Tugas 3 Teori Organisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 3 TEORI ORGANISASI “Artikel  Tentang: Pentingnya Pengetahuan Bagi Kehidupan Masyarakat Informasional Pada Era Masyarakat Pasca Kapitalis”



OLEH : NAMA



: CLEIFORD WILLIAM SIEGERS



NIM



: 041949151



PRODI



: SISTEM INFORMASI (UPBJJ-UT AMBON)



PENDAHULUAN



Masyarakat Informasional adalah masyarakat yang mempunyai keluesan dalam mengakses berbagai informasi akibat perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan maksud memiliki, mengelola dan memanfaatkan informasi - informasi itu untuk kebutuhan utamanya. Ciri - ciri masyarakat informasional (Dari Don Tapscott, Digital Economics) yang menuntut adanya pengetahuan, molecularisasi, integrasi dan hubungan antar jaringan (Internetworking), serta inovasi dan sumber daya utama masyarakat pasca kapitalis adalah pengetahuan, informasi, kepemilikan intelektual, dan pengalaman sehingga pengetahuan menjadi komoditas utama dan kebutuhan utama bagi masyarakat informasional pada era masyarakat pasca kapitalis. Pengetahuan diciptakan oleh individu, kelompok, dan organisasi sehingga memunculkan berbagai tingkatan belajar pada tingkat individu, kelompok maupun organisasi. Langkah penting dalam menciptakan pengetahuan adalah adanya proses dialog secara tatap muka. Melalui dialog, individu-individu saling berbagi emosi, perasaan, dan model mental untuk mencapai tujuan bersama. Pengetahuan sangat penting bagi masyarakat informasional baik dalam memiliki, mengelola, dan memanfaatkan informasi yang dibutuhkannya melalui seleksi seleksi informasi yang berarti baginya dan informasi itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada era masyarakat pasca kapitalis ini pengetahuan menuntun masyarakat informasional agar dapat dengan bijak menggunakan media sosial dengan memilah milih berita yang dapat dipercaya dan tidak mudah tertipu hoax dan sebagainya sehingga butuh pengetahuan yang cukup untuk mengolah dan memilah informasi yang diterima. Pengetahuan berfungsi untuk mengembangkan cara-cara baru dan keterampilan dalam menghadapi suatu masalah di era masyarakat pasca kapitalis. Dalam masyarakat yang berpengetahuan, tata nilai sosial berbasis pada keragaman, kesamaan dan individualisme. Pendidikan dilaksanakan secara individual dan berkelanjutan. Human capital merupakan sumber utama kemakmuran.



TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan dari artikel ini adalah “Untuk Mengetahui Pentingnya Pengetahuan Bagi Kehidupan Masyarakat Informasional Pada Era Masyarakat Pasca Kapitalis”



URAIAN JAWABAN



Dengan adanya jaringan (network) memungkinkan komunikasi berjalan kesemua arah, pada level struktur manapun, tanpa perlu diwakilkan. Produktivas dan efisiensi kerja organisasi/ institusi akan semakin berkembang pesat dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan jaringan informasi.  Dengan adanya jaringan ini, maka pemberdayaan masyakarat informasi dapat dilakukan ke semua lapisan masyarakat, pada level struktur mana saja, dimanapun dan kapanpun. Jaringan menjadi hal penting karena dengan adanya jaringan setiap individu berhubungan satu sama lain, saling terbuka, mampu berkembang, dinamis, dan mampu bergerak ke arah yang lebih baik.  Adanya jaringan ini juga membuat kapitalisme semakin mendunia dan teroganisasi. Hal ini tergambar pada perkembangan perusahaan transnasional yang luar biasa berkembang di berbagai negara, tidak akan terjadi tanpa dukungan teknologi informasi. Adanya teknologi informasi disini memadukan jaringan kerja dan komunikasi secara terintegrasi. Dalam pandangan Castells, teknologi komputer dan aliran informasi telah mengubah dunia bahkan hingga menimbulkan permasalahan pada bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Istilah informasionalisme yang dikenalkan Castells adalah suatu mode perkembangan dimana sumber utama produktivitas terletak pada optimalisasi kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi berbasis pengetahuan dan informasi.  Jadi, tidak hanya bardasarkan pada kekuatan modal. Seperti halnya konsep smart city, pada dasarnya adalah memandang sebuah informasi dan pengetahuan memainkan peranan penting dalam kepengelolaan kota. Menurut Castells (2000) dalam Rahma (2014), bahwa penerapan pengetahuan (knowledge) dan informasi menghasilkan suatu proses inovasi teknik yang sifatnya akumulatif serta berpengaruh signifikan terhadap organisasi sosial.