Triage Dan GCS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Konsep Triage dan GCS A. Triage Triase (Triage) adalah Tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia.



TUJUAN: Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan korban sebanyak mungkin.



Triage terdiri dari empat garis dengan warna berbeda. "Triage terdiri dari empat warna yaitu merah, kuning, hijau, dan hitam. Garis merah, untuk mengarahkan pasien dengan kegawatan yang mengancam nyawa misanya kecelakaan dengan luka parah, sesak napas karena sakit jantung, stroke," kata dr Willyam Dwijaya, Kepala UGD RS Mayapada Lebak Bulus Jakarta Selatan saat ditemui, Selasa (3/5/2016). Sementara, untuk garis kuning, untuk jalur evakuasi pasien dengan kegawatan yang tidak mengancam nyawa. Misalnya saja pasien suspect penyakit infeksi seperti TB, H5N1, atau penyakit infeksi lainnya, kemudian sesak napas yang tidak terlalu berat, ibu yang akan melahirkan, atau kecelakaan dengan luka robek misalnya. Kalau hijau, itu untuk pasien dengan kasus ringan dan biasa ya. Kalau demam lalu lemas, kita observasi kemudian dilakukan pengecekan laboratorium. Atau dari poli ternyata perlu rawat inap, kita observasi dulu di sini sembari menunggu proses administrasi," kata dr Willyam. Untuk pasien yang dievakuasi mengikuti garis hijau, dikatakan dr Willyam tak melulu mereka yang langsung datang ke rumah sakit dengan ambulance. Tetapi, pasien juga bisa masuk ke UGD setelah konsultasi di poliklinik. Sementara, untuk garis hitam merupakan jalur evakuasi bagi pasien yang sudah meninggal dunia kemudian dilakukan rekam jantung. Jika grafiknya flat alias datar, kemudian pupil sudah melebar dan ada lebam, maka dipastikan pasien meninggal dunia dan segera diinfokan ke pihak keluarga. Namun, pompa jantung bisa dilakukan jika masih terdapat ventricular



fibrillation (VF) dan ventricular tachycardia (VT). Evakuasi pasien di garis hitam nantinya akan ke luar ruangan dan menuju ke kamar jenazah.



B.



GCS



Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan. Untuk mengukur tingkat kesadaran maka digunakanlah suatu cara pemeriksaan yakni dengan standar Glasgow Coma Scale (GCS). Pada keadaan tertentu, seperti keracunan, kekurangan oksigen baik karena berada di tempat sempit, tertutup atau karena berkurangnya aliran darah ke otak, dan adanya tekanan yang berlebihan di dalam rongga tulang kepala dapat menyebabkan seseorang dapat mengalami penurunan tingkat kesadaran. Oleh karena itu maka tingkat kesadaran ini dibedakan menjadi beberapa tingkat yaitu :  Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa dengan baik.  Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap lingkungannya.  Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan gerakan, siklus tidur bangun yang terganggu dan tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi serta meronta-ronta.  Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat sadar bila dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.  Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi tidak terbangun sempurna dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik.



 Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons terhadap pertanyaan, tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap rangsang nyeri hanya sedikit, tetapi refleks kornea dan pupilmasih baik. Coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons terhadap pertanyaan, tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.



Teori GCS pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Teasdale dengan Jennett yang bertujuan untuk mengukur dan merekam tingkat keadaan seseorang. GCS adalah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pasien yang dilakukan dengan menilai respon pasien terhadap rangsang yang diberikan oleh pemeriksa Pada pemeriksaan GCS, respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka mata (Eye), pembicaraan (Verbal) dan gerakan (Motorik). Hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan dalam derajat (score) dengan rentang angka 1 sampai 6 tergantung respon yang diberikan. Ketiga jenis respon tersebut kemudian dinilai dan dicatat pada grafik yang sesuai dan skor keseluruhan dibuat dengan menjumlahkan nilai ketiganya. Namun pada praktiknya terdapat perbedaan antara hasil pemeriksaan GCS pada orang dewasa dan pemeriksaan GCS pada bayi karena terdapat perbedaan respon antara orang dewasa dan bayi pada saat mereka menerima rangsangan.



Nilai Tingkat Kesadaran GCS orang Dewasa Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada orang dewasa:



C. Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan atau membuka mata dengan sendirinya tanpa dirangsang. (3) : dengan rangsang suara (dilakukan dengan menyuruh pasien untuk membuka mata). (2) : dengan rangsang nyeri (memberikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari). (1) : tidak ada respon meskipun sudah dirangsang. D. Verbal (respon verbal atau ucapan) :(5) : orientasi baik, bicaranya jelas. (4) : bingung, berbicara mengacau (berulang-ulang), disorientasi tempat dan waktu. (3) : mengucapkan kata-kata yang tidak jelas. (2) : suara tanpa arti (mengerang) (1) : tidak ada respon E. Motorik (Gerakan) : (6) : mengikuti perintah pemeriksa (5) : melokalisir nyeri, menjangkau dan menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri. (4) : withdraws, menghindar atau menarik tubuh untuk menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri. (3) : flexi abnormal, salah satu tangan atau keduanya menekuk saat diberi rangsang nyeri. (2) : extensi abnormal, salah satu tangan atau keduanya bergerak lurus (ekstensi) di sisi tubuh saat diberi rangsang nyeri. (1) : tidak ada respon



Nilai Tingkat Kesadaran GCS pada Bayi dan Anak Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada bayi/anak:  Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan (3) : membuka mata saat diperintah atau mendengar suara (2) : membuka mata saat ada rangsangan nyeri (1) : tidak ada respon  Verbal (respon verbal) : (5) : berbicara mengoceh seperti biasa (4) : menangis lemah (3) : menangis karena diberi rangsangan nyeri (2) : merintih karena diberi rangsangan nyeri (1) : tidak ada respon  Motorik (Gerakan) : (6) : bergerak spontan (5) : menarik anggota gerak karena sentuhan (4) : menarik anggota gerak karena rangsangan nyeri (3) : fleksi abnormal (2) : ekstensi abnormal (1) : tidak ada respon



Menghitung Nilai GCS dan Intrepretasi Hasilnya Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol E-V-M dan selanjutnya nilai GCS tersebut dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi atau GCS normal adalah 15 yaitu E4V5M6 ,



sedangkan yang terendah adalah 3 yaitu E1V1M1. Berikut beberapa penilaian GCS dan interpretasinya terhadap tingkat kesadaran : 1. Nilai GCS (15-14) : Composmentis 2. Nilai GCS (13-12) : Apatis 3. Nilai GCS (11-10) : Delirium 4. Nilai GCS (9-7) : Somnolen 5. Nilai GCS (6-5) : Sopor 6. Nilai GCS (4) : semi-coma 7. Nilai GCS (3) : Coma Beberapa kondisi yang membuat seseorang menurun tingkat kesadarannya, seperti stroke, stroke ringan, cedera kepala, pendarahanotak, dan lain-lain.