Tes Masuk Profesi Dan Pascasarjana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TES MASUK SEKOLAH PASCASARJANA DAN SEKOLAH PROFESI A. Graduete Record Examination Aptitude Test



Graduete Record Examination Aptitude Test atau GRE adalah salah satu tes yang palin g sering di gunakan untuk masuk sekolah pascasajarna. GRE merupakan tes yang bert ujuan untuk mengukur kemampuan verbal, kuantitatif, critical thinking, dan analytical writing yang kesemuanya dilakukan dalam Bahasa inggris. GRE ini dikelola oleh sebua h lembaga komersial yang bernama ETS atau Educational Testing Service. Test GRE di ambil oleh mereka yang mendaftar ke program-program pascasarjana di bidang ilmu alam, teknik mesin, ilmu-ilmu sosial, bisnis, pendidikan, seni, psikologi. Tes ini berlangsung kurang lebih sekitar selama empat jam dan terbagi ke dalam lima sesi. Bentuk Ujian Paper Based GRE 1. Verbal Section Verbal section terdiri dari dua bagian untuk mengerjakan GRE test pada sesi ini. Masin g-masing terdiri dari 20 soal. Untuk menyelesaikannya disediakan waktu 35 menit tiap bagiannya. 2. Quantitative Section Terdiri dari dua bagian untuk mengerjakan GRE test pada sesi ini. Masing-masing terd iri dari 20 soal. Untuk menyelesaikannya disediakan waktu 35 menit tiap bagiannya. 3. Analytical Writing Terdiri dari dua bagian untuk mengerjakan GRE test pada sesi ini. Analisa issue disedia kan waktu 30 menit dan argumentasi diberikan waktu 30 menit untuk mengerjakannya .



Jenis-Jenis Ujian Computer Based GRE 1. Verbal Section Memang GRE tak ubahnya seperti tes potensi Akademik berbahasa Inggris dan pada j enis jenis ujian GRE Verbal Section misalnya, digunakan untuk mengukur kemampuan menganalisa dan mengevaluasi materi tertulis Dan digunakan untuk menyatukan informai yang berhubungan antar komponen-kom ponen kalimatnya dan mengenal hubungan antara kata-kata dan konsep. Maka, pertanyaan dititik beratkan seputar sinonim, antonim dan lain sebagainya dan b iasanya disediakan waktu kurang lebih 30 menit dan terdiri dari 20 soal. 2. Quantitative Section Kemudian GRE test untuk Quantitative Section digunakan untuk mengukur kemampua n matematika, namun bukan soal matematika tingkat tinggi, melainkan matematika tin gkat dasar Serta mengemukakan nalar secara kuantitatif dan memecahkan masalah-masalah yan g dibutuhkan antara lain: aritmetik, aljabar, geometri, dan analisa data dan biasanya di sediakan waktu 30 menit dalam 20 soal, terdiri dari dua bagian. 3. Analytical Writing Analytical Writing dalam GRE test dilakukan guna mengukur kemampuan mengartikul asikan dan mendukung ide-ide kompleks, menganalisa pendapat, dan mendorong dis kusi yang fokus dan masuk akal.



B. Miller Analogies Test ( MAT ) Miller Analogies Tesadalah tes standar yang digunakan untuk mengkur bakat skolastik untuk studi pascasarjana .Dibuat dan masih diterbitkan oleh Harcourt Assessment (sek arang merupakan divisi dari Pearson Education ), MAT terdiri dari 120 pertanyaan dala m 60 menit (sebelumnya 100 pertanyaan dalam 50 menit). Tidak seperti ujian penerim aan sekolah pascasarjana lainnya seperti GRE , Miller Analogies Test berbasis verbal at au komputer. Dari 120 pertanyaan, hanya 100 yang dihitung dalam skor peserta tes. 20 pertanyaan yang tersisa bersifat eksperimental. Tidak ada cara bagi peserta tes untuk mengidentifikasi salah satu dari 20 pertanyaan eksperimental pada formulir tes yang d iberikan, karena kedua jenis pertanyaan itu berbaur. Seperti GRE , Miller analogies tes memilki bias usia. skor MAT berlebihan dalam meperkirakan GPA untuk kelompok usi a 25-34 tahun dan kurang memprediksikan GPA untuk kelompok usia 35-44 tahun. pe nelitian yang sama telah membuktikan bahwa Miller analogies test kurang mempredi ksi GPa perempun dan berlebihan dalam memprediksi pada laki-laki. secara umum, psikometri MAT adalah wajar apabila dibandingkan dengan uji kemamp uan pada umumnya, namun skor GRE dan GPA tetap berkorelasi utama. Selanjutnya, MAT tidak memprediksi kemampuan penelitian ,kreativitas, dan faktor lainya yang jug a penting bagi perfroma lulusan sekolah profesional. Namun, sebagai bantusn dalam membedakan antara pelamar lulusan sekolah terhadap orang dewasa pada tingat tert inggi pada kemampuan verbal, MAT merupkan cara terbaik selama masih dalam satu pemikiran. C. Law School Admission Test Law school admission test (LSAT) merupakan contoh tes yang cukup baik pada progra m profesi hukum. soal LSAT hampir tidak memerlukan pengetahuan khusus. siswa dar i berbagai jurusan dapat mengambil ujian tersebut tanpa ragu. Namun hanya sebagia n siswa yang mampu menyelesaikan semua bagian, karena ada beberapa bagian yang merupakan bagian tersulit. LSAT terdapat tiga soal: mmembaca, pemahaman , penala ran logis, dan penalaran analitis. Tujuan dari LSAT adalah untuk membantu dalam me mprediksi keberhasilan siswa di sekolah hukum.