Tes Batas-Cair, Batas-Plastis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

4. TES BATAS CAIR (LIQUID LIMIT) A.



Referensi - ASTM D423-66 - SNI 03-1966-1990



B.



Peralatan -



C.



Satu set alat yang digunakan untuk Tes Liquid Limit Alat pembuat alur Cawan Penampan datar (besar) untuk mengaduk tanah Pisau spatula Oven Timbangan yang mempunyai ketelitian minimal 0.1 gram Botol plastik Kapi untuk mencampur tanah



Cara Pelaksanaan



1. Tanah harus diayak dulu dengan saringan No. 40. Ambil tanah yang lolos saringan No:40. Saringan No: 40



Air Kapi



Diambil sebagian ditaruh diatas plat kaca



Pan Tanah yang lolos ayakan no: 40



Penampan untuk mengaduk tanah



Tanah yang lolos saringan No: 40, kemudian diaduk dengan air hingga merata dan kelihatan agak lembek dan siap untuk ditest. Bila terlalu lembek dapat ditambahkan tanah di atasnya.



2. Lepaskan mangkokan kuningan pada alat test liquid-limit. Tanah yang sudah lembek dimasukkan ke mangkokkan kuningan dan permukaan tanah dibuat rata dengan pisau spatula. Tebal tanah yang terendam + 8 mm, sesuai ukuran alat ” colet”



9



Mangkokan yang dapat dilepas



2 mm



11 mm



Bentuk alat “colet”



8 mm



3. Kemudian dengan alat “colet” dibuat alur dengan ukuran seperti gambar di bawah ini. Alat ini diketuk-ketuk sehingga alur tertutup minimal sepanjang 12,7 mm (= 0.5 inches) seperti gambar di bawah ini (dilihat dari depan dan dari atas). Jumlah ketukan tergantung dari jumlah air yang diberikan kepada contoh tanah. Diusahakan diatas 25 ketukan ada 2 macam kadar air dan dibawah 25 ketukan juga 2 macam kadar air.



11 mm 2 mm 8 mm



11 mm 8 mm



2 mm



> 12,7 mm



Mula - mula



Kondisi saat dianggap tanah telah menutup 10



4. Setiap selesai percobaan diambil sedikit tanah dan diletakkan pada cawan yang sudah diketahui beratnya = W 1 dan kemudian cawan + tanah ditimbang yang beratnya = W2. Cawan + tanah kemudian dikeringkan dengan oven dan setelah kering ditimbang yang beratnya = W 3. Tanah yang diambil dari mangkokan kuningan



Cawan + tanah ditimbang



Berat cawan = W1



Timbangan



Berat cawan + tanah = W2



Di oven sampai kering



Setelah kering dikeluarkan dari oven dan ditimbang beratnya = W3 Kemudian dihitung kadar airnya = water content=



5. Pekerjaan ini diulang hingga kurang-lebih 4 kali dengan kadar air yang berbeda yaitu 2 percobaan di atas 25 ketukan dan 2 percobaan di bawah 25 ketukan, kemudian dihitung kadar airnya, misal : Percobaan 1 wc1 % Percobaan 2  wc 2 % Percobaan 3  wc 3 % dan Percobaan 4  wc 4 % Catatan : a)



Sebaiknya pengujian dimulai dari tanah dengan kadar air paling kering (pada Butir 5, mulai dengan wc1 %). Setiap kali sesudah diuji pada tanah ditambahkan air sehingga kadar airnya meningkat (wc2 %). Demikian seterusnya ditambah air lagi menjadi wc3 % dan wc4%. Jadi wc1 < wc2 < wc3 < wc4 11



b)



Pengujian boleh dilakukan terhadap 3 (tiga) benda uji saja sebagai berikut : - satu benda uji untuk jumlah ketukan di atas 25, dua benda uji di bawah 25; atau - dua benda uji untuk jumlah ketukan di atas 25, satu benda uji di bawah 25



Dapat dilihat pada grafik di bawah ini



wc4



Kadar air tepat pada N=25 disebut Liquid-Limit (LL) = Batas Cair



wc3



Wc = LL = Batas Cair wc2



wc1



5. TES BATAS PLASTIS (PLASTIC LIMIT)



12



A. Referensi - ASTM D423-66 - SNI 03-1966-1990 B. Peralatan -



Mangkok porselin besar, untuk mencampur dan mengaduk tanah Pisau spatula Botol plastik Cawan Pelat kaca untuk ”menggelintir” tanah Timbangan yang mempunyai ketelitian minimal 0.1 gram



C. Cara Pelaksanaan 1. Tanah supaya diayak dulu dengan saringan No. 40. Ambil contoh tanah yang telah dikeringkan dan lolos ayakan No: 40. Saringan No: 40



Air



Tanah diambil sedikit dan ditaruh di atas mangkok porselen dan diberi air sedikit-sedikit



Pan Tanah yang lolos ayakan no: 40



Kapi



Mangkok porselin besar Tanah diaduk-aduk hingga merata dan apabila tanah tersebut masih lembek sekali, maka dapat ditambahkan tanah kering dan diaduk-aduk lagi hingga agak keras supaya dapat digelintir



Diambil sedikit untuk digelintir di atas plat kaca hingga pecah-pecah pada diameter 3 mm. Kalau belum bisa, maka tanah ditambah air lagi sembari diremas-remas lagi sehingga menambah kelembekannya, kemudian digelintir lagi sehingga pada diameter 3 mm sudah mulai timbul retak-retak. Catatan - Digelintir



: digulung-gulung dengan menggunakan jari tangan, arah bolak – balik



- Kondisi kadar air sesuai dengan Batas Plastis adalah bila tanah pada saat digelintir menjadi diameter 3.0 mm, tepat mulai retak-retak. Bila



13



kadar air lebih tinggi ( lebih basah) dari Batas Plastis, tanah dapat digelintir menjadi 3.0 mm tanpa retak. Bila kadar air tanah lebih rendah ( lebih kering) dari Batas Plastis, tanah sudah akan retak-retak sebelum diameter mencapai 3.0 mm. 2. Gelintiran tanah yang retak-retak dengan diameter 3 mm ini dikumpulkan dalam cawan yang sudah diketahui beratnya. Gelintiran tanah dikumpulkan dalam cawan



Gelintiran 3 mm yang sudah retak-retak Plat kaca untuk menggelintir tanah



Berat cawan = W1



Cawan + gelintiran tanah ditimbang beratnya = W2



Cawan + tanah dipanaskan dalam oven



Setelah kering cawan + tanah dikeluarkan dari oven dan ditimbang beratnya = W3



Jadi kadar air tanah = wc (%) =



W2  W3   100% W3  W1 



= Plastic-Limit = PL



Indeks Plastis = Plasticity Indeks = IP = LL - PL



14