Tugas Besar Stupa 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2 PEMBANGUNAN RUMAH 2 LANTAI



DISUSUN OLEH : MOCHAMAD SOPYAN NUROHMAN 41115310081



FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA 2021



BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya yangdigunakan sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga. Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani sertakeadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu. (Komisi WHOMengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001).Rumah sebagai tempat bernaung harus memenuhi kebutuhan ruang akan kegiatan bagi penghuninya. Terdapat beberapa ruang pokok yang ada pada sebuah rumah, yaituruang tidur, ruang belajar atau ruang kerja, ruang keluarga, ruang services sepertidapur, dan teras atau ruang tamu. Makna yang terkandung didalam kebutuhan ruang-ruang tersebut mencerminkan bahwa rumah adalah tempat untuk istirahat, tempatuntuk mengaktualisasikan diri guna meningkatkan mutu kehidupan, rumah sebagaitempat sosialisasi utamanya dengan keluarga, rumah sebagai tempat menyediakankebutuhan jasmani dan rohani, serta rumah sebagai tempat bernaung.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yangmenumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruhanggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu, keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dankegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.Pentingnya rumah sehat dalam kehidupan manusia, mendorong kami



menyusunmakalah ini untuk menciptakan rumah yang sehat bagi penghuninya guna terpenuhinyakebutuhan, serta terciptanya kenyamanan untuk para anggotanya dengan baik



BAB II LANDASAN TEORI



Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia (primer) disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai kebutuhan dasar (basic human needs) karena merupakan unsur yang harus dipenuhi guna menjamin kelangsungan hidup manusia. Dimana kebutuhan dasar ini akan menentukan taraf kesejahteraan sekaligus kualitas hidup manusia itu sendiri karena itu suatu hunian pada hakekatnya dapat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan orang-orang yang tinggal didalamnya. Seiring dengan perkembangannya kota-kota besar di Indonesia dalam usaha penyediaan hunian bagi warganya kerap dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan. Bertambahnya penduduk kota disebabkan karena kelahiran maupun urbanisasi yang tidak diimbangi dengan daya tampung kota. Sehingga menyebabkan ketidakteraturan pada tata ruang kota dan dapat menumbuhkan kawasan atau permukiman padat penduduk, kumuh dan



cenderung liar. Keadaan seperti ini juga tengah dialami pada kota-kota besar seperti: Medan, Batam, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Kota Semarang sebagai Ibukota di Provinsi Jawa Tengah memiliki luas 373,63 km2 dengan jumlah kependudukan yang cukup tinggi. Secara rinci, dalam buku informasi kependudukan Kota Semarang yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukam. Dari data diatas dapat diketahui bahwa terjadinya peningkatan jumlah penduduk Kota Semarang dari tahun ke tahunnya bila dibandingkan dengan luas wilayah kota semarang. Maka disimpulkan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan sebuah hunian atau rumah tinggal di Kota Semarang memiliki permasalahan dalam keterbatasan lahan, sehingga muncul suatu bentuk permukiman yang bentuknya vertikal (memanjang ke atas atau bertingkat) agar dapat dicapai pemanfaatan lahan yang efisien dan optimal. Konsep dan bentuk rumah vertikal ini dianggap solusi yang terbaik dalam mengatasi permasalahan mengenai permukiman kumuh dan padat penduduk di daerah perkotaan khususnya Kota Semarang. Menurut Prof. Ir. Eko Budiharjo, M.Sc. di dalam bukunya Arsitektur dan Kota Indonesia menyatakan bahwa salah satu usaha peremajaan kota yang paling besar adalah dengan pembangunan rumah susun. Ide dasarnya adalah merubah kondisi permukiman kumuh kota padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban renewal. Melihat dari kondisi perkembangan permukiman di Kota semarang sampai saat ini masih banyaknya warga atau masyarakat golongan menengah ke bawah yang masih belum memiliki suatu hunian yang layak huni keterbatasan penghasilan atau pendapatan yang mereka dapatkan menjadi salah satu faktor penghambat, sehingga banyak dari masyarakat bermukim di daerah kumuh dan di tanah yang merupakan illegal. Oleh karena itu diperlukannya suatu perencanaan dan perancangan Rumah Susun Sederhana dengan penekanan desain yang mampu mengakomodasikan kebutuhan bagi



penghuni akan hunian yang layak (bersih, sehat, dan sesuai standar permukiman yang ada), terjangkau, dan berkelanjutan. Salah satu penekanan desain arsitektur yang dapat diterapkan dalam hal tersebut adalah pendekatan desain Sustainable Design. Dimana dengan konsep penekanan desain ini bertujuan untuk memperoleh suatu citra hunian atau tempat tinggal dan dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup Masyarakat di perkotaan.



BAB III PEMBAHASAN LANGKAH-LANGKAH PEMBUTAN RUMAH 2 LANTAI Untuk membangun rumah dengan cara bertahap, Anda harus mempertimbangkan bahwa bangunan yang dikerjakan pada tahap 1 jangan sampai diganggu (dibongkar) ketika membangun rumah pada tahap 2, sebab hal tersebut sama halnya dengan membuang biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu pembuatan perencanaan gambar desain dan RAB Rumah harus dibuat secara keseluruhan di awal. Tips membangun rumah 2 lantai dengan cara 2 tahap : 1.



Buatlah gambar perencanaan dan RAB rumah secara menyeluruh di awal;



2.



Pembangunan tahap 1 dengan mengerjakan pekerjaan lantai 1 sampai dengan pekerjaan plat lantai 1;



3.



Pembangunan tahap 2 bisa dilakukan beberapa tahun kemudian sampai dana terkumpul.



Berikut adlah langkah langkah pembuatan rumah 2 lantai dri awal sampai akhir :



1.



Persiapan gambar kerja



Gambar rencana dibuat menggunakan skala, menempatkan posisi gambar dan penempatan gambar detail harus berdekatan dari gambar denahnya dan untuk lebih baik dan sempurna agar disisipkan gambar perspektifnya,



2.



Pengukuran dan pemasangan bowplank



Pengertian bowplank sendiri adalah pembatas sementara yang dipakai untuk menentukan titik-titik bangunan sesuai dengan proyek dan gambar denah bangunan yang telah direncanakan. Fungsi bowplank untuk memastikan peletakan ukuran kolam renang yang hendak didirikan. Pemasangan bowplank harus memperhitungkan sudut siku-siku dan dilakukan dengan benar karena pemasangan bowplank langkah awal dalam proses pembangunan.



Berikut cara pemasangan bowplank:



o Pertama-tama siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Papan dan kayu yang dipilih tidak harus bagus karena bowplank hanya digunakan sementara. o Tentukan seberapa luas bangunan yang akan direncanakan. Ambil jarak keluar dari pinggir bangunan minimal 1 meter untuk memasangkan patok tiang bowplank. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pergerakan tukang saat pekerjaan galian fondasi nantinya. o Mulai ukur lahan yang akan dibuat kolam renang, pengukuran ini berguna agar kolam renang yang dibuat sesuai dengan permintaan. Ukur jarak kolam dengan bangunan sekitar menggunakan meteran agar kolam renang tidak terlalu dekat dengan bangunan. Selain itu tentukan dimana letak ruang mesin karena jika kolam memenuhi lahan tidak ada tempat untuk ruang mesin. o Selanjutnya potong kayu, kayu digunakan pada sudut-sudut bowplank. Jika kolam yang akan dibuat berbentuk segiempat serta memiliki luas lahan dan bangunan yang kecil maka terdapat 4 titik yang harus diselesaikan. Buat salah satu ujung kayu runcing menggunakan parang, ujung yang runcing ini untuk ditancapkan ke tanah. Tetapi jika luas lahan dan bangunan cukup besar pasang beberapa yang sesuai dengan ukuran panjang papan. o Mulai tancapkan ujung kayu yang sudah runcinng ke setiap sudutnya. Bagian kayu yang runcing ditancapkan ke tanah dengan palu agar tertancap dengan kuat dan tidak mudah bergeser karena jika kayu bergeser maka ukuran bowplank akan berubah. Bowplang dipasang sedikit lebih lebar dari ukuran kolam untuk pembuatan dinding kolam hingga kolam renang sesuai dengan ukuran yang diminta.



o Ukur tinggi pondasi dengan memberikan tanda pada tiang yang direncanakan lalu gunakan selang waterpass ukur seluruh ketinggian pada tiang pastikan elevasinya sudah sama tinggi karena tanda akan digunakan untuk memasang papan. o Kemudian paku papan pada tiang mengelilingi bangunan, pasang memanjang. Apabila papan tidak cukup maka sambungkan dengan papan lain dengan cara berikan tiang patok tambahan. Pastikan ukuran papan sama tinggi elevasi papan akan menjadi acuan untuk tinggi fondasi bangunan. o Pasang paku pada papan kemudian tarik benang dari sudut satu ke sudut lainnya, hubungkan setiap sudut dengan kuat agar lurus hingga terbentuk bidang segiempat. Benang pada paku menentukan siku bangunan apabila bangunan sudah siku maka pasang paku untuk menentukan lebar atas pondasi dan garis tengah pondasi. Bidang segiempat tersebut akan dibuat galian untuk kolam renang. o Lakukan pengukuran kembali untuk memastikan bowplank sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Jika bowplank telah sesuai dengan ukuran selanjutnya lakukan penggalian dan pastikan bowplank tidak bergeser. Posisi bowplank harus sama, semua papan harus menghadap kearah dalam kolam renang. Pasang bowplank yang kuat agar tidak bergeser saat dilakukan penggalian.



3.



Melakukan galian tanah tanah pada pondasi



Pelajari situasi lapangan dan pasang papan proyek anda di tempat yang strategis. Buatlah MC 0 (Mutual Check nol) sebagai data administrasi proyek anda sebelum proses konstruksi dimulai. Lakukan penggalian sebatas kedalaman disain pondasi sesuai gambar kerja. Jika anda nantinya akan menggunakan bekisting/rangka pada pondasi, lakukan penggalian dengan lebar yang cukup untuk memasang dan membongkar bekisting itu nanti. Jika menjumpai akar/bahan lapuk, maka akar/bahan tersebut harus diangkat, bekasnya diurug pasir dan dipadatkan ulang. Galian pondasi diurug kembali dengan dengan tanah galian dengan kepadatan 90% dari kepadatan tanah asal. Siapkan lokasi penampungan tanah galian jika volume galian pondasi anda cukup besar. Sediakan patokpatok pengawasan (reference stake) sebagai patok cadangan bila patok yang anda pakai sebagai titik pengukuran tanah tergusur oleh mesin penggali. Type galian tanah dapat disesuaikan sesuai dengan kondisi aktual tanah. Tanah yang mudah longsor membutuhkan lebar tambahan dan bahkan terkadang membutuhkan tambahan turap untuk menjaga stabilitas lereng galian.



4.



Pemberian pasir pada galian pondasi kemudian dipadatkan



Sebelum mengadakan penimbunan lakukan clearing and grubbing agar anda bisa memastikan tidak ada bahan organic atau bahan berbahaya yang akan menganggu proses pemadatan. Lakukan penimbunan lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu dan diiringi dengan proses pemadatan. Perhatikan bahwa ada dua macam jenis timbunan yaitu (1) timbunan biasa, bila tanah/material yang digunakan berasal dari tanah/material biasa yang telah memenuhi syarat. (2) timbunan pilihan, bila tanah yang digunakan berasal dari luar atau biasa disebut borrowpit. Tanah/material pilihan ini digunakan bila CBR tanah kurang dari 6%. Bilamana tinggi timbunan 1 meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan sampai 15 cm dari bagian permukaan atas dasar pondasi untuk memenuhi kepadatan yang disyaratkan bagi timbunan yang ditempatkan diatasnya.



Bilamana



timbunan akan ditempatkan pada lereng bukit atau ditempatkan diatas timbunan lama atau diatas timbunan yang baru dikerjakan, maka lereng lama harus dipotong bertangga dengan lebar yang cukup sehingga memungkinkan peralatan pemadat dapat beroperasi di tanah lereng tersebut.



Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu lapis maka lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata sehingga sama tebalnya. Jangan menumpuk timbunan untuk persediaan terutama selama musim hujan karena akan memboroskan biaya dan



waktu. Angkutlah bahan timbunan langsung dari asal materialnya pada saat hari cerah dan segera disebarkan dengan bulldozer.



5.



Pengecoran benton lantai kerja



Lantai kerja merupakan pekerjaan yang biasa dilakukan dalam konstruksi bangunan dengan lingkup dan kondisi lingkungan yang cukup kompleks. Ketebalan lantai kerja biasanya setebal 10 – 15 cm. Plastik Cor, Merupakan Plastik Khusus yang biasanya di gunakan sebagai lantai kerja pada pengecoran, yang berfungsi mencegah penurunan kadar air dan material cor kedasar dan merembestuh gaiss.



6.



Pembesian pondasi cakar ayam



Cakar ayam dikerjakan pada setiap sudut pertemuan fondasi, sehingga jumlah cakar ayam disesuaikan dengan jumlah pertemuan sudut-sudut fondasi. Untuk ukuran rumah



satu lantai, cakar ayam cukup menggunakan besi 8 mm atau 10 mm. Umumnya cakar ayam berukuran lebar 0,5 meter dan panjang 0,5 meter dengan ketinggian 0,2 meter.



Dengan ukuran tersebut, kebutuhan besi yang diperlukan adalah 13,3 m besi dengan perincian sebagai berikut: penampang cakar ayam 2,3 meter x 3 buah, sehingga dibutuhkan 6,9 meter, pembesian sudut dengan ketinggian 20 cm membutuhkan besi 30 cm x 4 sudut sehingga diperlukan 1,2 meter. Sementara tiang cakar ayam membutuhkan besi 1,3 meter x 4 sudut sama dengan 5,2 meter. Satu batang besi berukuran panjang 12 meter, sehingga untuk membuat satu cakar ayam dibutuhkan satu batang besi lebih sedikit.



7.



Pengecoran beton pada pondasi cakar ayam



Proses Pemasangan dan Pengecoran Pondasi Cakar Ayam memakan banyak sekali material semen, untuk ukuran tapak pondasi yang



1 m x 1 m hampir menghabiskan 1



zak semen. Jadi perkiraan saya untuk 16 titik Pondasi Cakar Ayam akan menghabiskan minimal 12 zak semen. Pemasangan dan Pengecoran Pondasi Cakar Ayam juga membutuhkan waktu yang cukup lama berbeda dengan pemasangan Pondasi Batu Kali. Hal yang saya amati dari cara kerja para tukangnya pada saat sebelum Pemasangan dan Pengecoran Pondasi Cakar Ayam. Mereka menentukan titik Nol dan siku antar sudut, setelah titik-titik nol ditemukan mereka memastikan kesikuan antara sudutnya. Tak jarang mereka harus



menggali lebih dalam lagi lubang tempat Pondasi Cakar Ayam karena ternyata titik nol belum didapatkan. Para tukang dan pekerja membutuhkan waktu satu hari untuk menyetting tempat Pemasangan dan Pengecoran Pondasi Cakar Ayam.



8. Bekisting pada kolom pedestal



Bekisting kolom dibuat sebagai contoh pembentukan dimensi beton pondasi yang diinginkan sesuai gambar bekisting pondasi ini menggunakan multiplek tebal 12 mm dan diberi tembiring usuk siku 50.50.5 & stut menggunakan pipa support sebagai penyangga bekisting



9.



Pengecoran beton pada kolom pedestal



Kemudian pada bagian kolom pedestal tersebut dilakukan pengecoran beton ditempat. Jenis sambungan ini dapat berfungsi baik untuk mengurangi penambahan tegangan yang terjadi akibat rangkak, susut dan perubahan temperatur.



10.



Pengangkatan Bekisting pada kolom pedestal



Setelah beton yang dibuat kering kita lakukan pengangkatan Bekisting pada kolom pedestal



11.



Penimbunan kembali pada pada lubang pondasi



Padatkan kembali lubang podasi tersebut dengan tanah agar kepadatan dan daya tekan pada lubang galian pondasi maksimal.



12.



Galian tanah pondasi bangunan



galian pondasi tanah bangunan merupakan pekerjaan yang sering mengalami kendala disamping berhubungan dengan alam juga pekerjaan ini sering dianggap sepele karena dianggap hanya membutuhkan tenaga saja. Bagi orang yang kurang mengerti mungkin berpikir tidak masalah jika galian pondasi salah, kan nanti tidak kelihatan karena akan dituutp kembali, padahal bisa saja kesalahan tersebut akan mengakibatkan kerugian waktu, material dan juga mempengaruhi ukuran bangunan dan juga kekuatan konstruksinya.



13.



Pemasangan profil pondasi



Pasangan profil pondasi merupakan proses awal dalam pembuatan pondasi/ yang menjadi patokan dalam pembuatan pondasi sehingga terbentuklah pondasi sesuai dengan profil yang kita bentuk. Jika bentuk profil yang di buat bagus, tepat ukuran, siku & lurus maka bentuk pondasi yang kita buat bagus pula, tepat ukuran, lurus dan siku.



14.



Urugan pasir urug dipadatkan



Urugan pasir bawah fondasi adalah pengurugan yang ditempatkan di permukaan lobang fondasi yang digali, sedangkan pengurugan bawah lantai adalah pengurugan permukaan tanah asli sebeleum pemasangan keramik lantai. Ketebalan urugan pasir yang dipadatkan 5 - 10 cm sesuai dengan kondisi tanah



15.



Aanstamping atau pondasi batu kosong



Aanstamping adalah batu kosong, yang merupakan bagian dari pondasi menerus/batu belah dan disusun di bawah pondasi. Panjang aanstamping sendiri mengikuti panjang pondasi. Pekerjaan pondasi sendiri terdiri dari: Penggalian tanah hingga kedalaman tanah keras, minimal 60 cm



16.



Pasangan pondasi batu belah



Pasangan pondasi adalah dari batu kali, dengan ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana pondasi. dengan bagian bawah pondasi dipasang batu kosong atau aanstamping setebal 20 cm dengan sela- selanya disisi pasir urug, disiram air sampai Penuh dan ditumbuk hingga padat dan rata.



17.



Galian tanah untuk septicktank



Ketika menggali tanah sebagai lubang untuk septic tank, pastikan galian tegak lurus untuk mempermudah pemasangan dinding batu bata. Konstruksi dan ukuran septic tank bergantung pada tinggi muka air tanah dan jenis tanah.



18.



Pengecoran dan pemberian bata pada septicktank



Setelah melakukan penggalian kita lakukan pengecoran pada galian dan memberi tembok pada galiantersebut.



19.



Pemasangan pipa air kotor



proses dimana air kotor melewati proses penyaringan, pembersihan sampah, pemisahan, pengendapan, proses anaerob dan proses pengeringan hingga pembuangan akhir.



20.



Pengecoran plat beton septicktank



Setelah semua pipa terhubung dengan septctank kita lakukan pengecoran pada penutup setictank.



21.



Pembuatan sumur rembesan



Buat lubang sumur dengan diameter 80 - 100 cm sedalam 1,5 m. Perlu diperhatikan supaya kedalaman ini tidak mencapai atau melebihi muka air tanah.Perkuat dinding sumur, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran) atau pasangan batu kosong. Hal ini supaya menjaga agar dinding sumur tidak gugur dan longsor.Buatlah saluran water inlet yang mengalirkan air hujan dari talang air ke dalam sumur resapan dengan menggunakan pipa paralon.Buatlah saluran pembuangan water outlet dari sumur resapan menuju selokan. Saluran ini berfungsi mengeluarkan limpahan air saat sumur resapan kelebihan air. Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari ketinggian permukaan air pada selokan. Hal ini supaya saat hujan deras, air selokan tidak mengalir masuk sumur resapan.Isilah bagian bawah sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm.Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat diurug dengan tanah.



22.



Penimbunan tanah kembali



Lakukan penimbunaan tanah kembali untuk meratakan tanah lantai untuk pembuatan keramik nanti



23.



Pembesian atau penulangan sloof



untuk bangunan rumah tinggal dua lantai dimensi balok sloof yang digunakan adalah ukuran 20 cm x 30 cm. Tapi tentu dimensi balok sloof disesuaikan dengan hasil perhitungan struktur. Dimensi balok sloof di atas adalah acuan standar jika kita tidak mempunyai perhitungan struktur yang detail.



24.



Pemasangan bekisting sloof



Kemudian kita memasang bekisting pada sloof untuk melakukan pengecoran nanti nya



25.



Pembesian kolom struktur



Lakukakan pembesian pada kolom struktur sebagai titik yumpu rumah nanti nya



26.



Pemasangan besi stek kolom praktis



27.



Pengecoran beton sloof



28.



Timbun tanah perataan lantai



29.



Bekisting kolom struktur



30.



Pengecoran beton pada kolom struktur



31.



Pengangkatan Bekisting pada kolom struktur



Setelah beton kering kita lakukan pengangkatan bekisting pada kolom struktur.



32.



Pasangan dinding bata merah



33.



Pembesian kolom praktis



34.



Bekisting kolom praktis



35.



Pengecoran kolom praktis



36.



Pengecoran beton balok lintel



37.



Pembuatan kolom struktur pada halam teras depan



38.



Pemasangan atap teras depan



39.



Pemberian plat lantai cor pada atap teras



40.



Pengecoran pada plat atap teras



41.



Bekisting balok dan plat lantai



42.



Pemasangan besi stek kolom praktis



Beri besi pada plat lantai yang sudah disusun diatas kayu sebagai titik tumpu



43.



Pembesian stek kolom struktur



Beri stek kolom pada kolom sttruktur di plat lantai atas



44.



Pengecoran beton balok dan plat lantai



Lakukan pengecoran pada plat lantai hingga semua plat lantai tertutupi oleh cor



45.



Pemasangaan bekisting tangga



46.



Pembesian tangga



Beri besi pada tangga yang sudah kita rancang tadi dari bekisting



47.



Pengecoran beton pada tangga



Lakukan pengecoran pada tangga yang sudah dibuat dari pembesian tadi.



48.



Pembesian kolom struktur



Kemudian kita melakukan pemasangan kolom struktur pada atap rumah lantai 2 yang kita buat tadi



49.



Bekisting pada kolom struktur lantai 2



Beri bekisting pada kolom struktur lantai 2 untuk melakukan pengecirn pada kolom struktur nanti nya



50.



Pengecoran pada bekisting pada kolom struktur



Setelah melakukan pemasangan bekisting kita lakukan pengecoran pada kolom bekisting.



51.



Pemasangan dinding pada lantai 2



Setelah kolom struktur kering kita lakukan pemasangan tembok pada plat lantai 2



52.



Pembesian kolom praktis



Kemudian kita lakukan pembesian kolm praktis pada seyiap sudut dinding yang dibuat pada lantai 2



53.



Bekisting kolom praktis



Lakukan pemasangan pada bekisting kolom praktis tersebut.



54.



Pengecoran pada kolom praktis



55.



Pasangan bekisting ringbalk



Ring Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok dibuat untuk menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.



56.



Pembesian atau penulangan Ringbalk



Lakukan pembesian pada ringbalk yang sudah kita buat tadi sebgai alat untuk melakukan pengecoran nanti.



57.



Pasangan bekisting Ringbalk



Kemudian kita pasang bekisting Ringbalk untuk melakukan pengecoran nanti nya.



58.



Bekisting dak betok



Bekisting adalah cetakan sementara yang diperlukan untuk menahan beton selama adukan belum kering. Sementara pembesian adalah elemen struktur dak seperti balok, kolom, pelat, dan lainnya. Pengecoran harus dilakukan dalam waktu satu hari agar hasilnya sempurna



59.



Pembesian plat dak beton



60.



Pembesian kolom sopi-sopi



Selanjutnya mengecor tulangan atas pada sopi-sopi sehingga membentuk segitiga yang kaku



61.



Pengecoran Beton Ringbalk



62.



Pasangan dinding sopi-sopi



Kemudian lakukan pemasangan pada dinding sopi-sopi yang sudah kita buat tadi.



63.



Pembesian balok sopi-sopi



64.



Pengecoran balok sopi-sopi



65.



Pemasangan kuda-kuda ringan



Setalh itu lakukan pemberian kuda-kuda ringan pada atap sipi-sopi yang sudah kita buat tadi.



66.



Pemasangan reng atap baja ringan



67.



Pemasangan atap genteng



Setelah reng atap baja ringan terpasangan kita lakukan pemsangan atap genteng pada atap rumah.



68.



Pemasangan roolag bata



Selanjutanya kita lakukan peamsangan roolag bata pada halaman teras depan.



69.



Pasangan plesteran dan acian dinding



Setelah itu kita lapisi dinding dengan cara meplaster dan memberi acian pada dinding.



70.



Pasangan rangka plafon



Selanjutnya kita rakit rangka plafon yang ada didalam rumah.



71.



Pasangan plafon gipsum



72.



Pemasangan kramik



73.



Pemasangan kusen dan jendela



74.



Pekerjaan finishing pengecatan



BAB III PENUTUP A.KESIMPULAN Dalam membangun sebuah rumah diperlukan kepahaman dalam membuat rumah karna setiap senti dalam pembangunan rumah sangat berpengaruh pada pembuatan rumah yang akan dibuat. Maka dari itu diperlukan nya ilmu yang cukup matang dalam pembangunan supaya bangunan yang dibuat menjadi baik dan dapat menggurangi anggaran biaya pembuatan rumah supaya tidak overload.



DAFTAR PUSTAKA 1. http://infrabangunantr.blogspot.com/2019/01/pekerjan-pondasi.html 2. https://www.youtube.com/watch?v=XZiPo01ybUE&t=31s 3. http://kerabatrumah.blogspot.com/2016/01/gambar-gambar-rencana-lengkap.html 4. http://eprints.undip.ac.id/24026/1/membangun_rumah_2_lantai_(II).pdf 5. https://geotextilediary.wordpress.com/2019/05/02/mengenal-tentang-lantai-kerja-dan-



alas-lantai-kerja/ 6. https://satriamadangkara.com/pemasangan-dan-pengecoran-pondasi-cakar-ayam/ 7. https://khedanta.wordpress.com/2011/04/27/pelaksanaan-galian-tanah-pondasi-



bangunan/#:~:text=Pekerjaan%20galian%20pondasi%20tanah%20bangunan,dianggap %20hanya%20membutuhkan%20tenaga%20saja.&text=pekerjaan%20galian%20tanah %20mengandung%20resiko%20longsoran%20dan%20reruntuhan. 8. http://trimardijayaputra.blogspot.com/2013/05/mmk-praktek-rpp-profil-pasangan-



pondasi.html