TP2-W7-S11-R0 Ethics 17 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Personal ke-2 Week 7/ Sesi 11 Nickolas Gilbert - 2502123073 Baca uraian kasus berikut, kemudian jawab pertanyaan di bawahnya.



Limbah Beracun Ford Membuat mobil menghasilkan aliran cairan dan padatan beracun yang stabil, dan selama 1960an dan awal 1970-an Ford Motor Company membuang berton-ton limbah di perbukitan hutan seluas 500 acre di Ringwood, New Jersey Amerika Serikat, termasuk cat yang tidak digunakan, pelarut, pengencer cat, asam baterai, dan bahan kimia lainnya. Saat itu membuang limbah di lahan kosong dianggap legal, dan Ford memiliki area hutan tersebut. Lumpur, yang mengandung benzena, timbal, arsen, antimon, xilen, dan zat beracun lainnya — beberapa karsinogenik, seperti kromium yang menyebabkan mimisan — dibuang ke tempat yang oleh penduduk setempat disebut "Sludge Hill". Area yang dipenuhi lumpur berwarna-warni ini menarik perhatian anakanak setempat yang bermain di sana tapi setelahnya mereka pulang dengan mimisan yang parah. Seorang warga, Wayne Mann, mengatakan pada media di tahun 2009: “Saya adalah salah satu dari anak-anak yang biasa naik dan bermain di Sludge Hill. Saya akan naik ke kap mobil dan berseluncur turun, dan mencelupkan tangan di lumpur basah. Anda bisa melukis wajah Anda dengan sisa cat. Anda mungkin menjilatnya.” Banyak warga, termasuk Mann, yang sakit. Beberapa sudah meninggal karena kanker. Orang dewasa dan anak-anak menderita ruam misterius, kelainan darah langka, kanker, asma, dan penyakit tidak biasa lainnya. Enam ratus orang yang tinggal di daerah tersebut berpikir lumpur beracun menyebabkan penyakit mereka. Daerah tersebut dihuni oleh Ramapough, kelompok native indigenous American yang mengatakan bahwa mereka adalah korban ketidakadilan lingkungan. Meskipun Ford mengakui bahwa mereka membuang bahan kimia tersebut, John Holt, juru bicara perusahaan, mengatakan pada tahun 2009 bahwa bahan kimia tersebut tidak menyebabkan penyakit: "Mereka tidak menemukan insiden kanker yang lebih tinggi atau apa pun di sini selain kanker paru-paru." Selain itu, ia menunjukkan, Ford menghabiskan sepuluh tahun untuk membersihkan situs tersebut dan pada tahun 1994, Badan Perlindungan Lingkungan Federal (EPA) dan Departemen Perlindungan Lingkungan New Jersey memberikan sertifikasi kepada Ford untuk melakukan pekerjaan yang memadai. Tetapi pada tahun 2006, ketika EPA memeriksa situs itu lagi, mereka memutuskan bahwa mereka melakukan kesalahan pada tahun 1994, memasukkan kembali situs tersebut sebagai situs yang terkontaminasi, dan Ford meluncurkan pembersihan lagi yang berlanjut hingga hari ini. Menunjuk ke hutan, pada tahun 2009 John Holt berkata, "Situs ini telah selesai dikerjakan dan digali serta dikembalikan ke keadaan aslinya sesuai dengan persyaratan negara bagian New COMM6525 – Business Ethics and Communication-R0



Jersey dan EPA." Tetapi pejabat federal mengatakan banyak lumpur yang tersisa. Seorang pejabat negara mengatakan "Ford membuat pengajuan palsu atau menyesatkan kepada regulator federal" tentang pembersihan sebelumnya. Pejabat federal juga melaporkan bahwa tingkat kanker paru-paru secara signifikan lebih tinggi dari biasanya di daerah tersebut. Tingkat kanker kandung kemih dan limfoma nonHodgkin juga meningkat, tetapi jumlahnya terlalu kecil untuk mengesampingkan kebetulan. Statistik tidak menunjukkan sebab-akibat, sehingga tidak ada cara untuk mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan penyakit tersebut. Hujan di daerah tersebut membawa bahan kimia ke sungai, sungai, dan bawah tanah. Mereka juga telah memasuki rantai makanan lokal. Pada tahun 2011, Ford belum menyelesaikan pembersihan yang dimulai pada tahun 2006, meskipun telah menarik 50.000 ton lebih banyak lumpur. Sebagian besar lumpur telah dituangkan ke dalam gua-gua bawah tanah yang dalam yang hampir mustahil untuk diakses. Sumber: NorthJersey.com , “Toxic Landscape: Ringwood–Five Years Later,” accessed January 19, 2011 at http://www.northjersey.com/specialreports/ringwood5yearslater.html.



Sebelum Anda menjawab pertanyaan di bawah ini, lakukan riset di internet tentang kasus limbah beracun Ford Motor Company di Ringwood, New Jersey, Amerika Serikat. Anda bisa mengutip informasi yang Anda dapatkan dari sumber-sumber online. Pertanyaan: 1. Jelaskan area utama ekosistem yang dicemari dalam kasus limbah beracun Ford Motor Company beserta risiko kesehatan dan kerusakan alam yang terjadi akibat pencemaran area utama tersebut. Jawab: Area utama ekosistem yang dicemari dalam kasus limbah beracun Ford Motor Company di Ringwood, New Jersey adalah perbukitan hutan seluas 500 acre yang dikenal sebagai "Sludge Hill" atau bukit lumpur. Pencemaran limbah beracun termasuk cat yang tidak digunakan, pelarut, pengencer cat, asam baterai, dan bahan kimia lainnya. Limbah ini mengandung zat berbahaya seperti benzena, timbal, arsen, antimon, xilen, dan bahan beracun lainnya, beberapa di antaranya bersifat karsinogenik. Dampak dari pencemaran ini sangat merugikan. Risiko kesehatan bagi penduduk setempat termasuk ruam misterius, kelainan darah langka, kanker, asma, dan penyakit lain yang tidak biasa. Banyak penduduk yang sakit dan beberapa bahkan telah meninggal karena kanker. Area tersebut juga mengalami kerusakan alam yang signifikan. Limbah beracun tersebut mencemari tanah, sungai, dan bawah tanah. Melalui hujan, bahan kimia tersebut juga masuk ke dalam rantai makanan lokal, mengancam kehidupan flora dan fauna di sekitar area tersebut.



COMM6525 – Business Ethics and Communication-R0



2. Pendekatan kebijakan alternative apa yang Anda rekomendasikan untuk diambil oleh pemerintah setempat terhadap kasus limbah beracun Ford Motor Company? Jelaskan alasan Anda. Dari hasil riset online, Anda juga bisa review kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah setempat dan berikan pendapat apakah kebijakan tersebut sudah tepat. Jawab: Pendekatan kebijakan alternative yang saya rekomendasikan untuk diambil oleh pemerintah setempat terhadap kasus limbah beracun Ford Motor Company adalah: a. Melakukan pembersihan dan pemulihan lingkungan secara komprehensif: Pemerintah harus memastikan pembersihan yang tepat dan pemulihan area yang tercemar agar kesehatan masyarakat dan ekosistem dapat pulih sepenuhnya. b. Memberlakukan aturan ketat dan meningkatkan pengawasan: Pemerintah setempat harus memperkuat peraturan lingkungan, memastikan perusahaan mematuhi aturan tersebut, dan meningkatkan pengawasan terhadap pembuangan limbah industri. c. Melibatkan partisipasi masyarakat: Pemerintah harus melibatkan penduduk setempat dan komunitas yang terdampak dalam proses pengambilan keputusan terkait pembersihan dan pemulihan, serta memberikan akses informasi yang transparan kepada mereka. Berdasarkan hasil penelitian online, jika langkah-langkah ini sudah diambil oleh pemerintah setempat, maka kebijakan ini dapat dianggap sudah tepat, hanya saja perlu dipastikan agar kebijakan tersebut diimplementasikan dengan baik dan efektif.



3. Apakah yang dilakukan oleh Ford Motor Company membuang limbah beracun di lahan terbuka yang dimilikinya melanggar etika? Jelaskan alasan Anda. Jawab: Menurut saya, yang dilakukan oleh Ford Motor Company membuang limbah beracun di lahan terbuka yang dimilikinya melanggar etika, karena walaupun pada saat itu pembuangan limbah di lahan kosong dianggap legal, tindakan tersebut mencerminkan kurangnya tanggung jawab sosial dan lingkungan dari perusahaan. Ford seharusnya mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan mereka terhadap ekosistem dan kesehatan masyarakat sekitar sebelum memutuskan untuk membuang limbah beracun tersebut.



4. Setelah mengetahui limbah beracun merusak ekosistem dan kesehatan warga yang tinggal di sekitar area Ringwood, menurut Anda apa yang sudah dilakukan oleh Ford Motor Company menunjukkan bahwa perusahaannya berkomitmen untuk beretika terhadap COMM6525 – Business Ethics and Communication-R0



lingkungan dan kemanusiaan? Jelaskan alasan Anda. Jika belum sesuai, berikan saran yang sebaiknya dilakukan Ford Motor Company. Jawab: Tindakan yang diambil oleh Ford Motor Company untuk melakukan pembersihan dan pemulihan setelah kejadian tersebut menunjukkan komitmen perusahaan terhadap etika lingkungan dan kemanusiaan. Mereka telah meluangkan waktu dan sumber daya selama bertahun-tahun untuk membersihkan lokasi kontaminasi dan memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh limbah beracun. Akan tetapi, penundaan dan ketidakakuratan dalam tahap awal pembersihan serta laporan yang palsu atau menyesatkan kepada regulator federal menimbulkan keraguan terhadap komitmen etis perusahaan. Oleh karena itu, menurut saya Ford Motor Company belum menunjukkan komitmen yang kuat terhadap etika lingkungan dan kemanusiaan dalam kasus limbah beracun di Ringwood. Tindakan awal mereka untuk membuang limbah di hutan sangat merugikan, pelaporan yang menyesatkan, dan lambatnya proses pembersihan memunculkan keraguan tentang komitmen mereka. Oleh sebab itu, Ford perlu terus meningkatkan upaya mereka untuk mempercepat proses pembersihan, memastikan transparansi dalam melaporkan perkembangan dan dampaknya, mengutamakan keselamatan lingkungan, dan investasi dalam teknologi ramah lingkungan.



5. Jelaskan manfaat bagi perusahaan untuk melampaui kepatuhan terhadap peraturan lingkungan dan mengembangkan metode pengolahan limbah yang lebih berkelanjutan. Jawab: Melampaui ketaatan terhadap peraturan lingkungan dan mengembangkan metode pengolahan limbah yang lebih berkelanjutan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Hal ini akan meningkatkan citra dan reputasi perusahaan di mata konsumen, investor, dan masyarakat. Perusahaan yang peduli terhadap lingkungan cenderung lebih disukai dan dipercaya oleh pelanggan. Kemudian, dengan mengadopsi praktik bisnis yang ramah lingkungan, perusahaan dapat mengurangi risiko hukum dan denda yang mungkin muncul akibat pelanggaran lingkungan. Hal ini juga dapat mengurangi risiko terhadap reputasi yang dapat berdampak negatif pada nilai merek perusahaan. Tidak hanya itu, pengembangan metode pengolahan limbah yang lebih berkelanjutan dapat menghasilkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi jangka panjang. Mengurangi limbah berarti mengurangi biaya pembuangan dan memanfaatkan limbah sebagai sumber energi atau bahan baku sekunder dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Selain itu, melampaui ketaatan terhadap peraturan lingkungan dan berinvestasi dalam praktik bisnis yang berkelanjutan dapat menciptakan peluang baru untuk inovasi produk dan layanan. Konsumen semakin sadar akan lingkungan dan lebih cenderung memilih produk yang ramah lingkungan. Karenanya, perusahaan dapat menciptakan nilai tambahan melalui produk dan solusi yang berkelanjutan. COMM6525 – Business Ethics and Communication-R0



Oleh sebab itu, melampaui ketaatan terhadap peraturan lingkungan dan mengembangkan metode pengolahan limbah yang lebih berkelanjutan dapat memberikan manfaat jangka panjang yang berlimpah.



6. Faktor apa yang mempengaruhi perusahaan untuk menggunakan metode yang kurang atau lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan? Jawab: Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan dalam menggunakan metode yang kurang atau lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pertama-tama, faktor keuangan berperan penting. Metode pengolahan limbah yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan pastinya membutuhkan investasi awal yang lebih besar, sehingga perusahaan mungkin cenderung memilih metode yang kurang bertanggung jawab karena lebih murah. Selain itu, peraturan dan tingkat kepatuhan juga berpengaruh. Jika peraturan yang ketat dan pengawasan yang kuat tidak ada, perusahaan mungkin cenderung menggunakan metode yang kurang bertanggung jawab, akan tetapi jika ada peraturan yang ketat dan konsekuensi hukum yang berat maka perusahaan terpaksa untuk menggunakan metode yang lebih bertanggung jawab. Selanjutnya, ketersediaan teknologi dan inovasi juga berperan penting. Jika perusahaan memiliki akses terbatas terhadap teknologi yang ramah lingkungan atau kurangnya inovasi dalam pengolahan limbah, mereka mungkin lebih cenderung menggunakan metode yang kurang bertanggung jawab namun, jika ada kemajuan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan, perusahaan dapat lebih mudah dan termotivasi untuk mengadopsinya. Lalu, kesadaran lingkungan juga mempengaruhi keputusan perusahaan. Jika perusahaan memiliki kesadaran yang tinggi akan dampak lingkungan dan nilai-nilai bertanggung jawab terhadap lingkungan yang kuat, mereka lebih mungkin untuk menggunakan metode yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Terakhir, tuntutan atau suara dari konsumen juga dapat memberikan pengaruh. Jika konsumen semakin menuntut produk dan layanan yang ramah lingkungan, perusahaan mungkin merasa terdorong untuk menggunakan metode yang lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan untuk mendengarkan konsumen serta mempertahankan kepuasan konsumen. Oleh karenanya, faktor-faktor ini saling berhubungan dan dapat mempengaruhi keputusan perusahaan dalam menggunakan metode yang kurang atau lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. COMM6525 – Business Ethics and Communication-R0