Topik 5 TBPP - Elaborasi Pemahaman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Topik 5 Elaborasi Pemahaman Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran Kelompok: Ayu Suhesti Lindawaty Bunga Djaya Kusuma Melati Rosalia M. Valiant Alkahfie Rofa’u Zakiyyah



Tugas : Mahasiswa yang berbahagia, setelah Anda mempelajari dan mengetahui tentang web dan aplikasinya, silahkan Anda lakukan kegiatan berikut: 1. Buatlah kelompok 3-5 orang anggota 2. Lakukan analisis terhadap salah satu bentuk web dalam pembelajaran (misal blog, wiki atau jejaring sosial) 3. Selanjutnya kemukakan hasil analisis kelompok Anda terhadap pemanfaatan web tersebut (kelebihan, kekurangan, aspek yang perlu diperbaiki). 4. Hasil diskusi kelompok dikumpulkan pada link yang telah disiapkan. Jawaban : Jejaring sosial adalah bentuk web yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan LinkedIn dapat digunakan dalam pembelajaran untuk memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan berbagi informasi antara siswa dan guru. Berikut adalah beberapa analisis terhadap jejaring sosial sebagai bentuk web dalam pembelajaran: Kelebihan: 1. Meningkatkan partisipasi siswa: Jejaring sosial dapat memfasilitasi partisipasi siswa dalam pembelajaran. Dengan adanya forum diskusi, siswa dapat berdiskusi dengan teman sekelas mereka atau guru tentang topik pembelajaran tertentu. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan membantu mereka memahami materi dengan lebih baik. Misalnya: memfasilitasi partisipasi dalam kampanye Global Warming dengan teks persuasive yang di share melalui Instagram. 2. Meningkatkan kolaborasi: Jejaring sosial dapat memfasilitasi kolaborasi antara siswa dalam pembelajaran. Siswa dapat bergabung dalam grup atau tim untuk bekerja sama dalam tugas atau proyek tertentu. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi



siswa dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk bekerja dalam tim di masa depan. Misalnya: melalui Whatsapp, guru meminta siswa untuk menanggapi, saran, kritik maupun pendapat kritis pada sebuah video masalah lingkungan secara global untuk pembelajaran. Agar kondusif, kitab isa membuat aturan diskusi di awal kegiatan. 3. Memfasilitasi berbagi informasi: Jejaring sosial dapat memfasilitasi berbagi informasi antara siswa dan guru. Guru dapat mengunggah materi pembelajaran dan tugas ke jejaring sosial, dan siswa dapat mengakses materi tersebut kapan saja dan di mana saja. Hal ini dapat meningkatkan akses siswa terhadap informasi dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk ujian dan tugas. Misalnya, melalui Instagram, siswa dapat mencari tau informasi terkini tentang gempa yang terjadi di Turki dan mengambil masalah tersebut untuk membuat report text. Kekurangan: 1. Masalah privasi: Jejaring sosial dapat menyebabkan masalah privasi jika informasi pribadi siswa atau guru diungkapkan secara tidak sengaja atau disalahgunakan. Oleh karena itu, perlu memperhatikan keamanan data dan privasi di jejaring sosial. 2. Gangguan: Jejaring sosial juga dapat menyebabkan gangguan dalam pembelajaran jika siswa terlalu banyak menggunakan jejaring sosial atau jika ada banyak informasi yang tidak relevan atau tidak akurat yang dibagikan di jejaring sosial. 3. Kesulitan dalam mengukur hasil pembelajaran: Jejaring sosial dapat menyulitkan guru dalam mengukur hasil pembelajaran siswa. Karena jejaring sosial dapat digunakan untuk berbagai kegiatan, sulit untuk mengetahui seberapa besar kontribusi jejaring sosial dalam peningkatan hasil pembelajaran siswa. Meskipun jejaring sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam pembelajaran, ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk memastikan penggunaannya yang aman dan efektif dalam konteks pendidikan. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperbaiki dari jejaring sosial dalam pembelajaran: 1. Keamanan dan privasi: Keamanan dan privasi harus menjadi prioritas utama dalam penggunaan jejaring sosial dalam pembelajaran. Siswa dan guru harus dilindungi dari ancaman keamanan online, seperti cyberbullying dan hacking, serta perlu dipastikan bahwa informasi pribadi tidak diungkapkan secara tidak sengaja atau disalahgunakan. Oleh karena itu, perlu diadopsi kebijakan dan tindakan yang tepat untuk memastikan keamanan dan privasi pengguna jejaring sosial dalam konteks pembelajaran. 2. Konten yang relevan dan bermanfaat: Konten yang dibagikan di jejaring sosial harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan bermanfaat bagi siswa. Konten yang tidak relevan atau tidak bermanfaat dapat mengganggu pembelajaran dan mengurangi efektivitas jejaring sosial sebagai alat pembelajaran.



3. Penggunaan yang tepat: Penggunaan jejaring sosial harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan harus diawasi dengan cermat oleh guru. Siswa harus diberikan pedoman yang jelas tentang cara menggunakan jejaring sosial dengan tepat dan bertanggung jawab, dan diberikan informasi tentang konsekuensi dari penggunaan jejaring sosial yang tidak tepat. 4. Evaluasi dan pemantauan: Penggunaan jejaring sosial dalam pembelajaran harus dievaluasi secara teratur untuk memastikan efektivitasnya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, perlu ada sistem pemantauan untuk mengidentifikasi masalah atau kesalahan yang terjadi dalam penggunaan jejaring sosial dan untuk memastikan bahwa masalah tersebut ditangani dengan cepat dan tepat. 5. Pelatihan dan dukungan: Guru dan siswa harus diberikan pelatihan dan dukungan yang cukup untuk menggunakan jejaring sosial dengan tepat dalam pembelajaran. Pelatihan dan dukungan ini harus mencakup informasi tentang penggunaan jejaring sosial yang aman dan efektif, serta pedoman tentang penggunaan jejaring sosial dalam konteks pembelajaran. Dengan memperbaiki aspek-aspek di atas, jejaring sosial dapat menjadi alat yang efektif dan aman dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi, kolaborasi, dan berbagi informasi antara siswa dan guru.