TOR Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TOR (TERM OF REFERENCE) KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PUSKESMAS MULYAGUNA TAHUN ANGGARAN 2020



Satuan Kerja



: PUSKESMAS MULYAGUNA



Hasil (Outcome)



: Masih banyak sekali anak-anak dan masyarakat yang giginya terdapat masalah seperti karies (lubang gigi), kalkulus (karang gigi) dan lain sebagainya yang diakibatkan masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan gigi dan mulut



Kegiatan



: Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut



Indikator Kinerja Kegiatan



: Jumlah kegiatan yang dilaksanakan melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)



Keluaran (Output)



: Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut



Volume Keluaran (Output)



: 1 (Satu)



Satuan Ukur Keluaran (Output) : Dokumen A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1913 tentang Kesehatan Gigi dan Pelaksana Perawatan Pencegahan Penyakit Gigi Khusus untuk Anak-anak c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2003 tentang Pencegahan Karies Gigi d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pembentukan IFDH (International Federation of Dental Hygienist) e. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1973 tentang Wujud dari Gerakan Internasional Perawat Gigi f.



Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2007 tentang Mendorong Peningkatan Kesehatan Gigi pada Anak-anak



g. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2003 Tentang Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut serta Peningkatan Kesgilut h. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2005 tentang Upaya Pencegahan Penyakit Gigi dan Upaya Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan i.



Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 1930 tentang Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut



j.



Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir



k. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Tingkat Penurunan Prevalensi Karies Gigi l.



KEPMENPAN Nomor 22 Tahun 2001 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya



2. Gambaran Umum Puskesmas Mulya Guna terletak di desa Mulya Guna Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dengan jarak sekitar 29 Km dari ibu kota Kabupaten OKI, Kayuagung dan sekitar 14 Km dari Kecamatan Teluk Gelam. Luas wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna +54,85 Km. Sebelumnya puskesmas bernama Pustu (Puskesmas Pembantu) Mulyaguna. Pustu Mulyaguna dibangun pada tahun 1998 dan dilakukan rehab pada 2010. Sejak terjadi pemekaran wilayah tahun 2016 berganti menjadi Puskesmas



Mulyaguna



(SK



BUPATI



OGAN



KOMERING



ILIR



Nomor



:



128/KEP/D.KES/2016). Luas tanah Puskesmas Mulyaguna + 4000 m2, luas bangunan + 270,5 m2. Batas Wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna a. Sebelah Utara



: Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Pedamaran



b. Sebelah Barat



: Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Pedamaran



c. SebelahTimur



: Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Tugumulyo



d. Sebelah Selatan



: Berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas Sugih waras



Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit masyarakat yang dapat menyerang semua golongan umur yang bersifat progresif dan akumulasi. Hasil studi morbiditas SKRT-Surkesnas 2001 menunjukkan dari prevalensi 10 (sepuluh) kelompok penyakit yang dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama dengan angka prevalensi 61% penduduk, dengan persentase tertinggi pada golongan umur lebih lebih dari 55 tahun (92%) Penyakit gigi dan mulut yang terbanyak dialami masyarakat di Indonesia adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Kesehatan gigi merupakan bagian integral dari kesehatan manusia seutuhnya, dengan demikian upaya-upaya dalam bidang kesehatan gigi pada akhirnya akan turut berperan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Supriyanto (2004) menguatkan dalam penelitian lebih lanjut dengan menemukan banyak penyakit yang berkaitan dengan kondisi gigi yang bermasalah. Prilaku hidup sehat yang dikaitkan dengan kesehatan gigi adalah adanya kebiasaan untuk menggosok setiap sebelum tidur dan setelah makan besar, tidak mengkonsumsi makanan yang dapat merusak gigi dan selalu memeriksakan diri ke dokter gigi secara berkala. Karies gigi merupakan proses infeksi yang memiliki keterkaitan dengan kesehatan dan status gizi serta dapat berindak sebagai vocal infeksi yang dapat menimbulkan penyakit di organ tubuh lainnya. Infeksi oral berpengaruh pada kesehatan sistemik. Kries gigi memiliki faktor penyebab multifaktoral yaitu adanya 3 faktor utama. Ketiga faktor tersebut adala : 1. Tuan rumah (host), gigi dan saliva, 2. Agen (agent), mikroorganisme, 3. Substrat, lingkungan selain ketiga faktor ini juga terdapat faktor waktu yang mempengaruhi terjadi karies. Agar karies dapat terjadi, maka kondisi dari setiap faktor harus saling mendukung yaitu adanya tuan rumah yang rentan, mikroorganisme yang



kariogenik, substrat yang sesuai dan waktu yang lama. Plak gigi memegang peran penting dalam proses kerusakan jaringan keras gigi. Efek merusak ini terutama disebabkan karena kegiatan metabolism mikroorganisme didalam plak gigi. Plak tampak sebagai massa gglobular berwarna putih, keabu-abuan atau kuning. Plak gigi mulai terbentuk sebagai kolonisasi mikroorganisme pasca pemikaan enamel dan mencapai ketebalan pada hari ketiga puluh. Penelitian membuktikan bahwa penambahan karbohidrat pada makanan hanya menyebabkan akumulasi plak yang sangat tebal. Penumpukan plak sudah dapat terlihat dalam waktu 1-2 hari setelah seseorang tidak melakukan prosedur kebersihan mulut, sedangkan waktu yang dibutuhkan suatu karies berkembang menjadi suatu lubang pada gigi cukup bervariasi, diperkirakan antara 6-48 bulan. Mengingat bahwa terjadinya karies gigi membutuhkan waktu dan proses yang panjang, maka upayaupaya yang dilakukan untuk mencegahnya dapat dimulai sejak dini, yaitu pada usia pra sekolah. Keadaan klinis dan keparahan penyakit karies dapat ditunjukkan memalui indeks karies gigi. Puskesmas Mulyaguna dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai Visi yaitu Terwujudnya Masyarakat Sehat yang Mandiri Adil dan Merata diwilayah Kerja Puskesmas Mulyaguna, dan Misi yaitu : 1. Meningkatkan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemberdayaan masyarakat serta menjalin kemitraan dengan pihak yang terkait. 2. Memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai standar merata dan terjangkau. 3. Meningkatkan upaya kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia menuju keluarga sehat dan sejahtera. Grand strategi Depkes yang banyak berhubungan dengan menyelenggarakan program dilingkungan Ditjen Bina Kesmas adalah Grand Strategi 1 dan 2. Penjabaran / operasional grand strategi yang ke-2 (dua) : meningkatkan akses pelayanan kesehatan puskesmas yang meliputi program prioritas utama : kesehatan ibu, anak, perbaikan gizi, kesehatan kerja, revitalisasi puskesmas, revitalisasi posyandu, pelayanan kesehatan daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah berbatasan, dan daerah kepualauan telah dibahas atau di perdalam dalam pertemuan perencanaan program kesmas pada tahun sebelumnya, Demikian juga penjabaran grand strategi 1 (satu) yaitu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, khususnya peningkatan dan pembinaan UKBM / Posyandu telah dibahas dalam pertemuan tersebut. Selain pengembangan UKGM atau posyandu, dalam gran strategi 1 (satu) terdapat kebijakan baru yaitu pengembangan Desa Siaga / Pos Kesehatan Desa (POSKESDES). Program-program kesehatan masyarakat tersebut harus dijalankan dengan komitmen penuh para pelaksanaannya. Oleh karena itulah, diperlukan suatu wadah untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan para pihak yang terkait dengan program-program kesehatan masyarakat tersebut agar program-program kesehatan masyarakat yang telah disusun dapat berjalan dengan baik. B. Penerima Manfaat 



Siswa-siswi



C. Jenis Kegiatan 



Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut



D. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode Pelaksanaan Penyuluhan dilaksanakan di ruang kelas oleh pemateri dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab 2. Tahapan dan waktu pelaksanaan a. Persiapan administrasi, materi dan laporan b. Waktu pencapain kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut bulan Maret tahun 2020 c. Pelaksanaan kegiatan tertuang pada POA kegiatan bulanan E. Pembiayaan Pembiayaan kegiatan bantuan operasional kesehatan (BOK) melalui dana alokasi khusus (DAK) Non Fisik Dinas Kesehatan Kabupaten OKI Tahun 2020 yang telah di alokasikan ke Puskesmas Mulyaguna Kecamatan Teluk Gelam.



Mulyaguna, Maret 2020 Pimpinan Puskesmas Mulyaguna



DORIS , SKM.,M.Kes NIP.19800412 200003 1 002