TREND DAN ISSUE Post Partum Syndrom Baby Blues [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kematian dan kesakitan ibu hamil sejak lama menjadi masalah khususnya di negara-negara berkembang termasuk indonesia. WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari jumlah ini, 20 juta perempuan mengalami kesakitan akibat dari kehamilan. Sekitar 25%-50% kematian perempuan usia subur di akibatkan oleh kehamilan. Sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan 500 ribu lebih diantaranya meninggal. Hasil penelitian dari Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) yang mengalami depresi post partum berusia 20-35 tahun, berpendidikan dasar, tidak bekerja, multipara, berpenghasilan dibawah UMR, dan memiliki pengetahuan kurang tentang Syndrome Baby Blues. Pendekatan kesehatan ibu dan anak merupakan prioritas dari pengembangan kesehatan di beberapa negara berkembang khususnya di Indoneisa. Pengembangan tersebut diarahkan kepada peningkatan kesehatan fisik dan mental ibu. Salah satu masalah ibu post partum adalah masalah psikologis yaitu depresi post partum yang merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan ibu secara tidak langsung. Syndrome Baby Blues termasuk depresi ringan pada ibu-ibu setelah melahirkan, dimana ibu merasa sedih yang hebat tanpa alasan yang jelas dan disertai dengan gejala penyertanya. Dari beberapa hasil penelitian ditemukan kasus ibu yang mendapat baby blues dan post natal depression yang cukup tinggi yaitu : 1.



Satu dari dua ibu melahirkan (50%) pernah mengalami Baby Blues dan sekitar 10% akan berlanjut menjadi Post Natal Depression



2.



Sekitar 70% dari semua ibu yang melahirkan pernah mengalami Baby Blues, dan sekitar 10%-20% dari ibu-ibu yang baru melahirkan mengalami Post Partum Depression.



3.



Sekitar 10%-22% iu-ibu yang baru pertama melahirkan menderita post partum Psikosis



4.



Satu dari dua ibu melahirkan, dalam beberapa menit atau beberapa jam pertama setelah melahirkan, merasa bahagia, kemudian secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas dia menangis seharian tanpa bisa dihentikan



1



1.2. Tujuan Tujuan dibuat makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang : 1.



Pengertian Syndrome Baby Blues



2.



Gejala Baby Blues



3.



Penyebab Baby Blues



4.



Faktor Resiko Syndrome Baby Blues



5.



Waktu dan Durasi Baby Blues



6.



Dampak Syndrome Baby Blues



7.



Pencegahan Baby Blues



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Syndrome Baby Blues adalah perasaan sedih yang dibawa ibu setiap hamil yang berhubungan dengan kesulitan ibu menerima kehadiran bayinya. Perubahan ini sebenarnya merupakan respon alami dari kelelahan paska kehamilan (Pieter & Lubis, 2010). Sedangkan menurut (Manjoer, 2009) juga menyebutkan bahwa syndorme baby blues adalah perasaan sedih yang dialami oleh ibu setelah melahirkan. Hal ini berkaitan dengan bayinya. Post partum baby blues adalah gangguan suasana hati yang berlangsung selama 3 sampai 6 hari paska melahirkan. Syndorme baby blues ini sering terjadi dalam 14 hari pertama setelah melahirkan dan cenderung lebih buruk pada hari ke 3 dan ke 4. Baby blues syndorme atau post partum blues menurut (Saleha,2009) merupakan suatu gangguan psikologis sementara yang ditandai dengan memuncaknya emosi pada minggu pertama setelah melahirkan. Suasana hati yang utama adalah kebahagiaan namun emosi penderita menjadi stabil. Baby blues syndrome atau stress paska melahirkan merupakan suatu kondisi umum yang sering dialami oleh seorang wanita yang baru melahirkan dan biasanya terjadi pada 50% ibu baru. Baby blues sendiri merupakan suatu perasaan gembira oleh kehadiran sang buah hati namun disertai perasaan cemas, kaget dan sedih sehingga dapat menimbulkan kelelahan psikis pada ibu tersebut (Melinda, 2010). Baby Blues Syndrome atau stress paska persalinan merupakan salah satu bentuk depresi yang biasanya terjadi dalam 14 hari pertama setelah melahirkan dan cenderung lebih buruk sekitar hari ke 3 atau ke 4 paska persalinan (Muhammad, 2011). Post partum distress syndrome atau yang juga disebut dengan syndrome Baby Blues merupakan reaksi psikologis yang berupa gejala depresi post partum dengan tingkat ringan. Syndrome ini muncul paska melahirkan dan sering kali terjadi pada hari ke 3 atau ke 4 paska partum dan memuncak pada hari ke lima dan ke 14 paska melahirkan (Medicastore, 2012) Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa syndrome baby blues adalah depresi yang terjadi pada ibu paska melahirkan yang biasanya terjadi pada hari ke 3 dan ke 4 dan memuncak pada hari ke 14 dan lumrah terjadi pada ibu paska melahirkan namun bila tidak teratasi maka akan mengakibatkan reaksi psikologis berupa Depression Post Partum dan Psikosa.



3



2.2



Gejala-Gejala Baby Blues Syndrome Bayi blues syndrom ditandai dengan reaksi depresi atau sedih, menangis, mudah tersinggung, cemas, perasaan labil, cenderung menyalahkan diri sendiri, gangguan tidur, gangguan nafsu makan (Marni dan Lina wahyu, 2016). Pendapat lain menjelaskan bentuk bay blues syndrome (Marmi , 2012) : a.



Dipenuhi oleh perasaan kesedihan dan depresi, disertai dengan menangis tanpa sebab



b.



Mudah kesal, gampang tersinggung dan tidak sabaran.



c.



Tidak memiliki atau sedikit tenaga



d.



Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga



e.



Menjadi tidak tertarik dengan bayi atau menjadi terlalu memperhatikan dan khawatir terhdap bayinya



f.



Tidak percaya diri



g.



Sulit beristirahat dengan tenang



h.



Peningkatan berat badan yang disertai dengan makan berlebihan



i.



Penurunan berat badan yang diserta tidak mau makan



j.



Perasaan takut untuk menyakiti atau bayinya



Ibu yang baru melahirkan dapat merasakan peruahan mood yang cepat da bergantiganti (Mood wing) seperti kesedihan, suka menangis, hilang nafsu makan, mudah tersinggung, gagguan tidur, cepat lelah, cemas, dan merasa kesepian (Aprilia, 2010). 2.3



Faktor Resiko Faktor resiko Syndrome Baby Blues antara lain : a. Memiliki riwayat depresi, baik sebelum kehamilan maupun selama kehamilan b. Memiliki riwayat baby blues pada kehamilan sebelumnya c. Pernah mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya d. Pernah mengalami komplikasi kehamilan e. Mengalami masalah pada proses kelahiran, proses kelahiran yang rumit maupun rasa sakit yang luar biasa saat melahirkan f.



Memiliki masalah dalam keluarga



g. Tidak adanya dukungan dari keluarga, terutama suami h. Bermasalah dengan finansial i.



Ketidaksiapan dalam memiliki anak



j.



Kehamilan yang tidak diinginkan atau yang tidak direncanakan



k. Memiliki riwayat gangguan bipolar



4



2.4



Penyebab terjadinya Baby Blues Syndrome Beberapa hal yang disebutkan sebagai penyebab baby blues syndrome menurut (Ummu 2012) diantaranya : a.



Perubahan hormonal Pasca melahirkan terjadi penurunan kadar estrogen dan progesteron yng drastis, dan juga disertai penurunan kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang menyebabkan mudah lelah, penurunan mood dan perasaan tertekan.



b.



Fisik Kehadirana bayi dalam keluarga menebekan perubahan ritme kehidupan sosial dalam keluarga, terutam ibu.mengasuh si kecil sepanjang siang dan malam sangat menguas energi ibu, menyebabkan berkurangnya waktu istrahat, sehingga terjadi penurunan ketahanan dalam menghadapi masalah



c.



Psikis Kecemasan terhadap berbagai hal, seperti ketidakmampuan dalam mengurus si kecil, ketidakmampuan mengatasi dalam berbagai permasalahan, rasa tidak percaya diri, karena perubahan bentuk tubuh, dari sebelum hamil serta kurangnya perhatian keluarga terutama suami ikut mempengaruhi terjandinya baby blues syndrome



d.



Sosial Perubahan gaya hidup dengan peran sebagai ibu baru



butuh adaptasi.Rasa



keterikatan yang sangat pada si kecil dan rasa dijauhi oleh lingkungan juga berperan dalam baby blues syndrome. Pendapat lain dari (Ummu Syifa Jauza, 2009) mengungkapkan beberapa faktor terjadinya baby blues syndrome : 1. Kelelahan pasa melahirkan 2. Kesulitan menyusui 3. Trauma melahirkan dan depresi saat mengandung 4. Canggug mengurus bayi 5. Pengaruh hormon 2.5



Waktu dan Durasi Menurut (Depkes 2011) pengaruh Baby blues syndrome antara lain : 1.



Pada Ibu a.



Mengalami gangguan aktivitas sehari-hari



b.



Mengalami gangguan dalam berhuungan denga orang lain (keluarga, teman)



c.



Resiko menggunakan zat berbahaya seperti rokok, alkohol dan , narkoba.



d.



Gangguan Psikotik yang lebih bebas 5



e. 2.



Kemungkinan melakukan suicid/ invanticide



Pada Bayi a.



Bayi sering menangis dalam waktu lama



b.



Bayi akan mengalami susah tidur



c.



Kemungkinan mengalami suicd



Baby blues syndrome dapat terjadi segera setelah kelahiran, tapi akan segera menghilang dalam beberapa hari sampai 1 minggu. Apabila gejala tersebut berlangung lebih dari 1 minggu, itu sudah temasuk



depresi post partum (Aprilia



2010).Kondisi ini merupakan periode emosional strees yang terjadi antara hari ke tiga sampai ke sepuluh setelah pesalinan yang terjadi sekitar 80% pada ibu post partum(Bahiyatu, 2009). 2.6



Dampak Baby Blues Syndrome a.



Pada Ibu 1.



Menyalahkan kehamilannya



2.



Sering menangis



3.



Mudah tersinggung



4.



Insomnia berat



5.



Hilang percaya diri mengurus bayi merasa takut dirinya tidak bisa memberikan ASI, bahkan takut apabila bayinya meninggal



6.



Muncul kecemasan terus-menerus ketika bayi menangis



7.



Muncul perasaan malas untuk mengurus bayi



8.



Mengisolasi diti dari kehidupan masyarakat



9.



Frustasi hingga berupaya untuk bunuh diri



10. Produksi ASI terganggu 11. Ibu merasa tidak memiliki ikatan batin, bahkan timbul rasa tidak suka pada bayi b.



Pada Anak 1.



Masalah perilku Anak-anak



dari



ibu



yang



mengalami



Baby



blues



syndrome



leih



memungkinkan memiliki masalah perilaku termauk masalah tidur, tantrum, agresif dan hiperaktif 2.



Perkembangan kognitif terganggu Anak nantinya mengalami keterlambatan dalam bicara dan berjalan jika dibandingkan dengan anak-anak dari ibu yang tidak depresi, mereka akan mengalami kesulitan dalam belajar disekolah 6



3.



Sulit bersosialisai Anak-anak dari ibu yang mengalami Baby blues syndrome biasanya mengalami kesulitan membangun hubungan dengan orang lain. Mereka sulit berteman atau cenderung bertindak kasar



4.



Masalah emosional Anak- anak cenderung merasa rendah diri, lebih sering merasa cemas dan takut, lebih pasif dan kurang independen



c.



Pada Suami Keharmonisan pada ibu yang mengalami Baby blues syndrome biasanya akan terganggu ketika suami belum mengetahui apa yang sedang dialami oleh istrinya, suami cederung akan menganggap si ibu tidak becus menguru anaknya bahkan dalam melakukan hubungan suami istri, biasanya mereka merasa takut seperti takut mengganggu bayinya



2.7



Pencegahan Syndrome Baby Blues Tindakan untuk meminimalisasikan baby blues syndrome menurut (Pandji, 2010) adalah sebagai berikut : a. Mempersiapkan jauh-jauh hari kelahiran yang sehat, ibu yang hamil dan suaminya harus benar-benar dipersiapkan dari segi kesehatan janin, mental, finansial dan sosial b. Adanya pembagian tugas antara suami dan istri pada saat proses kehamilan berlangsung c. Tanamkan pada benak ibu hamil bahwa anak adalah anugerah yang akan membawa berkah dan menambah jalinan cinta kasih ditengah-tengah keluarga d. Bersama-sama istri merajut suatu kepercayaan dan keyakinan dengan adanya anak maka karir akan terus berjalan e. Merencanakan memperkerjakan pembantu untuk mengurus dan merawat bayi dan pekerjaan rumah tangga paska ibu melahirkan Menurut (Conectique, 2011) pencegahan baby blues syndrome dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : a.



Mintalah bantuan orang lain misalnya kerabat atau teman untuk membantu anda mengurus si kecil



b.



Ibu yang baru saja melahirkan sangat butuh istirahat dan tidur yang cukup, lebih banyak istirahat di minggu-minggu dan bulan-bulan pertama setelah melahirkan, dapat mencegah depresi dan memulihkan tenaga yang sebelumnya terkuras.



c.



Konsumsilah makanan yang bernutrisi agar kondisi tubuh cepat pulih, sehat dan segar 7



d.



Cobalah berbagi rasa dengan suami atau orang terdekat lainnya, dukungan dari mereka sangat membantu mengurangi syndrome baby blues



8



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Sindrome Baby Blues merupakan depresi yang timbul pada ibu setelah melahirkan anak



yang ditandai dengan beberapa gejala seperti merasa cemas,



gampang tersinggung, penurunan atau peningkatan berat badan dan lain-lain. Sindrome baby blues ini apabila tidak ditangani maka bisa berlanjut pada depression post partum dan Psikosa. 3.2



Saran Ibu yang mengalai gejala-gejala sindrome baby blues agar segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memperoleh penanganan yang tepat. Suami dan keluarga diharapkan dapat memberikan support pada ibu agar sindrome baby blues ini tidak dapat terjadi.



9



DAFTAR PUSTAKA Muhlisin, A. (2012) Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing.



Daftar Pustaka Depkes, RI (2015). Profil Kesehatan Indonesia Rakorpop kementerian kesehatan RI Jakarta, 1 Desember 2015. Jakarta : Depkes Kemenkes RI. 2016 Profil Kesehatan. Jakarta : Depkes Kasdu, D 2015. Solusi Problem Persalinan. Jakarta : Puspa Swara Setyowati, Uke, R. 2012 Studi Faktor kejadian Postpartum Blues Pasca Persalinan : Penelitian Diskriptif di Ruang Bersalin I RSU Dr Soetomo Surabaya Http://adln.lib.Unair.Ac/go/php?id Elvira, D 2016 Depresi Pasca Persalinan. Jakarta : Fakultas Kedokteran UI Bobak. 2005 Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC



10