TR Ips 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pertemuan 4 Hari/ Tanggal : Senin 12



Lembar Kerja III



Sks : 3 Waktu : 09.40-11.00



oktober 2020 Lembar Kerja 1. Apa yang dimaksud dengan masalah dalam penelitian? Jawab : Menurut John Dewey langkah awal dalam memulai metode ilmiah adalah pengakuan akan adanya kesulitan, hambatan atau masalah yang membingungkan peneliti. Masalah adalah suatu yang paling penting dalam melakukan proses penelitian. Proses penelitian yang akan dilakukan haruslah berangkat dari masalah. Seperti yang dinyatakan oleh Sugiyono (2005), apapun bentuk penelitian, baik penelitian murni maupun terapan, semuanya berangkat dari masalah untuk menemukan solusi yang dapat digunakan sebagai keputusan. Oleh sebab itu, Madrie dalam Sudjarwo (2001:1) menyatakan bahwa hakikat masalah itu adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Pada hakikatnya masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang perlu dicari jawabannya, atau segala bentuk hambatan, kesulitan atau rintangan yang muncul dalam suatu bidang yang diteliti yang perlu dihindari dan disingkirkan untuk dicari solusi atau jawabannya. 2. Jelaskan tiga jenis masalah dalam bidang social. Jawab : 



Kebodohan.



Salah satu dampak negatif dari kebodohan adalah orang akan mudah untuk diperalat oleh orang lain. Selain itu kebodohan akan membawa orang sulit meraih cita-cita yang tinggi. Kebodohan bisa disebabkan oleh pendidikan yang rendah ataupun kurangnya pemerataan pendidikan. Meskipun tidak bisa dibilang masyarakat Indonesia masih terbelenggu kebodohan, namun dari hasil survey yang dilakukan oleh beberapa lembaga survey menempatkan kualitas SDM Indonesia



masih rendah. Masyarakat kurang mampu, serta masyarakat yang terisolir secara geografis merupakan anggota masyarakat yang rentan terhadap masalah ini. Karena sulitnya memperoleh akses pendidikan yang layak. Maju dan tidaknya sebuah negara sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Maka jika sebuah negara ingin menjadi negara yang maju dan modern harus memiliki kualitas sumber daya manusia yang berkualitas. Itu semua hanya bisa diraih melalui pendidikan. Akan sangat kesulitan sebuah negara bisa menjadi negara yang maju jika masyarakatnya masih terbelenggu dalam kebodohan. 



Ketidakharmonisan Keluarga.



Keluarga merupakan tempat sosialisasi yang pertama dan utama bagi seorang anak, dan satu-satunya media sosialisasi primer. Oleh karena itu keluarga memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan dan pembentukan kepribadian anak. Di dalam keluargalah anak akan mendapatkan dasar-dasar penanaman nilai dan norma sosial. Serta di dalam keluarga seharusnya anak mendapatkan pendidikan dan pengawasan yang lebih baik. Kenakalan remaja yang terjadi dari waktu kewaktu menunjukkan peningkatan kuantitas dan kualitas. Berbagai kasus kenakalan seperti tawuran pelajar hingga pembunuhan oleh anak usia remaja dinilai salah satunya disebabkan oleh ketidakharmonisan



keluarga.



merupakan



satu



salah



Ketidakharmonisan



faktor



penyebab



keluarga



terjadinya



juga



perilaku



menyimpang. Ketidakharmonisan keluarga merupakan perpecahan keluarga sebagai unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peran sosialnya. 



Kriminalitas.



Istilah kriminalitas berasal dari bahasa Inggris crime yakni kejahatan. Kejahatan secara formal dapat diartikan sebagai suatu tingkah laku yang melanggar norma-norma sosial dan undang-undang pidana, bertentangan dengan moral kemanusiaan, bersifat merugikan, sehingga ditentang oleh masyarakat. Dalam pandangan sosiologis, kejahatan



diartikan sebagai semua bentuk ucapan dan tingkah laku yang melanggar norma-norma sosial, serta merugikan dan mengganggu keselamatan masyarakat, baik secara ekonomis, politis maupun sosial psikologis. Sesuai dengan pandangan teori faktor sosial, lingkungan sosial dan kekuatan-kekuatan sosial sebagai faktor penyebab munculnya kejahatan. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya pertumbuhan suatu negara, pemerintah berusaha keras untuk membentuk kekuatan baru dalam meningkatkan taraf keamanan. 3. Apa perbedaan antara konsep dan variabel? Jawab : Konsep Interaksi, perilaku menyimpang danposisi adalah contoh dari konsep. Konsep adalah generaliasasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena dengan ciri atau kekhasan yang sama. Jadi konsep harus merupakan atribut dari berbagai kesamaan fenomena yang diamati. Variabel Beberapa konsep mempunyai variasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu standar dan sebagainya. Variabel adalah konsep yang dapat diamati secara langsung dan mempunyai variasi (nilai lebih dari satu kategori). Sementara konstan adalah konsep yang dapat diamati secara langsung namun tidak punya variasi (hanya mempunyai nilai satu kategori dan tidak berubah). 4. Berikan dua buah contoh tentang definisi operasional suatu variabel. Jawab : 



Defenisi operasional : Perilaku prososial adalah kemampuan individu untuk menolong yang terencana terhadap individu lains secara sukarela dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Perilaku prososial donor darah diungkap dengan skala prososial



donor darah berdasarkan aspek-aspek tertentu. Variabel : Perilaku prososial donor darah 



Defenisi operasional : Persepsi resiko adalah persepsi seseorang terhadap peluang terjadinya kerugian yang diukur berdasarkan 4 dimensi persepsi resiko, terdiri dari: resiko ketidaknyamanan, resiko psikologis, resiko kesehatan, dan resiko social. Variabel : Persepsi resiko dalam berdonor darah



5. Jelaskan fungsi indicator pada sebuah konsep. Jawab : 1. Sebagai alat penunjuk adanya perubahan di dalam suatu kegiatan atau kejadian tertentu. 2. Sebagai pedoman bagi pengguna dalam menyusun alat ukur. 3. Sebagai pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu kegiatan. 4. Sebagai pedoman dalam upaya mengembangkan suatu kegiatan sesuai dengan karakteristik, potensi, kebutuhan, dan lingkungan. 5. Sebagai pedoman dalam memberikan penilaian terhadap hasil suatu kegiatan. 6. Jelaskan



perbedaan



antara



variabel



dependen



dan



variabel



indenpenden dengansebuah contoh. Jawab : Variabel dependen atau variabel terikat sering juga disebut dengan  istilah variabel output, kriteria, dan konsekuen. Disebut sebagai variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel independent. Variabel independent Merupakan suatu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau adanya perubahan pada variabel depenen/terikat. Variabel independen menjadi faktor yang diukur, dimanipulasi, serta dipilih oleh seorang peneliti dalam menentukan hubungan antara



fenomena yang sedang diamati / observasi. Contoh : Contoh hipotesis dari judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa”. 



Variabel dependennya adalah hasil belajar siswa







Variabel independenya adalah model pembelajaran



7. Apa perbedaan pengukuran pada skala ordinal dengan skala nominal? Jawab : Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di dalam suatu penelitian. Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya. Sedangkan Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang sudah menyatakan peringkat antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama. Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada skala nominal, karena skala ini tidak hanya menunjukkan kategori saja tetapi juga menunjukkan peringkat. Di dalam skala ordinal, objek atau kategorinya disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya. 8. Apa perbedaan pengukuran pada skala interval dengan skala rasio? Jawab : •



Skala pengukuran yang tidak memiliki nol absolut, tetapi titik arbitrer atau didefinisikan sebagai referensi, dapat dianggap sebagai skala interval. Titik nol sebenarnya tidak mewakili nol sejati, tetapi dianggap nol.







Skala pengukuran dengan titik nol benar, yaitu skala interval dengan titik nol benar, dapat dianggap sebagai skala rasio.







Dalam skala interval, perkalian dan pembagian tidak memiliki arti; dan parameter statistik yang melibatkan perkalian dan pembagian langsung tidak memiliki arti.







Dalam skala rasio, perkalian dan pembagian dapat dilakukan dan parameter statistik yang melibatkan perkalian dan pembagian dapat digunakan.



9. Berikan sebuah contoh di mana sebuah variabel interval dijabarkan pada skala ordinal dan skala nominal. Jawab : Variabel pada Skala nominal : contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin. Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan. Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki tidak lebih tinggi daripada perempuan, atau sebaliknya. Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol angka sebagai pembeda, misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis kelamin perempuan diberi simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk membedakan saja, tidak menunjukkan bahwa 1 lebih besar dari 0 dan sebagainya. Variabel pada Skala ordinal : contoh pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan, sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju. Pada variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori dan memiliki tingkatan. Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan angka, misal angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka 2 untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk sangat tidak setuju. 10. Klasifikasikan konsep – konsep berikut menurut disiplin ilmu: a. Raja : disiplin ilmu sosiologi



b. Menteri : disiplin ilmu pengetahuan c. Investasi : disiplin ilmu keuangan d. Rakyat : disiplin ilmu sosial e. Masyarakat : disiplin ilmu sosial f. Urbanisasi : disiplin ilmu geografi g. Harga : disiplin ilmu ekonomi h. Lautan : disiplin ilmu kelautan i. Transmigrasi : disiplin ilmu j. Perjanjian : disiplin ilmu hukum k. Penjara : disiplin ilmu hukum l. Gunung : disiplin ilmu geografi m. Perbankan : disiplin ilmu ekonomi n. Hakim : disiplin ilmu hukum o. Pelanggaran : disiplin ilmu hukum p. Pedesaan : disiplin ilmu sosiologi q. Iklim : disiplin ilmu geografi r. Valuta : disiplin ilmu ekonomi s. Angin : disiplin ilmu geografi t. Pemilu : disiplin ilmu sosial 11. Lima orang anak remaja melakukan perbuatan – perbuatan berikut : 



A menggunakan narkotika selama 3 bulan terakhir.







B suka mengumpulkan teman – temannya untuk berkelahi.







C sering mengganggu orang yang lewat di jalan.







D suka melempar rumah orang tidak disenanginya.







E memaksa orang untuk memberi uang kepadanya dengan mengamen.



Apa konsep dari kelima perbuatan itu? Definisikan konsepnya. Jawab : 



A adalah narkoba







B adalah agresif







C adalah perilaku







D adalah tetangga







E adalah pengamen



12. Sebutkan variabel dan skala pengukurannya : Banyak orang yang datang ke pesta itu dengan pakaian yang warna – warni. Variabel : deskrit Pengukuran : skala rasio a. Mahasiswa yang mendaftar di universitas itu datang dari berbagai suku dan golongan. Variabel : variabel deskrit Pengukuran : skala nominal b. Hasil tes pada UMPTN tahun ini meningkat secara berarti: Variabel : variabel deskrit Pengukuran : ordinal c. Gaji guru pada lembaga pendidikan swasta cukup memperihatikan. Variabel : variabel kontinu Pengukuran : ordinal d. Baik yang beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, maupun Buddha



dan



lainlainnya



diperlakukan



secara



sama



demokrasi. Variabel : variabel deskrit Pengukuran : interval Nama : Ayu Sintia Ramadani Hsb (1181111049) Nilai Prodi / Fakultas : Pendidikan Guru Sekolah Dasar / Fakultas Ilmu Pendidikan Kelas : Reguler B



Paraf Dosen



dalam