7 0 3 MB
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
TBP
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
TBP terdiri dari 8 langkah yang dikelompokkan ke dalam 4 tahap (PDCA), yaitu: Plan (klarifikasi problem, breakdown problem, tentukan sasaran, analisa root cause, membuat rencana countermeasure), Do (pelaksanaan countermeasure), Check (evaluasi hasil dan proses), serta Action (standarisasi proses yang berhasil).
P 1. Klarifikasi masalah 2. Temukan Letak Masalah 3. Setting Target 4. Analisa Akar Masalah 5. Buat Rencana Penanggulangan
D
C
6. Jalankan Rencana Penanggulangan
7. Monitor proses dan hasilnya
A 8. Standarisasi
Drive and Dedication
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
Drive & Dedication adalah motivational guideline yang diperlukan saat melakukan problem solving
Drive &
Dedication
. Customer First . Selalu Konfirmasikan tujuan pekerjaan anda . Rasa Memiliki dan Tanggung Jawab . Visualisasi (MIERUKA) . Putuskan berdasarkan fakta di tempat kerja . Berfikir dan bertindak secara persistent . Bertindak cepat tepat waktu . Ikuti setiap proses dengan tulus & penuh komitmen . Komunikasi secara menyeluruh • Libatkan semua stakeholder
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
TBP bermanfaat untuk memastikan bahwa problem tidak akan berulang kembali q
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
•“Mobil saya mogok.” #ASKME
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
4. HOW ? 1. ULTIMATE GOAL
3. WHERE ?
2. GAP 5. WHY ?
6. SOLUTION
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
1. Problem Clarification Tujuan dari klarifikasi problem adalah membuat permasalahan-permasalahan menjadi jelas. Permasalahan digambarkan dalam bentuk sebuah celah (gap). MENENTUKAN MASALAH
l
Klarifikasi kondisi Ideal Klarifikasi kondisi sekarang atau Kondisi Aktual
Menggambarkan selisih (GAP) antara kondisi sekarang dan kondisi ideal SUDAHKAH ANDA TAHU KONDISI IDEAL YANG ANDA INGINKAN ?
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
1. Problem Clarification
Contoh : Data KPI Foreman
KPI Foreman
Ideal
Aktual
FI
15 unit
10 unit
FIR
91
91
OTD
90
85
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
2. Breakdown Problem Bertujuan untuk menenumakan akar permasalahan secara efektif dan efisien karena masalah tersusun dari masalah – masalah kecil terjadinya masalah dalam suatu proses
3. Spesifikasi Tempat Kejadian
2. Identifikasi Prioritas Masalah
1. Memecah masalah menjadi lebih kecil dan konkrit 2.Menentukan Prioritas
1.Memecah Memecah Masalah
PROBLEM
PROBLEM
3. Spesifikasi titik kejadian
Proses 1
PROBLEM Proses 2 PROBLEM
PROBLEM
PROBLEM PROBLEM
Proses 3
PROBLEM
PROBLEM
Proses 1 PROBLEM
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
KEDALAMAN BREAKDOWN BERGANTUNG PADA RESOURCES YANG DIMILIKI
Ultimate Goal
Parameter
Repair Quality
FIR
Hipotesa Group 3 sering mendapat complaint pekerjaan GR
By Person
By Job Type
By Problem
By Group
SBI
NOISE
1
Andi (RTJ/thn = 10)
SBE
PRE-DIAGNOSE
2
Budi (11)
SBE+GR
AUDIO
3
Charlie (12)
GR
ACCESSORIES
4
Deni (11)
Semakin dalam breakdown maka semakin kecil dampak ke Kondisi Ideal.
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
2. Breakdown Problem 96%
3%
Front Left Fender
Scratch
99% 3%
3% Kenaikan Defect
87%
Sore
Middle Front Left Door
Dents
1% 1%
10%
Chipping
Process 1
Process 2
Pagi
Rear Left Panel
Process 3
Process 4
Process 5
Process 6
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
2. Breakdown Problem
Kenaikan Defect 3% pada Perakitan Mobil
Masalah Prioritas di Point of Occurrence:
Scratch yang terjadi pada Sore Hari di Pintu Kiri Depan pada Proses 4
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
3. Target Setting Untuk membantu dalam menetapkan target digunakan pola SMART (Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, Timebase). Sehingga semua permasalahan dapat terukur.
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
2015
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
3. Target Setting
Problem to tackle
Scratch yang terjadi pada Sore Hari di Pintu Kiri Depan pada Proses 4
Target Menghilangkan seluruh Scratch yang terjadi pada Pintu Kiri Depan Mobil saat perakitan di Proses 4 dalam waktu 7 hari
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
4. Rootcause Analysis Suatu kondisi yang menjadi penyebab terjadinya masalah pada titik kejadiannya & masalah akan hilang bila penyebab tersebut dihilangkan
Kenapa
Kenapa
Penyebab
Penyebab
Penyebab
Penyebab
Penyebab
Penyebab
PROBLEM Penyebab
Kenapa
Menemukan semua Penyebab
AKAR PENYEBAB MASALAH
kemungkinan penyebab awal Menelusuri penyebab setiap penyebab awal sampai ditemukan akar penyebab masalahnya Buat akar penyebab masalah menjadi spesifik
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
Rumus Customer
Produk Servis
KENAPA UNIT EM MENGANTRI LAMA DI STALL FWA?
LT = RPS x LT/unit
Jumlah Stall, Peralatan, Teknisi FWA Kurang Harga Jual FWA Relatif Rendah Untuk Menutupi Tambahan Investasi
Prosedur
Organisasi Culture
RPS FWA Tidak Maksimal
Antrian EM Diperlakukan Sama
SBE Job Mendadak Tambah Keluhan
Tidak Ditawarkan Sebagai Paket dengan Fasilitas Khusus di Awal Pengerjaan FWA Harus di Stall Khusus
Penetapan Harga adalah Wilayahnya HO
LT/Unit FWA EM Lama
Lahan Bengkel Tidak Bisa Ditambah
Pembuatan Paket adalah Wilayahnya HO
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
5. Develop Countermeasure Suatu rencana terstruktur untuk menghilangkan akar penyebab masalah dan mencegah terulangnya masalah yang sama
Penanggulangan
AKAR AKARPENYEBAB PENYEBAB MASALAH MASALAH
Apa resikonya ? ?
Penanggulangan Penanggulangan
Siapa yang yang terlibat ?
Apakah kita bisa menghilangkan ??
• • • •
Temukan potensi penanggulangan sebanyak-banyaknya Pilih penanggulangan yang memiliki nilai tambah tinggi Buat kesepakatan dengan pihak-pihak terkait Membuat rencana penanggulangan secara jelas dan detail (Kaizen Plan)
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
ELEMEN PENYUSUN
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
5. Develop Countermeasure PROMPTNESS DELIVEY KAIZEN PLAN
Acknowledged by
Approved by
OM
Branch Manager
Komitmen semua pihak terkait termasuk atasan Current Condition/Problem
1. 40 % Customer tidak mendapat janji delivery saat SPK tak ing
Objective
Activities
- Seluruh customer (100%) mendapat - Request ke HO untuk mengirikan data distribusi janji delivery saat SPK taking minimal 3 bulan ke depan dan membuat prosedur follow up
Checked by
ADH
Sales Supervisor
Jun
PIC
I
Mr. X
II
Jul III
Buat prosedure
IV
Koordinasi dg HO
I
II
III
Implementasi
Target yang ingin dicapai jika Siapa pelaku setiap sosialisasi penanggulangan dijalankan Mr. X rencana - Membuat prosedure untuk memastikan janji Implementasi buat prosedure delivery di SPK dituliskan (mandatory check) penanggulangn Sosialisasi Modifikasi Implementasi 2. 50% Customer tidak mendapatkan - Seluruh customer (100%) mendapat - Modifikasi form PDD menjadi lebish simple Mr. X Kondisi Sekarangjanji atau janji tanggal delivery dari delivery 1 hari setelah sales salesman terima MDP info. - Menerapkan Visual control untuk mengontrol daily Masalah yang dihadapi Buat Ctrl Box pelaksanaan Jadwal Design CB Implementasi PDD (visualisasi form PDD) Penanggulangan yang akan rencanan penanggulangan 3. 30 % STNK lead time pembuatan - 95% STNK selesai on time - Membuatdijalankan visual control untuk memvisualisasi Buat Ctrl Board Design CB Implementasi Mr. Y melebihi standard lead time di matrix
informasi document tidak lengkap
- Dibuat standard check list buat saleman untuk persiapan document 4. ………….
....... - Buat schedule cut off pembuatan STNK ke SAMSAT
Mr. Y
Buat Check Sosialisasi List
Buat Check Sosialisasi List
Mr. Y
Implementasi
Implementasi
IV
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
6. See Countermeasure Suatu tindakan untuk melaksanakan apa yang sudah direncanakan agar masalah bisa dihilangkan dan target yang sudah ditentukan tercapai • Usaha bersama secara cepat, konsisten dan tepat (1) Konsentrasi pada tindakan (2) Mengecek perkembangan (progress) secara rutin • Berbagi informasi, laporan dan konsultasi dengan semua pihak terkait • Tidak menyerah, ketika hasil belum sesuai yang diharapkan dan mencoba penanggulangan yang lain
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
7. Monitoring Result and Process Evaluasi terhadap apa yang sudah direncanakan untuk ditanggulangi dan pencapaian hasil terhadap apa yang ditargetkan • Evaluasi proses dan hasil kemudian sharing dengan orang-orang yang terlibat • Evaluasi berdasarkan persepsi pelanggan, organisasi dan individu • Mengerti alasan sukses dan gagal yang terjadi
Jumlah Keluhan
Evaluasi Hasil
Evaluasi Proses Setelah kaizen
22 20 18
14 11 9
Feb Mar Apr May Feb Mar Apr May
Jun
Target = 10 8
Jul Jul 2011 2015
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
8. Stadardize Bila dari hasil evaluasi diperoleh bahwa rencana tercapai maka dibuat standarisasi dari sistem tersebut. Bila dari hasil evaluasi ternyata ada penyimpanan, maka dibuat tindakan koreksi dari pemecahan masalah ini. • Menggunakan proses yang terbaik sebagai standard yang baru • Menyebarkan standard baru ke pihak lain agar merasakan sukses yg sama • Memulai tahapan kaizen berikutnya Tentukan Ideal Kondisi yang Baru Standarisasi
Tularkan
KAIZEN Standarisasi
Sukses
Standarisasi A P C D
Implementasi
Gagal
KAIZEN
Tularkan
TOYOTA BUSINESS PRACTICE
TBP