Transduksi Signal Kanal Ion K Sulfonilurea [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pada sel beta pancreas, kanal KATP terekspresi sebagai suatu kompleks multimerik yang terdiri dari kanal jenis KIR6,2 dan reseptor sulfonylurea SUR1. Aktivasi kanal ini diregulasi oleh konsentrasi glukosa dalam darah. Jika glukosa darah meningkat, glukosa akan di transport ke dalam sel beta pancreas melalui transporter Glut-2 dan mengalami metabolisme. Metabolisme glukosa menghasilkan peningkatan kadar ATP yang akan menyebabkan penutupan kanal K ATP. Penutupan kanal ini memicu depolarisasi yang akan membuka kanal Ca sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi ion Ca intrasel yang pada gilirannya memicu sekresi insulin. Insulin selanjutnya akan membantu transport glukosa ke dalam sel-sel lainnya yang membutuhkan energi sehingga menurunkan kadar gula darah. Caranya yaitu insulin akan menempel pada reseptor insulin. Kemudian merangsang insulin signaling (intraseluler) salah satunya menghasilkan glycogen syntysis dan mengakibatkan GLUT4 yang berada didalam sel naik menuju membrane sel sehingga glukosa masuk ke dalam sel. Obat golongan sulfonylurea seperti tolbutamide, clorpropamide, glibenklamid, glipizide, dan glikazid merupakan penyekat selektif terhadap kanal ion K+ yang sensitif terhadap ATP )ATPsensitive K channel, KATP) pada sel beta pancreas. Penutupan kanal K oleh obat golongan sulfonylurea memicu rangkaian peristiwa yang serupa.



Ketika glukosa dalam plasma darah rendah, akan terjadi penurunan ATP, yang akan meningkatkan pembukaan KATP chanel. Kemudian membrane akan mengalami hiperpolarisasi sehingga kanal Ca2+ tidak membuka dan insulin tidak dikeluarkan. Hal ini karena kalsium merupakan senyawa yang berfungsi untuk menggerakkan granul-granul insulin menuju membrane sel sehingga terjadi pelepasan insulin. Adanya penurunan atau peningkatan ATP mempengaruhi terbuka atau tertutupnya kanal K+ karena ATP ini nantinya akan berikatan dengan subunit Kir 6.2 pada kalan ion kalium yang akan menghambat aktivasi kanal ion kalium. Pada pasien yang menderita penyakit diabetes, terjadi mutase pada kanal K+ yaitu pada subunit Kir 6.2 yang berfungsi untuk berikatan dengan ATP. Mutase ini menyebabkan afinitas untuk berikatan dengan ATP menurun. Sehingga yang terjadi adalah kanal ion kalium akan terus terbuka, tidak terjadi depolarisasi, kanal Ca2+ tidak membuka, dan insulin tidak dikeluarkan. Namun keadaan ini dapat diatasi dengan obat golongan sulfonylurea. Pada kanal ion K + selain terdapat subunit Kir 6.2, terdapat pula subunit SUR1 (reseptor sulfonylurea) yang merupakan reseptor dari sulfonylurea. Apabila sulfonylurea terikat pada SUR1 maka akan menghambat pembukaan kanal ion K+, sehingga K+ tidak keluar dan terjadi depolarisasi yang menyebabkan kanal ion Ca2+ terbuka dan Ca2+ masuk, yang menyebabkan eksositosis insulin.



Dengan demikian pemberian sulfonylurea dapat meningkatkan produksi insulin pada pasien diabetes.



Ketika kita mengkonsumsi makanan karbohidrat, makanan tersebut akan diubah dari polisakarida menjadi monosakarida. Seperti maltose, diubah menjadi galaktosa dan glukosa. Glukosa ini yang diabsorpsi, dipindah dari tempat absorpsi menuju sirkulasi sistemik. Diedarkan ke seluruh tubuh, karena glukosa digunakan untuk metabolisme menghasilkan energi. Glukosa disirkulasi sistemik bergerak di bantu oleh sel darah merah (hemoglobin), yang membawa glukosa dinamakan HBA1C. yang memasukkan glukosa ke dalam sel adalah Glukose transporter 4 (Glut-4), pemasukan glukosa ke dalam sel oleh GLUT-4 tergantung insulin. GLUT-4 teraktivasi jika di aktivasi oleh insulin. GLUT-4 pada sel lain berbeda dengan GLUT-2 yang ada di sel beta pancreas. GLUT-4 letaknya berada di dalam membrane dan baru ke permukaan membrane setelah ada stimulus dari insulin, GLUT-2 selalu tersedia di permukaan membrane sel beta pancreas. Otomatis glukosa masuk ke sel beta pancreas.