TUGAS 2 Asas-Asas Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS.2 ASAS-ASAS MANAJEMEN 1. Apa yang dimaksud dengan organisasi sebagai suatu sistem? Organisasi sebagai system maksudnya adalah organisasi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang mempunyai saling keterkaitan dan ketergantungan. Keterkaitan dan ketergantungan itu harus bisa menyeimbangkan berbagai kepentingan, sehingga bisa mempertahankan eksistensi dari tujuan organisasi yang sebenarnya Dikutip dari https://www.mail-archive.com/[email protected]/msg00920.html 2. Mengapa seorang manajer harus mendelegasikan wewenang? Ini dikarenakan perlunya wewenang untuk melakukan pekerjaan khusus kepada bawahannya. Dengan demikian dalam struktur organisasi mulai dari tingkat yang teratas sampai terendah , semua personalia melaksanakan pekerjaan dengan wewenang. Wewenang yang merupakan bagian wewenang yang didelegasikan kepada personalia jadi harus mempunyai pengertian yang mendalam mengenai letak mereka masing-masing dalam struktur organisasi dan kewajiban-kewajiban yang harus ia laksanakan, dalam hubunganya dengan keseluruhan bagian organisasi sebagai kesatuan, dan ia dapat melaksanakan tugasnya karena diberi wewenang untuk itu. Mendelegasikan wewenang menjadi bagian penting dalam kelancaran roda organisasi. Bila dalam suatu organisasi tidak ada atau tidka terjadi pendelegasian wewenang maka hanya ada satu penguasa dan dengan demikian dapat diartikan bahwa tidak ada yang dinamakna struktur organisasi. Dikutip dari Ramli, R. (2014). Asas Asas Manajemen. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.



3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam staf. Menurut wewenang dapat dibagi sebagai berikut a. Staf spesialis Adalah pejabat yang berada dalam struktur organisasi lini dan staf dengan tugas-tugas khusus (memiliki bidang spesialis yabng tertentu sifatnya) dan berfungsi untuk membantu pimpinan atau manajer. b. Staf penasihat Tugasnya memberi nasehat atau pertimbangan kepada manajer lini. Tugasnya meyakinkan bahwa gagasan dan pertimbangannya penting dapat dipertanggung jawabkan dan sifatnya mendesak supaya dilkasanakan oleh manajer. c. Staf pelayanan Tugasnya melakukan serangkaian kegiatan yang sifatnya terpisah dari pekerjaan lini. Staf pelayanan dalam kegiatannya mengambil keputusan penting tidak hnya bagi untinya sendsiri tapi juga menyangkut berbagi kepentingan organisasi.



d. Staf pengawasan Wewenang staf pengawasan yaitu melakukan tindakan pengawasan atas unit-unit yang berada dalam suatu organisasi secara langsung dan tidak langsung. e. Staf fungsional Wewenang staf fungsional menyangkut kegiatan yang bersifat khusus. f. Staf pribadi Staf yang memiliki wewenang yang terbatas, yaitu hanya membantu pimpinan dalam mengatasi pekerjaan yang sifatnya tertentu dan tidak dapat mempergunakan wewenang lini yang berada diluar unitnya. Ramli, R. (2014). Asas Asas Manajemen. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka. 4. Mengapa ilmu perilaku diperlukan dalam pelaksanaan fungsi aktuasi? Aktuasi adalah proses ( dalam kelompok yang sama ) kearah pencapaian tujuan yang sama. Dengan demikian, untuk melaksanakan fungsi aktuasi dengan baik sangat dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman mengenai tingkah laku manusia, karena tanpa mengerti ilmu perilaku, sulit untuk dapat mengarahkan orang-orang ke dalam satu tujuan yang sama Perlu pula diperhatikan proses pelaksanaan fungi aktuasi. Sebagai suatu proses, aktuasi dimulai dari diri sendiri. Dalam diri seorang manajer selayaknya tertanam tekad untuk mencapai kemajuan dan kemampuan untuk bekerja sama secara harmonis dengan orang-orang lain. Tanpa adanya tekad dan kemampuan ini sulitlah diharapkan terjadinya aktuasi terhadap orang-orang lain. Sifat manusia sebagai individu, dalam generasi mengenai sifat dan tingkah laku banyak terdapat pengecualian. Hal yang dimaksudkan menjadi tau bila bertujuan untuk mempengaruhi satu kelompok atau lebih efektif apabila langsung menghadapi kelompok sebagai satu unit dan tidak mencoba mempengaruhi komponen-komponen kelompok atau melalui anggota kelompok satu persatu. Ini dapat terjadi karena, misalnya, perubahan pada pandangan anggota kelompok helm tentu mampu mengubah pandangan kelompok secara keseluruhan. Demikianlah, berdasarkan proposi dan generasi dari ilmu perilaku, nampak bahwa keberhasilan pelaksanaan fungsi aktuasi akan semakin mudah. Ramli, R. (2014). Asas Asas Manajemen. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.



5. Apa yang harus dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin dan apa ciri-ciri yang membedakan pemimpin dan bukan pemimpin? Seorang dapat disebut sebagai pemimpin apabila ia mampu mengesampingkan kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Seorang poemimpin haruslah memimpin tanpa memaksa maupun mendikte namun merandan mendorong pengikutnya untuk mencapai tujuan bersama.pemimpin hendaklah tau bagaimana karater dari pengikutnya serta memahami hak dan kewajibannya pengikutnya. Pemimpin mampu membangun emosi sama baiknya dengan penggunaan kekuatan rasional dari para pengikutnya. Dikutip dari : Ramli, R. (2014). Asas Asas Manajemen. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka Ciri-ciri yang membedakan Maka ciri-ciri pemimpin antara lain:       



Berstatus sebagai pemimpin formal selama masa jabatan tertentu, atas dasar legalitas formal oleh penunjukan pihak yang berwewenang (ada legitimitas). Sebelum pengangkatannya, dia harus memenuhi beberapa persyaratan formal terlebih dahulu Diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas kewajibannya Mendapatkan balas jasa materiil dan immaterial tertentu serta emolument (keuntungan ekstra, penghasilan sampingan lainnya). Bisa mencapai promosi atau kenaikan pangkat formal, dan dapat dimutasikan. Apabila dia melakukan kesalahan-kesalahan, dia dikenakan sangsi dan hukuman Selama menjabat kepemimpinan, dia diberikan kekuasaan dan wewenang,antara lain untuk: menentukanperaturan, memberikan motivasi kerja kepadabawahan, menggariskan pedoman dan petunjuk, mengalokasikan jabatan danpenempatan bawahannya; melakukan komunikasi, mengadakan supervisi dankontrol, dan lain-lain



Sedangkan untuk bukan pemimpin tentu bertolak belakang dengan ciri-ciri yang ada pada pemimpin. Dikutip dari : http://repository.uin-suska.ac.id/6293/3/BAB%20II.pdf