Tugas Analisa Jurnal Pico Natasya Fadila Zahara (1902026) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama: Natasya Fadila Zahara Nim: 1902026 Tugas analisa jurnal pico



Analisa jurnal pico



Judul penelitian : Pengaruh teknik relaksasi Nafas dalam Terhadap Penurunan Pada Pasien Fraktur di Rumah Sakit Siti Khadijah palembang pada tahun 2017 Author/penulis : Lela Aini dan Reza Reskita Tahun dan tempat penelitian : 2017 di RSI Siti Khadijah Palembang



Analisa Jurnal: P (population/patien/problem) Penurunan nyeri pada pasien fraktur dengan jumlah sample 30 orang dengan rancangan one group pretest-posttest design I (intervention) Pemberian teknik relaksasi nafas dalam pada pasien C (comparation) Perbandingan dengan jurnal "Efektifitas kompres dingin terhadap imtensitas nyeri pada pasien fraktur tertutup di ruang Dahlia RSUD Arifin Achmad Pekanbaru".Hasil penelitian terhadap 15 responden eksperimen dan 15 responden kontrol didapatkan bahwa nilai rata-rata intensitas nyeri sebelum diberikan kompres dingin pada kelompok eksperimen adalah 7,00% dan setelah diberikan kompres dingin mengalami penurunan menjadi 5,47%. Rata-rata intensitas nyeri sebelum pada kelompok kontrol adalah 7,27% dan setelah tetap sebesar 7,27%.



O(outcome) Rata-rata skala nyeri pasien frakur sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah skala 4 (nyeri sedang) dan untuk skor tingkat skala nyeri tertinggi dan terendah yaitu 2 (nyeri ringan) dan 6 (nyeri sedang). Sedangkan rata-rata skala nyeri setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah 2,80 atau



dengan skala 3 (nyeri ringan) dan untuk skor tertinggi dan terendah yaitu 1 (nyeri ringan) dan 5 (nyeri sedang). Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value=0,001, maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan tingkat skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien fraktur di RSI Siti Khadijah Palembang Analisa sesuai teori: Penurunan intensitas nyeri sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam secara objektif dapat berkomunikasi dengan baik, aktif, tersenyum, bercanda dan ceria serta pasien terlihat tampak lebih rileks dari sebelumnya. Hal ini disebabkan dengan teknik relaksasi nafas dalam mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opoid endogen yaitu endorphin dan enkafalin. Hormon endorphin merupakan substansi sejenis morfin yang berfungsi sebagai penghambat transmisi impuls nyeri ke otak. Sehingga pada saat neuron nyeri mengirimkan sinyal ke otak, terjadi sinapsis antara neuron perifer dan neuron yang menuju otak tempat seharusnya subtansi p akan menghasilkan impuls. Pada saat tersebut endorphin akan memblokir lepasnya substansi p dari neuron sensorik, sehingga sensasi nyeri menjadi berkurang