Tes Keseimbangan Postural [PDF]

  • Author / Uploaded
  • agung
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tes Keseimbangan Postural Menurut Duthie (2007) Tes keseimbangan postural dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Tes Keseimbangan Statik (Tinetti gait and balance assessment Tool Test) Tinetti gait assessment Tool Test (1) Definisi Adalah tes untuk mengukur gaya berjalan pada keseimbangan postural statik (Duthie, 2007). (2) Prosedur Instruksikan berjalan segera setelah aba – aba “Mulai”. Kemudian amati respon lansia (berjalan ± 3 meter) dan berilah skor sesuai kategori berikut : 1. Bimbang / beberapa kali usaha untuk memulai



(skor 0)



2. Tidak bimbang untuk memulai



(skor 1)



3. Langkah panjang (rata-rata 78 cm)



(skor 0)



4. Langkah kaki kanan



(skor 1)



5. Langkah kaki kiri



(skor 1)



6. Menjatuhkan / menghentakkan kaki



(skor 0)



7. Kaki kiri terbuka (>450)



(skor 1)



8 Kaki kanan terbuka (>450)



(skor 1)



9. Langkah kaki kanan dan kiri tidak simetri



(skor 0)



10. Langkah kaki kanan dan kiri simetri



(skor 1)



11. Langkah terhenti / terhenti diantara beberapa langkah



(skor 0)



12. Langkah berlanjut



(skor 1)



13. Jalan kecil (diperkirakan jarak kaki dengan lantai 12 inci)



(skor 0)



dan terdapat penyimpangan (jarak kaki >12 inci) 14. Jalan kecil (diperkirakan jarak kaki dengan lantai 12 inci)



(skor 1)



15. Berjalan mantap tanpa bantuan



(skor 2)



16. Kaki tidak berayun tapi lutut ditekuk



(skor 1)



17. Waktu berjalan kedua tumit renggang (> 10 cm)



(skor 0)



18. Waktu berjalan kedua tumit dekat (≤ 10 cm)



(skor 1)



19. Menggunakan bantuan untuk berjalan (memegang lutut)



(skor 0)



20. Berjalan dengan mantap



(skor 2)



Gait score =............. / 14



2. Tinetti Balance Assessment Tool Test



1) Definisi Adalah tes untuk mengukur keseimbangan postural statik (Duthie, 2007). 2) Peralatan Satu buah kursi tanpa penahan lengan dan lembar observasi. 3) Prosedur Instruksikan lansia untuk duduk di kursi yang telah disediakan dan melakukan manuver – manpuver berikut : 1. Keseimbangan saat duduk Bersandar / lengser dari kursi



(skor 0)



Mantap / aman



(skor 1)



2. Bangkit berdiri Tidak mampu jika tanpa bantuan



(skor 0)



Mampu dengan menggunakan lengan untuk bantuan



(skor 1)



Mampu tanpa menggunakan lengan untuk bantuan



(skor 2)



3. Usaha untuk bangkit berdiri Tidak mampu tanpa bantuan



(skor 0)



Mampu dengan usaha > 1x



(skor 1)



Mampu dengan usaha 1 x



(skor 2)



4. Keseimbangan setelah berdiri (5 detik pertama) Tidak mantap (kaki bergerak – gerak)



(skor 0)



Mantap tapi menggunakan bantuan



(skor 1)



Mantap tanpa menggunakan bantuan



(skor 2)



5. Keseimbangan saat berdiri (setelah 5 detik pertama) Tidak mantap (goyah)



(skor 0)



Mantap tapi sikap kaki lebar



(skor 1)



(tumit – tumit medial terpisah >10 cm) dan menggunakan bantuan Mantap dengan sikap kaki sempit



(skor 2)



6. Berputar 3600 Goyah



(skor 0)



Berhenti sesaat



(skor 1)



Mantap



(skor 2)



7. Duduk kembali Tidak aman (tejatuh sendiri ke kursi)



(skor 0)



Menggunakan lengan untuk bantuan



(skor 1)



(gerakan tidak halus) Aman (gerakan halus) Balance score = ............./ 19 Total skor Tinetti Gait and Balance Assessment tool Test = 33 Makna skor : - LRF (Low Risk of Fall) = 27 – 33 - MRF (Moderat Risk of Fall) = 20 – 26 - HRF (High Risk of Fall) = ≤ 19



(skor 2)



BALANCE EXERCISE



Definisi Balance Exercise Balance Exercise adalah aktifitas fisik yang dilakukan untuk meningkatkan kestabilan tubuh dengan meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bawah (Glenn, 2007).



Manfaat Balance Exercise



Balance Exercise bemanfaat untuk meningkatkan keseimbangan postural (Nyman, 2007). Balance Exercise juga bermanfaat untuk menurunkan terjadinya resiko jatuh pada lansia. Balance Exercise memberikan efek peningkatan kekuatan otot ekstremitas bawah (Glenn, 2007). Olahraga / latihan yang melibatkan kontraksi otot dapat meningkatkan kekuatan otot hingga lebih dari 100% (Guyton, 1997). Penurunan ukuran dan kekuatan otot pada lansia akibat degenerasi dapat dikurangi dengan latihan / olahraga teratur (Tilarso, 2008). Penelitian menunjukkan bahwa Exercise dapat meningkatkan kekuatan otot (Kusnanto dkk, 2007). Otot – otot yang di Pengaruhi Balance Exercise



Menurut Glenn (2007) Balance Exercise terdiri dari 5 macam gerakan, dan otot - otot yang dipengaruhi sebagai berikut :



1. Plantar Flexion Otot – otot yang dipengaruhi : 1) Otot lateralis betis



2) Otot dorsal betis bagian permukaan



3) Otot dorsal betis bagian dalam



Hip Flexion Otot – otot yang dipengaruhi : 1) Otot ventral pangkal paha



2) Otot ventral paha



3) Otot medial paha atas



4) Otot dorsal panggul



Hip Extention Otot – otot yang dipengaruhi : 1) Otot medial paha atas



2) Otot dorsal pinggul



Knee Flexion Otot – otot yang dipengaruhi : 1) Otot ventral paha



2) Otot medial paha



3) Otot dorsal pinggul



4) Otot dorsal betis bagian permukaan



5) Otot dorsal betis bagian dalam



Side leg Raise



Otot – otot yang dipengaruhi : 1) Otot ventral paha



2) Otot dorsal pinggul



Pelaksanaan Balance Exercise Latihan keseimbangan akan menghasilkan perubahan atau manfaat bagi lansia jika dilakukan 1 – 3 kali seminggu (Darmojo, 2004). Senam keseimbangan bagi lansia dapat dilakukan 3 kali seminggu (Tilarso, 2008). Penelitian telah membuktikan bahwa protein kontraktil otot (aktin dan miosin) dapat di ganti secara total sesingkat 2 minggu (Guyton, 1997). Dalam penelitian ini peneliti akan memberikan balance exercise 3 kali seminggu selama 4 minggu dengan durasi 15 menit. Menurut Glenn (2007) Gerakan Balance Exercise terdiri dari 5 macam, yaitu plantar flexion, hip flexion, hip extention, knee flexion dan side leg raise.



Plantar flexion a. Berdiri tegak dengan salah satu tangan berpegangan pada kursi.



b. Perlahan angkat tumit keatas (berdiri dengan ujung kaki).



c. Pertahankan posisi.



d. Kembalikan kaki pada posisi semula.



e. Gerakan dilakukan sebanyak 10 x.



Hip flexion a. Berdirir tegak dengan salah satu tangan berpegangan pada kursi.



b. Angkat lutut kanan ke atas tanpa menggerakkan atau menekuk pinggang.



c. Pertahankan posisi.



d. Perlahan turunkan lutut dan kembali ke posisi semula.



e. Ulangi dengan menggunakan lutut kiri.



f. Gerakan dilakukan sebanyak 10 x.



Hip extention a. Berdiri dengan jarak ± 30 cm dari kursi.



b. Perlahan gerakkan kaki kanan kearah belakang (sampai pinggang dalam keadaan lurus).



c. Pertahankan posisi.



d. Perlahan kembalikan kaki pada posisi semula.



e. Ulangi dengan menggunakan kaki kiri.



f. Gerakan dilakukan sebanyak 10 x.



Knee flexion a. Berdiri tegak dengan salah satu tangan berpegangan pada kursi.



b. Perlahan tekuk lutut kanan kearah belakang sehingga kaki kanan terangkat dibelakang tubuh.



c. Pertahankan posisi.



d. Perlahan kembalikan kaki kanan pada posisi semula.



e. Ulangi dengan menggunakan kaki kiri.



f. Gerakan dilakukan sebanyak 10 x.



Side leg raise a. Berdiri tegak dengan salah satu tangan berpegangan pada kursi.



b. Perlahan angkat kaki kanan kearah samping (sampai pinggang dalam keadaan lurus).



c. Pertahankan posisi.



d. Perlahan kembalikan kaki kanan pada posisi semula.



e. Ulangi dengan menggunakan kaki kiri



f. Gerakan dilakukan sebanyak 10 x.