsy – kelainan dengan kejang berulang dan kehilangan kesadaran 12. ataxia Friedrich – gangguan herediter pada serebellum dan keseimbangan 13. craniocerebral trauma - cedera kepala yang melibatkan tengkorak dan otak 14 hydrocephalus – penumpukan cairan serebrospinal di ventrikel 15. ensefalopati hipertensif – kerusakan otak akibat hipertensi 16. meningitis – randan meningen akibat kuman, jamur, virus, dll 17. meningocele – penonjolan bagian meningen melalui celah di tengkorak 18. microcephalus – kepala sangat kecil, kadang-kadang juga idiot 19 multiple sclerosis – demielinisasi luas pada serat syaraf 20. myelitis – peradangan medulla spinalis 21 neurofibromatosis, penyakit von Recklinghausem – kelainan herediter dengan banyak neurofibroma dan bintik „cafe-au-lait di kulit



22. paralysis agitans, sindroma Parkinson – kerusakan progresif, pada nucleus di batang otak



23. poliomyelitis – penyakit virus dengan lesi di SSP, bisa menyebabkan kelumpuhan 24. spina bifida – kongenital, dengan absennya arkus vertebralis, medulla spinalis menonjol keluar kolom spinalis 25. cedera medulla spinalis – trauma akibat fraktur atau dislokasi vertebra 26. subacute sclerosing panencephalitis – radang otak pada usia 4-20 tahun; kelainan otak diawali kelainan tingkah laku, lalu kemunduran mental, kejang-kejang, lalu koma 27. tabes dorsalis, ataxia lokomotor – gaya jalan tertentu akibat sifilis otak



Istilah Operatif 1. carotid artery ligation – pengikatan arteri karotid 2. carotid endarterectomy – pemotongan ujung arteri karotid 3. cordectomy – pembuangan bagian medulaa spinalis untuk mengubah lumpuh spastik (kaku) menjadi flaccid (lemah) 4. cordotomy – pemotongan traktus syaraf di medulla spinalis 5. craniectomy– pembuangan bagian tengkorak, cara menuju otak 6. craniotomy – membuka tengkorak 7. laminectomy – pemotongan laminae vertebra untuk mencapai medulla spinalis 8. stereotactic neurosurgery – prosedur bedah syaraf dengan pengukuran tiga dimensi untuk secara tepat menentukan posisi sasaran 9. tractotomy – pemotongan suatu traktus syaraf di batang otak 10. trephination – membuat lobang melingkar atau membor lobang ke tengkorak



KELAINAN PSIKIATRI Asal-usul Istilah analysis – pelarutan ment – pikiran catatonia – tegangan rendah phren – pikiran dement – pikiran sakit psyche – jiwa, pikiran dynamo – tenaga psychedelic – penampilan pikiran hallucinate – pikiran berkelana schizo – belah mania - kegilaan soma - tubuh Istilah Umum 2. psikiatri deskriptif – bidang psikiatri untuk mempelajari pola gejala dan klasifikasiklinis: 3. psikiatri dinamik – mempelajari proses emosi, asal-usulnya, dan mekanisme mental. 4. ego – pada teori psikoanalitik, model utama aparatus kejiwaan selain id dan superego 5. extrasensory perception - persepsi yang tidak menggunakan poanca-indera. 6. psychiatry – cabang ilmu kedokteran yang membahas kelainan jiwa dan emosi. 7. psychometry – ukuran psikologis proses dan potensi kejiwaan 8. surrogate – orang pengganti – dalam psikiatri berarti pasien secara emosional berespons kepada seseorang, misalnya tokoh yang berkuasa, sebagaimana kepada orangtuanya. 9. telepathy – komunikasi pikiran tanpa alat; umumnya tidak dianggap sahih secara ilmiah. Istilah Simptomatik 1. agresi – kasar, benar sendiri, menyerang baik secara verbal, fisik, atau simbolik 2. agitasi – reaksi psikomotor terhadap stress emosi berupa gelisah menahun 3. ambivalensi – dorongan atau emosi saling bertentangan, misalnya benci dan sayang pada orang yang sama 5. amnesia – hilangnya memori yang bersifat patologis 6. anaclitic – bersandar; seperti bayi pada ibunya 7. autisma – pemikiran yang mencari pemuasan keinginan yang tak terpenuhi, tapi sama sekali mengabaikan realitas 8. body image – gambaran akan diri sendiri baik sadar atau bawah sadar



9. catalepsy – penurunan respons yang khas dengan keadaan seperti kesurupan 10. catharsis – pembebasan emosi melalui pembicaraan tentang masalah atau perasaan tertekan seseorang 11. compulsion – dorongan kuat untuk bertindak berulang-ulang; misalnya mencuci tangan 12. confabulation – membual sebagai respons terhadap pertanyaan akan situasi atau kejadian yang tidak teringat 13. cyclothymic – perubahan mendadak alam perasaan yang tidak sesuai dengan rangsangan 14. delirium – kesadaran berubah, ide tidak koheren, mental bingung, halusinasi dan ilusi 15. delusions, waham – keyakinan palsu akibat kebutuhan bawah sadar, walau pun tidak sesuai dengan bukti  delusions of grandeur, waham kebesaran – ide berlebihan akan posisi dan status.  delusions of persecution – yakin sekali akan menjadi target serangan/hinaan  delusions of reference –. menganggap komentar yang ada ditujukan peadanya 16. dementia – kerusakan daya kognitif intelektual 17. depersonalisasi – kehilangan identitas diri sendiri 18. empathy – penghayatan objektif akan perasaan seseorang (berbeda dari simpati yaitu perasaan subjektif dan emosional) 19. hallucinations – persepsi sensoris palsu (melihat, mendengar, membau) tanpa stimulasi eksternal 20. illusions – persepsi sensoris yang diartikan secara salah 21. obsession – pemikiran yang timbul berulang-ulang walau pun disadari tidak realistik 22. phobia – setiap ketakutan berlebihan 23. somnambulism – tidur berjalan, menulis atau melakukan tindakan lain secara otomatis dalam keadaan somnolen (tidur), tapi tidak ingat lagi setelah bangun.



Istilah Diagnostik 1. neurosis (neuroses pl.) –kelainan dengan gejala paling sering adalah cemas 2. depresi – kelainan psikiatri yang khas dengan sedih yang berlebihan. 3. gangguan kepribadian – kelainan dengan pola tingkah laku tertanam di kepribadiannya. 4. organic brain syndrome – sindroma kerusakan otak organik 5. mental retardation – fungsi intelektual sangat rendah; lima tingkatan:  retardasi mental perbatasan – IQ 68 - 83  retardasi mental ringan – IQ 52 - 67  retardasi mental sedang – IQ 36 - 51  retardasi mental berat – IQ 20 - 35  retardasi mental sangat menonjol – IQ 20 mmHg, menyebabkan splenomegali, peningkatan sirkulasi kolateral, varises, perdarahan dan asites 18. karsinoma hati – primer; sekunder (dari paru, mammae, atau saluran pencernaan) Istilah Diagnostik pada Sistem Empedu 1. striktura biliaris – kontraksi saluran empedu sehingga menyempit 2. karsinoma kantong empedu 3. cholangitis – radang saluran empedu 4. cholecystitis – radang kantong empedu 5. choledocholithiasis – batu di saluran empedu 6. cholelithiasis – batu kantong empedu 7. empyema kantong empedu – berisi nanah 8. hydrops kantong empedu – berisi cairan jernih



Istilah Diagnostik pada Pankreas 1. nekrosis hemoragika akut pankreas – major emergency, akibat kerja enzim pankreas yang menghancurkan pankreas sendiri 2. cystic fibrosis pankreas – penyakit keturunan yang melibatkan pankreas 3. diabetes mellitus – akibat kekurangan jumlah atau kemampuan kerja insulin 4. pseudokista pankreas – kapsul fibrosa berisi cairan pankreas 5. tumor pankreas – karsinoma pankreas, fatal; tumor sel-sel pulau Langerhans 6. pankreatitis – radang pankreas, bisa akibat alkoholisme atau cholelithiasis Istilah Diagnostik pada Peritoneum 1. ascites – penumpukan cairan di dalam kantong peritoneum 2. hemoperitoneum – darah di dalam kantong peritoneum 3. hernia – ruptur atau penonjolan satu bagian dari lokasi normalnya (misalnya penonjolan lengkung usus melalui area lemah di dinding abdomen);  lokasi bisa femoralis (anulus femoralis), inguinalis (canalis inguinalis), atau umbilicalis;  jenis bisa inkarserata (obstruksi total), insisional (komplikasi bedah), dan strangulasi (hernia terpuntir menyebabkan sirkulasi terhenti sehingga gangren terbentuk) 4. peritonitis – radang peritoneum Istilah Operatif 1. hati  liver biopsy – pengeluaran potongan kecil hati untuk pemeriksaan  lobektomi hati – pembuangan lobus hati  hepatotomy – sayatan ke dalam hati  shunts (pengalihan aliran darah) untuk hipertensi porta ke vena sistemik: mesocaval (v. mesenterika superior ke vena kava), portacaval (vena porta ke vena cava), splenorenal (dari arteri lienalis ke arteri renalis) 2. sistem empedu  cholecystectomy – pembuangan kantong empedu  cholecystostomy – pembuatan lobang melalui kulit ke kantong empedu  cholecystojejunostomy – anastomosis kantong empedu dan jejunum  choledochoduodenostomy – pembuatan hubungan d. biliaris komunis ke duodenum  choledochoplasty – perbaikan saluran empedu  sphincteroplasty (Oddi) – perbaikan sfingter Oddi yang mengeras 3. pankreas  pancreatectomy – pembuangan pankreas  pancreatoduodenectomy – pembuangan pankreas dan duodenum  pancreatojejunostomy – anastomoses pankreas ke jejunum  sphincteroplasty (Vater) – perbaikan ampulla Vateri 4. peritoneum  exploratory laparotomy – membuka perut untuk diagnosa  hernioplasty/herniorrhaphy – perbaikan/penjahitan hernia  insisi dan drainase abses – menyayat abses dan mengalirkan isinya 5. prosedur khusus  tamponade balon – prosedur untuk mengontrol perdarahan esofagus  endoskopi dengan fiberscope – melihat organ berongga: colonoscopy, duodenoscopy, esophagogastroscopy, fiberoptic gastroscopy, peritoneoscopy, proctosigmoidoscopy  exchange transfusion – pada koma hepatikum, darah ditukar dengan darah segar



IX. KELAINAN UROGENITALIS GINJAL Asal-usul Istilah calyx – cawan medulla – sumsum, bagian dalam cortex – pinggir, kulit nephron ginjal glomerulus – gulungan benang ren - ginjal Istilah Anatomik 1. ginjal – organ berbentuk kacang di balik peritoneum, di kiri kanan v. Lumbalis 2. korteks ginjal – bagian luar 3. medulla ginjal – bagian dalam, berisi piramid yang mencakup tubuli pengumpul dan bagian tubuli sekresi 4. papilla ginjal – apex piramid yang berada pada calices 5. calyx (pl. calices) – cekungan seperti cawan di pelvis ginjal, tempat tubuli pengumpul mencurahkan urin 6. hilus – tonjolan di permukaan medial ginjal, tempat lewat ureter dan pembuluh darah 7. pelvis ginjal – pembesaran ureter seperti cerocok 8. kapsul Bowman – dua lapis struktur epitel pembungkus glomerulus 9. glomerulus – kumpulan kapiler yang membentuk urin pertama kali 10. renal corpuscle – kapsul Bowman beserta glomerulus 11. tubuli sekresi – saluran terbagi atas tubuli proksimal, segmen pipih (loop Henle) dan tubuli distal 12. tubuli pengumpul – membawa urin ke pelvis ginjal 13. nefron – terdiri atas renal corpuscle, tubuli sekresi dan tubuli pengumpul. Istilah Simptomatik 1. anuria – penghentian produksi urin akibat gagal ginjal atau sumbatan saluran urin 2. krisis Dietl – nyeri pinggang dan perut pada ginjal yang tidak terfixir di tempatnya, akibat ureter atau pembuluh darah ter‟patah‟ (kiniking) 3. insuffisiensi ginjal – penurunan fungsi ginjal 4. nyeri ginjal – nyeri pinggang, bisa tumpul, menusuk, atau berdenyut 5. uremic frost –pembuangan urea melalui kulit sehingga kulit berkabut Istilah Diagnostik 1. nekrosis akut tubuli, gagal ginjal akut yang reversibel – nekrosis sel tubuli ginjal setelah terjadinya syok, trauma, kerusakan nefrotoksik, reaksi transfusi, septikemi, dll 2. nefrosklerosis arteriol – penebalan intima arteriol afferent, sehingga suplai darah ke neuron berkurang 3. anomali kongenital ginjal – agenesis (satu ginjal absen), dysplasia (ginjal berkista banyak membentuk massa irreguler), ectopy (posisi lebih rendah), kelainan pembuluh darah (bisa menekan ureter sehingga timbul hidronefrosis) 4. glomerulonefritis – nefritis yang melibatkan glomerulus kedua gijjal 5. hidronefrosis – penumpukan cairan di pelvis dan calices, menyebabkan ginjal membesar lalu atrofi akibat desakan 6. infeksi ginjal: abses ginjal, abses perinefron, pyelonefritis 7. cedera ginjal: avulsion (terpisah dari suplai darah), kontusio (lecet jaringan fungsional ginjal), ecchymoses (bercak biru atau hitam akibat darah yang lepas dari pembuluh), fissura (robekan di kapsul atau pelvis ginjal), hematoma (massa bekuan darah menyusul cedera pelvis ginjal), laserasi (robekan bisa melibatkan pelvis ginjal dan kapsulnya,



9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.



menyebabkan hematuria berat), ruptura (robekan luas ginjal; bisa menyebabkan perdarahan masif dan kematian) nefritis interstitialis- melibatkan jaringan ikat interstitium ginjal neoplasma ginjal – jinak: adenoma, fibroma, lipoma; ganas: nephroblastoma, hypernephroid carcinoma nephorlithiasis – umumnya di kaliks dan pelvis ginjal nephropathy – penyakit pada ginjal nephroptosis – ginjal terletak lebih rendah dari semestinya sindroma nephrotik – khas dengan proteinuria (protein di dalam urin), edema massif, dan albumin plasma rendah uropathy obstruktif – sumbatan di saluran urin oklusi arteri renalis – sumbatan akur arteri renalis akibat trombus dsb. nephrocalcinosis – kalsifikasi (pengapuran) jaringan ginjal renal cystic diseases – kista di berbagai tempat di ginjal, herediter renal failure – akut: penurunan mendadak filtrasi glomerulus disertai nekrosis tubuli; kronis: akibat jangka panjang penyakit ginjal hipertensi ginjal (renovascular) –akibat berkurangnya aliran darah ke ginjal nekrosis medulla/papilla ginjal – kokplikasi dari pyelonephritis TB ginjal – degenerasi ginjal akibat TB trombosis vena renalis – aliran darah dari ginjal terhambat, bisa menyebabkan proteinuria dan bentuk lain sindroma nefrotik



Istilah Operatif 1. nephrectomy – pembuangan ginjal 2. nephrolithotomy – sayatan ke ginjal untuk membuang batu 3. nephrolysis – penghancuran perlengketan ginjal secara bedah 4. nephropexy – fiksasi ginjal yang salah letak 5. nephrorrhaphy – penjahitan ginjal yang cedera 6. nephrostomy – membuat fistula secara bedah untuk drainase 7. nephrotomy – sayatan terhadap ginjal 8. pyelolithotomy – insisi ke pelvis ginjal untuk mengeluarkan batu 9. pyeloplasty – perbaikan pelvis ginjal 10. pyelotomy – sayatan ke pelvis ginjal 11. biopsi ginjal – pengambila jaringan ginjal untuk pemeriksaan 12. transplantasi ginjal – penggantian ginjal dengan ginjal donor 13. operasi untuk hipertensi renovaskuler – menormalkan aliran darah ke ginjal



URETER Asal-usul Istilah junction – pertemuan



pyelo- - pelvis, bak



Istilah Anatomik 1. ureter – saluran berotot berlapi membran mukosa; membawa urin ke bladder 2. ureteric orifice – muara ureter di trigonum bladder 3. ureteropelvic junction – pertemuan ureter dan pelvis ginjal 4. ureterovesical junction – pertemua nureter dengan bladder Istilah Simptomatik 1. kolik ureter – nyeri tajam waktu batu melewati ureter 2. spasme ureter – kontraksi ureter, akibat peregangan ureter Istilah Diagnostik 1. hydroureter – ureter melebar berisi urin akibat sumbatan



2. 3. 4. 5. 6.



pyoureter – infeksi ureter, perluasan dari infeksi bladder atau ginjal striktura ureter – penyempitan saluran, biasanya pada satu dari kedua junction ureterocele – penonjolan berkantong ujung bawah ureter oklusi ureter – penutupan ureter sebagian atau seluruhnya ureteritis – radang ureter



Istilah Operatif 1. reseksi ureter – pembuangan lesi ureter 2. ureterektomi – pembuangan ureter 3. ureterocystostomy, ureteroneocystostomy – menghubungkan ureter kembali ke bladder 4. ureterolithotomy – sayatan ke ureter untuk membuang batu 5. ureterolysis – membebaskan ureter dari adhesi untuk mencegah obstruksi 6. ureteropelvioplasty – perbaikan ureteropelvic junction 7. ureteropyelostomy – anastomosis ureter dan pelvis ginjal 8. cutaneous ureterostomy – menghubungkan ureter dengan kulit 9. ureterovesicoplasty – perbaikan untuk mencegah refluks bladder ke ureter



BLADDER DAN URETHRA Asal-usul Istilah cysto – bladder trigone – segitiga



urethra – urethra vesica – bladder



Istilah Anatomik 1. urinary bladder – organ berotot yang bisa diregang, tempat sementara urin 2. otot detrusor urinae – jaringan otot, kontraksinya menyebabkan urin keluar 3. leher bladder – sudut terbawah bladder 4. vesical sphincter – serat otot detruso yang menebal di leher bladder 5. trigone – permukaan segitiga di dinding belakang bladder 6. urethra – saluran urin ke luar; pada laki-laki memiliki tiga bagian: a. pars prostatica – melewati prostat b. pars membranosa – melewati pelvis dan diafragma urogenitalis c. pars spongiosa – melewati penis Istilah Simptomatik 1. albuminuria, proteinuria – albumin atau protein terdapat di urin 2. dysuria – urinasi sulit atau pedih 3. enuresis – inkontinensia atau pengeluaran urin yang tak disadari 4. frequency (of urination) – urinasi sering, sekali atau lebih tiap dua jam 5. hematuria – darah di urin 6. glycosuria – gula di urin 7. hesitancy – dysuria akibat hamban syaraf atau obstruksi muara bladder 8. micturition - urinasi 9. nocturia – urinasi sering waktu malam 10. oliguria – jumlah produksi urin sedikit 11. proteinuria orthostatik, proteinuria postural – protein muncul di urin kalau berdiri 12. inkontinensia overflow – akibat bladder terlalu penuh 13. polyuria – urinasi berlebihan 14. pyuria – pus di urin 15. residual urin – urin yang tersisa setelah urinasi 16. spinal shock – akibat cedera transversa medulla spinalis, dapat menyebabkan kelumpuhan otonom bladder, disusul oleh urinasi otomatis



17. suprapubic discomfort – rasa tidak nyaman di suprapubis, di waktu bladder yang bermasalah sedang berisi 18. tenesmus sfingter vesicae – spasme nyeri di akhir urinasi 19. nyeri urethra – kolik akut menyebar dari pelvis ginjal ke perineum, bisakarena batu sedang melewati ureter (!) 20 discharge urethra – exkresi cairan dari urethra 21. urgency – ingin urinasi segera 22. retensio urinae – tak bisa mengeluarkan urin, akibat sumbatan 23. refluks vesikoureter – aliran membalik ke ginjal



Istilah Diagnostik 1. atonia bladder – distensi (pelebaran) bladder karena daya pendorongan berkurang 2. obstruksi leher bladder – menyebabkan distensi bladder, aliran membalik ke ginjal, dan akibat lainnya terhadap ginjal 3. vesicolithiasis – batu bladder 4. cystitis – peradangan bladder 5. megalocystis, megabladder – dilatasi hebat bladder 6. neoplasma bladder – jinak: papilloma, polyp; ganas: carcinoma 7. neurogenic bladder – flaccid (layu): akibat lesi neuron motoris bawah di medulla spinalis; spastic (kaku): akibat lesi neuron motoris atas di otak 8. prolapsus vesicae – pergeseran bladder ke bawah 9. stresss incontinence – gagal menahan urin waktu tegang dan ketika bersin, batuk atau ketawa 10. striktura urethra – penyempitan lumen urethra 11. striktura orificium vesicourethra – penyempitan pertemuan bladder dan urethra 12. trigonitis – infeksi basis bladder (trigonum) 13. urethritis – radang urethra, biasanya karena infeksi gonokokus 14. fistula vesicae – vesicoentericus, vesicorectal, vesicovaginal Istilah Operatif 1. cystectomy – pembuangan bladder sebagian atau seluruhnya 2. cystolithotomy – insisi ke bladder untuk membuang batu 3. cystorrhaphy – penjahitan bladder cedera 4. cystoscopy – melihat bladder dengan endoskopi 5. cystostomy – pembuatan hubungan bladder ke kulit untuk drainase urin 6. meatotomy – sayatan meatus urinarius untuk menaikkan diameternya 7. urethroscopy, panendoscopy – pemeriksaan urethra dengan endoskopi 8. ureteroileostomy – penanaman ureter ke ileum 9. reseksi leher bladder transurethra – jaringan kaku dikeluarkan melalui urethra.



ORGAN GENITAL PRIA Asal-usul Istilah balano – glans deferens – membawa pergi didymos – testis, kembar



orchido- - testis semen – benih vas - saluran



Istilah Anatomik 1. penis – organ vaskuler berisi 3 komponen jaringan erektil; glans diujungnya 2. prostate – organ mengandung jaringan otot polos, fibrosa dan kelenjar; secara struktural merupakan sambungan bladder; dilewati oleh urethra dan duktus ejakulatorius; sekresinya bagian dari cairan semen 3. skrotum – kantong longgar tempat testis



4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



testis (pl. testes) – penghasil spermatozoa epididymis – tempat penyimpanan sperma ductus deferens, vas deferens – membawa sperma ke ductus ejaculatorius ejaculatory duct – gabungan vas deferens dan saluran dari vesikula seminalis vesicula seminalis – kantong tempat pembentukan cairan semen tunica vaginalis testis –dua-lapisan serosa, melingkngi testis dan epididymis spermatic cord – cord („kabel‟) yang berisi vas deferens, pembuluh darah, syaraf dan limfatik 11. prepuce – kulit depan menutupi glans, foreskin



Istilah Simptomatik 1. azoospermia – semen tanpa sperma hidup 2. oligospermia – jumlah produksi dan pengeluaran sperma sedikit 3. lumbosacral pain – nyeri pada punggung tengah di bawah skapula 4. discharge mukopurulenta – pengeluaran cairan mukus dan pus 5. prostatismus – penyempitan leher bladder oleh prostat yang hipertrofi 6. strangury – urinasi nyeri, menetes, akibat kontraksi spasme bladder dan yrethra Istilah Diagnostik 1. anorchysm – testis tidak ada 2. balanitis – radang glans penis 3. cryptorchism – testis yang penurunannya tidak sempurna 4. ectopy of testicle – testis di luar jalur penurunannya 5. epididymitis – radang epididymis 6. hydrocele – penumpukan cairan, bisa pada tunica vaginalis atau spermatic cord 7. orchitis – radang testis 8. phimosis – stenosis muara prepuce sehingga sangat halus atau menutup 9. polyorchism – testis lebih dari dua 10. prostatitis – radang kelenjar prostat 11. syphilis – penyakit hubungan seksual akibat Treponema pallidum 12. tumor testis: choriocarcinoma, seminoma (tumor sel benih), teratoma (berisi berbgai jaringan termasuk gigi dan rambut), teratocarcinoma) 13. varicocele – pelebaran vena spermatic cord Istilah Operatif 1. circumcision – pembuangan prepuce untuk membebaskan glans 2. epididyectomy – pembuangan epididymis 3. orchiectomy, orchentomy, orchidectomy – pembuangan testis 4. orchiopexy – penjahitan testis yang tidak turun ke skrotum 5. orchioplasty – perbaikan bentuk testis 6. prostatectomy – pembuangan prostat  perineal – melalui sayatan peritoneum  retropubic – melalui retropubis, ekstravesical (dari luar bladder)  suprapubic – melalui lobang dari pubis ke bladder  transurethral – pembuangan jaringan kelenjar yang menghambat melalui urethra 6. vasectomy – pembuangan segemen keci vas deferens dan menjahit ujung yang terputus



X. KELAINAN GINEKOLOGIS VULVA DAN VAGINA Asal-usul Istilah colpo – vagina flatula – tabung, pipa hymen – selaput krauros – kering



labia – bibir vagina – sarung vestibule – ruang depan vulva – penutup



Istilah Anatomik 1. perineum – daerah antara vulva dan anus 2. kelenjar Skeine – kelenjar urethra pada wanita 3. vagina – tabung muskuloskeletal penghubung vulva dan uterus 4. vulva, pudendum – organ genitalia eksternaperempuan 5. clitoris – jaringan erektil kecilyang membesar akibat bendungan vaskuler 6. hymen – lipatan selaput yang menutupi sebagian vagina 7. labia majoradua lipatan membukit jaringan lemak dan erektil, ditutupi kulit 8. kelenjar vestibulum, Bartholini –kelenjar mukus di ujung posterior labia majora 9. vestibulum vagina – daerah antara labia minora yang berisi muara vagina dan urethra, dan ujung saluran kelenjar vestibulum Istilah Simptomatik 1. leukorrhea –discharge mukus putih atau kekuningan dari cervix atau vagina, 2. pruritus vulvae – gatal hebat pada vulva Istilah Diagnostik 1. atresia vagina – vagina tidak ada 2. atresia vulva – vulva tidak ada 3. adenitis Bartholini – radang kelenjar Bartholini, biasanya akibat gonokokus 4. kista retensi Bartholini – tumor yang masih menghasilkan sekresi kelenjar 5. karsinoma vagina – janis sel-jernih (clear-cell) yang melapisi kelenjar dan saluran; dan jenis epidermoid yang berasal dari epidermis 6. karsinoma vulva – biasanya jenis sel skuamosa 7. kondiloma – pertumbuhan seperti tahi-lalat menyebar di vulva 8. fistula rektovaginalis, vesikovaginalis – antara vagina dengan rektus atau bladder 9. kraurosis vulva – pengerutan dan atrofi vulva; sering pada pasca-menopause 10. leukoplakia vulva – plak keputihan yang cenderung membentuk retakan dan fissura; bisa menimbulkan vulvitis leukoplakia 11. vaginitis – jenisnya gonorea, mikosis/moniliasis, senilis (tua), Trichomonas 12. dystrophia vulva – perubahan lapisan sel permukaan vulva 13. penyakit Paget pada vulva – bentuk kanker vulva 14. vulvovaginitis – radang vulva dan vagina Istilah Operatif 1. colpectomy – pembuangan vagina 2. colpocleisis – penutupan vagina; untuk prolapsus vagina pada hysterectomy total 3. colporrhaphy – penjahitan vagina pada reparasi cystocele atau rectocele 4. colposcopy – melihat vagina dan cervix uteri dengan mikroskop binokuler 5. colpotomy – insisi vagina untuk memudahkan penyaluran cairan (drainage0 6. episioplasty – perbaikan bentuk vulva 7. vulvectomy – pembuangan vulva



UTERUS DAN STRUKTUR PENUNJANGNYA Asal-usul Istilah cervix - leher fundus - basis hyster – rahim isthmus – saluran sempit



ostium – muara kecil metra – rahim trachelo – leher uterus - rahim



Istilah Anatomik 1. cul-de-sac, kantong rekto-uterina, Douglas‟ puch – poket antara rektum dan uterus belakang, dibentuyk oleh penerusan peritoneum 2. ligamentum latum (broad) – lembar peritoneum dua lapis dari rahim ke dinding pelvis 3. ligamentum rotundum (round) –pita fibromuskulerdari fundus ke labia majora 4. myometrium – dinding otot pada rahim 5. uterus – organ berbentuk pear, terdiri atas fundus, corpus, isthmus, dan cervix 6. endometrium – membran mukosa yang melapisi rongga rahim Istilah Simptomatik 1. amenorrhea – menstruasi tidak ada selama 3 bulan atau lebih 2. cryptomenorrhea – mens ada tapi tak keluar, obstruksi saluran genital bawah 3. dysmenorrhea – mens nyeri 4. hypermenorrhea, menorrhagia – perdarahan premenstruasi 5. hypomenrrrhea – perdarahan dan lama hari menstruasi berkurang 5. metrorrhagia – perdarahan tak terautr dari rahim, bukan karena menstruasi 6. oligomenorrhea – darah mens jarang, siklus 38 hari sampai kurang dari 3 bulan 7. polymenorrhea – perdarahan berulang dalam periode 24 jam 8. premenstrual tension/syndrome – gejala/ketegangan menjelang menstruasi Istilah Diagnostik 1. karsinoma servix – adenokarsinoma, karsinoma sel skuamos/epidermoid, 2. cervicitis – akut: akibat gonokokus; kronis: akibat infeksilainnya 3. endocervicitis – radang membran mukosa cervix 4. eversion of cervix, ectropion – penonjolan keluar membran mukosa yang sembab 5. polyp cervix – penonjolan bertangkai yang mudah berdarah 6. endometriosis – jaringan endometrium terdapat di bagian lain tubuh 7. endometritis – radang endometrium 8. dysfunctional uterine bleeding – perdarahan akibat sekresi hormon tidak beraturan 9. parametrititis – cellulitis (radang jaringan ikat / subkutis) jaringan dekat rahim 10. perimetritis – peritonitis pelvis 11. antefleksi uterus – uterus membengkok ke depan secara abnormal 12. prolapsus uteri – penurunan rahim, bisa menojol keluar melalui vagina 13. retrofleksi uterus - uterus membengkok ke belakang secara abnormal 14. retroversi uterus – uterus membelok ke belakang, cervix ke symphisis pubis 15. tumor jinak rahim – polip endometrium, leiomyoma, myoma 16. tumor ganas rahm – adenocarcinoma, leiomyosarcoma Istilah Operatif 1. culdocentesis – penusukan cul-de-sac untuk prosedur diagnostik 2. culdoscopy – melihat cul-de-sac 3. dilatation and curettage (“D&C”) – pelebaran cervix dan pengambilan jaringan 4. hysterectomy – pembuangan rahim 5. hysteroscopy – pemeriksaan rahim dengan endoskopi 6. laparoscopy – melihat organ abdomen dengan endoskopi 7. trachelectomy, cevicectomy – pembuangan cervix uteri



OVARIUM DAN TUBA UTERINA Asal-usul Istilah albus – putih ampulla – pot kecil dehiscere – memisahkan fimbria – pinggir folliculus – tas kecil



ifundibulum – funnel, cerocok luteum – kuning ovarium – pemegang telur ovum, (pl. ova) – telur salpingo- - tabung, trumpet



Istilah Anatomik 1. ova – sel reproduktif wanita 2. ovarium –kelenjar reproduksi wanita, menghasilkan ova setelah pubertas 3. follikel ovarium – folikel primer (belum matang), folikel Graaf (matang),. Folikel ini berisi ovum dan menghasilkan hormon estrogen 4. korpus luteum – folikel Graaf tanpa ovum, kuning, menghasilkan progesteron 5. korpus albikans – korpus luteum yang sudah tidak berfungsi lagi, bewarna putih 6. tuba uterina, tuba fallopia, oviduct – saluran dari uterus menuju ke arah ovarium 7. fimbria – ujung tuba yang menerima ocum 8. ampulla – bagian yang melebar, berdindingtipis, di dekat ujung tuba 9. isthmus – bagian tuba yang lebih sempit, berdinding tebal, di dekat uterus Istilah Simptomatik 1. anovulasi – berhentinya ovulasi karena berhenti atau tertahannya menstruasi 2. menopause – berhentinya menstruasi dan masa reproduktif 3. ovulasi – keluarnya ovum dari folikel Graaf yang pecah Istilah Diagnostik 1. abses tuboovarium – abses di daerah tuba dan ovarium 2. tumor Brenner – tumor ovarium yang biasanya jinak, bisa menjadi ganas 3. kista ovarium – tumor ovarium yang berisi cairan; bisa berupa kista folikel Graaf, kista korpus luteum, kista endometrium ektopik ovarium, atau kista theca lutein 4. cystadenoma ovarium – tumor yang „silent‟, mencakup 70& tumor ovarium 5. dysgerminoma – tumor sel benih 6. hydrosalpinx – tuba berisi cairan bening 7. infertilitas – kegagalan menerima pembuahan atau hamil 8. oophoritis – peradangan ovarium 9. pelvic inflammatory disease (PID) – istilah umum untuk peradangan pelvis 10. polycystic ovarian syndrome – pembesaran ovarium berisi banyak mikrokista 11. pyosalpinx – pus di dalam tuba 12. salpingitis – peradangan peradangan tuba 13. torsi pedikulum ovarium – terpuntirnya tangkai kista ovarium, sangat nyeri 14. tumor ovarium – bisa berbentuk kista atau padat, jinak atau ganas 15. tumor tuba – adenomyoma, carcinoma, sarcoma Istilah Operatif 1. adnexectomy – pembuangan adnexa uterus, tuba dan ovarium 2. oophorectomy, ovariectomy – pembuangan ovarium 3. panhysterectomy dan salpingo-oophorectomy bilateral – pembuangan total rahim, tuba, dan ovarium 4. ligasi tuba – pengikatan tuba, untuk sterilisasi 5. tubectomy – pembuangan bagian tuba, untuk sterilisasi



XI. MATERNAL, ANTENATAL, DAN NEONATAL HAMIL, MELAHIRKAN, NIFAS Asal-usul Istilah gravida – kehamilan multi – banyak nulli – tidak ada parto – melahirkan



pelvis - basin placenta - kue primi – pertama puer - anak



Istilah Umum 1. suhu basal tubuh – suhu dalam keadaan basal sebelum bangun pagi. Suhu menjelang ovulasi lebih rendah daripada postovulasi 2. kurve biphasic siklus menstruasi – suhu mulut basal  fase estrogen sejak awal menstruasi sampai ovulasi, 36,6oC 3. blighted ovum – ovum yang telah dibuahi tapi berhenti tumbuh dalam trimester I 4. kontrasepsi – penghambata nkehamilan secara sengaja 5. gestasi – perkembangan janin di dalam rahim 6. gravida – wanita hamil 7. gravida resiko tinggi – wanita hamil yang beresiko tinggi akankegagalan 8. neonatus resiko tinggi – bayi baru lahir yang memerlukan resusitasi 9. multipara – wanita yang telah melahirkan 2 anak atau lebih 10. parturient – wanita yang sedang melahirkan 11. perinatology – ilum tentang janin sebelum, selama, dan setelah lahir 12. primipara – wanita yang telah melahirkan 1 anak 13. teratogens – zat-zat yang bisa menyebabkan kematian atau cacad janin 14. teratology – ilmu tentang cacad akibat gangguan pertumbuhan di masa janin Istilah Anatomik 1. pelvis – lingkaran tulang sacrum, coccyx, dan panggul 2. pelvis palsu –vertebra lumbalis di batas belakang untuk menyokong kehamilan 3. pelvis sejati – sacrum di batas belakang 4. pelvic brim, pintu atas panggul – batas atas panggul sejati 5. pelvic outlet, pintu bawah panggul – 6. plasenta – struktur vaskuler yang menyediakan makanan untuk janin Istilah Simptomatik 1. attitude obstetri – posisi anak di dalam rahim 2. ballottement – cara mengenal kehamilan atau pasuknya kepala anak 3. cincin Bandl – cekungan antara pubis dan abdomen pada obstruksi kelahiran 4. tanda Braxton-Hicks – kontraksi ringan rahim sewaktu hamil 5. colostrum – cairan kekuningan dari mammae, hamil sampai 2-3 hari melahirkan 6. dilatasi cervix – pembukaan perlahan cervix menjelang melahirkan 7. dystovia – kelahiran sulit 8. effacement – penipisan dan pemendekan cervix menjelang melahirkan 9. hemorrhagia: antepartum, intrapartum, postpartum – perdarahan sebelum, sewaktu, atau sesudah melahirkan 10. labor – kontraksi rahim yang menyebabkan anak lahir. Stadium (1): sampai dilatasi total cervix, (2): sampai anak lahir, (3) sampai plasenta lahir 11. lochia – cairan dari saluran lahir setelah melahirkan



12. presentasi atau „lie‟ – longitudinal (sungsang atau kepala) dan transversa; yang paling umum adalah peresentasi belakang kepala



Istilah Diagnostik 1. abortion – pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup 2. abortus habitualis – abortus spontan 3x beruturutan atau lebih 3. abortus imminent – perdarahan vagina, biasanya berakhir dengan pengeluaran janin 4. abortus insipient – ruptura membran ketuban diikuti oleh pengeluaran janin 5. abortus inkomplit – janin keluar tapi plasenta masih tertinggal bagiannya 6. induced abortion– pengeluaran janin dengan sengaja 7. missed abortion – abortus yang tidak disadari berhari-hari atau minggu 8. abortus septik – abortus disertai infeksi 9. kehamilan ektopik – ovum yang telah dibuahi tertanam di luar rongga rahim 10. hiperemesis gravidarum – mual dan muntah hebat selama trimester I 11. hipertensi pada kehamilan – tekanan darah >140/90 sebelum atau selama hamil 12. eklampsia – hamil dengan hipertensi, kejang, gangguan fungsi ginjal, demam 13. preeklampsia – ditandai oleh peningkatan tekanan darah, berat badan berlebihan, gangguan fungsi ginjal, proteinuria 14. involusi uterus – kembalinya uterus ke ukuran sebelum hamil 15. oligohydramnios – jumlah cairan amnion sedikit 16. polyhydramnios hydramnios – jumlah cairan amnion berlebihan 17. ablatio plasenta, placenta abruptio – plasenta lepas dini, diikuti perdarahan 18. plasenta accreta – placenta melekat erat ke uterus, walau pun anak telah lahir 19. placenta previa – plasenta terletak lebih bawah di uterus 20. puerperal hematoma – penumpukan darah di jaringan setelah melahirkan 21. infeksi, demam, septikemia puerperal – infeksi di masa nifas 22. hysterorrhexis, metrorrhexis – robekan pada rahim 23. subinvolusi– rahim gagal kembali ke ukuran asalnya setelah melahirkan 24. trophoblast – lapisan ektoderm yang melekatkan hasil pembuahan ke rahim 25, penyakit trofoblast: chorioadenoma destruens (ganas), choriocarcinoma, hydatidiform mole (mola hidatidosa, hamil anggur) 26, apopleksia uteroplasenta – perdarahan berat retroplasenta ke myometrium Istilah Operatif 1. sectio cesaria – pengeluaran janin melalui sayatan pada rahim 2. breech extraction – ekstraksi, anak dalam posisi sungsang ditarik keluar 3. episiotomy – insisi perineum untuk memudahkan kelahiran 4. forceps extraction – penarikan anak dengan menggunakan forseps 5. vacuum extraction – penarikan anak dengan menggunakan ekstraktor vakum 6. version – proses pemutaran posisi anak sewaktu di dalam rahim



PERIODE ANTENATAL & NEONATUS Asal-usul Istilah amnion – selaput ketuban teras – monster ketuban toxico - racun neonate – bayi baru lahir



fetus - keturunan chorion – selaput umbulicus – tali pusat



Istilah Anatomik 1. amnion – kantong tipis berisi cairan yang melindungi janin di rahim 2. chorion – selaput yang melapisi hasil pembuahan 3. amniotic fluid – cairan ketuban



4. 5. 6. 7.



embryo – hasil pembuahan,sampai usia 3 bulan pertama fetus – janin di dalam rahim sejak mencapai usia 3 bulan fontanel – tempat pertemuan tulang kepala yang masih terbuka umbilical cord – saluran penghubung plasenta dengan tali pusat janin



Istilah Simptomatik 1. Apgar score – cara menganalisa kondisi neonatus melalui denyut jantung, usaha bernafas, refleks, dan warna kulit 2. congenital – lahir dengan kondisi tertentu 3. meconium – berak hitam neonatus 4. vernix caseosa – zat lemak yang melapisi neonatus Istilah Diagnostik 1. abortus – pengeluaran janin