Tugas 3 Ekonomi Moneter [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ESPA4227



Fakultas Kode/Nama MK Tugas No.



: FE/Fakultas Ekonomi : ESPA4227/Ekonomi Moneter 3 Soal



1.



Jelaskan dan tunjukkan dengan gambar pembentukan kurva IS berdasarkan analisis Keynesian!



2.



Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan menjadi dua macam transaksi, yaitu transaksi debit dan transaksi kredit. Jelaskan apa itu transaksi debit beserta 3 contohnya!



3.



Jelaskan mengapa investor melakukan investasi di pasar internasional!



4.



Jelaskan sistem nilai tukar mata uang yang diterapkan di Indonesia!



5.



Apakah pergerakan nilai tukar dapat menyebabkan krisis ekonomi? Jelaskan jawaban Anda.



JAWAB : 1. Ada dua cara dalam membentuk kurva IS yaitu: 1) Membentuk kurva IS dengan berdasarkan analisis Keynesian sederhana. Cara ini dapat dilihat pada Gambar 2.3: Kurva IS berdasar analisis keynesian sederhana.



Kurva IS berdasar analisis Keynesian sederhana dalam Gambar 2.3 bagian a dan b, menunjukkan hubungan diantara perubahan pengeluaran agregat dan perubahan pendapatan nasional dan dapat pula menerangkan hubungan antara suku bunga, pengeluaran agregat dan pendapatan nasional. Misalkan suku bunga mula-mula i0, pengeluaran agregat AE0, dan pendapatan nasional Y0. Jika suku bunga turun menjadi i1, maka pengeluaran agregat menjadi AE1, dan pendapatan nasional Y1. 2. Yang termasuk ke dalam transaksi debit yaitu transaksi yang akan menimbulkan kewajiban suatu negara bertambah yaitu kewajiban untuk melakukan pembayaran ke negara lain, transaksi ini disebut juga dengan transaksi negatif karena merupakan transaksi yang menyebabkan posisi cadangan devisa berkurang. Contoh transaksi debit: ⠀ a. Barang impor ⠀ b. Pembayaran jasa dari luar negeri ⠀ c. Investasi keluar negeri ⠀ d. Pemberian hadiah dan hibah ke luar negeri ⠀ e. Pembelian saham dan obligasi Yang termasuk transaksi debit antara lain : 1) Impor barang/jasa. 2) Jasa (sewa, upah, bunga, deviden) yang harus dibayar ke negara lain, 3) Pinjaman yang diberikan kepada negara lain. 3. Motif Investor Melakukan Investasi di Pasar Internasional : A. Motif Investor Melakukan Investasi di Pasar Internasional : Kondisi Perekonomian: Mengharapkan keuntungan dengan beroperasi di negara lain Harapan Kurs Valas: Membeli surat-surat berharga dengan melihat kemungkinan nilai mata uang tersebut dapat mengalami apresiasi Diversifikasi Internasional: : investor besar kemungkinan memperoleh manfaat dari diversifikasi kekayaan portofolionya secara internasional. 4. Indonesia mulai menerapkan sistem nilai tukar mengambang bebas pada periode 1997 hingga sekarang. Sejak pertengahan Juli 1997, Rupiah mengalami tekanan yang mengakibatkan semakin melemahnya nilai Rupiah terhadap USD. Tekanan tersebut diakibatkan oleh adanya currency turmoil yang melanda Thailand dan menyebar ke negaranegara ASEAN termasuk Indonesia. Untuk mengatasi tekanan tersebut, Bank Indonesia melakukan intervensi baik melalui spot exchange rate (kurs langsung) maupun forward exchange rate (kurs berjangka) dan untuk sementara dapat menstabilkan nilai tukar Rupiah. Namun untuk selanjutnya tekanan terhadap



depresiasi Rupiah semakin meningkat hingga sempat lebih dari Rp. 15.000/USD. Oleh karena itu dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang terus berkuras, pada tanggal 14 Agustus 1997, Bank Indonesia memutuskan untuk menghapus rentang intervensi sehingga nilai tukar Rupiah dibiarkan mengikuti mekanisme pasar. Namun pemerintah kemudian mengeluarkan UU No. 23 dan 24 tahun 1999 yang mengatakan bahwa nilai tukar di Indonesia ditetapkan oleh Pemerintah setelah mendengar rekomendasi dari Bank Indonesia. Hal ini dilakukan karena sistem nilai tukar akan berdampak sangat luas. Dengan demikian, walaupun pemerintah Indonesia telah mendeklarasikan bahwa sistem nilai tukar Rupiah adalah kurs mengambang bebas, namun tampaknya belum sampai 100% pure free floating rate. Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang ada - di dalam praktek hingga sekarang, Bank Indonesia masih melakukan intervensi secara berkala, selektif, dan pada timing yang diperlukan. Menurut Nopirin (1996 : 170) nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing atau mata uang Negara lainnya berfluktuasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1. Inflasi 2. Suku bunga 3. Neraca pembayaran 4. Hutang pemerintah 5. Ketentuan perdagangan 6. Stabilitas politik dan ekonomi 7. Resesi 8. Spekulasi 5. Fakta dan data menujukkan bahwa sejak krisis moneter 1997 s/d 2006, seperti yang terlihat pada Gambar I.1 ternyata Indonesia merupakan negara yang belum dapat keluar dari krisis ekonomi yang diawali dengan krisis ekonomi internasionalnya yang ditandai dengan terdepresiasinya nilai rupiah mencapai sekitar 75% (dari Rp. 2.500/USD menjadi Rp. 10.000/USD) pada tahun 1998. Masalah mengenai terdepresiasinya nilai tukar rupiah masih dirasakan sampai krisis keuangan global tahun 2008, saat itu kurs rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat masih mengalami trend depresiasi atau melemah, kondisi pasokan valuta asing di dalam negeri semakin terbatas, kemudian berlanjutnya pelemahan ekonomi global dan turunnya harga-harga komoditi telah menekan ekspor Indonesia yang berdampak pada menurunnya kinerja neraca pembayaran dan kurs (Laporan BI, 2008).3 Depresiasi nilai tukar rupiah ini menyebabkan merosotnya kepercayaan asing terhadap Indonesia.



1 dari 1