Tugas 2 Teori Akuntansi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • sari
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA NIM JURUSAN



: SARI SUNDALA FITRI : 044612387 : AKUNTANSI



Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jumlah sks Nama Pengembang Nama Penelaah Status Pengembangan Tahun Pengembangan Edisi Ke-



No 1



2



3



4 5



TUGAS TUTORIAL KE-2 PROGRAM STUDI AKUNTANSI : Teori Akuntansi : EKSI4415 : 3 SKS : Dr. Evi Maria : Sakina Nusarifa Tantri., SE., M.Sc : Baru/Revisi* : 2022 : 2



Tugas Tutorial Penggunaan pengukuran dengan biaya masukan masa berjalan memiliki banyak kritik dari para penganut pengukuran biaya historis. Metode pengukuran dengan biaya masa berjalan dianggap memiliki banyak kelemahan. Anda diminta melakukan analisis dan identifikasi kelemahan biaya masa berjalan. Lakukan analisis minimal 2 saja! Salah satu cara untuk mengukur persediaan adalah menggunakan metode lower of cost or market. Namun banyak orang tidak dapat menerima konsep ini. Mengapa demikian? Jelaskan minimal 2 alasan kenapa orang menentang pengukuran model ini! PT Kusuma memiliki kekayaan bersih awal periode (1 Januari 2021) sebesar Rp 700 Juta dan menjadi Rp 1 Milyar pada akhir periode (31 Desember 2021). Dalam rangka mempertahankan kapasitas produksi yang sebenarnya, perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp Rp 500 Juta. Tingkat inflasi sebesar 10 persen. Dimina: Hitunglah laba menggunakan a. Money Maintenance b. Productive Capacity Maintenance Konsep laba bisa dipandang dari sudut pandang ekonomi dan akuntansi. Lakukan evaluasi terhadap laba dari dua sudut pandang tersebut! Jelaskan! Aset perusahaan dapat mengalami kenaikan nilai, jika dibandingkan dengan waktu pengakuan pendapatan. Namun demikian, akuntan biasanya enggan melakukan pencatatan kenaikan nilai aset tersebut sampai ada pertukaran/penjualan dari aset tersebut.



Skor Maksi mal 20



Sumber Tugas Tutorial BMP TA Modul 4, Kegiatan Belajar 1



20



BMP TA Modul 4, Kegiatan Belajar 2



20



BMP TA Modul 5, Kegiatan Belajar 1



20



BMP TA Modul 5, Kegiatan Belajar 1



20



BMP TA Modul 5, Kegiatan Belajar 2



Apa yang menjadi pertimbangan atau rasionalisasi perilaku akuntan tersebut? * coret yang tidak sesuai 1. Penggunaan pengukuran dengan biaya masukan masa berjalan memiliki banyak kritik dari para penganut pengukuran biaya historis. Metode pengukuran dengan biaya masa berjalan dianggap memiliki banyak kelemahan. Anda diminta melakukan analisis dan identifikasi kelemahan biaya masa berjalan. Lakukan analisis minimal 2 saja! Biaya masukan masa berjalan (current input cost) merupakan harga pertukaran yang diperlukan saat ini untuk memperoleh aktiva yang sama atau seterusnya. Harga ini menunjukkan nilai maksimum bagi perusahaan (kecuali jika nilai realisasi bersih jumlah lebih besar), kecuali untuk periode yang sangat singkat sampai bisa didapat penggantian. Biaya masa berjalan telah menjadi dasar penilaian yang penting dalam akuntansi, khususnya untuk menyajikan informasi mengenai dampak inflasi pada perusahaan. Para kritikus yang mendukung penggunaan biaya historis sampai paling tidak titik penjualan menunjukkan beberapa kelemahan dalam penggunaan biaya masa berjalan, yaitu sebagai berikut: a. Biaya masa berjalan atau kutipan tidak tersedia untuk barang musiman dan barang mengutip mode serta untuk barang-barang yang diproduksi dengan metode-metode yang usang. Estimasi nilai masukan berjalan untuk barang-barang ini. Oleh karena itu, mungkin bersifat subjektif. b. Perubahan dalam biaya masa berjalan tidak selalu mencerminkan perubahan dalam harga penjualan masa berjalan. Nilai-nilai tidak mesti berubah karena ada perubahan dalam biaya. c. Kenaikan dalam biaya akan menghasilkan keuntungan yang dicatat dalam periode berjalan walaupun belum direalisasi melalui penjualan. d. Keuntungan dan kerugian yang disebabkan oleh perubahan dalam harga masukan spesifik akan termasuk dalam laba bersih operasi, kecuali jika harga pokok penjualan dan juga persediaan akhir dinilai sebesar biaya yang berlaku pada saat penjualan. 2. Salah satu cara untuk mengukur persediaan adalah menggunakan metode lower of cost or market. Namun banyak orang tidak dapat menerima konsep ini. Mengapa demikian? Jelaskan minimal 2 alasan kenapa orang menentang pengukuran model ini! Konsep nilai terendah antara biaya dan pasar dipandang tidak dapat diterima dalam teori akuntansi karena hal-hal berikut ini a. Sebagai metode konservatisme, konsep ini cenderung merendahsajikan (understate) penilaian total aktiva. b. Konservatisme dalam penilaian aktiva ditutup (offset) oleh laporan laba bersih yang tidak konservatif dalam periode tertentu di masa depan. c. Walaupun konsep biaya atau pasar dapat diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun, secara internal konsep ini tidak konsisten. d. Argumentasi yang tidak begitu menyakinkan bahwa aturan biaya atau pasar menyebabkan penurunan dalam biaya dan juga memperkecil utilitas yang disebabkan oleh memburuknya kondisi, keusangan, atau penurunan kapasitas



menghasilkan penghasilan. Mungkin saja tidak ada perubahan dalam nilai realisasi bersih hanya karena biaya berubah. 3. PT Kusuma memiliki kekayaan bersih awal periode (1 Januari 2021) sebesar Rp 700 Juta dan menjadi Rp 1 Milyar pada akhir periode (31 Desember 2021). Dalam rangka mempertahankan kapasitas produksi yang sebenarnya, perusahaan mengeluarkan biaya sebesar Rp 500 Juta. Tingkat inflasi sebesar 10 persen. Diminta: Hitunglah laba menggunakan a. Money Maintenance Nett asset 31 Desember 2021 Rp 1.000.000.000,Nett asset 1 Desember 2021 Rp 700.000.000,Laba Rp 300.000.000,b. Productive Capacity Maintenance Nett asset 31 Desember 2021 Rp 1.000.000.000,Bagian yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas produksi perusahaan Rp 500.000.000,Laba Rp 500.000.000,4. Konsep laba bisa dipandang dari sudut pandang ekonomi dan akuntansi. Lakukan evaluasi terhadap laba dari dua sudut pandang tersebut! Jelaskan! Yang dimaksud dengan Laba Ekonomi adalah jumlah maksimum yang dapat dikonsumsikan pada periode tertentu dan seseorang masih tetap mempertahankan modalnya tidak berkurang sebagaimana saldo di awal. Sedangkan Laba Akuntansi adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu. Most (1982) merumuskan perbedaan antara laba akuntansi dan laba ekonomi sebagai berikut: Laba Akuntansi + perubahan aktiva berwujud yang tidak direalisasi – perubahan aktiva berwujud yang terjadi pada awal periode + perubahan nilai aktiva tidak berwujud = Laba Ekonomi 5. Aset perusahaan dapat mengalami kenaikan nilai, jika dibandingkan dengan waktu pengakuan pendapatan. Namun demikian, akuntan biasanya enggan melakukan pencatatan kenaikan nilai aset tersebut sampai ada pertukaran/penjualan dari aset tersebut. Apa yang menjadi pertimbangan atau rasionalisasi perilaku akuntan tersebut? Waktu pengakuan keuntungan dan khususnya keuntungan dari kenaikan nilai aktiva harus identik dengan waktu pengakuan pendapatan. Akan tetapi, akuntan umumnya lebih condong pada konsep realisasi, yaitu tidak mengakui keuntungan sampai suatu pertukaran atau penjualan terjadi. Oleh karena itu, akuntan hendak mencatat kenaikan karena dua alasan berikut: a. Ketidakpastian dan sifat tidak kekal yang mungkin dari kenaikan nilai b. Kenyataan bahwa kenaikan nilai tidak meningkatkan sumber daya likuid yang dapat digunakan untuk pembayaran dividen. Sumber:



EKSI4415, “Teori Akuntansi” Penerbit Universitas Terbuka