Try Out Ukni Stikes Dian Husada 2 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Afi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TRY OUT UKNI STIKES DIAN HUSADA Poin total94/180  



NAMA LENGKAP * Siti Afiyah



  Bayi baru lahir perempuan spontan di ruang bersalin dengan kondisi cairan amnion bercampur dengan mekonium. Hasil pengkajian: ada usaha napas, tonus otot baik dengan frekuensi jantung 120x/menit. Perawat segera menghangatkan, membersihkan jalan napas, mengeringkan dan memposisikan bayi dengan posisi menghidu (terlentang dengan leher sedikit tengadah).Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut? 0/1 (A): Hisap lendir (B): Memberikan VTP (C): Menilai Apgar Skor



  (D): Memberikan oksigenasi (E): Menilai napas dan frekuensi jantung



  Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ibu ke poli anak dengan keluhan sering mencret sejak 1 bulan terakhir. Hasil pengkajian anak sering pusing, sulit untuk makan akibat sering mual, badan lemas, mata berkunang-kunang dan malas untuk bermain. Konjungtiva anemis, sklera pucat, frekuensi napas 30x/mnt dan pendek, pandangan kabur, BB 20 Kg, TB 100 cm. Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada kasus di atas? 0/1 (A): Hb (B): Ht



  (C): widal (D): Trombosit



(E): Darah rutin



  Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ibu ke UGD dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian: anak tampak sesak, sianosis, napas cepat dan dangkal, napas cuping hidung, frekuensi napas 30x/mnt, frekuensi nadi 100x/mnt, TD= 100/70 mmhg, suhu 37,9⁰C.Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk kasus di atas? 1/1 (A): Analisa gas darah



  (B): Kadar trombosit (C): Kadar Hb (D): Kadar gula darah (E): Analisa urin rutin



  Anak perempuan usia 9 tahun dirawat di ruang anak dengan keluhan demam. Hasil pengkajian: kepala pusing, mual dan muntah yang sudah dirasakan selama 1 minggu, lidah tampak kotor, dan nyeri abdomen. Frekuensi napas 24x/mnt, frekuensi nadi 78x/mnt, suhu 38,2⁰C.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas? 1/1 (A): Nyeri (B): Hipertermi



  (C): Defisit nutrisi (D): Intoleransi aktivitas (E): Defisit volume cairan



  Bayi baru lahir perempuan dirawat di ruang perinatologi. Hasil pengkajian: usia gestasi 32 minggu, berat lahir 2000 gram, panjang badan 49 cm, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 70x/menit regular, suhu 35.5⁰C, kulit transparan dengan lemak subkutan tipis.Apakah tindakan utama pada kasus tersebut? 1/1 (A): Membedong bayi (B): Menggunakan topi (C): Memberikan oksigen (D): Perawatan metode kanguru (E): Menempatkan bayi di dalam inkubator



 



  Bayi laki-laki usia 2 hari dibawa orangtuanya ke UGD karena belum BAB setelah lahir. Hasil pengkajian: bayi rewel dan tidak mau menetek, abdomen distensi, nampak bayangan vena di perut, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 40x/menit, suhu 36.5⁰C, bayi didiagnosa hircsprung.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas? 1/1 (A): Nyeri akut (B): Kurang volume cairan (C): Gangguan eliminasi BAB



  (D): Ketidakseimbangan nutrisi (E): Ketidakefektifan pola makan bayi



  Bayi laki-laki usia 11 bulan dibawa ibu ke Puskesmas untuk diimunisasi. Hasil pengkajian: riwayat imunisasi BCG, Combo DPT I.II.III, Polio I.II.III.IV. Ibu mengatakan tidak pernah membawa bayinya ke Posyandu selama 3 bulan terakhir.Apakah intervensi pada kasus tersebut? 0/1 (A): Memberikan vitamin



  (B): Tetap memberikan imunisasi (C): Menjelaskan pada ibu kalau waktu imunisasi sudah lewat (D): Menganjurkan ibu konsultasi dengan dokter spesialis anak (E): Memberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya penyakit



  Anak perempuan usia 5 tahun dibawa ibu ke IGD dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Hasil pengkajian: nafsu makan menurun, terdapat mual muntah dan sesak. Mukosa bibir kering, terdapat ptekie, perdarahan gusi, suhu 38,2⁰C, frekuensi nadi 95x/menit, frekuensi napas 20x/menit, trombosit 13.000 dan kadar hematokrit 48%.Apakah masalah keperawatan pada kasus di atas? 0/1 (A): Hipertermi



  (B): Risiko syok (C): Resiko defisit nutrisi (D): Ketidakefektifan pola napas (E): Resiko ketidakseimbangan cairan



 



Anak perempuan usia 9 tahun dibawa ibu ke poli anak dengan keluhan BAB cair 5x/ hari selama 3 hari. Saat pengkajian anak mengeluh mual muntah disertai dengan rasa tidak nyaman di perut. Hasil pemeriksaan fisik: mata cekung, mukosa bibir kering, konjungtiva berwarna merah muda.Apakah intervensi pada kasus tersebut? 1/1 (A): Memantau frekuensi BAB (B): Observasi status nutrisi (C): Memenuhi kebutuhan cairan



  (D): Mengatasi nyeri pada perut (E): Memenuhi kebutuhan istirahat



  Anak perempuan usia 8 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan batuk dan sesak selama 1 minggu terakhir. Hasil pengkajian: badan lemas dan berkeringat dingin pada malam hari, terdapat pernapasan cuping hidung, terdengar suara ronkhi pada kedua lobus paru, frekuensi napas 32x/menit, frekuensi nadi 84x/menit, suhu 38⁰C.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? 1/1 (A): Hipertermi (B): Pola nafas tidak efektif (C): Gangguan pertukaran gas (D): Intoleransi aktivitas (E): Bersihan jalan napas tidak efektif



    Balita laki-laki usia 2 tahun dibawa ibu ke Puskesmas dengan keluhan mencret 6x/hari dan anak tampak lemas. Hasil pengkajian: rewel, mata cekung dan mukosa bibir kering. Perawat akan menentukan derajat dehidrasi dengan pendekatan MTBS. Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut? 0/1 (A): Capillary refill time



  (B): Cubitan kulit perut (C): Konsistensi feses (D): Berat badan (E): Suhu



 



Balita perempuan usia 2 tahun dibawa ibunya ke UGD karena sesak dan batuk. Hasil pengkajian: anak tidak bisa mengeluarkan sekret, terdengan bunyi wheezing, frekuensi napas 46x/menit. Keluarga tampak khawatir dengan anaknya.Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut? 0/1 (A): Atur posisi semi fowler atau fowler (B): Pemberian oksigen pada anak



  (C): Anjurkan batuk efektif (D): Lakukan inhalasi (E): Lakukan suction



  Anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ibu ke IGD dengan keluhan sesak napas dan mudah lelah. Hasil pengkajian: sejak kecil sering mengalami kelelahan, kesulitan mengikuti pelajaran olahraga, wajah tampak pucat, diaphoresis, mukosa bibir kebiruan, frekuensi nadi 80x/menit dan terdengar suara murmur jantung, frekuensi nafas 45 x/menit dengan napas cepat dan pendek-pendek.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas? 0/1 (A): Bersihan jalan nafas tidak efektif (B): Resiko perfusi perifer tidak efektif (C): Penurunan curah jantung (D): Gangguan pertukaran gas



  (E): Intoleransi aktivitas



  Anak laki-laki usia 13 bulan dibawa orangtuanya ke IGD dengan keluhan diare 5 kali sejak tadi pagi. Hasil pemeriksaan fisik: ubun-ubun cekung, mata cowong, mukosa bibir kering, anak rewel.Apakah pengkajian tambahan untuk masalah utama pada kasus tersebut ? 0/1 (A): Bising usus 10x/menit (B): Frekuensi nadi 110x/menit (C): Frekuensi nafas 40x/menit (D): Turgor kulit kembali lambat



  (E): Teraba tahanan lunak diatas symphysis pubis



 



Anak perempuan usia 4 tahun dibawa ibu ke Puskesmas dengan keluhan nyeri saat buang air kecil sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian: saat kecing urin hanya menetes, mual dan muntah, mengompol. Terdapat nyeri tekan suprapubik, suhu 37.6⁰C urin rutin: leukosit 10-15/lpb, eritrosit 1-2/lbp, proteinuria (-).Apakah pendidikan kesehatan yang sesuai untuk kasus tersebut? 0/1 (A): Menganjurkan minum yang banyak



  (B): Mengajari cara cebok yang benar (C): Menganjurkan menggunakan diapers (D): Menganjurkan minum sebelum tidur (E): Kolaborasi dalam pemberian analgesik



  Anak perempuan dibawa ibunya ke Poli Anak. Hasil Pengkajian: tanggal lahir 24 November 2015, BB 10 kg, TB 80 cm. Perawat akan melakukan pemeriksaan perkembangan pada tanggal 4 Oktober 2017. Berapakah usia anak pada kasus tersebut? 1/1 (A): 1 tahun 9 bulan 9 hari (B): 2 tahun 1 bulan 20 hari (C): 1 tahun 9 bulan 10 hari (D): 2 tahun 9 bulan 10 hari (E): 1 tahun 10 bulan 10 hari



    Anak usia 10 tahun dirawat di ruang perawatan dengan diagnosa HIV. HAsil pengkajian: anak sering bertanya kepada perawat, mengapa harus selalu minum obat dan anak ingin mengetahui penyakitnya. Namun nenek pasien melarang perawat untuk memberitahukan penyakitnya. Apakah dilema etik yang terjadi pada kasus di atas? 1/1 (A): Fidelity (B): Justice (C): Beneficience (D): Confindentiality



  (E): Non maleficience



 



Anak perempuan usia 12 tahun dirawat di RS dengan keluhan 3 hari mengeluh nyeri pada daerah perut bawah. Hasil pengkajian: anak mengeluh nyeri saat BAK, tidak lancar, dan merasa tidak puas setelah BAK. Ekspresi tampak meringis kesakitan, nafsu makan menurun, dan susah tidur. Apakah kriteria evaluasi yang diharapkan pada kasus tersebut? 0/1 (A): Tidak terjadi nyeri kronis (B): Nyeri berangsur-angsur kurang (C): Kebutuhan tidur terpenuhi (D): Kebutuhan nutrisi terpenuhi (E): Pola eliminasi dalam rentang normal



    Seorang perempuan usia 25 tahun postpartum persalinan normal hari ke 7 datang ke poli kandungan untuk kontrol. Hasil pengkajian: ibu mengatakan sangat takut jika jahitan itu tidak jadi, sehingga ia takut untuk bergerak, duduk dan beraktivitas, tampak tegang dan sangat berfokus pada luka perineumnya.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? 1/1 (A): Ansietas



  (B): Gangguan mobilitas (C): Kurang pengetahuan (D): Ketidaksiapan menjadi ibu (E): berduka tidak efektif



  Seorang perempuan usia 25 tahun postpartum normal hari ke 7, datang ke poli kandungan untuk kontrol. Hasil pengkajian: nyeri pada jahitan episiotomi hingga menyulitkan klien untuk beraktivitas, tampak tegang dan berhati-hati saat bergerak, luka tampak bersih, tidak kemerahan, bengkak berkurang, tidak terlihat pus dan lokhea normalApakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut? 0/1 (A): Menganjurkan klien senam kegel (B): Menganjurkan klien untuk beristirahat



  (C): Menganjurkan klien untuk banyak makan serat (D): Berkolaborasi dengan dokter pemeriksaan darah lengkap



(E): Mengajurkan klien kompres dingin pada bagian perineum



  Seorang perempuan usia 20 tahun baru memiliki bayi pertamanya, tampak kesulitan saat menyusui bayinya. Hasil pengkajian: pada saat menyusui areola mamae tidak seluruhnya masuk kedalam mulut bayi sehingga bayi tidak bisa menyusu dan menagis keras. Klien tampak kesulitan untuk memposisikan bayinya saat menyusui dan mengatakan belum tahu cara menyusuiApakah pendidikan kesehatan yang utama pada kasus tesebut? 1/1 (A): Nutrisi ibu menyusui (B): Perawatan payudara (C): Massage payudara (D): Teknik menyusui



  (E): Pijat oksitosin



  Seorang perempuan usia 35 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan tidak kunjung hamil meskipun sudah berhubungan secara teratur dengan suaminya tanpa alat kontrasepsi selama 2 tahun. Hasil pengkajian: menstruasi tidak teratur sejak muda, BB 85 KgApakah pemeriksaan penunjang pada kasus diatas? 1/1 (A): Pemeriksaan USG (B): Pemeriksaan IVA (C): Pemeriksaan Pap Smear (D): Pemeriksaan darah lengkap (E): Pemeriksaan hormone reproduksi



    Seorang perempuan usia 25 tahun datang ke poli kandungan dengan usia kehamilan 30 minggu. Hasil pengkajian keadaan umum baik, mengeluh sering kencing. Tekanan darah 120/80, frekuensi nafas 18x/menit, frekeuensi nadi 90x/menit.Apakah pemeriksaan paling tepat yang belum dilakukan pada kasus tersebut? 0/1 (A): Mengukur Tinggi fundus uteri (B): Leopold (C): DJJ



  (D): VT (E): His



  Seorang perempuan usia 25 tahun hamil anak pertama dengan usia kehamilan 15 minggu dirawat diruang kandungan. Hasil pengkajian mengeluh nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, mual, muntah sejak 5 hari yang lalu > 5x/hari, pusing, muka pucat, anemis, mukosa bibir kering. TD 90/70 mmHgApakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? 0/1 (A): Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan



  (B): Gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit (C): Gangguan perfusi jaringan perifer (D): Gangguan rasa nyaman nyeri (E): Intoleransi aktifitas



  Seorang perempuan usia 30 tahun hamil 12 minggu datang ke RS dengan keluhan pusing, mual dan muntah. Hasil pemeriksaan: muntah 12x/hr, lemas, apapun yang masuk ke mulutnya langsung keluar, turgor kulit > 3 detik, konjungtiva anemis. Tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 68x/menit, suhu 38°C.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? 0/1 (A): Nutrisi kurang dari kebutuhan



  (B): Perubahan Perfusi jaringan (C): Kekurangan volume cairan (D): Intoleransi aktivitas (E): (Hipertermi



  Seorang perempuan usia 25 tahun dirawat di ruang bersalin dengan G2P1A0 hamil 38 minggu. Hasil pengkajian portio tidak teraba halus, pembukaan servik lengkap, penurunan kepala 1/5. Ibu dipimpin meneran dan melahirkan bayi dengan sehat.Apakah tindakan perawat selanjutnya yang dilakukan? 1/1 (A): Pemotongan tali pusat



 



(B): Berikan oksitosin 10 unit IM (C): Lakukan massase fundus uteri (D): Mengecek adanya bayi kembar (E): Lakukan penegangan tali pusat terkendali



  Seorang perempuan usia 30 tahun G1 P0 A0 datang ke poli kandungan pada tanggal 6 Agustus 2018. Hari pertama haid terakhir yang diingat adalah pada 17 April 2018Berapakah umur kehamilan ibu pada kasus tersebut? 1/1 (A): 14 minggu lebih 5 hari



  (B): 14 minggu lebih 4 hari (C): 15 minggu lebih 5 hari (D): 15 minggu lebih 4 hari (E): 15 minggu lebih 3 hari



  Seorang perempuan usia 20 tahun hamil 24 minggu, dirawat di RS karena perdarahan pervaginam bercak kecoklatan. Hasil pengkajian: G2P1A0, baru pertama periksa kehamilan, belum merasakan gerakan janin. Hasil lab: HCG 200.000 IU/dl.Apakah pemeriksaan fisik selanjutnya yang tepat pada kasus tersebut? 0/1 (A): Denyut jantung janin



  (B): Warna Conjungtiva (C): Tinggi fundus uteri (D): Kebersihan vagina (E): Lingkar perut



  Seorang perempuan usia 30 tahun hamil 34-35 minggu datang ke Puskesmas untuk periksa kehamilan. Hasil pengkajian: G4P2Ab1, TFU 32 cm, teraba bokong di fundus, punggung kanan.Apakah pemeriksaan selanjutnya yang paling tepat pada kasus tersebut? 0/1 (A): Pemeriksaan DJJ (B): Pemeriksaan manuver Leopold 1 (C): Pemeriksaan manuver Leopold 2 (D): Pemeriksaan manuver Leopold 3 (E): Pemeriksaan manuver Leopold 4



 



  Seorang perempuan usia 32 tahun G2P0Ab1 usia kehamilan 37 minggu datang ke Puskesmas dengan keluhan pinggangnya mudah sakit. Hasil pengkajian: tampak kesakitan, ibu mudah lelah dan sering BAK terutama sejak usia kehamilannya memasuki 7 bulan.Apakah tindakan keperawatan yang paling tepat untuk kasus tersebut? 1/1 (A): Menganjurkan untuk istirahat total (B): Melakukan pemasangan kateter urin (C): Memberikan analgesik untuk mengurangi nyeri (D): Menganjurkan mengurangi intake cairan pasien



  (E): Menjelaskan bahwa keluhannya adalah hal yang wajar



  seorang perempuan usia 26 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri. Hasil pengkajian pembukaan cervix 10 cm, kontraksi 5 x 10', lama kontraksi 40", DJJ 140x/mnt, gerakan janin aktif, ketuban pecah 20 menit yang lalu warna jernih. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 100 x/mnt, frekuensi nafas 18x/menit, suhu 37°CApakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? 0/1 (A): Kelelahan (B): Risiko Infeksi (C): Nyeri Melahirkan (D): Risiko gangguan ibu janin



  (E): Ketidakefektifan proses kehamilan melahirkan



  Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri di pinggang. Hasil pengkajian G2P1Ab0, usia kehamilan 40 minggu, saat ini pembukaan 7 cm, ketuban utuh, DJJ 146x/mnt, kontraksi 4x10'x40".Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut? 0/1 (A): Memantau kontraksi (B): Memberikan analgesik (C): Memberikan kompres hangat (D): Melakukan pemecahan ketuban



  (E): Memberikan masase eufleurage di pinggang



 



Seorang perempuan usia 34 tahun G3P2Ab0 siap melahirkan. Perawat melakukan pertolongan kelahiran kepala dengan menahan perineum dan menahan kepala defleksi, mengecek lilitan tali pusatApakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut? 1/1 (A): Melahirkan placenta (B): Mengecek lilitan tali pusat (C): Menunggu putar paksi luar



  (D): Mengeluarkan kepala (E): Melakukan klem tali pusat



  Seorang perempuan usia 20 tahun, postpartum normal hari ke 6, datang bersama suami ke Puskesmas untuk kontrol. Hasil pengkajian P1A0, mengeluh capek dan merasa tidak mampu menjadi ibu yang baik karena bayinya sering menangis saat menyusu. Ibu sendirian menjaga bayinya yang sering terbangun di malam hari karena suaminya tidur.Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus tersebut? 1/1 (A): Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Ekslusif (B): Menganjurkan keluarga untuk memberi semangat ibu



  (C): Mengedukasi pasien untuk memberikan susu formula (D): Menganjurkan ibu untuk konsul psikolog (E): Mengedukasi ibu tentang pentingnya tidur



  Seorang perempuan usia 24 tahun G4A1P2 hamil 26 minggu dirawat di rumah sakit dengan keluhan nyeri pada saat berjalan terutama saat naik dan turun tangga. Hasil pengkajian keluar flek kehitaman, riwayat kehamilan sebelumnya juga seperti saat ini. Tekanan darah 120/80 mm Hg, frekuensi nadi 110x/menit. Hasil USG plasenta menutupi jalan lahir.Apakah tindakan keperawatan yang utama untuk pada kasus tersebut? 0/1 (A): Menganjurkan badrest total (B): Menganjurkan menghindari latihan kegel (C): Menganjurkan untuk meminimalkan aktivitas (D): Menganjurkan menghindari hubungan sexual (E): Menganjurkan menghindari menahan kencing



 



  Seorang perempuan usia 21 tahun datang ke klinik untuk memeriksakan kehamilannya dengan usia kehamilan 20 minggu. Hasil pengkajian: Ibu merasakan gerakan janin, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 88 x/mnt, frekuensi nafas 24x/mnt, BB 48 kg, TB 150 cm. Perawat melakukan pemeriksaan leopold untuk mengetahui kondisi janin, langkah pertama yang dilakukan perawat adalah mengukur fundus uteri.Apakah tindakan perawat selanjutnya? 0/1 (A): Mencari letak punggung janin (B): Memeriksa denyut jantung janin



  (C): Mencari bagian terendah janin (D): Memastikan letak kepala janin (E): Menilai kepala sudah masuk PAP



  Seorang perempuan usia 26 tahun post partum hari kedua di ruang nifas. Hasil pengkajian melahirkan secara spontan, kontraksi uterus baik, kandung kemih teraba penuh. Ibu mengatakan takut untuk kencing karena khawatir jahitan perineoraphy nya terbukaApakah tindakan yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut? 1/1 (A): Memasang kateter (B): Melakukan perawatan luka perineum (C): Menganjurkan ibu untuk makan tinggi protein (D): Menganjurkan ibu untuk tidak menahan kencing



  (E): Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan perineum



  Seorang perempuan usia 25 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 30 minggu datang ke poli hamil untuk memeriksakan kehamilannya. Hasil pengkajian, nafsu makan menurun, sering berkemih, sulit BAB dan sulit tidur. BB: 45 kg, dan TB 155 kg, lemak subkutan tipis, LILA 21 cm.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? 0/1 (A): Insomnia (B): Konstipasi (C): Gangguan pola tidur (D): Gangguan eliminasi urin



 



(E): Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan



  Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di ruang bersalin dengan post partum yang mengalami perdarahan akibat atonia uteri. Hasil pengkajian: tampak keringat dingin, lemas, pusing, dan menggigil. TD : 90/60 mmHg, frekuensi nadi : 100 x/menit, suhu 37,6°C, frekuensi nafas : 26x/menit, Hb: 6 gr%Apakah intervensi yang tepat pada kasus tersebut? 1/1 (A): Penanganan syok



  (B): Siapkan transfusi (C): Lakukan kateterisasi (D): Berikan oksitoksin 10 unit (E): Periksa adanya robekan jalan lahir



  Seorang perempuan usia 30 tahun berada di ruang bersalin karena akan melahirkan bayi pertamanya. Hasil pengkajian keadaan umum baik, saat his dirasakan ibu ingin mengejan, his adekuat, DJJ 120x/mnt, vagina toucher (VT) pembukaan 5 cm, ketuban positif.Apakah tindakan utama yang harus dilakukan pada kasus tersebut? 0/1 (A): Memberikan minuman pada ibu (B): Merubah posisi ibu untuk duduk (C): Menganjurkan ibu untuk nafas dalam



  (D): Menganjurkan ibu untuk tidak mengejan (E): Melakukan masase ringan pada daerah pinggang



  Di sebuah RW didapatkan data penderita TB meningkat selama 2 bulan terakhir. Dari hasil pengkajian didapatkan masyarakat dengan BTA (+) sebanyak 11,2 %, dari hasil observasi didapatkan data rumah penduduk padat dengan ventilasi yang kurang.Apakah tindakan preventif sekunder yang paling tepat pada kasus diatas? 1/1 (A): Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat (B): Koordinasi dengan pihak RW untuk rehabilitasi rumah (C): Melakukan screening pada masyarakat yang beresiko



  (D): Menyebarkan leaflet dan poster pencegahan TB (E): Menunjuk PMO pada penderita TB



  Di sebuah RW ditemukan angka kejadian Demam Berdarah Dengue mengalami peningkatan selama dua bulan terakhir, 7 kasus 5 diantaranya anak-anak. Angka bebas jentik 67,4 %, tidak ada jumantik, banyak genangan air dan tempat penampungan air tidak tertutup.Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus diatas ? 0/1 (A): Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri (B): Perilaku kesehatan cenderung beresiko



  (C): Defisiensi kesehatan komunitas (D): Risiko cedera lingkungan (E): Gaya hidup monoton



  Di sebuah RW yang padat ditemukan kejadian Demam Chikunguya sebanyak 5 orang dalam sebulan terakhir. Hasil wawancara didapatkan riwayat chikunguya 5 tahun terakhir, belum ada upaya pemberdayaan.Apakan tindakan yang paling tepat pada kasus diatas? 0/1 (A): Pengobatan pada masyarakat yang terkena chikunguya di Puskesmas (B): Memberikan penyuluhan kesehatan tentang penularan chiknguya



  (C): Melakukan pendataan pada keluarga yang terkena chikunguya (D): Membentuk tim jumantik yang terdiri dari kader semua RT (E): Melakukan screening pada masyarakat yang berisiko



  Di sebuah RW ditemukan 5 % balita gizi buruk, sebagian besar ibu balita belum memahami nutrisi balita, makanan pendamping ASI diberikan sejak usia 3-4 bulan. Kegiatan yang telah dilakukan perawat komunitas adalah melatih kader untuk tenaga surveilans dan pendidik masyarakat.Evaluasi yang paling tepat untuk kasus di atas adalah ? 0/1 (A): Angka kunjungan balita ke posyandu mengalami peningkatan (B): Balita yang mengalami malnutrisi mendapatkan penanganan di Rumah Sakit (C): Peningkatan pengetahuan ibu dengan balita tentang manfaat ASI



  (D): Adanya dukungan dari ketua RW terhadap kegiatan program (E): Menurunnya kasus malnutrsi di daerah RW tersebut



 



Di sebuah posyandu lansia terdapat 160 lansia, kasus terbanyak hipertensi, rata-rata kunjungan 25 %. Hasil interview: kader mengatakan kegiatan posyandu hanya timbang BB, ukur TD, jarak posyandu yang jauh, lansia tidak mendapat obat.Masalah keperawatan utama pada kasus diatas adalah ? 1/1 (A): Defisiensi kesehatan komunitas (B): Ketidakefektifan manajemen kesehatan



  (C): Perilaku cenderung berisiko (D): Gaya hidup monoton (E): Kurang pengetahuan



  Di sebuah Posyandu Balita ditemukan 5 balita gizi buruk, 20 balita sudah diberi makanan pendamping ASI sebelum berusia 6 bulan, kader posyandu mengatakan 30% ibu-ibu belum memahami tentang gizi yang baik bagi balita.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas? 1/1 (A): Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada balita di RW (B): Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan pada balita di RW



  (C): Putusnya pemberian ASI pada balita di RW (D): Kesiapan untuk meningkatkan status gizi balita di RW (E): Resiko pertumbuhan tidak seimbang pada balita di RW



  Di sebuah posyandu lansia ditemukan kasus tertinggi hipertensi, : 80% lansia mempunyai kebiasaan makan yang asin & berlemak dengan gaya hidup yang tidak sehat, kader posyandu kurang. Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus diatas? 0/1 (A): Membentuk kelompok swa bantu lansia dengan hipertensi



  (B): Melakukan pendidikan kesehatan (C): Pelatihan kader lansia (D): Mengadakan posbindu secara rutin (E): Sosialisasi program pengendalian penyakit hipertensi



  Hasil pengkajian di sebuah desa: 20% menderita ISPA, 27% ventilasi rumah buruk, 40% sarana pembuangan air limbah terbuka dan tergenang, 16% keluarga masih membuang sampah ditanah



kosong/sembarangan. Apakah strategi tindakan yang paling tepat pada kasus di atas? 1/1 (A): Identifikasi faktor internal eksternal (B): Motivasi masyarakat agar menciptakan gaya hidup sehat dan perilaku sehat.



  (C): Pemanfaat dana desa membangun pengelolaan limbah cair (D): Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat (E): Kerjasama lintas sektoral



  Pengkajian pada kelompok gelandangan ditemukan data: memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol, tidur disembarang tempat seperti di emperan toko, taman kota, stasiun, terminal. Keluhan batuk, sesak napas, dan badan yang kurus. Apakah sikap prioritas yang harus dilakukan perawat pada kasus diatas? 1/1 (A): Memberikan advokasi akses pelayanan kesehatan



  (B): Memberikan akses kepemilikan rumah (C): Memberikan pendidikan kesehatan (D): Melaksanakan pelatihan kerja (E): Melakukan skrining



  Hasil pengkajian di masyarakat didapatkan data: jumlah populasi 525 jiwa. 57% penduduk menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih dan MCK, 35% masyarakat mengalami diare. Perawat akan merencanakan penyuluhan kesehatan lingkungan.Apakah data yang relevan perlu diperdalam pada kasus diatas? 0/1 (A): Suku (B): Pekerjaan (C): Keyakinan (D): Pendapatan



  (E): Jenis Kelamin



  Di sebuah komunitas didapatkan data: 40% balita mengalami malnutrisi, 20% kasus penyakit infeksi balita kerena malnutrisi, sebagian besar tinggal dilingkungan kumuh dan miskin. Apakah tindakan yang paling tepat pada kasus diatas?



0/1 (A): Memberikan asupan nutrisi yang baik (B): Memberikan pengobatan antibiotik (C): Memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi



  (D): Memodifikasi lingkungan (E): Melakukan pemberdayaan ekonomi



  Pengkajian di sebuah desa didapatkan: 75% ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya. Dari ibu yang periksa hamil didapatkan data 80% ibu hamil yang memeriksakan kehamilan 3 kali, 63% ada keluhan takut memeriksakan kehamilan karena takut bayinya hilang. Apakah masalah keperawatan yang paling tepat pada kasus di atas? 1/1 (A): Defisiensi komunitas (B): Ketidak efektifan perlindungan (C): Perilaku kesehatan cenderung beresiko (D): Ketidak efektifan pendidikan kesehatan ibu (E): Kesiapan meningkatkan proses kehamilan dan persalinan



    Hasil pengkajian di sebuah desa ditemukan: belum terdapat pengelolaan sampah, sampah di bakar dan di buang di pekarangan, lingkungan tampak kotor. Warga, perawat bersama tokoh masyarakat, membentuk kader peduli sampah yang di bentuk remaja karang taruna.Apakah strategi intervensi keperawatan komunitas pada kasus diatas? 0/1 (A): Kerjasama (B): Pendidikan kesehatan (C): Kerjasama dan penkes (D): Pemberdayaan masyarakat (E): Pemberdayaan kader



    Kunjungan rumah dilakukan kepada keluarga yang baru pulang dari Rumah Sakit setelah ibu melahirkan anak pertamanya 5 hari yang lalu dengan BB saat lahir 3200 gram melalui persalinan normal. Suami berusia 23 tahun dan istrinya berusia 20 tahun. Keluarga ini tinggal terpisah dari keluarga besar. Hasil pemeriksaan pada bayinya didapatkan frekwensi nadi 118x/mnt, RR 34x/mnt, BB bayi 3100



gram.Apakah intervensi keperawatan yang diberikan pada keluarga tersebut adalah ? 1/1 (A): Memeriksa kondisi ibu pasca-persalinan meliputi ada tidaknya nyeri (B): Memastikan kondisi bayi dengan memeriksa APGAR score (C): Mengkaji pengetahuan keluarga tentang perubahan peran (D): Memberikan pendidikan kesehatan mengenai imunisasi (E): Memberikan konseling manajemen ASI pada ibu



    Ketika melakukan kunjungan rumah, ditemui seorang perempuan usia 36 tahun, mengeluh batuk sudah 4 bulan tidak sembuh-sembuh, pernah periksa ke puskesmas dan didiagnosis TBC. Pada saat pengkajian didapatkan data: Berat badan 42 kg dan tinggi badan 160 cm. Sudah tidak minum obat karena mengeluh mual muntah terus menerus, dan tidak datang ke Puskesmas untuk kontrol dan ambil obat.Apakah masalah keperawatan utama pada keluarga tersebut adalah ? 1/1 (A): Kurang pengetahuan (B): Koping tidak efektif (C): Resiko penularan infeksi (D): Nutrisi kurang dari kebutuhan (E): Ketidakefektifan regimen terapi



    Ketika kunjungan rumah, ditemukan seorang ibu berusia 28 tahun yang memiliki anak berusia 2,5 tahun dan 1 tahun. Klien mengeluh suaminya tidak mau membantu pekerjaan rumah dan bermain dengan anak karena sibuk bekerja. Klien mengerjakan pekerjaan rumahnya sekaligus merawat anak-anaknya sendiri. Saat pengkajian klien mengatakan sering gelisah dan bingung membagi waktu dan merasa gagal menjadi istri dan ibu.Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut ? 1/1 (A): Memfasilitasi diskusi harapan dengan keluarga dalam peran timbal balik



  (B): Mengajarkan untuk tidak menyalahkan pasangan (C): Menyarankan aktivitas menghilangkan stres (D): Memberikan terapi keluarga (E): Dukungan kepada keluarga



 



Saat perawat melaksanakan kunjungan rumah mendapatkan data keluhan sesak napas pada seorang laki-laki berusia 48 tahun. Sesak napas kambuh 2-3 kali dalam seminggu. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: data wheezing +/+, frekuensi pernapasan 28 kali/menit, dan frekuensi nadi 80 kali/menit. Keluarga mengatakan tidak tahu tentang sesak napas yang diderita dan tidak mampu merawat anggota keluarga yang mengalami sesak napas tersebut. Apakah tindakan keperawatan prioritas yang diberikan kepada keluarga ? 1/1 (A): Menjelaskan masalah sesak napas yang diderita klien



  (B): Membantu klien mengambil keputusan (C): Mengajak ke pelayanan kesehatan (D): Melakukan fisioterapi dada (E): Memodifikasi lingkungan



  Saat kunjungan rumah untuk melaksanakan pengkajian diperoleh hasil keluarga sudah pindah 2 kali berpindah rumah kontrakan selama ini, keluarga aktif mengikuti pengajian di kampungnya dan budaya masyarakat adalah gotong royong termasuk saat kepala keluarga mendapat serangan asma tetangga sukarela membantu mengantar ke RSApakah jenis data yang dikaji tersebut ? 1/1 (A): Data lingkungan



  (B): Data koping keluarga (C): Data Fungsi Keluarga (D): Data struktur keluarga (E): Data Identitas Keluarga



  Kunjungan rumah pada keluarga ekstended ditemui seorang laki-laki berusia 45 tahun, bekerja sebagai tukang becak yang tinggal bersama ibu, istri dan ke-3 anaknya, tinggal di rumah semi permanen berukuran 5x10 m2 dengan kondisi rumah lembab. Saat ini mengeluh batuk tak kunjung sembuh, sesak jika dibuat kerja berat, BB 52 Kg TB 168 cm. Sudah berkunjung ke puskesmas dan diberikan obat yang harus diminum setiap hari, tetapi sering lupa minum obat karena sibuk bekerja.Apakah diagnosa utama yang bisa ditegakkan pada kasus keluarga di atas?



1/1 (A): Manajemen kesehatan tidak efektif



  (B): Tidak efektifnya mempertahankan kesehatan keluarga (C): Pemeliharaan kesehatan tidak efektif (D): Disfungsi proses keluarga (E): Kurangnya pengetahuan



  Saat kunjungan rumah ditemukan klien TB untuk melakukan evaluasi pada Keluarga yang sudah diajari oleh tentang memisahkan tempat makan dan minum dengan anggota keluarga, membuang ludah pada kaleng dengan disinfektan dan atau membuang langsung di kloset dan disiram, menutup mulut jika batuk dan cara minum obat yang benar.Apakah hasil evaluasi sumatif intervensi pada keluarga tersebut? 0/1 (A): Setiap hari klien menggunakan masker (B): Terdapat kaleng yang berisi disinfektan di rumah (C): Pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga meningkat



  (D): Anggota keluarga setelah di cek sputum hasilnya negative (E): Anggota keluarga memberikan dukungan minum obat pada klien



  Sebuah keluarga memiliki anak SMA kelas 2, di rumah sering terjadi perbedaan pendapat dan tidak jarang terjadi adu mulut. Sehingga hal ini menyebabkan komunikasi tidak berjalan dengan baik.Apakah tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada kasus tersebut? 1/1 (A): Menyiapkan ruang dan kebutuhan anak (B): Menyiapkan biaya dan membesarkan anak (C): Melakukan perencanaan untuk anak berikutnya (D): Memberikan kebebasan dan komunikasi yang seimbang



  (E): Membagi peran dan tanggungjawab untuk mengasuh anaknya yang sudah besar



  Sebuah keluarga dengan anak remaja mengalami masalah ketergantungan narkoba. Perawat bermaksud melakukan pendekatan kepada keluarga dan merencanakan untuk mengambil data dengan persetujuan keluarga. Keluarga meminta untuk tidak menceritakan



permasalahan kepada orang lain.Apakah prinsip etik yang harus diperhatikan oleh perawat? 1/1 (A): Justice (B): Veracity (C): Autonomy (D): Beneficience (E): Confidential



    Seorang perawat sedang mempersiapkan penyuluhan tentang bahaya HIV AIDS. Saat diskusi dengan tim, ditemukan gambar atau foto penderita terlihat jelas, kemudian salah satu anggota memutuskan foto disamarkan.Apakah prinsip etik yang harus diperhatikan oleh perawat? 1/1 (A): Justice (B): Veracity (C): Autonomy (D): Beneficience (E): Confidential



    Saat kunjungan rumah didapatkan seorang remaja usia 17 tahun pengkajian keluarga mengatakan kepada perawat bahwa dirinya merasa cemas dan bingung memikirkan anaknya yang remaja merokok dan minum-minuman keras di kampungnya. Jika dinasehati anaknya sering marah dan berani melawan orang tua, sehingga orang tua merasa tidak mampu dalam merawat anaknya.Apakah masalah yang muncul pada keluarga tersebut? 1/1 (A): Gangguan proses keluarga



  (B): Penurunan koping keluarga (C): Risiko pengabaian keluarga (D): Ketidak efektifan performa peran (E): Ketidakefektifan manajemen terapeutik keluarga



  Saat kunjungan rumah pada seorang laki-laki berusia 38 tahun tinggal dengan istri dan anaknya yang berusia remaja, klien mengeluh kawatir dengan kondisi keluarganya akibat penyakit kusta yang dideritanya. Hasil



pengkajian klien mengatakan bahwa keluarganya enggan berkomunikasi dengannya dan merasa orang-orang menghindarinya. Klien menyatakan malu dan minder dengan kondisinya saat iniApakah masalah yang muncul pada keluarga tersebut? 0/1 (A): Disfungsi proses keluarga (B): Penurunan koping keluarga (C): Risiko pengabaian keluarga



  (D): Ketidakefektifan performa peran (E): Ketidakefektifan manajemen terapeutik keluarga



  Saat kunjungan rumah pada keluarga dengan balita didapatkan anak berusia 10 bulan, pada KMS menunjukkan sudah lama tidak dibawa ke posyandu, anak belum mendapatkan imunisasi DPT III, Polio III, dan campak. Ibu mengatakan enggan membawa anak ke posyandu untuk imunisasi karena takut anak demam setelah imunisasi dan merasa anak sehat-sehat saja. Apakah masalah keperawatan utama yang muncul ? 1/1 (A): Hipertermi (B): Pola nafas inefektif (C): Kurang pengetahuan



  (D): Bersihan jalan nafas inefektif (E): Resiko terkena penyakit



  Seorang laki-laki berusia 26 tahun mengalami kecelakaan kerja, jari telunjuk terpotong mesin circle saat menggergaji. Anda selaku perawat yang kebetulan berada di tempat kejadian menemukan potongan jari telunjuk laki-laki tersebut.Bagaimanakah penanganan bagian jari terpotong (amputan) yang tepat? 1/1 (A): Direndam dalam es batu (B): Dibungkus dengan kasa steril (C): Dicuci dan direndam didalam air biasa yang steril (D): Dicuci dengan air, dibungkus seadanya sesuai keadaan ditemukan (E): Dibungkus dengan kasa steril, dimasukkan plastik tertutup dan ditempatkan di termos es



   



Seorang laki-laki berusia 45 tahun diantar ke IGD dengan keluhan keluhan nyeri dada. Hasil pengkajian : Nyeri dada sebelah kiri, nyeri menjalar ke punggung, nyeri bertambah jika pasien beraktifitas, skala nyeri 7. Tanda vital TD: 100/50 mmHg, HR: 110x/menit, GCS: 345. Pada pemeriksaan EKG 12 lead didapatkan ST elevasi pada lead II, III, dan AVF.Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut? 1/1 (A): Memberikan adrenalin SC (B): Memberikan ISDN 10 mg SL



  (C): Melakukan pijat jantung paru (D): Memasang IV line Normal Saline (E): Memberikan oksigen 10 L/mnt NRBM



  Seorang laki laki berusia 40 tahun diantar ke IGD dengan nyeri dada. Hasil pengkajian : keadaan umum lemah, sesak napas, nyeri dada sebelah kiri, skala nyeri 8. Tanda vital : TD 180/110 mmHg, Frekuensi napas 28 x/ menit, , frekuensi nadi 100 x/menit, gambaran EKG ST elevasi di II, III dan AVF.Apakah label triage pada kasus tersebut? 1/1 (A): Biru (B): Hijau (C): Hitam (D): Merah



  (E): Kuning



  Seorang laki-laki berusia 27 tahun dibawa ke IGD karena kesadaran menurun dan sesak napas. Hasil pengkajian : keadaan umum lemah, korban kebakaran dengan riwayat terkurung api satu jam, terlihat sesak napas, rambut hidung terbakar dan terdapat sisa kebakaran di hidung, sehingga hidung berwarna kehitaman. Tanda vital : TD 120/90 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, SpO2 : 90%.Apakah tindakan prioritas dalam pada kasus tersebut? 1/1 (A): Perawatan luka bakar (B): Melakukan eskarotomi (C): Menghitung luas luka bakar (D): Melakukan manuver airway (E): Melakukan pemasangan airway definitif



    Seorang perempuan berusia 30 tahun diantar ke UGD karena kecelakaan lalu lintas. Pasien telah dipasang proteksi spinal dan oksigen. Hasil pengkajian ditemukan kesadaran komposmentis, jejas pada bagian pelvis. Tanda vital Tekanan Darah 85/40 mmHg, Frekuensi Nadi 124 x/menit, Frekuensi nafas 32 x/menit, perfusi perifer akral dingin, basah, dan pucat.Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada pasien tersebut? 1/1 (A): Melakukan Bebat Bidai (B): Melakukan Control Spine (C): Melakukan Terapi Oksigen (D): Melakukan Perbaikan Volume



  (E): Melakukan tindakan Cricothirotomy



  Seorang perempuan berusia 20 tahun diantar ke IGD setelah terjatuh dari lantai 5 sebuah perkantoran. Hasil pengkajian didapatkan pola pernapasan pasien see saw, tidak terdengar suara napas, terdapat deformitas dan edema pada daerah wajah hingga sulit diidentifikasi, terlihat sianosis pada mukosa bibir dan jari-jari tangan, keluar darah dari hidung dan mulut.Apakah tindakan yang harus segera dilakukan pada pasien tersebut? 0/1 (A): Melakukan pemasangan Nasopharyngeal Airway (B): Melakukan pemasangan Oropharyngeal Airway (C): Melakukan pemasangan EndoTracheal Tube



  (D): Melakukan Perbaikan Volume Cairan (E): Melakukan tindakan Cricothirotomy



  Seorang laki-laki berusia 27 tahun dibawa ke UGD. Hasil pengkajian ditemukan kesadaran kompos mentis, mengeluh kesakitan, skala nyeri 5, terdapat fraktur femur terbuka 1/3 distal, gelisah, akral dingin, basah, pucat, Estimated Blood Loss (EBL) 20%, Tanda vital Tekanan Darah 100/80mmHg, frekuensi Nadi 120 x/menit, dan Frekuensi nafas 28 x/menit.Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas?



1/1 (A): Kurangnya volume cairan dan elektrolit



  (B): Gangguan perfusi jaringan (C): Pola napas tidak efektif (D): Resiko Infeksi (E): Nyeri



  Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke UGD dengan kesadaran menurun, gelisah. Hasil pengkajian didapatkan fraktur femur terbuka 1/3 medial dextra dan fraktur cruris terbuka sinistra, terdapat perdarahan menetes dari lokasi fraktur, tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas 20x/menit. Perdarahan yang terjadi diperkirakan kurang dari 10% dari estimated blood volume/EBV.Berapa volume penggantian cairan yang tepat pada pasien tersebut? 0/1 (A): Kristaloid sebanyak 2-4 kali jumlah perdarahan (B): Koloid sebanyak 2-4 kali jumlah perdarahan



  (C): Darah sebanyak 2-4 kali jumlah perdarahan (D): Koloid sebanyak jumlah perdarahan (E): Darah sebanyak jumlah perdarahan.



  Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami kecelakaan. Hasil pengkajian didapatkan pasien sadar, mengeluh sesak napas hebat, terdapat sebatang kayu yang terlihat menancap di dada sebelah kanan, terlihat gelisah, terdapat peningkatan Jugularis Venous Pressure/ JVP, suara napas sebelah kanan lebih perlahan.Apa tindakan yang tepat dilakukan sebelum merujuk pasien tersebut ? 1/1 (A): Memfiksasi posisi kayu dengan memberi bantalan verban disekitar luka



  (B): Mendapatkan hasil thoraks photo pasien sebelum melepas kayu tersebut (C): Segera merujuk pasien bagaimanapun kondisi pasien tersebut (D): Berusaha melepas kayu tersebut dan membalut tekan. (E): Merawat luka pasien dengan H2O2 terlebih dahulu



  Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke UGD dengan luka tusuk di dada sebelah kanan. Hasil pengkajian didapatkan pasien sadar, pasien terlihat gelisah, mengeluh sesak napas hebat, terdapat peningkatan



Jugularis Venous Pressure/ JVP pada leher pasien, suara napas dada sebelah kanan lebih perlahan, perkusi dada sebelah kanan hipersonor. Tanda vital Tekanan Darah 130/88 mmHg, Frekuensi nadi 90x/menit, Frekuensi nafas 28x/menit.Apakah masalah yang dialami pasien tersebut ? 0/1 (A): Pasien mengalami Pneumothorak Sederhana. (B): Pasien mengalami Tension Pneumothorak (C): Pasien mengalami Tension Hemothorak



  (D): Pasien mengalami Pneumohemothorak. (E): Pasien mengalami Atelektasis



  Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke UGD dengan luka tusuk di dada. Hasil pengkajian pasien sadar, terlihat gelisah, mengeluh sesak napas hebat, terdapat peningkatan Jugularis Venous Pressure/ JVP, suara nafas sebelah kanan lebih perlahan, Tanda vital Tekanan Darah 130/80 mmHg, Frekuensi nadi 90 x/menit, Frekuensi nafas 35 x/menit, SpO2 95%.Apakah masalah keperawatan utama pada pasien diatas ? 1/1 (A): Kurangnya volume cairan dan elektrolit (B): Gangguan perfusi jaringan (C): Pola napas tidak efektif



  (D): Resiko Infeksi (E): Nyeri



  Seorang laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke UGD tersedak saat makan bakso. Hasil pengkajian didapatkan pasien sadar, berjalan tampak terhuyung-huyung, tangan kiri nampak memegangi lehernya dan tangan kanan pasien menunjuk ke arah lehernya, pasien berusaha mengatakan sesuatu tetapi tidak ada suara yang terdengar.Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada saat menemukan pasien tersebut ? 1/1 (A): Melakukan posisi pembebasan jalan napas dengan head tilt dan chin lift (B): Melakukan evakuasi sisa makanan tersebut dengan finger swab (C): Melakukan evakuasi benda asing tersebut dengan magil forcep (D): Membebaskan jalan napas dengan manuver hemlich



  (E): Melakukan suction



  Seorang laki-laki usia 34 tahun dirawat karena kecelakaan. Hasil pengkajian: membuka mata dengan rangsang nyeri, melakukan gerakan menarik dari sumber rangsang nyeri serta mengeluarkan suara mengerang.Berapakah nilai GCS yang tepat pada kasus di atas? 1/1 (A): E3M4V2 (B): E3M3V3 (C): E2M3V3 (D): E2M2V2 (E): E2M4V2



    Seorang laki-laki berusia 60 tahun diantar ke UGD karena tidak sadar. Hasil pengkajian : Tidak sadar, denyut nadi karotis tidak teraba, menurut keluarganya saat bermain tenis lapangan tiba-tiba pasien berhenti bermain dan mencengkram dadanya, lalu terlihat seperti kejang dan beberapa saat kemudian terkulai dan tidak bisa dibangunkan lagi.Apakah tindakan yang tepat pada pasien tersebut? 1/1 (A): Melakukan kompresi dada 80 x/ menit (B): Kompresi dada sebanyak 30 kali, disusul 2 ventilasi



  (C): Melakukan kompresi dada dengan kedalaman kompresi 2 cm (D): Mengevaluasi tindakani CPR setelah 1 siklus tiap 2 menit (E): Memberikan Rescue Breathing selama 8-10 kali/menit bila ada nafas



  Seorang perempuan 50 tahun, dibawa ke UGD karena 1 jam yang lalu sering mengeluh nyeri dada, sesak napas dan jantung berdebar-debar saat melakukan baik pada saat aktivitas maupun saat istirahat. Hasil pemeriksaan melakukan EKG didapatkan gelombang P memiliki dengan gambaran seperti gigi gergaji dengan frekuensi atrial 350 X/menit.Apa hasil rekaman EKG tersebut pada kasus di atas? 0/1 (A): Atrial Fibrilasi



  (B): Atrial Flutter (C): Ventrikular Takikardi (D): AV nodal reentrant tachycardia (E): Premature Ventricular Contraction



  Seorang laki-laki usia 25 tahun masuk ke UGD setelah terjatuh dari kendaraan bermotor. Ada luka laserasi di tangan kanan. Pasien masih bisa berjalan. Pasien mengungkapkan ada nyeri di tangan dan dada. TD : 110/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/mnt, frekuensi nafas 28x/mnt dan dangkal, temperatur 37 °C.Apakah kategori triage pada pasien tersebut? 1/1 (A): Merah (B): Kuning (C): Hitam (D): Hijau



  (E): Biru



  Seorang laki-laki berusia 38 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak. Hasil pemeriksaan TD 140/80 mmHg, frekuensi napas 28 x/mnt, frekuensi nadi 98 x/menit, suhu 36,8 ◦C, SpO2 : 90%. Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan data analisa gas darah pH : 7,53; PaCO2 : 52mmHg, PaO2 : 120 mmHg, HC03 : 24 mEq/lApakah interpretasi hasil analisa gas darah pada pasien tersebut? 0/1 (A): Asidosis metabolik



  (B): Alkalosis metabolik (C): Asidosis respiratorik (D): Alkalosis respiratorik (E): Asidosis metabolik terkompensasi



  Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri ulu hati. Pasien juga mengeluh mual dan muntah setiap kali diberikan makanan, berat badan menurun dalam 3 bulan 11%, tampak lemah, mukosa bibir kering. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan peristaltik usus 24 x/menit, perkusi abdomen hipertympani, TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, suhu 38 °C.Apakah masalah utama pada pasien tersebut? 1/1 (A): Nyeri akut (B): Defisit nutrisi



  (C): Resiko infeksi (D): Intoleransi aktivitas (E): Defisit volume cairan



  Seorang laki-laki berumur 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam mengeluh lemas. Hasil pemeriksaan fisik kaki kanan terdapat luka basah. Hasil laboratorium gula darah sewaktu 450 gr/dl. Perawat akan memberikan obat insulin. Alat-alat sudah didekatkan, sarung tangan sudah dipakai dan obat sudah disiapkan sesuai dosis.Apakah langkah prosedur selajutnya pada kasus tersebut ? 0/1 (A): Masase lokasi (B): Mendesinfektan area penyuntikkan



  (C): Menyuntikkan obat secara perlahan (D): Meminta pasien menarik nafas dalam (E): Menjelaskan tujuan dan langkah prosedur



  Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke polikinik penyakit dalam dengan keluhan ada benjolan di leher, nafsu makan meningkat namun BB menurun, mudah capek, terlihat lemah dan sering bingung. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9 mg/dl. Perawat melakukan pemeriksaan kelenjar tiroid pada pasien. Pasien disuruh duduk bersandar dengan kepala menghadap keatas. Apakah tindakan perawat selanjutnya? 1/1 (A): Cuci tangan (B): Pasang sketsel (C): Menganjurkan menelan ludah (D): Meletakkan tangan di leher anterior



  (E): meletakkan kertas diatas tangan pasien



  Seorang perempuan berusia 50 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas dan terdapat rochi. Keadadaan umum lemah dan tidak mampu mengeluarkan dahak. Hasil pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit, frekuensi nadi 96 x/menit, Suhu 37,3 C. Apakah tindakan kolaborasi yang tepat pada kasus di tersebut?



1/1 (A): Lakukan suction (B): Monitoring oksimetri secara rutin (C): Pemeriksaan analisa gas darah (D): Pemberian nebulizer



  (E): Pemberian oksigen



  Seorang laki-laki usia 50 th, datang ke poliklinik penyakit dalam dalam dengan keluhan BAK tidak lancar sejak satu minggu. Hasil anamnesa pasien mengatakan tidak tuntas saat BAK. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan di supra pubic dan distensi vesika urinaria. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus diatas? 1/1 (A): Cemas (B): Nyeri akut (C): Retensi urine



  (D): Kurang pengetahuan (E): Gangguan istirahat tidur



  Seorang perempuan usia 36 tahun periksa ke poli penyakit dalam dengan riwayat demam sejak 4 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik kulit teraba panas dan kemerahan, Tekanan darah 130/70 mmHg, Frekuensi Nadi 88x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 39 C, trombosit 150.000 mm3. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien di tersebut ? 1/1 (A): Nyeri akut (B): Hipertermia



  (C): Defisit nutrisi (D): Resiko deficit nutrisi (E): Resiko deficit cairan



  Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat diruang penyakit dalam karena mengeluh jantung berdebar-debar dan kepala pusing. Hasil pengkajian sesak bila dibuat beraktivitas, batuk, tampak pucat, TD 150/90 mmHg, frekuensi Nadi 110x/menit, frekuensi napas 32 x/menit, S



37 C, Pasien mendapatkan terapi oksigen 4 lt/menit Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut? 0/1 (A): Perfusi miokard tidak efektif



  (B): Perfusi perifer tidak efektif (C): Penurunan curah jantung (D): Ketidakefektifan pola nafas (E): Resiko gangguan sirkulasi spontan



  Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang bedah dengan diagnosis cedera otak. Pasien telah menjalani operasi trepanasi 4 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: GCS E4V5M6, TD 150/90 mm Hg, frekuensi Nadi 88x/menit, frekuensi napas 22 x/menit, S 37 C. Apakah masalah keperawatan utama pada pasien tersebut ? 1/1 (A): Resiko gangguan perfusi jaringan serebral



  (B): Penurunan kapasitas adaptif intra kranial (C): Kerusakan integritas jaringan (D): Defisit perawatan diri (E): Intoleran aktivitas



  Seorang laki-laki usia 39 tahun dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka bakar. Pasien mengeluh kulitnya terasa nyeri dan panas. Luka bakar terjadi pada area seluruh wajah klien, setengah area tungkai, dan bagian bawah lengan. Hasil TD 130/90 mmHg, frekuensi nafas 24 x/mnt, frekuensi nadi 80 x/ menit, suhu 37,5 C.Berapakah luas luka bakar menurut pasien tersebut? 0/1 (A): 13,5% (B): 18% (C): 27%



  (D): 36% (E): 48%



  Seorang wanita berusia 47 tahun dirawat ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas dan sulit mengeluarkan dahak. Keadaan umum lemah, pengkajian di dapatkan ronkhi bagian paru bawah. Tekanan



darah 130/80 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit, frekuensi nadi 80 x/menit, suhu 37 C. Saat ini pasien sudah mendapatkan terapi oksigen 3 lpm. Apakah intervensi keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut ? 0/1 (A): Kolaborasi pemberian bronkodilator (B): Berikan oksigen dengan masker 6 lpm



  (C): Lakukan fisioterapi dada (D): Posisikan semi Fowler (E): Ajarkan batuk efektif



  Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat diruang bedah akibat luka bakar grade II, hasil pengkajian: luas luka bakar 20%, BB 50 kg, TB 158 cm, TD 110/60 mmHg, frekuensi nadi 70 x/mnt, frekuensi napas 22 x/mnt, suhu 37.8 C. Pasien telah mendapatkan cairan RL 4000 cc Apakah indikator keberhasilan pemberian cairan pada pasien tersebut? 1/1 (A): Hematocrit Meningkat



  (B): Elastisitas Meningkat (C): Urin Out Put 25-50 Cc (D): Nadi Teraba Lemah (E): Suhu Tubuh Normal



  Seorang laki-laki berumur 63 tahun di rawat ruang bedah bedah mengeluh seminggu sejak post operasi belum bisa BAB, pasien takut bergerak karena nyeri luka operasi. Diit lunak dan tinggi serat, Intake cairan 2500 cc/hari. Hasil pemeriksaan di dapatkan abdomen teraba keras, Perkusi suara redup dan terdengar bising usus lemah. TD: 140/90 mmHg, Frekuensi napas: 20x/menit, frekuensi nadi: 80x/menit, suhu: 36,7 C. Apakah edukasi yang tepat pada pasien tersebut? 1/1 (A): Menganjurkan pasein untuk makan sayur dan buah (B): Mengajarkan pasein untuk distraksi dan relaksasi (C): Menganjurkan pasien untuk banyak minum (D): Menganjurkan pasien untuk mobilisasi



  (E): Melakukan huknah tinggi



 



Seorang perempuan 42 tahun datang ke poli RS dengan keluhan luka di telapak kaki. Hasil pemeriksaan luka dikaki kanan, bernanah, bau khas dan bengkak. Pasien mempunyai riwayat DM sejak 7 tahun yang lalu. Perawat melakukan tindakan perawatan luka dengan debridemen setiap 2 hari sekali. Apakah kriteria hasil pada hari ke 7 tindakan diatas? 0/1 (A): Jaringan nekrotik tidak menyebar



  (B): Terdapat jaringan granulasi (C): Infeksi terkontrol (D): Pasien nyaman (E): Kelembapan kulit terjaga



  Seorang laki-laki berusia 49 tahun datang ke poliklinik THT dengan keluhan telinga kiri kurang mampu mendengar. Perawat melakukan pengkajian membandingkan hantaran suara melalui tulang tengkorak ke cochleas. Setelah garpu tala digetarkan, ditempelkan pada prosesus mastoideus pasien, segera saat tidak terdengar suara, pasien memberi tanda. Lalu segera dipindahkan ke prosesus mastoideus pemeriksa. Pemeriksaan apakah yang dilakukan oleh perawat tersebut ? 0/1 (A): Trigeminus (B): Vestibulo (C): Rinne (D): Swabach (E): Weber



    Seorang laki – laki berusia 60 tahun diantar keluarga ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan utama kesulitan buang air kecil. Hasil pengkajian di temukan distensi pada simpisis pubis, pada pemeriksaan colok dubur ditemukan pembesaran prostat. TD 140/80 mmHg, frekuensi nafas 24 x/menit, frekuensi nadi 84 x/menit, suhu 37 C. Apakah tidakan keperawatan yang paling tepat untuk dilakukan? 0/1 (A): Menganjurkan untuk banyak minum (B): Menganjurkan teknik nafas dalam (C): Kolaborasi pemberian obat diuretic



  (D): Kolaborasi pemberian obat analgetik



(E): Kolaborasi pemasangan kateter uri



  Seorang laki – laki berusia 45 tahun di rawat di ruang bedah karena kesulitan berkemih. Pasien akan dilakukan pemasangan kateter urine (folley chateter). Setelah pelumasan kateter dengan jelly, agar kateter dimasukkan dengan mudah dan tanpa hambatan. Apakah tindakan selanjutnya pada pasien tersebut? 1/1 (A): Memfiksasi kateter dengan penis menghadap keatas (B): Memasukkan kateter sampai percabangan



  (C): Menggembungkan balon dengan NaCl 0,9% (D): Menyambungkan kateter ke kantung urin (Urobag) (E): Menekan pubis pasien dengan lembut



  Seorang perempuan berusia 46 tahun di rawat di ruang interna dengan DHF. Keadaan umum lemas, hasil pengkajian TD 130 mmHg, suhu 38,2 C. Hb: 11 mg/dl, hematocrit: 50%, trombosit: 45.000/mm.Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ? 0/1 (A): Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (B): Gangguan integritas kulit (C): Risiko pendarahan (D): Intoleransi aktifitas (E): Hipertermi



    Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat di ruang dalam dengan keluhan demam tinggi, hasil pengkajian ditemukan mukosa bibir kering, petekie(+), badan terasa lemas, gusi berdarah. Hb 17,2 g/dl, Ht 51%, trombosit 44.000/mm3 leukosit 3800/mm3 , urin 200 cc/8 jam, mendapat cairan infus RL 2500 ml/hari. Berapakah jumlah tetesan infus permenit pada pasien tersebut? 0/1 (A): 14 tts/mnt (B): 21 tts/mnt (C): 28 tts/mnt



  (D): 35 tts/mnt (E): 42 tts/mnt



  Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas, setelah hemodialysis 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian edema di ekstrimitas bawah +/+, urin output 100 cc/24 jam, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi nafas 28x/menit, dan suhu 370 C. Apakah pengkajian selanjutnya yang dilakukan pada kasus tersebut ? 0/1 (A): Adanya bunyi nafas tambahan (B): Berat badan pasien (C): Nilai ureum dan kreatinin (D): Asupan cairan pasien



  (E): Kadar hemoglobin



  Seorang laki-laki berusia 58 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam karena gagal ginjal kronis. Hasil pengkajian pasien nampak sesak nafas, edema anasarca. Urine output 250 ml per 24 jam, 160/110 mmHg, frekuensi nadi: 114x/menit irregular, frekuensi nafas 24x/menit, dan suhu 38 C, 24x/menit. Apakah masalah keperawatan yang utama pada pasien tersebut? 1/1 (A): Bersihan jalan nafas tidak efektif (B): Risiko kerusakan integritas kulit (C): Perubahan pola eliminasi (D): Kelebihan volume cairan



  (E): Perubahan citra tubuh



  Seorang laki-laki berusia 45 tahun mengalami ruam di muka (butterfly rush). Klien mengeluh sesak nafas, RR 25 x/menit, N 90 x/menit, TD 130/90 mmHg. Hasil foto rontgen thorak didapatkan sudut kostofrenikus tumpul, radioopaque (putih) banyak di area paru kiri. Hasil ANA test (+). Auskultasi suara nafas : ronkhi (-), wheezing (-). Perkusi terdengar redup di area kiri.Apakah masalah keperawatan utama pada pasien? 1/1 (A): Kerusakan integritas kulit (B): Gangguan citra tubuh (C): Ketidakefektifan pola nafas



  (D): Bersihan jalan nafas tidak efektif



  Seorang laki-laki usia 50 tahun post operasi peritonitis. Terdapat luka pada abdomen kuadran bawah. Perawat akan melakukan rawat luka pada klien dengan tehnik aspetik. Perawat menyiapkan alat dan memakai sarung tangan steril lalu membuka balutan luka. Apakah langkah yang dilakukan selanjutnya? 1/1 (A): Melepas sarung tangan lalu menyiapkan alat-alat (B): Mengambil kassa dengan pinset lalu membersihkan luka (C): Mengkaji kondisi luka (warna, kedalaman, sekret, dll)



  (D): Mengambil NaCl dan mengguyur luka (E): Memberikan iodine pada area luka



  Serang perempuan usia 45th diagnosis DM datang ke Puskesmas. Pasien mengeluh lemas, keringat dingin, badan gemetar, wajah terlihat pucat, dan klien mengatakan merasa berdebar debar. Pasien menyampaikan belum makan setelah minum obat Metformin dan Glibenclamide. Hasil pemeriksaan GDA 50 gr/dl.Apa tindakan keperawatan pertama yang harus dilakukan? 1/1 (A): Berikan minum teh manis hangat.



  (B): Lakukan pemeriksaan kadar gula darah (C): Lakukan pengambilan darah vena (D): Berikan asupan makan diet TKTP (E): Anjurkan klien untuk istirahat



  Seorang laki-laki berusia 53 tahun dirawat diruang mawar dengan penurunan kesadaran. hasil pengkajian saat diberi rangsangan nyeri kedua lengan tampak fleksi abnormal pasien membuka mata dan suara menggumam, pupil anisokor kanan, reflek cahaya lambat, TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 92 x/mnt, frekuensi 20 x/mnt, suhu 36,8 C.Berapakah nilai GCS pasien pada kasus? 0/1 (A): 5 (B): 6



(C): 7 (D): 8



  (E): 9



  Seorang perempuan berusia 63 tahun dirawat di ruang interna dengan diagnosis medis stroke haemorhagi. hasil pengkajian tingkat kesadaran stupor dg GCS 9, kesan hemipharese sinistra. TD 190/100 mmHg, frekuensi nafas 26 x/mnt, suhu 37[sup]o[/sup] C. CT scan menunjukkan adanya gambaran hiperdens pada area frontotemporal kanan.Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? 0/1 (A): Perfusi jaringan serebral tidak efektif (B): Hambatan mobilitas fisik



  (C): Pola nafas tidak efektif (D): Risiko cidera (E): Hipertermi



  Seorang perempuan berusia 37 tahun dirawat di ruang interna dengan kondisi kejang kejang. Hasil pengkajian diketahui memiliki riwayat kejang sejak 2 minggu lalu. Pasien terlihat kaku seluruh tubuh selama 1 menit, wajah menoleh ke kiri, mulut mencong ke kiri, mata mendelik ke atas. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? 0/1 (A): Berikan posisi terlentang, semi fowler (B): Observasi tanda-tanda vital (C): Miringkan pasien, jauhkan benda tajam (D): Pasang Oksigen (E): Pasang spatel



    Seorang laki-laki berusia 62 tahun dirawat diruang interna dengan diagnosa stroke. hasil pengkajian didapatkan ekstremitas dextra tidak dapat digerakkan, kulit di area penonjolan tulang tampak kemerahan, pasien terlihat lemas. TD 160/90 mmHg, Nadi 88 x/mnt, frekuensi nafas 20 x/mnt, suhu 38,9 C.Apakah intervensi keperawatan yang tepat diberikan pada kasus tersebut? 1/1



(A): Memberi kompres hangat (B): Memasang kasur dekubitus (C): Mobilisasi miring kanan miring kiri tiap 2 jam



  (D): Melakukan massage (E): Melatih ROM



  Seorang laki-laki berusia 65 tahun mengeluh bengkak pada kaki. Hasil pemeriksaan di dapatkan kaki kanan dan kiri tampak kemerahan, terdapat pitting edema (+), palpasi terasa hangat, kulit mengkilap tidak ditemukan ulkus. TD 140/92 mmHg, frekuensi nadi 76x/m, Suhu 38 C, frekuensi nafas 18 X/m, CRT > 2 detik. Apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan rasa nyaman ? 1/1 (A): Elevasi kaki



  (B): Debridemen (C): Mengukur skala nyeri (D): Monitor tanda-tanda vital (E): Kompres NaCl 0.9% pada luka



  Seorang perempuan usia 30 tahun terdiagnosa CKD. Saat ini pasien rutin menjalani terapi hemodialisis seminggu 2 kali. Pasien mengeluh sesak dan kaki bengkak. Hasil pemeriksaan di dapatkan Pasien tampak sesak, takipnea, Posisi pasien di tempat tidur semi fowler. Pemeriksaan TTV di dapatkan TD 130/85 mmHg, frekuensi nafas 28x/menit, frekuensi nadi 88 x/mnt, S 37.8 C. Apakah masalah keperawatan yang utama pada kasus tersebut ? 0/1 (A): Gangguan pertukaran gas



  (B): Kelebihan volume cairan (C): Pola nafas tidak efektif (D): Resiko ketidakefektifan perfusi renal (E): Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer



  Seorang perempuan usia 45 tahun mengeluh perutnya sakit sejak kemarin sore di rawat ruang penyakit bedah dengan diagnosis apendiksitis. Hasil pengakjian ekspresi wajah meringis, skala nyeri 7, nyeri tekan pada perut bagian kanan bawah. Pasien juga mengalami



mual dan muntah (2x). Hasil pemeriksaan TD 130/90 mmHg, frekuesni nadi 90x/mnt, frekuensi napas 28x/mnt, S 37 C.Masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? 1/1 (A): Mual (B): Muntah (C): Nyeri akut



  (D): Nyeri kronis (E): Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



  Laki-Laki usia 65 tahun dirawat diruang VIP dengan keluhan jari kelingking kaki menghitam secara tiba-tiba, nyeri pada kaki dirasakan dalam 2 bulan terakhir dan kaki sering kesemutan. Pasien memiliki konsumsi kortikosteroid sejak usia 20 tahun. Hasil pemeriksaan didapatkan digiti III dan V kaki kiri nekrosis, nyeri pada kaki bila digerakkan.Apakah masalah keperawatan prioritas kasus diatas ? 0/1 (A): Nyeri akut (B): perfusi perifer tidak efektif (C): Hambatan mobilitas fisik (D): Risiko Infeksi



  (E): Ketidakefektifan regimen terapeutik



  Laki-Laki usia 42 dirawat ruang penyakit dalam. Saat ini mengeluh sesak, batuk berdahak warna putih, riwayat asma sejak usia 16 tahun. Hasil pemeriksaan didapatkan suara whezzing pada apeks dan medial paru kanan kiri, batuk berdahak warna putih frekuensi nafas 28x/menit, TD 120/80 mmHg, suhu 36,50C, nadi 100x/menit, terpasang oksigen nasal 4 lpm, saturasi oksigen 96%.Apakah Masalah keperawatan utama pada pasien? 0/1 (A): Gangguan pertukaran gas (B): Pola napas tidak efektif



  (C): Bersihan jalan napas tidak efektif (D): Perfusi perifer tidak efektif (E): Gangguan ventilasi spontan



 



Seorang laki-laki 53 tahun dirawat dengan Infark miokard diruang CVCU selama 2 hari, tiba tiba tidak sadarkan diri. Perawat segera melakukan cek respon. Hasil pemeriksan pasien tidak respon mengalami henti napas dan nadi tidak teraba.Apakah tindakan prioritas untuk pasien di atas? 1/1 (A): Rescue Breathing (B): Pijat Jantung 30:2



  (C): Pemasangan AED (D): Persiapan untuk defibrilasi (E): Kolaborasi PCI



  Seorang Laki-Laki usia 42 dirawat ruang intermediate paska operasi penggantian katup jantung hari ke 4, terpasang drain Water sealed drainage, produksi 50cc/24cm warna serosa. Pasien bedrest dan terpasang monitor, hasil pemeriksaan TD 110/70mmHG, frekuensi nafas 24x/menit, frekuensi nadi 90x/menit, pasien mengatakan cepat lelah dan sesak saat diajak ngobrol perawat 3 menit. Apakah masalah keperawatan prioritas kasus diatas ? 0/1 (A): Hambatan mobilitas fisik (B): Kelelahan (C): Intoleransi aktivitas (D): Risiko perfusi perifer tidak efektif (E): Risiko pola napas tidak efektif



    Seorang Laki-laki usia 42 tahun diantar ke IGD dengan luka bakar ledakan elpiji 3 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan kesadaran kompos mentis, terdapat luka bakar area leher, lengan kanan dan kiri serta badan depan, derajat II. BB=68 kg. TD 100/60, frekuensi nadi 120 x/menit reguler lemah, frekuensi nafas 26 x/menit, suhu 36,7 °C.Berapa lama cairan yang seharusnya dihabiskan pada 8 jam pertama? ···/1 (A): 4 jam (B): 5 jam (C): 6 jam (D): 7 jam (E): 8 jam



    Seorang laki-Laki usia 48 dirawat ruang intermediate. Pasien mengatakan pingsan dirumah secara tiba-tiba. Saat pengkajian pasien mengeluh sesak disertai batuk berdahak warna putih, , Hasil pemeriksaan fisik bunyi jantung S3, iktus kordis pada ICS V sinistra sejajar midaxilla sinistra. Hasil echocardiografi fraksi ejeksi 38%.Apakah penyebab gangguan yang dialami pasien? 1/1 (A): Preload (B): Afterload (C): Kontraktilitas



  (D): Cardiac output (E): Murmur



  Seorang laki-laki usia 18 tahun dirawat di ruang penyakit dalam sebagai korban bacok, terpasang slang WSD pada dada kanan sejak 15 jam lalu, produksi 100 cc/ 8 jam kemerahan, terdapat bubling dan undulasi. Saat ini pasien mendapatkan oksigen 6 L/menit dengan simple mask.Apakah interpretasi adanya bubling pada botol WSD pada pasien di atas? 1/1 (A): Adanya udara mengalir



  (B): Adanya sekret mengalir (C): Adanya darah mengalir (D): Adanya nyeri (E): Adanya tanda infeksi



  Seorang laki-laki usia 47 tahun dirawat di ruang penyakit dengan keluhan sesak berat. Hasil pemeriksaan fisik TD110/70 mmHg, frekuensi nadi 95 x/menit, frekuensi napas 32 x/menit, pengembangan dada asimetris, taktil fremitus kanan normal dan kiri menurun, pekak paru kiri dan resonan paru kanan, tidak terdengar suara pada lapang paru kiri.Apakah intervensi prioritas untuk mengatasi keluhan pasien diatas? 0/1 (A): Pemasangan WSD (B): Pemberian oksigen



 



(C): Posisi semi fowler (D): Fisioterapi dada (E): Batuk efektif



  Seorang laki-laki berusia 50 tahun, di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas, batuk >2 minggu disertai dahak warna putih, pemeriksaan fisik: frekuensi napas 26 x/mnt, nadi 86x/mnt, TD 110/76 mmHg, Pengembangan dada asimetris, vokal fremitus kanan menurun pada apeks dan medial, resonan pada paru kiri < kiri, resonan paru kiri, terdapat ronchi pada apeks dan medial kanan.Apakah pemeriksaan diagnostik awal untuk penegakan diagnosis pada kasus diatas? 1/1 (A): Foto toraks dan BTA



  (B): Foto toraks Kultur darah (C): Foto toraks dan CT-scan (D): Foto toraks dan darah lengkap (E): Foto toraks dan mantoux tes



  Seorang perempuan usia 45 tahun menjalani hemodialisa rutin 2x/minggu, BB sebelum HD 55Kg, BB kering 52Kg, diet rendah protein. Saat ini klien mengeluh sesak dan mual, Pitting oedem ekstremitas bawah (+) grade 3, TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 36,5⁰C , terdengar suara ronchi pada basal paru kanan kiri Apakah masalah keperawatan utama pasien diatas? 0/1 (A): Hipervolumia (B): Ketidakseimbangan cairan (C): Ketidakseimbangan elektrolit



  (D): Pola napas tidak efektif (E): Pertukaran gas tidak efektif



  Seorang perempuan usia 56 tahun menjalani perawatan diruang penyakit dalam. Keluhan saat ini adalah sesak, dada berdebar dan cepat lelah jika melakukan aktivitas fisik, keluhan sesak berkurang saat



istirahat. Apakah klasifikasi kapasitas fungsional sesuai dengan keluhan pasien diatas? 0/1 (A): Kelas I (B): Kelas II



  (C): Kelas III (D): Kelas IV (E): Kelas V



  Seorang perempuan usia 56 tahun menjalani perawatan diruang penyakit dalam. Keluhan saat ini adalah sesak, dada berdebar dan cepat lelah jika melakukan aktivitas fisik ringan, keluhan sesak berkurang saat istirahat. Hasil pemeriksaan echokardiografi fraksi ejeksi 30%. Apakah makna klinis fraksi ejeksi 30%? 0/1 (A): Disfungsi sistolik (B): Disfungsi diastolik (C): Isi sekuncup rendah (D): Tamponade jantung



  (E): Perikarditis



  Seorang perempuan, 45 tahun, datang ke poli endokrin dengan keluhan benjolan dileher, dada berdebar-debar, keringat berlebih, terjadi penurunan berat badan, vital sign: tekanan darah 160/70 mmHg, Nadi: 110 x/mnt, Suhu: 38oC, frekuensi napas: 26 x/menit. Klien tampak kurus dan mata tampak menonjol keluar. Apakah pemeriksaan yang direncanakan untuk diagnosis kasus diatas? 1/1 (A): Pemeriksaan gula darah (B): Pemeriksaan T3 dan T4



  (C): Pemeriksaan kadar kolesterol (D): Pemeriksaan kadar kalsium dalam darah (E): Pemeriksaan kadar uric acid



  Seorang perempuan 52 tahun menjalani perawatan dibangsal penyakit dalam dengan keluhan ada luka pada telapak kaki kiri, skala nyeri 5, klien mengeluh nyeri, nyeri terasa berdenyut dan nyeri bertambah ketika



beraktifitas.Luka berbau dan terdapat pus, luas luka 3 cmx 5cm, dengan kedalaman 0,5 cm.Apakah pemeriksaan diagnostik untuk skrening mikrooganisme luka? 1/1 (A): Kultur luka



  (B): Pemeriksaan darah lengkap (C): Rongten tulang (D): Pemeriksaan kadar glukosa darah (E): Pemeriksaan angiografi



  Seorang laki-laki 52 tahun menjalani perawatan di CVCU hari ke 3 dengan infark miokard. Saat perawat melakukan pengkajian hemodinamik pasien stabil, keluhan nyeri dada dan sesak berkurang. Pasien dimulai program mobilisasi bertahap sampai pasien dinyatakan mandiri melakukan aktivitas selama dirumah sakit.Apakah fase rehabilitasi yang dijalankan pada pasien selama perawatan di rumah sakit? 0/1 (A): Fase I (B): Fase II



  (C): Fase III (D): Fase IV (E): Fase V



  Seorang laki-laki 28 tahun datang ke poli rawat jalan. Pasien mengatakan nyeri pada pergelangan kaki, bengkak yang meluas dan kemerahan pergelangan kaki kiri setelah jatuh saat bermain bola,skala nyeri 8, nyeri meningkat saat berjalan dan berkurang saat istirahat.Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien diatas? 1/1 (A): Nyeri akut



  (B): Hambatan mobilitas fisik (C): Defisit perawatan diri (D): Intoleransi aktivitas (E): Kerusakan integritas kulit



 



Seorang perempuan 55 tahun dirawat bangsal penyakit dalam dengan keluhan luka pada telapak kaki kiri, Luka klien terletak pada plantar pedis sinistra, luka berbau (+), luas luka 3 cm, kedalam 0,5 cm, luka tampak basah dan terdapat pus. Riwayat kadar glukosa 530 mg/dl. Kadar glukosa sering tidak terkontrolApakah hormon yang disekresikan ketika kadar glukosa darah tinggi dalam darah? 1/1 (A): Insulin



  (B): Tiroid (C): Paratiroid (D): Kortisol (E): Estrogen



  Seorang perempuan usia 22 tahun dirawat di Ruang penyakit dalam Pasien mengatakan bahwa diwajahnya ruam kemerahan seperti kupukupu dan silau jika terkena matahari, mudah lelah dan satu bulan terakhir nyeri dipersendian. Nyeri hilang timbul, skala nyeri 6 dan nyeri meningkat bila bergerak.Apakah penyebab penyakit tersebut? 1/1 (A): Bakteri (B): Virus (C): Autoimun



  (D): Cedera (E): Trauma



  Seorang laki-Laki 30 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan keluhan diare terus menerus dalam 9 hari terakhir, nafsu makan berkurang, mual dan muntah sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan, TD 100/70 mmHg, frekuensi napas: 18 x/mnt, frekuensi nadi: 110 x/mnt, suhu: 37,40C, Hb: 10 gr/dL, Hematokrit : 30 %, Leukosit : 6000 /µL, Trombosit : 120.000 / µL, CD4< 200Apakah masalah keperawatan prioritas kasus diatas? 0/1 (A): Ketidakseimbangan cairan (B): Ketidakseimbangan elektrolit



  (C): Hipovolumia (D): Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan



(E): Kelemahan fisik



  Seorang perempuan usia 45 tahun dirawat dengan keluhan nyeri perut tiba-tiba yang berlangsung antara 15 menit hingga 24 jam nyeri dirasakan didaerah kuadran kanan atas dan menyebar disekitar punggung. Saat ini pasien merasakan mual dan muntah, dan terlihat ikterus. Apakah penyebab nyeri yang dikeluhkan pasien? 0/1 (A): Adanya obstruksi (B): Adanya perdarahan (C): Adanya infeksi gastrointestinal (D): Adanya perforasi



  (E): Adanya perfusi gastroinstestinal tidak efektif



  Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat dengan BAB hitam sejak 2 minggu, pasien mengatakan mual dan perut kanan terasa tidak enak, konjungtiva anemis, TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi : 80x/mnt, frekuensi napas: 20x/mnt, Hb : 7, 99 gr/ dl, terlihat pembuluh darah kolateral terihat sisi lateral abdomen, nyeri tekan lepas pada perut kanan atas, trombosit 86.330/ml, PT-Time 13,30 detik (9,8-12.6 detik)Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus diatas? 0/1 (A): Kekurangan volume cairan (B): Risiko perdarahan gastrointestinal (C): Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan



  (D): Nyeri akut (E): Risiko perforasi



  Seorang laki-laki 30 tahun diantar oleh petugas lapas dalam keadaan pingsan, sebelumnya pasien mengeluh lemas, demam, BAB cair tanpa ampas sejak 5 hari lalu, hasil pemeriksaan fisik tekanan darah : 90/60 mmHg, frekuensi nadi 112xmnt, frekuensi napas 28 x/mnt suhu : 38, GDS 111, turgor lebih dari 2 detik, bibir kering, mukosa mulut terdapat kandidiasis & leukoplakia Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus diatas ? 0/1 (A): Kekurangan volume cairan



(B): Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



  (C): Kerusakan integritas kulit (D): Intoleransi aktivitas (E): Ketidakseimbangan elektrolit



  Seorang laki-laki usia 35 tahun pasien mengeluh nyeri pinggang tembus kebelakang, nyeri bersifat tajam, skala nyeri 7, dan tidak hilang dengan istirahat, memiliki kebiasaan minum suplemen, konsumsi air putih hanya 4 gelas sehari. Saat pemeriksaan daerah abdomen didapatkan distensi kandung kemih. Produksi urin