Tugas 2 - Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS TUTON UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER: 2020/21.1 MASA REGISTRASI 2020.2 Fakultas Program Studi Kode/Nama MK Tugas Penulis Soal/Institusi Penelaah Soal//Institusi



: : : : : :



Ekonomi Manajemen EKMA4370/Kewirausahaan 2 Nenah Sunarsih, S.E. M.Si/UT Angga Sucitra Hendrayana, SE., M.Si/UT



TIU



: Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Membuat makalah atau paper mengenai kewirausahaan di Indonesia dan contoh kasusnya. 2. a. Menjelaskan dan memberi contoh kasus inovasi b. Menjelaskan dan memberi contoh jenis inovasi



No 1.



Soal Skor Buatlah makalah atau paper mengenai kewirausahaan di Indonesia dan contoh kasusnya. Dengan ketentuan berikut: 1. Jumlah halaman minimal 10 halaman. 2. Paper size: A4; batas atas – bawah-kiri-kanan: 3 cm; Font size; times new roman 12; spasi 1.5 3. Sistematika Penulisan: 65 a. Latar Belakang b. Tujuan c. Permasalahan d. Pembahasan e. Kesimpulan f. Referensi



2.



Inovasi merupakan usaha untuk menemukan peluang baru. a. Apakah Anda setuju dengan pernyataan tersebut? jelaskan dan berikan contohnya.



35



b. Apa yang Anda ketahui mengenai jenis inovasi? jelaskan dan berikan contohnya. Skor Total



100



*) coret yang tidak perlu



Penelaah



Penulis



Angga Sucitra Hendrayana, SE., M.Si NIP 198502212008121002



Nenah Sunarsih, S.E., M.Si. NIP 197706292002122001



1. a. Latar Belakang



Kondisi perkembangan ekonomi dunia dan adanya era pasar bebas menuntut Indonesia untuk dapat menyejajarkan posisinya dengan dunia luar. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah dengan meningkatkan pembangunan ekonomi negeri serta mengurangi ketergantungan terhadap bangsa lain. Hal ini dapat tercapai salah satunya dengan mengembangkan kewirausahaan di Indonesa. Dengan melahirkan banyak wirausaha sukses, ketergantungan Indonesia terhadap bangsa lain diharapkan dapat berkurang karena telah mampu menciptakan lapangan baru sendiri dan memenuhi kebutuhannya sendiri. Selain itu, dengan hadirnya wirausaha yang sukses mengembangkan usahanya, baik di kancah nasinal maupun internasional akan mengurangi beban pemerintah pula dalam rangka mengurangi angka pengangguran. Dewasa ini, wirausaha-wirausaha sukses telah mewarnai dunia perekonomian Indonesia. Sebut saja Aburizal Bakrie, Bob Sadino, Cahirul Tanjung, danmasih banyak lainnya. Selain itu, usahausaha kecil pun semakin banyak berdiri di lingkungan masyarakat. Jelas, kehadiran wirausahawirausaha tersebut di Indonesia dapat memengaruhi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan kerja, memenuhi kebutuhan, mengurangi angka pengangguran, dll. Namun, tak serta-merta semua orang yang menciptakan sebuah usaha pasti menjadi wirausaha sukses yang mampu meringankan beban pemerintah. Tentu saja tak mudah menjadi seorang wirausaha sukses. Berbagai halangan dan masalah selalu mewarnai kisah-kisah perjalanan bisnis mereka dan mereka dituntut untuk dapat menangani masalah tersebut dengan cerdas atau menyerah pada masalah dan kalah menjadi wirausaha. Pada makalah ini, penulis akan membahas mengenai bagaimana menjadi seorang wirusaha yang baik yang dapat berperan dalam membangun perekonomian Indonesia. b. Tujuan 1. Mengetahui cara menjadi wirausaha yang baik 2. Mengetahui faktor pemacu dan penghambat suksesnya suatu usaha 3. Mengetahui peran wirausaha dalam peningkatan perekonomian Indonesia c. Permasalahan 1. Bagaimana menjadi wirausaha yang baik? 2. Apa faktor yang memacu dan menghambat suksesnya suatu usaha? 3. Apa peran wirausaha dalam peningkatan perekonomian Indonesia? d. Pembahasan engertian Kewirausahaan Beberapa pengertian kewirausahaan adalah sebagai berikut. 1. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (Robin, 1996). 2. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan. 3. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi. 4. Dalam lampiran Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995, tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK), kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah sebagai berikut.



1. Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain (Gede Prama, SWP, 09/XI/1996). 2. Pandangan menurut seorang businessman, wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen, atau seorang yang bisa diajak kerja sama. 3. Pandangan menurut seorang pemodal, wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain yang menemukan cara-cara baru untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat. 4. Pandangan menurut seorang ekonom, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuan berproduksi. 5. Pandangan menurut seorang psychologis, wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain. 6. Menurut Schumpeter, wirausaha merupakan pengusaha yang melaksanakan kombinasikombinasi baru dalam bidangteknik dan komersial. 7. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yg pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan. 1.5.2     Ciri-Ciri Wirausaha 1. Percaya diri Percaya diri berarti memiliki keyakinan kuat dan optimisme yang tinggi. 1. Berorientasi pada tugas dan hasil Berorientasi pada tugas berarti memiliki tekad kerja keras, tekun, enerjik, serta memiliki semangat dan kemauan dalam menghadapi kesulitan. Berorientasi pada hasil berarti haus akan prestasi serta mengejar keuntungan. 1. Pengambilan risiko Memiliki keberanian untuk mengambil risiko yang wajar dalam menjalankan usahanya dan menyukai tantangan. 1. Kepemimpinan Kepemimpinan berarti memiliki perilaku sebagai pemimpin yang baik. 1. Keorisinalan dan kreativitas Memiliki daya kreasi dan imajinasi tinggi serta inovatif dalam membuat sesuatu yang baru, menyesuaikan dengan keadaan, dan memanfaatkan kesempatan yang ada. 1. Berorientasi pada masa depan 2. Efisien Selalu mengutamakan efisiensi, penghematan biaya, dan tidak konsumtif, selalu menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh 1. Cerdas Mempunyai cara analisis yang tepat, sistematis, dan metodologis.



Menurut Bygrave, ciri-ciri wirausahawan dikenal dengan istilah 10 D sebagai berikut. 1. Dream (Visi ke Depan) Mempunyai pandangan ke masa depan untuk mengembangkan usahanya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan visinya. 1. Decisiveness (Keputusan dengan Cepat) Dapat bekerja dengan cepat dalam menghasilkan sesuatu, membuat suatu keputusan dengan cepat, tepat dan penuh perhitungan. 1. Doers (Melaksanakan Keputusan) Langsung menindaklanjuti keputusan dalam menjalankan bisnisnya. 1. Determination (Penentuan/Kebulatan Tekad) Melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian, rasa tanggung jawab, dan tidak mudah menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan yang sulit diatasi. 1. Dedication (Pengabdian) Mempunyai dedikasi (mengutamakan pekerjaan) yang tinggi terhadap bisnisnya. 1. Devotion (Mencintai Pekerjaan) Mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya. 1. Details (Dapat Memerinci) Memerhatikan faktor-faktor yang sangat rinci terhadap apa yang terjadi selama menjalankan kegiatan usahanya dan tidak mengabaikan faktor-faktor yang kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya. 1. Destiny (Bertanggung Jawab atas Nasib Usahanya) Bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. 1. Dollars (Kekayaan) Tidak mengutamakan pada pencapaian kekayaan. Dia berasumsi jika berhasil dalam bisnisnya, maka ia pantas mendapat laba, bonus, atau hadiah. 1. Distribute (Membagi-bagi) Mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bisnisnya. 1.5.3     Syarat-Syarat Wirausaha 1. Semangat kerja, kemauan, dan ketekunan Berhasilnya usaha di segala bidang tergantung besarnya semangat kerja seseorang, kemauan, ketelitian,dan ketekunannya. 1. Pengetahuan Memiliki tingkat pengalaman yang cukup baik yang merupakan hasil belajar sendiri atau turunmenurun dari keluarga atau melalui pendidikan formal. Pada hakikatnya keberhasilan ditentukan oleh nilai-nilai yang didapat dari pendidikan sejak masa kanak-kanak hingga dewasa.



1. Kemampuan dan keahlian Calon wirausaha perlu memiliki kemampuan untuk mendapatkan gagasan-gagasan yang orisinil atau memilih orang yang tepat dalam bidangnya. 1. Kesempatan yang ada dan digunakan Untuk menyalurkan gagasan, keinginan, dan kemampuan diperlukan kesempatan, baik diciptakan sendiri maupundiberikan oleh orang lain sehingga seorang wirausaha dapat menentukan pilihan dan cara yang tepat untuk menyalurkan kemampuannya. 1. Disiplin, keteraturan dan kecepatan kerja Disiplin merupakan faktor yang membentuk seorang wirausaha yang tangguh. Dengan disiplin yang tinggi, efisiensi dan produktifitas kerja dapat meningkat. 1. Keberanian mengambil risiko dan menghadapi ketidakpastian Keberanian maerupakan semangat kepeloporan berdasarkan perhitungan yang matang unuk membuka gagasan-gagasan baru dan mengambil satu keputusan dalam situasi apa pun. Untuk itu, diperlukan pendekatan 1. Merdeka lahir batin Manusia merdeka lahir batin adalah seseorang yang mampu untuk tidak menggantungkan nasibnya pada siapapun. 1. Inovatif dan kreatif Kreatif dan inovatif merupakan sifat-sifat dasar yang harus dimiliki. Seorang yang kreatif akan menciptakan gagasan-gagasan baru, sedangkan seorang yang inovaif selalu menerapkan gagasan baru untuk terus berkembang. 1. Takwa pada Tuhan Yang Maha Esa Meningkatkan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa akan mendorong pada perbuatanperbuatan yang positif dan melatih diri agar menghindarkan diri dari perbuatan tercela, sehingga menumbuhkan sifat jujur dan tanggung jawab. 10. Modal dan keuangan Modal memang sesuatu yang penting tapi bukan nomor satu. Hanya sebagai pelengkap dalam kegiatan wirausaha.namun perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan modal menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian. 1.5.4     Langkah-Langkah Menjadi Wirausaha 1. Sumber ide usaha Sumber ide untuk memulai sebuah usaha dapat diperoleh dari pekerjaan dan keterampilan, minat dan hobi, pengalaman, serta dari pengamatan. 1. Melihat peluang usaha Sebelum menentukan bidang usaha apa yang akan dijalankan, maka terlebih dahulu dianalisisi apakah bidang usaha yang dipilih tersebut telah ada atau belum serta bagaimana prospeknya. Tiga alternatif yang dapat dijadikan dasar untuk melihat peluang usaha adalah menghasilkan barang baru, menghasilkan barang yang sama jenisnya tapi berbeda model, atau menghasilkan barang tiruan yang baru, memodifikasi barang tersebut. 1. Analisis peluang usaha



Untuk dapat memeroleh gambaran sejauh mana peluang usaha yang dipilih dapat meenuhi persyarata, ada beberapa hal yang perlu dianalisis, yaitu: 1. Tingkat keuntungan yang akan diperoleh 2. Penyediaan barang yang akan menunjang kelancaran kegiatan produksi 3. Penyediaan tenaga kerja 4. Penguasaan teknik 5. Prospek produksi 6. Penyediaan dana 7. Ekspansi usaha 8. Risiko 9. Kecenderungan perkembangan permintaan 10. Persaingan yang akan dihadapi 11. Peranan pemerintah dalam menunjang perkembangan produk 12. Perencanaan usaha Sebelum melangkah dalam kegiatan usaha, terlebih dahulu dibuat perencanaan usaha yang meliputi masalah diri pribadi, permodalah, organisasi dan manajemen, peluang usaha, hukum dan perundang-undangan, serta masalah lingkungan. 1. Menjalankan usaha Menurut Sutarno, dalam menjalankan usaha perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Tujuan usaha 2. Rencana bentuk produk 3. Sarana usaha, meliputi tenaga kerja, peralatan, bahan, permodalan, dan pertimbangan ekonomi 4.  Proses rencana 1.5.5     Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Secara umum, peran wirausaha dapat dibagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Peran internal: 1. Mengurangi tingkat ketergantungan terhadap orang lain 2. Meningkatkan kepercayaan diri 3. Meningkatkan daya beli Peran eksternal: 1. 2. 3. 4.



Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran Meningkatkan pendapatan masyarakat Meningkatkan produktivitas nasional Meningkatan pertumbuhan ekonomi



Menurut Suryana, dilihat dari ruang lingkupnya wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu fungsi makro dan mikro. Secara makro wirausaha berfungsi sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Secara mikro peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Werner Sombart membagi peranan atau fungsi wirausaha menjadi tiga hal penting. 1. Sebagai captain of industry, yang mulai sebagai teknisi dalam suatu bidang keahlian kemudian berhasil menemukan sesuatu yang baru. 2. Sebagai pedagang, yaiu orang yang menganalisis berbagai kebutuhan masyarakat, merangsang kebutuhan baru, dan perhatian utamanya adalah penjualan. 3. Sebagai pemimpin keuangan, yaitu orang yang sejak muda menekuni keuangan, mengumpulkan uang, dan menggabungkan sumber-sumber keuangan.



PENGUSAHA DENGAN PRODUK KELAS DUNIA Kisah Sukses Ronny Lukito Siapa yang tak pernah mendengar produk EIGER? Bagi kita, orang Indonesia, khususnya para pecinta alam, tentu EIGER bukan menjadi sesuatu yang asing lagi di telinga kita. Sebuah produk peralatan outdor dan tas yang banyak digemari pecinta alam maupun anak muda karena kualitas dan ketahanannya. EIGER, sepintas orang-orang ak an menyangka bahwa EIGER adalah merek luar negeri, padahal EIGER merupakan merek asli Indonesia. EIGER didirikan oleh Ronny Lukito seorang pengusaha tas yang lahir pada tanggal 15 Januari 1962 di Bandung. Ia adalah anak ketiga dari enam bersaudara, satu-satunya anak laki-laki pasangan Lukman Lukito-Kumiasih. Ronny yang berdarah campuran Buton, Sumatera dan Jakarta itu mempunyai orang tua yang menyambung hidup dengan cara berjualan tas. Ia adalah seorang anak dari keluarga yang memprihatinkan. Orangtuanya bukanlah dari kaum berada. Di masa remajanya, Ronny tinggal di Bandung. Ia adalah sosok pemuda yang rajin dan tekun. Ia bukan seorang lulusan perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta favorit, ia hanyalah seorang lulusan STM (Sekolah Teknologi Menengah). Sebenarnya ia sangat ingin melanjutkan studinya di salah satu perguruan tinggi di Bandung, namun keinginannya susut karena terbentur masalah keuangan. Semenjak bersekolah di STM, Ronny terbiasa berjualan susu yang dibungkus dengan plastik kecil ke rumah-rumah tetangg. Masa remaja Ronny di Bandung dilewati dengan penuh kesederhanaan dan kerja keras yang jauh dari kehidupan serba ada. Namun keadaan tersebut tak mengubur semangat Ronny. Orang tuanya yang memiliki toko kecil khusus menjual tas, membuat Ronny terbiasa melihat secara langsung proses produksi sebuah tas. Bahkan ia beserta saudaranya sering terjun langsung membantu orangtuanya dalam menjalankan bisnis tersebut. Dari mulai proses packing tas, merapikan tas-tas yang di display, serta menjadi kasir ketika ada pembeli yang membayar. Pengalaman itulah yang menjadi langkah awal Ronny untuk membuka peluang bisnis tas, mengikuti jejak kedua orang tuanya. Saat masih remaja Ronny tak berpikiran untuk menjadi pengusaha. Namun setamat STM, ia harus berpikir realistis dalam melihat perekonomian keluarga. Ia akan memprioritaskan membantu orangtuanya berjualan. Sejak tahun 1976, ketika Ronny duduk di bangku STM, toko ayahnya tersebut mulai menjual tas hasil karya sendiri. Saat itu merek tas produknya bernama Butterfly. Nama ini diambil dari merek mesin jahit buatan China yang mereka pakai. Ronny sendiri membantu membeli bahan ke toko tertentu atau mengantarkan barang dagangan ke pelanggan mereka. Sebelum berangkat sekolah Ronny jualan susu, sepulang sekolah Ronny kerja di bengkel motor sebagai montir. Jiwa entrepreneur yang dimilikinya sejak duduk di bangku sekolah membuatnya mudah menyerap ilmu dari ayahnya. Tak lama setelah bekerja di toko milik sang ayah, ia pun memulai peluang bisnis pembuatan tas sendiri. Tahun 1979, Ronny mulai mengembangkan bisnis orang tuanya dengan memasukkan produk tasnya ke Matahari. Meski hanya mendapatkan order sedikit, Ronny terus mengembangkan usahanya. Setelah itu, dengan modal kurang dari satu juta, Ronny membeli dua mesin jahit, peralatan jahit, dan sedikit bahan baku pembuatan tas. Dibantu dengan satu orang pegawai bernama Mang Uwon, Ronny memproduksi tas sendiri. Sekitar tahun 1983-1984 Ronny berkeinginan memasukkan produknya ke Matahari. Awalnya, ketika ia mengajukan diri sebagai pemasok itu Ronny ditolak oleh bagian pembelian. Permohonan Ronny diterima pada permintaannya yang ke-13. Saat itu pun nilai tas yang dijual tidak sampai 300 ribu. Ronny terjun sendiri ke daerah-daerah untuk mencari mitra-mitra pengecer baru guna membuka pasar baru. Dia membuang kemalasan dan sadar bahwa masa depannya ditentukan pada momen itu. Dia berangkat ke kota-kota lain untuk mempromosikan dan membangun jaringan pemasaran. Karena masih dalam tahap awal memulai usaha, ia merasa tidak begitu menguasai pengetahuan dunia usaha dan pemasaran sehingga ia putuskan untuk menggunakan jasa seorang konsultan. Ronny banyak belajar secara privat mengenai pengetahuan manajemen dan juga mengambil kursus manajemen keuangan. Bila ada seminar atau kursus yang menurutnya bagus, Ronny juga



berusaha untuk menghadirinya. Membaca buku-buku yang relevan untuk pengembangan diri juga terus dilakukan. Pada tahun 1984, akhirnya Ronny membeli rumah tambahan seluas 600 m2 untuk menambah ruang produksinya. Dua tahun kemudian Ronny membeli tanah seluas 6000 m2 untuk menambah lagi ruang produksi. Setelah menikah tahun 1986, ia merekrut marketing professional. Dengan perjuangan yang gigih dan tak mengenal lelah, ia mengetahui peluang pasar karena tahu persis luar-dalam bisnis tas ini, termasuk hal-hal di lapangan. Cita-cita Ronny untuk menjadi pemain terbesar di dalam bisnis tas tercapai. Mulai dari Matahari, Ramayana, Gunung Agung, Gramedia, dan departement store besar lainnya menjual produk Ronny seperti Eiger, Export atau Bodypack. Kalangan praktisi bisnis tas pasti tahu bahwa kini B&B Inc. milik Ronny merupakan salah satu perusahaan nasional terbesar. Ronny berhasil membawahi empat anak perusahaan besar antara lain PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI), PT. Eigerindo MPI, PT. EMPI Senajaya dan CV Persada Abadi. Sederet merek tas ternekal pun, menjadi bukti nyata keberhasilan Ronny Lukito dalam menguasai pasar tas baik lokal maupun internasional. Membidik berbagai segmen pasar, Ronny pun mengembangkan sayapnya dengan memasarkan merek Eiger, Exsport, Neosack, Bodypack, Nordwand, Morphosa, World Series, Extrem, Vertic, Domus Danica serta Broklyn. Tak berhenti di situ, sekarang perusahaan Ronny juga sudah memproduksi jenis lain seperti dompet, sarung handphone, dan berbagai jenis produk lain. Salah satu kebiasaan Ronny yang baik adalah kemauannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Ia tak merasa malu atau gengsi untuk bertanya bila memang ia tidak tahu. Dengan cara inilah ia bisa berkembang dan sukses sampai sekarang.



e. Kesimpulan f. Referensi 2.