TKSDL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PORTOFOLIO PRAKTIKUM TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBERDAYA LAHAN “PERCOBAAN FAKTOR EROSI K DAN R”



Disusun oleh: Nama : Shafa Salsabilaa Zahirah NIM : 185040200111038 Kelas : L Asisten Praktikum : Nisfi Fariatul Ifadah



PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2020



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Saat ini banyak lahan yang mengalami kerusakan sumberdaya lahan akibat erosi tanah karena air. Tanah dan air merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan. Dalam dunia pertanian, tanah merupakan media tanam tempat bertumbuhnya tanaman sedangkan air digunakan tanaman untuk tumbuh. Air juga sangat diperlukan untuk kebutuhan makhluk hidup lainnya tidak hanya tanaman saja. Untuk itu perlu pelestarian tanah dan air agar tidak terjadi pencemaran dan degradasi lahan yang menyebabkan erosi sehingga tanah dan air dapat digunakan untuk saat ini dan masa yang akan datang. Erosi merupakan proses pengikisan lapisan bagian atas permukaan tanah oleh air, angin dan agen lainnya melalui tiga tahap yaitu penghancuran, pengangkutan dan pengendapan. Erosi mengakibatkan hilangnya material yang ada didalam tanah, nutrisi organik tanah, menurunkan produktivitas panen dan kualitas air. erosi dapat terjadi secara alamiah dan aktivitas manusia namun saat ini mayoritas erosi terjadi karena ulah tangan manusia yaitu dari mulai alih fungsi lahan menjadi pertanian dan non pertanian hingga lahan menjadi kritis. Erosi memiliki berbagai macam bentuk yaitu erosi alur, permukaan, parit, tebing, percik dan tunnel. Faktor yang mempengaruhi erosi terbagi menjadi empat macam yaitu topografi, jenis tanah, intensitas hujan dan jumlah tanaman yang ada di lahan tersebut. Pada topografi, semakin curam tingkat kelerangannya maka semakin besar potensi terjadinya erosi. Jenis tanah yang mudah tererosi yang memiliki partikel halus dan kecil serta daya ikat air rendah. Kemudian, intensitas hujan juga berpengaruh pada erosi yaitu semakin tinggi intensitas hujan maka potensi erosi yang terjadi juga semakin besar akan tetapi hal ini harus memperhatikan faktor lainnya seperti jenis tanah, topografi di suatu lahan tersebut dan terdapat tanaman apa saja. Untuk faktor vegetasi ini, semakin banyak tanaman penutup tanah maka erosi yang terjadi akan rendah karena tanaman tutupan tanah dapat menahan dan mencegah erosi sehingga potensi terjadinya erosi itu rendah. Erosi dapat diatasi dengan melakukan konservasi air dan tanah melalui dua metode yaitu metode vegetatif dan metode mekanis. Dalam metode vegetatif bisa menggunakan cover crop, tanaman pinggiran dan pola tanam yang diatur semisal dengan tumpang sari, rotasi tanaman, alley cropping dan lain lain. Sedangkan, metode mekanis bisa dilakukan dengan cara membuat teras sesuai dengan kemiringan yang telah ditentukan, pembuatan biopori, membuat saluran drainase dan lain lain. Oleh karena itu, dalam portofolio ini membahas tentang pengertian dan faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi dengan melakukan percobaan agar lebih paham untuk memahami materi tentang hal ini.



BAB II METODE PERCOBAAN 2.1 Waktu dan Tempat Praktikum dilaksanakan pada tanggal 18 sampai 20 Oktober 2020 bertempat di kediaman penulis pada teras rumah yang berlokasi di daerah kabupaten Bogor, Jawa Barat. 2.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan saat praktikum yaitu botol air mineral 1,5 L sebagai tempat menaru tanah, cutter untuk memotong gelas aqua sesuai pola yang telah ditentukan, tali rapia sebagai penyambung gelas, gelas takaran untuk menakar air, meja sebagai tempat percobaan, dan kamera untuk mendokumentasikan percobaan. Bahan yang digunakan yaitu tanah dominan pasir, air, dan tanah dominan debu. 2.3 Tahapan Untuk percobaan faktor R yaitu erosivitas 1. Siapkan alat dan bahan : -



Air A : 400 ml, Air B : 200 ml



-



Jenis tanah A dan B : tanah dominan debu



-



Tempat menapung air



-



Meja



-



Tempat tanah



-



Tempat menaruh air



-



Kamera



2. Siram tanah dengan air yg sudah ditentukan dan dilakukan secara arah vertikal sampai airnya habis 3. Lalu, amati tanah yag terbawa oleh air dan air yang masuk ke tempat penampungan seberapa banyak jumlahnya 4. Lihat perbandingan air yang ada ditempat penampungan 5. Kemudian, membuat kesimpulan dari hasil percobaan



Untuk percobaan faktor K yaitu erodibilitas 1. Siapkan alat dan bahan -



Air A dan B : 200 ml



-



Jenis tanah A : tanah dominan pasir, Tanah B : tanah dominan debu



-



Tempat menapung air



-



Meja



-



Tempat tanah



-



Tempat menaruh air



-



Kamera



2. Siram tanah dengan jenis tanah yang berbeda menggunakan air sebanyak 200ml dilakukan secara vertikal sampai airnya habis 3. Lalu, amati tanah yang terbawa oleh air dan air yang masuk kedalam tempat penampungan seberapa banyak jumlahnya 4. Lihat perbandingan air yang ada ditempat penampungan 5. Kemudian, membuat kesimpulan dari hasil percobaan



BAB III HASIL PERCOBAAN



3.1 Perbandingan Hasil pada Perlakuan - Faktor K = Erodibilitas



Gambar 1. Percobaan Erodibilitas



Pada percobaan kali ini menggunakan volume yang sama yaitu 200 ml sedangkan jenis tanahnya berbeda menggunakan tanah dominan debu pada gambar B dan tanah dominan pasir pada gambar A. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan air untuk menimbulkan erosi, air disini diibaratkan seperti air hujan kalau secara aktualnya. Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa hasil percobaan pada faktor K untuk perlakuan tanah dominan debu pada gambar B lebih banyak air yang tertampung dibandingkan dengan tanah dominan pasir yang tertera pada gambar A. Hal ini dikarenakan debu memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dan halus sehingga mudah terbawa oleh air. Selain itu, tingkat infiltrasi pada tanah dominan debu juga rendah maka run off yang terjadi semakin besar.



-Faktor R : Erosivitas



Gambar 2. Percobaan Erosivitas



Pada percobaan kali ini menggunakan volume air yang berbeda yaitu pada A menggunakan air sebanyak 400 ml dan pada B menggunakan air sebanyak 200 ml serta menggunakan jenis tanah yang sama yaitu tanah dominan debu. Berdasarkan gambar diatas bahwa mendapatkan hasil percobaan yaitu air yang tertampung lebih banyak pada A yaitu dengan perlakuan volume air 400 ml. Hal ini dikarenakan semakin besar volume air yang diberikan semakin besar pula erosi yang terjadi atau tanah yang terbawa oleh air berlaku untuk jenis tanah yang sama. Nilai erodibilitas suatu tanah ditentukan oleh ketahanan tanah terhadap daya rusak dari luar dan kemampuan tanah dalam menyerap air.



3.2 Pembahasan - faktor K = erodibilitas Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan bahwa mendaptkan hasil air yang tertampung lebih banyak pada perlakuan tanah dominan debu dibandingkan perlakuan tanah dominan pasir. Hal ini dikarenakan tanah dominan debu memiliki ukuran partikel tanah yang lebih kecil dibandingkan pasir sehingga daya ikat tanah pada debu lebih rendah dibandingkan pasir. Debu merupakan fraksi tanah yang paling mudah mengalami erosi karena ukuran yang relatif halus dan tidak memiliki kemampuan untuk membentuk ikatan (tanpa adanya bantuan bahan perekat) serta tidak mempunyai muatan Selain itu, kapasitas tanah dominan debu untuk menahan dan menampung air juga lebih rendah dibandingkan tanah dominan pasir sehingga tingkat erodibilitas pada tanah dominan debu lebih tinggi dibandingkan tanah dominan pasir. Erodibilitas merupakan kepekaan tanah terhadap erosi. Erodibilitas ini dipengaruhi oleh tekstur, struktur, permeabilitas dan bahan organik (Arsyad, 2000). Bahan organik juga berperan penting dalam proses pengikatan, pembuatan dan penstabilan agregat tanah. Tidak kalah penting struktur juga menentukan tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Tanah yang berstruktur granular atau kersai tingkat penyerapan air lebih tinggi dibandingkan tanah yang tidak berstruktur atau susunan butiran lebih rapat.



-faktor R = Erosivitas Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan menunjukan bahwa air yang tertampung dan tanah yang terbawa oleh air pada perlakuan air sejumlah 400 ml lebih banyak dibandingkan air sejumlah 200 ml. Perbedaan volume air yang diberikan kepada tanah mengakibatkan perbedaan tingkat erosivitas yang terjadi. Semakin banyak volume air yang diberikan maka semakin tinggi pula erosivitas yang terjadi. Air disini diibaratkan dengan air hujan atau curah hujan. Tebal hujan, intensitas hujan dan distribusi hujan mempengaruhi terjadinya peningkatan erosi. Erosivitas merupakan kemampuan air hujan untuk menimbulkan erosi pada suatu lahan. Faktor curah hujan tidak dapat diatur untuk mengecilkan karena ini merupakan faktor alam tetapi bisa dengan upaya penerapan tutupan lahan. Intesitas hujan dapat meningkatkan aliran permukaan sehingga intensitas yang tinggi akan memiliki energi yang besar dalam menghanucrkan agregat tanah (Taringan dan Mardianto, 2013). Berkurangnya kemampuan tanah dalam menyerap air disebakan oleh agregat tanah yang hancur dengan menutupnya pori pori tanah. Ketika terjadinya aliran permukaan pada tanah maka akan mengikis dan mengangkut partikel partikel tanah yang telah hancur dengan demikian proses terjadinya erosi.



BAB IV KESIMPULAN



Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor intensitas air dan jenis tanah mempengaruhi terjadinya erosi. Semakin tinggi intensitas air yang terjadi maka semakin besar pula potensi erosi yang akan terjadi. Selain itu, pada jenis tanah semakin kecil ukuran partikel tanah maka semakin besar potensi erosi yang akan terjadi karena dalam tanah yang memiliki partikel kecil dan halus, daya ikat air rendah. Dimana daya ikat air ini dipengaruhi oleh tekstur, struktur, permeabilitas dan bahan organik didalam tanah. Erosi terjadi karena tanah tidak melakukan infiltasi dengan baik sehingga terjadinya limpasan air permukaan.



DAFTAR PUSTAKA Arsyad. 2000. Konservasi Tanah dan Air. Lembaga Sumberdaya Informasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor: IPB Press. Taringan dan Mardianto. 2013. Pengaruh Erosivitas Dan Topografi Terhadap Kehilangan Tanah Pada Erosi Alur Di Daerah Aliran Sungai Secang Desa Hargotirto Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo. Jurnal Geografi Universitas Gadjah Mada.



LAMPIRAN



Tanah dominan pasir



Meja



Potongan botol aqua



Persiapan



tanah dominan debu



cutter



aqua 1,5 liter



percobaan



air



gelas ukur



potongan aqua



hasil



Link video: https://drive.google.com/file/d/1KGvQMS__SEkoM6tEvhUjJ6QOSn2NxXh6/view?usp=shar ing