Timbunan Tanah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi disampaikan oleh :



Kelompok 2 1. Alex Christopher 2. Andriansyah 3. Andy Tai Yang 4. Muhammad Romario Catur Mahaza 5. Ramdhan Taufik



1. PENDAHULUAN Berdasarkan keperluannya timbunan dibagi menjadi 2 yaitu: ¡ Timbunan Struktural



Diperuntukan untuk konstruksi jalan, bendungan. Memiliki faktor keamanan yang lebih besar daripada timbunan nonn struktural. ¡ Timbunan Non Struktural



Diperuntukan untuk konstruksi gudang atau lanskap. Pembangunan Jalan Timbunan diperlukan untuk menaikan permukaan jalan di atas permukaan tanah asli, baik untuk memenuhi standar geometri maupun untuk mencegah terjadinya kerusakan jalan akibat air permukaan atau air tanah.



1. PENDAHULUAN



Faktor-faktor utama dalam desain timbunan: ¡ Stabilitas timbunan



2 Faktor penurunan pada timbunan: 1.



Pengurangan rongga dalam tanah timbunan akibat pembebanan lapisan atas, beban lalu lintas, dan pengaruh cuaca.



2.



Penurunan tanah di bawah timbunan, dapat terjadi dalam bentuk pemampatan elastis serta konsolidasi pada tanah jenuh (lempung). Penurunan dalam bentuk pemampatan elastis biasanya sangat kecil dan dapat diabaikan kecuali apabila timbunan yang tinggi.



¡ Daya dukung timbunan ¡ Penurunan (settlement) timbunan ¡ Kemampuan melayani lalu-lintas (trafficability) ¡ Faktor lain, terutama permeabilitas



1. PENDAHULUAN Kondisi 1 Timbunan terdiri dari tanah lempung yang dipadatkan pada kadar air mendekati batas plastisnya, maka tanah tersebut akan mengandung rongga udara yang kecil dan dapat diperlakukan sebagai Tanah Jenuh. Pada kondisi ini besarnya perkiraan penurunan dapat dilakukan dengan menerapkan teori konsolidasi. Kondisi II Apabila tanah timbunan mengandung rongga udara yang cukup besar, maka teori konsolidasi tidak dapat diterapkan untuk memperikaran penurunan. Oleh karena itu, perkiraan penurunan harus didasarkan pada hasil pengukuran langsung di lapangan. Ada 3 hal yang mempengaruhi penurunan 1. Pengaruh pemadatan terhadap penurunan 2. Pengaruh tinggi timbunan terhadap penurunan 3. Hubungan antara penurunan dengan waktu



1I. KONSOLIDASI Konsolidasi diartikan sebagai suatu proses dimana akibat pembebanan yang menerus, butir-butir tanah menjadi rapat dan kemudian air yang terkandung dalam tanah terdorong keluar. Besarnya konsolidasi biasanya dinyatakan dengan pengurangan angka pori yang dapat dihitung berdasarkan persamaan sebagai berikut:



dimana 𝜸s dan 𝜸w berturut-turut adalah berat isi butir tanah dan berat isi air Untuk menghitung besar dan kecepatan penurunan diperlukan beberapa data yaitu; tebal, posisi, dan sifat-sifat lapisan tanah serta letak permukaan air tanah, hubungan antara angka pori dengan tegangan efektif, dan distribusi tegangan tanah.



1I. KONSOLIDASI Distribusi tegangan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Bousinesq. Sesuai dengan bentuk umum timbunan untuk jalan raya, tegangan di bawah timbunan dihitung berdasarkan beban trapezium dan tegangan pada berbagai posisi arah melintang dapat dihitung berdasarkan kombinasi beban segiempat dan beban segitiga atau hanya beban segitiga saja. Untuk mendapatkan tegangan vertikal 𝜎 z dapat digunakan persamaan berikut:



dengan Po adalah beban maksimum Iz adalah faktor tegangan



1I. KONSOLIDASI Persamaan untuk menghitung penurunan total tanah jenuh (S) dapat menggunakan rumus:



dimana



dimana Rumus alternatif digunakan à



yang



dapat



dengan alternatif



1I. KONSOLIDASI Untuk memperkirakan kecepatan penurunan diperlukan hubungan antara waktu konsoludasi di lapangan (tlap)dan waktu konsolidasi di laboratorium (tlab) yang dinyatakan sebagai:



Cara lain yang dapat digunakan yaitu dengan cara grafis dengan tc merupakan akhir masa pelaksanaan à



III. PENURUNAN KONSOLIDASI



¡ Penurunan akibat Volume tanah termampatkan dari air yang keluar ¡ Dalam waktu yang lama ¡ Hanya pada tanah lempung



III. HUBUNGAN CONSOLIDASI DENGAN TIMBUNAN Besarnya Penurunan Consolidasi



Lamanya Proses Penurunan



§



Beban yang bertambah



¡ Koefisien Consolidasi



¡



Indeks kemampatan



¡ Bentuk dari Struktur lapisan tanah yang diwakili oleh



¡



Tebal lapisan Lempung



¡



Kondisi awal tanah



nilai teoritis



III. PENURUNAN TIMBUNAN



¡ Pengaruh pemadatan terhadap penurunan ¡



Derajat kepadatan timbunan yang dicapai pada saat pelaksanaanakan berpengaruh terhadap penurunan. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil pengukuran yang dilakukan selama dan sesudah pelaksanaan beberapa timbunan (IRRL, 1952). Analisis hasil pengukuran menunjukkan adanya hubunganyang erat antara kepadatan dengan penurunan akibat densifika



¡ Pengaruh tinggi timbunan terhadap penurunan ¡



Besarnya penurunan adalah proporsional dengan tinggi timbunan. Hal tersebut berarti bahwa apabila tinggi timbunan terkurang oleh suatu bangunan. Misal terowongan yang melaluI timbunanm maka akan terjadi perbedaan penurunan di sekitar terowongan.



III. PERKIRAAN PENURUNAN TOTAL ¡ Perubahan tebal lapisan atau penurunan total tanah



jenuh (S) dihitung berdasarkan persamaan



¡ Perkiraan kecepatan penurunan



III. PERSAMAAN TEORITIS UNTUK BESARNYA PENURUNAN



III. PERSAMAAN TEORITIS UNTUK BESARNYA PENURUNAN



eo



2



0,16



0,06



0,7



13,91



19



7



1,02



0,014



2,49



5



0,2



0,02



0,87



3



0,16



0,02



0,8



cu c (kPa) (kPa)



f (°)



10



12



17,5



13,12 14,3



12



5



16,74



8,43 18,5



30



16



17,4



45



3



15,81



2



(m)



Cs



g (kN/m3)



Lempung lunak Lempung lanau pasiran sangat lunak Lempung lanau pasiran teguh Lempung pasiran



Cc



Ketebalan



Jenis tanah dasar di bawah timbunan



Cv (m /tahun)



IV. CONTOH PERHITUNGAN: DATA HASIL PENGUJIAN



11,71



19



IV. CONTOH PERHITUNGAN: PERHITUNGAN TINGGI KRITIS Tinggi Kritis ditentukan dengan rumus: ¡ 𝐻! =



"!! #



Dimana : ¡ 𝐶$ =



%&'%( (



= 11 𝑘𝑁/𝑚(



¡ 𝛾 = 7 𝑘𝑁/𝑚) rata-rata 𝛾 timbunan



Sehingga diperoleh: ¡ 𝐻! =



" ×%% +



= 6,28 𝑚 > 1,1 𝑚



Tinggi timbunan kritis lebih besar dari tinggi timbunan rencana (memenuhi syarat)



IV. CONTOH PERHITUNGAN: PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TANAH DASAR Parameter c, f, dan g diperoleh: ¡ c = 11,55 kPa; f = 16,91 ~ 17; dan g = 25,34 kN/m3



dengan menggunakan diagram di samping, diperoleh ¡ Nc = 12, 34 ; Nq = 4,77 ; Ng = 3,53



sehingga: ¡ qult = cNc + gDfNq + 0,5BwNg ¡ qult = 11,55 x 12,34 + (15,34-9,81) x 9 x 4,77 + 0,5 x 7 x 3,53 ¡ qult = 813, 43 kN/m2



IV. CONTOH PERHITUNGAN: PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TANAH DASAR 𝑞,-,. =



𝑞/01 813,43 = = 271,14 𝑘𝑁/𝑚( 𝐹𝐾 3



Jenis timbunan



Ketebalan



q



γ



(m)



(kN/m )



(kN/m2)



Mortar Busa 2000 kPa



0,3



8



2,4



Mortar Busa 800 kPa



0,2



6



1,2



Mortar Busa 800 kPa



0,3



6



1,8



Mortar Busa 800 kPa



0,3



6



1,8



Total



1,1



3



7,2



𝑞1,23/.4. = 7,2 𝑘𝑁/𝑚( 𝑞1,23/.4. < 𝑞,-,. sehingga memenuhi kriteria faktor keamanan



IV. CONTOH PERHITUNGAN: PERHITUNGAN STABILITAS TIMBUNAN β = φ =



28,8108



o



16,9089



o



Stabilitas Lereng W = 0,5 x γt x H ^2 x = =



0,5



x 6,55 x



1,1



sin ( β - φ ) sin β x sin φ ^2 x sin ( 28,8108 - 16,9089 ) sin 28,8108 x sin 16,9089



20,2266 kN



Gaya Geser yang bekerja Ta = W x sin φ = 20,2266 x sin = 5,8829 kN



FK =



Tahanan Geser L = H / sin φ = 1,1 / sin = 3,7820 m Na = W x cos φ = 20,2266 x cos = 19,3522 kN



8,4288



sehingga memenuhi kriteria faktor keamanan minimum yang disyaratkan, yaitu 1,30 untuk jalan kelas I (Pt-T-10-2002-B)



16,9089



σ



= Na / L = 19,3522 / 3,7820 = 5,1169 KN/m



Tr



= L x ( C + σ Tan = 3,7820 x ( 11,56 = 49,5862 kN



16,9089



Tr = 49,5862 = Ta 5,8829



16,9089



φ ) + 5,1169 tan



16,9089 )



IV. CONTOH PERHITUNGAN: PERHITUNGAN PENURUNAN TOTAL YANG TERJADI ¡



Pada contoh ini, penurunan seketika (Si) diabaikan.



¡



Pada contoh ini, penurunan total yang dihitung adalah akibat penimbunan lapis pertama dengan tinggi timbunan,



¡



Ditinjau dari kedalaman = 1 m tanah dasar lapis ke-1 (lempung lunak),



¡



∝! = tan"#



¡



∝# 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛𝑠 = tan"#



$ %



= tan"#



& ',) *+, %



= tan"#



= 1,406 − tan"#



, %



0,13 + 3 3 − tan"# 0,5 0,5



=0,023 ¡



𝑞-./,01*1 = 𝛾# ×𝐻# = 6 ×0,3 = 1,80 𝑘𝑁/𝑚!



¡



𝐼 = 2×



#



=



*+,



1 × 𝜋



*



,



× ∝# +∝! − * ×∝!



0,5 + 3 3 × 0,023 + 1,406 − ×1,406 0,5 0,5



= 0,499 ¡



∆𝜎3 = 𝑞×𝐼 = 1,80 ×2(0,499) = 1,797 𝑘𝑁/𝑚!



IV. CONTOH PERHITUNGAN: PERHITUNGAN PENURUNAN TOTAL YANG TERJADI



IV. CONTOH PERHITUNGAN: PERHITUNGAN PENURUNAN TOTAL YANG TERJADI (TIMBUNAN I) Ketebalan γ Jenis tanah dasar di Ketebalan Kumulatif bawah timbunan (m) (m) (kN/m3) Lempung lunak 1 1 19 Lempung lunak 1 2 19 Lempung lanau pasiran 1 3 14,3 sangat lunak



Cc



Cs



eo



1 1



ΔP = P'c P1' Δσz 3 kPa (kN/m ) kPa 4,500 1,797 6,297 13,500 1,740 15,240



0,023 0,008



Sc m 0,0137 0,0050



0,16 0,16



0,06 0,06



1,02



15,65



1



15,650



1,797



17,447



0,048



0,0138



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



4



14,3



0,397



19,95



1



19,950



1,428



21,378



0,031



0,0088



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



5



0,588



0,350



26,4



1



26,400



1,260



27,660



0,021



0,0059



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



0,067



0,499



0,309



35



1



35,000



1,113



36,113



0,014



0,0040



Lempung lanau pasiran sangat lunak



6,5



0,062



0,432



0,275



45,75



1



45,750



0,989



46,739



0,009



0,0027



3



7,5



0,056



0,381



0,246



58,65



1



58,650



0,886



59,536



0,007



0,0019



0,5



3



8,5



0,051



0,339



0,222



73,7



1



73,700



0,800



74,500



0,005



0,0014



0,87



0,5



3



9,5



0,047



0,306



0,202



77,95



1



77,950



0,728



78,678



0,001



0,0004



0,02



0,87



0,5



3



10,5



0,043



0,278



0,185



86,45



1



86,450



0,667



87,117



0,001



0,0004



0,2



0,02



0,87



0,5



3



11,5



0,040



0,255



0,171



99,2



1



99,200



0,615



99,815



0,001



0,0003



18,5



0,2



0,02



0,87



0,5



3



12,5



0,037



0,236



0,158



116,2



1



116,200 0,570 116,770 0,000



0,0002



18,5 19 19 19



0,2 0,16 0,16 0,16



0,02 0,02 0,02 0,02



0,87 0,8 0,8 0,8



0,5 0,5 0,5 0,5



3 3 3 3



13,5 14,5 15,5 16,5



0,035 0,033 0,031 0,029



0,219 0,204 0,191 0,180



0,148 0,138 0,130 0,122



137,45 141,95 150,95 164,45



1 1 1 1



137,450 141,950 150,950 164,450



0,0002 0,0001 0,0001 0,0001



0,7 0,7



a m 0,5 0,5



b m 3 3



z m 0,5 1,5



α1 (°) 0,023 0,059



α2 (°) 1,406 1,107



0,014



2,49



0,5



3



0,5



0,023



1,02



0,014



2,49



0,5



3



3,5



14,3



1,02



0,014



2,49



0,5



3



6



14,3



1,02



0,014



2,49



0,5



1



7



14,3



1,02



0,014



2,49



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



8



14,3



1,02



0,014



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



9



14,3



1,02



Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung pasiran Lempung pasiran Lempung pasiran



1



10



18,5



1



11



1



I



OCR



0,499 0,483



P0' kPa 4,5 13,5



1,406



0,499



0,077



0,709



4,5



0,073



3



5,5



0,5



3



2,49



0,5



0,014



2,49



0,2



0,02



18,5



0,2



12



18,5



1



13



1 1 1 1



14 15 16 17



0,531 0,497 0,467 0,440



137,981 142,447 151,417 164,890



Δe



0,000 0,000 0,000 0,000



0,0590



IV. CONTOH PERHITUNGAN: PERHITUNGAN PENURUNAN TOTAL YANG TERJADI (TIMBUNAN 2) Ketebalan γ Jenis tanah dasar di Ketebalan Kumulatif bawah timbunan (m) (m) (kN/m3) Lempung lunak 1 1 19 Lempung lunak 1 2 19 Lempung lanau pasiran 1 3 14,3 sangat lunak



Cc



Cs



eo



Δe



Sc



1 1 1



ΔP = P1' Δσz 3 (kN/m kPa kPa ) 4,500 1,797 6,297 13,500 1,737 15,237 15,650 1,593 17,243



0,023 0,008 0,043



m 0,0137 0,0049 0,0123



0,16 0,16 1,02



0,06 0,06 0,014



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



4



14,3



1,02



19,95



1



19,950



1,415



21,365



0,030



0,0087



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



5



14,3



0,346



26,4



1



26,400



1,245



27,645



0,020



0,0058



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



6



0,499



0,305



35



1



35,000



1,097



36,097



0,014



0,0039



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



0,045



0,432



0,271



45,75



1



45,750



0,974



46,724



0,009



0,0027



Lempung lanau pasiran sangat lunak



7,5



0,041



0,381



0,242



58,65



1



58,650



0,872



59,522



0,007



0,0019



3



8,5



0,038



0,339



0,218



73,7



1



73,700



0,787



74,487



0,005



0,0013



0,36



3



9,5



0,034



0,306



0,199



77,95



1



77,950



0,715



78,665



0,001



0,0004



0,87



0,36



3



10,5



0,032



0,278



0,182



86,45



1



86,450



0,655



87,105



0,001



0,0004



0,02



0,87



0,36



3



11,5



0,029



0,255



0,168



99,2



1



99,200



0,604



99,804



0,001



0,0003



0,2



0,02



0,87



0,36



3



12,5



0,027



0,236



0,155



116,2



1



116,200 0,559 116,759 0,000



0,0002



0,2 0,16 0,16 0,16



0,02 0,02 0,02 0,02



0,87 0,8 0,8 0,8



0,36 0,36 0,36 0,36



3 3 3 3



13,5 14,5 15,5 16,5



0,026 0,024 0,023 0,021



0,219 0,204 0,191 0,180



0,145 0,135 0,127 0,120



137,45 141,95 150,95 164,45



1 1 1 1



137,450 141,950 150,950 164,450



0,0002 0,0001 0,0001 0,0001 0,0572



a



b



z



α1



α2



I



P0'



0,7 0,7 2,49



m 0,36 0,36 0,36



m 3 3 3



m 0,5 1,5 2,5



(°) 0,018 0,044 0,056



(°) 1,406 1,107 0,876



0,499 0,482 0,442



kPa 4,5 13,5 15,65



0,014



2,49



0,36



3



3,5



0,057



0,709



0,393



1,02



0,014



2,49



0,36



3



4,5



0,054



0,588



14,3



1,02



0,014



2,49



0,36



3



5,5



0,050



7



14,3



1,02



0,014



2,49



0,36



3



6,5



1



8



14,3



1,02



0,014



2,49



0,36



3



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



9



14,3



1,02



0,014



2,49



0,36



Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung pasiran Lempung pasiran Lempung pasiran



1



10



18,5



0,2



0,02



0,87



1



11



18,5



0,2



0,02



1



12



18,5



0,2



1



13



18,5



1 1 1 1



14 15 16 17



18,5 19 19 19



OCR



P'c



0,521 0,487 0,458 0,431



137,971 142,437 151,408 164,881



0,000 0,000 0,000 0,000



IV. CONTOH PERHITUNGAN: PERHITUNGAN PENURUNAN TOTAL YANG TERJADI (TIMBUNAN 3) Ketebalan γ Jenis tanah dasar di Ketebalan Kumulatif bawah timbunan (m) (m) (kN/m3) Lempung lunak 1 1 19 Lempung lunak 1 2 19 Lempung lanau pasiran 1 3 14,3 sangat lunak



a



b



z



α1



α2



0,7 0,7 2,49



m 0,23 0,23 0,23



m 3 3 3



m 0,5 1,5 2,5



(°) 0,011 0,029 0,036



Cc



Cs



eo



0,16 0,16 1,02



0,06 0,06 0,014



I



P0'



(°) 1,406 1,107 0,876



0,499 0,482 0,440



kPa 4,5 13,5 15,65



Δe



Sc



1 1 1



ΔP = P1' Δσz 3 (kN/m kPa kPa ) 4,500 1,198 5,698 13,500 1,156 14,656 15,650 1,056 16,706



0,016 0,006 0,029



m 0,0096 0,0034 0,0083



OCR



P'c



Lempung lanau pasiran sangat lunak Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



4



14,3



1,02



0,014



2,49



0,23



3



3,5



0,036



0,709



0,389



19,95



1



19,950



0,935



20,885



0,020



0,0058



1



5



14,3



1,02



0,014



2,49



0,23



3



4,5



0,034



0,588



0,342



26,4



1



26,400



0,820



27,220



0,014



0,0039



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



6



14,3



1,02



0,014



2,49



0,23



3



5,5



0,031



0,499



0,300



35



1



35,000



0,721



35,721



0,009



0,0026



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



7



14,3



1,02



0,014



2,49



0,23



3



6,5



0,028



0,432



0,266



45,75



1



45,750



0,639



46,389



0,006



0,0018



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



8



14,3



1,02



0,014



2,49



0,23



3



7,5



0,026



0,381



0,238



58,65



1



58,650



0,571



59,221



0,004



0,0012



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



9



14,3



1,02



0,014



2,49



0,23



3



8,5



0,024



0,339



0,215



73,7



1



73,700



0,515



74,215



0,003



0,0009



Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung pasiran Lempung pasiran Lempung pasiran



1



10



18,5



0,2



0,02



0,87



0,23



3



9,5



0,022



0,306



0,195



77,95



1



77,950



0,468



78,418



0,001



0,0003



1



11



18,5



0,2



0,02



0,87



0,23



3



10,5



0,020



0,278



0,179



86,45



1



86,450



0,428



86,878



0,000



0,0002



1



12



18,5



0,2



0,02



0,87



0,23



3



11,5



0,018



0,255



0,164



99,2



1



99,200



0,395



99,595



0,000



0,0002



1



13



18,5



0,2



0,02



0,87



0,23



3



12,5



0,017



0,236



0,152



116,2



1



116,200 0,366 116,566 0,000



0,0001



1 1 1 1



14 15 16 17



18,5 19 19 19



0,2 0,16 0,16 0,16



0,02 0,02 0,02 0,02



0,87 0,8 0,8 0,8



0,23 0,23 0,23 0,23



3 3 3 3



13,5 14,5 15,5 16,5



0,016 0,015 0,014 0,013



0,219 0,204 0,191 0,180



0,142 0,133 0,125 0,117



137,45 141,95 150,95 164,45



1 1 1 1



137,450 141,950 150,950 164,450



0,0001 0,0001 0,0001 0,0001



0,340 0,318 0,299 0,282



137,790 142,268 151,249 164,732



0,000 0,000 0,000 0,000



0,0386



IV. CONTOH PERHITUNGAN: PERHITUNGAN PENURUNAN TOTAL YANG TERJADI (TIMBUNAN 4) Ketebalan γ Jenis tanah dasar di Ketebalan Kumulatif bawah timbunan (m) (m) (kN/m3) Lempung lunak 1 1 19 Lempung lunak 1 2 19 Lempung lanau pasiran 1 3 14,3 sangat lunak Lempung lanau pasiran 1 4 14,3 sangat lunak Lempung lanau pasiran 1 5 14,3 sangat lunak



Δe



Sc



1 1



ΔP = P1' Δσz 3 (kN/m kPa kPa ) 4,500 2,396 6,896 13,500 2,308 15,808



0,030 0,011



m 0,0174 0,0065



15,65



1



15,650



2,103



17,753



0,056



0,0160



0,387



19,95



1



19,950



1,857



21,807



0,039



0,0113



0,588



0,339



26,4



1



26,400



1,625



28,025



0,026



0,0076



a



b



z



α1



α2



0,7 0,7



m 0,14 0,14



m 3 3



m 0,5 1,5



(°) 0,007 0,018



0,014



2,49



0,14



3



2,5



1,02



0,014



2,49



0,14



3



1,02



0,014



2,49



0,14



Cc



Cs



eo



0,16 0,16



0,06 0,06



1,02



I



P0'



(°) 1,406 1,107



0,499 0,481



kPa 4,5 13,5



0,022



0,876



0,438



3,5



0,022



0,709



3



4,5



0,021



OCR



P'c



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



6



14,3



1,02



0,014



2,49



0,14



3



5,5



0,019



0,499



0,297



35



1



35,000



1,427



36,427



0,018



0,0051



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



7



14,3



1,02



0,014



2,49



0,14



3



6,5



0,017



0,432



0,263



45,75



1



45,750



1,264



47,014



0,012



0,0035



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



8



14,3



1,02



0,014



2,49



0,14



3



7,5



0,016



0,381



0,235



58,65



1



58,650



1,129



59,779



0,008



0,0024



Lempung lanau pasiran sangat lunak



1



9



14,3



1,02



0,014



2,49



0,14



3



8,5



0,014



0,339



0,212



73,7



1



73,700



1,017



74,717



0,006



0,0017



Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung lanau pasiran teguh Lempung pasiran Lempung pasiran Lempung pasiran



1



10



18,5



0,2



0,02



0,87



0,14



3



9,5



0,013



0,306



0,193



77,95



1



77,950



0,924



78,874



0,001



0,0005



1



11



18,5



0,2



0,02



0,87



0,14



3



10,5



0,012



0,278



0,176



86,45



1



86,450



0,846



87,296



0,001



0,0005



1



12



18,5



0,2



0,02



0,87



0,14



3



11,5



0,011



0,255



0,162



99,2



1



99,200



0,779



99,979



0,001



0,0004



1



13



18,5



0,2



0,02



0,87



0,14



3



12,5



0,010



0,236



0,150



116,2



1



116,200 0,721 116,921 0,001



0,0003



1 1 1 1



14 15 16 17



18,5 19 19 19



0,2 0,16 0,16 0,16



0,02 0,02 0,02 0,02



0,87 0,8 0,8 0,8



0,14 0,14 0,14 0,14



3 3 3 3



13,5 14,5 15,5 16,5



0,010 0,009 0,008 0,008



0,219 0,204 0,191 0,180



0,140 0,131 0,123 0,116



137,45 141,95 150,95 164,45



1 1 1 1



137,450 141,950 150,950 164,450



0,0002 0,0002 0,0002 0,0001 0,0738



0,672 0,628 0,590 0,556



138,122 142,578 151,540 165,006



0,000 0,000 0,000 0,000



IV. CONTOH PERHITUNGAN: PERHITUNGAN PENURUNAN TOTAL YANG TERJADI Hasil Perhitungan Penurunan Tinggi Sisa Tinggi Penurunan Penurunan Penurunan Timbunan Timbunan Total 50% 90% (m) (m) 0,3 0,06 0,03 0,05 0,24 0,6 0,12 0,06 0,10 0,48 0,8 0,15 0,08 0,14 0,65 1,1 0,23 0,11 0,21 0,87



Besar penurunan yang terjadi (>90%) yaitu 0,21 m (210 mm) selama 21,8 tahun sehingga diperkirakan sebesar: 210 = 9,63 𝑚𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 < 20 𝑚𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 21,8 (memenuhi syarat)



Kecepatan Konsolitasi 𝑇5 =



!" ×1 6#$



sehingga 𝑡 =



7" ×6#$ !"



Di mana : t = waktu penurunan Ht = 17 m (drainase satu arah) ∑



8 !"



𝐶5 =



= ∑𝐻



( + %),:%



=



+ + %),%( 17(



5,067(



; +