TOR Programming Persiapan Tugas Akhir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAMMING PERSIAPAN TUGAS AKHIR MATA KULIAH Kode Mata Kuliah Jadwal Mata Kuliah Semester / Tahun / SKS Penanggung jawab



: PROGRAMMING PERSIAPAN TUGAS AKHIR : AR 4111 : 07.00 – 08.40 : Genap / 2020-2021 / 2 sks : Ir. Eko Purwono, MS. Arch.



Dosen Pembimbing



: Guruh Kristiadi Kurniawan, S.T., M.T.



TUJUAN MATA KULIAH       



Mahasiswa mampu menyusun program berdasar TOR ringkas yang diberikan. Mahasiswa mampu memilih isu desain dan konsekuensinya dalam menentukan kriteria desain. Mahasiswa mampu melakukan analisis lahan dan fungsi. Mahasiswa mampu menyusun konsep siteplan dan desain bangunan. Mahasiswa mampu melakukan studi volumetrik. Mahasiswa mampu menyusun proposal tugas akhir sesuai standar yang ditentukan. Mahasiswa mampu mepresentasikan proposal tugas akhir secara tatap muka/ daring.



PROYEK Terdapat tiga jenis proyek di dalam programming persiapan tugas akhir •



Sekolah SMA Swasta berasrama







Sekolah SMA Katolik berasrama







Sekolah SMA Islam berasrama



PENJELASAN PROYEK Sebuah yayasan pendidikan berencana membangun sebuah sekolah SMA swasta internasional. Sekolah yang akan dibangun merupakan sekolah berasrama dengan tipe All Boarding School. All Boarding School adalah jenis sekolah berasrama yang seluruh siswanya wajib tinggal di asrama. Pola ini umumnya mengintegrasi-kan seluruh pembelajaran di sekolah dengan kehidupan keseharian peserta didik di asrama. Seluruh aktivitas yang dilakukan di asrama dan di sekolah menjadi satu kesatuan dalam pola pendidikan yang utuh sebagaimana kehidupan nyata. Dengan pola ini, maka setiap aktivitas di asrama diharapkan dapat menerapkan apa yang dipelajari di sekolah. Model penyelenggaraan sekolah berlabel boarding school umumnya menerapkan pola ini. Mereka



menerapkan pengelolaan pendidikan di sekolah dan asrama dalam satu kesatuan. Jarak antara asrama dengan sekolah agak jauh. Program ruang untuk sekolah tersebut telah disusun oleh pihak yayasan. Pihak biro arsitek dapat mengusulkan penambahan ruang minor. Adapun persyaratan desain yang diinginkan oleh yayasan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Lingkungan sekolah harus nyaman, aman, menyehatkan serta menyenangkan bagi para siswasiswi, tenaga pengajar dan tenaga pendidikan, baik di dalam maupun di luar ruang-ruang belajar. 2. Rancangan bangunan harus mempertimbangkan faktor pandemi Covid 19. 3. Rancangan bangunan harus memaksimalkan pencahayaan dan ventilasi alami, sebisa mungkin tidak menggunakan AC, kecuali ruang ruang perpustakaan dan lab komputer. 4. Bangunan harus tidak mudah bocor, tidak tampias air hujan serta mudah dirawat. 5. Tampilan bangunan harus menarik dan berkarakter sebagai lembaga pendidikan yang berwibawa. 6. Bangunan minimal bertingkat dua. Fasilitas utama yg diminta dirancang adalah bangunan sekolah SMA dan bangunan asrama dengan ketentuan sebagai berikut: A. Bangunan Sekolah 1. Ruang kelas berkapasitas 20 siswa dengan rasio minimum luas ruang kelas 2 m²/siswa. Jumlah ruang kelas 24 kelas. 2. Perpustakaan dengan luas minimum ruang perpustakaan sama dengan satu setengah kali luas ruang kelas. Lebar minimum ruang perpustakaan 5 m. Persyaratan khusus: AC 3. Laboratorium biologi dengan rasio minimum 2,4 m²/siswa 4. Laboratorium fisika dengan rasio minimum 2,4 m²/siswa 5. Laboratorium kimia dengan rasio minimum 2,4 m²/siswa 6. Laboratorium komputer dengan rasio minimum 2 m²/siswa. Persyaratan khusus: AC, ada ruang teknisi 7. Laboratorium bahasa dengan rasio minimum 2 m²/siswa. Persyaratan khusus: AC, kedap suara 8. Ruang kesenian (musik, tari, lukis). 9. Ruang pimpinan Luas minimum ruang pimpinan 12 m² dan lebar minimum 3 m. Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu. 10. Ruang guru dengan rasio minimum luas ruang guru 4 m²/pendidik dan luas minimum 56 m². Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan. Bisa digunakan untuk rapat guru. 11. Ruang tata usaha dengan rasio minimum luas ruang tata usaha 4 m²/petugas dan luas minimum 16 m². Ruang tata usaha mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar



lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan. Disediakan loket pelayanan dan tempat mengantri. 12. Tempat ibadah. Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap SMA. 13. Ruang konseling dengan luas minimum ruang konseling 9 m². 14. Ruang UKS dengan luas minimum 12 m². 15. Ruang organisasi kesiswaan dengan luas minimum 9 m². 16. Toilet. Minimum terdapat 1 unit toilet untuk setiap 40 siswa pria, 1 unit toilet untuk setiap 30 siswa wanita, dan 1 unit toilet untuk guru. Luas minimum 1 unit toilet 2 m². 17. Gudang dengan luas minimum 21 m². 18. Ruang sirkulasi a. Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam bangunan sekolah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan interaksi sosial siswa di luar jam pelajaran, terutama pada saat hujan ketika tidak memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah. b. Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang di dalam bangunan sekolah dengan luas minimum 30% dari luas total seluruh ruang pada bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan tinggi minimum 2,5 m. c. Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap, serta mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup. d. Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar pengaman dengan tinggi 90-110 cm. e. Bangunan bertingkat dilengkapi tangga. Bangunan bertingkat dengan panjang lebih dari 30 m dilengkapi minimum dua buah tangga. f.



Jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan bertingkat tidak lebih dari 25 m.



g. Letak tangga harus memenuhi peraturan yang berlaku, namun jumlah tangga harus efisien. Unsur tangga diharapkan menjadi bagian bangunan yang menarik, mudah dikontrol secara visual. h. Ruang sirkulasi vertikal dilengkapi pencahayaan dan penghawaan yang cukup. 19. Lapangan upacara 20. Ruang genset 21. Auditorium dengan kapasitas 350 orang 22. Kantin 23. Lapangan olahraga



B.



Bangunan Asrama 1. Penghuni laki-laki dan perempuan terpisah 2. Kamar tidur dengan kapasitas 1 kamar 4 orang. 3. Ruang belajar/tutorial 4. Kamar mandi/toilet 5. Ruang cuci jemur 6. Ruang ibadah/doa 7. Hall 8. Ruang kesehatan/klinik 9. Ruang diskusi 10. Ruang kantor pengelola 11. Ruang penerima tamu 12. Ruang rekreasi 13. Area parkir 14. Ruang dapur 15. Ruang makan 16. Pos keamanan 17. Ruang genset 18. Masjid/mushola 19. Rumah/ruang pimpinan/pengasuh 20. Gudang 21. Taman/green area 22. Sarana olahraga 23. Bisa ditambahkan fasilitas unit usaha meliputi: a. R. Setrika/Laundry b. Kantin/cafetaria c. Minimarket,dll



C. Peraturan sistem proteksi kebakaran yang dipakai berdasarkan Permen PU No.26/PRT/M/2008.



LOKASI Lokasi Proyek : 1. Kelompok Sekolah Swasta Umum 1 : Bandar Lampung 2. Kelompok Sekolah Swasta Umum 2 : Metro 3. Kelompok Sekolah Katolik : Natar, Lampung Selatan 4. Kelompok Sekolah Islam 1 : Padang 5. Kelompok Sekolah Islam 2 : Kalianda