Tokoh Pendiri ASEAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tokoh Pendiri ASEAN ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi perhimpunan bangsa-bangsa asia tenggara yang didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok. ASEAN didirikan dan dibentuk oleh 5 negara. Masing masing negara mengutus wakilnya untuk menghadiri acara deklarasi dan pembentukan organisasi ASEAN.



Deklarasi Bangkok adalah landasan kesepakatan untuk mengadakan kerja sama regional dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan di Asia Tenggara. Deklarasi ini ditandatangani oleh ketua delegasi dari lima negara. Dalam deklarasi tersebut dinyatakan pendirian perhimpunan di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Jadi terdapat 5 negara pendiri ASEAN dan 5 tokoh pendiri ASEAN yang merupakan utusan dan perwakilan masing masing negara.



1 . Adam Malik dari Indonesia



Adam Malik Batubara lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 22 Juli 1917 dan meninggal di Bandung, Jawa Barat pada 5 September 1984 pada umur 67 tahun. Adam Malik adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa Departemen, antara lain ia pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga. Adam Malik ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998. Ia termasuk salah satu



tokoh pendiri ASEAN karena menjadi utusan Indonesia saat pembentukan organisasi ASEAN.



2. Tun Abdul Razak dari Malaysia



Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji Hussein Al-Haj lahir di Pulau Keladi, Pekan, Pahang, Malaysia pada 11 Maret 1922 dan meninggal di London, Inggris, 14 Januari 1976 pada umur 53 tahun. Ia adalah Perdana Menteri Malaysia ke-2 mulai tahun 1970 hingga 1976 menggantikan Tunku Abdul Rahman. Selain dikenal sebagai salah seorang tokoh pendiri Malaysia, ia juga penggagas Dasar Ekonomi Baru, suatu program kontroversial untuk memajukan perekonomian orang Melayu di Malaysia agar sejajar dengan kaum keturunan Tionghoa dan Tamil. Ia juga pendiri Barisan Nasional pada tahun 1973. Selain itu semua, ia juga merupakan salah satu tokoh pendiri ASEAN. Tun Abdul Razak merupakan anak sulung Dato’ Hussein bin Mohd. Taib dan Hajah Teh Fatimah binti Daud. Ia memiliki darah bangsawan Bugis yang datang ke Malaya pada abad ke-19. Salah seorang putranya, Najib Tun Razak, adalah Perdana Menteri Malaysia sejak 3 April 2009. Tun Abdul Razak wafat saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri pada tanggal 14 Januari 1976 karena menderita leukemia.



3. Thanat Koman dari Thailand



Thanat Khoman adalah politisi berkebangsaan Thailand dia juga termasuk salah satu tokoh pendiri Asean dan merupakan mantan Menteri luar negeri Thailand pada tahun 1959 to 1971. Pada tahun 1960 , Thanat memainkan peran penting dalam mediasi antara Indonesia dan Malaysia . Pemilihan Bangkok sebagai tempat pendiri ASEAN (



Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara ) pada bulan Agustus 1967 adalah ekspresi penghormatan terhadap peran aktif dalam pembentukan lembaga ini . Ia juga merupakan salah satu dari 5 tokoh pendiri ASEAN yang cukup sentral. Pada 17 November 1971 ia mengundurkan diri jabatannya setelah kudeta . Setelah pengunduran dirinya sebagai menteri luar negeri, Thanat masuk politik negara pada tahun 1979 dan adalah ketua Democratic Party ( sampai tahun 1982 ) . Antara 1980 dan 1982 ia juga Wakil Perdana Menteri . Pada tahun 1982 , ia pensiun dari dunia politik .



4. Narciso Ramos dari Filipina



Narciso Rueca Ramos (lahir di Asingan, Pangasinan, 11 November 1900 – meninggal di Manila, 3 Februari 1986 pada umur 85 tahun) adalah seorang diplomat, mantan politikus Filipina (pernah menjadi anggota legislatif selama 5 periode), mantan pengacara dan wartawan. Anaknya, Fidel Ramos, adalah juga mantan Presiden Filipina. Dari 1965 ke 1968, Narciso Ramos menjadi Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan Ferdinand Marcos. Dalam kapasitas sebagai Menteri Luar Negeri, ia pada 8 Agustus 1967 menghadiri pertemuan di Bangkok yang juga dihadiri oleh 4 menteri luar negeri lainnya: Adam Malik (Indonesia), S. Rajaratnam (Singapura), Tun Abdul Razak (Malaysia) dan Thanat Khoman (Thailand). Pada hari itu pulalah Narciso Ramos dan keempat menteri luar negeri lainnya menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN sehingga menjadikannya sebagai salah satu tokoh pendiri ASEAN. Narciso Ramos menjadi orang pertama yang memberikan sambutan dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan bahwa negosiasi yang telah dilakukan benar-benar menuntut niat baik, imajinasi, kesabaran dan saling memahami di antara kelima menteri luar negeri yang hadir.



5. S. Rajaratnam dari Singapura



Sinnathamby Rajaratnam lahir di Jaffna, Sri Lanka, 25 Februari 1915 dan meninggal di Singapura, 22 Februari 2006 pada umur 90 tahun dan lebih dikenal sebagai S Rajaratnam. Ia adalah mantan politikus Singapura. Anak kedua dari keluarga etnis Tamil ini lahir di Jaffna, Sri Lanka. Ia bekerja sebagai jurnalis The Straits Times pada era 1950-an. Ia menikah dengan Piroska Feher, guru asal Hongaria, yang dijumpainya di London. Pada 1959, Rajaratnam beralih karier menjadi seorang politikus dan bergabung dengan Partai Aksi Rakyat. Posisi-posisi yang dijabatnya ialah Menteri Kebudayaan (1959–1965), Menteri Luar Negeri (1965–1980), Menteri Perindustrian (1968–1971), Wakil Perdana Menteri (1980–1985), dan Menteri Senior hingga masa pensiunnya pada 1988. Ia lalu bekerja di Institut Studi Asia Tenggara hingga 1996. Saat bertugas sebagai menteri luar negeri, ia merupakan salah satu dari lima “bapak pendiri” ASEAN pada 8 Agustus 1967. Pada 1966, setahun setelah kemerdekaan Singapura, Rajaratnam menulis Ikrar Kebangsaan (National Pledge).