Transkip Wawancara Donat Madu Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Transkip Wawancara Donat Madu Nabila : “Bu maaf sebelumnya kalau boleh tau nama lengkap ibu?“ Fanina : “Fanina Nisfulaily.“ Nabila : “Oh iya“ Fanina : “Udah tau.“ Ririn



: “Liat yang dari itu tadi sertifikat itu “(menunjuk sertifikat didinding)



Nabila : “Bismillahirrahmanirrahim…temen-temen mari kita mulai. Saya Nabila Khairunisa yang bakal mengajukan pertanyaanya. Kita dari mahasiswa Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung. Eu… tugas ini dilakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan di Semester 6. Baik kita langsung saja mulai… yang pertama Ibu bisa diceritakan masa kecil Ibu yang berpengaruh terhadap karir entrepener ibu saat ini .“ Fanina : “Alhamdulillah ibu kalau untuk apa sih namanya yang punya, sebenarnya bakat interprener tidak.. ya.. cuman kebetulan memang dari eu.. kedua orang tua ibu, terutama ibu tu dia adalah wanita yang mengangkat ibu .. jadi kebetulan Alhamdulillah ibu juga punya toko….. jadi dari kecil tu memang di.. eu ajarkan … bagaimana mencari uang. Bisa dari menjual atau membantu menjagai toko… jadi mungkin jiwanya mirip ibu(Ibunya Bu Fanina)…ya.. tapi semuanya tergantung dari Allah ia kan. Seperti itu sih “ Nabila : “Bu Kalau boleh tau waktu itu ibunya ibu itu jual apa bu ?“ Fanina : “eum… sembako “ Nabila : “Sembako “(mengangguk kepala). Fanina : “iya begitu “ Nabila : “oh.. justru bukan kue-kuean bu ya ? “ Fanina : “Bukan, kan entrepenerkan bukan cuman kue… iya kan. Segala sesuatu yang berurusan dengan wirausaha.. ya itu kan ya entrepener kan artinya berwirausaha ya. segala sesuatu yang memang kita bisa menjalankan segala sesuatu untuk menuju usaha ya dalam artian halnya dalam jual beli gitu kan “



Nabila : “eu…selanjutnya bu kenapa ibu itu memilih menjadi entrepener dari pada pekerja di orang lain atau menjadi karyawan? “ Fanina : “ingin bermanfaat untuk banyak orang. Kalau jadi karyawan kan gaji itu cuman untuk sendiri. Jadi ingin bermanfaat untuk banyak orang “ Nabila : “Bisa merekrut pekerjaan buat banyak orang. Terus.. euh…Jenis usaha apa saja yang pernah ibu jalani atau mungkin sebelumnya sebelumnya ibu pernah jualan apa “ Fanina : “eu…berbagai macam yah. Dari ibu bekerja sampai level yang paling tinggi itu salah satunya donat lalu.. yang memang urusannya sama entrepener… itu adalah dulu ibu pernah punya catering kaya di.. apa sih… Jakarta ya…wirausaha.. kue-kue “ Ririn : “sampai sekarang ketering nya masih berjalan ga? “ Fanina : “Oh ga sekarang focus di… “ Ririn : “Donat madu aja “ Fanina : “Dari awal donat madu berdiri. Fokusnya di donat madu karena ibu berfikir kalau kita mau wirausaha kita harus focus di satu bidang dulu ya… kecuali kalau memang usahanya sudah baik ya sudah bekerja dengan beberapa tahun,, bahkan berpuluhan taun ya.. itu memang bisa beralih ke yang lainnya. Tapi kalau apa sih.. euh… dari awal memang ibu langsung berfikirnya donat madu “ Nabila : “Ibu kan tadi eu.. ibu bilang tadi ada catering ya buy a, kalau misalnya boleh tau nah ibu kenapa memilih donat dari pada melanjutkan katering sebelumnya “ Favina : “euh..karena kalau catering ibu berfikir dijakarta..ya.. kedua pasti… gini kalau ibu berfikir kalau ibu jualan yang memang menyimpan produksi menjualnya menyimpan produksi eh apa namanya produk yang bisa dimakan setiap saat oleh siapa saja eu…dan bermanfaat lebih banyak lagi ya yaitu kenapa memilihnya ke kulinernya ke makanan ya makanan maksudnya makanan cemilan .“ Nabila : “biar lebih fleksibel gitu ya bu “ Fanina : “ya biar bisa fleksibel, kalau catering itu kan mungkin hanya…. “ Nabila : “acara-acara..“



Fanina : “ya sebagian yang mungkin hanya acara- acara special tidak setiap saat . nah kalau ini kan setiap hari bisa ….. “ Ririn



: “dimakan tiap waktu “



Fanina : “ya.. betul… “ Nabila : “eu.. selanjutnya bu apa nasihat ibu dalam menghadapi kegagalan-kegagalan usaha “ Fanina : ““ jangan pernah merasa itu adalah kegagalan jadi kalau misalnya itu terjadi itu ujian ya.. bukan kegagalan karena kalau Allah memberikan ujian itu bukan berarti gagal ya supaya kita naik kelas ya jadi ibu punya prinsip dalam menjalankan hidup ini baik rumah tangga, baik mendidik anak, baik berhubungan dengan lingkungan ya maupun punya usaha ini tidak merasa bahwa ketika ada ujian itu adalah kegagalan. Jadi tetep merasanya kalau itu ujian. Jadi kan kalau kita merasa kalau itu adalah ujian, kita puas sehingga kita akan bertekad untuk belajar dari ujian itu dan akhirnya …dan juga punya pemikiran bahwa ujian itu akan membuat kita naik kelas. Jadi tidak pernah ibu, jadi jangan kalau terjadi kalau misalkan ada kegagalan atau ada yang gagal jangan pernah merasa gagal. Kalau merasa gagal dia akan terpuruk ya begitu kan… jadi malah mikirnya kegagalnya bukan mikirin bagaimana kedepannya .“ Syafik :” Siap.” Nabila : “Kalau mengenai ujian tadi bu, kalau misalnya selama ini selama donat madu berjalan. Eu.. ujian terbesar yang pernah ibu temui yang bisa terselesaikan dengan baik kaya gimana atau seperti apa usaha ibu berjalan.“ Fanina : “eu.. Alhamdulillah sejauh ini eu.. ibu tidak pernah.. euh… prinsip ibu tidak terlalu idealis ya jadi ibu tidak pernah besarnya rintangan atau ujian itu menjadi menjadi besar ya jadi ibu menganggap bahwa segala seuatunya..ibu menganggap tidak mau meperbesar-besarkan. Memperbesar- besarkan ujian karena nantinya itu tadi ya nanti ibu akan ber..selalu berfikir negative. Jadi ibu menganggap kalau misalnya ada ujian baik yang besar ibu anggap itu tetep kecil ya begitu dan yang membuat pasti ada ya ga mungkin berjalan begitu saja kaya misalkan urusan SDM. Misalkan SDM itu kan berbeda- beda kultur, berbeda-beda pendidikan , berbedabeda sifat…berbeda-beda sikap segala sesuatunya nah itu adalah pasti sampai kapanpun masalah itu tetep ya seperti ibu kaya suami meskipun sebagai pasangan sampai kapanpun akan tetap



berbeda . tidak mungkin akan selalu, tidak selalu semuanya sama ya begitu, apalagi ibu yang mempunyai anak ya euh… lebih dari hampir 1000 ya jadi sifatnya pasti lah berbeda juga. Lalu nanti ada lagi misalkan euh..bahan baku.. yang memang harus ikut di trial… nah itu kan merupakan, jadi kan ga mungkin bahan baku itu akan terus tersedia. Nah itu… itulah salah satu ujian yang menganggap ibu menganggap bahwa oh jadi waktunya kita tidak boleh terlena lagi meskinya kita harus belajar ilmu baru, aduh waktunya kita harus berfikir lagi kedepannya seperti apa.“ Nabila : “euh… selanjutnya bu keterampilan apa saja yang harus dipelajari sehingga ibu bisa menjadi entrepreneur ?“ Fanina : “eu…keterampilan itu termasuk kesekian ya . yang penting keyakinan yang awal. Keyakinan. Yakin bahwa Allah akan memudahkan ujiannya. Jadi anak –anak ibu yang pengen jadi intrepener, modal nomer sekian …keterampilan nomer sekian … bakat pun nomer sekian… yakin. Ya ketika Allah lebih dan yang diimpikan pengen jadi entreprener nih, mau jualan jilbab ya yakin bahwa Allah itu akan memudahkan kita…dan nanti kita pun akan harus yakin dengan produk yang akan kita jual.“ Nabila : “baik… ibu euh… bagaimana caranya belajar menjadi wirausahaan wirausahawan yang berhasil “ Fanina : “euh… yang pasti seperti hal nya ibu pegang wirausaha ini ya… ibu ingin bermanfaat untuk banyak orang, itu harus, karena semakin kita berbuat baik dulu..insyaAllah Allah akan memberikan kita banyak euh… apa namanya kemudahan ya…karena kita niatnya untuk orang lain bukan hanya untuk diri sendiri . yang kedua juga yakin ya… yakin itu adalah faktor paling penting ya. Baik itu yakin sama Allah maupun yakin sama apa yang kita kerjakan. Missal berfikir positif kalau ingin melakukan segala sesuatunya kalau udah berjalan tu tetep harus jujur, amanah, ibadah nomer satu ya. Sama yang tidak lupa adalah berbagi karena ya DMC ini bisa besar karena berbagi. Berbagi ilmu… berbagi senyum berbagi euh…kaya sekarang ini berbagi ilmu ya lalu berbagi apa yang kita punya… ya, berbagi rezeki yang Allah berikan ya semuanya itu “ Nabila : “euh… selanjutnya bu apa sih artinya relasi atau network bagi ibu sebagai seorang entreprener“



Fanina : “sangat berarti karena kita hidup rumah tangga aja ga bisa sendiri ya walaupun mungkin belum punya anak. Tetep tidak bisa sendiri ya . hidup bertetangga pun ya maksudnya tetep harus mem berfikir euh… harus ada hubungan relation ship ya seperti itu. jadi sangat berarti sekali hungan relasi , network dengan euh…. Apa namanya euh… banyak orang ya . apalagi ini urusannya wirausaha ya…berfi… jangan merasa dirinya bisa sendiri walau pun yakin Allah yang akan memudahkan semuanya… ga bisa karena kita hidup di euh… apa namanya komunitas ya hidup di bukan cuman sendiri.. ya jadi ada orang- orang yang wajib kita bantu dan dia wajib membantu kita , jadi itu sangat berarti sekali hubungan relation ship nya.“ Nabila : “kan eu.. relasi itu kan sangat penting ya bu



ya lalu bagaimana sih bu cara



mengembangkan relasi itu dan menjaga agar relasi nya tetep terjalin dengan baik.“ Fanina : “kalau dari ibu sih prinsipnya dari DMC ini mempunyai satu prinsip bahwa relasi itu adalah keluarga ya jadi relasi disini terbagi ada beberapa ini ya euh…hubungan ibu dengan yang bekerja disini itu adalah relation ship juga , hubungan ibu dengan relasi… yang memang menjadi euh..rekan kerja sama kita ya partner kerja sama kita… itu untuk euh.. mitra-mitra ibu yang punya cabang ya yang euh… apa di berbagai tempat.. lalu hubungan relation ship juga hubungan relasi yang memang membantu jalannya usaha ini seperti euh…yang punya pabrik bahan baku ya lalu yang jadi distributor bahan baku sampai ke ekspedisi pun itu adalah relasi relasi kami gitu ya seperti itu . nah itu cara mengembangkan atau cara menjaga relation ship dengan mereka tu adalah dengan kita menganggap bahwa mereka adalah keluarga bagi kita . jadi eum… apa silaturahimnya berjalan . jadi bukan cuman lo jual ini lo beli ini gitu ya. Euh… tapi memang hubungan silaturahimnya tetep terjalin berjalin ya jadi ketika ada agenda tertentu kita harus bikin kesemuanya ya lalu nanti euh.. apa sih namanya euh…perayaan-perayaan tertentu juga saling memberi euh…seperti itu.“ Nabila : “selanjutnya bu bagaimana cara ibu bisa mendapatkan modal eu… berbentuk uang untuk berwirausaha.“ Fanina : “kalau ibu dari bawah itu memang tidak pernah berurusan sama bank ya jadi itu tanamkan ke anak- anak ibu yang mau jadi entreprener ship… itu ada baiknya untuk tidak berurusan internal bank . kalau urusannya minjem itu kita bukan mikirin bagaimana kita bisa menjaga usaha ini untuk lebih maju tapi bagaimana kita bisa mendapatkan income yang lebih besar untuk bisa membayar hutang itu ya . jadi walaupun kecil tapi kita bisa ,kita usahakan dari



kecil, punya uang cuman kecil tapi hanya bisa jualan apa , yaitu lah yang kita kembangkan ya itulah.. bukan berarti euh… saya mau jualan bala-bala misalkan modal orang 100 rb tapi saya mau jualan bala- bala tapi saya modalnya harus 1 jt tapi minjem ya karena bisa jadi bala-bala 1 jt ya tapi mungkin ditawarkan di tempat lain tapi kalau begitu kita ga akan , kita akan pikiran dalam otak kita selalu eumm gimana caranya nih bala-bala kita minjem duit 1 jt harus bisa ngemulangin nya nih duit 1 jt bukan ngejajak produk itu… tapi bagaimana kita dapat duit yang banyak gitu“. Jadi… “ Ririn : “keuntungan… “ Fanina : “betul…jadi ibu memang dari dulu dan Alhamdulillah dimudahkan Allah untuk tidak ada urusan sama bank untuk dalam hal modal …. Ya karena emang pengalaman beliau dari mitra-mitra ibu yang dia…orang yang minjem dengan orang yang banyak uang sendiri punya tabungan sendiri , dia pengen usaha tuh jauh lebih beda gitu seperti itu ya jadi… Alhamdulillah dari DMC dari awal itu memang tidak ada urusan dengan bank … kecuali ketika ibu beli rumah ya… toko ini misalkan harganya berapa M uang ibu cuman berapa ya itu kemudahan yang di dapat dari bank ya seperti itu . mobil misalkan mobil konvensional yang harusnya eu… apa sih namanya bisa cash tapi memang tidak dulu cash karena ada mungkin



biasanya kan bank



memberikan fasilitas ya. Fasilitas itu ibu ambil seperti itu sih tapi kalau untuk modal memang ada baiknya usahakan sendiri . walaupun kecil tapi memang kita kita tetep bisa melakukan hal kita tetep bisa melakukan usaha walaupun memang dari hal yang kecil gitu ya begitu.“ Nabila : “Soalnya nanti ada pergeseran tujuan gitu ya bu “ Fanina : “Betul ya… yang idenya tadinya memang menjaga produk yang harus dijagain ya akhiranya ya bergeser.“ Nabila : “gimana caranya biar rapih “ Fanina : “betul… “ Nabila : “Selanjutnyabu untuk sebelumnya mohon koreksi apabila salah ini didirikan sejak tahun 2011?“ Fanina : “2010 “ Nabila : “Oo 2010. Nah sejak 2010 itu bu sampai saat ini jumlah karyawan yang ibu miliki?“



Fanina : “karyawan kalau untuk dipusat itu sih sekitar… 70 han ya kita disini sama di jalur kabek ya tapi kalau seluruh karyawan diseluruh cabang ya kurang lebih 1000 ya.“ Abdul,Nabila, Ririn,Risna, Syafiq : “ 1000” Ririn : “Kurang lebih 1000.“ Nabila : “Euh… dengan jumlah karyawan yang sangat fantastis bu… eu… omset penjualan pertahun ?“ Abdul,Nabila, Ririn,Risna, Syafiq : (Tersenyum) Fanina : “kalau ibu. menghitung dari yang di pusat ya… karena kalau yang dicabang itu kan mereka ada beberapa yang… eh banyak yang mitra. Jadi kita kita sistemnya mandiri ya. Kalau yang dipusat sih kurang lebih perbulannya diatas 130 150 perbulan ya .“ Nabila : “luar biasa “(Tersenyum) Abdul,Nabila, Ririn,Risna, Syafiq : “iya..” (Tersenyum) Fanina : “Alhamdulillah“ Nabila : “Percaya bu “ Fanina : “Alhamdulillah Alhamdulillah “ Nabila : “Soalnya kan eu.. ini kaya apa ya home industri gitu bu awalnya “ Fanina : “iya awalnya memang home industri… lalu Alhamdulillah kemudahan dari Allah menjadi wall kain ya jadi eu.. apa eu… usaha mikro ya eu… terus lalu ya Alhamdulillah ya kemudahan dari Allah juga kepercayaan yang Allah berikan eu… akhirnya Allah memberikan satu persatu untuk kita punya cabang ya baik yang itu baik yang dalam kemitraan ya… atau cabang sendiri seperti itu jadi ya Alhamdulillah … “ Nabila : “terus luar biasanya lagi ini kan donat gitu ya eu saingannya kan sangat banyak tapinya tetep punya tempat di hati pemilikinya gitu ya“ Fanina : “Alhamdulillah ya itu kalau ibu menjual segala sesuatu atau memberi , bukan hanya menjual tapi memberi kepada siapapun itu hal yang mau ibu makan . jadi ibu Alhamdulillah ya ibaratnya kalau misalkan bikin gorengan aja kalau gorengan harus yang enak, itulah yang ibu



diberikan. Bukan berarti ibu makan enak tapi yang ibu berikan ga enak ibu gitu ya seperti itu. Nah begitu juga dengan euh… usaha ini ya . ibu jualan donat ya ibu juga harus membuat donat yang tidak memakai bahan pengawet, karena ibu juga ga mau , menghindari bahan pengawet , yang awal yang memang mutu nya adalah halal… ya. Karena ibu juga harus memilah apa yang masuk kedalam tubuh ibu dan keluarga adalah sesuatu yang halal. Jadi Alhamdulillah mungkin di situ ya jadi dari prinsip awal kita bahwa mulailah dengan yang halal dan sehat ya . yang sehat lebih penting lagi… kita tidak pake bahan pengawet , lalu kita memakai bahan- bahan yang memang berkualitas seperti itu ya. Alhamdulillah eu…banyak orang menganggap bahwa kami kompetiter bagi yang sudah nama ya. Tapi ibu bilang mereka adalah mereka adalah kompetiter kami. Aamiin ya.. jadi ya Alhamdulillah gitu banyak juga orang-orang yang mengikuti ya dengan eu… kita jual nya segini .. eu… orang-orang bisa jual lebih murah dengan bahan baku yang mungkin….“ Nabila : “kualitasnya dibawah “ Fanina : “ya seperti itu ya kalau ibu kan menjual makanan atau apapun itu harus tetep menjaga kualitas . kualitas itu nomer satu. Jadi Alhamdulillah, insyaAllah di bulan Mei besok adalah 9 tahun DMC. Jadi insyaAllah DMC tetep di hati untuk bisa teteplah ya disukai oleh yang lain karena dari 2010 insyaAllah sampe DMC ini masih diizinkan Allah diberikan rezeki itu test nya tidak akan dibubarkan .“ Nabila : “jadi intinya memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan ya bu ya“ Fanina : “betul, jadi ibu prinsipnya bagaimana kita menghargai diri kita kalau kita belum bisa menghargai orang lain. Bagaimana orang lain menghargai kita kalau kita belum bisa menghargai orang lain juga jadi seperti itu ya.“ Nabila : “eu.. kalau boleh tau bu eu… jumlah cabang dari donat madu ini ada berapa?“ Fanina : “Alhamdulillah kita diseluruh Indonesia di 230, 230 cabang “ Nabila : “Seluruh Indonesia“ Fanina : “ya sampai Kalimantan, dari Aceh sampai Kalimantan.“ Nabila : “luar biasa.“



Fanina : “Alhamdulillah Alhamdulillah.. gitu “ Nabila



: “eu… terakhir bu. Apa saran ibu untuk mahasiswa seperti kami sebagai calon



wirausaha muda “ Fanina : “yang tadi ibu bicarakan bisa di bikin kesimpulannya . resumenya adalah ya itu tadi ya bermanfaat untuk banyak orang eu… yakin dengan apa yang kita lakukan .. prinsipnya tu dibawa ya jujur amanah semuanya kita pakai dan juga tidak lupa berbagi seperti itu ga tua ga muda ya mau usaha apapun memang berbagi itu nomer satu seperti itu sih.“ Abdul,Nabila, Ririn,Risna, Syafiq : “emmm..” (mengangguk) Nabila : “Ibu terimakasih banyak ya… udah akhir dari wawancara.“ Fanina : “iya terimakasih mohon maaf sempet ada ditunda ya.“ Nabila : “iya gapapa ibu kita juga belajar banyak.“ Fanina : “semua yang merencanakan bukan karena ibu, ya, Allah lah yang menentukan pada saat itu ibu sakit.“ Nabila : “kita juga ngucapin makasih banyak bu udah mau kita wawancara.“ Fanina : “Alhamdulillah . ibu selalu menerima siapapun mereka, walaupun memang cuman sedikit yang bisa ibu berikan.“ Nabila : “ibu ini sangat bermanfaat.“ Fanina : “Alhamdulillah insyaAllah bermanfaat ya.“