TOM Big Data [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Technology & Operations Management Implementasi Big Data dalam Bisnis dan Politik



Disusun oleh: Angger Titokusuma Dinda Ayu Lestari Hanif Pramadan Meilani Putri Utami Ridho Aditya



Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2018



Big Data dalam Bisnis dan Politik Big data adalah data yang besar dan melimpah yang bergerak secara cepat dan terlalu sulit untuk diolah menggunakanan metode tradisional. Big data juga sering dikarakterisasikan sebagai 3V yaitu extreem volume, wide variety, dan velocity at which the data must processed, misalnya sejarah bisnis suatu perusahaan, hasil eksperimen, atau sensor real-time yang digunakan di internet of things. Apabila di analisa dengan tepat big data dapat memprediksi perilaku manusia. Sebelum ada big data, keputusan selalu diambil oleh pimpinan, sekarang keputusan dapat ditentukan oleh data yang melimpah. Namun data tersebut tidak bisa diambil secara mentah, melainkan harus diolah terlebih dahulu secara tepat. Perbankan belakangan ini sudah mengimplementasikan big data untuk mengumpulkan informasi para nasabahnya. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia, Yati Kurniati, big data digunakan untuk mengamati perilaku nasabah. Data tersebut didapat dari informasi detail nasabah, transaksi, rekam jejak, dan keuangan nasabah tersebut. Data itu kemudian digunakan untuk analisis resiko kredit. Data juga dapat digabung dengan data nasabah yang berada di sosmed menggunakan algoritma tertentu. Gojek-pun menggunakan big data untuk memprediksi perilaku konsumen dengan North Star Metric yang berfungsi untuk memastikan bahwa core value perusahaan dapat tersampaikan pada konsumen dan mitra. Metrik tersebut digunakan gojek untuk mengetahui jumlah transaksi yang telah selesai dari driver, mitra, maupun konsumen. Contohnya untuk meminimalisir cancel gojek menggunakan metric ini, semisal driver A sering menolak pesanan dari restoran A pada jam tertentu, maka pesanan dari restoran tersebut selanjutnya tidak akan diarahkan kepada driver A pada jam tersebut. Crystal Widjaja mengungkapan bahwa pengolahan big data pada Gojek saat ini menggunakan North Star Metric yang mana metrik ini berfungsi untuk menunjukan apakah core value perusahaan tersebut berhasil sampai pada konsumen atau tidak. Berdasarkan metrik tersebut konsentrasi Gojek adalah untuk mengetahui jumlah transaksi yang terselesaikan. Semakin banyak transaksi yang diselesaikan maka semakin banyak pula tujuan yang tercapai. Oleh karena itu big data pada gojek diolah sedemikian rupa untuk “menebak” kemauan/tujuan pelanggan lebih akurat sehingga mengurangi usaha yang dilakukan konsumen. Semakin sedikit usaha yang konsumen lakukan semakin meningkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Gojek dan juga semakin tinggi pula tingkat keberhasilan transaksi yang terselesaikan. Gojek tidak hanya menggunakan itu pada pelanggan saja tapi Gojek juga menggunakan big data untuk mengatur mitra salah satunya driver Gojek dalam melayani pesanan Go food. Gojek berdasarkan big data mengatur driver mendapatkan pesanan apa agar meminimalisir cancel, seperti contoh driver A sering menolak pesanan dari restoran A di jam tertentu, dengan begitu jika ada pelanggan yang memesan makanan pada restoran tersebut di waktu tersebut maka Gojek tidak akan mengarahkan pesanan tersebut ke driver itu. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir gagalnya transaksi (cancel), selain agar tidak mengecewakan konsumen dengan begitu gojek



juga tidak perlu terus menerus mensubsidi driver untuk memotivasi mereka mengambil pesananpesanan yang mereka enggan. Hal ini bertujuan pada efisiensi keuangan Gojek. Pengolahan big data ini juga untuk mengetahui A-Ha moment yang ditawarkan pada pelanggan dan seberapa sering konsumen berhasil mendapatkan momen tersebut. Big data diterapkan pada berbagai macam sektor, dimulai dari bisnis hingga politik. Data data yang diperoleh lalu dianalisis setelah dianalisis diberikan kepada pihak yang berkepentingan untuk menyusun suatu strategi. Implementasi big data pada sektor politik digunakan untuk mendapatkan data yang digunakan untuk memperoleh hasil pada kepentingan suatu politik. Penggunaan Big Data untuk politik sudah digunakan oleh Barack Obama saat maju menjadi presiden setelah digunakan lagi oleh donald trump. Big data yang digunakan dalam kampanye politik sebagai data base dalam menyusun target perencanaan sebuah kampanye dan sasarannya. Big data menjadi sangat penting untuk politik sehingga dipraktikkan oleh Donald Trump dan membuat kemenangan pada pemilu di Amerika Serikat. Donald Trump memanfaatkan big data dengan bekerja sama pada Cambridge Analytica untuk menganalisis data penduduk. Dengan adanya big data, para politisi mendapatkan berbagai informasi dari masyarakatnya. Bermacam data yang didapatkan, termasuk survei sehingga dapat menentukan mana wilayah atau penduduk yang berpotensi dan menjadikan wilayah kemenangan. Politik menggunakan big data menjadikan para politisi mampu memetakan demografi, sejarah kontribusi pemilih dalam politik dan urusan kehidupan pribadi seorang politik dari konsumsi media, aktivitas di media sosial, hingga status kepemilikan rumah, mobil, atau kapal.



Sumber : https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/27/124500226/ini-manfaat-big-data-bagi-industriperbankan https://www.liputan6.com/tekno/read/3498380/menilik-penggunaan-big-data-di-sektor-bisnissampai-politik