Tugas 1 Resume Geodesi Satelit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AYU ISNANIA ZAHRA 03311840000077 Tugas Responsi Geodesi Satelit B



Bagian I Geodesi adalah ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan bumi (Helmert 1880/1884). Definisi ini termasuk penentuan medan gravitasi eksternal terestrial, serta permukaan dasar laut. (Torge, 2001) Satelit Geodesi terdiri dari observasional dan teknik komputasi yang memungkinkan pemecahan masalah geodetik dengan penggunaannya termasuk pengukuran yang tepat untuk, dari, atau antara satelit. Masalah dasar yang dimiliki geodesi satelit adalah yang pertama penentuan posisi tiga dimensi global, regional dan lokal yang tepat misalnya pembentukan kontrol geodetik, kedua yaitu penentuan medan gravitasi Bumi dan fungsi linier pada bidang, dan yang ketiga adalah pengukuran dan pemodelan fenomena geodinamik seperti gerak kutub, rotasi bumi, deformasi kerak. Perkembangan satelit buatan dalam ilmu geodesi menjadi penting karena pertimbangan beberapa hal seperti; satelit dapat digunakan sebagai, yang dapat menjangkau lebih luas dan dengan jarak yang jauh atau juga disebut dengan metode geometrik.



Gambar 1. Metode Geometri



Satelit juga dapat dijadikan sensor dalam penentuan medan gaya berat bumi. Variasi gerakan orbit dan parameter yang mendeskripsikan orbit adalah pengamatan yang menggambarkan gaya berat yang bekerja mempengaruhi gerakan orbit tersebut, metode ini disebut juga dengan metode dinamik.



Gambar 2. Metode Orbital Klasifikasi lebih lanjut dari teknik observasi mengacu pada hubungan antara observasi dan target, dibedakan menjadi grup berikut: 1. Metode Bumi ke Luar Angkasa: arah dari pengamatan kamera, mulai laser satelit (SLR), penentuan posisi Doppler (TRANSIT, DORIS), dan penggunaan geodetik dari Global Positioning System (GPS, GLONASS, GNSS masa depan). 2. Metode Luar Angkasa ke Bumi: altimetri radar, laser ruang angkasa, dan Gradiometri satelit. 3. Metode Antar Luar Angkasa: pelacakan satelit-ke-satelit (SST). Metode yang terikat bumi adalah yang paling maju, karena proses pengamatannya lebih baik dan terkendali. Kecuali altimetri radar, metode ini masih dalam pengembangan atau dalam tahap operasional awal. Beberapa periode perkembangan geodesi satelit dibagi menjadi berikut: 1. 1958 - sekitar 1970: periode ini merupakan periode pembangunan metode dasar untuk pengamatan satelit beserta perhitungan dan analisis orbit satelit. Periode ini ditandai dengan penentuan dan pemanfaatan metode fotografi dengan satelit. Dimana hasil utamanya adalah penentuan koefisien harmonik utama dari geopotensial dan publikasi dari model-model bumi yang pertama yaitu SAO-SE



(Standard Earth Models of the Smithsonian Astrohysical Observatory) dan GEM (Goddard Earth Models). 2. 1970 – sekitar 1980: dalam periode ini sudah dimulai pelaksanaan dari proyek ilmiah geodesi satelit. Pada periode ini teknik pengamatan baru dikembangkan dan diperbaharui lagi, seperti SLR (Satelit Laser Ranging), LLR (Lunar Laser Ranging), dan Satelit Altimetri. Penggunaan satelit sistem TRANSIT digunakan untuk menentukan posisi dan survei geodetic, serta memperbaiki dan menyempurnakan model bumi. Dengan adanya akurasi yang meningkat, hal ini memungkinkan untuk dilakukan pengukurann fenomena geodinamika seperti rotasi bumi, gerakan kutub, dan deformasi kerak bumi. Survei menggunakan sistem Doppler digunakan di seluruh dunia untuk instalasi dan pemeliharaan kerangka kontrol geodetik. 3. 1980 – sekitar 1990: dalam periode ini dimulai pengaplikasian teknik satelit dalam bidang geodesi, geodinamika, dan surveying. Pada periode ini penggunaan metode satelit dalam melakukan survei lebih sering dimanfaatkan, daripada metode terestris. Dua aspek penting dalam periode ini adalah GPS (Global Positioning System) yang menghasilkan perspektif baru dalam kegiatan survei dan pemetaan. Aspek yang kedua adalah lebih meningkatnya akurasi dari suatu pengamatan. 4. 1990 – sekitar 2000: periode layanan sistem satelit dalam skala nasional dan internasional. Pemanfaatan sistem satelit yang lebih intensif telah berkembang. Layanan GPS Internasional dimulai pada tahun 1994, dan semakin berkembang menjadi sumber utama untuk orbit GPS yang lebih baik, serta untuk koordinat dan pengamatan dari 300 stasiun referensi permanen dalam skala global. Pengaplikasian metode geodesi satelit ditentukan oleh ketepatan atau akurasi yang didapat, instrumen dan komputasinya dan waktu pengamatan. Pengaplikasian metode geodesi satelit diterapkan dalam berbagai bidang seperti: 1. Geodesi: penentuan bentuk bumi dan medan gaya berat, penentuan referensi global, ikatan antara datum geodetik, ikatan antara datum nasional dan datum global



2. Geodesi Kontrol: penentuan kontrol geodetik untuk kerangka nasional, analisis dan peningkatan jaringan terestrial, penyelenggaraan koneksi kerangka geodetik antar pulau 3. Geodinamika: gerakan rotasi bumi, gerakan kutub, titik kontrol untuk pergerakan kerak bumi 4. Geodesi Terapan: penentuan kerangka kontrol, GIS, perencanaan tata kota, penentuan batas 5. Geodesi Kelautan dan Navigasi: navigasi yang lebih presisi baik di darat, laut, maupun udara, pemetaan laut, survei hidrografi 6. Bidang lain yang terkait: observasi geofisika, pergerakan es dalam ilmu glasiologi, penentuan orbit sebuah satelit



Seeber, G. 1993. Satellite Geodesy. Germany: Universität Hannover.