TUGAS Analisis Laporan Keuangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT. HANDJAYA MANDALA SAMPOERNA, tbk



Disusun Oleh : MUHAMMAD ILHAM ULINNUHA IMAM Jurusan: Akuntansi



STIE INDONESIA BANKING SCHOOL 2019



Executive Summary PT HM Sampoerna Tbk. atau PT Hanjaya Mandala Sampoerna adalah perusahaanrokok terbesar di Indonesia. Kantor pusatnya berada di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan inisebelumnya merupakan perusahaan yang dimiliki keluarga Sampoerna, namun sejak Mei2005 kepemilikan mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris International, perusahaanrokok terbesar di dunia dari Amerika Serikat. Beberapa merek rokok terkenal dari Sampoernaadalah Dji Sam Soe dan A Mild. Dji Sam Soe adalah merek lama yang telah bertahan sejakmasa awal perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan ini juga terkenal karena iklannya yangkreatif di media massa.PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) merupakan salah satu produsenrokok terkemuka di Indonesia. Sampoerna memproduksi sejumlah merek rokok kretek yangdikenal luas, seperti sampoerna kretek (sebelumnya disebut sampoerna hijau), A mild, serta“Raja Kretek” yang legendaris Dji Sam Soe. Pada tahun 2010, Sampoerna memiliki pangsapasar sebesar 29,1% di pasar rokok indonesia, berdasakan hasil AC Nielsen Retail Audit-Indonesia Expanded. pada akhir 2010, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaanmencapai sekitar 27.600 orang. Sampoerna mengoperasikan beberapa pabrik rokok diIndonesia yaitu dua pabrik Sigaret Kretek Mesin (SKM) di Pasuruan dan Karawang sertalima pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan lokasi sebagai berikut : tiga pabrik diSurabaya serta masing-masing satu pabrik di Malang dan Probolinggo. HMSP juga memilikikantor perwakilan korporasi di One Pacific Place, Sudirman Central Business District(SCBD). Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan diseluruh Indonesia.Induk usaha HM Sampoerna adalah PT Philip Morris Indonesia (menguasai 92,50%saham HMSP), sedangkan induk usaha utama HM Sampoerna adalah Philip Morris5 International, Inc. berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan HMSPmeliputi manufakur dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaanperusahaan lain. merek-merek rokok HM sampoerna, antara lain: U mild danmendistribusikan Marlboro.



Metode penelitian Analisa laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisa dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsurunsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya.



Dalam menganalisa laporan keuangan masing-masing pihak mempunyai kepentingan sendirisendiri. Perbedaan kepentingan akan membawa perbedaan dalam cara menganalisa laporan keuangan dan perbedaan dalam tekanan-tekanan yang diberikan pada analisa tersebut. Dengan kata lain penafsiran atas hasil analisa laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan kepentingan masing-masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan.



Dari sudut pandang manajemen, yang penting adalah bahwa laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja cukup efisien, aktiva aman dan terjaga baik, struktur permodalan sehat, dan perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai hari depan baik di bidang keuangan maupun dibidang usaha atau operasi. Untuk keperluan analisa-analisa tersebut, bagi manajemen yang merupakan pihak intern perusahaan, informasi yang lengkap dan terperinci akan tersedia.



Bagi pemegang saham, dalam menilai keberhasilan manajemen dalam memimpin perusahaan, perhatian terutama ditujukan pada kemampuan perusahaan membayar deviden dan bunga yang dihasilkan dari investasi dan pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai perusahaan pada waktu yang akan datang.



Dari sudut pandang kreditur jangka pendek, seperti bank-bank dan pedagang-pedagang besar, yang penting adalah menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka



pendeknya (likuiditas perusahaan). Sedang bagi kreditur jangka panjang yang penting adalah bagaimana tingkat pendapatan perusahaan sekarang maupun waktu-waktu yang akan datang yaitu prospek ekonomis dari perusahaan yang diberi kredit. Dari tingkat pendapatan perusahaan akan dapat dinilai bagaimana kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan angsuran pinjaman secara teratur.



Pihak lain lagi seperti pemerintah dan karyawan perusahaan, kepentingannya berhubungangan dengan soal kesempatan kerja, peningkatan hasil produksi, penarikan pajak sebagai salah satu sumber anggaran belanja negara, pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi dari pemerintah. Bagi karyawan yang penting adalah soal gaji atau upah dan insentif-insentif lainnya.



Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk membantu agar pengambilan keputusan dalam bidang keuangan menjadi lebih cepat, cermat, tepat dan akurat.



Metode dan Teknik Analisa



Ada beberapa macam metode dan teknik analisa laporan keuangan yang dapat dibuat. Metode dan teknik analisa laporan keuangan tersebut antara lain seperti disebutkan di bawah ini:



Analisa perbandingan neraca, laporan laba-rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan menunjukkan: data absolut (jumlah dalam rupiah); kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah; kenaikan dan penurunan dalam persen; perbandingan yang dinyatakan dalam ratio;



persentase dari total. Analisa perubahan modal kerja Analisa trend dari ratio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya. Analisa persentase per komponen dari neraca dan laporan laba-rugi. Analisa ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi, dan kedua laporan keuangan tersebut. Analisa perbandingan dengan ratio industri. Analisa perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba bruto. Analisa titik impas atau analisa break-even point. Jenis Analisa Ada beberapa jenis analisa yang dapat dilakukan, yakni: analisa internal, analisa eksternal, analisa horizontal, dan analisa vertical.



Analisa Internal Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian terutama dilakukan oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Bagi seorang penganalisa intern, selain laporan-laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga tersedia laporan-laporan intern yang biasa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud-maksud intern.



Analisa Eksternal Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian dilakukan oleh bank-bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain seperti dalam hal mengukur tingkat



likuiditas dan profitabilitas. Bagi seorang penganalisa ekstern hanya tersedia laporan-laporan keuangan yang lazimnya diumumkan pada publik yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Karena terbatasnya data yang bisa didapatkan oleh penganalisa ekstern maka analisa tersebut tentu tidak bisa sedemikian mendalam seperti yang dilakukan oleh seorang penganalisa intern.



Analisa Horisontal Yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan aatu kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini terdiri dari Comparative statements dan Index Number Series



Analisa Vertikal Yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja. Analisis ini terdiri dari Common Size financial statement dan Ratio Analysis.



Seringkali laporan keuangan disederhanakan untuk mengetahui posisi relatif suatu rekening dalam laporan keuangan. Teknik penyederhanaannya yaitu:



Teknik Analisis Common Size Analisis ini merubah angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba-rugi menjadi persentase berdasarkan dasar tertentu. Untuk angka-angka yang ada di neraca, common base-nya adalah total aktiva. Dengan kata lain, total aktiva dipergunakan sebagai 100%



Teknik Analisis Indeks Analisis ini merubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100. Pemilihan tahun dasar adalah tahun yang dipandang sebagai tahun normal, bukan selalu tahun



yang paling awal. Demikian analisis ini dilakukan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waktu.



Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut:



Review Data Laporan Keuangan Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku.



Menghitung Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.



Membandingkan/Mengukur Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut.



Menginterpretasi Interpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan. Solusi Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat.



Laporan Keuangan yang Diperbandingkan Dalam analisa laporan keuangan, perincian jumlah sen biasanya dapat dihilangkan. Pembulatan data keuangan dan hasil usaha atau operasi dalalml ribuan atau jutaan rupiah tidak akan mempengaruhi dalam perhitungan ratio, persentase, dan perbandingan karena sifat hubungan itu sebenarnya tidak berubah. Membandingkan data neraca untuk dua periode atau lebih bertujuan untuk mengetahui adanya kenaikan atau penurunan jumlah absolut (dalam rupiah) dan dalam persentase. Perubahan ini penting karena dapat memberi petunjuk arah perkembangan kondisi keuangan perusahaan. Analisa perbandingan tersaebut biasanya juga dilengkapi dengan ratio. Ratio ini dihitung dengan cara membagi jumlah rupiah tahun sedang berjalan dengan jumlah rupiah tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Ratio kurang dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih kecil dari jumlah rupiah tahun dasar, sebaliknya ratio lebih dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih besar dari jumlah rupiah tahun dasar. Jumlah Kumulatif dan Rata-rata Analisa perbandingan dapat diperluas dengan menunjukkan jumlah kumulatif dan angka ratarata tahunan. Selanjutnya akan dapat dianalisa apakah data yang ada menyimpang dari angka rata-rata tahunan tersebut. Apabila terjadi penyimpangan, kemudian dapat dicari faktor-faktor penyebabnya, dan dapat disimpulkan apakah penyimpangan tersebut menguntungkan atau merugikan. Interpretasi Laporan Keuangan yang Diperbandingkan Dari laporan keuangan yang diperbandingkan, dengan menunjukkan perubahannya secara absolut (dalam jumlah rupiah) dan perubahan secara relatif (dalam persen), analisa dapat dilakukan dengan melihat perubahan masing-masing unsur secara individual dan melihat gabungan beberapa unsur yang ada kaitannya. Perbedaan-perbedaan yang terjadi dicari faktorfaktor penyebabnya dan dapat dinilai apakah perubahan-perubahan itu bersifat menguntungkan.



LAPORAN KEUANGAN



Case 7 : Sales Contribution and Percentage of Sales By Division



Case 8 : Comparative INCOME STATEMENT



Case 9 : Comparative BALANCE SHEET



Case 10 : Comparative Cash Flow



Case 12 : Growth



Case 13 : Common Size Income Statement



Case 14 : Common Size Balance Sheet



Case 18 : Cash Flow Analysis



Case 19 : Cash Flow Analysis Ratio



2017 2.37



2016 2.19



2015 0.18



Case 20 : Analysis Ratio



Rumus



2014 0.82



2013 0.89



Case 24 : Analysis of Capital Structure and Solvency



Case 25 : Pie Chart Capital Structure and Solvency



Case 26 : Common Size Analysis of Capital Structure and Solvency



Case 27 : Rata-Rata Rasio Industri



Case 32 : Sales and COGS Growth



Case 35 : Forecasting Income Statement



Case 39 : PER ( Price to Earnings) Maket Price / Common Share Earning / Share 2017



2016 40.28



2015 33.85



2014 1.07



2013 1.12



0.93