Tugas Ars Deklarasi Alma Ata [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS ADMINISTRASI RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS DEKLARASI ALMA ATA



Disusun Oleh: Yudha Nur Iriyanti



101711535003



Amalia Safira Perdana Q.



101711535009



Selviani Setyaning Dwiyanti 101711535011 Bagas Aidi



101711535017



Putri Retno Asih



101711535030



Tiara Sandi Ayu Diea M



101711535032



Offa Afrilla



101711535040



PSDKU UNIVERSITAS AIRLANGGA DI BANYUWANGI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 2018



Kata Pengantar



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Deklarasi Alma Ata”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Administrasi Rumah Sakit dan Puskesmas. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Drg. Setya Haksama selaku dosen pembimbing mata kuliah Administrasi Rumah Sakit dan Puskesmas 2. Bapak Dian Santo Prayoga selaku dosen pembimbing mata kuliah Administrasi Rumah Sakit dan Puskesmas PSDKU Unair di Banyuwangi 3. Ibu Syifa’ul Lailiyah selaku dosen pembimbing mata kuliah Administrasi Rumah Sakit dan Puskesmas PSDKU Unair di Banyuwangi 4. Teman – teman FKM 2017 yang selalu mendukung kami Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah masih belum sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga maklah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningktan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



Banyuwangi, 06 September 2018



Tim Penyusun



DAFTAR ISI Kata pengantar Daftar Isi Bab 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1



Bagaimana perkembangan konsep primary health care (PHC)?



1.2.2



Apa tujuan dari puskesmas ?



1.2.3



Apa prinsip dari puskesmas?



1.3 Tujuan 1.3.1



Mengetahui bagaimana perkembangan dari konsep primary health care



1.3.2



Mengetahui tujuan dari adanya puskesmas



1.3.3



Mengetahui dan mengerti mengenai prinsip dari puskesmas



Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 3. Pembahasan 3.1 Perkembangan konsep priary health care 3.2 Tujuan dari adanya puskesmas 3.3 Prinsip dari puskesmas Bab 4. Penutupan 4.1 Simpulan Daftar Pustaka



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai mahasiswa kita wajib untuk mengetahui apa itu tentang Deklarasi Alma Ata. Oleh karena itu, kita mendapat tugas untuk menulis mengenai Deklarasi Alma Ata ini. Di dalam Deklarasi Alma Ata menyebutkan bahwa dalam mencapai kesehatan untuk semua tahun 2000 adalah melalui pelayanan kesehatan dasar, yang sekurang kurangnya mencakup 8 pelayanan dasar yaitu: Pendidikan kesehatan, Peningkatan penyediaan makanan dan gizi, Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar, pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, imunisasi, pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik, pengobatan penyakit – penyakit umum, serta penyediaan obat esensial. Dari 8 kesehatan dasar tersebut pendidikan kesehatan berada di nomor urut satu. Hal ini berarti bahwa sejak konferensi Alma Ata 1978 para delegasi 140 negara tersebut telah mengakui betapa pentingnya peran promosi kesehatan dalam mencapai kesehatan untuk semua. Dari uraian tersebut ada 8 kesehatan dasar yang itu semua adalah tugas seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat. Untuk itu setiap mahasiswa kesehatan masyarakat harus mengenal dan memahami isi dari Deklarasi Alma Ata ini. Maka dari itu dengan adanya tugas ini pun kami sebagai mahasiswa dapat membuat sebuah tulisan yang dapat berguna untuk semua orang khususnya orang – orang yang membutuhkan hal – hal yang terkait tentang Deklarasi Alma Ata tahun 1978 ini. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1



Bagaimana perkembangan konsep Primary Health Care (PHC)?



1.2.2



Apa tujuan dari puskesmas ?



1.2.3



Apa prinsip dari puskesmas?



1.3 Tujuan 1.3.1



Mengetahui bagaimana perkembangan dari konsep Primary Health Care



1.3.2



Mengetahui tujuan dari adanya puskesmas



1.3.3



Mengetahui dan mengerti mengenai prinsip dari puskesmas



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



Deklarasi Alma Ata 1978 merupakan bentuk kesepakatan bersama antara 140 negara termasuk Indonesia yang menghasil Konferensi Internasional Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) di kota Alma Ata, Kazakhstan. Konferensi Internasional ini diseponsori oleh organisasi kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi PBB untuk anak (UNICEF). Isi pokok dari deklarasi ini, bahwa pelayanan kesehata primer (dasar) adalah merupakan strategi utama untuk pencapaian kesehatan untuk semua (Health for all), sebagai perwujudan hak asasi manusia. Salah satu komponen di dalam pelayanan kesehatan dasar itu adalah pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan harus disertai pula dengan upaya peningkatan kesehatan. Kesadaran akan hal ini menimbulkan munculnya paradigma baru kesehatan masyarakat yang mengubah pendidikan kesehatan menjadi promosi kesehatan. Oleh karena itu, Deklarasi Alma Ata kini dikenal dengan “Kesehatan untuk semua tahun 2000 (Health for All by The Year 2000)”. Deklarasi Alma Ata menyebutkan bahwa untuk mencapai kesehatan untuk semua tahun 200o adalah melalui Pelayanan Kesehatan Dasar yang sekurang – kurangnya mencakup 8 pelayan dasar yaitu : Pendidikan kesehatan, Peningkatan penyediaan makanan dan gizi, Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar, pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, imunisasi, pencegahan dan pemberantasan penyakit endemik, pengobatan penyakit – penyakit umum, serta penyediaan obat esensial. Dari 8 pelayanan kesehatan dasar tersebut, pendidikan kesehatan yang kini telah berubah menjadi promosi kesehatan ditempatkan pada posisi pertama. Hal ini berarti bahwa sejak Deklarasi Alma Ata pada tahun 1978, para delegasi dari 140 negara yang telah hadir telah mengakui pentingnya peran promosi kesehatan dalam mencapai kesehatan yang setinggi – tingginya bagi seluruh penduduk dunia.



BAB III PEMBAHASAN



3.1 Perkembangan Konsep Primary Health Care (PHC) 1. Perkembangan Konsep Primary Health Care (PHC) PHC



merupakan



hasil



pengkajian,



pemikiran,



pengalaman



dalam



pembangunan kesehatan dibanyak negara yang diawali dengan kampanye masal pada tahun 1950-an dalam pemberantasan penyakit menular, karena pada waktu itu banyak negara tidak mampu mengatasi dan menaggulangi wabah penyakit TBC, Campak, Diare dan sebagainya. Pada tahun 1960 teknologi Kuratif dan Preventif dalam struktur pelayanan kesehatan telah mengalami kemajuan. Sehingga timbulah pemikiran untuk mengembangkan konsep ”Upaya Dasar Kesehatan ”.Pada tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi dan mengungkapkan bahwa banyak negara tidak puas atas sistem kesehatan yang dijalankan dan banyak isu tentang kurangnya pemerataan pelayanan kesehatan di daerah daerah pedesaan. Akhirnya pada tahun 1977 dalam Sidang Kesehatan Sedunia ( World Health Essembly ) dihasilkan kesepakatan ” Health For All by The Year 2000 atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000, dengan sasaran semesta utamanya adalah: ”Tercapainya Derajat Kesehatan yang Memungkinkan Setiap Orang Hidup Produktif Baik Secara Soial Maupun Ekonomi”. Sebagai tindak lanjut, pada tahun 1978 Konferensi Alma Ata menetapkan ”Primary Health Care” (PHC) sebagai Strategi Global atau Pendekatan untuk kesehatan bagi semua tahun 2000 ( KBS 2000 ). 2. Definisi PHC Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination).



3. Prinsip PHC Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Ata ditetapkan prinsipprinsip PHC sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut : a. Pemerataan upaya kesehatan Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan primer dan layanan lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam masyarakat harus diberikan sama bagi semua individu tanpa memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas sosial. b. Penekanan pada upaya preventif Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dengan peran serta individu agar berprilaku sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit. c. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak dan diterima budaya masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold storage). d. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan maksimal dari lokal, nasional dan sumber daya yang tersedia lainnya. Partisipasi masyarakat adalah proses di mana individu dan keluarga bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka dan mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Partisipasi bisa dalam bidang identifikasi kebutuhan atau selama pelaksanaan. Masyarakat perlu berpartisipasi di desa, lingkungan, kabupaten atau tingkat pemerintah daerah. Partisipasi lebih mudah di tingkat lingkungan atau desa karena masalah heterogenitas yang minim. e. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi hanya dalam sektor kesehatan formal;



sektor



lain



yang



sama



pentingnya dalam mempromosikan kesehatan dan kemandirian masyarakat. Sektor-sektor ini mencakup, sekurang-kurangnya: pertanian (misalnya keamanan makanan), pendidikan, komunikasi (misalnya menyangkut masalah kesehatan yang berlaku dan metode pencegahan dan pengontrolan mereka); perumahan; pekerjaan umum (misalnya menjamin pasokan yang cukup dari air bersih dan



sanitasi dasar) ; pembangunan perdesaan; industri; organisasi masyarakat (termasuk Panchayats atau pemerintah daerah , organisasi-organisasi sukarela , dll).



4. Puskesmas sebagai Primary Health Care Primary Health Care (PHC) merupakan suatu pelayanan kesehatan pokok berdasarkan metode dan teknologi praktis, ilmiah, dan sosial yang dapat diterima secara umum baik individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka serta dengan biaya yang dapat dijangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination). Primary Health Care (PHC) dikenalkan oleh WHO (World Health Organization) sekitar tahun 1970-an yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2016, PHC di Indonesia memiliki tiga strategi utama yaitu: 1. Kerjasama multisekoral Dalam mendukung strategi ini, Kementerian Kesehatan RI mengadopsi nilai inklusif yang merupakan salah satu dari 5 nilai yang harus diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, yaitu pro-rakyat, inklusif, responsif, efektif, dan bersih. 2. Partisipasi masyarakat Strategi yang kedua ini sejalan dengan misi Kementerian Kesehatan, yaitu: a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani; b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan; c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya keseahtan; dan d. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik. 3. Penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan pelaksanaan di masyarakat. Untuk strategi ketiga, Kementerian Kesehatan memiliki salah satu program pada saat ini, yaitu santifikasi jamu yang dimulai sejak tahun 2010 yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat



terhadap obat-obatan. Program ini memungkinkan jamu yang merupakan obatobat herbal tradisional yang sudah lazim digunakan oleh masyarakat Indonsia, dapat memiliki izin ear sehingga dapat diintegrasikan di dalam pelayanan kesehatan formal. Menurut Menkes, Puskesmas sebagai focal point Primary Health Care (PHC) dibawahnya terdapat Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling), Dokter Praktik dan Bidan Praktik. Di tingkat Desa terdapat Polindes, Poskesdes, Posyandu,Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Balita (BKB). Di tingkat supra-sistemnya terdapat Dinkes Kab/kota dan RS Kab/kota. Namun, dalam penerapan Primary Health Care di Indonesia terdapat beberapa masalah. Permasalahan utama ialah bagaimana primary health care belum dapat dijalankan sebagaimana semestinya, karena Puskesmas dinilai masih berat ke kuratif. Program Primary Health Care 1. Pendidikan, pencegahan dan pengendalian penyakit 2. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi 3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar 4. KIA dan KB 5. Imunisasi terhadap penyakit infeksi utama 6. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic 7. Pengobatan penyakit umum 8. Penyediaan obat essensial 3.2 Tujuan Puskesmas Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 3 menyatakan bahwa, “ Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya. Sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis”. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia yang memberikan pelayanan secara menyeluruh, terpadu dan bersinambungan kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha – usaha kesehatan pkok dan langsung berada



dalam pengawasan administratif maupun teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten (Entjang, 2000). Sedangkan pengertian Puskesmas menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat masyarakat yang setinggi – tingginya di wilayah kerjanya. Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan kedudukan Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Tujuan puskesmas dalam melaksanakn pembangunan kesehatan yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang : 1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi, kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat 2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu 3. Hidup dalam lingkungan yang sehat 4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.



3.3 Prinsip Penyelengaraan Puskesmas Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), prinsip penyelenggaraan puskesmas meliputi: 1. Paradigma sehat. Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. 2. Pertanggungjawaban wilayah. Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. 3. Kemandirian masyarakat. Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. 4. Pemerataan.



Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan. 5. Teknologi tepat guna. Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan. 6. Keterpaduan dan kesinambungan. Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan anajemen Puskesmas.



BAB IV PENUTUPAN 4.1



Simpulan Deklarasi Alma Ata adalah bentuk kesepakatan bersama antara 140 negara termasuk Indonesia, adalah merupakan hasil konferensi internasional pelayanan kesehatan primer di kota Alma Ata, Kazakhstan. Konferensi internasional ini diseponsori oleh organisasi kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi PBB untuk anak (UNICEF). Pada tahun 1972/1973, WHO mengadakan studi dan mengungkapkan bahwa banyak negara tidak puas atas sistem kesehatan yang dijalankan dan banyak isu tentang kurangnya pemerataan pelayanan kesehatan di daerah daerah pedesaan. Akhirnya pada tahun 1977 dalam Sidang Kesehatan Sedunia (World Health Essembly) dihasilkan kesepakatan ”Health For All by The Year 2000 atau Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000. Sebagai tindak lanjut, pada tahun 1978 Konferensi Alma Ata. Dengan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya diperlukan fasilitas untuk menunjang itu, seperti didiran puskesmas adapun tujuannya Memiliki perilaku sehat yang meliputi, kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat, Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, Hidup dalam lingkungan yang sehat, Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Adapun prinsip dari puskesmas telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014.



DAFTAR PUSTAKA Utami,



Tri



Niswati.



2016.



“PHC



(Primary



Health



Care)”.



Dikutip



dari



http://mkm.helvetia.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/S2-P3PHCprimary-healthcare1.pdf. Diakses tanggal 2 September 2018, pukul 17:29 WIB Kementerian Kesehatan Rupublik Indonesia. 2011. “Implementasi Primary Health Care di Indonesia”.



Dikutip



darihttp://www.depkes.go.id/article/view/1558/implementasi-



primary-health-care-di-indonesia.html. Diakses tanggal 2 September 2018, pukul 17.30 WIB Kementerian Kesehatan Rupublik Indonesia. 2011. “Reformasi Primary Health Care”. Dikutip



dari



http://www.depkes.go.id/article/print/1382/reformasi-primary-health-



care.html. Diakses tanggal 5 September 2018, pukul 11.07 http://docshare01.docshare.tips/files/24944/249449795.pdf. Diakses tanggal 2 September 2018, Pukul 09:27 WIB Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Diakses



pada



tanggal



6



Agustus



2018



di



http://aspak.yankes.kemkes.go.id/beranda/wpcontent/uploads/downloads/2015/03/PMK-No.-75-ttg-Puskesmas.pdf. Konli, Steven. 2014. Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Desa Gunawan Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung. E-Journal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, Nomor 1 Tahun 2014. Dikutip dari: http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/?p=982. Diakses pada 7 September 2018.