Tugas Bindo Revisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hasil Analisis Novel Soekarno Biografi Negarawan Sejati Karya Anom Whani Wicaksana



Disusun oleh : Dany Al Rafi Muhamad Fadlan Abdullah Nanda Aji Saputra Rokib Nur Piqi



: 171810028 : 171810063 : 171810076 : 171810091



Kelas XII IPA 1 MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA BEKASI Jalan Bojong Asih V Perumahan Taman Narogong Indah Rawa Lumbu Kota Bekasi Tahun Ajaran 2019/2020



DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................................................. i Datar Isi ........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 1.3 Tujuan .................................................................................................... 1.4 Manfaat ..................................................................................................



3 3 4 4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Novel .................................................................................... 6 2.2 Unsur-unsur Novel ................................................................................. 9 2.3 Nilai-nilai novel ........ ............................................................................. 12 2.4 Kaidah kebahasaan ................................................................................ 14 BAB III HASIL ANALISIS NOVEL “Soekarno” karya Anom W. 3.1 Unsur Intrinsik........................................................................................ 11 3.2 Nilai Novel.............................................................................................. 15 3.3 Kaidah Kebahasaan................................................................................. 17 3.4 Sinopsis.................................................................................................... 19 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan............................................................................................. 20 4.2 Saran....................................................................................................... 20 Daftar Pustaka............................................................................................



KATA PENGHANTAR Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya. Kami dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Hasil Analisis Soekarno Biografi Negarawan Sejati”, Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Sutrismi,M.Pd. Selaku guru Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui isi novel Ir Soekarno karya Anom Whani Wicaksana. Dalam menyusun makalah ini,kami menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan ini lebih banyak lagi dan bermanfaat untuk banyak orang.



BAB I PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang     Novel sejarah adalah novel yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif, dan disajikan dengan daya khayal pengetahuan yang luas dari pengarang. Sikap tegas dan komitmen Soekarno dalam merebut kemerdekaan bangsa Indonesia itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal seperti halnya latar belakang kehidupan Soekarno dan kondisi lingkungan sekitar Soekarno dari sejak kecil hingga dewasa yang tergambarkan secara detail dalam buku “Soekarno” karya Anom Whani Wicaksana.



1.2  Rumusan Masalah Makalah ini akan membatasi pengangkatan materi tentang Ir. Soekarno dalam 2 rumusan masalah yang cukup menarik perhatian yaitu tentang : 1. Apa itu Pengertian Novel ? 2. Apa saja Unsur – unsur yang ada didalam novel ? a. Intrinsik b. Ekstrinsik 3. Apa saja yang ada didalam Nilai - nilai Novel ? 4. Bagaimana Kaidah Kebahasaan yang terkandung dalam novel “Soekarno”? 5. Sinopsis



1.3 Tujuan 1. Mengetahui sejarah kehidupan dari Ir. Soekarno 2. Mengetahui perjuangan kisah cinta Ir. Soekarno 3. Mengetahui perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah 1.4 Manfaat 1. Dapat memetik contoh-contoh keteladanan proklamator. 2. Dapat meneladani sikap semangat juang untuk kemerdekaan negara Indonesia.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Novel Novel adalah suatu karya sastra berbentuk prosa naratif yang panjang, dimana di dalamnya terdapat rangkaian cerita tentang kehidupan seorang tokoh dan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat dan watak dari setiap tokoh dalam novel tersebut. Ada juga yang mengatakan bahwa pengertian novel adalah suatu karangan berbentuk prosa yang di dalamnya terdapat unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Tidak seperti cerpen (cerita pendek), isi cerita sebuah novel jauh lebih panjang dan kompleks, serta terdapat pesan tersembunyi yang ingin disampaikan kepada pembacanya. Secara etimologis, kata “novel” diserap dari bahasa Italy, yaitu “novella” yang artinya sebuah cerita. Sedangkan orang yang menulis cerita novel disebut sebagai novelis.



2.2 Unsur-unsur Novel 1. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik novel adalah semua unsur pembentuk novel yang berasal dari dalam novel itu sendiri. Beberapa yang termasuk di dalam unsur intrinsik novel diantaranya; a. Tema, yaitu gagasan utama yang ingin disampaikan di dalam novel. b. Alur, yaitu jalan cerita yang ada di dalam novel berupa rangkaian-rangkaian peristiwa. Alur novel dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Alur Maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan keejadian yang bergerak ke depan; 2. Alur mundur adalah rangkaian yang urutannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur; 3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur c. Latar, yaitu gambar tentang peristiwa yang terjadi di dalam novel yang berhubungan dengan waktu, tempat, dan suasana. 1. Latar waktu adalah keterangan tentang kapan peristiwa dalam novel tersebut terjadi 2. Latar tempat adalah keterangan tempat peristiwa itu terjadi 3. Latar suasana menggambarkan suasana peristiwa yang terjadi



d. Tokoh / Penokohan, yaitu pemberian watak atau sifat para tokoh di dalam novel. Misalnya melalui ciri fisik, tempat tinggal, dan cara bertindak. e. Gaya Bahasa, yaitu cara pengarang dalam menyampaikan cerita di dalam novel. Misalnya menggunakan majas atau diksi tertentu f. Sudut pandang, yaitu tempat sastrawan memandang ceritanya. 1. Pengarang terlibat (auther participacion) adalah pengarang ikut ambil bagian dalam cerita sebagai tokoh utama. 2. Pengarang sebagai pengamat (auther observant) adalah posisi pengarang sebagai pengamat yang mengisahkan pengamatannya sebagai tokoh samping. 3. Pengarang serba tahu (auther emniscient) adalah pengarang berada di luar cerita (impersonal) tapi serba tahu tentang apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh tokoh cerita. Amanat, yaitu pesan moril yang terdapat di dalam sebuah novel.



2. Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik novel adalah semua unsur pembentuk novel yang berasal dari luar. Beberapa yang termasuk di dalam unsur ekstrinsik novel diantaranya; a. Latar Belakang Pengarang, yaitu semua hal yang terkait dengan pemahaman dan motivasi pengaran novel dalam membuat karyanya. Misalnya; biografi, kondisi psikologis, aliran sastra. b. Latar Belakang Masyarakat, yaitu segala hal di masyarakat yang mempengaruhi alur cerita pada novel. Misalnya; kondisi sosial, politik, ekonomi, dan ideologi. c. Nilai yang Terdapat Pada Novel, yaitu nilai-nilai yang terkandung pada sebuah novel (nilai budaya, moral, sosial, agama).



2.3 Nilai-nilai Novel A). Nilai Budaya Nilai Budaya adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan adat istiadat, kebudayaan, serta kebiasaan suatu masyarakat. Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran adat istiadat, bahasa dan gaya bicara tokoh yang mencerminkan bahasa tertentu, dan kebiasaan yang berlaku pada tempat para tokoh. B). Nilai Sosial Nilai Sosial adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan masalah sosial dan hubungan manusia dengan masyarakat (interaksi sosial antar-manusia). Biasanya nilai ini dapat diketahui dengan penggambaran hubungan antar-tokoh. C). Nilai Estetika Nilai Estetika adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan keindahan baik dari segi bahasa, penyampaian cerita, pelukisan alam, keistimewaan tokoh, dan lingkungan sekitar tokoh. D). Nilai Moral Nilai Moral adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan perangai, budi pekerti, atau tingkah laku manusia terhadap sesamanya. Biasanya nilai ini dapat diketahui melalui deskripsi tokoh, hubungan antartokoh, dialog, dan lain-lain.



E). Nilai Pendidikan/Edukatif Nilai Pendidikan/Edukatif adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan pengubahan tingkah laku dari baik ke buruk (pengajaran) atau bisa juga berhubungan dengan sesuatu hal yang mempunyai latar belakang pendidikan/pengajaran. F). Nilai Etika Nilai Etika adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan sopan santun dalam aspek kehidupan. Merupakan bagian dari nilai moral. G). Nilai Politik Nilai Politik adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan usaha warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama, proses pelaksanaan kebijakan di masyarakat, dan penyelenggaraan pemerintahan diberbagai tingkat dalam negara. H). Nilai Patriotik/Perjuangan Nilai Patriotik adalah nilai dalam novel yang berhubungan dengan jiwa kepahlawanan atau suatu perjuangan (misalkan perjuangan hidup, semangat yang membara, cinta tanah air, dan lain-lain). I). Nilai Psikologi Nilai Psikologi adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan tokoh (misalkan antisosial, depresi, keterbelakangan mental, shock, halusinasi, delusi, emosi yang berlebih, gangguan kejiwaan, dan lain-lain). J). Nilai Ekonomi Nilai Ekonomi adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan status/kondisi ekonomi, perdagangan, atau permasalahan ekonomi dalam masyarakat. K). Nilai Historis Nilai Historis adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan hal-hal yang erat kaitannya dengan sejarah. L). Nilai Religius Nilai Religius adalah nilai dalam cerpen/novel yang berhubungan dengan kepercayaan atau ajaran agama tertentu.



2.4 Kaidah Kebahasaan Kaidah kebahasaan adalah kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam bentuk kata dan kalimat sebagai cirri ataupun pembedaan dengan jenis teks lainnya.



BAB III HASIL ANALISIS NOVEL “Soekarno” karya Anom W 3.1 Unsur Intrinsik a. Tema



: Perjuangan



b. Alur : Maju “karena novel tersebut menceritakan sejarah sukarno dari kecil hingga wafat” c. Latar : 1. Latar Waktu : “Setiap pagi dan petang, gadis singaraja,Bali, itu membersihkan sebuah pura. Pada saat itu pula, lelaki muda yang bekerja sebagai guru sekolah rendah gubernemen di singaraja sering mendatangi lubuk di depanGadis itu bernama Idayu.” ( Hlm.1 ) 2. Latar suasana : “Tiba-tiba, inspektur polisi yang menenteng tongkat memukulkan tongkatnya samba berteriak,”Stop!!!Stop!!!’’’ empat inspektur polisi itu melompat dari kursi dan bermaksud menyeret Sukarno.Massa sudah tegang dan siap menyerang para polisi tersebut. Inspektur polisi memanjat panggung berlari kebelakang sambil bersiul minta bantuan . 5 menit kemudian, munculah sebuah bus yang membawa 40 polisi bersenjata lengkap. Sukarno ditarik ke belakang panggung, turun tangga menuju jalan raya, dan diiringi ke kantor polisi.” (Hlm.70) 3. Latar ruang/tempat : “Kamar kos sukarnoberukuran kecil dan tidak ada udara segar, sehingga menjadi sarang serangga. Lantaran tidak ada orang lain yang bersedia tinggal dengannya di kamar yang gelap itu, maka ia memilikinya sendiri.” (Hlm.22) d. Tokoh / Penokohan : 1. Idayu (Percaya diri) : “Tidak. Saya mencintainya dan melarikan diri atas kemauan saya sendiri.” ( Hlm 3 ) 2. Sukemi ( Tegas ) : “kalau tidak salah, aku sudah mengatakan kepadamu supaya menyayangi binatang!” ( Hlm 6 ) 3. Pak Tjokro( Cemas ) : “Di Surabaya, Pak Tjokro turut cemas memikirkan nasib Soekarno. Ia pun melakukan perjalanan sehari penuh menggunakan mobil untuk mengetahui keadaan Soekarno.” ( Hlm 27 ) 4. Ali ( Lebih Mementingkan Orang Lain ) : “Untuk memperoleh pakaian seragam, perlu biaya yang besar, sedangkan kita tidak punya uang. Kita akan usahakan pakaian yang paling murah. Cukup dengan baju lengan pendek dan pantaloon. Supaya kita kelihatan gagahdan tampan, tidak perlu biaya besar. Kita harus berpakaian yang pantas dan dan kelihatan sebagai pemimpin.” ( Hlm 64 ) 5. Gatot ( Pesimis ) : “Kami terlalu kecil untuk dapat melakukan pekerjaan ini. Lebih baik kami tunggu 4 bulan lagi sampai Bung Karno keluar.” ( Hlm 106 ) 6. Sakaguchi ( Licik ) :



“ Kami menghadapi persoalan beras yang rumit,” kata Sakaguchi.” Tampaknya, beras susah didapatkan di padang. Sebenarnya hamper tidak ada. Saya ingatkan kepada Tuan, kalau orang jepang tidak mendapat beras, maka orang Indonesia tidak mendapat apapun. Kami tidak ingin mengambil secara paksa dari orang-orang yang mengendalikannya karena hanya akan menimbukan kekacauan dan bertentangan dengan kerja sama yang kita usahakan. Tuan tahu caranya. Saya ingin Tuan mendesak rakyat agar berpikir sedikit.” ( Hlm 167 ) e. Gaya Bahasa : Menggunakan majas litotes “Kepala sekolah rendah belanda berkata pada sukemi, anak tuan sangat pintar tapi bahasa belandanya belum cukup baik untuk kelas 6 europeesche lagere school. Kami terpaksa mendudukannya satu kelas lebih rendah” f. Sudut Pandang : Sudut pandang orang ketiga “Ketika bersekolah di Surabaya, Sukarno tertarik kepada anak-anak gadis belanda” (Hlm.37) g. Amanat : Buku ini menceritakan sukarno yang menjadi sosok pemikir dan perjuangan yang sangat layak menjadi inspirasi bagi kaum terjajah di seluruh dunia. Ia adalah pejuang yang berbahaya karena mengancam kemapanan pihak penjajah. Ia selalu berusaha membangkitkan kesadaran dan kecerdasan rakyat terjajah. Ia tidak jera, walaupun harus menerima akibatnya; diadili, dihukum, dibui, diasingkan, bahkan hendak dimatikan. Buku ini merangkum perjalan hidup sukarno mulai sejak masih kecil hingga wafat dan berupaya menempatkan sukarno sebagai manusia yang lengkap.”



3.2 Nilai-nilai Novel A). Nilai Budaya : “Mereka juga tidak pernah bermain dengan anak Bumiputra. Mereka memandang rendah Soekarno yang inlander. Pengalaman di klub sepak bola itu melukai hatinya. Seringkali, Anak-anak Belanda menjaga kedua sisi dari pintu masuk stadion sambil berteriak, Hei anak kulit cokelat goblok yang malang…! Bumiputra…! Inlander…! Anak kampung, kau lupa memakai sepatu…!” (Hlm.15) B). Nilai Sosial : “Pada suatu ketika, secara diam-diam Harsono yang berumur 7 tahun memakai sepeda Soekarno dan menabrak pohon. Seluruh bagian depan sepeda itu patah. Harsono ketakutan. Ia tidak berani mengatakannya kepada Soekarno. Ketika mendengar berita itu, Soekarno menendang pantat Harsono dengan keras. Bocah itu pun menangis.” (Hlm.21) C). Nilai Estetika : “Bengkulu berada dikawasan pegunungan yang dikelilingi Bukit Barisan. Kota ini merupakan kota pedagang kecil dan pemilik perkebunan kecil. Hal yang juga membuatnya dikenal luas adalah keberadaan bungan Raflesia Arnoldi yang lebarnya sampai 3 kaki. Warga Bengkulu tergolong puritan dalam menganut agama Islam. Para perempuan menutupi badannya dengan rapih” (Hlm.126)



D). Nilai Moral : “Nak,” kata Sukemi, “disana, kau akan tinggal dirumah H.O.S. Tjokroaminoto. Dia adalah kawan Bapak di Surabaya sejak sebelum kau ada.” “O…,” kata Soekarno dengan gembira, “aku kira dia keluarga kita.” “Tidak,” jawab ayahnya. “O…, mungkin keluarga yang sangat jauh, tapi tidak dekat seperti kemenakan atau paman,” kata Soekarno. “Kau tahu siapa Tjokro?” “ Aku hanya tahu dia berkelilingi untuk memprogandakan keyakinan politiknya. Aku ingat, ia datang ke kampung kita untuk mengadakan pidato dan menginap. Lalu, Bapak mengobrol dengan dia sampai subuh.” (Hlm.19)



E). Nilai Pendidikan : “Guru yang ditugasi untuk mewawancarai Soekarno bertanya, “Ir. Soekarno,Tuan adalah insinyur berijasah. Tentu, Tuan ahli dalam ilmu pasti, bukankah begitu?” “Oh, ya, Tuan. Betul. Saya menguasainya.” “Baiklah, dapatkah Tuan mengajar ilmu pasti?” “Mengapa tidak. Saya menguasai ilmu pasti dengan sungguhsungguh. Ini mata pelajaran yang saya sukai.” “Soekarno menjawab seperti itu karena betul-betul membutuhkan pekerjaan. Ia dan Inggit tidak mempunyai apapun lagi, Dirumah pun, mereka hanya mampu menjamu tamu dengan secangkir the encer tanpa gula. (Hlm.59) F). Nilai Etika : “Sarinah adalah orang yang mengajari Kusno mengenal cinta kasih. Pada suatu ketika, Sarinah sedang memasak di dapur, sedangkan Kusno duduk disampingnya. Sarinah berkata, “Kusno, hal paling utama ialah kau harus mencintai ibumu. Kemudian, kau harus mencintai pula rakyat jelata. Kau harus mencintai manusia umumnya.” (Hlm.8) G). Nilai Politik : “Fase pertama, pemerintahan Presiden Soekarno (1945-1959) diwarnai semangat revolusioner serta dipenuhi kemelut politik dan keamanan. Belum genap setahun menganut system presidensial, sebagaimana yang diamanatkan UUD 1945, karena adanya maklumat Wakil Presiden No.X dan Maklumat Pemerintah pada bulan November 1945 tentang partai politik. Setelah itu, lahirlah pemerintahan parlementer pertama dan kedua yang dipimpin oleh perdana Menteri Moh. Hatta merangkap Wakil Presiden.” (Hlm.218)



H). Nilai Perjuangan : “Ironisnya, meskipun menerima system parlementer, Soekarno membiarkan pemerintahan berjalan tanpa parlemen yang dihasilkan oleh pemilihan umum. Semua anggota DPR dan MPR diangkat oleh presiden dari partai-partai politik yang dibentuk dibentuk berdasarkan Maklumat Wakil Presiden pada tahun 1945.” (Hlm.218) I). Nilai Psikologi : “Soekarno menempati sel nomor 233 yang berada ditingkat 2, dibagian pojok. Seluruh blok itu dikosongkan untuknya. Tetangga terdekatnya adalah tahanan yang dihukum karena membunuh perempuan dan 3 orang anaknya. Namun, Kawan akrab Soekarno adalah orang Indonesia yang dihukum karena membunuh ayahnya yang selalu menyiksa ibunya.” (Hlm.102) J). Nilai Ekonomi : “Tanpa ijazah ini, kita tidak bisa masuk sekolah tinggi Belanda,” jawab ayahnya. “Apakah aku bisa masuk kesana berdasarkan kepandaianku?” “Kau masuk dengan hak istimewa. Pegawai gubernemen dan orang kelahiran bangsawan diberi kesempatan untuk menikmati pendidikan Belanda, yang lain tidak.” “Gratis?” “Mana bisa. Kita harus membayar uang sekolah.” “Belanda juga?” “Tidak, mereka bebas. Tetapi, pada masa penjajahan, tak seorang pun dapat mencapai suatu kedudukan tanpa pendidikan Belanda.” (Hlm.16) K). Nilai Historis : “Nama Karna dan Karno mempunyai arti yang sama. Dalam bahasa jawa, huruf “A”menjadi “O”. Awalan “Su” pada sebagian besar nama orang jawa berarti “baik” dan “paling baik”. Jadi, Soekarno berarti “pahlawan yang paling baik”. Sejak itu pula, nama Kusnodiganti menjadi Soekarno. (Hlm.13) L). Nilai Religius : “Menurut hukum Islam, pernikahan dapat dilangsungkan asal ada pengantin perempuan dan sesuatu yang mewakili mempelajari laki-laki. (Hlm.200)



3.3 Kaidah Kebahasaan Menggunakan majas litotes “Kepala sekolah rendah belanda berkata pada sukemi, anak tuan sangat pintar tapi bahasa belandanya belum cukup baik untuk kelas 6 Europeesche lagere school. Kami terpaksa mendudukannya satu kelas lebih rendah”



3.4 Sinopsis Soekarno dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901, ayahnya bernama Raden Sukemi Sosrodihardjo dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Pada saat lahir beliau diberi nama Kusno Sosrodiharjo. Namun, karena sakit-sakitan beliau berganti nama menjadi Soekarno yang memiliki arti "akibat yang baik".



Awal masa pendidikannya adalah di sekolah dasar pribumi. Berkat kecerdasannya, beliau melanjutkan pendidikan ke sekolah Belanda yakni Hogere Burger School (HBS). Setelah menamatkan HBS, beliau melanjutkan pendidikan ke Technische Hogeschool di Bandung atau yang sekarang disebut Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau pun lulus dengan membawa gelar kesarjanaan yakni insinyur di bidang arsitektur.



Karir Soekarno sebagai nasionalis diawali dengan didirikannya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang juga dipimpin olehnya. Dalam persidangan PNI, beliau menyampaikan pidato "Indonesia Menggoegat" berisi ungkapan kekecewaannya terhadap pemerintah Belanda yang membuat masyarakat Indonesia hidup miskin bahkan pendidikannya terbelakang. Dengan pidatonya tersebut, beliau harus mendekam di penjara Sukamiskin. Berkat rasa simpati masyarakat Indonesia terhadap Soekarno, hingga menjadi tekanan bagi pemerintah Belanda, akhirnya Soekarno pun dibebaskan. Belanda melarang pembentukan kembali PNI. Namun Soekarno tidak menyerah, beliau membentuk partai baru bernama Partai Indonesia (Partindo).



Soekarno sangat aktif menulis. Secara rutin beliau menulis artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Fikiran Ra'jat. Dari hasil tulisannya tersebut beliau gunakan untuk membiayai perjuangannya bersama partai yang dibentuknya. Artikel yang beliau buat berisi tentang kemerdekaan Indonesia. Akibatnya, Soekarno pun kembali ditangkap. Soekarno dibuang ke daerah terpencil yakni Ende, sebuah kota kecil dan terpencil di Flores. Selama di Ende, Soekarno memanfaatkan keterbatasan kebebasannya dengan membentuk teater anak-anak. Pada suatu saat, Flores diserang penyakit malaria sehingga Belanda memindahkan Soekarno ke Bengkulu.



Di Bengkulu, Soekarno berkenalan dengan Hassan Din, seorang pemimpin Muhammadiyah. Soekarno pun diizinkan untuk mengajar di sekolah yang dikelola oleh Muhammadiyah. Disinilah Soekarno bertemu dengan Fatmawati, salah satu muridnya dan juga putri Hassan Din, hingga akhirnya mereka pun menikah.



Tahun 1942, Belanda berhasil dikalahkan oleh Jepang. Lalu, Jepang pun mendatangi Soekarno di pengasingan dan meminta kepada Soekarno untuk mengorganisir masyarakat Indonesia sekaligus meyakinkan bahwa kedatangan Jepang bukan untuk menjajah, melainkan sebagai saudara tua sebagai sesama Asia.



Soekarno belum yakin dengan niat tulus Jepang. Namun, beliau tetap mau bekerja sama karena beliau berpikir Jepang bisa membantu membawa kemerdekaan bagi Indonesia. Soekarno pun kembali ke Jakarta dengan bantuan Jepang. Beberapa bulan kemudian, Jepang meminta bantuan kepada Indonesia untuk meminta dukungan dan bantuan rakyat Indonesia dalam perang melawan Sekutu di Asia Pasifik. Soekarno pun setuju untuk bekerja sama dengan syarat diberikan kebebasan untuk menyebarkan gagasan nasionalisme pada masyarakat Indonesia.



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Isi dari novel ini kita akan menemukan kisah  kehidupan sosok  wanita sunda yang sederhana, yang menjadi pendamping Soekarno saat ia menimba ilmu di ITB di Bandung sambil merintis jalannya di bidang Politik  masa-masa sulit yang ketika Bung Karno dipenjara dan diasingkan, hingga kepindahannya ke jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta beberapa bulan sebelum Proklamasi Kemerdekaan dibacakan oleh Bung Karno.



B. Saran Kami sebagai penyusun makalah ini sangat menyadari bahwa materi yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Jadi untuk itu kami meminta kepada saudara saudari semuanya untuk memberikan saran, kritikan, dan hal-hal lainnya yang bisa membangun untuk menuju kepada yang lebih baik. agar manfaat dari makalah ini dapat diambil penyusun dan orang yang membacanya.



DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-presiden-soekarno.html http://info-biografi.blogspot.com/2010/02/ir-soekarno.html https://brainly.co.id/tugas/17918565 http://contohmakalah4.blogspot.com/2013/02/biografi-soekarno.html https://lalumakan.wordpress.com/2013/07/02/156/ https://brainly.co.id/tugas/173591 https://www.cakrawalaide.com/resensi-novel-soekarno-kuantar-kau-ke-gerbang/