Tugas 5 Makalah Geologi Minyak Dan Gas 233 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI LOGGING



Dosen Pengampu : Fitrianti, ST., MT



OLEH : Restu Fuji Dwi Ananda



193210094



Tiara Pebanha



193210049



Achmad Rivaldo



193210019



Seal Teal Jiski Simanjuntak



193210096



PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2021



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur penulis atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya kepada kita semua dan shalawat beriring salam kita curahkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah mengubah zaman dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh ilmu dan pengetahuan yang maju seperti yang kita rasakan saat ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan makalah sebagai tugas kelompok yang berjudul Logging ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibuk Fitrianti, ST., MT pada mata kuliah Geologi Minyak Dan Gas Bumi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Logging bagi para pembaca dan penulis. Segala usaha telah penulis lakukan dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini sangat berguna baik bagi penulis sendiri, mahasiswa/i maupun bagi pembaca Budiman sekalian. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh.



Pekanbaru, 7 juni 2021



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2 DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3 BAB I..........................................................................................................................................................4 PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4 1.1



LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4



1.2



RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4



1.3



TUJUAN MASALAH.....................................................................................................................4



BAB II.........................................................................................................................................................5 PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5 2.1 2.1.1 2.2



PENGERTIAN WELL LOGGING.................................................................................................5 KEGIATAN WELL LOGGING..............................................................................................6 TUJUAN UTAMA WELL LOGGING...........................................................................................7



2.3 APLIKASI LOGGING DALAM PENENTUAN ANALISA KETEBALAN BATUBARA DAN PENENTUAN KANDUNGAN ASH........................................................................................................11 2.3.1



ANALISA KETEBALAN LAPISAN BATUBARA............................................................11



2.3.2



PENENTUAN KANDUNGAN ASH.....................................................................................11



2.4 2.4.1



DATA LOG...................................................................................................................................12 PENGOLAHAN DATA........................................................................................................12



BAB III......................................................................................................................................................16 PENUTUP.................................................................................................................................................16 3.1



KESIMPULAN.............................................................................................................................16



3.1



SARAN.........................................................................................................................................17



DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................17



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Well Logging adalah kegiatan merekam karakteristik batuan sebagai fungsi kedalaman. Tujuan utama well logging adalah mencari kandungan migas yang bisa diproduksikan secara ekonomis di dalam batuan. Dari hasil well logging dapat dilakukan : Evaluasi formasi , Analisa Kualitas semen ,Korelasi antar sumur . Pemeriksaan dan pemantauan reservoir . Deteksi daerah dengan tekanan . Analisa Mekanika berlebihan . Pemetaan Reservoir . Evaluasi formasi Sifat petrofisik batuan seperti porositas, permeabilitas, dan resistivitas adalah data yang dapat direkam oleh log, yang kemudian dikorelasikan dengan hasil analisis di laboratorium. Well logging tidak hanya merekam sifat fisik tetapi juga sifat kimia dari batuan sedimen dan fluida yang dikandungnya. Wireline log sendiri merupakan perekaman dengan menggunakan kabel setelah pengeboran dilaksanakan dan pipa pengeboran telah di angkat. Sedangkan Logging-WhileDrilling (LWD) adalah pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat membor. Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran ke sensor di permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa grafik log di atas kertas. LWD pada dasarnya berguna untuk memberi informasi formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gamma ray) sedini mungkin pada saat pemboran.



1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa Itu Well Logging ? 2. Apa Tujuan Dari Well Logging? 3. Aplikasi Apa Yang Digunakan Dalam Penentuan Ketebalan Batubara Dan Penentuan Kndungan ASH? 4. Apa Itu Data log?



1.3 TUJUAN MASALAH 1



Mengetahui Apa Itu Well Logging ?



2



Mengetahui Apa Tujuan Dari Well Logging?



3



Mengetahui Aplikasi Apa Yang Digunakan Dalam Penentuan Ketebalan Batubara Dan Penentuan Kndungan ASH?



4



Mengetahui Apa Itu Data log?



BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN WELL LOGGING Well Logging merupakan metode pengukuran parameter- parameter fisika, dalam lubang bor, yang bervariasi terhadap kedalaman sumur. Logging merupakan metode pengukuran besaran-besaran fisik batuan reservoir terhadap. bidang eksplorasi minyak dan gas, batubara, air bawah tanah dan geoteknik. Logging merupakan cara untuk mengambil data formasi dan lubang sumur menggunakan instrument atau alat khusus. Kegiatan yang dilakukan dalam logging unu diantaranya adalah pengukuran resistivitas dan konduktivitas berbagai frekuens, ukuran lubang sumur, pengukuran tekanan formasi, pengambilan coring. Alat logging yang berbentuk pipa berisi sensor diturunkan kedalam sumur melalui tali baja berisi kabel. Pengukuran dilakukan saat alat logging ditarik keatas, yang kemudian akan mengirim sinyal berupa gelombang suara, arus listrik, medan magnet kedalam formasi sumur. Sinyal tersebut dipantulkan oleh berbagai macam material dalam formasi, yang kemudian ditangkap oleh sensor penerima dalam alat logging lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit dipermukaan. Data tersebut diolahmenjdai grafik dan tabulasi yang dprint pada continuous paper yang dinamakan log. Hasil tersbut lah yang akan diinterpretasikan sehingga dapat diambil keputusan pada tahap pemboran dan produksi.



Gambar 2.1 Kegiatan wellloging Logging memberikan data untuk mengevaluasi kuantitas hidrokarbon pada kondisi sesungguhnya. Dalam data tersebut dilengkapi kurva log yang menjelaskan sifat batuan dan cairan. Melalui sudut pandang decision maker, logging merupakan bagian penting dari proses pemboran dan penyelesaian sumur. Maka diharuskan mendapatkan log yang lengkap dan akurat.



KEGIATAN WELL LOGGING



2.1.1



Kegiatan well logging dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1



Logging while drilling (LWD) Merupakan pekerjaan logging yang dilakukan bersamaan saat membor. Alat logging tersebut dipasang dekat mata bor yang kemudian dikirimkan melalui tekanan lumpur bor ke sensor yang ada dipermukaan. Data tersebut berupa grafik log. Fungsi LWD ini memberikan informasi tentang formasi batuan meliputi resistivitas, porositas dan gamma ray.



Gambar 2.2 Data logging



2



Mud Logging Merupakan pekerjaan logging dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan merekam informasi dari partikel solid, cair dan gas yang terbawa kepermukaan oleh lumpur bor saat pengeboran. Tujuan dari mud logging adalah mengetahui parameter pemboran dan formasi batuan pada sumur tersebut.



Gambar 2.3 Mud loging..



2.2 TUJUAN UTAMA WELL LOGGING Tujuan utama well logging adalah mencari kandungan migas yang bisa diproduksikan secara ekonomis di dalam batuan. Dari hasil well logging dapat dilakukan : 1.Evaluasi formasi 2. Analisa Kualitas semen



3.Korelasi antar sumur 4. Pemeriksaan dan pemantauan reservoir 5..Deteksi daerah dengan tekanan 6. Analisa Mekanika berlebihan 7. Pemetaan Reservoir 1. EVALUASI FORMASI Sifat petrofisik batuan seperti porositas, permeabilitas, dan resistivitas adalah data yang dapat direkam oleh log, yang kemudian dikorelasikan dengan hasil analisis di laboratorium. Well logging tidak hanya merekam sifat fisik tetapi juga sifat kimia dari batuan sedimen dan fluida yang dikandungnya Misalnya, SiO2(Silikat) unsur utama dari sandstone, CaCO3 (kalsium karbonat) terbaca oleh log sebagai limestone. Shale adalah sedimen yang berbutir sangat halus yang terbentuk akibat konsolidasi clay dan silt. Shale yang mengandung radioaktif, mudah terbaca oleh log gamma ray. Untuk formasi yang bersih, well log dapat membedakan air dan minyak di reservoir. Juga dapat menentukan densitas hidrokarbon di sekitar sumur selama di bawah 0.7 g/cc 2. KORELASI SUMUR Sumur yang akan dibor, perlu diperkirakan sifat fisik batuan dan fluida yang terkandung di dalamnya berdasarkan korelasi sumur tersebut dengan data logging dari beberapa sumur di sekitarnya. Sehingga dapat diketahui kondisi geologi dari reservoir tersebut yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan pengeboran 3. DETEKSI DAERAH DENGAN TEKANAN YANG BERLEBIHAN Log yang paling umum digunakan untuk mendeteksi zona tekanan abnormal adalah log resistivitas, akustik, dan densitas. Log lain seperti log neutron, bisa digunakan tetapi kurang sensitif. Deteksi zona tekanan abnormal ditunjukan adanya lapisan shale pada log. Di bawah tekanan kompaksi yang normal, porositas shale akan berkurang terhadap kedalaman, akibat peningkatan tekanan over burden secara bertahap. Peningkatan porositas shale dalam zone bertekanan tinggi ditunjukkan oleh peningkatan porositas nyata dari shale pada log. Resistivitas shalebiasanya meningkat jika kedalaman bertambah, tetapi pada zona bertekanan tinggi justru resistivitas shale berkurang.



Semakin besar penurunan resistivitas shale semakin besar pula peningkatan tekanan abnormal. Interval transit time(log akustik) menurun terhadap kedalaman pada kondisi tekanan normal, tetapi pada tekanan abnormal, interval transit time meningkat terhadap kedalaman. Semakin besar tekanan abnormal semakin besar pula interval transit time. Densitas shale meningkat jika terkompaksi. Tekanan abnormal menghasilkan peningkatan porositas shale yang mencolok dan penurunan densitas shale. 4. ANALISA MEKANIKA Mekanika batuan dalam hal ini berkaitan dengan rekahan (fracture). Rekahan amat penting untuk meningkatkan produksi karena rekahan memiliki permeabilitas yang sangat besar yang dapat mengalirkan minyak dan gas dalam jumlah yang besar. Berdasarkan pengalaman di lapangan, rekahan dapat meningkatkan porositas formasi 0.5 s.d. 1.5 %. Deteksi rekahan dengan well logs umumnya dilakukan oleh log akustik. Log amplitudo akustik biasanya disertakan dengan acoustic velocity log sehingga peningkatan porositas, perubahan litologi dan lapisan shale dapat diidentifikasi.Menurunnya amplitudo akustik dengan sendirinyabukanlah indikasi positif adanya rekahan. Amplitudo akustik menurun jika melewati lapisan shale, perubahan bentuk litologi, atau ketika porositas meningkat. Indikasi positif adanya fracture adalah menurunnya amplitudo akustik secara signifikan dimana travel time tidak berubaH.. 5. ANALISA KUALITAS SEMEN Log-log yang berkaitan dengan analisa kualitas semen adalah : -Cement Bond Log (CBL) -Variable Density Log (VDL) -Cement Evaluation Log (CEL) Cement Bond Log (CBL) digunakan untuk mengevaluasi ikatan antara semen dengan casing. Peralatan sonik digunakan untuk pengukuran ini. Sonic merekam amplitudo setengah cycle pertama dari sinyal sonik ke penerima yang berlokasi 3 ft dari transmitter. Amplitudo ini adalah amplitudo maksimum yang tidak mendukung pipa dan minimum dalam sumur dengan pipa yang tersemenkan. Amplitudo tersebut adalah fungsi dari



ukuran dan ketebalan casing, kekuatan dan ketebalan penyemenan, derajat kekuatan ikatan semen. Variable Density Log(VDL) digunakan untuk mengevaluasi kekuatan ikatan antara semen dengan formasi dan semen dengan casing. Amplitudo gelombang sonik terekam pada penerima sonic yang berjarak 5 feet dari transmitter. Cement Evaluation Log(CEL) digunakan untuk mengevaluasi kekuatan ikatan semen dengan casing. Perbedaannnya dengan Cement Bond Log adalah CEL dapat mendeteksi hadirnya channel. CEL mengukur resonansi ketebalan casing dengan resolusi vertikal yang sangat baik. Log ini dapat dikalibrasi secara langsung hingga compressivestrength semen sekitar 10.000 psi. 6. PEMERIKSAAN DAN PEMANTAUAN RESERVOIR Misalnya koreksi kedalaman dari data seismik dengan log sonik dan sebagainya 7. PEMETAAN RESERVOIR Dari spontaneous potensial log dan log porositas dapat diketahui ketebalan formasi produktif yang kemudian dapat dikorelasikan dengan log sumur lain. Hasil korelasi ini dapat menghasilkan peta korelasi ketebalan lapisan produktif dari suatu reservoir. Apakah bentuknya antiklin atau sinklin, daerah terjadinya sesar, patahan dll. Dengan log resistivitas diperoleh true resistivityyang selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan saturasi minyak formasi produktif yang dapat dikorelasikan dengan data saturasi minyak di sumur lain. Hasilnya didapat peta kesamaan saturasi atau peta iso-saturation. Batasan reservoir dapat ditentukan dari sumur-sumur delineasi.



2.3 APLIKASI LOGGING DALAM PENENTUAN ANALISA KETEBALAN BATUBARA DAN PENENTUAN KANDUNGAN ASH 2.3.1



ANALISA KETEBALAN LAPISAN BATUBARA  Metode Ratio Densitas Prinsip metode ini adalah membagi dua dengan perbandingan tertentu antara batuan dan nilai densitas dan menetapkan kedalaman titik tersebut sebagai kedalaman batas. Perbandingan pembagiannya kada kala direkomendasikan 2/3 atau 4/5 jarak menuju batubara. Akurasi metode ini bervariasi kurang lebih mencapai 10 cm  Metode Densitas Rata-rata Metode ono mirip dengan metode ratio densitas diatas tetapi memiliki densitas rata-rata diperoleh dari nilai densitas yang dikonversikan dari chart kaliberasi yang dibuat dengan memplot count rate sinar gamma terhadap nilai pengukuran densitas. Nilai densitas rata-rata untuk batubara dan batuan pada suatu kontak dihitung dan diplot pada log. Nilai densitas yang sesuai kedalaman titik ini digunakan sebagai kedalaman kontak. Jika skala ini linear, maka titik tersebut akan ditengah sepanjang defleksi dan jika skalanya logaritma, titik ini akan cenderung mendekat ke salah satu log. Perbedaan kedalamana antara kedalaman antara batas langit-langit dan batas lantai ditetapkan sebagai kedalaman lapisan batubara. Akurasi metode ini untuk kondisi geologi yang banyak strukturnya kurang lebih 2 cm.



2.3.2



PENENTUAN KANDUNGAN ASH  Sinar Gamma Asumsi dasarnya adalah tingkat radiasi langit-langit dan lantai lapisan batubara yang terdiri mudstone atau siltstone mewakili lapisan dengan kandungan ash 0 % diasumsikan sebagai level ekivalen dengan nilai 100 %. Ash 0 % diasumsikan sebagai level ekivalen 10 %. Sehingga kandungan ash yang lain akan mengikuti hubungan linear antara titik-titik tersebut. jadi



hubungan antara kandungan ash dan counter rate sinar gamma juga menjadi hubungan linear.  Log Densitas Metode akan mendapatkan akurasi dengan orde kurang lebih 0.1 gr/cc, dibawah kondisi terkendali, termasuk untuk daerah densitas rendah. Antara kandungan aish dan densitas batubara terdapat hubungan yang baik, walaupun terdapat variasi yang tergantung kepada jenis batubara. Pengukuran LSD dan HRD yang digunakan untuk mendapatkan informasi sebaran secara lateral dan vertikal yang nantinya akan sangat bermanfaat dalam penentuan titik bor dan diameter lubang bor



2.4 DATA LOG Data Log merupakan data yang merepresentasikan karakteristik batuan (sifat fisika batuan) sesuai dengan fungsi kedalaman. Sifat fisika yang terdapat pada data log diantaranya porositas, permeabilitas, resistivitas, cepat rambat gelombang, sifat radioaktif, temperature dan tekanan formasi, tekanan jenis fluida dalam formasi,lithologi, dan sebagainya.



2.4.1



PENGOLAHAN DATA Pengolahan data tersebut meliputi beberapa langkah:



1



Identifikasi Zona Permeable Data log yang digunakan untuk mengidentifikasi zona permeable dan impermeable adalah data log GR. Respon GR yang rendah mengindikasikan bahwa pada lapisan tersebut merupakan lapisan yang permeable, sedangkan respon GR yang tinggi mengindikasikan bahwa pada lapisan tersebut merupakan lapisan yang impermeable. Data dari Log GR dipadukan dengan data dari log SP. Data log GR dipakai untuk menentukan volume shale, lihat Pers. 1. Untuk lapisan yang permeable log SP menunjukkan defleksi. Arah defleksi dari log SP tergantung dari nilai Rmf dan Rw pada lapisan tersebut.



2



Identifikasi Zona Hidrokarbon Setelah diketahui lapisan mana yang merupakan reservoar, selanjutnya dicari lapisan mana yang terisi hidrokarbon. Data log yang digunakan unttuk mengidentifikasikan reservoar yang mengandung hidrokarbon adalah data log resistivitas, densitas, dan neutron. Untuk lapisan yang terisi hidrokarbon, log resistivitas menunjukkan respon yang tinggi, dan ada separasi positif antara log neutron dan densitas, sedangkan untuk lapisan yang mengandung air, log resistivitas menunjukkan respon yang rendah serta antara log densitas dan neutron berhimpitan ataupun menunjukkan separasi negatif.



3



Pemisahan Zona Minyak dan Gas Setelah diketahui lapisan mana yang mengandung hidrokarbon, selanjutnya diidentifikasi jenis hidrokarbon yang mengisi lapisan tersebut. Secara kualitatif data log yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis hidrokarbon adalah data log densitas, dan neutron. Untuk membedakan lapisan yang terisi gas dan minyak, digunakan separasi positif antara log densitas dan neutron. Untuk gas menunjukkan respon resistivitas yang lebih tinggi, dan separasi positif log densitas-neutron yang lebih besar daripada minyak. Secara kuantitatif nilai Sw < 25 % dianggap sebagai gas, 25% > Sw < 75% dianggap minyak, Sw > 75% dianggap sebagai air.



4



Interpretasi Litologi Data-data yang digunakan berupa perpaduan dari data log (Crossplot NPHI-RHOB), dan cutting description. Interpretasi ini dilakukan untuk mengetahui jenis litologi reservoar pada setiap sumur.



5



Menghitung Porositas Data log yang digunakan untuk menghitung porositas adalah perpaduan antara data log densitas dan neutron. Nilai porositas dari log densitas (φd) ditentukan dengan menggunakan Pers. 2. Sedangkan untuk log neutron langsung menunjukkan nilai porositas (φn) batuan dengan skala matrik batu gamping, Pers. 3 dan 4, berikut ini:



Nilai φdsh didapatkan dari nilai porositas dari densitas (φd) pada lapisan lempung. Nilai φnsh didapatkan dari log neutron pada lapisan lempung, Volume shale (VSH) dicari dengan menggunakan Pers. 1. Nilai porositas efektif (φeff ) didapatkan dengan persamaan :



6



Menghitung Resistivitas Rw Nilai Rw didapatkan dengan mencari lapisan reservoar yang terisi penuh dengan air (Sw = 1).Sehingga dengan menganggap nilai a = 1, m = 2, n = 2, maka Pers. 7 menjadi :



Lapisan yang terisi penuh dengan air ditandai dengan rendahnya respon log resistivitas dan berhimpitnya kurva log neutron dan kurva log densitas. 7



Menghitung Saturasi Sw Nilai Rw dihitung dengan menggunakan Pers. 6, dan porositas efektif yang didapatkan dari Pers. 5, dengan menganggap nilai a = 1, m = 2, n = 2.



8. Menghitung Permeabilitas Nilai permeabilitas dihitung dengan menggunakan Pers. dengan menggunakan nilai Swirr = Sw, dan porositas efektif yang didapatkan dari Pers. 5.



BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN 1



Well Logging merupakan metode pengukuran parameter- parameter fisika, dalam lubang bor, yang bervariasi terhadap kedalaman sumur. Logging merupakan metode pengukuran besaran-besaran fisik batuan reservoir terhadap. bidang eksplorasi minyak dan gas, batubara, air bawah tanah dan geoteknik.



2



Logging merupakan cara untuk mengambil data formasi dan lubang sumur menggunakan instrument atau alat khusus. Kegiatan yang dilakukan dalam logging unu diantaranya adalah pengukuran resistivitas dan konduktivitas berbagai frekuens, ukuran lubang sumur, pengukuran tekanan formasi, pengambilan coring.



3



Alat logging yang berbentuk pipa berisi sensor diturunkan kedalam sumur melalui tali baja berisi kabel. Pengukuran dilakukan saat alat logging ditarik keatas, yang kemudian akan mengirim sinyal berupa gelombang suara, arus listrik, medan magnet kedalam formasi sumur. Sinyal tersebut dipantulkan oleh berbagai macam material dalam formasi, yang kemudian ditangkap oleh sensor penerima dalam alat logging lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit dipermukaan. Data tersebut diolahmenjdai grafik dan tabulasi yang dprint pada continuous paper yang dinamakan log.



4



Tujuan utama well logging adalah mencari kandungan migas yang bisa diproduksikan secara ekonomis di dalam batuan



5



Data Log merupakan data yang merepresentasikan karakteristik batuan (sifat fisika  batuan) sesuai dengan fungsi kedalaman. Sifat fisika yang terdapat pada data log diantaranya porositas, permeabilitas, resistivitas, cepat rambat gelombang, sifat radioaktif, temperature dan tekanan formasi, tekanan jenis fluida dalam formasi,lithologi, dan sebagainya.



3.1



SARAN Pada saat pembuatan makalah tentunya kami sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan makalah ini jauh dari kata sempurna. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu, diharapkan para pembaca makalah ini untuk mencari referensi lain.



DAFTAR PUSTAKA https://pdfcoffee.com/definisi-logging-pdf-free.html https://docplayer.info/37785092-Bab-ii-prinsip-dasar-well-logging.html#download_tab_content https://media.neliti.com/media/publications/102284-ID-studi-evaluasi-data-logging-dan-sifat-pe.pdf