Tugas Artikel Filsafat-Ilmu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ARTIKEL FILSAFAT ILMU 1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU 2. PENGERTIAN ONTOLOGI, EPISTIMOLOGI, AKSIOLOGI 3. TOKOH-TOKOH FILSAFAT DAN PENDAPATNYA TENTANG ONTOLOGI: BEING/REALITY/EKSISTENSI/ESENSI/SUBSTANSI 4. PERBANDINGAN ANTARA PENDAPAT TOKOH FILSAFAT KLASIK DAN REALITA PENEMUAN SAINS DAN TEKNOLOGI KEKINIAN TENTANG BEING 5. KESIMPULAN DAN ANALISIS KRITIS Disusun sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah: Filsafat ilmu Dosen Pengampuh: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos



Disusun Oleh: Nama



:Mahendra Ananda Putra



NIM



:L1C020053



Fakultas&Prodi



:Fisipol-Sosiologi



Semester



:1



PROGRAM STUDI SOSIOLOGI UNIVERSITAS MATARAM T.A. 2020/2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainya tugas terstruktur mata kuliah Filsafat Ilmu ini.Selain itu,penulis berhadap agar tugas ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembacanya. Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW atas perjuangannya sehingga membawa umatnya dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Filsafat Ilmu yang telah membimbing serta memberikan ilmu yang bermanfaat bagi saya. Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat di kemudian hari bagi saya dan pembaca yang ingin mengetahui lebih mengenai tentang Filsafat Ilmu.Dengan ini saya mengaharapkan adanya kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan sebagai bagian dari reverensi.



Penyusun, Mataram,14 Oktober 2020



MAHENDRA ANANDA PUTRA L1C020053



DAFTAR ISI HALAMAN COVER



i



KATA PENGANTAR



ii



DAFTAR ISI



iii



BAB I. Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu



1



BAB II. Pengertian Ontologi, Epistimologi, Aksiologi



8



BAB III. Tokoh-Tokoh Filsafat dan Pendapatnya tentang Being (Ontologi)



9



BAB IV. Perbandingan Pendapat Tokoh-Tokoh Filsafat Klasik dan Temuan Sains-Teknologi Kekinian tentang Being



14



BAB V. Kesimpulan dan Analisis Kritis



19



DAFTAR PUSTAKA



20



BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat ekstensial artinya sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hati.Bahkan,dapat dikatakan filsafatlah yang menjadi motor penggerak kehidupan kita sehari-hari sebagai manusia pribadi maupun sebagai manusia kolektif dalam bentuk suatu masyarakat atau bangsa. Ditinjau dari segi historis, hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang sangat menyolok. Pada permulaan sejarah filsafat di Yunani, “philosophia” meliputi hampir seluruh pemikiran teoritis. Tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dikemudian hari, ternyata juga kita lihat adanya kecenderungan yang lain. Filsafat Yunani Kuno yang tadinya merupakan suatu kesatuan kemudian menjadi terpecah-pecah (Bertens, 1987,  Nuchelmans, 1982). Nuchelmans (1982), mengemukakan bahwa dengan munculnya ilmu pengetahuan alam pada abad ke 17, maka mulailah terjadi perpisahan antara filsafat dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa sebelum abad ke 17 tersebut ilmu pengetahuan adalah identik dengan filsafat.  Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Van Peursen (1985), yang mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut. Dengan demikian, perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula subsub ilmu pengetahuan baru bahkan kearah ilmu pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-spesialisasi. Oleh karena itu tepatlah apa yang dikemukakan oleh Van Peursen (1985), bahwa ilmu pengetahuan dapat dilihat sebagai suatu sistem yang jalin-menjalin dan taat asas (konsisten) dari ungkapan-ungkapan yang sifat benartidaknya dapat ditentukan. Untuk mengatasi semakin majunya antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya, dibutuhkan suatu bidang ilmu yang dapat menjembatani serta mewadahi perbedaan yang muncul. Oleh karena itu, maka bidang filsafatlah yang mampu mengatasi hal tersebut. Hal ini senada dengan pendapat Immanuel kant (dalam kunto Wibisono dkk., 1997) yang menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang



mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat. Oleh sebab itu Francis bacon (dalam The Liang Gie, 1999) menyebut filsafat sebagai ibu agung dari ilmu-ilmu (the great mother of the sciences). Koento Wibisono dan kawan-kawan (1997) menyatakan, karena  pengetahuan ilmiah atau ilmu merupakan “a higher level of knowledge”, maka lahirlah filsafat ilmu  sebagai penerusan pengembangan filsafat pengetahuan. Filsafat ilmu sebagai cabang filsafat menempatkan objek sasarannya: Ilmu (Pengetahuan). Bidang garapan filsafat ilmu terutama diarahkan pada komponen-komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu yaitu: ontologi, epistemologi dan aksiologi. Hal ini didukung oleh Israel Scheffler (dalam The Liang Gie, 1999), yang berpendapat bahwa  filsafat ilmu mencari pengetahuan umum tentang ilmu atau tentang dunia sebagaimana ditunjukkan oleh ilmu. Interaksi antara ilmu dan filsafat mengandung arti bahwa filsafat dewasa ini tidak dapat berkembang dengan baik jika terpisah dari ilmu. Ilmu tidak dapat tumbuh dengan baik tanpa kritik dari filsafat. Dengan mengutip ungkapan dari Michael Whiteman (dalam Koento Wibisono dkk.1997), bahwa ilmu kealaman persoalannya dianggap bersifat ilmiah karena terlibat dengan persoalan-persoalan filsafati sehingga memisahkan satu dari yang lain tidak mungkin. Sebaliknya, banyak persoalan filsafati sekarang sangat memerlukan landasan pengetahuan ilmiah supaya argumentasinya tidak salah. Sebelum memahami lebih lanjut tentang filsafat ilmu,perlu juga untuk memahami tentang makna kedua kata tersebut, sehingga pada pembicaraan selanjutnya tidak terjadi makna yang salah dan tidak efisien sehingga akan dipahami secara komprehensif dan mendalam tentang hakikat dan makna ilmu secara filosofis. A. Pengertian Filsafat Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani kuno: Philosophia, yang terdiri atas dua kata : philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensia). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom). Orang yang berfilsafat disebut filosof yang dalam bahasa Arab disebut failasuf.Filsafat merupakan cara berpikir yang kompleks, suatu pandangan atau teori



yang sering tidak bertujuan praktis, tetapi teoretis. Filsafat selalu memandang sebabsebab terdalam, tercapai dengan akal budi murni. Filsafat membantu untuk mendalami pernyataan asasi manusia tentang makna realitas dan ruang lingkupnya yang dapat dipelajari secara sistematik dan historis. Ada beberapa pengertian pokok tentang filsafat menurut kalangan filosof yaitu : 1.



Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.



2.



Penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang pengetahuan.



3.



Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu anda melihat apa yang Anda katakan dan untuk mengatakan apa yang Anda lihat.



Banyak pengertian definisi-definisi tentang filsafat yang telah dikemukakan oleh para filsuf. Menurut Merriam Webster (dalam Soeparmo, 1984), secara harafiah filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Maksud sebenarnya  adalah pengetahuan tentang kenyataan-kenyataan yang paling umum dan kaidah-kaidah realitas serta hakekat manusia dalam segala aspek perilakunya seperti logika, etika, estetika dan teori pengetahuan. Diberikan juga pengertian kata hikmah (sophos) yang merupakan salah satu makna dari falsafat yaitu mencintai hikmah. Fuad Iframi, Ibnu Mundzir, Al-Jurjani dan Ibn Sina memberikan pengertian hikmah yang secara tekstual berbeda namun secara kontekstual tetap sejalan. Salah satu diantaranya yang didefinisikan oleh Ibn Sina. Menurutnya hikmah adalah mencari kesempurnaan diri manusia dengan menggambarkan segala urusan dan mebenarkan segala hakikat baik yang bersifat teori maupun praktik menurut kadar kemampuan seseorang. Berdasarkan beberapa komentar yang telah dipaparkan oleh para pakar di atas, maka penulis menyimpulkan secara sederhana dan dominan  bahwa  filsafat itu : Filein (Mencintai) dan sophia (kebijaksanaa). Dengan demikian filsafat adalah ilmu yang mencintai dan mencari kebijaksanaan, atau pengetahuan mengenai semua hal melalui sebab-sebab terakhir yang didapati melalui penalaran atau akal budi. Ia mencari dan menjelaskan hakekat dari segala sesuatu.



Oleh karena itu  Filsafat pada prinsipnya ialah induk semua ilmu, demikian kata kaum filosof. Pada awalnya, cakupan obyek filsafat memang jauh lebih luas dibandingkan dengan ilmu. Keterbatasan ilmu hanya pada obyek kajian yang bersifat empiris saja, sementara obyek kajian filsafat mencakupi seluruhnya yaitu baik yang bersifat empiris maupun yang bersifat non-empiris. Dalam perjalanan selanjutnya, ilmu semakin berkembang dengan pesatnya sehingga ilmu itu sudah terlepas dari induknya dan menyebabkan tindakan ilmu semakin liar, arogan dan kompartementalisasi antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya. Dengan kondisi seperti itu, diperlukan pemersatu visi keilmuan dari berbagai disiplin ilmu. Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan diharapkan dapat berperan kembali sebagaimana fungsinya untuk mengayomi semua bidang ilmu agar dapat berjalan pada jalurnya yaitu ilmu untuk kemaslahatan manusia.  B.  Pengertian Ilmu Kata ilmu berasal dari bahasa Arab : ‘Alima, ya’lamu, ilman, yang berarti : mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut science (pengetahuan). Menurut kamus bahasa Indonesia adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis, logis dengan menggunakan metode tertentu dan bersifat empiris. Asley Montagu, seorang Guru Besar Antropolog di Rutgers University menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam suatu system yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji. Ilmu merupakan salah satu dari pengetahuan manusia. Ilmu merupakan mata kita terhadap berbagai kekurangan. Ilmu tidak mengikat apresiasi kita terhadap ilmu itu sendiri. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara konsisten dan kebenarannya telah teruji secara empiris. Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis. Kesatuan dan interaksi di antara aktivitas, metode dan pengetahuan dapat digambarkan sebagai bagan segitiga penyusun menjadi ilmu.  C.  Pengertian Filsafat Ilmu



Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang terpisah tetapi saling terkait. Filsafat sebagai proses berfikir yang sistematis dan radikal mempunyai obyek material dan obyek formal. Obyek materinya adalah segala yang ada baik yang tampak (dunia empirik) maupun yang tidak tampak (alam metafisik). Sementara Ilmu juga memiliki dua obyek yaitu obyek material dan obyek formal. Obyek materialnya adalah alam nyata misalnya tubuh manusia untuk ilmu kedokteran, planet untuk ilmu astronomi dan lain sebagainya. Sedangkan obyek formalnya adalah metoda untuk memahami obyek material misalnya pendekatan induktif dan deduktif. Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran yang reflektif terhadap persoalanpersoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu terhadap lambang-lambang dan struktur penalaran tentang sistem lambang yang digunakan. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep, sangka wacana dan postulat mengenai ilmu. Filsafat ilmu merupakan studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditunjukkan untuk menetapkan batas yang ditentukan. Filsafat ilmu dapat dibagi menjadi dua, yaitu pertama Filsafat ilmu dalam arti luas, yaitu menampung permasalahan yang menyangkut berbagai hubungan luar dari kegiatan ilmiah.Dan yang kedua filsafat ilmu dalam arti sempit yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan hubungan ke dalam yang terdapat dalam ilmu yaitu pengetahuan ilmiah dan cara-cara mengusahakan serta mencapai pengetahuan ilmiah. Dengan mempelajari filsafat ilmu, maka kita akan mengetahui dan sekaligus akan menyadari bahwa pada hakekatnya ilmu itu tidak bersifat statis (tetap) namun dinamis seirama dengan perkembangan akal dan budi. Sesuatu yang dulunya dianggap sebagai ilmu yang dianutnya tetapi pada masa tertentu akan basi dan ditinggalkan karena sudah tidak sesuai dengan zaman. Disinilah perlunya kita selalu berusaha untuk mengembangkan dan sekaligus memperbaharui ilmu. Kita menyadari bahwa untuk memahami hakekat suatu kejadian atau hukum-hukum kausalitas itu tidak cukup hanya mengandal sumber daya indrawi semata (seperti dengan mata, pendengaran, penciuman, dan perasa) saja akan tetapi perlu perenungan yang sangat



mendalam dengan menggunakan akal, budi dan hati (jiwa). Disinilah perlunya umat Islam berfilsafat ilmu. Bila sementara orang menganggap berfilsafat itu haram karena akan membuat manusia murtad dari ajaran Tuhan, maka sesungguhnya pandangan seperti ini perlu dilakukan kajian yang mendalam. Hal yang perlu menjadi bekal bila seseorang ingin berfilsafat adalah dasar pengetahuan yang kuat tentang berbagai hal, dan memiliki kecerdasan spiritual yang dapat menghubungkan hukum-hukum sebab akibat dan senantiasa mempunyai kedekatan hubungan dengan Sang Pencipta melalui ketaatan melaksanakan ajaran-Nya sehingga ilmunya menjadi terbimbing dan terarah.  D.  Ruang Lingkup Filsafat ilmu Ilmu membatasi lingkup pada batasan pengalaman manusia juga disebabkan metode yang  dipergunakan dalam menyusun kebenaran yang secara empiris.Secara ontologis ilmu membatasi diri pada pengkajian yang berada dalam lingkup pengalaman manusia.Objek dari ilmu itu sendiri adalah ilmu merupakan suatu berkah penyelamat bagi umat manusia. Ilmu itu sendiri bersifat netral, ilmu tidak mengenal baik buruk,dan si pemilik pengetahuan itulah yang mempunyai sikap. Atau dengan kata lain, netralitas ilmu terletak pada epistemologinya, jika merah katakan merah, jika putih katakan putih tanpa berpihak pada siapapun selain kebenaran. Salah satu sub-bagian dari bagian ini adalah penjelasan tentang pengertian ilmu dan filsafat ilmu. Dijelaskan bahwa ilmu adalah bagian dari pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang terklasifikasi,tersistem dan terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris.Sementara pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense yang belum tersusun secara sistematis baik mengenai metafisik maupun fisik.Dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu sehingga filsafat ilmu perlu menjawab persoalan ontologi (esensi, hakikat, obyek telaah), epistemologi(cara, proses, prosedure, mekanisme) dan aksiologi(manfaat, guna, untuk apa). 1.Ontologi ilmu Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang koheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana sebuah kebenaran itu. Paham monisme yang terpecah menjadi idealisme atau spiritualisme, paham dualisme, pluralisme dengan



berbagai nuansanya, merupakan paham ontologi yang pada akhirya menentukan pendapat bahkan keyakinan kita masing-masing mengenai apa dan bagaimana kebenaran itu ada sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari. 2.Epistemologi ilmu Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal (verstand), akal budi (vernunft) pengalaman, atau komunikasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologik, sehingga dikenal adanya model model epistemologik seperti: rasionalisme, empirisme, kritisisme atau rasionalisme kritis, positivisme, fenomenologi dengan berbagai variasinya. Ditunjukkan pula bagaimana kelebihan dan kelemahan sesuatu model epistemologik beserta tolak ukurnya bagi pengetahuan (ilmiah) itu sepadan teori koherensi, korespondesi, pragmatis, dan teori intersubjektif. 3.Aksiologi llmu Aksiologi ilmu meliputi nilai-nilai (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan simbolik ataupun fisik material. Lebih dari itu nilai-nilai juga ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu kondisi (condition) yang wajib dipatuhi dalam kegiatan kita, baik dalam melakukan penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu.



BAB II PENGERTIAN ONTOLOGI,EPISTIMOLOGI,AKSIOLOGI



A.ONTOLOGI Ontologi berasal dari kata ’’Onthos” yang berarti berada dan “Logos” berarti Ilmu.Jadi dapat disimpulkan bahwa Ontologi yaitu Ilmu yang membahas tentang hakikat sesuatu yang ada sehingga sesuatu tersebut bisa dipercaya oleh masyarakat. Aspek



Ilmu



Pengetahuan



dalam



hal



ini



ditentukan



oleh



metodis,sistematis(saling berkaitan) dan rasional(berdasarkan fakta) seperti benda mati,benda hidup,manusia indivividu dan lain-lain.Dapat ambil contoh seperti Ontologi pendidikan yaitu “Apa Hakikatnya Pendidikan yang didirikan oleh Pemerintah”.



B.EPISTIMOLOGI Epistimologi berasal dari bahasa yunani yaitu “Episteme” berarti Pengetahuan dan “Logos” berarti Pemikiran.Jadi Epistimologi ialah cabang Ilmu Filsafat yang membahas tentang Ilmu Pengetahuan itu diperoleh dan bagaimana kita memahami apa yang kita ketahui. Unsur-unsur



Ilmu



mengetahui,diketahui,kesadaran



Pengetahuan mengenai



sesuatu



antara yang



lain diketahui.Dalam



ialah hal



Pendidikan,Epistimologi berkaitan dengan metode yang diberikan oleh guru.Contohnya misalnya kita harus mengetahui kenapa pendidikan itu harus didirikan dan apa yang melatarbelakangi Pendidikan di negara lain.



C.AKSIOLOGI Aksiologi berasal dari kata “Axios” yang berarti nilai dan “Logos” berarti pemikiran.Jadi Aksiologi adalah Ilmu Pengetahuan yang membahas hakikat nilai yang ditinjau dari kefilsafatan. Inti dari Aksiologi ini ada dua,pertama ialah Etika(bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis) dan yang kedua ialah Estetika(doktinnya dari agama).Contohnya apa nilai-nilai yang terkandung dalam suatu Pendidikan. BAB III TOKOH-TOKOH FILSAFAT DAN PENDAPATNYA TENTANG BEING(ONTOLOGI)



1.THALES Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Ia juga dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh Orang Bijaksana (dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh Aristoteles diberi gelar 'filsuf yang pertama'. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik. Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes, Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos. Thales tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Pemikiran Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy) Thales adalah seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Ia dikatakan dapat mengukur piramida dari bayangannya saja. Selain itu, ia juga dapat mengukur jauhnya kapal di laut dari pantai. Kemudian Thales menjadi terkenal setelah berhasil memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM. Thales dapat melakukan prediksi tersebut karena ia mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM. Teorema Thales : 1.Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya. 2.Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama besar. 3.Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut yang saling berlawanan akan sama. 4.Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku. 5.Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan



2.DEMOKRITOS Demokritos adalah seorang filsuf yang termasuk di dalam Mazhab Atomisme.Ia adalah murid dari Leukippos,pendiri mazhab tersebut.Demokritos mengembangkan pemikiran tentang atom sehingga justru pemikiran Demokritos yang lebih dikenal di dalam sejarah filsafat. Selain sebagai filsuf, Demokritos juga dikenal menguasai banyak keahlian.Sayangnya, karya-karya Demokritos tidak ada yang tersimpan.Demokritos menulis tentang bagaimana cara seorang laki laki mendapatkan pacar yang banyak dan juga ilmu alam,astronomi ,matematika,sastra,epistimologi, dan etika.Ada sekitar 300 kutipan tentang pemikiran Demokritos di dalam sumber-sumber kuno.Sebagian besar kutipan-kutipan tersebut berisi tentang etika. Pemikiran Demokritos Tentang Atom: Demokritos dan gurunya, Leukippos, berpendapat bahwa atom adalah unsurunsur yang membentuk realitas.Di sini, mereka setuju dengan ajaran pluralisme Empedokles dan Anaxagoras bahwa realitas terdiri dari banyak unsur, bukan satu. Akan tetapi, bertentangan dengan Empedokles dan Anaxagoras, Demokritos menganggap bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat dibagi-bagi lagi.Karena itulah, unsur-unsur tersebut diberi nama atom (bahasa Yunani atomos: a berarti "tidak" dan tomos berarti "terbagi"). Atom-atom tersebut merupakan unsur-unsur terkecil yang membentuk realitas.Ukurannya begitu kecil sehingga mata manusia tidak dapat melihatnya.Selain itu, atom juga tidak memiliki kualitas, seperti panas atau manis.Hal itu pula yang membedakan dengan konsep zat-zat Empedokles dan benih-benih dari Anaxagoras.Atom-atom tersebut berbeda satu dengan yang lainnya melalui tiga hal: bentuknya(seperti huruf A berbeda dengan huruf N), urutannya (seperti AN berbeda dengan NA), dan posisinya (huruf A berbeda dengan Z dalam urutan abjad).Dengan demikian, atom memiliki kuantitas belaka, termasuk juga massa.Jumlah atom yang membentuk realitas ini tidak berhingga. Selain itu, atom juga dipandang sebagai tidak dijadikan, tidak dapat dimusnahkan, dan tidak berubah.Yang terjadi pada atom adalah gerak.Karena itu, Demokritus menyatakan bahwa "prinsip dasar alam semesta adalah atom-atom dan kekosongan".Jika ada ruang kosong, maka atom-atom itu dapat bergerak.Demokritus membandingkan gerak atom dengan situasi ketika sinar matahari memasuki kamar



yang gelap gulita melalui retak-retak jendela.Di situ akan terlihat bagaimana debu bergerak ke semua jurusan, walaupun tidak ada angin yang menyebabkannya bergerak.Dengan demikian, tidak diperlukan prinsip lain untuk membuat atom-atom itu bergerak, seperti prinsip "cinta" dan "benci" menurut Empedokles.Adanya ruang kosong sudah cukup membuat atom-atom itu bergerak. Pemikiran Demokritos Tentang Dunia Dunia dan seluruh realitas tercipta karena atom-atom yang berbeda bentuk saling mengait satu sama lain.Atom-atom yang berkaitan itu kemudian mulai bergerak berputar, dan makin lama makin banyak atom yang ikut ambil bagian dari gerak tersebut.Kumpulan atom yang lebih besar tinggal di pusat gerak tersebut sedangkan kumpulan atom yang lebih halus dilontarkan ke ujungnya.Demikianlah dunia terbentuk. Pemikiran Demokritos Tentang Manusia Tentang manusia, Demokritos berpandangan bahwa manusia juga terdiri dari atom-atom.Jiwa manusia digambarkan sebagai atom-atom halus.Atom-atom ini digerakkan oleh gambaran-gambaran kecil atas suatu benda yang disebut eidola.Dengan demikian muncul kesan-kesan indrawi atas benda-benda tersebut. Pemikiran Demokritos Tentang Pengenalan Sebelumnya telah dikatakan bahwa setiap benda, yang tersusun atas atomatom, mengeluarkan gambaran-gambaran kecil yang disebut eidola.Gambarangambaran inilah yang masuk ke pancaindra manusia dan disalurkan ke jiwa.Manusia dapat melihat karena gambaran-gambaran kecil tersebut bersentuhan dengan atomatom jiwa.Proses semacam ini berlaku bagi semua jenis pengenalan indrawi lainnya. Lalu bagaimana dengan kualitas yang diterima oleh indra manusia, seperti pahit, manis, warna, dan sebagainya? Menurut Demokritos atom-atom tersebut tidak memiliki kualitas, jadi darimana kualitas-kualitas seperti itu dirasakan oleh manusia? Menurut Demokritos, kualitas-kualitas seperti itu dihasilkan adanya kontak antara atom-atom tertentu dengan yang lain.Misalnya saja, manusia merasakan manis karena atom jiwa bersentuhan dengan atom-atom yang licin.Kemudian manusia merasakan pahit bila jiwa bersentuhan dengan atom-atom yang kasar.Rasa panas didapatkan karena jiwa bersentuhan dengan atom-atom yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Dengan demikian, Demokritos menyimpulkan bahwa kualitas-kualitas itu hanya dirasakan oleh subyek dan bukan keadaan benda yang sebenarnya.Karena itulah,



Demokritos menyatakan bahwa manusia tidak dapat mengenali hakikat sejati suatu benda.Yang dapat diamati hanyalah gejala atau penampakan benda tersebut.



3.PLOTINOS Plotinos adalah



seorang filsuf yang



mendirikan Mazhab



Neo-



Platonisme.Plotinos menjadikan pemikiran Plato sebagai inspirasi utamanya.Akan tetapi, pemikiran Plato tersebut digabungkan dengan berbagai aliran filsafat lain pada masanya, termasuk aliran filsafat Timur.Ia lahir pada tahun 204 M dan meninggal pada tahun 270 M. Inti ajaran Neo-Platonisme dapat ditemukan dalam Enneadeis,yang merupakan buku berisi kumpulan karangan Plotinos.Buku tersebut diterbitkan oleh muridnya yang bernama Porphyrios (232-301 SM).Di dalam buku tersebut, pemikiran Plotinos berpusat pada konsep "Yang Esa" (dalam bahasa Yunani to hen, dan dalam bahasa Inggris the one).Terkadang "Yang Esa" disebut juga sebagai "Yang Baik"."Yang Esa" tersebut



tidak



dapat



dibicarakan,



tidak



dapat



dipikirkan,



dan



tidak



dapat



diidentifikasikan.Ia bukan sesuatu dan juga bukan roh. Tidak ada atribut yang melekat kepadanya.Kemudian "Yang Esa" itu merupakan asal dan tujuan segala sesuatu.



4.GEORG WILHELM FRIEDRICHN HEGEL Georg Wilhelm Friedrich Hegel(lahir 27 Agustus 1770 – meninggal 14 November 1831 pada umur 61 tahun) adalah seorang filsuf idealis Jerman yang lahir di Stuttgart, Württemberg, kini di Jerman barat daya. Pengaruhnya sangat luas terhadap para penulis dari berbagai posisi, termasuk para pengagumnya (F. H. Bradley, Sartre, Hans Küng, Bruno Bauer, Max Stirner, Karl Marx), dan mereka yang menentangnya (Kierkegaard, Schopenhauer, Nietzsche, Heidegger, Schelling). Dapat dikatakan bahwa dialah yang pertama kali memperkenalkan dalam filsafat, gagasan bahwa Sejarah dan hal yang konkret adalah penting untuk bisa keluar dari lingkaran philosophia perennis, yakni, masalah-masalah abadi dalam filsafat. Ia juga menekankan pentingnya Yang Lain dalam proses pencapaian kesadaran diri (lihat dialektika tuan-hamba).



Filosofi dari Hegel:



1. Kebebasan Yang dimaksud dengan civil society menurut Hegel adalah masyarakat pasca revolusi Prancis. Saat itu Hegel berada pada sebuah masyarakat yang sedang mengalami perubahan fundamental dalam revolusi industri yang secara masif menciptakan kelas menengah baru. Civil Society juga merupakan masyarakat dimana orang-orang didalamnya memiliki hak untuk memilih hidup apa yang mereka suka dan memenuhi keinginan mereka sesuai kemampuan mereka. Negara tidak memiliki hak untuk memaksakan jenis kehidupan tertentu kepada anggota masyarakat sipil seperti yang terjadi dalam masyrakat feodal. 2. Negara dan Hak Individu Menurut Hegel, negara merupakan roh absolut yang kekuasaannya melampaui hak-hak individu itu sendiri. Menurut Hegel, negara termasuk suatu proses dalam perkembangan ide mutlak yang ditandai adanya perkembangan dialektis tesisantitesisnya, antitesis kemudaian melahirkan sintesis. Berbeda dengan J.J Rousseau dan John Locke, maupun kalangan marxis yang melihat negara sebagai alat kekuasaan, Hegel justru berpendapat bahwa negara itu bukan alat melainkan tujuan itu sendiri. Dalam logika Hegel rakyat harus menjadi abdi negara untuk kebaikan dan kesehjahtraan masyarakat itu sendiri. 3. Negara Integralistik Dalam konsep negara integralistik, negara adalah kesatuan masyarakat yang tersusun secara integral. Masyarakat merupakan kesatuan organis yang tidak terpisah dan bergerak bersama kedalam satu tujuan tunggal yang hakiki. Dalam proses penemuan tujuan hakiki ini, pemimpin berperan sebagai kepala yang akan menuntun pergerakan dari unsur-unsur organis lainnya, sehingga tercipta keselarasan antara pimpinan dan rakyat.



BAB IV PERBANDINGAN PENDAPAT TOKOH-TOKOH KLASIK DAN TEMUAN SAINSTEKNOLOGI KEKINIAN TENTANG BEING



1.Sacrotes Merupakan filsuf yang memiliki peran yang sangat penting dalam filosofis. Sacrotes adalah gurunya plato. Sacrotes merupakan sosok orang yang sangat bijaksana selama menghadapi berbagai persoalan, ia mampu menyelesaikan Masalah dengan baik dan bijak. Ia sangat banyak disukai masyarakat. Bagaimana mungkin ia tidak disukai masyarakat jika sifat kebijaksanaan sudah tertanam pada dirinya. Tentulah masyarakat sangat menyukainya bukan? Nah  dengan kebijaksanaan yang dimiliki itu Sacrotes membantu terciptanya pengetahuan yang baru dengan cara berdiskusi bersama sama. 2.Plato Plato adalah murid dari Sacrotes. Pemikiran yang dikemukakan oleh plato banyak dipengaruhi dengan pemikiran Sacrotes. Sangat wajar jika pemikiran plato di dipengaruhi oleh pemikiran Sacrotes karena memang di antara mereka ada keterkaitan yaitu sebagai guru dan murid jadi pasti nya pengajarannya masih berhubungan. Plato berpendapat bahwa dunia hanyalah sebuah bayangan dan dunia sifatnya  hanya fana atau dapat rusak. 3.Aristoteles Kalau tadi di penjelasan diatas Plato merupakan murid Sacrotes sedangkan sekarang aristoteles merupakan murid dari Plato, jadi diantara ketiga tokoh ini masih berkesinambungan atau berkaitan. Aistoteles adalah orang yang pertama kali mengklasifikasi kan spesies biologi dan membuktikan bahwa bumi itu bentuknya bulat. Pemikiran aristoteles menggunakan aliran empirisme yang didasarakan dengan bukti dan pengalaman yang mereka miliki Temuan Sains-Teknologi Kekinian Tentang Being: 1. Gambar terdekat dari Planet Saturnus oleh Pesawat Cassini Kita masih harus menunggu sampai tanggal 16 September sebelum pesawat luar angkasa Cassini milik NASA ini melakukan misi pamungkasnya yakni dengan menabrakkan dirinya ke planet Saturnus, tapi pada bulan April 2016 lalu, pesawat luar angkasa kecil ini untuk pertama kalinya melintasi gap atau jarak yang terdapat diantara planet Saturnus dan cincin terdalamnya.



Cassini berhasil mengirim kembali sejumlah gambar dari jarak dekat atmosfer di planet Saturnus yang menunjukkan rincian yang belum pernah ada sebelumnya, termasuk badai raksasa yang berputar-putar. Cassini melintasi 3.000 kilometer di atas puncak awan tertinggi Saturnus karena instrumennya mencatat informasi baru tentang planet yang dikelilingi cincin tersebut.Sementara itu, Satelit pemantau planet (probe) Juno milik NASA, yang mengorbit di planet terbesar dalam tata surya yang berjulukan The Giant Gas -Jupiterberhasil mencapai posisi terdekat dengan planet tersebut yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sebuah peristiwa misi angkasa bersejarah di Great Red Spot planet ini pada bulan Juli 2017 lalu. Para ilmuwan tertarik mengetahui apa yang terdapat di bawah lapisan atas Great Red Spot yakni pusaran badai seluas 16.000 kilometer termasuk bukti-bukti adanya petir di Planet Jupiter yang bisa menunjukkan keberadaan awan air. 2. Gunung es raksasa terlepas dari lempeng es di Antartika Para peneliti memang telah memantau lempeng es Larsen C di Antartika selama beberapa waktu, namun pada akhir tahun 2016 lalu terjadi retakan sepanjang 18 kilometer. Dan bulan lalu, bagian terakhir dari retakan tersebut terpisah dari lempeng es Antartika, dan menyebabkan terlepasnya sebuah gunung es seberat 1 triliun ton berukuran 5.800 kilometer persegi - salah satu gunung es terbesar yang pernah tercatat. Gunung es itu memang sudah mengapung sebelum terlepas sehingga tidak ada dampak langsung pada permukaan laut, namun terlepasnya bongkahan itu telah meninggalkan kawasan lempeng es Larsen C berkurang lebih dari 12 persen.Perpisahan besar tersebut menunjukkan akselerasi dramatis dari gletser di belakangnya.



3. Sejarah manusia di Australia mundur 18 ribu tahun



Penggalian yang dilakukan di tempat penampungan batu di dekat Taman Nasional Kakadu menunjukkan manusia berhasil mencapai daratan Australia setidaknya 65.000 tahun yang lalu yakni 18.000 tahun lebih awal dari perkiraan pertama.Temuan ini menjadi penting karena membantu mendefinisikan kembali pemahaman kita saat spesies manusia pertama kali meninggalkan Afrika. Di antara temuan yang berhasil digali di tempat penampungan itu adalah kapak dengan tepi tumpul tertua di dunia. Secara terpisah, para peneliti berhasil menyelesaikan studi genomik paling komprehensif terhadap Penduduk Asli Australia yang pernah dilakukan sampai saat ini. Studi ini mengungkapkan bahwa manusia modern adalah keturunan dari satu gelombang pendatang yang meninggalkan Afrika sekitar 72.000 tahun yang lalu.Temuan ini juga menegaskan warga Aborigin Australia modern adalah keturunan orang pertama yang tinggal di Australia - sebuah klaim yang sebelumnya menjadi bahan perdebatan. 4. Pulau terpencil dalam daftar Warisan Dunia menjadi tempat pembuangan sampah Sebuah studi menemukan pantai di Pulau Henderson, di luar Amerika Selatan, berisi sekitar 37,7 juta item dari serpihan puing-puing sampah dan memiliki kepadatan sampah plastik tertinggi dibandingkan daerah manapun di dunia.Ini bukanlah sebuah penemuan ilmiah yang patut dibanggakan.Peneliti asal Australia, Dr Jennifer Lavers mengatakan bahwa dia sangat kecewa dengan temuannya dan menyebutnya sebagai peringatan bagi dunia bahwa polusi plastik sama seriusnya dengan ancaman kemanusiaan seperti perubahan iklim. Pada tahun 2014, dunia menghasilkan 311 juta ton plastik per tahun. Dr Lavers mengatakan akumulasi sampah plastik di Pulau Henderson itu merupakan plastik yang dihasilkan dalam 1,98 detik dari total produksi sampah plastik dunia tersebut.Pulau Henderson yang terdaftar sebagai kawasan warisan dunia ini berada di area laut yang jarang dilalui dan tidak berada di dekat jalur pelayaran atau perikanan, tanpa kota industri utama berbasis darat yang berjarak 5.000 kilometer.



5. Temuan pertama fosil otak dinosaurus



Setahun terakhir merupakan waktu yang sangat mengesankan bagi para palaeontology.Menjelang akhir tahun 2016 lalu sejumlah ilmuwan mengonfirmasikan sebuah fosil yang ditemukan lebih dari 1 dekade yang lalu benar-benar mengandung sebuah jaringan otak yang sudah menjadi fosil fosil otak pertama yang pernah ditemukan.Fosil berusia 133 juta tahun itu berasal dari spesies dinosaurus yang dikenal sebagai Iguanodon, dan menunjukkan struktur otak yang serupa dengan struktur otak yang dimiliki oleh buaya dan burung-burung modern. Para peneliti menyelidiki jaringan yang sudah membatu itu di bawah mikroskop dan melihat apa yang tampaknya seperti pembuluh darah berasal dari bagian dalam otak tersebut.Para ilmuwan juga menghabiskan waktu setahun kemarin untuk menemukan jejak kaki dinosaurus terbesar di dunia, yang berlokasi di Australia Baratm dan sebuah informasi baru menunjukkan kalau T.rex bukan dinosaurus yang terlalu ahli dalam berlari kencang. 6. Temuan 8 planet seukuran bumi di sistem solar Trappist-1



Berhasil menemukan satu planet seukuran bumi saja sudah merupakan penemuan yang cukup menarik, namun satu sistem tata surya yang hanya berjarak 40 tahun cahaya (yang praktis merupakan tetangga antar bintang kita) ternyata tempat menjadi tinggal dari tujuh planet seukuran planet bumi.Tiga dari planet-planet tersebut juga berada di dalam zona yang disebut Goldilocks, dimana kisaran suhu di permukaannya memungkinkan terdapatnya cairan air dan mungkin kehidupan. TRAPPIST-1 adalah bintang ultra-cool berukuran sebesar planet Jupiter yang berada di rasi Aquarius dan cukup dekat sehingga ilmuwan dapat melakukan penelitian terperinci mengenainya.Sementara itu, pada bulan April, ilmuwan warga Australia melakukan sedikit prestasi mereka dengan berhasil mengidentifikasi empat planet baru dalam sistem tata surya kita pada saat melakukan pengamatan bintang yang dilakukan secara live di ABC.



7. Bayi pertama dilahirkan dari 3 orangtua



Dokter AS, Dr John Zhang, melakukan prosedur kontroversial di Meksiko. New Hope Fertility Center Dalam sebuah upaya untuk menghindari kelainan bawaan yang telah membunuh dua anak sebelumnya, sejumlah dokter akhirnya menggabungkan inti sel dari DNA (nuclear DNA) dengan mitokondria (maternal DNA) dari sebuah donor sel telur, yang kemudian dibuahi dengan sperma ayahnya,Ini merupakan upaya pertama di dunia yang menggunakan teknik tiga orang tua yang kontroversial, yang pertama kali dilaporkan dalam majalah New Scientist. Orang tua yang berasal dari Jordania ini mendaftar untuk mendapat bantuan dari dokter di AS dan diterbangkan ke Meksiko untuk menjalani prosedur ini karena teknik pembuahan dari 3 orang tua ini tidak disetujui di AS.Sejumlah pakar mengkritik pengumuman dari percobaan ini yang dilakukan melalui laporan di dalam majalah daripada diungkap dalam jurnal yang di-review oleh kalangan ilmuwan, dengan mengatakan perlu lebih banyak penelitian dilakukan untuk memahami riset ini. 8. Kehidupan berawal 220 juta tahun lebih awal dari perkiraan Fosil berusia 3,7 miliar tahun ditemukan di lapisan batu yang terbuka di Greenland. | Supplied: Allen Nutman Tim peneliti yang dipimpin ilmuwan Australia berhasil menemukan fosil berusia 3,7 miliar tahun di Greenland. Temuan ini memundurkan bukti kehidupan awal yang selama ini sudah diterima umum paling awal 220 juta tahun.Batu yang baru-baru ini terekspos karena meningkatnya pencairan salju menunjukkan lapisan komunitas bakteri fosil, yang dikenal sebagai stromatolit. Tim peneliti ini kemudian dengan menggunakan teknik canggih untuk menentukan usia dari lapisan batu di bagian atas dan di bawah fosil, yang berhasil mengungkapkan kalau stromatolit itu berusia 3,71 sampai 3,695 miliar tahun.



BAB V



KESIMPULAN DAN ANALISIS Berdasarkan Uraian diatas,jadi kita dapat mengetahui bagaimana sejarah Filsafat dan pendangan-pandangan dari tokoh-tokoh penting Filsafat tersebut.Selan itu juga,dapat mengetahui apa saja temuan-temuan sains dan teknologi kekinian pada zaman saat ini.Dan dengan kita mengetahui mengenai Ilmu Filsafat ini,maka kita pun dapat mengetahui asal usul tentang diri kita sendiri sebagai manusia dan terciptanya alam sekitar di dunia ini.



DAFTAR PUSTAKA



*Afid,Burhanuddin.2013, https://Afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/pengertian-dan-ruang-lingkupfilsafat-ilmu-2/ *Khofidlaturrofiah,tokoh-tokoh Filsafat, https://www.kompasiana.com/khofidlaturrofiah/5db4e5e5097f366b2a07ae82/tokohtokoh-filsafat >Kompasiana.com: *Iswandono,thales-dan-pemikiran-filsafatnya https://www.kompasiana.com/iswandono/56511b4a04b0bd3e0fd98584/thales-danpemikiran-filsafatnya *https://www.kompasiana.com/rismanikmatul9219/5dee02f5d541df6def350602/pengert ian-filsafat-ilmu-ruang-lingkup-filsafat-ilmu-objek-filsafat *https://www.kompasiana.com/ulvizakiyah6937/5e875ea871d6960c1f125e62/pengertia n-ontologi-epistemologi-dan-aksiologi-beserta-contohnya *https://www.kompasiana.com/eliesfajriahnawangwulan/5daaf490097f360f5b68e022/fil safat-ilmu >Wikipedia.org *https://id.wikipedia.org/wiki/Demokritos *https://id.wikipedia.org/wiki/Plotinos *https://id.wikipedia.org/wiki/Georg_Wilhelm_Friedrich_Hegel *https://serupa.id/filsafat-ilmu/