Tugas Analisis Tentang Apresiasi Seni Budaya [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Dilla
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

.



ANALISIS TENTANG APRESIASI LUKISAN AFFANDI KOESOEMA “POTRET DIRI & TOPENG-TOPENG KEHIDUPAN”



Pelukis : Affandi Koesoema Tahun : 1961 Judul : “Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan” Aliran : Ekspresionisme Ukuran : 110 cm X 135 cm Media : Oil on Canvas (cat minyak diatas canv Disimpan : Museum Affandi A. DESKRIPSI Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan" merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya, namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di Dunia ini terlahir sebagai



makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, dll. Dimana kesempurnaan Manusia itu sendiri adalah terwujud karena adanya kelemahan terbesar yang dimiliki Manusia yaitu hawa nafsu yang cenderung berbuat untuk mengingkari kodrat sebagai makhluk yang sempurna, dan seringkali hawa nafsu digoda oleh berbagai bisikan-bisikan setan yang menyesatkan. Disini perwujudan dari bisikan-bisikan setan itu dilukiskan Afandi seperti sesosok Topeng-topeng yang berperan sebagai tokoh kejahatan dalam cerita-cerita Jawa. Dan Topeng itu sendiri cenderung bukan wajah asli dari diri Manusia itu sendiri, dia adalah perwujudan dari bisikan-bisikan jahat yang menutupi hati dari kebenaran, sehingga membentuk karakter dalam tingkah laku dalam kehidupan nyata, kecuali mereka Manusia-manusia yang kuat, sabar, tegar dan selalu mendapat petunjuk dari Tuhan, yang bisa mengendalikan nafsu dengan baik dan benar dari Godaaan bisikan Topeng-topeng kehidupan, sehingga Nafsu menjadi kendaraanya menuju kesempurnaan. B. ANALISIS DAN INTERPRETASI



NO



ASPEK YANG DIAMATI



URAIAN HASIL PENGAMATAN



1.



Unsur-unsur rupa yang menonjol



2.



Objek yang tampak



1. Warna, menggunakan dominasi warna-warna komplementer atau berlawanan seperti merah dan hijau, dan beberapa kombinasi warna yang kompleks karena mencampurkan warna apa saja, Lukisan tersebut lebih di dominasi warna-warna gelap yang banyak digunakan pada warna rambut dan background 2. Garis, garis organis dan tidak beraturan yang membentuk objek secara nyata. Sentuhan warna dasar yang cenderung lebih terang memberikan kesan lukisan lebih hidup disertai garis-garis ekspresif yang menjadi penyeimbangnya. Seorang pria dengan beberapa sosok wajah di sisisisinya. Dalam lukisan ini digambarkan secara ekspresif sosok pria ini bertelanjang dada dan memiliki ciri-ciri perawakan berambut gimbal, gondrong, berjanggut dan berkumis lebat. rambut gimbal tersebut digambarkan dengan perpaduan warna hitam, coklat dan putih begitu pula dengan jenggot dan kumisnya. wajah pria tersebut digambar dengan warna coklat yang ditumpuk dengan warna-warna lain seperti merah, putih, hitam dan hijau. Matanya terlihat memejam dengan kerutan-kerutan pada dahi dan wajahnya. selain sosok pria yang menjadi subjek matternya, disamping kiri, kanan dan atasnya terdapat lukisan topeng atau wajah yang melingkupi bagian background.  Pada sisi kirinya terdapat lukisan wajah atau topeng berwarna merah darah dengan rambut-



3.



Bagian objek yang paling menarik



4.



Makna simbolik pada unsur, objek, atau tema



rambut gimbal tak beraturan berwarna hitam. Wajah tersebut digambarkan juga dengan gading yang panjang, lidah yang menjulur keluar serta mata hitam bundar dengan kelopaknya yang berwarna kuning melotot lebar. sosok topeng ini terlihat seperti buta cakil pada pewayangan Jawa. Kemudian di atasnya terdapat sosok wajah yang digambarkan tidak terlalu sempurna dengan mata hitam bundar, alis yang terangkat tinggi, lubang hidung yang lebar dan bibir merah yang tebal. Rambutnya digambar secara abstrak dan melingkupi backgroud di belakangnya. Adapun pada sisi kanan juga terdapat lukisan wajah yang digambarkan berupa garis-garis berwarna hitam, hijau, hitam dan biru. Matanya melotot dan pupilnya berwarna hitam kehijauan, lubang hidungnya lebar, mulutnya terbuka lebar serta terdapat rambut-rambut gimbal yang melingkupi wajahnya. Selain itu di atasnya juga terdapat lukisan wajah lain yang digambarkan secara abstrak berwarna merah. Seorang pria yang wajahnya ditumpuk dengan berbagai warna-warna dan topeng-topeng yang ada di sisi-sisinya. Manusia digambarkan sebagai sosok manusia yang memiliki pemikiran dan pilihan dalam menentukan tindak-tanduknya. Di dalam pilihan tersebut terdapat hasrat untuk mengikuti jalan kebenaran atau keburukan. Sering pula manusia dilingkupi oleh hawa nafsu dan bisikan-bisikan yang menjerumuskannya pada pilihan yang salah. Dan bisikan-bisikan itu digambarkan oleh seorang Affandi dalam lukisannya seperti sosok-sosok topeng berwajah buruk dan menakutkan, menyerupai peran antagonis pada pertokohan wayang Jawa. Pria tersebut dengan dramatisnya berdiri diantara sosok-sosok topeng yang seakan membisikinya agar tergoda dan menentukan pilihan yang salah dalam dirinya. Dari lukisan tersebut dapat diambil kenyataan bahwa manusia merupakan makhluk yang gambang sekali terpengaruh oleh pikiran-pikiran buruk dan hanya manusia yang memiliki jiwa yang teguh saja yang dapat mengenyahkan bisik-bisikan buruk yang datang.