Tugas Bahasa Indonesia: Alberd Boi Samosir [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH :



Alberd Boi Samosir (C0C020017) AKUNTANSI (D3)



DOSEN PENGAMPU : Dr. Rustam, S.Pd., M.Hum



PROGRAM STUDI VOKASI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI 2020



BAB I LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas Diri Nama



: Alberd Boi Samosir



NIM



: C0C020017



Program Studi



: Akuntansi(D3)



Fakultas



: Ekonomi dan bisnis



Pertanyaan : 1. Jelaskanlah, apa yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ! Jawab: kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan 2. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan fungsi bahasa ! Jawab: Dilihat dari aspek bahasa sebagai alat komunikasi dapat dibedakan dua jenis fungsi bahasa, yaitu fungsi struktural dan fungsi pragmatis. Kedua fungsi ini saling berkaitan karena setiap fungsi struktural terkait dengan fungsi pragmatis. Aliran yang dikenal dengan nama fungsionalisme ini berpendapat, bahwa unsur-unsur bahasa yang membentuk sistem bahasa, seperti unsur fonologis, gramatikal dan semantis ditentukan oleh fungsi bahasa dalam masyarakat.



3. Sebutkanlah fungsi-fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional !



Jawab: (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya 4. Sebutkanlah fungsi-fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai Bahasa Negara ! Jawab: (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasonal serta kepentingan pemerintah, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi



5. Uraikanlah secara argumentatif perlunya perumusan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia! Jawab: Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai lambing kebanggaan kebangsaan,identitas nasional, alat perhubungan antar warga,daerah dan antar budaya,serta alat pemersatu suku,budaya dan bahasa di Nusantara. Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara,fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa resmi kenegaraan,bahasa pengantar pendidikan,alat perhubungan tingkat nasional dan alat pengembangan kebudayaan,ilmu pengetahuan dan teknologi. 6. Apakah rumusan fungsi atau peranan bahasa Indonesia bersifat tetap? Kemukakanlah alasan Anda! Jawab: Ya, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional,yang berfungsi sebagai sarana pembangunan bangsa,sebagai sarana pengembangan iptek, dan sebagai sarana pembinaan kehidupan budaya bangsa.



LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas Diri Nama



: Alberd Boi Samosir



NIM



: C0C020017



Program Studi



: Akuntansi(D3)



Fakultas



: Ekonomi dan bisnis



1. Apa perbedaan bahasa formal dan bahasa informal? Jawab: Bahasa Formal adalah bahasa yang biasa dipergunakan pada situasi-situasi yang bersifat resmi atau formal yaitu misalnya : Situasi rapat, Lingkungan kerja, Bahasa dari bawahan terhadap atasan, Bahasa Pendidikan, Media Masa, Dll. Sedangkan, Bahasa Informal adalah bahasa yang dipergunakan dalam sehari-hari dengan tanpa adanya situasi yang resmi atau yang dikatakan dengan bahasa ke akraban. Carilah dialog bahasa Indonesia yang benar dan bahasa gaul, dengan mengisi kolom yang sudah disediakan.



BAHASA INDONESIA



BAHASA GAUL (INFORMAL)



Fanie : Halo Pak Kim, Nama saya Fanie



Clarie : Good morning Mrs. Sella (Selamat pagi nyonya Sella)



Mr. Kim : Halo fanie, apa kabarmu? Fanie : Baik pak Mr. Kim : Jadi kapan kamu siap untuk mengajar disini? Fanie : Besok, Saya bisa memulai pekerjaan saya Mr. Kim : Baiklah, Sampai jumpa besok Fanie : Baik, pak Budi : Hallo Pak Dedi, Bagaimana kabarmu? Dedi Sebuah kejutan. Ini sudah lama sejak kamu pergi keluar negeri. Bagaimana kabarmu Pak Budi? Budi saya melakukannya dengan baik. Bagaimana denganmu? Dedi Saya akhirnya memiliki waktu luang. Saya baru saja selesai mengambil proyek besar, dan saya sangat lega bahwa aku sudah selesai dengan itu. Nola : Nyonya Mia, Bagaimana kabarmu? Mrs. Mia : Nola, Aku baik dan kamu? Nola : Baik, Nyonya Mia. Aku sangat senang berjumpa denganmu lagi Mrs. Mia : Aku juga. Bagaimana keadaan ibumu Nola? Nola : Dia juga baik Nyonya Mia Mrs. Mia : Bagus Raya : Nyonya Kartini? Kartini : Iya, siapa kamu? Raya : kamu tidak mengingatku?. Aku Raya teman KKN-mu Kartini Raya, Apa kabarmu? Raya : Bagus, sudah terlalu lama aku menunggu bertemu denganmu Kartini: Ya,



Sella : Selamat pagi nona Clarie Clarie : gimana kabar lo Sella? Sella : Baik, terimakasih, dan lo? Clerie : Luar biasa, terimakasih Sella : Hari yang indah bukan? Clarie : Ya benar)



Riki : Hi Agung Agung : Hi Riki Riki : Gimana kabar lo bro? Agung : Baik bro Riki : senang berjumpa denganmu Agung : senang berjumpa denganmu juga



Irham : Selamat siang Bayu Bayu : Iya,ada apa bro ? Irham : apakah kau bisa dating kerumah ku? Bayu : Tentu bro



Ari : "Yo, Bobi! Ada apa?" Bobi : "Tidak ada. Kamu?" Ari : "Tidak ada. Saya hanya marah pada guru kami." Bobi : "Kamu selalu kesal pada semua orang.



aku juga



LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas Diri Nama



: Alberd Boi Samosir



NIM



: C0C020017



Program Studi



: Akuntansi(D3)



Fakultas



: Ekonomi dan bisnis



1. Carilah kata baku dan tidak baku



Jawab: Kata baku



Kata tidak baku



Apotek Efektif Karena Foto Biosfer Cabai Cokelat Cedera Digit Durian Ambulans Antre Azan Balsam Negeri



apotik efektip karna poto biosfir cabe coklat cidera dijit duren ambulan antri alaram balsem negri



Pertanyaan: 2. Apa perbedaan bahasa formal dan bahasa informal? jawab: Bahasa Formal adalah bahasa yang biasa dipergunakan pada situasi-situasi yangbersifat resmi atau formal yaitu misalnya : Situasi rapat, Lingkungan kerja, Bahasa dari bawahan terhadap atasan, Bahasa Pendidikan, Media Masa, Dll. Sedangkan,



Bahasa Informal adalah bahasa yang dipergunakan dalam sehari-hari dengan tanpa adanya situasi yang resmi atau yang dikatakan dengan bahasa ke akraban. 3. Carilah dialog bahasa Indonesia yang benar dan bahasa gaul, dengan mengisi kolom yang sudah disediakan.



Jawab:



BAHASA INDONESIA Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR? Rino : sudah saya kerjakan pak. Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan. Rino : Terima kasih Pak



BAHASA GAUL(INFORMAL) Astrid : Jul, lo hari jumat kemana? Jalan yuk bosen nih gue Julia : Ayuk,gue lagi libur nih. Mau jalan kemana? Astrid : Ke PIM aja mau gak? Julia : Boleh,gue sekalian mau nyari sepatu. Mau ketemuan jam berapa nih? Astrid : Sore aja jam 4an gitu Julia : Yaudah oke ketemuan di Starbucks aja ya Astrid : okeoke cuy.



tony : apakah ini rumah bapak edy? andy: benar apakah ada yang bisa saya bantu? tony : apakah ia ada dirumah? andy: ya, dia ada didalam,tetapi dia sedang mandi. silahkan masuk. tony: terimakasih banyak andy: maaf, anda siapa? tony: saya adalah mahasiswanya ketika dulu berkuliah di universitas gajah mada. andy: dapatkah anda menyebutkan nama anda? tony : nama saya tony andy: silahkan duduk tony, saya akan panggilkan tony: tentu saja, terimakasih



Razi : Zi, PR Matematika lo sudah kamu kerjakan apa belum? Rusli : Belum nih. Lo sudah Li? Razi : Sama, aku juga belum nih. Kita kerjakan PR nya bersama – sama, mau? Rusli : Boleh, nanti malam aja ya. Kita kerjakan di rumah ku aja nanti. Razi : Iya, nanti jam 7 malam aku ke rumahmu. Rusli : Aku tunggu lo di rumah.



Takanawa



Beni : Halo Bang, apa kabar ?



: halo Pak John



Mr. John : halo Takanawa Takanawa : bagaimana kabarmu Pak John?) Mr. John : Luar biasa, terimakasih Takanawa : senang berjumpa denganmu Mr. John : senang berjumpa denganmu juga



Bedi : Baik, Alhamdulillah. Kabar ente gimana ? Beni : Baik. ente abis dari mana. Kayak yang capek gitu ? Bedi : Gue abis olahraga nih. Jogging sepuluh keliling lapangan. Beni : Lah, sepuluh keliling ? ente abis diapain ? dihukum sama nyokap ente ? Bedi : Kagak. Gue lagi ngurusin badan nih ! Biar kurus, kayak ente. Beni : Oh, gitu. Yaudah gue doain deh. Bedi : Amiin. Oh iya, ngomongngomong, ente abis ngapain ? Beni : Gue abis ikut kajian, Bed. Sama Ustadz Hanan. Bedi : Oh.. Ustadz Hanan Attaki yah ! Beni : Iya. Oh iya udah jam tujuh nih, Gue tinggal ya! Ada urusan dulu. Assalamualaikum. Bedi : Waalaikumussalam



Clarie : Selamat pagi nyonya Sella Sella : Selamat pagi nona Clarie Clarie :. Bagaimana kabarmu nyonya Sella? Sella : Baik, terimakasih, dan kamu? Clerie : Luar biasa, terimakasih Sella : Hari yang indah bukan? Clarie : Ya benar



Boi : Hi,Marsel.. Marsel : Hi, gimana kabar lo boi? Boi : Baik baik Marsel : Bisakah kau membantuku Boi : Tentu



Bobby : Selamat siang Pak Tarigan Mr. Tarigan : Iya, apakah aku dapat membantumu? Bobby : Dapatkah anda hadir dalam makan malam keluarga kami nanti malam? Mr. Tarigan : Tentu Bobby : Terimakasih untuk waktu anda, Pak Tarigan



Dani : Hi Farhat.. Farhat : Hi,juga Dani : apakah lo bisa dating ke rumahku Farhat : Tentu bro Opi : Boby Boby : Iya, siapa kamu? Opi : aku Opi, teman masa kecil lo Boby : Opi! lama tak jumpa, gimana kabar lo? Opi ; Baik, lama tak jumpa juga



BAB II LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas Diri Nama



: Alberd Boi Samosir



NIM



: C0C020017



Program Studi Fakultas



: Akuntansi(D3) : Ekonomi dan bisnis



Perbaikilah penulisan karangan ‖Tiga Sahabat Setia‖ yang baru saja Saudara baca sehingga sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar! Caranya, perbaiki di kertas ini langsung dengan mengubah yang salah menjadi benar penulisannya. Pergunakan pena yang tintanya selain berwarna hitam!



TIGA SAHABAT SETIA Alkisah di negeri bahasa hiduplah tiga orang sahabat yang bernama meskipun walaupun dan tetapi. Walaupun mereka tidak tinggal berdampingan mereka selalu hidup rukun karena mereka tidak pernah mencampuri urusan masing-masing. Dalam hidup bermasyarakat meskipun walaupun dan tetapi selalu membantu keluarga-keluarga kalimat yang membutuhkan pertolongan mereka dalam penggunaan kalimat-kalimat pertentangan dan penegasan. Suatu hari pak kalimat datang menemui tetapi dia membutuhkan bantuan tetapi dalam kalimat kami ingin datang,.. . .hujan deras menghalangi niat kami. Di sempurnakanlah kalimat tersebut oleh tetapi menjadi kami ingin datang tetapi hujan deras menghalangi niat kami. Di lain waktu meskipun di mintai pertolongannya oleh pak kalimat. Pada saat itu pak kalimat membutuhkan meskipun untuk menyempurnakan kalimat. . .dia menolak saya tetap memaksanya. Sayangnya meskipun sibuk membantu keluarga kalimat lain sehingga dia menawarkan penggantinya walaupun. Pak kalimat tidak keberatan karena dia mengerti walaupun dan meskipun dapat saling menggantikan dalam penggunaan sebuah kalimat pertentangan. Akhirnya kalimat tersebut menjadi walaupun dia menolak saya tetap memaksanya.



Pada suatu hari negeri yang tenang itu terganggu akibat kedatangan raksasa jahat. Sang raksasa ini melihat kerukunan walaupun meskipun dan tetapi maka mereka pun di hasut oleh Sang Raksasa. Hai meskipun dan walaupun tidakkah kalian bangga dapat berkedudukan di depan sebuah kalimat Kalian adalah pemimpin. Di lain pihak, kalian pun dapat berada ditengah-tengah. Walaupun kalian berada di tengah, kedudukan kalian masih terhormat karena kalian adalah faktor penjelas sebuah kalimat pertentangan. Ingatlah kalian terlahir tidak untuk menjadi yang terbelakang, Sang raksasa menjelaskan. Apakah kalian mengerti akan hal ini? lanjut Raksasa. Ya raksasa kami mengerti. Jawab meskipun dan walaupun serempak. Jika kalian mengerti seharusnya kalian musnahkan tetapi bujuk raksasa. Apa..., memusnahkan tetapi tanya meskipun terkejut dan diikuti kerutan di wajah walaupun yang menandakan dia tak mengerti maksud Raksasa. Ya memang itu saranku. Tak ada gunanya Dia berada di negeri ini. tegas Raksasa .Kalian bisa menggantikan kedudukannya di tengah kalimat. lanjutnya. Aku benar-benar tak mengerti jalan pikiranmu, raksasa. Selama ini kami bertiga selalu dapat bekerja sama membantu keluarga-keluarga kalimat. Ada saatnya kami tidak bisa membantu kalimatkalimat. Pada saat itulah, kami membutuhkan kehadiran tetapi jelas Meskipun. Ah omong kosong Kalian tak memerlukan bantuan Tetapi sahut raksasa. Wahai raksasa Alangkah sombong-nya kami kalau kami merasa kedudukan kami lebih penting dibanding kedudukan tetapi. Mari kuberi Engkau sebuah contoh kalimat. Hujan telah reda,... kami masih malas pergi. Pada saat seperti itu, kami tidak bisa membantu kalimat tersebut. Hanya tetapi yang sanggup membantu kalimat pertentangan tersebut. kata Walaupun. raksasa mulai sadar bahwa dia tidak berhasil menghasut meskipun dan walaupun, tetapi dia tidak kurang akal. dia beralih mencoba mengajak tetapi untuk membenci kedua sahabatnya. Hai tetapi Dari manakah Engkau tanya raksasa. Aku baru saja membantu kalimat saya cerdas, tetapi saya malas. jawab tetapi. Raksasa mulai menghasut. Apakah Kau tak merasa bosan selalu berada di tengah kalimat Tidakkah Kau sadar betapa serakahnya kedua sahabatmu? Mereka selalu berebut tempat di depan. Mereka tidak pernah memberimu kesempatan untuk berada di depan. Bahkan, posisi mu yang hanya di tengah pun terkadang ditempati mereka. “Raksasa, tak pernah terpikirkan olehku untuk iri kepada kedua sahabatku. Sudah menjadi takdir ku untuk selalu berada di tengah. Betapa tak pantasnya aku menjadi pemimpin sebuah kalimat.‖ jelas tetapi dengan bijak sana. ‖Bagaimana dengan posisi mu yang dirampas oleh mereka?‖ tanya raksasa yang terus mencoba menghasut tetapi. Walaupun mereka berada di tengah tetapi tujuan kami berbeda. tujuanku untuk menunjukkan pertentangan sedangkan tujuan kedua sahabatku adalah untuk penegasan jawab tetapi dengan tenang. Akhirnya raksasa sadar tak mungkin baginya mencerai-



beraikan ketiga sahabat yang saling setia itu maka di tinggalkan nya negeri bahasa dengan segudang kekesalan di hatinya. Jawab           



Nonsense = omong kosong Apaa = apa Kalu = kalau mengahsut = menghasut ia = dia ia = dia ia = dia ia = dia ia = dia ia = dia ia = dia



BAB III LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas Diri Nama



: Alberd Boi Samosir



NIM



: C0C020017



Program Studi



: Akuntansi(D3)



Fakultas



: Ekonomi dan bisnis



Teks



Mereka duduk di belakang kelas bukan karena keinginan mereka melainkan karena disitulah tempat yang seolah-olah telah disediakan untuk mereka. Di beberapa kelas, ada banyak gangguan yang terlihat yang sering kali memaksa guru untuk memisahkan kelas satu dengan kelas lain atau siswa yang satu dengan siswa yang lain. Di depan kelas ada siswa-siswa yang rajin yang sudah menunggu dengan tangannya yang siap untuk mengacungkan jarinya pada momen-momen khusus. Mereka membungkungbungkuk seperti serangga-serangga besar yang baru saja ditangkap dengan jebakan pendidikan. Mereka juga seolah-olah seperti atlet terkenal yang sedang duduk di tengahtegah kelas. Hal itu tentu membuat mereka tidak yakin untuk duduk di belakang kelas dan dipinggir mahasiswa-mahasiswa lain. Sementara itu, siswa-siswa yang duduk di bangku lain membuat suatu komunitas yang dengan alasannya masing-masing, seperti mencerminkan bahwa mereka tidak berhasil menjalani sistem pendidikan umum di Sekolah di Jambi. Dulu mereka sering kali dianggap orang-orang yang lemah, yang memiliki prestasi rendah, lamban, miskin, tertinggal, dan sebutan-sebutan lain. Sekarang mereka lebih kenal dengan siswa beresiko gagal. Wajah-wajah mereka berubah dan dalam seting perkotaan, jumlah mereka juga terus bertambah. Delapan tahun yang lalu, ada banyak penelitian tentang perlunya memperbaiki sistem pendidikan dan memberdayakan siswa-siswa yang beresiko gagal. Pada tahun 90an pemerintah sudah menulis sebuah dokumen bertajuk “Resiko Pendidikan” yang mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam sistem pendidikan di Jambi dan mengharapkan adanya reformasi besar-besaran. Salah satu reformasi ini adalah upaya membangun sistem pembelajaran yang lebih bermutu dan standar-standar prestesi siswa yang lebih tinggi. Namun, di tengah tengah semangat reformasi ini, ada banyak siswa



marginal yang kebutuhankebutuhannya sering kali tidak dihiraukan. Masih jarang diketengahkan persoalan persoalan yang terkait dengan apakah reformasi ini menjamin bahwa semua siswa dapat memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan yang berkualitas. Agar pemberdayaan dalam ranah pendidikan dapat benar-benar terwujud, maka kebutuhan-ke butuhan para siswa marginal ini perlu mendapatkan perhatian lebih. Dewasa ini, sejumlah penelitian lebih banyak berfokus pada usahasa mengidenifikasi karakteristik-karakteristik siswa beresiko gagal. Sementara beberapa penelitian yang lain, masih berkutat dalam usaha menggalakan reformasi dan programprogram pemberdayaan bagi siswa-siswa yang beresiko gagal. Studi-studi dan penelitianpenelitian tentang topik ini juga tidak jarang melibatkan para pakar di bidang pendidikan, bisnis, dan industri serta bagian pemerintahan. Meskipun ada kemanjuan dalam mengidentifikasi karakteristik-karakteristik siswa beresiko gagal dan mengembangkan program-program untuk memenuhi kebuuhankebutuhan mereka. Esensi problem beresiko gagal masih saja muncul dan terus menerus memperlemah sistem sekolah di Jambi. Beberapa pendidik merasa bahwa kita tidak perlu melakukan penelitian lebih lanjut. Meski demikian, ada penelitian-penelitian yang masih menyarankan agar kita membangun jaringan yang lebih kuat antara bisnis dan pendidikan. Bahkan ada pula yang menawarkan agar kita sebaiknya berusaha merekontruksi secara total sistem pendidikan kita. Meskipun semua penelitian dan studi sudah sering dilakukan oleh para pakar, kenyataannya kita masih memiliki siswa-siswa yang berada dipigiran pendidikan. Hal ini mungkin disebabkan penelitian-penelitian selama ini terlalu banyak yang mempersoalkan kurikulum dan sistem pendidikan. Masih jarang ditemukan penelitian yang fokus pada keberadaan siswa. Untuk itu, penelitian ini fokus pada siswa itu sendiri. Inilah saatnya bertanya kepada siswa dan mendengarkan respon respon mereka. Bagian ini diharapkan dapat membawa konsepsi baru bagian penelitian yang sudah ada dan menentun pada reformasi lanjutan Ulasan atau Komentar  Dalam teks diatas banyak terdapat kata-kata leksikal atau kata isi yang memenuhi hampir seluruh kalimat.  Banyak berisi kalimat simpleks,contohnya pada kalimat kedua paragraph ke satu.  Terdapat kata yang dinominalisasikan dalam teks tersebut sehingga mengakibatkan pemadatan informasi.  Ada beberapa kata yang mengandung istilah teknis.



LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas Diri Nama



: Alberd Boi Samosir



NIM



: C0C020017



Program Studi



: Akuntansi(D3)



Fakultas



: Ekonomi dan bisnis



Pertanyaan 1. Apakah yang dimaksud dengan diksi ? Jawab : Diksi adalah pemilihan kata-kata melalui pertimbangan – pertimbangan tertentu untuk mendapatkan efek yang dikehendaki , diksi juga dapat diartikan sebagai pemelihan kata yang tepat untuk mencapai suatu gagasan , membentuk, mengelompokkan kata yang tepat , menggunakan ungkapan-ungkapan yang sesuai , dan gaya bahasa yang paling baik dalam suatu situasi. 2. Senutkan dan jelaskan fungsi penggunaan diksi ! Jawab : a. Memperoleh keindahan guna manambah daya ekspresi kita , maka sebuah kata akan lebih jelas , bila pilihan kita tersebut tepat dan sesuai . b. Ketepatan pilihan kata bertujuan agara tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar , sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. c. Untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah d. Untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut dalam mendeskripsikan tokoh lebih jelas , mendeskripsikan latar waktu , latar tempat , dan latar social dalam cerita tersebut. 3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis diksi! Jawab : a. Sinonim , berasal dari kata yunani kuno , yaitu anoma yang artinya “nama” dan syn yang artinya “dengan “ . Maka secara harafiah sinonim berarti “nama lain untuk benda atau hal yang sama “. Ungkapan ( bias berupa kata , frase, atau kalimat ) Contoh : Binatang = fauna



b. Antonim,berasal dari kata yunani kuno , yaitu omana yang artinya “nama” dan anti yang artinya “melawan” . makna secara harafiah anonim berarti “nama lain untuk benda lain pula” . ungkapan ( biasanya berupa kata , tetapi dapat pula dalam bentuk frase atau kalimat) yang makna nya dianggap kebalikan dari makna lain Contoh : Hidup = Mati , Besar = kecil c. Hominim, Homofon, Homograf , berasal dari bahasa Yunani kuno onoma yang artinya “nama” dan homo artinya “sama” . secara harafiah homonym dapat diartikan sebagai “ nama untuk benda atau hal lain” , disamping hononim adapulah istilah homofon dan homograf . homofon dilihat dari segi ‘bunyi’ (homo=sama,fon =bunyi) misalnya : ‘bank’ yang berarti tempat menyimpan uang dan ‘bang’ yang berarti kak lakilaku sedangkan homograf dilihat dari segi ‘ tulisan,ejaan’ (homo=sama,grafo=tulisan) misalnya : ‘apel’ yang bearti berkunjung ‘apel’ yang berarti buah . homofon sebenarnya sama saja dengan hononim , karena realisasi bentuk-bentuk bahasa adalah berupa bunyi . namun dalam bahsa Indonesia ada sejumlah kata yang homofon tetapi ditulis dengan ejaan yang berbeda karena ingin memperjelas perbedaan makna. Contoh homonim : Buku = ruas , buku = kitab Contoh homofon : sangsi = ragu-ragu , sanksi = hukuman Contoh homograf : apel ( seperti kata teh) = upacara d. Hiponim dan Hepernim , berasal dari bahasa Yunani kuno , yaitu Onoma berarti ‘nama ‘ dan hypo berarti ‘dibawah’ jadi , secara harafiah berarti ‘nama yang termasuk dibawah nama lain’ . ungkapan ( biasanya berupa kata , tetapi kiranya dapat juga fase atau kalimat ) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satu ungkapan lain . Contohnya : Hipernim = Hewan , Hiponim = ayam , kambing, harimau, gajah, sapi e. Polisemi , lazim diartikan sebagai satuan bahasa atau ( terutama kata , bisajuga frase) yang memiliki makna lebih dari satu . contoh kalimat penerapannya sebagai berikut : Kalimat 1 : Risna menanam bunga melati yang sangat harum baunya. Kalimat 2 : Risna memiliki paras yang sangat cantik sehingga menjadi bunga desa di kampungnya. Kalimat 3 : bank konvensional memberikan bunga sebesar 10 % setiap bulannya .



4. Sebutkan prinsip-prinsip penggunaan diksi ! Jawab : prinsip diksi harus sesuai dengan kaidah umum , kaidah makna , social kebahasaan , dan ragam pemakaian , kriteria pemilihan kata yaitu mencakup ketepatan , kecermatan dan keserasian. 5. Apakah yang dimaksud dengan idion, berikan contohnya ! Jawab : idion adalah ungkapan bahasa berupa gabungan kata ( fasih) dan maknannya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya Contoh : a. Selaras dengan , insaf akan , berbicara tentang , terima kasih atas , berdasarkan pada/kepada . b. Membanting tulang , bertekuk lutut , mengadu domba , menarik hati , keras kepala.



LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas Diri Nama



: Alberd Boi Samosir



NIM



: C0C020017



Program Studi



: Akuntansi(D3)



Fakultas



: Ekonomi dan bisnis



Pertanyaan 1. Tulislah pengertian kalimat efektif dengan singkat,jelas lengkap dan padat ! Jawab : Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki susunan kaidah bahasa Indonesia yang tercantum dalam PUEBI ( Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ) dan menggunakan kata yang sesuai . 2. Mengapa sering ditemukan kalimat-kalimat yang tidak efektif ? Jawab : karena banyak pemborosan kata dan ada kalimat yang tidak lengkap Dalam penggunaan SPOK , karena kurangnya pengetahuan yang di Sampaikan oleh seseorang yang menggunakan kalimat tidak efektif.



3. Tulislah 5 ciri-ciri kalimat efektif ! Jawab :  Kesepadanan sturktur  Kehematan kata  Kesejajaran bentuk  Ketegasan makna  Kelogisan kalimat 4. Tulislah kalimat efektif dengan ciri-ciri a. Kesepadanan : adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah b. Kehematan : siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi c. Kesejajaran : Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang , memilah , dan mengolahnya . d. Kelogisan : Bapak Kepala Sekolah dipersilahkan menyampaikan pidatonya sekarang. 5. Tulislah sebuah paragraf dengan kalimat utama “ Mahasiswa harus rajin kuliah “ Minimal empat kalimat , dan masing masing memperhatikan ciri-ciri kalimat efektif ! Jawab : Mahasiswa harus rajin kuliah , kesempatan ini dapat digunakan untuk memperolah banyak ilmu pengetahuan . sangat disayngkan jika kesempatan emas ini dilewatkan hanya karena kemalasan pribadi . waktu yang demikian berharga seharusnya dapat digunakan untuk membangun masa depan yang cerah.



LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas Diri Nama



: Alberd Boi Samosir



NIM



: C0C020017



Program Studi



: Akuntansi(D3)



Fakultas



: Ekonomi dan bisnis



Pertanyaan 1. Jelaskan pengertian paragraf ! Jawab : Paragraf adalah suatu rangkaian kalimat yang memiliki suatu gagasan utama. 2. Sebutkan fungsi paragraf pada sebuah kalimat ! Jawab : untuk mengetahui ide paragrafnya , mudah untuk mencari apa yang dibahaskan dalam kalimat yang ada di paragraf. 3. Jelaskan perbedaan antara paragraf pembuka, penghubung , dan penutup ! Jawab :  Paragraf Pembuka adalah paragraf yang letaknya diawal sebuah wancana  Paragraf Penghubung adalah paragraf yang membuat isi dari sebuah karangan .  Paragraf Penutup adalah paragraf yang berada diakhir sebuah karangan . 4. Sebutkan syarat-syarat paragraf yang baik . jelaskan tiap-tiap syarat paragraf yang telah anda sebutkan ! Jawab :  Memiliki kelengkapan unsur-unsur paragraf Seperti yang diketahui paragraf memiliki unsur berupa kalimat utama dan penjelas . kedua unsur tersebut seharusnya terdapat pada sebuah paragraf.  Terdapat hubungan pada unsur-unsur paragraf yang ditulis. Kalimat penjelas sebaiknya memiliki gagasan yang relevan dengan ide pokok paragraf , begitu juga ddengan kalimat utama yang



sebaiknya dapat menggambarkan secara umum gagasan –gagasan penjelas yang ada dalam paragraf.  Terdapat kepaduan pada unsur-unsur paragraf yang ditulis. Gagasan utama dan penjelas dalam paragraf harus bersifat logis dan memiliki hubungan yang utuh. Gagasan penjelas tidak boleh terlalu menyimpang dari gagasan utama dalam paragraf. 5. Jelaskan perbedaan alat Pembina koherensi secara eksplisit dengan implisit ! Jawab : eksplisit adalah penyampaian secara langsung sehunggan makna dan isinya Dapat diketahui, sedangkan implisit adalah penyampaian secara tidak langsung Dimana maksud dan isinya terkesan tidak jelas. 6. Tulislah sebuah tulisan atau karangan pendek yang mengandung paragraf pembuka , penghubung dan penutup ! Jawab : Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kita dapat melaksanakan kerja bakti dengan lancar , seperti yang kita harapkan sekaranf lingkungan sudah bersihdan tertata rapi .sehingga lingkungan terasa lebih nyaman . Demikian sambutan dari saya , semoga kita dapat mempertahankan kebersihan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan Trima Kasih. 7. Tulislah sebuah paragraf yang menerapkan metode Klimaks ! Jawab : Dalam pengembangan komoditas kopi terlihat berbagai instansi yang menangani kegiatan produksi pengolahan dan pemasaran. Pelbagai kegiatan pembinaan dalam pengembangan komoditi kopi harus didasarkan pada suatu kebijaksanaan komoditas yang konsisten dan terpadu . kebijaksanaan produksi , pengolahan lahan , dan pemasaran-pemasaran itu harus secara konsisten dan terpadu membina peranan komoditas kopi dalam pembangunan nasional pertanian yang lain .inilah yang disebut kebijaksanaan komoditas terpadu secara vertikal. 8. Tulislah sebuah paragraf yang menerapkan metode analogi ! Jawab : mendidik anak sama seperti merawat sebuah tanaman . dalam merawat tanaman , kita mesti merawat mereka secara telaten dan sabar , sehingga tanaman yang kita rawat bisa bertumbuh dengan semestinya . begitu juga dengan mendidik anak .perlu adanya kesabaran ekstra dan ketelatenan agar mereka dapat tumbuh dengan semestinya . oleh karena itu , kita harus mendidik anak kita dengan telaten dan sabar seperti halnya saat kita merawat tumbuhan.



9. Tuliskan sebuah paragraph yang menerapkan metode sebab-akibat ! Jawab : hasil panen petani Desa Cikaret hamper setiap musim tidak memuaskan . banyak tanaman yang mati sebelum berbuah karena diserang hama , banyak pula tanaman yang tidak berhasil tumbuh dengan baik. 10. Tuliskan sebuah paragraf menerapkan metode Proses ! Jawab : untuk menghindari dampak negatif dari internet , yang mengancam bagi anak anda maupun diri kita sendiri , ada baiknya kita memperhatikan langkahlangkah sebagai berikuit : 1. Fokuskan ke hal-hal yang positif seperti mencari tugas , materi dan sebagainya 2. Gunakan internet seefisien mungkin , jangan boros dalam berinternet . karena kalau setiap hari menggunakan internet pasti akan ketagihan dan menghabiskan biaya yang besar 3. Gunakan software atau aplikasi yang memblokir situs-situs porno , supaya terhindar dari hal – hal yang tidak diinginkan 11. Tulislah sebuah paragraf yang menerapkan metode definisi istilah ! Jawab : internet adalah sistem computer umum yang digunakan dimana terhubng secara global menggunakan TCp/IP . TCP/IP ini sebagai protocol pertukaran paket .



LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas Diri Nama



: Alberd Boi Samosir



NIM



: C0C020017



Program Studi



: Akuntansi(D3)



Fakultas



: Ekonomi dan bisnis



1. Buatlah masing masing sebuah kutipan langsung dan tidak langsung yang bersumber dari buku Bahasa Indonesia untuk Mata kuliah umum yang anda miliki. Sumber kutipan diletakkan di awal kutipan dan satu lagi di akhir kutipan, kutipan tersebut bersumber dari halaman 35 paragraf ketiga.



a. Kutipan langsung sumber diletakkan di awal kutipan Lindgren (1976: 225) memandang faktor kepribadian sebagai ego strength yang mempengaruhi keberhasilan seseorang, sebagaimana dikemukakannya bahwa: Ego strength is a general ―omnibus type of factor that positively related to success of all kinds, in the classroom, as well as elsewhere. Other personality factors are specific in terms of the kind of school performance to which they are related. b. Kutipan langsung sumbver diletakkan di akhir kutipan Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti ―… a relationship that nourishes us as we give, and enriches us as we spend, and permits ego an alter ego in mutual harmony (Cole, 1993: 832). c. Kutipan tidak langsung sumber kutipan diletakkan di awal kutipan Sebagaimana dikemukakan oleh Sternberg (1984: 41) bahwa ―In Piaget‘s theory, children‘s intellectual functioning is represented terms of symbolic logic. d. Kutipan tidak langsung dan sumber kutipan diletakkan di akhir kutipan The personality pattern is inwardly, determined by and closely associated with the maturation of the physical and mental characteristics which constitute the individual‘s hereditary endowment (Hurlock, 1979:19). 2. Susunlah daftar pustaka dari sumber kutipan yang anda kutip tadi, dan buat juga penulisan daftar pustaka yang sumber buku kutipan ditulis oleh dua pengarang, tiga pengarang, dan empat pengarang atau lebih. a. Satu pengarang Poole, M.E. (1976). Social Class and Landuage Utilization at the Tertiary Level. Brisbane: University of Queensland. b. Dua pengarang Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York Holt Rinehart and Winston.



c. Tiga pengarang Lyon, B., Rowen, H.H and Homerow, T.S. (1969). A History of the Western World. Chicago: Rand McNally d. Empat Pengarang atau lebih Ghisefi, E. et al. (1981). Measurement Theory .for The Behavioral Sciences. San Francisco: W.H. Freeman and Co.



BAB IV LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas Diri Nama



: Alberd Boi Samosir



NIM



: C0C020017



Program Studi



: Akuntansi(D3)



Fakultas



: Ekonomi dan bisnis



1. JUDUL: Pengaruh Budaya Patrilineal dalam Kehidupan Masyarakat Jawa



Daftar Isi



Kata Pengantar.....................................................................................................................1



I Pendahuluan......................................................................................................................2



Latar Belakang....................................................................................................................3



Rumusan Masalah..............................................................................................4



Tujuan Pembahasan........................................................................................5



II. Isi.........................................................................................................................................7



Pengenalan Kelurahan Randusari, Semarang Selatan..........................................7



Kebudayaan..................................................................................................8



Jumlah penduduk dan statistik..............................................................9



Kebudayaan patrilineal pada masyarakat Kelurahan Randusari ………………………………………………………....................………. 10



Patrilineal dan Teori Kelas..........................................................................22



Kebudayaan Patrilineal..........................................................................25



Marxisme di budaya masyarakat Kelurahan Randusari...............29



Analisis...........................................................................................................35



III. Kesimpulan..................................................................................................................42



Saran....................................................................................................................................45



Penutup..............................................................................................................................46



Daftar Pustaka...................................................................................................................48



Daftar Gambar....................................................................................................................51



Daftar Tabel.........................................................................................................................53



Lampiran..............................................................................................................................54



BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang :



Kata Pengantar Kata pengantar mencakup isi dari keseluruhan esensi makalah, yaitu membahas isi makalah secara menyeluruh namun umum. Hal ini perlu dilakukan agar pembaca mempunyai pandangan umum arah dari penelitian dalam makalah Anda tersebut. Biasanya pada kata pengantar, penulis juga mencantumkan ucapan syukur kepada Tuhan YME, serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu proses penyelesaian makalah. Dalam kata pengantar penulis juga dapat menjabarkan penjelasan waktu penulisan makalah, tempat penelitian, serta pihak-pihak yang menjadi mentor penulis dalam menyelesaikan makalah baik individu, instansi maupun lembaga-lembaga tertentu yang terlibat dan memberikan sumbangsih. Dia akhir kata pengantar, penulis juga diperbolehkan menuliskan harapan penulisan makalah tersebut, manfaat bagi pembaca, kemudian penulis juga menerima masukan berupa kritik dan saran dari pembaca. Serta pencantuman nama lengkap penulis, tempat dan tanggal atau tahun (waktu) penulisan makalah tersebut namun tanpa dibubuhi tanda tangan.



Pendahuluan Pendahuluan merupakan bahasan awal topik penelitian di dalam makalah yang disusun oleh dan dari sudut pandang penulis. Pendahuluan tidak perlu ditulis secara luas, cukup cakupan luarnya saja asalkan sudah mencakup esensi umum dari makalah



Anda. Pendahuluan dapat dijelaskan secara umum dan singkat namun tujuan dan maknanya jelas. Pendahuluan dapat menjelaskan tentang pokok permasalahan awal yang ditemui. Permasalahan disini yang dimaksud adalah masalah yang ditemukan dan ingin diteliti dalam makalah Anda tersebut. Di dalam bab pendahuluan, mencakup bab-bab penting dalam penelitian makalah. Biasanya di dalam pendahuluan terdapat tiga poin penting yang menjadi sub-bab nya yaitu Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan Pembahasan. Latar Belakang Latar belakang menjelaskan secara umum permasalahan yang ditemukan, serta mengapa masalah tersebut perlu untuk diteliti kemudian di analisa dalam sebuah makalah. Latar belakang ditulis sejelas-jelasnya dengan penjelasan yang umum dan mudah dimengerti. Dapat pula dijelaskan dari awal hal yang ingin diteliti menjadi masalah yang perlu untuk dianalisis. Latar belakang juga menjelaskan fakta-fakta, data-data, temuan penelitian sebelumnya, dan referensi yang penulis temukan, yaitu alasan yang membuat peneliti ingin meneliti hal tersebut. Penulis juga mengemukakan pendekatan serta landasan teori yang bisa digunakan untuk menelaah permasalahan yang ditemukan, yaitu dilihat dari sudut pandang teoritis. Latar belakang ditulis dengan metode piramida terbalik, yaitu mengerucut ke bawah. Pada awalnya penulis menjelasakan secara luas dan umum gambaran permasalahan kemudian lama-kelamaan dikerucutkan menjadi poin permasalahan krusial, objek, serta ruang lingkup yang ingin diteliti. Rumusan Masalah



Rumusan masalah berisi pokok masalah yang ditemukan. Biasanya rumusan masalah sangat singkat dan padat, tidak lebih dari satu paragraf serta berisi poin-poin pertanyaan atau masalah yang akan diteliti. Poin pertanyaan biasanya antara 2 sampai 3 pertanyaan. Rumusan masalah merupakan hasil pengerucutan dari bahasan pada latar belakang yang telah diulas sebelumnya. Cara membuat rumusan masalah yang baik adalah mengerucutkan permasalahan melalui cara penyempitan kajian permasalahan yang begitu luas dan umum, menjadi masalah yang sangat khusus, spesifik dan menjurus, serta ditulis dalam bentuk pertanyaan yang kemudian akan diteliti dalam penelitian. Tujuan penulisan rumusan masalah sanagt penting, yaitu alasan dari dilakukannya penelitian dalam makalah tersebut. Rumusan masalah juga berfungsi sebagai pedoman atau penentu arah penelitian, penentu metode dan teori yang akan diambil untuk digabungkan sebagai landasan teori dalam penelitian, serta memudahkan peneliti untuk menentukan sampel dan populasi penelitian Tujuan Pembahasan Tujuan pembahasan berisi manfaat dari penelitian yang dilakukan. Pada dasarnya manfaat ini ditujukan untuk pembaca. Manfaat diperoleh jika telah menemukan hasil atau kesimpulan dari permasalahan dan konfirmasi dari hipotesa awal. Tujuan pembahasan biasanya ditulis secara singkat namun menggambarkan serta mendeskripsikan manfaat penelitian kepada pembaca. Tujuan pembahasan dibagi menjadi dua, tujuan fungsional dan tujuan individual. Tujuan fungsional lebih ditujukan kepada instansi yang terkena imbas dari hasil penelitian makalah yang Anda buat, yaitu manfaat penelitian Anda diharapkan mampu menjadi landasan mengambil kebijakan atau keputusan. Tujuan individual manfaatnya lebih kepada individu, yaitu menambah ilmu pengetahuan, pengenalan, serta pengalaman baru terhadap kajian yang belum diteliti sebelumnya.



Tujuan pembahasan juga memiliki manfaat penelitian kepada penulis, yaitu menambah kaidah wawasan penulis. Isi Isi berisi uraian pokok dari topik makalah. Isi menjelaskan tentang permasalahan, penelitian yang dilakukan, metode penelitian, tempat penelitian, sasaran penelitian, serta penjabaran hasil data-data yang diperoleh di lapangan. Data yang diperoleh bisa merupakan data kualitatif, data kuantitatif, maupun mixed methods. Jika data dilakukan dengan proses wawancara, maka penulis bisa mencantumkan kutipan hasil pembicaraan dengan orang yang di wawancara atau narasumber tersebut. Namun jika data penelitian berupa data kuantitatif dapat mencantumkan hasil penelitian berupa daftar tabel berisi angka atau hal-hal yang bersifat numerik. Metode penelitian dapat dilakukan dengan metode survey, wawancara, dan pengamatan serta pengambilan data di lapangan. Isi menjelaskan tentang definisi dan landasan teori, ulasan materi, penyelesaian masalah, serta solusi atau hasil penelitian. Kesimpulan Kesimpulan merupakan penjabaran dari hasil penelitian yang diperoleh. Hasil penelitian diperoleh dari analisis rumusan masalah yang ditemukan kemudian dianalisis menggunakan teori dan metode penelitian yang dilakukan, sehingga diperoleh kesimpulan penelitian. Kesimpulan bisa sesuai dengan hipotesa namun bisa juga tidak sesuai dengan hipotesa awal sehingga muncul sebuah kesimpulan baru dari rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya. Kesimpulan juga menjabarkan apakah penelitian yang dilakukan telah menjawab rumusan masalah atau masih diperlukan penelitian lanjutan.



Saran Saran lebih ditujukan penulis kepada pembaca. Saran diperoleh dari kesimpulan penelitian untuk lebih dikembangkan kembali, ditindaklanjuti, maupun diterapkan. Saran berisi manfaat penelitian kepada pembaca berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kemudian diharapkan agar dilaksanakan atau diterapkan oleh pembaca. Tujuan atau harapannya adalah agar pembaca mampu menerapkan atau menggunakan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dalam aplikasinya secara langsung di masyarakat baik secara teoritis maupun praktis. Penutup Penutup berisi harapan penulis kepada pembaca yaitu berharap agar penelitian tersebut bermanfaat kepada pembaca. Penulis juga memberikan kesan dan pesan serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung penulis atas kontribusi nya untuk menyelesaikan makalah penelitian. Penutup juga menjelaskan kekurangan serta kelebihan dalam penulisan makalah penelitian. Daftar Pustaka Daftar pustaka berisi daftar referensi-referensi yang dicantumkan atau dipergunakan dalam penyusunan makalah. Daftar pustaka berisi paling sedikit 25 referensi, bisa dari jurnal, maupun buku. Penulisan daftar pustaka harus disusun secara sistematis serta diurutkan secara sistematis berdasarkan abjad/alfabetis menurut nama pengarang.



Daftar pustaka terdiri atas nama pengarang, tahun terbit publikasi, judul publikasi, serta tempat terbit dan penerbit. Pengaturan penulisan nama dalam daftar pustaka adalah dengan ketentuan nama keluarga harus ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh nama panggilan. Jika daftar pustaka yang digunakan ditulis oleh nama pengarang yang sama namun beda waktu atau tahun penerbitan yang berbeda, maka yang harus ditulis terlebih dahulu adalah terbitan yang pertama. Namun jika nama pengarang sama, dan diterbitkan dalam tahun yang sama, maka ketentuan nya adalah nama pengarang disusun dengan membedakan tahun terbit dengan huruf abjad. Penulisan nama lengkap pengarang, hanya untuk item pertama, sedangkan item berikutnya sudah cukup dengan diberi tanda---------(strip dengan jumlah antara lima atau tujuh secara berkelanjutan.



LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas Diri Nama



: Alberd Boi Samosir



NIM



: C0C020017



Program Studi



: Akuntansi(D3)



Fakultas



: Ekonomi dan bisnis



A. ARTIKEL ILMIAH PENDIDIKAN PENDIDIKAN SANGAT BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS HIDUP SUKU ANAK DALAM



ABSTRAK Sebuah tulisan sangat penting bagi setiap makhluk hidup di dunia salah satunya yaitu kita sebagai manusia. Karena manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki nalar dan pikiran untuk meningkatkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Tulisan dapat mensupport kehidupan seseorang maupun kategori orang. Di dalam sebuah pemikiran secara universal suatu pendidikan dan pengajaran terhadap setiap manusia sangat penting tidak terkecuali bagi suku anak dalam. Suku anak dalam sangatlah membutuhkan pengajaran yang cocok untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya dalam menjalani kehidupan. Terkait pembelajaran tentang analisis data yang dilakukan secara literatur ditemukan sebagai persoalan mengenai minimnya pengajaran di tingkat suku anak dalam. Dari hasil analisis tersebut di harapkan supaya pemerintah dapat menciptakan pengajaran yang mengarah terhadap pengaplikasian pengajaran di daerah pelosok suku anak dalam. PENDAHULUAN Negara Indonesia sangat kaya dengan tradisi dan banyak sekali etnik memiliki kebiasaan dalam berbagai kehidupan sehari-hari. Para suku di Indonesia bertempat tinggal dipelosok-pelosok dan terpinggirkan dari kehidupan kota modern. Mereka hidup di antara rerimbunan pohon-pohon besar, Sehingga mereka kerap disebut Orang Rimba. Disamping itu juga para etnik suku-suku memiliki kebiasaan leluhur yang sangat banyak dan unik. Mereka juga mempunyai sebagian keterbatasan salah satunya pengajaran yang minim. Kurangnya penerapan dan pengaplikasian pengajaran di pelosok ini memungkinkan terjadinya kesenjangan pengajaran sehingga memunculkan tertinggalnya Orang Rimba dalam dunia pengajaran. Karya Tulisan adalah salah satu komponen dari hak asasi manusia yang semestinya terpenuhi. Selain menjadi komponen dari hak asasi manusia, pengajaran juga yaitu salah satu elemen penting dimana suatu kesuksesan dan kemajuan Negara di ukur oleh seperti apa pengajaran di Negara tersebut



Contoh Autobiografi Oleh karena itu tiap-tiap warga negara Indonesia mempunyai hak untuk memperoleh kans belajar sebaik-baiknya dengan didorong oleh sarana dan prasarana yang cocok.



Sehingga dimanapun mereka berada semestinya dapat dijangkau oleh fasilitas pengajaran yang cocok sebagai hak-hak asasi bagi mereka. Tulisan yaitu pengetahuan yang semestinya dimiliki oleh tiap-tiap orang karena, pengajaran yaitu modal utama manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Sebuah Karya Tulisan juga dapat memberikan kesejahteraan bagi manusia dalam segi kehidupan saat ini maupun masa depannya. Selain itu juga kehidupan suku anak dalam bertumpu pada banyak hal. Salah satunya yaitu pendidikan dan pengajaran yang cocok di dapatkan seperti apa yang manusia lain umumnya dapatkan. Lanjutan Karya Tentang Pendidikan Sebagai contoh pada era modernisasi sekarang ini para suku anak dalam seperti terpinggirkan. Dalam hal pengajaran tak hanya dipikirkan oleh pemerintah saja yang harus bergerak namun sesama manusia juga semestinya saling menolong menyangkut kesejahteraan bersama. Dalam kehidupan sehari-hari kita perlu mengetahui pengetahuan tentang tata tertib dari dewa yang menguasai alam ikut memberi pengaruh pola hidup Orang Rimba, terpenting dalam mengelola alam sekitar. Orang Rimba sangat menghargai dan terikat dengan lingkungan sekitar (hutan), dimana mereka makan juga minum dari apa yang disediakan di hutan. Bagi Orang Rimba, hutan yaitu komponen dari hidup mereka yang semestinya di lindungi serta orang rimba juga mempunyai motto “hutan yaitu kehidupan dan kehidupan yaitu hutan”. Keduanya berjalan seiring dan mereka tak pernah mengharapkan untuk hidup diluar hutan karena hutan dirasakan sudah cukup memenuhi kebutuhan hidup mereka (Lucky Ayu Wulandari, 2009). Selain itu dilihat dari kehidupan mereka yang sangat bertumpu pada alam mereka juga semestinya di berikan pengajaran yang cocok. Untuk menerima kehidupan yang sejahtera, mereka juga memakai pengajaran mereka sanggup menjaga keseimbangan ekosistem di alam. Dan juga mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari yang sangat bertumpu pada ekosistem alam. Dimana alam harus dijaga supaya tidak punah dan dapat hidup selayaknya masyarakat modern zaman sekarang. Dengan begitu mereka ridak merasa terpinggirkan. Peran pemerintah dan masyarakat dalam membantu memberikan pelajaran dan pendidikan di pelosok suku anak dalam sangatlah dibutuhkan.



TUJUAN Artikel ini memiliki tujuan yaitu untuk menggunakan, mengoptimalkan, dan memperkenalkan seputar dunia pengajaran dikalangan pelosok suku pedalaman. Kecuali, pengajaran sangat penting untuk mereka di masa kini dan dimasa yang akan datang, pengajaran mempunyai sifatnya kongkret dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu dengan berkembangnya dunia pengajaran di kalangan suku anak dalam, mereka dapat meminimalisir degredasi ekosistem di hutan dengan bekal pelajaran yang diberi. Mengajak segala warga masyarakat untuk mempunyai bekal pengajaran yang cocok sehingga segala mayarakat dapat menjaga hidup dan hidup sejahtera terbebas dari kesenjangan pengajaran yang memunculkan kesenjangan hidup.



METODE LITERATUR Didalam melakukan analisis terkait persoalan artikel ilmiah, penulis menggunakan metode literatur. Penulis menggunakan beraneka variasi sumber pustaka dan data sensus internet yang membeberkan seputar minimnya pengajaran di pelosok-pelosok terpenting suku anak dalam. Untuk memperoleh data/isu penulis mengolah data dari beraneka variasi sumber isu iternet. Berbagai macam variasi dan sumber rujukan yang tersedia menciptakan penulisan artikel ilmiah ini berjalan dengan baik. PEMBAHASAN Negara Indonesia merupakan negara dengan ribuan suku bangsa, dimana masing-masing daerah saling memberi pengaruh dan diberi pengaruh oleh kebu dayaan daerah lain atau kebudayaan yang berasal dari luar. Salah satu kebudayaan tersebut yaitu Suku Anak Dalam yang bertempat tinggal didaerah Jambi dan Sumatera Selatan. Suku Anak Dalam belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia karena sudah sangat langka. Mereka tinggal di daerah terpencil yang jauh dari jangkauan orang, mereka sering disebut sebagai Orang Rimba. Menurut kebiasaan verbal suku Pendidikan Dalam yaitu orang Malau sesat yang lari ke hutan rimba disekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duapuluh. Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo. Buah kemasyarakatan mereka , hidup mereka secara nomaden atau tak menetap dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, sedangkan diantara mereka sudah banyak yang sudah mempunyai lahan karet maupun pertanian lanilla.



PEMBAHASAN II Orang Rimba yaitu sebutan lain untuk Suku Anak Dalam yang tinggal di pedalaman rimba. Penggunaan Istilah Orang Rimba sendiri dianggap sebagai masyarakat yang lebih cocok dengan kehidupan mereka yang tinggal di rimba dan “tak mau” keluar dari hutan. Ketidakmauan mereka keluar dari hutan ini terkait erat dengan dunia mereka yang menganggap bahwa hutan yaitu daerah hidup dan rumah mereka sejak dulu (Butet Manurung, 2007). Kawasan ini mayoritas Orang Rimba menghuni tiga daerah terpisah disekitar Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) Provinsi Jambi, yaitu sekitar TNBD 30, TNBD 12 (Keduanya di wilayah utara Jambi) dan sepanjang jalan lintas Sumatra (Metode Selatan Jambi). Wilayah ini diyakini Orang Rimba sebagai daerah tempat tinggal leluhur mereka. Diwilayah ini kini sedang digalakan program konversi hutan, salah satunya untuk melindungi keberadaan Orang Rimba (Lucky Ayu Wulandari, 2009). PEMBAHANSAN III Suka Anak dalam hidup secara nomaden dan semi nomaden (ada yang bermigrasi atau pindah) dalam hutan yang luas. Didaerah mereka juga dianggap hidup bersama para dewa, jin dan setan mereka juga ikut tinggal di kolong yang sama. Mereka mencukupi kebutuhan hidup dari hasil alam. Alam bagi mereka adalah segalanya, dan memberikan gambaran tentang ilustrasi kehidupan manusia di zaman berburu ratusan malah ribuan tahun lalu. Sistem barter atau bertukar barang juga masih tetap mewarnai kehidupan ekonomi Orang Rimba ini. Walau sesekali mereka berjualan hasil hutan di desa-desa pinggir hutan, dan menerima sedikit uang. Teladan Se-kuno apa saja manusia peninggalan pra-sejarah ini. Kita semestinya menyadarinya, bahwa mereka tetap komponen dari keluarga besar rakyat dan bangsa Indonesia (Butet Manurung, 2007). Orang Rimba tidak mengetahui baca tulis dan tidak bisa berhitung tak luput dari beratnya cobaan hidup. Mereka sangat mencintai hutan, menyayangi dan merawat peninggalan leluhur tersebut. Sudah pernah tahu, bahwa manusia yang hidup dalam dimensi waktu yang berbeda di pinggir hutan. Sebab merusak alam dan hutan mereka.



Contoh Rumusan Masalah Hutan yaitu rumah dan sumber penghidupan orang rimba, bagi mereka bumi menyediakan makanan cukup untuk kebutuhan tiap-tiap orang. Selain itu pula, mereka menyatu dengan hutan dalam tatanan kearifan lokal. Ironisnya, wilayah hutan yang menjadi permukiman orang rimba secara turun-temurun dibolehkan dibabat. Dimana negara kita berada pada satu sisi yang lebih mengutamakan penanam modal, namun pada sisi lain membiarkan kesadaran orang rimba terpinggirkan. Dan malah tercerabut dari akar tradisinya pembabatan hutan yang sungguh ironis dilakukan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. PEMBAHASAN IV Tidak jujur dikatakan bahwa perlindungan terhadap orang rimba di negeri ini hanya cantik di atas kertas, namun miskin, sangat miskin, dalam implementasi. Sebagai figur, via Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 1999, sebutan suku terasing diubah menjadi kelompok sosial adat terpencil. Tidak hanya itu, penerang tersurat dalam sejumlah tata tertib positif seputar pengakuan dari pemerintah akan keberadaan kelompok sosial adat terpencil, termasuk pengakuan atas hak sosial dan ekonomi. Juga pengakuan terhadap perlindungan kebiasaan dan adat istiadat dari kelompok sosial yang hidup terpencil. Pengakuan dan perlindungan bagi suku-suku terpencil di Indonesia terdapat dari mulai undang-undang agraria sampai dengan undang-undang tata ruang. Orang Rimba yang lugu dan polos itu dapat bertahan hidup didalam hutan, berburu dan mencintai alam serta humanisme. Pada awalnya para masyarakat Suku Anak Dalam cenderung mempunyai pandangan atau persepsi negatif terhadap pengajaran formal. Fenomena tersebut terkait dengan ajaran dari orang tua, temenggung (kepala suku), dan malah nenekmoyang mereka yang mengasumsikan bahwa pengajaran yang diterima darisekolah bukanlah sebuah kegiatan yang semestinya untuk dilakukan. Alasannya,dengan mengikuti kegiatan belajar di sekolah, karenanya waktu mereka untukmelakukan kegiatan seperti berhutan menjadi tersisihkan, sehingga label yangkemudian timbul yaitu mereka akan meninggal karena tak dapat memenuhikebutuhan hidup mereka dari berhutan. Tulisan formal atau menimba ilmu yaitu salah satu fenomena yang relatif baru bagi individu Suku Pendidikan Dalam.



B. ARTIKEL POPULER



Narkoba Adalah Musuh Bersama Jessica Maruwan-Pelajar pada SMA Santa Laurensia, Tangerang Selatan Harapan I Lomba Menulis Artikel Populer Hukum dan HAM Tingkat Pelajar SMU/Sederajat Se-Jabodetabek untuk tema : Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar Apa itu narkoba Narkoba adalah obat berbahaya dan telah beredar secara populer di masyarakat, khususnya di kalangan pelajar. Hampir seluruh rakyat Indonesia mengetahui narkoba. Narkoba itu selalu dihindari karena berbahaya dan membuat orang kecanduan. Jika orang telah mengonsumsi narkoba, dan tiba-tiba tidak mengonsumsinya lagi, dia akan merasakan dorongan psikologis yang kuat untuk menkonsumsinya kembali. Terdapat 3 macam narkoba; narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Narkotika akan mengakibatkan perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa sakit dan bisa menimbulkan ketergantungan (adiksi). Psikotropika mengubah susunan syaraf pusat sehingga mengganggu mental, dan mengubah perilaku. Zat adiktif berbahaya bagi tubuh karena merupakan zat kimia seperti etanol, inhalansia, tembakau. Narkoba jenis opium itu awalnya digunakan pada zaman kolonial Belanda. Pemakainya kebanyakan merupakan Orang Cina. Waktu itu, pemerintah Belanda memperbolehkan pemakaian opium. Tanaman ganja dan kokain juga sering ditemukan tumbuh. Namun, untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan Belanda mengeluarkan UU State Gazette No.278 Juncto 536, berupa larangan memakai zat yang membuat kecanduan (narkoba), namun obat sintesis yang memiliki efek sama dengan narkoba diperbolehkan.Saat Indonesia merdeka, pemerintah membuat UU yang menyangkut produksi dan distribusi obat berbahaya. Pada tahun 1970an, narkoba menjadi masalah yang besar. Maka dari itu, dibuatlah UU Anti Narkotika nomor 22/1997 dan UU Psikotropika nomor 5/1997. UU tersebut berisi ketentuan pidana terhadap pelaku kejahatan narkotika, dengan cara pemberian sanksi terberat berupa hukuman mati. Pelajarlah yang paling rentan untuk mengonsumsi narkoba secara sembarangan. Dalam masa-masa pelajar, mereka masih labil untuk mencari jati diri mereka masing-masing. Oleh karena itu, mereka mudah dipengaruhi. Mereka juga mencari kenikmatan sesaat



tanpa memikirkan efeknya bagi masa depan mereka. Pelajar juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru. Pelajar cenderung merasa bahwa temannya lebih mengerti dibanding orang tua. Maka dari itu, pelajar cenderung lebih mengikuti kata teman. Jika mereka berada di pergaulan teman yang buruk, sudah pasti terpengaruh buruk. Berdasarkan Harian Terbit, di kalangan pelajar pada tahun 2010 ada 531 tersangka narkotika, jumlah itu meningkat menjadi 605 pada 2011. Pada tahun 2012 jumlahnya menjadi 695 dan tercatat 1.121 tersangka pada tahun 2013. Bisa dilihat bahwa setiap tahun, jumlah pemakai narkoba di kalangan pelajar terus meningkat. Mungkin Anda pernah berpikir bahwa lebih baik tidak ada narkoba di dunia ini. Dunia akan lebih baik tanpa narkoba. Namun, nyatanya tidak. Sebagian narkoba itu berguna untuk kepentingan medis, contohnya, LSD bisa mengurangi rasa kecemasan dan juga mengurangi rasa sakit. Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa 7 per 8 dari penderita sakit kepala cluster berkurang rasa sakitnya setelah mengonsumsi LSD. Jamur ajaib juga memiliki efek yang kurang lebih sama dengan LSD. Kokain dan Tanaman Coca bisa dipakai sebagai obat bius. Heroin sebagai penghilang rasa sakit. Ketamin untuk mengurangi depresi. Oleh karena itu, UU no.35 tahun 2009 memperbolehkan penggunaan narkoba untuk kepentingan medis. Efek narkoba Narkoba dampaknya sangat besar bagi kesehatan fisik, mental, dan emosional. Syaraf pusat akan terganggu sehingga mengakibatkan kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran dan kerusakan syaraf tepi. Narkoba juga merusak jantung yang mengakibatkan infeksi akut otot jantung dan gangguan peredaran darah. Insomia juga terjadi. Bagi perempuan, siklus haidnya akan menjadi tidak teratur. Penggunaan narkoba melalui suntik memperbesar peluang terkena HIV/AIDS. Narkoba yang dipakai berlebihan mengakibatkan overdosis yang berujung pada kematian. Jika Anda mengonsumsi narkoba, mental dan emosi Anda akan menjadi tidak stabil. Keinginan untuk bunuh diri akan sering muncul di pikiran Anda. Perasaan depresi, sedih, dan kesal juga akan dirasakan. Konsentrasi Anda akan terganggu dan membuat Anda menjadi lamban dan malas. Anda akan menjadi apatis terhadap lingkungan, tidak percaya diri, dan akan melakukan tindak kekerasan tanpa disadari karena berhalusinasi. Bagi pecandu narkoba, prioritas utama dalam hidupnya hanyalah untuk mengonsumsi narkoba, dia akan mengusahakan segala cara agar bisa mendapat narkoba. Dia bisa



berbohong pada orang tua, mencuri (jika sudah tidak ada uang), ataupun memanipulasi orang demi mendapatkan narkoba. Walaupun dia awalnya memang mempunyai banyak uang, uang tersebut tentunya akan habis karena dipakai untuk membeli narkoba. Bukan hanya uang dan harta benda saja yang terkuras habis. Menurut seorang pria yang tinggal di Jlagran Yogyakarta, mantan korban narkoba, Ariyanto mengatakan bahwa istrinya kabur karena tidak tahan atas perilakunya saat masih kecanduan narkoba. Orang terdekatnya juga tidak memercayainya lagi. Jika sudah mencoba narkoba, akan terus ada keinginan untuk mencoba lagi, sehingga akan sangat susah untuk berhenti. Namun akhirnya dengan tekad yang kuat, dia berhasil bersih dari narkoba. Bayangkan saja jika dari sekarang, penyalahgunaan narkoba tidak dicegah, bayangkan jika pemerintah Indonesia bersikap apatis. Jika itu terjadi, bangsa kita akan hancur. Narkoba akan merajarela di kalangan pelajar, kalangan penerus bangsa Indonesia. Mereka akan terkena dampak narkoba; menjadi apatis, terkena berbagai penyakit, dll. Jika mereka sudah bertambah umur nanti, mereka akan meneruskan bangsa Indonesia. Mereka akan mementingkan narkoba dibandingkan hal-hal lain. Alhasil, uang yang mereka dapat akan digunakan semua untuk membeli narkoba. Pelanggaran hukum akan terjadi dimana-mana karena orang-orang akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang demi membeli narkoba. Indonesia akan mengalami krisis ekonomi. Indonesia akan hancur karena dipimpin oleh orang yang telah terkena narkoba. Oleh karena itu, jangan pernah coba narkoba! Cara penanggulangan narkoba Penyalahgunaan narkoba seringkali menjadi sebuah masalah yang harus diatasi oleh pemerintah, terutama oleh pemerintah Indonesia masa sekarang ini, Joko Widodo. Sosok inspiratif ini berusaha untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik dengan cara memperberat hukuman pengedar narkoba, memberikan hukuman mati atau penjara seumur hidup. Aturan ini lumayan menguntungkan karena, dengan berkurangnya pengedar narkoba, jumlah narkoba akan berkurang. Maka, jumlah pelajar yang berpotensi untuk terkena narkoba pun akan menurun karena tidak adanya stok narkoba. Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan, 1) Menyelenggarakan kompetisi film pendek dan musik bertema narkoba; 2) Memberikan bimbingan konseling pada pelajar, khususnya yang broken home; 3) Menanamkan nilai bahwa narkoba itu berbahaya pada anak.



Upaya pertama yang bisa dilakukan adalah dengan cara memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), pada tanggal 26 Juni secara besar-besaran, bukan hanya di Istana Presiden saja. Dengan cara ini, orang-orang yang hampir terjerumus dalam narkoba akan sadar bahaya narkoba. Mungkin sekarang Anda bertanya, bagaimana cara mengadakannya secara besar-besaran? Bisa diadakan kompetisi membuat film pendek dan musik bertema Anti Narkoba agar rakyat Indonesia yang bisa terlibat, khususnya kalangan pelajar. Rakyat Indonesia sebenarnya sangat berpotensi untuk menghasilkan film pendek yang bagus, juga bisa menulis lagu yang indah. Namun terkadang mereka tidak sempat menunjukkan karya mereka kepada publik, sehingga tidak ada yang mengetahui bakat dalam diri mereka. Dengan diadakannya kompetisi ini, mereka bisa menunjukkan karya mereka, dan juga menginspirasi orang untuk tidak mencoba narkoba. Saat kampanye Anti-Narkoba di berbagai sekolah, bisa diusahakan agar film pendek dan musiknya diputar. Mengapa harus film pendek dan musik? Sekarang ini para pelajar kebanyakan mencari hiburan dengan cara menonton film ataupun mendengar musik. Menjadi seorang pelajar tu terkadang menjenuhkan, oleh karena itu, mereka membutuhan hiburan. Musik itu selain bisa dinikmati nadanya, bisa juga memberi inspirasi dari liriknya. Contohnya saja, musisi Agustinus Gusti Nugroho telah menginspirasi seorang pelajar dari lagu ciptaannya mengenai bumi. Dalam suatu acara talkshow, dia mengatakan bahwa ada fans yang mendengar lagunya, lalu fans, yang merupakan seorang pelajar itu tersadar dan memutuskan untuk berpindah jalur, dari divisi manajemen menjadi aktivis lingkungan yang melakukan gerakan untuk menyelamatkan bumi. Bisa dibayangkan bahwa musik bisa mempengaruhi orang yang mendengarnya. Demikian juga dengan film, film bisa menyadarkan seseorang. Contohnya saja, jika Anda sedang menonton film pendek mengenai kasih sayang Ibu, tentunya Anda akan tersentuh dan tersadar bahwa kasih sayang Ibu itu besar. Jika film pendek dan musik bertema anti narkoba itu dipublikasikan, diharapkan bisa menjadi hiburan sekaligus menyadarkan dan menginspirasi orang agar tidak mencoba narkoba. Upaya kedua adalah dengan memberikan bimbingan konseling yang intensif pada pelajar, khususnya yang broken home. Hal ini karena kondisi sebuah keluarga sangat mempengaruhi perkembangan anak. Jika anak mempunyai keluarga broken home, dia akan kekurangan kasih sayang, lalu mengalami tekanan batin sehingga sering merasa sedih. Keseringan anak yang dalam masa perkembangan tersebut untuk melihat pertikaian diantara orang tuanya juga membuatnya lebih agresif, karena menurutnya, itu



sudah normal dan biasa. Anak dalam keluarga yang broken home pasti merasa tidak nyaman di rumahnya. Oleh karena itu, dia berusaha untuk mencari tempat menghibur diri. Dia akan lebih sering bersama temannya, oleh karena itu, dia rentan terkena pengaruh buruk di lingkungan, terutama narkoba. Narkoba menawarkan pelarian dari kesusahan dalam hidupnya. Anak dalam keluarga broken home berpotensi besar untuk mengonsumsi narkoba karena narkoba membuat hidup terasa lebih indah dalam sesaat. Salah satu cara untuk memastikan anak berada pada jalan yang benar walaupun broken home adalah dengan memberikan bimbingan konseling di sekolah. Dengan adanya bimbingan konseling, anak bisa mencurahkan isi hatinya, lalu mendapatkan saran yang baik. Jika tidak ada bimbingan konseling, anak akan mencurahkan isi hatinya kepada temannya. Terkadang, teman sebaya itu tidak terlalu mengerti dan memberikan saran yang tidak baik, seperti mengonsumsi narkoba. Bimbingan konseling diharapkan ada di setiap sekolah, termasuk sekolah terpencil, agar setiap anak bisa mendapatkan pelayanan ini. Upaya ketiga adalah dengan penanaman pemahaman bahwa narkoba itu berbahaya sejak dini, agar generasi muda tidak gampang terpengaruh oleh narkoba. Jika setiap anak mengetahui bahwa suatu hal itu tidak baik, maka dia tidak akan pernah melakukannya. Oleh karena itu, anak-anak harus mengetahui bahwa narkoba itu berbahaya. Sehingga mereka tidak akan pernah mencobanya. Dalam konteks anak kecil, bisa melalui dongeng yang disampaikan orang tua menjelang tidur. Saat menjelang tidur adalah saat yang penting untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada diri anak, termasuk di dalamnya, bahaya narkoba. Alternatif solusi Selama ini penanggulangan narkoba dilakukan secara sosialisasi, mengadakan pembicaraan tentang bahaya narkoba, dan rehabilitasi (bagi pecandu narkoba). Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa cara untuk mencegah penggunaan narkoba adalah dengan menggunakan teknologi kimia atau secara sains. Sejauh ini, belum ada riset sains yang berupaya untuk mencegah penggunaan narkoba. Memang sudah ada obat untuk mengurangi efek buruk berhenti narkoba, namun belum ada obat atau cara untuk pencegahan. Menteri riset dan teknologi bisa membuat lembaga ilmiah yang bertugas untuk membuat zat yang bersifat sebagai vaksin untuk narkoba. Jadi, jika seseorang yang sudah diberi vaksin mencoba narkoba untuk pertama kali, dia tidak akan kecanduan. Vaksin bisa



mulai diberikan sejak anak masih kecil, untuk mencegah kemungkinan buruk di kemudian hari, untuk melindunginya dari narkoba saat dia sudah beranjak pelajar. Hal ini tentunya bermanfat bagi orang-orang, karena membuka lapangan kerja bagi orang yang mengambil jurusan kimia, dan jurusan lainnya yang berhubungan. Jika vaksin berhasil dibuat, akan menurunkan jumlah pengguna narkoba di Indonesia. Bangsa Indonesia akan membuat inovasi yang berguna bukan hanya untuk bangsa Indonesia, melainkan untuk bangsa lain. Vaksin tersebut kemudian bisa diekspor ke Negara lain. Perekonomian Indonesia bisa meningkat, dan kesejahteraan rakyat Indonesia juga bisa meningkat. Juga bisa diadakan lomba penelitian ilmiah berkaitan dengan narkoba, yang bisa diikuti oleh pelajar di daerah Indonesia manapun. Bangsa-bangsa Indonesia merupakan bangsa yang pintar, buktinya ada banyak pelajar yang meraih prestasi di luar negeri, banyak yang memenangkan lomba penelitian internasional. Mereka sebenarnya berpotensi untuk mencari solusi dalam menanggulangi masalah narkoba ini. Mereka patut diberi kesempatan untuk menyelamatkan bangsa mereka sendiri. Akhir kata, narkoba itu merugikan bangsa Indonesia. Kita, sebagai bangsa Indonesia harus melakukan upaya untuk mencegahnya, terutama di kalangan pelajar yang merupakan masa depan bangsa kita. Diharapkan dengan dilakukannya beberapa upaya ini, jumlah pengguna narkoba bisa menurun. Katakan tidak pada narkoba.



BAB 1. PENDAHULUAN



Latar belakang Tenaga kerja adalah satu elemen terpenting dalam setiap perusahaan atau entitas usaha. Suatu produk tidak akan tercipta tanpa adanya salah satu faktor produksi ini. Oleh karena itu, keberadaan tenaga kerja sangatlah vital dalam sebuah perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Perusahaan memang tidak dilarang untuk mencari laba sebesar-besarnya, namun jangan sampai merugikan tenaga kerja. Perusahaan harus mampu memenuhi kewajibannya memenuhi hak para karyawan perusahaanya. Tenaga kerja atau karyawan perusahaan yang telah mengabdikan dirinya pada perusahaan tertentu tentunya akan mendapatkan imbalan berupa gaji atau upah yang sesuai dengan kinerja dan prestasi masing-masing tenaga kerja. Perusahaan dalam menentukan gaji dan upah pekerja harus berpedoman pada jam kerja tenega kerja. Selain itu, prestasi pekrja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan juga turut diperhitungkan dalam penentuan gaji dan upah tenaga kerja. Penentuan gaji dan upah tenaga kerja memang terlihat sepele, namun dalam pelaksanaannya sangatlah kompleks, apalagi bagi perusahaan yang belum memiliki sistem penggajian dan pengupahan yang bersifat objektif terhadap para karyawannya. Sistem penggajian dan pengupahan yang baik dan benar merupakan salah satu faktor terpenting dalam terpenting perusahaan, karena hal ini juga turut menentukan produktifitas suatu perusahaan. Dalam penentuan gaji dan upah tenaga kerja harus sesuai indikator. Indikator yang benar dalam penentuan besaran gaji dan upah dalam perusahaan merupakan kebutuhan pokok dalam setiap perusahaan. Indiakator yang digunakan harus sesuai agar kinerja tenaga kerja dalam perusahaan dapat dihargai oleh perusahaan dengan sesuai. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapt dirumuskan masalah sebagai berikut:  bagaimana sistem penggajian dan pengupahan yang baik dalam perusahaan manufaktur,  apa saja indikaor yang digunakan dalam penentuan gaji dan upah tenaga kerja dalam perusahaan manufaktur?



Tujuan Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini untuk menjelaskan sistem penggajian dan pengupahan yang baik dalam perusahaan manufakt mendeskripsikan indikator yang digunakan dalam penentuan gaji dan upah tenaga kerja dalam perusahaan manufakt Manfaat Manfaat dari karya tulis ilmiah ini memberi wawasan pengetahuan tentang sistem penggajian dan pengupahan dalam perusahaan manufak mengetahui indikator yang digunakan dalam penentuan gaji dan upah dalam perusahaan manufaktur.



BAB 2. LANDASAN TEORI Gaji dan upah yang sesuai merupakan hak yang dituntut oleh setiap tenaga kerja pada perusahaan, perusahaanpun harus memenuhi kewajibannya untuk memenuhi hak para pekerja karena mereka telah berjasa dalam proses produksi. Gaji dan upah sama-sama balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja, namun faktanya kedua hal ini berbeda. Gaji merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang mempunyai jabatan manajer, kepala bagian atau tenaga kerja (karyawan) lain yang bersifat tetap dalam perusahaan manufaktur tersebut, pemberian balas jasa tersebut biasanya dibayarkan setiap satu bulan sekali. Upah identik dengan tenaga kerja pelaksana (buruh) atau tenaga kerja harian, balas jasa atas pekerjaanya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah produk yang dihasilkan oleh karyawan. Gaji dan upah tenaga kerja dalam perusahaan manufaktur dapat diklasifikasikan menjadi gaji dan upah tenaga kerja langsung dan gaji dan upah tenaga kerja tidak langsung. Gaji dan upah tenaga kerja langsung adalah gaji dan upah yang diberikan perusahaan kepada pekerja yang bersentuhan dengan proses produksi suatu produk, contohnya pekerja pengepakan, pekerja pencampuran bahan, tenaga kerja produksi. Gaji dan upah tenaga kerja tidak langsung dalam perusahaan manufaktur merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada pekerja yang tidak bersentuhan langsung dengan proses produksi, contohnya pengawas produksi, manajer. Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi selama beberapa tahun terakhir, hal ini dapat dibuktikan salah satunya dengan semakin banyaknya perusahaan manufaktur diIndonesia. Perusahaan-perusahaan besar dunia banyak menanamkan investasinya diIndonesia dengan membangun anak perusahaan atau membangun perusahaan baru diIndonesia. Salah satunya perusahaan manufaktur yang berkembang pesat saat ini. Sistem yang merupakan jaringan prosedur-prosedur harus dijalankan secara bersamasama dan bersinergi antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lain. Salah satu sistem yang sering menjadi masalah krusial dalam perusahaan manufaktur adalah sistem penggajian dan pengupahan. Sistem penggajian dan pengupahan dalam sistem akuntansi adalah suatu jaringan prosedur yang berkesinambungan membentuk pola yang baik mulai dari penentuan tarif gaji dan upah hingga pendistribusian gaji dan upah tersebut kepada tenaga kerja yang bersangkutan. Sistem penggajian dan pengupahan merupakan hal yang sangat penting bagi jalannya perusahaan karena produktifitas perusahaan juga dipengaruhi oleh bagaimana manajemen



menjalankan sistem penggajian dan pengupahan. Sistem penggajian dan pengupahan yang dilakukan perusahaan manufaktur dengan baik merupakan bentuk kepatuhan perusahaan terhadap pemerintah, selain itu juga dapat menjadi daya tarik bagi karyawan. Sistem penggajian dan pengupahan yang sesuai juga bermanfaat menjaga eksistensi dan keberadaan karyawan agar tetap berada dalam perusahaan tersebut. Perusahaan manufaktur dalam menjalankan sistem penggajian dan pengupahan tenaga kerja harus objektif, sesuai dengan aturan. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan harus mengetahui indikator yang tepat dalam penentuan gaji dan upah tenaga kerjanya. Banyak perusahaan menentukan tarif terendah bagi para tenaga kerjanya tidak sesuai indikator yang benar, sehingga hal ini merugikan tenaga kerja.



BAB 3. PEMBAHASAN Sistem Penggajian dan Pengupahan Tenaga Kerja yang Baik dalam Perusahaan Manufaktur Perusahaan yang baik tentunya harus mempunyai sistem manajemen dan sistem akuntansi yang baik, salah satunya sistem penggajian dan pengupahan yang merupakan bagian dari sistem akuntansi. Sistem penggajian dan pengupahan harus objektif bagi seluruh tenaga kerja perusahaan. Sistem penggajian dan pengupahan dalam perusahaan manufaktur adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan proses penggajian dan pengupahan tenaga kerja dalam perusahaan manufaktur. Sistem penggajian dan pengupahan dalam perusahaan manufaktur melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi. Fungsi kepegawaian bertanggung jawab dalam pengangkatan tenaga kerja, penetapan jabatan, penetapan tarif gaji dan upah, promosi dan penurunan jabatan, mutasi karyawan, penghentian karyawan dari pekerjaannya, dan penetapan berbagai tunjanagan kesejahteraan tenaga kerja. Fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembayaran gaji dan upah tenaga kerja perusahaan serta berbagai tunjangan kesejahteraan tanaga kerja. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk kepentingan penghitungan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja. Sistem yang merupakan jaringan prosedur-prosedur harus dijalankan secara bersama-sama dan bersinergi antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lain. Sebuah sistem, dalam hal ini sistem penggajian dan pengupahan tidak dapat berjalan dengan baik apabila fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi tidak saling bekerja sama. Sistem penggajian dan pengupahan harus objektif bagi seluruh tenaga kerja perusahaan. Penggajian dan pengupahan dalam sebuah perusahaan tidak boleh tanpa dasar, dasar yang digunakanpun harus akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Dokumen sumber yang digunakan dalam sistem penggajian dan pengupahan berupa: 1.



dokumen pendukung perubahan gaji dan upah,



2.



kartu jam hadir dan kartu jam kerja,



3.



daftar gaji dan upah



4.



rekap daftar gaji dan rekap daftar upah,



5.



surat pernyataan gaji dan upah,



6.



amplop gaji dan upah,



7.



bukti kas keluar.



Perusahaan yang telah menjalankan sistem penggajian dan pengupahan dengan baik dapat dilihat dari prosedur-prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan yang telah diterapkan oleh perusahaan bersangkutan. Prosedur-prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan tersebut, terdiri dari: 1.



prosedur pencatatan waktu hadir tenaga kerja,



2.



prosedur pencatatan waktu kerja tenaga kerja,



3.



prosedur pembuatan daftar gaji dan upah tenaga kerja,



4.



prosedur distribusi biaya gaji dan upah,



5.



prosedur pembayaran gaji dan upah.



Biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan penghitungan harga pokok produk. Prosedur pembayaran gaji dan upah tenaga kerja melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah tenaga kerja dalam perusahaan manufaktur tersebut banyak, pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan oleh juru bayar. Pembayaran gaji dan upah dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah kepada karyawan. Selain pendistribusian dan pembayaran gaji dan upah tenaga kerja yang diperhatikan, sistem otorisasi pejabat yang berwenang dalam sistem penggajian dan pengupahan juga tidak boleh dilupakan. Pembayaran gaji dan upah harus didasarkan atas dokumen daftar gaji dan upah, maka perlu dilakukan pengawasan terhadap nama-nama karyawan yang dimasukkan ke dalam daftar gaji dan upah dan pencantuman nama tenaga kerja dalam daftar gaji dan upah harus mendapat otorisasi pejabat yang berwenang, yaitu manajer keuangan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pembayaran gaji dan upah kepada tenaga kerja yang tidak berhak atau meminailasisasikan terjadinya tertukarnya balas jasa terhadap tenaga kerja yang satu dengan tenaga kerja yang lain.



Indikator yang Digunakan untuk Menentukan Besaran Gaji dan Upah Tenaga Kerja dalam Sistem Penggajian dan Pengupahan Perusahaan Manufaktur Gaji dan upah adalah sesuatu hal yang sangat sensitif bagi hubungan antara perusahaan dan tenaga kerja. Tenaga kerja harus berusaha keras dengan bekerja semaksimal mungkin untuk mendapatkan hak mereka berupa gaji atau upah dari perusahaan. Perusahaan juga harus mampu menjalankan kewajibannya memenuhi hak karyawannya secara objektif. Apabila salah satu pihak tidak melakukan kewajibannya atau tidak mendapatkan haknya, dapat dipastikan keseimbangan antara perusahaan dan tenaga kerja tidak akan terjadi. Proses produksi tidak akan berjalan lancar, kesejahteraan tenaga kerja tidak akan terpenuhi. Indikator yang jelas merupakan syarat mutlak dalam penentuan gaji dan upah tenaga kerja dalam perusahaan manufaktur. Dalam perusahaan manufaktur yang memiliki sistem penggajian dan pengupahan yang baik dan objektif tentunya memiliki indikator yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Indikator yang digunakan dalam penentuan gaji dan upah, adalah: Jam Kerja Tenaga Kerja Penentuan gaji dan upah tenaga kerja dapat didasarkan pada jam tenaga kerja yang berpedoman pada jam kartu kehadiran tenaga kerja dan kartu jam kerja. Perusahaan biasanya telah menentukan berapa besaran balas jasa perjamnya yang akan diberikan kepada tenaga kerja. Jika jam kerja tenaga kerja semakin panjang, gaji atau upah yang diberikan kepada tenaga kerja semakin besar. Hal ini dikarenakan karyawan tersebut mendapatkan tambahan pendapatan. Prestasi Tenaga Kerja Prestasi tenaga kerja dapat diukur melalui produktivitas tenaga kerja dalam memproduksi suatu produk. Gaji atau upah tambahan seperti insenif, bonus sering diberikan terhadap tenaga kerja yang dapat memproduksi produk melebihi standar yang telah ditetapkan oleh manajer produksi dalam perusahaan manufaktur tersebut. Prestasi tenaga kerja juga dapat berwujud prestasi perusahaan yang telah dicapai tenaga kerja, misalnya perusahaan mendapatkan penghargaan dalam penjualan produk, sehingga dapat menaikkan gaji dan upah tenaga kerja. Riwayat pendidikan tenaga kerja juga menjadi pertimbangan dalam penentuan besaran gaji dan posisi tenaga kerja tersebut dalam sebuah perusahaan. Selain itu pengalaman kerja diperusahaan tersebut atau perusahaan lainnya juga memiliki andil



yang besar, karena akan berpengaruh terhadap skil dan produktifitas tenaga kerja sehingga dapat mengangkat prestasi kerja tenaga kerja tersebut dibandingkan dengan tenaga kerja yang belum memiliki pengalaman kerja sama sekali. Upah Minimum Kabupaten/Kota Gaji dan upah tenaga kerja akan tinggi apabila UMK didaerah tempat kerja tenaga kerja juga tinggi. Upah Minimum Kabupaten/Kota juga berpengaruh dalam penentuan besaran gaji dan upah oleh suatu perusahaan selain dua indikator diatas. Upah minimum kabupaten/kota disusun oleh pemerintah kabupaten/kota untuk menetapkan gaji atau upah minimum yang diterima tenaga kerja didaerah bersangkutan. Hal ini dilakukan pemerintah daerah untuk melindungi tenaga kerja didaerahnya masing-masing. Besaran UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) merupakan kesepakatan antara pengusaha dan pekerja yang ditengahi oleh pemerintah. Selain itu, analisis dari para pakar dengan mempertimbangkan KHL (kebutuhan hidup layak), pertumbuhan ekonomi, angka inflasi serta angka pengangguran juga dipertimbangkan dalam penentuan UMK. Besar Upah Minimum Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Timur berbeda-beda, hal ini dikerenakan kondisi dan pertumbuhan ekonomi setiap kabupaten/kota di Propinsi Jawa Timur berbeda.



Upah minimum kabupaten/kota yang berarti gaji atau upah tenaga kerja terima dari perusahaan didaerahnya juga tinggi bukan berarti tingkat kesejahteraan tenaga kerja akut tinggi. Tingkat upah minimum kabupaten/kota yang tinggi menunjukkan bahwa kebutuhan hidup layak di daerah tersebut juga tinggi. Oleh karena itu pemerintah menetapkan batas minimum gaji dan upah tenaga kerja dengan tujuan kebutuhan hidup sehari-hari seorang tenaga kerja dapat terpenuhi.



BAB 4. PENUTUP Kesimpulan Terbentuknya sistem penggajian dan pengupahan yang baik, akan menghasilkan iklim kerja dalam perusahaan yang kondusif. Tenaga kerja akan dapat memproduksi produk secara maksimal dan perusahaan akan memberi balas jasa sesuai produktivitas tenaga kerja. Perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa yang baik, selain memiliki sistem penggajian dan pengupahan yang baik pula, juga harus mendasarkan besaran nilai gaji dan upah bagi karyawannya menggunakan indikator yang sesuai. Hal ini akan membentuk manajemen gaji dan upah dalam perusahaan akan berjalan sesuai koridor.dan cenderung meningkat karena produktifitas tenaga kerja dapat terkontrol. Saran Setiap perusahaan harus memiliki sistem penggajian dan pengupahan yang baik, karena merupakan salah satu unsur terpenting dalam jalannya kinerja perusahaan. Selain sistem yang baik, penggajian dan pengupahan tenaga kerja harus sesuai indikator yang telah ada dan diatur pemerintah. Hal ini untuk melindungi tenaga kerja dan mempermudah pengawasan terhadap perusahaan. BAB V LEMBAR KERJA MAHASISWA Identitas mahasiswa Nama : Alberd Boi Samosir NIM : C0C020017 Prodi : D3 Akuntansi Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam tujuan pendidikan nasional dijelaskan bahwa Bangsa Indonesia diharapkan akan menjadi bangsa yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi disamping mempunyai kepribadian dan mental yang berkualitas. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, maka diperlukan adanya sarana pendukung yang salah satunya adalah lembaga pendidikan yang bertujuan membangun sumber daya manusia yang siap pakai dan profesional di bidangnya, sehingga diharapkan mampu meningkatkan wawasan serta pemahaman mengenai proses, kondisi dan masalah yang ada.



Politeknik Negeri Bandung, dulu bernama Politeknik Istitut Teknologi Bandung (Politeknik ITB) yang berdiri sejak tahun 1982, adalah salah satu dari Politeknik Negeri di Indonesia. Politeknik merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan terapan non gelar maupun gelar dalam sejulah program studi. Pendidikan terapan yang dimaksud bersifat professional yang berorientasi pada keburuhan industri. Pendidikan politeknik membentuk individu menjadi tenaga terampildan siap terap kedunia kerja/profesi.sebagai kosekuensi , mengobservasi dan beradaptasi secara cepat dan tepat .Latihan bekerja secara nyata diindustri merupakan ajang menguji kemampuan pengetahuan secara komperhensifdan membentuk sikap profesional. Program studi manejemen aset politeknik negri bandung mendidik dan melatih mahasiwa agar dapat berperan sebagai tenaga professional dibidang Manajemen Aset di dalam lingkupdan lingkungan industri dan bisnis . program pendidikan Manajemen Aset DIV mewajibkan mahasisiswa menyelesaikan mata kuliah Prakti kerja Lapangan (PKL) pada semester VII . Mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan ajang observasi dan berlatihmengenal dunia industri , serta memahami bidang karir sesuai dengan minat mahasiswa berdasarkan pengetahuan & ilmu pengetahuan yang telah Dipelajari . Mata kuliah ini memiliki bobot 12 sks yang ekuivalen dengan 3 bulan di Lapangan ( indutri ).



Aspek Kerja Yang Diinginkan Sebagai suatu Program studi yang mempelajari tentang Manajemen Aset, aspek kerja yang diinginkan meliputi : 1. Pengelolaan dan pemeliharaan aset 2. Penilaian aset 3. Kegiatan inventarisasi barang 4. Monitoring dan evaluasi Aset 5. Penanganan proyek pengadaan dan penghapusan aset 6. Manajemen Infrastruktur 7. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 8. Pengolahan data Kami mohon untuk dapat dilibatkan pada aspek-aspek yang telah disebutkan diatas.



Spesifikasi Keilmuan Adapun Mata Kuliah yang telah kami pelajari sampai semester VI telah terlampir dalam kualifikasi rujukan dari Ketua Program Studi Manajemen Aset.



BAB II LANDASAN ILMU PENGETAHUAN AKADEMIK Pengertian Aset dan Manajemen Aset Pengertian aset secara umum menurut Siregar (2004) adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu. Ada dua jenis aset yaitu aset berwujud (tangible) dan aset tidak berwujud (intangible). Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntasi Pemerintah menyatakan bahwa: "Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya" (SAP: 161). Pengertian Manajemen Aset bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen Keuangan dan secara umum terkait dengan administrasi pembangunan daerah khususnya yang berkaitan dengan nilai aset, pemanfaatan aset, pencatatan nilai aset dalam neraca tahunan daerah, maupun dalam penyusunann prioritas dalam pembangunan (Mustika, 2010). Definisi lain dari manajemen aset menurut Danylo dan Lemer (dalam Hariyono 2007: 4) adalah “…a methodology to efficiently and equitably allocate resources amongst valid and competing goals and objectives.”, yang artinya sebuah metodologi efisien dan mengalokasikan sumber daya secara adil untuk mencapai tujuan dan sasaran. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen aset mencakup proses mulai dari proses perencanaan sampai dengan penghapusan (disposal) dan perlu adanya pengawasan terhadap aset-aset tersebut selama umur penggunaannya oleh suatu organisasi atau Kementerian/Lembaga.



Tahapan Kerja Manajemen Aset Menurut Siregar (2004), suatu manajemen aset terdiri dari lima tahapan kerja yang satu sama lainnya saling berkaitan. Tahapan kerja manajemen aset meliputi: inventarisasi aset, legal audit, penilaian aset, optimalisasi aset dan pengembangan SIMA (sistem informasi manajemen aset). Kelima tahapan kerja ini saling berhubungan dan terintegerasi, sebagai berikut:



1. InventarisasiAset Inventarisasi aset terdiri atas dua aspek yaitu inventarisasi fisik dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi, volume/jumlah, jenis, alamat dan lainlain. Sedangkan aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan dan lain-lain. Proses kerja yang dilakukan adalah pendataan, kodifikasi/labeling, pengelompokkan dan pembukuan/administrasi sesuai dengan tujuan manajemen aset. 2. LegalAudit Legal audit merupakan suatu lingkup kerja manajemen aset yang berupa inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan prosedur penguasaan atau pengalihan aset, identifikasi dan mencari solusi atas permasalahan legal yang terkait dengan penguasaan ataupun pengalihan aset. Permasalahan legal yang sering ditemui antara lain status hak penguasaan lemah, aset dikuasai pihak lain, pemindahtanganan aset yang tidak terminator, dan lain-lain. 3. PeniliaianAset Penilaian aset merupakan satu proses kerja untuk melakukan penilaian atas aset yang dikuasai. Biasanya ini dikerjakan oleh konsultan penilaian yang independen. Hasil dari nilai tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan maupun informasi untuk penetapan harga bagi aset yang ingin dijual. 4. OptimasiAset Optimasi aset merupakan proses kerja dalam manjemen aset yang bertujuan untuk mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal dan ekonomi yang dimiliki aset tersebut. Dalam tahap ini aset-aset yang dimiliki pemerintah / swasta diidentifikasi dan dikelompokkan atas aset yang memiliki potensi dan tidak memiliki potensi.Aset yang memiliki potensi dapat dikelompokkan berdasarkan sektor-sektor unggulan yang menjadi tumpuan dalam strategi pengembangan ekonomi nasional, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Tentunya kriteria untuk menentukan hal tersebut harus terukur dan transparan. Sedangkan aset yang tidak dapat dioptimalkan, harus dicari penyebabnya. Apakah faktor permasalahan legal, fisik, nilai ekonomi yang rendah ataupun faktor lainnya. Hasil akhir dari tahapan ini adalah rekomendasi yang berupa sasaran, strategi dan program untuk mengoptimalkan aset yang dikuasai.



BAB III PELAKSANAAN Objek Kerja Praktik Objek kerja praktik yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa adalah Rumah Sakit Immanuel Kota Bandung, Jawa Barat.



Pembimbing Kerja Praktik Pada pelaksanaan kerja praktik ini, mahasiswa dibimbing oleh : 1. Dosen pembimbing yang diwakili oleh dosen Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung. Selama kerja praktik mahasiswa selalu berhubungan mulai dari persiapan, konsultasi sampai evaluasi akhir. 2. Pembimbing dari industri yang bersangkutan. Selama di industri mahasiswa dapat berhubungan dengan staff dari bidang terkait yang memberikan informasi industri dan memberikan evaluasi akhir terhadap performasi mahasiswa selama kerja praktik.



Jurnal dan Laporan Praktik Kerja Lapangan Segala sesuatu yang diamati maupun dikerjakan oleh mahasiswa selama praktik kerja lapangan akan dicatat dalam satu jurnal. Jurnal ini akan diparaf oleh pembimbing lapangan dan dikirim ke dosen pembimbing setiap 1 minggu sekali. Pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam praktik kerja lapangan akan dilaporkan dalam laporan praktik kerja lapangan yang akan diberikan untuk Jurusan maupun untuk perusahaan tempat kerja praktik.



Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama tiga bulan. Sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Jurusan Administrasi Niaga Program Studi Manajemen Aset dimulai dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 28 Oktober 2016.



BAB IV PENUTUP



Demikian proposal “Praktik Kerja Lapangan” ini saya buat sebagai pelengkap permohonan praktik kerja lapangan dengan harapan semoga proposal ini dapat diterima dan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, karena saya akan berusaha sebaik-baiknya sesuai dengan kompetensi yang saya miliki. Saya mengharapkan diberikannya kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan dengan praktik kerja lapangan di Instansi Sawsta yang Bapak/Ibu pimpin. Saya mengharapkan bantuan dan dorongan serta peran dari berbagai pihak untuk terlaksananya kegiatan ini sesuai dengan tujuan, karena saya menyadari tanpa peran dari semua pihak, kegiatan ini tidak akan berjalan lancar. Besar harapan saya untuk diijinkan melaksanakan kerja praktek di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Selama praktik kerja lapangan,saya sebagai mahasiswa akan patuh terhadap peraturan-peraturan yang telah diterapkan . Atas segala perhatian dan kesempatan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan senantiasa memberikan bimbingan serta rahmat kepada kita semua.