Trend Dan Isu Sistem Persepsi Sensori [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TREND ISUE SISTEM PERSEPSI SENSORI TEH HIJAU UNTUK MEMERANGI GLAUKOMA



OLEH: KELOMPOK 8/A12-A



Ni Luh Putu Widi Wulandari



18.321.2843



Ni Made Vina Widya Yanti



18.321.2849



Putu Diah Wulandari



18.321.2862



PROGRAM STUDY KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Trend Isue Sistem Persepsi Sensori” Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah system Persepsi Sensori. Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa membantu para pembaca, untuk dapat mengetahui tentang trend issue pada sistem persepsi sensori. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini penulis telah mendapatkan bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, segala kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan paper ini lebih lanjut. Semoga paper ini bermanfaat bagi semua pembaca.



Denpasar, 20 Oktober 2020



Penulis



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama berabad- abad orang Cina menggunakan teh hijau untuk mengobati berbagai penyakit. Dengan seiringnya waktu, mulai banyak orang percaya manfaat the hijau untuk kesehatan. The hijau banyak mengandung antioksidan yang dapat menghindarkan penuaan dan berbagai penyakit pada tubuh. Teh hijau merupakan minuman bermanfaat yang sangat popular di daratan Tiongkok, Taiwan, Hongkong, Jepang, Timur Tengah, Asia Tenggara, dan semakin dikenal juga di Negara Barat yang dulunya merupakan peminum the hijau. Di Indonesia, teh hijau semakin popular semenjak diketahuinya banyak manfaat yang terkandung oleh teh hijau, seiring dengan berbagai produk teh hijau yang hadir di pasaran. Tuntutan hidup sehat kemudian berpadu dengan kebiasaan minum teh. Bukan hanya warna atau proses pembuatan teh hijau yang membedakan dengan teh merah atau hitam sebagaimana sering dan umum dikonsumsi di Indonesia. Manfaat dan khasiat teh hijau bagi kesehatan membuat banyak orang kini memburu teh hijau demi hidup yang lebih sehat. Teh hijau terbuat dari daun teh yang belum difermentasi. Oleh karena itu kandungan alami yang dapat anda peroleh saat menikmati secangkir teh hijau masih sangat terjaga, Perlu diketahui, bahwa secangkir teh hijau terkandung setidaknya 50- 150 mg polifenol, zat antioksidan yang kaya manfaat. Kandungan antioksidan dalam teh hijau lebih besar daripada seporsi bayam, brokoli, atau strawberry. Teh hijau mengandung banyak mineral dan vitamin yang bermanfaat untuk tubuh. Para ahli menyarankan untuk mengkonsumsi secangkirteh hijau saat sarapan, bahkan ada yang menyarankan agar mengganti kebiasaan minum kopi saat sarapan dengan teh hijau agar kerja otak lebih maksimal. Menurut peneliti dari University of Maryland Medical Centre, Amerika, kandungan antioksidan dalam teh hijau mampu menangkal efek radikal bebas yang merusak tubuh. Dengan kandungan antioksidan yang tinggi, teh hijau dapat membantu



memperlambat proses penuaan, mengurangi resiko kanker, dan penyakit jantung. Selain baik untuk kesehatan, teh hijau juga memiliki banyak manfaat untuk kecantikan. B. Rumusan Masalah Bagaimana hubungan teh hijau dengan glaucoma? C. Tujuan Untuk mengetahui manfaat teh hijau pada penyakit Glaukoma



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Teh Hijau Teh hijau adalah jenis teh yang tidak mengalami fermentasi akan tetapi mengalami proses pengeringan dan penguapan daun yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan teh putih. Semua jenis teh mengandung katekin, akan tetapi saat ini teh hijau lebih popular karena kandungan katekinnya lebih tinggi dibandingkan dengan teh hitam. Sehingga teh hijau lebih dikenal sebagai jenis teh yang dapat mencegah pertumbuhan penyakit kanker. Manfaat lain dari teh hijau adalah untuk mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol jahat, menurunkan resiko stroke, serta menghaluskan kulit. Teh hijau yang biasa juga disebut green tea sebenarnya merupakan daun teh alami tanpa melalui proses fermentasi seperti halnya teh hitam. Teh hijau telah ada sejak 3000an tahun silam. Sehingga membuat teh hijau menjadi teh yang paling popular di dunia. Bila semula teh hijau digemari oleh orang- orang yang tinggal di wilayah Asia, maka sejak banyak dilaporkan hasil penelitian tentang khasiat teh hijau bagi kesehatan, permintaan teh hijau di Negara- Negara barat meningkat dengan tajam. B. Manfaat Teh Hijau 1. Membantu membakar lemak. Minum teh hijau secara rutin 3x sehari dipercaya dapat membakar 200 kalori per harinya. 2. Mencegah penyakit jantung. Teh hijau mampu menurunkan kadar kolesterol jahat atau yang disebut LDL. 3. Membantu menurunkan tekanan darah. 4. Membantu mengontrol diabetes. Kandungan polyphenol pada teh hijau mampu menghalangi amylase yang berperan membantu menurnkan tingkat gula darah. 5. Mencegah keracunan makanan. Zat yang terkandung dalam teh hijau dikenal sebagai pembunuh bakteri jahat yang masuk kedlam tubuh manusia. 6. Mencegah nafas tidak sedap 7. Melindungi tubuh kita dari segala jenis penyakit hepatitis



8. Membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Zat kimiawi yang terdapat dalam teh hijau dapat merangsang sel gammadelta T yang mendukung kekebalan terhadap bakteri dan virus. 9. Membantu menurunkan berat badan. Hasil penelitian di University of Ganeva menemukan bahwa teh hijau meningkatkan oksidasi atau pembakaran lemak dalam tubuh kita. 10. Sebagai antikanker dalam tubuh kita. Ratusan penelitian ilmiah menyebutkan bahwa teh hijau berkhasiat mencegah kanker kulit, kanker paru- paru, kanker colon, kanker payudara, dan lain- lain. 11. Mencegah stroke. Kandungan senyawa epigallocathecin gallate (EGCG) yang terkandung di dalam teh hijau dapat membantu mengurangi resiko stroke sebagai akibat dari enyakit kardiovaskular. C. Jenis- Jenis Teh Hijau 1. Matcha dan Kokeicha Matcha adalah sejenis teh hijau dalam bentuk bubuk yang biasa digunakan dalam ritual minum the di Jepang. Cara meracik teh matcha adalah dengan menyeduhnya dengan air panas, kemudian mengaduknya hingga menimbulkan busa. Sementara teh kokeicha adalah bagian dari teh matcha buuk yang telah dibuat pasta dan dibentuk kembali seperti dauh teh. 2. Sencha dan Bancha Teh sencha adalh teh berkualitas tinggi. Banyak orang mengatakan rasa teh ini mirp dengan bayam. Sedangkan banmcha adalah teh hijau yang lebih murah dan memiliki kualitas yang sedikit lebih rendah dibandingkan sencha. Teh ini memiliki rasa pahit yang tajam meskipun telah diberi pemanis sebelum dikomsumsi. Teh bancha merupakan label teh paling standar di Jepang. 3. Hojicha Teh ini dibuat dari daun teh bancha yang dipanggang dalam oven dan memiliki aroma yang halus.



4. Genmaicha Genmaicha merupakan the hijau yang dibuat dengan campuran biji beras yang sudah dipanggang. Teh ini mempunyai aroma wangi butiran beras yang setengah gosong. 5. Gyokuro Gyokuro adalh teh hijau berkualitas tinggi yang terbuat dari daun teh kelas atas yang disebut tencha. Ia dinamakan Gyokuro karena warna hijau pucat yang keluar dari daun the. The ini memiliki rasa yang lebih kaya dan aroma yang lebih harum daripada jenis the lainnya. 6. Kukicha Kukicha dibuat dari ranting the semak yang dipanggang selama empat kali hingga warnanya menjadi coklat gelap. Rasa the ini yang cenderung pedas membuatnya cocok untuk disandingkan dengan makanan pedas. D. Pengertian Glaukoma Glaukoma berasal dari bahasa Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma adalah suatu penyakit di mana gambaran klinik yang lengkap ditandai oleh peninggian tekanan intraokuler, penggaungan dan degenerasi papil saraf optik serta defek lapang pandang yang khas. Peningkatan tekanan intraokuler menyebabkan glaukoma. Glaukoma merupakan salah satu penyebab kebutaan paling umum. Tekanan intraokuler normal kurang lebih 15mmHg, dengan rentangan 12 – 20mmHg (Guyton, 1991). Glaukoma muncul ketika tekanan intraokuler mencapai tingkat patologi yaitu 60 – 70mmHg. Tingkat tekanan sebesar 20 – 30mmHg dalam waktu yang lama bisa mengakibatkan hilangnya penglihatan. Pada glaukoma akut, tekanan yang ekstrem bisa mengakibatkan kebutaan dalam beberapa jam. Tingginya tekanan intraokuler tergantung pada besarnya produksi aqueous humor oleh badan siliar dan pengaliran keluarnya. Besarnya aliran keluar aqueous humor melalui sudut bilik mata depan juga tergantung pada keadaan sudut bilik mata depan, keadaan jalinan traberkulum, keadaan kanal Schlemm dan keadaan tekanan vena episklera.



Tekanan intraokuler dianggap normal bila kurang daripada 20mmHg pada pemeriksaan dengan tonometer aplanasi. Semua pemeriksaan terhadap mata harus mencakup pengukuran tekanan intraokuler. Karena hilangnya penglihatan bisa muncul tanpa gejala, maka diagnosa dan penanganan glaukoma sejak dini sangatlah penting. Semua orang yang berusia diatas 40 tahun harus mengukur tekanan intraokuler setiap tahun. Ada dua cara pengukuran tekanan intraokuler : 1. Tonometry adalah pengukuran tidak langsung tekanan intraokuler. Segera sesudah tetes mata anestetik lokal diberikan, maka footplate tonometer ditempatkan pada kornea untuk mengukur tekanan. 2. Gonioscopy memperkirakan sudut ruang mata depan dan mengukur kedalaman. Gonioscopy membedakan antara glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. Penyebab Glaukoma Glaukoma terjadi apabila terdapat ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengaliran humor akueus. Pada sebagian besar kasus, tidak terdapat penyakit mata lain. Sedangkan pada ksus lainnya, peningkatan tekanan intraokuler terjadi sebagai manifestasi penyakit mata lain. E. Faktor Resiko 1. Tekanan darah rendah atau tinggi 2. Fenomena autoimun 3. Degenerasi primer sel ganglion 4. Usia diatas 45 tahun 5. Keluarga mempunyai riwayat glaucoma 6. Miopia atau hipermetropia F. Hal- hal yang memperberat resiko glaucoma adalah: 1. Tekanan bola mata, makin tinggi makin berat 2. Makin tua usia, makin berat 3. Hipertensi, resiko 6 kali lebih sering 4. Kerja las, resiko 4 kali lebih sering



5. Keluarga penderita glaucoma, resiko 4 kali lebih sering 6. Tembakau, resiko 4 kali lebih sering 7. Miopia, resiko 2 kali lebih sering 8. DM, resiko 2 kali lebih sering



BAB III PEMBAHASAN A. Hubungan the hijau dengan glaucoma Bukti terbaru telah muncul bahwa minum organic teh hijau dapat meningkatkan kesehatan mata. Studi menunjukkan bahwa antioksidan ditemukan dalam teh hijau yang dapat diserap jauh di dalam mata yang membantu untuk melindunginya dari berbagai penyakit. Para ilmuan mengkonfirmasi bahwa substansi kesehatan yang ditemukan dalam teh hijau organic, yang secara luas dikenal untuk antioksidan yang kuat dan bersifat melawan kanker, serta menembus jaringan mata. Menurut laporan terbaru, lensa dan retina, serta jaringan mata lainnya menyerap zat pelindung yang dimiliki teh hijau. Hal ini meningkatkan kamungkinan bahwa teh hijau organic dapat digunanakan untuk melindungi mata dari glaucoma serta penyakit mata lainnya. Glaukoma mempengaruhi jutaan orang diseluruh dunia dan bertanggung jawab atas kebutaan bagi ribuan orang di Amerika Serikat. Study telah dilakukan oleh Universitas Cina Hongkong, dimana mereka memberikan ekstrak teh hijau untuk tikus, dan mempelajari jaringan mata dalam berbagai tahap. Para scientist menemukan bahwa jaringan mata menyerap sejumlah besar katekin. Para peneliti merasa bahwa katekin penting untuk melindungi mata dari berbagai penyakit. Dengan studi baru ini, mereka mampu membuktikan bahwa katekin dapat membuat perjalanan panjang dari perut dan saluran pencernaan ke dalam jaringan mata. Katein termasuk Epigallocatechin gallate, Gallocatechin, dan Epikatekin yang memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas dan spesies oksigen reaktif yang merusak selsel melalui proses yang dikenal sebagai stress oksidatif. Penelitian ilmiah terus memberikan bukti manfaat kesehatan yang berhubungan dengan meminum the hijau organic. Para peneliti menemukan bahwa teh hijau adalah yang terbaik untuk mata manusia, laporan dan study menemukan bahwa lensa, retina dan jaringan mata lainnya menyerap zat katekin sehingga mata terlindung dari penyuakit glaucoma atau penyakit



mata lainnya. Jurnal pertanian, mengatakan bahwa katekin adalah jenis antioksidan yang ditemukan dalam the hijau yang bisa lewat dari perut ke jaringan- jaringan mata.



BAB IV PENUTUP Teh hijau adalah jenis teh yang tidak mengalami fermentasi akan tetapi mengalami proses pengeringan dan penguapan daun yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan the putih. Semua jenis teh mengandung katekin, akan tetapi saat ini teh hijau lebih popular karena kandungan katekinnya lebih tinggi dibandingkan dengan teh hitam. Sehingga teh hijau lebih dikenal sebagai jenis teh yang dapat mencegah pertumbuhan penyakit kanker. Manfaat lain dari the hijau adalah untuk mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar kolesterol jahat, menurunkan resiko stroke, serta menghaluskan kulit. Glaukoma berasal dari bahasa Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma adalah suatu penyakit di mana gambaran klinik yang lengkap ditandai oleh peninggian tekanan intraokuler, penggaungan dan degenerasi papil saraf optik serta defek lapang pandang yang khas. Teh hijau memiliki antioksidan yang dinamakan Katekin, dimana katekin ini bisa diserap oleh jaringan- jaringan pada mata sehingga mata terhindar dari penyakit glaucoma atau penyakit mata lainnya