Tipe Gunung API Berdasarkan Batas Lempeng Tektoniknya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tipe Gunung Api Berdasarkan Batas Lempeng Tektoniknya



Gambar persebaran gunung api di dunia 1. Batas Divergen Batas divergen, dimana lempeng bergerak saling menjauhi. Pada batas ini terjadi pembentukan dasar samudera baru (pemekaran dasar samudera) akibat naiknya material yang berasal dari mantel. Peristiwa tersebut terjadi pada lempeng samudera. Sedangkan pada lempeng benua proses divergen ini menyebabkan pembentukan lembah retakan (rift valey) misalnya lembah retakan Afrika.



Tipe Gunung Api pada zona divergen antara lain: Umumnya gunung api berbentuk perisai yaitu gunung api yang berbentuk cembung memanjang ke segala arah.  Gunung api terbentuk oleh perlapisan lava encer yang merupakan pengulangan erupsi yang membentuk kubah landai.  Jika gunung api meletus maka umumnya akan mengeluarkan lava encer secara merata dan mengalir ke segala arah.  Umumnya kandungan magmanya bersifat basaltik. Ada juga yang bersifat takhitik. 



Gambar persebaran gunung api di Iceland Gunung api yang terbentuk pada zona divergen yaitu gunung api yang ada di Iceland. Iceland terletak pada batas divergen antara lempeng Amerika Utara dengan lempeng Eurasia. Contoh gunungnya Eyjafjallajökull, Grímsvötn, Hekla, dan Katla. Gunung api di Iceland dibagi menjadi tiga tipe : a) Startovulcano namun kandungan magmanya bersifat basaltik seperti pada Gunung Eyjafjallajökull b) Shieldvulcano dengan erupsi sentral dan terdapat kaldera seperti pada Gunung Grímsvötn, Hekla, dan Katla. Contoh lain gunung api yang terbentuk pada zona divergen yaitu gunung api yang terletak di Afrika Timur seperti:  Gunung Siali : berbentuk perisai (shield volcano), terdapat kaldera dan kubah lava serta kandungan magmanya bersifat trakhitik.  Gunung Suswa : berbentuk perisai (shield volcano), terdapat kaldera, kandungan magmanya bersifat trakhitik dan letusannya mengeluarkan material piroklastik  Gunung Paka : berbentuk perisai (shield volcano), terdapat kaldera, kandungan magmanya bersifat trakhitik atau fonolitik dan letusannya umumnya mengeluarkan lava disertai aliran piroklastik.



2. Batas Konvergen Batas konvergen, dimana lempeng bergerak saling mendekat atau bertubrukan. Tubrukan ini dapat terjadi antara lempeng samudera dengan lempeng benua, lempeng samudera dengan samudera yang mengkibatkan adanya zona subduksi atau lempeng benua dengan lempeng benua (kolisi).



Gambar jenis-jenis batas konvergen Tipe gunung api pada batas konvergen memiliki ciri:  Gunung apinya berbentuk stratovulcano  Kandungan magmanya bersifat andesitik atau riolitik  Tipe erupsinya dapat terdiri dari beberapa jenis : a. Tipe Merapi Lava kental yang mengalir keluar perlahan-lahan dan membentuk sumbat kawah adalah ciri-ciri tipe Merapi. Karena tekanan gas dari dalam semakin kuat, maka kawah tersebut terangkat dan bagian luarnya pecah-pecah disertai awan panas yang membahayakan penduduk. b. Tipe St. Vincent Tipe letusan ini merupakan tipe letusan dengan lava yang kental, tekanan gas sedang, dan dapur magma yang dangkal. Contohnya, Gunung Kelud dan St. Vincent. c. Tipe Pelle Tipe letusan yang dicirikan dengan lava kental, tekanan gas tinggi, dan dapur magma yang dalam. Contohnya, Gunung Montagne Pelee di Amerika Tengah. d. Letusan Tipe Perret atau Plinian Tipe perret termasuk tipe yang sangat merusak karena ledakannya sangat dahsyat. Ciri utama tipe ini ialah letusan tiangan, gas yang sangat tinggi, dan dihiasi oleh awan menyerupai bunga kol di ujungnya. Contoh, letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980 merupakan tipe perret yang letusannya paling kuat dengan fase gas setinggi 50 km. Karena letusannya sangat hebat, menyebabkan puncak gunung menjadi tenggelam dan merosotnya dinding kawah, kemudian membentuk sebuah kaldera. e. Letusan Tipe Vulkano Tipe vulkano mempunyai ciri-ciri, yaitu (1) cairan magma yang kental dan dapur magma yang bervariasi dari dangkal sampai dalam, sehingga memiliki tekanan yang sedang sampai tinggi. Tipe ini merupakan tipe letusan gunung api pada umumnya. Contoh, Gunung Semeru di Jawa Timur, (2) besar kecilnya letusan didasarkan atas kekuatan tekanan dan kedalaman dapur magmanya.(3) daya rusak cukup besar. Contoh: Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur.



f.



Letusan Tipe Stromboli Letusan tipe Stromboli memiliki ciri-ciri: (1) seringnya terjadi letusan-letusan kecil yang tidak begitu kuat, namun terus- menerus, dan banyak mengeluarkan efflata. Contoh, Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Raung di Jawa, dan Gunung Batur di Bali. (1) Letusannya memiliki interval waktu hampir sama. Gunung api Stromboli di Kepulauan Lipari tenggang waktu letusannya 12 menit, artinya setiap 12 menit kawah melontarkan material padat berupa pasir, batu, dan abu. (2) material yang dimuntahkan berupa material padat, gas, dan batu Contoh tipe letusan Stromboli yaitu Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).



3. Batas Transform Batas transform, dimana lempeng saling bergerak menyamping satu sama lain. Kedua lempeng teknonik bergerak pada bidang transformnya dan saling bergesekan tetapi dengan arah yang berlawanan. Gerak relatif kedua lempeng dapat sinistral ( bergeser ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) dan destral ( bergeser ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh batas transform in terjadi di sesar San Andreas di California. Batas transform ini juga dikenal sesar ubahan bentuk (transform fault).



gambar batas transform Pada batas transform jarang sekali dijumpai gunung api. Biasanya gunung api banyak terdapat pada batas-batas konvergen dan divergen.



Referensi : Sapiie,Benyamin;dkk. 2009. Geologi Dasar. Bandung : Penerbit ITB http://www.volcanodiscovery.com/iceland.html (Diakses pada tanggal 3 Februari 2014 pukul 19.00 WIB) http://www.discover-the-world.co.uk/en/special-interest/volcano-geology-guide.html (Diakses pada tanggal 3 Februari 2014 pukul 19.00 WIB) http://education.nationalgeographic.com/education/encyclopedia/ring-fire/?ar_a=1 (Diakses pada tanggal 3 Februari 2014 pukul 19.00 WIB)